• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Maidah 5:46 > Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?

Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?

21 January 2013 oleh Web Administrator 142 Comments

bibleUmumnya orang Islam beranggapan bahwa Muhammad dan Isa Al-Masih menulis sebuah Kitab Suci. Anggapan ini jelas salah. Karena, baik Al-Quran ataupun Injil bukanlah kitab yang ditulis oleh Muhammad atau Isa Al-Masih.

Al-Quran merupakan kumpulan buku yang ditulis oleh sahabat Muhammad setelah kematiannya. Sedangkan Injil adalah empat kitab pertama dari Alkitab yang menjelaskan tentang kehidupan dan ajaran Isa Al-Masih yang ditulis oleh murid-murid-Nya.

Persoalan siapakah yang menulis “buku” tersebut bukanlah hal utama. Yang terpenting ialah, dari siapakah wahyu tersebut datang, dan bagaimana caranya hingga wahyu itu diberikan kepada manusia?

Darimana Datangnya Al-Quran? Atau Kitab Suci Injil?

Umat Muslim percaya Al-Quran diturunkan kepada Muhammad. Bahkan mereka meyakini Al-Quran salah satu mujizat Allah lewat Muhammad. Namun sejarah menyatakan, Muhammad menerima “wahyu” tersebut dari satu makhluk roh secara lisan. Lalu Muhammad meneruskan kepada sahabat-sahabatnya untuk mereka hafalkan. Setelah Muhammad wafat, barulah “hafalan-hafalan” tersebut dibukukan. Jadi, sebenarnya Muhammad tidak menerima wahyu itu langsung dari Allah. Melainkan dari sesuatu makhluk roh.

Injil diberikan dengan cara yang berbeda dari semua kitab suci lainnya. Murid-murid Isa Al-Masih menulis kata-kata Allah yang mereka dengar dari Allah sendiri. Dengan ilham Ilahi dari Roh Kudus, Injil ditulis oleh murid-murid Isa Al-Masih. Perhatikanlah ayat suci ini: “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Injil, Yohannes 14:26).

Tidak hanya firman Allah yang diberikan secara langsung kepada manusia, melainkan Roh Kudus memastikan bahwa Pesan Allah lengkap.

Allah Mewajibkan Muslim Membaca Injil

Mungkin itulah alasannya mengapa Al-Quran mendorong agar orang Muslim membaca Injil, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Selain itu Muhammad juga diperintahkan untuk bertanya kepada orang-orang yang telah membaca Kitab Suci sebelumnya, “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab”

Mengapa Allah Ingin Anda Baca Injil?

Injil adalah buku unik di antara semua buku-buku agama lainnya. Injil juga merupakan biografi kehidupan Kalimat Allah (Isa Al-Masih) selama Ia di dunia. Injil mencatat kehidupan Isa-Masih dari lahir-Nya sampai kembali-Nya kepada Bapa di Surga.

Ayat ini mengikhtisarkan mengapa Injil ditulis. “Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohannes 20:31). Tidak ada buku lain yang pernah ditulis yang dapat memimpin manusia kepada keselamatan.

[Staf Isa dan Islam – Bila Saudara rindu untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Keselamatan yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Artikel tentang Keselamatan dapat membantu Saudara.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Kebenaran Injil?
  2. Apakah Yang Dimaksud Dengan Istilah “Injil”?
  3. Adakah Versi Injil Bahasa Arab?
  4. Injil, Palsu Atau Tidak?

Video:

  1. Bagaimana Cara Mengenal Allah Dalam Al-Quran Dan Injil?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Al-Maidah 5:46 Tagged With: Islam Terhadap Kitab Suci

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

142 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Ga Usah Tahu
22 March 2013 7:34 am

~
Kenapa menggunakan ayat Surah Al-Maidah hanya 46? Lanjutkan sampai ayat 47, 48, dan 49! Harap dibaca semua, jangan hanya sepotong-sepotong!

Balas
staff
26 March 2013 2:49 am
Balasan ke  Ga Usah Tahu

~
Saudara Ga Usah Tahu,

Pada umumnya umat beragama menolak untuk membaca Injil. Karena mereka membuat klaim bahwa Injil tidak lagi murni. Padahal, ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari membaca Injil, terutama keselamatan dalam Isa Al-Masih.

Dalam Injil, Surat 2 Timotius 3:15 dikatakan, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.” 

Demikian juga sebuah ayat Al-Quran yang menegaskan bahwa dalam Injil ada petunjuk yang dapat menuntun umat Muslim untuk menerima keselamatan terdapat dalam Qs. 5:46.

“… Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” Tentunya kita akan senang membaca kitab suci, yang menjanjikan keselamatan dari hukuman neraka, bukan?
~
SL

Balas
Haleluyah
22 May 2013 2:54 pm

~
Sebaiknya saudara Muslim membaca Alkitab dengan hati nurani agar dapat memahami dengan sesungguhnya akan kisah-kisah yang mulia dari Nabi Adam sampai Yesus Kristus yang penuh mujizat. Dengan demikian diskusi tentang pengajaran dari Yesus Kristus akan mudah dipahami.

Balas
staff
29 May 2013 1:19 am
Balasan ke  Haleluyah

~
Saudara Haleluyah,

Kata-kata Isa Al-Masih yang ditujukan kepada Bapa surgawi di bawah ini menunjukkan bahwa untuk memahami Alkitab, kita harus memiliki sikap yang benar. “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. ” (Injil, Rasul Lukas 10:21).

Hikmat Allah menyatakan bahwa Alkitab hanya dapat benar-benar dipahami oleh orang yang rendah hati rela diajar. Dan yang paling penting adalah doa, meminta Allah untuk membuka mata rohani kita dan mengijinkan kita untuk memahami Firman-Nya. “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu” (Zabur, Kitab Mazmur 119:18).
~
SL

Balas
Wahyu Palsu
11 December 2013 3:19 pm

~
Untuk Saudaraku umat Muslim yang cerdas,

Jika anda mengimani Al-Quran, maka anda tidak akan bertanya lagi “mengapa kami harus mengimani Alkitab?” Jika anda meneladani nabi anda, maka tidak ada keraguan lagi untuk anda mempelajari Alkitab (sebab nabi anda pun demikian).

Dan sadari saja kalau admin di sini itu sudah baik hati menjawab pertanyaan anda yang di luar konteks. Kalau admin jahat, pasti admin akan balik bertanya kenapa anda menjawab di luar konteks? Apa anda sudah habis otak?

Balas
staff
23 December 2013 7:37 am
Balasan ke  Wahyu Palsu

~
Saudara Wahyu Palsu,

Terima kasih untuk komentarnya. Semoga dapat memberikan pencerahan bagi saudara umat Muslim. Dan sebagai orang-orang yang sudah ditebus dari kehidupan lama, marilah kita menggunakan kata-kata yang penuh kasih seperti yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita.

“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang” (Injil, Surat Kolose 4:6).
~
Slamet

Balas
widodo
16 January 2014 6:59 am

~
Injil itu adalah sebuah kitab. Apabila kitab itu musnah, maka anda tidak akan dapat membaca firman Allah. Al-Quran hanya kitab yang menjelaskan dan firman itu sesungguhnya sudah ada di alam semesta. Ketika Al-Quran itu musnah, ayat Allah masih tetap abadi di alam semesta. Mana lebih baik?

Balas
staff
4 February 2014 3:21 am
Balasan ke  widodo

~
Saudara Widodo,

Kitab Injil dan kitab Al-Quran jika dibakar pasti menjadi abu, kemudian ditiup angin dan musnah. Namun, Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang hidup tidak akan musnah. Karena Dia adalah Allah yang kekal. “Pada mulanya adalah Firman; dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14).

Oleh karena itu, kecuali Isa Al-Masih tidak ada seorang pun bahkan nabi yang berani berkata. “Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
~
Slamet

Balas
Rudi Hardian
24 March 2014 9:30 pm

~
Pernah anda membandingkan, isi Injil terbitan tahun 60-an, tahun 70-an dan yang sekarang? Saya yakin anda akan sadar bahwa injil yang anda pegang sekarang sudah banyak perubahan.

Balas
staff
7 April 2014 6:18 am
Balasan ke  Rudi Hardian

~
Saudara Rudi Hardian,

Pada hakekatnya Kitab Suci Injil adalah Firman Allah. Kita mengetahui bahwa Firman Allah itu kekal, artinya tidak akan berubah ataupun diubah. “Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35). Sekiranya kita dapat memahami tentang hal ini, tentunya kita tidak akan dengan mudah menuduh bahwa Kitab Suci Injil yang sekarang banyak perubahan.

Kalaupun Kitab Suci Injil versi lama tidak sama persis dengan versi yang baru, itu sah-sah saja. Bukankan bahasa Indonesia yang digunakan untuk menulis Kitab Suci Injil juga mengalami perubahan? Dulu bahasa Indonesia menggunakan ejaan lama tetapi sekarang menggunakan ejaan baru, bukan?
~
Slamet

Balas
usil
10 April 2014 12:16 pm

~
Alkitab yang dimaksud di situ adalah Alkitab yang masih murni. Mengapa umat Muslim disuruh Tuhan untuk membaca Alkitab apabila dalam keraguan? Bukan berarti bahwa Al-Quran itu lemah. Tapi membaca Alkitab itu adalah untuk membuktikan kebenaran Al-Quran.

Balas
staff
15 April 2014 12:36 pm
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Al-Quran memang satu-satunya kitab suci dari agama-agama non-Kristen yang menulis tentang Isa Al-Masih. Tetapi Al-Quran yang diperkirakan ditulis sekitar 580 tahun setelah kematian Isa Al-Masih, ternyata berbeda jauh dengan Injil.

Misalnya tentang Isa Al-Masih. Al-Quran mengklaim bahwa ia diwahyukan kepada Muhammad oleh malaikat Jibril. Tetapi gambaran Isa Al-Masih yang dipresentasikan oleh Al-Quran berbeda secara radikal dengan pesan malaikat Gabriel kepada perawan Maria dalam Injil.

Hal ini menunjukkan bahwa malaikat Jibril yang mewahyukan Al-Quran kepada Muhammad, bukanlah malaikat Gabriel yang ada dalam Kitab Suci Injil. Dan pandangan mengenai Isa Al-Masih yang diterima oleh Muhammad, adalah pandangan yang tidak akurat atau bermasalah. Jadi, Injil memiliki catatan yang lebih baik untuk dijadikan sebuah sumber kebenaran mengenai sejarah Isa Al-Masih dan signifikansinya daripada Al-Quran.
~
Slamet/Solihin

Balas
xucinxgaronx
10 June 2014 12:32 pm

~
Memangnya Kitab Suci yang anda pegang itu adalah Injil? Nama Kitab Suci anda adalah Evanggelion atau besorah atau kabar baik. Bukan Injil yang diwahyukan Allah kepada Nabi Isa.

Kitab suci anda Evanggelion itu isinya adalah karangan tentang biografi Yesus dan itupun tak seluruhnya sama kisahnya dari masing masing pengarangnya. Dan tak satupun dari pengarang-pengarang tersebut mengenal Yesus dan juga tak dikenal oleh Yesus. Penerbit Kitab Suci Kristen saja yang menjiplak nama “Injil” dari Al-Quran untuk disematkan pada karangan biografi Yesus agar seakan-akan itu adalah wahyu yang diterima nabi Isa.

Balas
staff
20 June 2014 3:45 am
Balasan ke  xucinxgaronx

~
Saudara Xucinxgaronx,

Memang sangat penting sekali Saudara mengerti arti istilah ‘Injil’. Injil berarti ‘kabar baik’. Injil yang dibawa Isa Al-Masih adalah berita kasih Allah Bapa kepada manusia yang telah berdosa dan terpisah dari Allah. Kabar baik yang dibawa oleh Isa Al-Masih adalah berita bahwa dosa telah menjauhkan manusia dari Allah dan membawa hukuman dari Allah. Yaitu neraka, atau dipisahkan selamanya dari Allah!

Tetapi, karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, Allah bertindak untuk menyelamatkan manusia dari genggaman Iblis serta hukuman kekal. Penulis Injil adalah murid-murid Isa Al-Masih. Walaupun ada perbedaan dalam penulisan Injil, namun inti sari Injil adalah Allah yang menjadi manusia.
~
Slamet/Solihin

Balas
XucinxgaronX
4 November 2014 1:34 am

~
Injil adalah kabar gembira yang diajarkan Isa yang tertulis di Al Quran.

“Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:` Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad) `. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:` Ini adalah sihir yang nyata`”(Qs 61:6)

Evanggelion bukanlah injil yang dibawa nabi Isa, penerjemah gospel saja yang menjiplak istilah injil dari Al-Quran.

Balas
staff
10 November 2014 4:59 am
Balasan ke  XucinxgaronX

~
Kalaupun ada ayat dalam Al-Quran yang menunjukkan bahwa Isa Al-Masih menubuatkan “seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” (Qs 61:6). Ini tidak salah dan boleh-boleh saja.

Faktanya dalam Alkitab, tidak satupun ayat tersebut bicara tentang Muhammad. Hal inilah salah satu alasan mengapa orang Kristen tidak mengakui Muhammad sebagai nabi yang diutus Allah.

Tetapi, alasan utama pengikut Isa Al-Masih tidak menerima Muhammad, karena mereka tidak membutuhkan nabi lain! Mengapa? Sebab mereka telah menerima jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih.

“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2).
~
Slamet

Balas
XucinxgaronX
11 November 2014 12:27 am

~
Nama Muhammad itulah yang sengaja disembunyikan dalam Alkitab.

Balas
staff
12 November 2014 1:43 am
Balasan ke  XucinxgaronX

~
Memang para pakar Islam ingin meyakinkan umat Islam akan kenabian Muhammad. Mereka berusaha untuk mencari ayat-ayat di Alkitab yang dapat diklaim sebagai nubuat kedatangannya. Namun, tidak satupun ayat-ayat tersebut yang mengarah ke sana.

Walaupun beberapa ayat yang sering dikutip pakar Islam sebagai nubuat kedatangan Muhammad. Faktanya, tidak satupun ayat di Al-Kitab yang bicara tentang Muhammad. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa umat Kristen tidak mengakui Muhammad sebagai nabi yang diutus Allah.

Oleh karena itu, tidaklah benar tuduhan bahwa nama Muhammad disembunyikan dalam Alkitab. Karena umat Kristen telah menerima janji keselamatan dari Isa Al-Masih. Bagi mereka, tidak ada keragu-raguan tentang Keselamatan dan Hidup Kekal di sorga.

“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2).
~
Slamet

Balas
XucinxgaronX
18 November 2014 12:00 am

~
Allah di Al-Quran menyatakan bahwa pembunuhan nabi-nabi Israel termasuk usaha pembunuhan Nabi Isa adalah karena mereka memberitakan Muhammad.

Berita inilah yang sengaja ditutup-tutupi oleh para imam Yahudi sehingga Rasul Paulus yang menyebut hal itu sebagai Injil yang berbeda.

“Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” (Injil, Surat Galatia 1:8) .

Injil ditulis dan disesuaikan dengan ajaran Paulus masa penulisannyapun sesudah dibuatnya surat- surat Paulus. Dan Injil yang berbeda dengan ajaran Paulus dimusnahkan dan diapokrifakan.

Balas
staff
25 November 2014 1:43 am
Balasan ke  XucinxgaronX

~
Memang benar dalam Al-Quran ada sebuat ayat yang menyebutkan bahwa kedatangan Yesus antara lain untuk memberikan kabar gembira dengan datangnya rasul sesudahnya, namanya Ahmad.
“Dan (ingatlah) ketika ‘Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” (Qs 61:6).

Namun dalam sepanjang pelayanan Isa Al-Masih sewaktu ada di dunia, tidak ada satu katapun yang menubuatkan tentang Muhammad. Apalagi ada anggapan bahwa Isa Al-Masih dibunuh karena memberitakan nama Muhammad, itu tidak benar.

Isa Al-Masih dibunuh karena Dia menyatakan diri-Nya sama dengan Allah. “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, … karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:18).

Sebagaimana kesaksian Rasul Paulus, injil yang benar adalah Injil yang memberitakan bahwa Isa Al-Masih mati disalib dan dibangkitkan karena dosa manusia. “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
Slamet

Balas
Rama
14 December 2014 11:51 am

~
Syalom,

Berarti kalau kita sebagai umat Kristiani mempelajari Al-Quran berarti telah dibenarkan oleh Alkitab?

Balas
staff
23 February 2015 1:25 am
Balasan ke  Rama

~
Saudara Rama,

Mempelajari Al-Quran bagi orang Kristen yang sungguh memahami kebenaran Alkitab tidaklah salah. Karena dalam Al-Quran cukup banyak ayat-ayat yang sesuai dengan Alkitab.

Dalam Al-Quran ada ayat yang menjelaskan bagaimana Isa Al-Masih mendemonstrasikan mujizat-Nya. Misalnya Isa Al-Masih, “Menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya” (Qs 3:49).

Mujizat serupa juga ditulis dalam Alkitab. Dikisahkan dua orang buta sedang duduk di pinggir jalan ketika Isa Al-Masih lewat. “Mereka berseru “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami” Yesus berhenti, memanggil mereka dan mendengar permintaan mereka agar sembuh dari kebutaan mereka. Lalu tersurat, ‘Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia’” (Injil, Rasul Besar Matius 20:30-34).
~
Slamet

Balas
xucinxgaronx
17 February 2015 3:57 pm

~
Sebagaimana kesaksian Rasul Paulus, Injil yang benar adalah Injil yang memberitakan bahwa Isa Al-Masih mati disalib dan dibangkitkan karena dosa manusia. “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).

Sudah saya jawab bahwa 4 kitab Injil ditulis disesuaikan ajaran Rasul Paulus. Surat-surat Paulus selesai penulisannya pada tahun 45 Masehi. Kitab Injil ditulis paling awal tahun 60 Masehi. Jadi Injil (kisah Yesus) disesuaikan dengan ajaran Paulus.

Balas
staff
23 February 2015 2:13 am
Balasan ke  xucinxgaronx

~
Jelas kitab Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes bukan berdasarkan ajaran Paulus. Dua dari kitab-kitab tersebut ditulis oleh Rasul Besar Matius dan Rasul Besar Yohanes. Mereka adalah orang-orang yang mengenal Isa Al-Masih secara pribadi dan berkelana dengan-Nya selama lebih dari 3 tahun. Dua kitab lainnya ditulis oleh Rasul Markus dan Rasul Lukas, yaitu teman-teman dekat dari para Rasul Besar.

Penulis-penulis ini mempunyai akses langsung pada fakta-fakta yang mereka catat. Masing-masing dari membuat suatu cerita yang sangat detil. Walaupun ada variasi dalam gaya penulisan namun sama dalam fakta-fakta.

Kata-kata dari Isa Al-Masih dicatat dalam berbagai topik sebagai ajaran bagi pengikut-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa para penulis biografi jujur, tidak meletakkan kata-kata pada mulut Isa Al-Masih untuk mencocokkan dengan kepentingan-kepentingan mereka.

Juga para penulis ini memberikan nama-nama geografis yang spesifik dan detil-detil kultural yang telah ditegaskan oleh para sejarawan dan arkeolog.
~
Slamet

Balas
yoseep
18 February 2015 3:19 am

~
[quote name=”xucinxgaronx”]@
Sudah saya jawab bahwa 4 kitab Injil ditulis disesuaikan ajaran Paulus .

Surat-surat Paulus selesai penulisannya pada tahun 45 Masehi. Kitab Injil ditulis paling awal tahun 60 Masehi. Jadi Injil (kisah Yesus) disesuaikan dengan ajaran Paulus[/quote]
Kitab suci yang terakhir itu kitab yang selesai ditulis pada tahun 68-70 an.

Balas
staff
23 February 2015 2:33 am
Balasan ke  yoseep

~
Saudara Yosep,

Terimakasih atas komentarnya. Kami setuju dengan saudara bahwa surat-surat yang terakhir dari Rasul Paulus diperkirakan penulisannya pada tahun 70.

Namun perlu diketahui bahwa kitab yang terakhir dalam Kitab Suci yaitu Kitab Wahyu bukanlah tulisan Rasul Paulus.
~
Slamet

Balas
Jaka
8 April 2015 3:50 am

~
Staff Isa dan Al-Quran,

Malaikat Jibril yang mewahyukan Al-Quran kepada Muhammad, bukanlah malaikat Gabriel yang ada dalam Kitab Suci Injil. Karena ada yang mengatakan bahwa Jibril itu malaikat terang yang menjelma untuk memberikan wahyu kepada Muhammad, termasuk dalam ajarannya.

Misal, membunuh, menghakimi, memenggal, dan menuduh orang kafir. Itu semua itu bukan ajaran dari yang Maha Pengasih Yahweh. Apa benar?

Balas
staff
10 April 2015 11:59 am
Balasan ke  Jaka

~
Saudara Jaka,

Dengan jelas Alkitab memberitahu bahwa malaikat Gabriel, sudah ada seribu tahun sebelum Muhammad. Malaikat Gabriel memperkenalkan nama dan jati dirinya kepada Nabi Zakaria sebagaimana layaknya. Tanpa misteri, ia mengaku: “Akulah Gabriel yang melayani Tuhan dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau…” (Injil, Rasul Lukas 1:19).

Malaikat Gabriel bukan hanya mengklaim, tetapi sekaligus menunjukkan otoritas dan berita kebenaran yang dibawanya dari Tuhan. Dia berkuasa bernubuat dan bermujizat, tanda ia dari Tuhan.

Jibril hadir setelah Muhammad ada. Walaupun Jibril yang dikatakan intim dengan Muhammad selama 20-an tahun, ternyata tidak memperkenalkan diri dengan semestinya. Justru setelah belasan tahun Muhammad menerima wahyu, barulah mengenal Jibril.

Oleh karena itu, Oknum yang misterius dan tidak berortoritas seperti Jibril ini, tentunya tidak akan pernah menjadi utusan Tuhan, bukan?
~
Slamet

Balas
Hamba ALLAH
10 April 2015 8:56 am

~
Tolong jangan hanya membaca satu ayat Al-Quran pada surat Al-Maidah ayat 46 teruskan sampai ayat 48 agar lebih jelas!

Balas
staff
10 April 2015 12:46 pm
Balasan ke  Hamba ALLAH

~
Saudara Hamba Allah,

Kalau dalam Qs 5:46 dengan jelas menunjukkan bahwa Allah telah mewahyukan Kitab Taurat dan Injil kepada umat-Nya. Dan di dalam kitab-kitab tersebut adalah petunjuk, cahaya, dan pengajaran dari Allah bagi orang yang bertakwa.

Dalam Kitab Suci Allah, nabi Daud juga mengakui bahwa “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Kitab Mazmur 119:105).
.
Sebenarnya ini sudah jelas, kita hanya tinggal mentaati saja, bukan? Mungkin sebelum kita melakukan firman-Nya, lebih baik kita berdoa kepada Isa Al-Masih. “Perlihatkanlah kepadaku, ya Isa, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhirku.” Amin
~
Slamet

Balas
staff
21 May 2015 3:55 am
Balasan ke  staff

~
Saudara Jonggres, dan Hamba Allah,

Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar.

Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-komentar saudara yang tidak sesuai dengan topik artikel “Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?”

Apabila ingin diskusi tentang keilahian Isa Al-Masih, saudara dapat membukanya pada http://tinyurl.com/899uaqm

Harap maklum.
~
Slamet

Balas
kunci
14 May 2015 8:26 pm

~
Kenapa manusia selalu berselisih? Padahal rasul-rasul dan kitab-kitab mereka berasal dari Tuhan yang sama.

Balas
staff
21 May 2015 4:20 am
Balasan ke  kunci

~
Kami tidak mencari perselisihan, tetapi berusaha menemukan dimana letak perbedaan antara kitab Injil dan Al-Quran.

Karena bila kita membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, dan Injil, terlihat bahwa kitab-kitab tersebut saling mendukung satu sama lain. Tetapi tidak demikian dengan Al-Quran.

Oleh karena itu timbulah pertanyaan, mungkinkah Allah yang telah berbicara dalam Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi, dan Injil, kira-kira enam ratus tahun kemudian akan mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan perkataan-Nya sebelumnya? Mungkinkah Allah yang berbicara dalam Injil adalah Allah yang sama, yang berbicara dalam Al-Quran?
~
Slamet

Balas
xucinxgaronx
30 June 2015 12:39 am

~
Kitab suci yang dibaca orang Kristen bukanlah Injil yang diwahyukan Allah kepada Nabi Isa, tetapi adalah kisah biografi Yesus karangan Markus, Matius, Lukas dan Yohanes yang kemudian diberi label Injil (menjiplak istilah dari Al Quran) oleh penterjemah bahasa Indonesia. Nama asli kitab suci Kristen adalah evanggelion “menurut” Markus, Matius, Lukas dan Yohanes

Kisah Yesus itu bermacam macam versinya dan semuanya ditulis sesudah selesainya Paulus menulis seluruh ajarannya. Jadi kisah Yesus di dalam kekristenan disesuaikan dengan ajaran Paulus.

Yesus saja tak mengenal adanya kitab evanggelion “menurut” Markus, Lukas, Matius dan Yohanes, Jadi evanggelion orang Kristen jelas tidak sama dengan Injil yang disebut di Al Quran

Balas
staff
3 July 2015 2:01 am
Balasan ke  xucinxgaronx

~
Memang benar apabila saudara membaca Kitab Suci Injil, yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, maka saudara akan melihat kisah hidup Isa Al-Masih secara lengkap. Saudara akan melihat perbuatan-perbuatan yang Isa lakukan, teladan hidup yang sempurna tanpa dosa, serta kematian dan keangkitan-Nya.

Kalaupun saudara menyatakan bahwa Injil orang Kristen tidak sama dengan Injil dalam Al-Quran, kami juga setuju. Walaupun Al-Quran menulis tentang Isa Al-Masih bahkan Al-Quran mengatakan Isa Al-Masih sebagai ‘pribadi yang terkemuka di dunia dan akhirat.’ Namun kisah Isa Al-Masih dalam Al-Quran tidak lengkap dan tidak ada kronologisnya.

Isa Al-Masih tidak hanya mengetahui tentang Injil, justru misi kedatangan-Nya adalah untuk memberitakan Injil kepada manusia berdosa. “Bersabdalah Ia kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat lain, yaitu ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana pun Aku dapat memberitakan Injil, karena untuk itulah Aku datang” (Injil, Rasul Markus 1:38).
~
Slamet

Balas
Nasir
18 July 2015 2:24 am

~
Maaf Admin,

Mengapa ayat di atas (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:31) mengatakan bahwa Yesus itu Anak Allah?
Sesungguhnya Allah SWT tidak beranak dan tidak diperanakan.

Balas
staff
27 July 2015 6:13 am
Balasan ke  Nasir

~
Kata “Anak” pada ayat di atas tidak boleh diartikan secara harfiah! Jelas bahwa Allah tidak mungkin melakukan hubungan biologis dengan Maryam dan menghasilkan Isa Al-Masih. Kata “anak” pada ayat tersebut adalah “anak” dalam arti kiasan/figuratif.
Misalnya, kita mengenal istilah ‘anak panah’, tentunya panah tidak mempunyai anak, bukan?

Orang Kristen juga setuju dengan ayat Al-Quran yang mengatakan, “. . . Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara” (Qs 4:171).
~
Slamet

Balas
Hamba Allah
19 July 2015 8:02 am

~
Permisi,

Saya ingin menanyakan pernyataan ini “Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:31).
Apakah memang Allah mempunyai anak? Setahu kami umat Islam Allah itu tidak beranak dan tidak pula diperanakan. Terimakasih.

Balas
staff
27 July 2015 6:26 am
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba Allah,

Jelas Allah itu tidak punya Anak. Istilah, “Anak Allah” pada ayat tersebut adalah ucapan figuratif. Seperti halnya “Si Doel Anak Betawi” artinya Si Doel itu berasal dari Betawi. Demikian juga “Anak Allah” arinya berasal dari Allah, namun bukan anak biologis Allah.

Kami juga setuju sepenuhnya dengan ayat Al-Quran, “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan” ( Qs 112:3).
~
Slamet

Balas
asdfghjkl
1 August 2015 7:14 am

~
“Jika Buku Pedoman sudah benar, baik dan sempurna maka tidak perlu direvisi”. Jika memang Bible/Alkitab/Injil sudah tuntas sempurna, kenapa Tuhan masih perlu menurunkan Al-Quran?

Balas
staff
14 August 2015 10:26 am
Balasan ke  asdfghjkl

~
Benarkah Al-Quran berasal dari Allah? Satu-satunya cara untuk meyakini isi kitab suci berasal dari Allah, bila nubuat-nubuat dalam kitab tersebut digenapi. Dalam Al-Quran tidak ada nubuat, kecuali yang berhubungan dengan hari penghakiman.

Al-Quran adalah buku Muhammad. Dan umat Muslim hanya perlu percaya bahwa Muhammad menerima ayat-ayat Al-Quran dari malaikat Jibril.

Sebaliknya dalam Alkitab memuat banyak nubuat. Firman Tuhan disampaikan melalui puluhan nabi tentang masa depan, dan dicatat dengan saksama. Semua nubuat tersebut bisa diuji, telah diuji dan terbukti sudah digenapi. Itulah sebabnya orang Kristen percaya Alkitab adalah satu-satunya Firman dari Allah. 

“Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab Nabi Yesaya 55:11).
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Ilmuwan Dapat Membaca Alkitab Tertua Di Dunia
  • Siapa Sumber Petunjuk dan Cahaya Bagi Umat Muslim, Seluruh…
  • Umat Mukmin Wajib Percaya Kitab "Yang Diturunkan"
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Adakah Versi Injil Bahasa Arab?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz