Kami sering mendengar teman-teman Muslim berkata “Kitab Suci Taurat dan Injil sudah tidak asli, sehingga tidak layak untuk dipercaya lagi.” Benarkah demikian? Umat Islam perlu memperhatikan dengan seksama bagaimana perkataan Al-Quran mengenai Taurat dan Injil. Sehingga, umat Islam dapat mengimani Kitab Suci tersebut sebagaimana yang diajarkan dalam rukun Islam. Dengan demikian jelas Surah 5 ayat 46 tidak dibatalkan.
Muhammad Mengakui Kebenaran Taurat dan Injil
Tahukah Anda sura-sura mana yang secara kronologis, merupakan sura terakhir dari Al-Quran? Di antaranya adalah sura ke-lima (Al Maa-idah), yaitu nomor 112. Pakar Islam mengajar bahwa ayat-ayat tertentu yang diberikan pada Muhammad pada awal dia mendirikan agama Islam, kemudian dicabut atau dibatalkan. Tetapi karena sura 5 salah satu sura terakhir, tidak mungkin dibatalkan.
Mengapa ini penting? Karena dalam Qs 5:46 Muhammad membenarkan Taurat dan Injil. Secara lengkap ayat tersebut berbunyi “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
Muhammad mengiakan dan ini membuktikan bahwa Surah 5 ayat 46 tidak dibatalkan. Dengan kata lain, Nabi Islam setuju bahwa dalam Taurat dan Injil terdapat petunjuk dari Allah, yang patut diimani oleh setiap orang-orang yang bertakwa. Sehingga menurut hemat penulis, sudah selayaknya umat Islam menerima Taurat dan Injil sebagai kebenaran dari Allah!
Di Taurat dan Injil Terdapat Petunjuk Allah!
Walau orang Kristen tidak bergantung pada nabi Islam sebagai pendukung Kitab Allah yang mereka pegang. Namun orang Islam perlu tahu, bahwa nabi mereka sungguh mendukung keaslian Kitab Suci Kristen. Jadi Surah 5 ayat 46 tidak dibatalkan.
Qs 5:46 mengatakan, dalam Taurat dan Injil ada beberapa petunjuk! Menurut Penulis, salah satu petunjuk yang terpenting ialah petunjuk mengenai keselamatan. Tentang petunjuk tersebut Isa Al-Masih berkata, “Akulah pintu ke domba-domba itu . . . Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat . . . Aku gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:7-11).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apa yang membuat umat Muslim menolak petunjuk dan kebenaran yang terdapat dalam Taurat dan Injil?
- Sudahkah Saudara menemukan petunjuk dan kebenaran dalam Taurat dan Injil sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Quran?
- Pernahkah Saudara membaca perkataan Allah yang mengatakan bahwa petunjuk dan kebenaran-Nya terdapat di kitab lain, selain dalam Taurat dan Injil? Jelaskanlah!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Surah 5 Ayat 46 Tidak Dibatalkan!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
Iya, Qs 5:46 mengatakan, dalam Taurat dan Injil ada beberapa petunjuk.
~
Saudara Joce,
Terimakasih untuk komentarnya.
Allah dalam Al-Quran juga memberikan petunjuk kepada Muhammad agar ia bertanya kepada orang -orang yang telah membaca Taurat dan Injil bila mengalami keraguan.
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu [yaitu pengikut Isa Al-Masih]” (Qs 10:94).
~
Slamet
~
Tapi anda harus baca ayat ini juga:
“Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: “Kami telah beriman”, padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka mengubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya”(Qs 5:41).
~
Saudara Aaa,
Bukan hanya orang Yahudi, pada umumnya manusia juga mempunyai kecenderungan memuliakan Allah hanya sebatas mulut saja namun hatinya jauh dari Allah. “Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan” (Kitab, Nabi Yesaya 29:13).
Walaupun sebagian orang-orang Yahudi ada yang ‘tegar tengkuk’ namun tuduhan bahwa mereka telah mengubah Taurat tidaklah benar. Karena firman Allah itu tidak dapat diubah oleh manusia. Dan setiap firman yang keluar dari mulut Allah tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. “Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab Nabi Yesaya 11:55).
~
Slamet
~
Kepada Staf,
Pertanyaan anda sungguh aneh, “Menurut saudara, apa yang membuat umat Muslim menolak petunjuk dan kebenaran yang terdapat dalam Taurat dan Injil?
Kami tidak pernah menolak kebenaran Taurat dan Injil, bahkan kami membenarkan keduanya, karena itulah bagian dari keyakinan kami. Tapi yang perlu anda tahu, yang kami imani adalah Taurat dan Injil yang asli, bukan Alkitab yang ada sekarang ini.
Al-Quran adalah pelengkap bagi kitab-kitab sebelumnya. Anda pasti bertanya mana buktinya?
Bukti sederhana adalah bahwa anda sangat tergantung sekali dengan penjelasan Al-Quran untuk melengkapi keyakinan anda. Sementara kami tidak memerlukan Taurat dan Injil lagi untuk melengkapi keyakinan kami, karena semua sudah termaktub dalam Al-Quran.
~
Saudara Noris,
Sebenarnya Kitab Suci Injil, sejak jaman nabi saudara sampai sekarang tidak pernah berubah. Petunjuk atau ketetapan di dalamnya juga tidak pernah diubah.
Misalnya salah satu petunjuk terpenting yang tidak berubah yaitu petunjuk mengenai keselamatan.“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Oleh karena itu apabila saudara mengaku beriman pada Injil, tentunya saudara juga akan percaya pada isi ayat Kitab Suci Injil di atas, bukan?
~
Slamet
~
Apakah benar bahwa Al-Quran tidak memerlukan Kitab Taurat dan Injil? Dan anda sungguh percaya diri bahwa Kristen memerlukan kitab Al-Quran. Justru saya sering mendengar bahwa ulama, ustad, dll membenarkan kitabnya dengan ayat-ayat di Taurat dan Injil. Terpujilah Allah!
~
Saudara Knight,
Terimakasih untuk komentarnya.
Dalam Al-Quran, Allah berfirman:”Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya….” (Qs 6:92).
Ayat di atas menegaskan kepada umat Muslim bahwa selain Al-Quran, Allah juga telah menurunkan kitab-kitab suci kepada rasul-rasul-Nya yang Dia utus sebelum Nabi Muhammad.
Dengan kata lain, umat Muslim tidak hanya diwajibkan untuk mengimani Al-Quran, tetapi juga mengimani kitab-kitab yang turun sebelumnya. Sebab Al-Quran sendiri membenarkan adanya kitab-kitab Taurat dan Injil.
~
Slamet
~
Umat Islam tidak memiliki kitab Taurat yang asli sebagaimana yang ada pada agama Yahudi dan Kristen seperti yang ada sekarang. Kemudian,orang Yahudi yang beragam Yahudi menolak Isa Al Masih karena tafsiran yang berbeda terhadap nubuatan kitab Perjanjian Lama (dalam Kristen) dan Tanakh (dalam agama Yahudi), dan hal ini membuat Islam semakin bingung.
“Membenarkan kitab yang sebelumnya”, arti dari membenarkan itupun Islam salah paham. Islam mengira kalau arti “membenarkan” berarti masih tetap bertindak tanduk persis seperti yang dulu- dulu.
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil”, yang inipun salah paham, Islam mengira kalau yang menulis kitab Injil adalah Isa Al-Masih sendiri. Janganlah mengaku mengimani kitab Taurat dan kitab Injil kalau hanya di mulut.
~
Saudara Boas,
Terima kasih atas komentar saudara, semoga umat Muslim dapat menerimanya dengan iklas.
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Inji, Surat Roma 10:10).
~
Slamet
~
Apakah Injil dan Taurat yang dipercayai umat Kristen sekarang itu sama seperti yang dipercayai umat Muslim dulu?
~
Saudara Aaa,
Allah dalam Al-Quran mengatakan bahwa kitab-kitab sebelumnya tidak perlu diragukan. “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” (Qs 10:94).
Al-Quran menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat Allah.“Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah” (Qs 43:34)?
Isa Al-Masih juga mengakui bahwa perkataan-Nya tidak berubah.“Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tidak akan lenyap” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
Jelas baik Isa Al-Masih maupun Al-Quran mengatakan bahwa firman Allah tidak dapat diubah. Oleh karena itu seharusnya umat Muslim mempercayai bahwa Allah juga sanggup menjaga keaslian Taurat dan Injil sekarang, bukan?
~
Slamet
~
Saudara Aaa,
Umat Islam tidak pernah memiliki salinan kitab Taurat yang asli, sekalipun itu dengan Muhammad sendiri. Karena Muhammad tidak tahu mengeja/membaca sampai pada masa tua.
Muhammad hanya mengaku-ngaku mengimani kitab Taurat, padahal membaca dan memegang kitab Taurat saja tidak pernah. Apakah Muhammad pernah berdakwah di Yerusalem? Muhammad cukup dengan hanya ngaku mengimani kitab Taurat melalui Jibril. Sedangkan Jibril menyampaikan kepada Muhammad sebagaimana yang telah tertulis di Lauh Mahfuz. Berarti yang di Lauh Mahfuz itu sama kekurangannya dengan Al-Quran mengenai kitab Taurat sampai kitab Injil.
~
Saudara Boas,
Terimakasih, kami berharap bahwa penjelasan saudara menambah wawasan baru bagi para pembaca lainnya.
~
Slamet
~
Saudara Boas dan Staf Isa,
Kami umat Muslim lebih Kristen dari orang Kristen. Kalian tahu ajaran Yesus Kristus melarang umat-Nya makan babi dan minum alkohol, kami umat Muslim juga tidak melakukannya. Sebaliknya orang Kristen melakukannya. Yesus disunat pada hari kedelapan dan kami juga melakukannya.
~
Saudara Bintang,
Sebenarnya akan banyak manfaatnya, apabila saudara bersedia memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel di atas.
Ajaran Isa Al-Masih yang paling penting bukan masalah makan babi atau sunat melainkan menjadi manusia baru di dalam diri-Nya. Itulah yang paling penting. “Barangsiapa ada di dalam Al Masih, ia adalah ciptaan baru. Perkara-perkara yang lama sudah berlalu, dan semuanya telah menjadi baru” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
~
Slamet
~
Maaf, agama apa pun dimuka bumi ini pasti satu tujuan. Dan jangan kita membuat sesuatu yang menimbulkan masalah baru. Hidup berdampingan rukun saling tolong menolong tidak membodohi kepercayaan yang lain membandingkan siapa yang benar. Bagi aku tak pantas kita bicara hungan kita dengan Tuhan kalau hanya membuat yang lain tersakiti.
~
Saudara And,
Kami sertuju dengan saudara bahwa sebagai umat beragama yang hidup berdampingan kita harus hidup rukun dan saling menolong.
Memang sebagai manusia yang telah jatuh dalam dosa kita tidak layak atau sudah tidak dapat berhubungan dengan Allah. Namun karena Allah mengasihi manusia, Allah berkenan memulihkan keaadan manusia dengan cara mengutus Isa Al-Masih ke dunia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16)
Jelas agama tidak dapat memperbaiki hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak. Hanya anugerah Allah melalui Isa Al-Masih hubungan itu dipulihkan. Hanya Isa Al-Masih saja yang dapat memberikan jalan dan menjamin keselamatan manusia. Isa Al-Masih berkata,“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
~
Apakah umat Kristen memegang salinan asli Kitab Taurat?
~
Saudara Aaa,
Meskipun Kitab Suci Taurat asli, yang pertama kali ditulis, sudah tidak ada lagi karena hancur dimakan usia, namun umat Kristiani masih memiliki banyak sekali naskah-naskah salinan kuno.
Naskah-naskah kuno tesebut merupakan cara yang paling sahih untuk menguji, apakah Kitab Suci Taurat yang dipegang umat Kristen sekarang masih mempertahankan keasliannya atau tidak.
Kitab Suci Allah menyatakan bahwa “firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya” (Injil, Surat 1 Petrus 1:25). Artinya wahyu Allah pasti terjaga keasliannya untuk selama-lamanya.
~
Slamet
~
Saudara Aaa,
Salinan asli Kitab Taurat ada di Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota pusat para nabi, bukan Mekkah.Seluruh nabi nabi berasal dari bani Israel,maka seluruh kitab kitab itu berada di Yerusalem tempat berdirinya Bait Allah yang dibangun oleh raja Salomo bin Daud.
Isi Kitab Tanakh dalam agama Yahudi sama dengan isi Kitab Perjanjian Lama dalam agama Kristen. Bagaimana dengan agama Islam, apakah Al-Quran turut memuat Kitab Tanakh dengan lengkap sebagaimana yang ada pada agama yang sebelum Islam itu?
~
Saudara Boas,
Terima kasih untuk komentar dan kiranya penjelasan saudara dapat memberikan wawasan bagi umat Muslim.
Hanya dengan mempelajari dan mempercayai Kitab Suci Allah yang benar, maka kita dapat mengenal Allah yang benar.
~
Slamet
~
Saudara Ibnu,
Mohon maaf apabila kami terpaksa menghapus komentar saudara, Karena komentar saudara sama sekali menyimpang dari topik artikel “Sura 5 (Al Maa-idah) Tidak Dibatalkan!”
Demikian harap maklum dan terimakasih.
~
Slamet
~
Saudara Umat Muslim,
Saudaraku, apakah benar Firman Allah dapat dibatalkan? Mengapa hal ini terjadi? Karena untuk menutupi kelemahan Al-Quran. Ayat tersebut merupakan kunci kebenaran Isa Al-Masih sebagai Allah, di dalamnya terdapat perkataan “Imanilah Taurat Dan Injil” di dalamnya ada cahaya terang dan orang bertaqwa kepada Allah.
Siapakah Isa Al-Masih itu di dalam Taurat dan Injil? Muhammad berkata, Isa Al-Masih hanya nabi Allah, padahal Allah. Kitab Nabi Hosea 11:9b mencatat :”Sebab Aku ini Allah bukan manusia, Yang kudus ditengah-tengah mu dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
~
Saudara Natal,
Al-Quran sendiri mencatat bahwa di dalam Taurat dan Injil terdapat cahaya terang yang menjadi petunjuk bagi orang yang bertakwa. Oleh karena itu wajiblah umat Muslim mengimani Taurat dan Injil. Mengapa?
Injil adalah berita Kabar Baik yang dibawa oleh Isa Al-Masih. Berita ini sudah dinubuatkan dalam kitab sebelum Injil, oleh nabi Yesaya “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab Nabi Besar Yesaya 9:5).
~
Slamet
`
Sesungguhnya ulama Islam tidak perlulah “ngeyel” dengan bicara tidak sesuai Al-Qurannya. Bukankah umat beragama wajib berbicara sesuai kitab sucinya. Apabila ada suka menambah dan mengurangi berarti menjadi penyesat namanya.
Barangsiapa menuduh seseorang, ia harus bisa membuktikan. Apabila tidak bisa membuktikan, berarti ia penyesat umat manusia.
~
Saudara Realita,
Terima kasih untuk komentarnya.
Isa Al-Masih memerintahkan pengikut-Nya agar mereka hidup berpadanan dengan Injil. “Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil” (Injil, Surat Filipi 1:27).
~
Slamet
~
Orang Kristen selalu mengatakan, mana mungkin Injil Firman Tuhan bisa diubah? Bagaimana tidak bisa, buktinya ada ko. Contohnya di dalam Injil disuruh sunat malah Paulus mengubah menjadi tidak perlu sunat. Kemudian Yesus mengajarkan jangan makan babi, sekali lagi Paulus mengubahnya menjadi boleh makan babi. Bukankah itu semua contoh-contoh campur tangan manusia terhadap penulisan Injil.
~
Saudara Subair,
Memang pemikiran orang Kristen benar bahwa Injil tidak dapat diubah. Mengapa? Karena Allah mahakuasa, Dia dapat menjaga Firman-Nya. Al-Quran juga mengatakan bahwa tidak ada yang dapat merubah Kalimat Allah (Qs 43:34). Injil asli dan terpelihara karena Allah yang menjaganya.
Kami kira, pandangan sdr mengenai Paulus keliru, tidak ada yang diubah Paulus menganai ajaran Isa Al-Masih. Lagi pula Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan sunat maupun melarang makan babi. Jika ada, maka kami harap sdr dapat menunjukkannya di mana hal itu tertulis dalam Injil? Pertanyaannya adalah apakah sdr sudah membaca dan mempelajari Injil? Kami harap sdr dapat berani mempelajari Injil.
~
Purnama
~
1. Menurut saudara, apa yang membuat umat Muslim menolak petunjuk dan kebenaran yang terdapat dalam Taurat dan Injil?
Setelah saya membaca topik di atas, yang membuat umat Muslim menolak Taurat dan Injil karena sudah tidak asli lagi pada hal Taurat dan Injil tetap sama mulai dahulu sampai sekarang sebab tak ada manusia berani merubah Firman Allah, jikalau ada maka murka Allah melimpah limpah padanya.
Kitab Para Nabi, Yesaya 40:8 mencatat:“Rumput menjadi kering bunga menjadi layu tetapi firman Allah kita tetap untuk selama – lamanya.”
~
Saudara Bravo,
Saudara memberikan tanggapan yang benar. Memang salah satu sebab umat menolak kebenaran Alkitab adalah ajaran yang mengatakan kalau Alkitab itu telah diubah.
Namun di sisi lain Al-Quran juga memerintahkan umat Muslim agar menginami kitab-kitab yang diturunkan Allah seperti Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. Sebagai mana yang disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 136 dan 285, Ali-Imran ayat 84, An-Nisa ayat 136, Al-Maidah ayat 48 dan Al-Angkabut ayat 46.
Jelas ayat-ayat ini memerintahkan umat Muslim agar mengimani kitab-kitab terdahulu seperti Taurat, Zabur dan Injil. Oleh karena itu mari kita berdoa agar mereka menerima rahmat dari Allah sehingga mereka dapat memahami ayat-ayat Al-Quran tersebut.
~
Slamet
~
2. Sudahkah saudara menemukan petunjuk dan kebenaran dalam Taurat dan Injil sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Quran? Tentu saja, mari kita sama sama membaca Injil Yohanes 14:6 mencatat : Akulah Jalan Kebanaran dan Hidup Kekal, tidak seorangpun dapat datang kepada Allah (Pemberi Sorga) kecuali melalui Aku (Yesus Kristus).
3. Pernahkah saudara membaca perkataan Allah yang mengatakan bahwa petunjuk dan kebenaran-Nya terdapat di kitab lain, selain dalam Taurat dan Injil? Jelaskanlah!
Tentu saja tidak ada dikitab lain, sebab Allah sendiri yang berfirman, hanya berkenan kepada Yesus Kristus, sebagai Jalan Kebenaran menuju sorga. Amin.
Syaloom Staff IDA.
~
Saudara Bravo,
Sebenarnya umat Muslim juga beriman kepada Isa Al-Masih. Mereka percaya bahwa Isa Al-Masih hanya sebagai pengajar yang benar, seorang nabi yang agung, dan seorang yang baik.
Seandainya umat Muslim konsisten kalau Isa Al-Masih itu adalah pengajar yang benar, tentunya mereka tidak menolak ajaran-Nya bahwa Dia adalah satu-satunya jalan, kebenaran, dan hidup (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
Allah SWT berfirman: “Maka dengan sebab mereka mencabuli perjanjian setia mereka, Kami laknatkan mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu (tidak mahu menerima kebenaran). Mereka sentiasa mengubah Kalimah-kalimah (yang ada di dalam kitab Taurat dengan memutarnya) dari tempat-tempatnya (dan maksudnya) yang sebenar, dan mereka melupakan (meninggalkan) sebahagian dari apa yang diperingatkan mereka mereka dengannya. Dan engkau (wahai Muhammad) sentiasa dapat melihat perbuatan khianat yang mereka lakukan, kecuali sedikit dari mereka (yang tidak berlaku khianat). Oleh itu, maafkanlah mereka (jika mereka sedia bertaubat) dan janganlah dihiraukan, kerana sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang berusaha supaya baik amalannya.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 13).
* Via Al-Qur’an Melayu http://quranmelayu.com. Allah SWT berfirman: “Dan di antara orang-orang yang berkata: Bahawa kami ini orang-orang Nasrani, Kami juga telah mengambil perjanjian setia mereka, maka mereka juga melupakan (meninggalkan) sebahagian dari apa yang diperingatkan mereka dengannya, lalu Kami tanamkan perasaan permusuhan dan kebencian di antara mereka, sampai ke hari kiamat; dan Allah akan memberitahu mereka dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 14).
~
Saudara Edmir,
Terima kasih untuk ayat Al-Quran yang sdr lampirkan, kami sudah membacanya. Kalau boleh kami tahu, apa yang sdr mau sampaikan dengan melampirkan ayat tersebut? Bagaimana sdr?
~
Purnama
~
Kasihan Yesus Kristus Sang Isa. Dulu sudah disalibkan oleh para ahli kitab Yahudi, sekarang disalibkan lagi oleh umat-Nya yang merasa telah mengenal Isa tapi tidak mengimani-Nya. Seharusnya kita yang menyalibkan diri dan mencari kebenaran dalam Kitab Suci untuk mengimani Isa Sang Ruhullah yang dikirim Allah buat hidup kita.
Maaf, yang mengimani Isa lebih banyak dibandingkan yang mengenal begitu saja. Jangan menulis tentang Isa, jika tidak ada keberanian baca Injil-Nya. Wajar yang mengimani Isa marah dan tersinggung jika tulisan kalian tidak mencerminkan apa yang kamu mau tunjukkan tentang Isa. Sama seperti kalian juga marah kalau pemikiran tentang Muhammad berbeda. Isa juga tidak punya staff di dunia.
~
Saudara Chris,
Terimakasih telah berbagi pendapat. Sebagai pengikut Isa Al-Masih kita tidak perlu tersinggung atau pun marah bila ada orang yang menolak Juruselamat manusia itu. Isa Al-Masih mengajarkan kepada umat manusia agar mengampuni musuh bukan memusuhinya. Biarlah mereka yang belum dapat menerima-Nya saat ini dapat melihat dari buah kehidupan umat-Nya dan ini menjadi tantangan bagi setiap orang percaya untuk mencerminkan kasih Isa Al-Masih yang sebenarnya.
Isa Al-Masih berkata, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39).
~
Noni
~\
Mintalah petunjuk, Qs 5:46 mengatakan dalam Isa Al-Masih terdapat petunjuk dan cahaya. Karenar kalau Tuhan yang disembah nabi terakhir sama dengan 24 nabi lainnya, maka tidak akan ada perselisihan antara Islam dan Kasrani.
Dan perseelisihan ini akan terjadi sampai hari kiamat, sumber perselisihannya adalah Tuhan 24 nabi berbeda dengan Tuhannya nabi terakhir. Sehingga berbeda juga latar belakang, garis keturunan,kisah dari cerita tokoh para nabi yang ada di Islam dan Nasrani serta Yahudi..
~
Saudara Al furqon,
Sesungguhnya sejak zaman para nabi sebelum Isa Al-Masih, Allah telah menyatakan tentang siapa Isa Al-Masih. Nabi Yesaya yelah menubuatkan tentang kelahiran dan kedatangan Isa ratusan tahun sebelumnya dan juga meramalkan tentang penyaliban Isa. Semuanya ada tertulis dan Kitab Taurat. Dan Kitab injil telah menuliskan dengan sangat lengkap kisah kehidupan isa Al-Masih, kuasa dan keilahian-Nya.
Namun sayangnya umat muslim tidak mau membaca Kitab Taurat dan Injil yang telah ada ratusan bahkan ribuan tahun sebelum munculnya Al-Quran. Inilah penyebab umat Islam dan Nasrani memiliki pandangan yang berbeda mengenai siapa Isa Al-Masih.
~
Noni