• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Maidah 5:46 > Muhammad: Petunjuk Bagi Orang Bertakwa Adalah Injil

Muhammad: Petunjuk Bagi Orang Bertakwa Adalah Injil

2 March 2015 oleh Web Administrator 54 Comments

Foto-Kitab-Injil-sebagai-petunjuk-bagi-orang-bertakwaSiapa yang tak ingin disebut sebagai “orang yang bertakwa” (Qs 5:46)?  Setiap Mukmin, bahkan semua umat beragama senang bila diakui sebagai orang “bertakwa.” Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata “takwa” sebagai, “keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.”

Apakah yang dapat menjadi petunjuk bagi orang bertakwa sehingga dia disebut sebagai orang yang takwa? 

Injil Adalah Petunjuk Bagi Orang Bertakwa

Al-Quran mengajarkan bahwa seseorang yang bertakwa berkewajiban untuk mempelajari tulisan-tulisan Allah. Nabi umat Muslim menuliskan bahwa Injil, “. . . menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Secara kronologis Qs 5:46 (Al-Maidah) adalah salah satu ayat terakhir dalam Al-Quran. Demikian nabi umat Muslim menekankan pentingnya Muslim yang bertakwa  untuk mempelajari secara mendalam Injil Allah tersebut. Sebab di dalamnya ada petunjuk dan pengajaran yang perlu diimani seseorang yang rindu berkenan pada Allah.

Dalam Injil Ada Petunjuk Keselamatan

Mungkin Anda bertanya, “Apa yang spesial dari kitab Injil sehingga disebut petunjuk bagi orang bertakwa? Kitab Injil berisikan kabar baik tentang petunjuk keselamatan. Tentunya, setiap orang ingin selamat dari maut, bukan? Kita, umat manusia, adalah makhluk berdosa. Meskipun kita dengan sekuat tenaga berbuat baik, kita akan selalu gagal karena dosa. Bukankah demikian?

Kitab-kitab Allah mengajarkan bahwa  setiap perbuatan kita akan mendapatkan upah. Injil mengajarkan “. . . upah dosa ialah maut . . .” (Injil, Roma 6:23). Sehingga kita semua seharusnya mendapatkan upah maut.

Gambar-kayu-salib-dan-matahari-di-balik-awan-gelap-sebagai-simbol-pengorbanan-Isa-Al-Masih-untuk-menbus-dosaIsa Al-Masih Adalah Petunjuk bagi Orang-orang Bertakwa

Tetapi Allah begitu penyayang sehingga Ia menolong kita dari upah dosa tersebut. Ia mengutus Isa Al-Masih ke dunia untuk mati sebagai korban penebusan bagi kita. Mengapa Isa? Apakah Isa sanggup menanggung seluruh dosa umat manusia? Ya, karena Isa adalah Firman Allah yang telah menjadi manusia. Karena Ia adalah Firman Allah, maka Ia adalah Tuhan.

Selama Ia menjadi manusia, ia tidak bercacat. Isa disalib dan mati dalam kedagingannya. Karena Ia adalah Tuhan, Ia bangkit dari kubur dan menang atas maut. Artinya, upah atas dosa kita telah ia tanggung. Bagi mereka yang mempercayai pemberitaan ini dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan penyelamat akan terlepas dari maut. Sebagai gantinya, mereka akan mendapatkan hidup kekal. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”  (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

Jika Anda orang bertakwa, kami mendorong Anda untuk mempelajari kitab Injil. Kitab Injil terdiri dari ayat-ayat suci Allah. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.  Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (Injil, II Timotius 3:16-17).

Jadi, apa yang didapat bagi orang-orang bertakwa? Bagi orang-orang yang mendapatkan petunjuk Allah melalui Isa Al-Masih, akan memperoleh jaminan keselamatan kekal di surga. Apakah Anda mau menerima jaminan selamat di akhirat? Mulai saat ini percayalah kepada Isa Al-Masih. 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apa yang Muhammad ajarkan bagi orang bertakwa dalam Qs 5:46?
  2. Mengapa Al-Quran mengatakan petunjuk bagi orang bertakwa adalah mempelajari Injil?
  3. Bagaimana Isa Al-Masih dapat menjadi korban untuk menanggung upah mau bagi kita?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muhammad: Petunjuk Bagi Orang Bertakwa Adalah Injil” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718. 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Al-Maidah 5:46 Tagged With: Islam Terhadap Kitab Suci

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

54 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
agustiawan
3 March 2015 2:53 am

*****
1. Al-Quran menganjarkan Muslim untuk menyembah Allah bukan Yesus (Nabi Isa).
2. Muhammad tidak pernah mendorong Muslim untuk mempelajari Injil. “Dan hendaklah pengikut Injil memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya” (Qs 5:47).
3. Al-Masih tidak dapat menanggung dosa manusia.
“Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka pun ada balasannya. Barang siapa melepaskan pembalasan-nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya” (Qs 5:45).

Saudara telah memutar-balikan fakta dan ingin menjerumuskan umat Muslim kejalan yang sesat. Saudara mengartikan ayat-ayat Allah sekehendak hawa nafsu Saudara. Saudara benar-benar tidak mendapat petunjuk, melainkan menciptakan kebohongan demi kebohongan. Inikah ajaran Yesus sebagai penyelamat?

Balas
staff
17 March 2015 4:33 am
Balasan ke  agustiawan

*****
1. Al-Quran mengajarkan kepada orang bertakwa apabila ada keraguan tentang ayat-ayat Al-Quran, supaya bertanya kepada ahli kitab. “Maka jika kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu”(Qs 10:94).

2. Jelas Allah dalam Al-Quran memerintahkan umat Muslim untuk mempelajari Injil. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ‘Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

3. Isa Al-Masih sendiri menyatakan bahwa kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
Slamet

Balas
xucinxgaronx
11 March 2015 12:33 pm

~
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ‘Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Kitab Injil adalah kitab yang diberikan Allah kepada nabi Isa. Sementara kitab suci Kristen yang nama aslinya evangelion adalah karangan manusia bernama Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

Jadi kitab Injil versi Kristen adalah Injil palsu karangan manusia, bukan kitab Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa.

Balas
staff
17 March 2015 4:48 am
Balasan ke  xucinxgaronx

~
Walaupun Injil ditulis oleh tangan manusia, namun Injil adalah wahyu Allah. Allah memberikan wahyu kepada para penulis Injil.

Injil itu sendiri adalah “Kabar Baik.” Kabar Baik yang dimaksud adalah jaminan keselamatan yang dibawa oleh Isa Al-Masih melalui kedatangan-Nya ke dunia.

Kalaupun Injil yang ada sekarang dianggap palsu, dapatkah saudara menunjukkan Injil yang diturunkan Allah kepada Isa Al-Masih?
~
Slamet

Balas
xucinxgaronx
11 March 2015 12:49 pm

~
Jawaban pertanyaan nomor 3

Ajaran Kristen bahwa Yesus menjadi korban menebus dosa manusia bukanlah ajaran Isa Al- Masih, tetapi ajaran Paulus dalam suratnya kepada orang Roma. Dan ajaran Paulus dalam Roma 3:25 tersebut, bertentangan dengan kitab para nabi.

Misal, Kitab Yermia 31:30, “Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu”

Yesus sama sekali tak pernah sekalipun mengucapkan ajaran bahwa Dia menebus dosa manusia. Ajaran penebusan dosa adalah ciri-ciri dari agama pagan penyembah berhala.

Jadi Kristen adalah ajaran Paulus, bukan ajaran para nabi, juga bukan pula ajaran Yesus.

Balas
staff
17 March 2015 5:20 am
Balasan ke  xucinxgaronx

~
Kami setuju bahwa orang berdosa tidak akan dapat memikul dosa orang lain. Al-Quran pun juga mengatakan demikian. “Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya” (Qs 35:18).

Namun tidak demikian dengan Isa Al-Masih, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24). Isa Al-Masih dapat memikul dosa manusia karena Dia bukan orang berdosa. Bahkan Dia dari sorga datang ke dunia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
Slamet

Balas
Annisa
17 March 2015 9:20 am

~
Walaupun Injil ditulis oleh tangan manusia, namun Injil adalah wahyu Allah. Allah memberikan wahyu kepada para penulis Injil.

Saudara mengakui bahwa Injil ditulis oleh tangan manusia? Bukankah Allah memberikan wahyu kepada para Rasul/Nabi melalui Jibril. Paulus bukan Nabi. Tidak salah Al-Qur’an mengatakan bahwa Nasrani adalah yang tersesat.

Balas
staff
23 March 2015 4:43 am
Balasan ke  Annisa

~
Jelas tuduhan saudara bahwa menurut Al-Quran pengikut Isa Al-Masih / orang Nasrani adalah yang tersesat tidak ada dasarnya.

Karena Al-Quran mengatakan bahwa para pengikut Isa Al-Masih bukanlah orang sesat, justru mereka adalah orang-orang yang ditinggikan Allah di atas orang kafir pada hari kiamat.

Al-Quran berkata, “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).
~
Slamet

Balas
Agung
18 March 2015 11:34 am

~
Kepada Annisa,

Kalau Paulus bukanlah Rasul, mengapa seluruh dunia memanggil dia dengan sebutan Rasul Paulus? Aneh sekali opini anda.

Kalau anda mempermasalahkan bahwa Alkitab ditulis oleh manusia, bagaimana dengan kitab Saudara? Siapa yang menulisnya?

Balas
Annisa
19 March 2015 5:01 am

~
Kepada Agung

Kapan Paulus diangkat menjadi Rasul/Nabi? Apa tanda kenabian pada diri Paulus, sehingga Saudara mengatakan Rasul Paulus?

Muhammad adalah Nabi terakhir, tidak ada lagi nabi setelah Muhammad. Bahkan dalam Injil pun disebutkan akan datang nabi-nabi palsu. Berarti Paulus adalah nabi palsu. Ajaran Kristen mengikuti ajaran Injil yang ditulis oleh Paulus (Rasul Palsu) dan Kitab Injil Kristen yang sekarang adalah Injil palsu. Itulah sebabnya umat Muslim mengatakan bahwa Injil yang sekarang adalah Injil Palsu.

Al-Qur’an tidak ditulis oleh siapapun, melainkan ayat yang diturunkan oleh Allah S.W.T. melalui Jibril dan Jibril mengatakan kepada Muhammad : Iqra’ (bacalah).

Balas
staff
23 March 2015 4:54 am
Balasan ke  Annisa

~
Saudara Agung dan Anisa,

Kami berharap saudara memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Apa yang Al-Quran ajarkan bagi orang bertakwa?
2. Mengapa Muhammad mendorong orang bertakwa untuk mempelajari Injil?
3. Bagaimana Isa Al-Masih dapat menjadi korban untuk menanggung upah mau bagi kita?

Apabila saudara berkenan untuk mendiskusikan tentang kerasulan Paulus, saudara dapar memberikan komentar pada artikel “Meluruskan Kesalahpahaman – Orang Kristen Mengikuti Isa Al-Masih, Bukan Paulus!” pada link http://tinyurl.com/7srwflg

Demikian harap maklum dan terima kasih.
~
Slamet

Balas
xucinxgaronx
19 March 2015 2:50 pm

~
Al-Quran mengajarkan bahwa seseorang yang bertakwa berkewajiban untuk mempelajari tulisan-tulisan Allah. Nabi umat Muslim menuliskan bahwa Injil, “. . . menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs:46).

Kitab Injil adalah diturunkan Allah kepada Nabi Isa.
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah kitab-kitab karangan manusia tentang biografi Yesus. Jadi jelas bukanlah kitab Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa.

Balas
staff
23 March 2015 5:19 am
Balasan ke  xucinxgaronx

~
Allah memberikan Kitab Suci kepada nabi-Nya dengan maksud agar para umat-Nya dapat mengenal Pribadi Allah.

Oleh karena itu, kita dapat membuktikan apakah Kitab Suci tersebut berasal dari Allah atau hanya karangan manusia semata. Nah satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa ayat-ayat Kitab Suci berasal dari Allah, adalah bila nubuat-nubuat dalam kitab tersebut digenapi.

Hampir semua nubuat dalam Kitab Taurat tentang Isa Al-Masih sudah digenapi, kecuali tentang kedatangan-Nya yang kedua. Ini berarti Kitab Taurat dan Kitab Suci Injil berasal dari Allah.
~
Slamet

Balas
Boas Paguh
22 March 2015 2:49 pm

~
Jika staf Isa dan Islam menekankan salah satu pengertian bertaqwa dalam Al-Quran tertuju kepada surat Al-Maidah 5:46,maka umat Islam pasti sulit untuk melakukannya. Karena mereka mendustai Kitab Injil yang sekarang, namun mereka juga tidak mempunyai Kitab Injil yang mereka katakan ditulis sendiri oleh nabi Isa.

Balas
staff
23 March 2015 5:23 am
Balasan ke  Boas Paguh

~
Saudara Boas Puguh,

Terima kasih atas penjelasannya, kiranya hal ini dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi saudara kita umat Muslim.
~
Slamet

Balas
Joshua
26 March 2015 9:44 am

~
Saya percaya Yesus telah menebus dosa kita semua karena Dia-lah Allah itu sendiri yang telah menjadi manusia sempurna. Dan untuk menambahkan penjelasan tentang Trinitas/Tritunggal Allah. Kitab Suci Injil menuliskan, “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:7-8).

Balas
staff
6 April 2015 9:28 pm
Balasan ke  Joshua

~
Pada umumnya umat Muslim menolak bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang telah menjadi manusia. Apalagi bahwa Allah itu Tritunggal.

Bagi umat Muslim konsep bahwa Allah Maha Esa yang beroknum tiga sulit diterima dengan nalar. Memang semua konsep tentang Allah sulit diterima dengan nalar karena Allah jauh di atas kita.

Oleh karena itu, agar umat Muslim dapat mengimani bahwa Allah itu Tritunggal, sebaiknya kita berdoa mohon hikmat kepada Isa Al-Masih. “Isa Al-Masih berilah hikmat yang daripada-Mu agar saudara kami umat Muslim mengalami pencerahan untuk memahami tentang Allah Tritunggal.” Amin
~
Slamet

Balas
Bung NoeL
30 March 2015 6:24 pm

~
Kepada Xucinxgaronx,

Anda tidak memahami Injil. Isa Al-Masih adalah Injil itu sendiri (berita baik/kabar Gembira) yaitu Firman/Kalimat Allah yang Hidup. Dia adalah kalimat Allah yang turun menjadi manusia.

Kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes itu memang betul menuliskan biografi Isa Al-Masih, dan ajaran-Nya. Supaya setiap orang yang membacanya dapat memahami bahwa Isa Al-Masih adalah Jalan Lurus /Juruselamat. Dan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat ditebus dan diselamatkan dari kebinasaan kekal di neraka.

Balas
staff
6 April 2015 9:51 pm
Balasan ke  Bung NoeL

~
Saudara Bung Noel,

Kami mohon maaf karena mengedit komentar saudara.

Kami juga setuju dengan saudara bahwa Injil itu adalah kabar baik. Yaitu kisah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia, dan telah mati disalib untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya dan menerimanya.

“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 1:16).
~
Slamet

Balas
ibnu purnomo
18 April 2015 7:01 am

~
Seharusnya anda tidak sepihak. Ulas dulu keaslian Al-Quran dan keaslian Injil. Atau kasarnya mana yang bisa dipegang mana yang tidak, mana jiplakan yang asli wahyu Tuhan, mana yang wahyu Tuhan mana yang karangan orang.

Balas
staff
29 April 2015 4:48 am
Balasan ke  ibnu purnomo

~
Al-Quran tidak pernah mempermasalahkan asli atau tidaknya Injil. Justru Al-Quran membenarkan bahwa Injil merupakan pewahyuan yang diberikan kepada Ahli Kitab (umat Kristen).
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil (Qs 3:3).

Bahkan dalam Hadits, Muhammad membenarkan bahwa Injil juga wahyu yang diturunkan dari Allah. Abu Harairah berkata : Sewaktu Rasullullah (semoga damai bersamanya) hendak tidur, biasanya ia berdoa: Ya, Allah yang mempunyai Surga, Bumi dan segenap isinya, Allah yang menumbuhkan benih, Allah yang menurunkan Taurat, Injil dan Al-Qur’an, yang padaNya aku berlindung dari yang jahat” (Sunan Abu Dawud, vol 3 page 1403).
~
Slamet

Balas
hamba allah
25 April 2015 1:33 am

~
Al-Quran membenarkan kitab Taurat dan Injil, akan tetapi Taurat dan Injil pada zaman tersebut. Karena Taurat dan Injil sekarang sudah tidak dijamin keaslianya.

Apakah di Injil dijelaskan akan datang nabi Muhammad yangg membawa kebenaran. Yang diturunkan kitab Al-Quran dari Allah sebagai pedoman seluruh manusia?

“Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs 5:3).

Balas
staff
29 April 2015 4:59 am
Balasan ke  hamba allah

~
Saudara menuduh bahwa Injil sekarang sudah diubah, tentunya saudara sudah pernah melihat Injil yang asli, bukan? Dapatkah saudara menunjukkan kepada umat Kristen, Injil yang belum diubah tersebut?

Dan bila benar bahwa Injil itu sudah diubah, tentunya Al-Quran juga tidak akan membenarkan kitab-kitab Taurat dan Injil, bukan?
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (Qs 3:3).

Tidak ada satu ayat pun dalam Injil yang menubuatkan kedatangan Muhammad, kecuali injil lain. “yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus” (Injil, Surat Galatia 1:7).
~
Slamet

Balas
insan
28 April 2015 4:02 pm

~
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Kalau menulis ayat Al-Quran jangan sepotong-sepotong. Dalam ayat ini diceritakan tentang orang zaman nabi Isa, Orang bertakwa pada masa dakwah nabi Isa bukan sekarang.

Balas
staff
29 April 2015 5:24 am
Balasan ke  insan

~
Saudara Insan,

Menurut kami tidak ada yang salah, kalau nabi saudara memerintahkan umat Islam mempercayai Injil sebagai petunjuk dan cahaya dari Allah. Dan wahyu Allah tentunya berlaku bagi setiap orang di segala jaman, bukan?

Misalnya salah satu perintah Isa Al-Masih dalam Injil yang berbunyi:“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Tentunya perintah ini harus ditaati baik oleh orang Kristen maupun Islam dan masih berlaku sampai saat ini, bukan?
~
Slamet

Balas
PENJELASAN
23 May 2015 3:08 am

~
Kepada Staf IDI,

Sengaja saya mengutip pernyataan kalian dalam mukadimah di atas sebagai berikut :
Demikian nabi umat Muslim menekankan pentingnya Muslim yang bertakwa untuk mempelajari secara mendalam Injil Allah tersebut. Sebab di dalamnya ada petunjuk dan pengajaran yang perlu diimani seseorang yang rindu berkenan pada Allah.

Terus terang saya jelaskan bahwa kalian dengan seenaknya menekankan bahwa umat Muslim yang bertaqwa disuruh untuk untuk mendalami Injil Allah.

Al-Quran lebih sempurna dari pada Injil. Allah tidak ada menganjurkan umat Islam untuk mendalami ajaran maupun mengamalkan ajaran Injil, kecuali mengimani (tidak lebih) karena merupakan rukun Iman.

Balas
staff
5 June 2015 4:23 am
Balasan ke  PENJELASAN

~
Iman kepada kitab Suci Allah, bukanlah sekedar ucapan yang keluar dari bibir. Iman yang benar berasal dalam hati, dan pasti akan terwujud nyata dalam tindakan,

“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Injil, Surat Yakobus 2:17, 26).

Oleh karena itu apabila umat Muslim beriman Injil, berarti umat Muslim harus hidup sesuai dengan ajaran Injil.
~
Slamet

Balas
Asal Tahu
27 May 2015 2:02 am

~
Kepada Staf IDI,

Apa yang Al-Quran ajarkan bagi orang bertakwa?
Al-Quran mengajarkan kepada orang yang bertaqwa agar mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi/meninggalkan segala larangan-Nya. Berhubungan baik sesama manusia secara horizontal dan berhubungan baik dengan Allah Swt secara vertikal. Dan bagi mereka ini Allah menyediakan surga yang penuh kenikmatan tiada taranya.

Balas
staff
5 June 2015 4:53 am
Balasan ke  Asal Tahu

~
Sebenarnya tidak ada seorang pun dapat melakukan perintah Allah yang sesuai dengan ‘standard’ Allah.

“Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada eorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak” (Injil, Surat Roma 3:1012).

Hanya ketika seseorang menjadi ciptaan baru di dalam Isa Al-Masih, ia dapat melakukan perintah Allah. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:10).
~
Slamet

Balas
staff
28 August 2015 12:46 am
Balasan ke  staff

~
Saudara Yohanes dan Iwan,

Kami menyampaikan terimakasih atas saran saudara. Dan kami juga akan senang apabila saudara bersedia memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Apa yang Al-Quran ajarkan bagi orang bertakwa?
2. Mengapa Muhammad mendorong orang bertakwa untuk mempelajari Injil?
3. Bagaimana Isa Al-Masih dapat menjadi korban untuk menanggung upah mau bagi kita?

Oleh karena itu mohom maaf kalau kami harus menghapus komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas.

Demikian harap maklum.
~
Slamet

Balas
ndaru
27 April 2016 5:02 am

~
Untuk staf IdI dan saudaraku Nasrani,

Anda semua sepertinya merasa telah memahami semua ajaran dari Al-Quran, namun sayang dalam mengkaji Al-Quran tidaklah cukup dengan membaca tekstual apa adanya. Tetapi dalam Al-Quran ada keterangan lain yang didapat dari nabi Muhammad dalam penerapannya, yang mungkin dalam Nasrani tidak demikian halnya, tidak ada keterangan lain, hanya cukup tekstual Injil saja tanpa keterangan dalam menerapkannya.

Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam menyimpulkan konteks dari ayat- ayat yang ada yang akhirnya salah dalam menerapkan.

Balas
staff
11 June 2016 10:30 pm
Balasan ke  ndaru

~
Saudara Ndaru,

Terimakasih atas saran saudara dan kami menghargai.
Sebenarnya kami tidak secara sembarangan, dalam menfasirkan dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran pada artikel-artikel kami.

Misalnya, untuk menjelaskan Isa Al-Masih secara utuh danl engkap, kami menggunakan Alkitab, Al-Quran dan Hadith.
~
Slamet

Balas
Malikul Kudus
17 August 2016 5:07 am

~
Mengapa Muhammad mendorong orang bertakwa untuk mempelajari Injil? Saya mempelajari Alkitab dan Al-Quran, Nabi Muhammad tidak mendorong mempelajari Injil, hanya memberitahukan bahwa kitab tersebut dapat menjadi petunjuk.

Setelah saya baca Alkitab, ternyata banyak kontradiksi di dalamnya. Dan Injil yang berlaku sekarang diakui oleh orang Kristen banyak versinya, yang saya pakai adalah versi mudah di baca 2006, ada lagi versi terjemahan baru 1974 dan versi bahasa Indonesia sehari-hari tahun 1985.
Markus 10:45 Versi 1974 sebagai: “….dan untuk memberikan nyawa-nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Versi 2006 (45) “…., dan memberikan hidup-nya menyelamatkan banyak orang.”

Kalau maksudnya sama kenapa harus dirubah/berbeda?

Balas
staff
24 September 2016 8:40 am
Balasan ke  Malikul Kudus

~
Saudara Malikul,

Sebelum lebih dalam saudara menuduh tentang ketidak-sempurnaan Alkitab, tentunya saudara terlebih dahulu harus meneliti kitab saudara.

Sebenarnya Al-Quran sendiri gagal membuktikan bahwa ia wahyu Allah yang sempurna, karena banyak kontradiksi dan kesalahan di dalamnya. Dan campur tangan manusia dalam penyatuan ayat-ayat Allah itu sudah merusak kesucian Al-Quran sehingga campur aduk tidak karuan.

Kalau versi Alkitab dipermasalahkan, mengapa saudara tidak mengoreksi versi Al-Quran yang ada. Tentunya Allah dapat menjaga wahyunya sampai kapanpun, bukan?
~
Slamet

Balas
adi
27 August 2016 11:00 am

~
Mengapa Muhammad mendorong umat nya untuk bertaqwa kepada Injil. Karena di dalam Injil ada ajaran rukun Islam dan syareat Islam. Salah satu contoh dari rukun Islam adalah syahadat/bersaksi, seperti perintah Yesus kepada pengikut-Nya untuk bersyahadat/bersaksi di Injil Rasul Besar Yohanes 15:27.

Balas
staff
24 September 2016 8:01 am
Balasan ke  adi

~
Saudara Adi,

Kitab Suci Allah menuliskan bahwa hanya Isa Al-Masih yang dapat melihat Allah. Oleh karena itu hanya Dia yang layak bersaksi mengenai Allah kepada manusia. “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18).

Sedangkan Al-Quran tidak pernah menjelaskan bahwa nabi saudara diutus Tuhan secara langsung. Lagi pula, bila saudara membaca Al-Quran, nabi saudara tidak pernah berkomunikasi dengan Tuhan. Jadi, bagaimana mungkin ia dapat bersaksi tentang Allah pada hal ia tidak pernah melihat Allah.

Apalagi mendorong umat Muslim untuk bersaksi dengan mengatakan, “Tiada Tuhan selain Allah”
Bukankah orang-orang kafir Quraisy juga mengakui hal tersebut. “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?”(Qs 43:87).
~
Slamet

Balas
adi
27 August 2016 11:19 am

~
Kenapa umat Kristen tidak bertaqwa kepada perintah Yesus seperti perintah untuk bersyahadat/bersaksi sebagaimana tertulis pada Injil, Rasul Besar Yohanes 15:27?

Balas
staff
24 September 2016 8:15 am
Balasan ke  adi

~
Saudara Adi,

Jelas orang Kristen melaksanakan perintah Isa Al-Masih yang terdapat dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 15:27, “Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”

Dan perintah bersaksi ini oleh orang Kristen dikenal sebagai Amanat Agung. Mari kita lihat isi perintah tersebut. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20).
~
Slamet

Balas
Malikul Kudus
25 September 2016 5:49 am

~
Sdr Slamet,

Pernyataan saudara :
Sebelum lebih dalam saudara menuduh tentang ketidak-sempurnaan Alkitab, tentunya saudara terlebih dahulu harus meneliti kitab saudara.

Topik ini berjudul “Muhammad Mendorong Orang Bertakwa Mempelajari Injil” jadi yang dibahas dan di pelajari adalah mengenai Injil. Kalau anda meminta saya membahas Al-Quran, kita bisa diskusikan di topik yang lain.

Permasalahan Injil; kenapa ayat di bawah ini tidak ada dalam codex: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20).

Balas
staff
5 March 2017 1:17 pm
Balasan ke  Malikul Kudus

~
Saudara Malikul,

Jelas Amanat Agung (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20) adalah pesan terakhir Isa Al-Masih kepada murid-murid-Nya, sebelum Dia terangkat ke sorga.

Jadi ayat ini bukan ayat buatan manusia. Karena tidak ada bukti bahwa ayat tersebut sebagai ayat yang ditambahkan.
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Siapa Sumber Petunjuk dan Cahaya Bagi Umat Muslim, Seluruh…
  • Isa Al-Masih Adalah Terang Dan Cahaya Dari Allah?
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?
  • Adakah Versi Injil Bahasa Arab?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz