Pernahkah Anda bertanya jika Anda harus mengimani kitab-kitab sebelum Al-Quran? Apakah Muslim harus percaya Taurat, Zabur, dan Injil? Apa isi kitab-kitab tersebut?
Rukun iman yang ketiga dalam Islam adalah beriman kepada kitab-kitab Allah (Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran). Beriman berarti meyakini bahwa kitab-kitab tersebut adalah kebenaran dari Allah.
Allah telah mewahyukan kitab-kitab tersebut agar setiap manusia mendapatkan iman yang sejati. Dapatkah Anda berkata, sebagai seorang Muslim, Anda sudah mempercayai Taurat, Zabur dan Injil jika belum membaca kitab-kitab tersebut? Silakan menjawab di sini.
Kitab Taurat dan Zabur Berisi Petunjuk
Dahulu, Allah menyatakan kehendak-Nya dan memberi petunjuk melalui para nabi. Manusia tidak dapat mengetahui kehendak Allah dan jalan ke surga jika tidak membaca kehendak-Nya dalam wahyu-Nya.
Al-Quran menyebutkan bahwa Kitab Taurat adalah petunjuk. “. . . telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) . . . untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat” (Qs. 28:43). Al-Quran juga mencatat bahwa, “. . . Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna” (Qs 3:184).
Allah mewahyukan Kitab Taurat dan Zabur kepada Nabi Musa dan Daud. Selain berisi perintah dan larangan bagi manusia, kedua kitab ini juga berisi ramalan tentang kedatangan Sang Penebus Manusia Berdosa.
Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, iblis menguasai dunia. Allah menjanjikan kedatangan seorang Raja Agung yang akan melepaskan manusia dari belenggu dosa. Kerajaan-Nya akan ada sampai selamanya.
Kitab Taurat dan Zabur memberi petunjuk tentang Pribadi itu. Kitab Taurat menyatakan bahwa Allah akan mengutus seorang Nabi seperti Musa, dari keturunan Israel (Ulangan 18). Dan Ia adalah keturunan Nabi Daud (Zabur 132:11).
Bagaimana dengan Kitab Injil?
Injil Menggenapi Kitab Taurat dan Zabur
Injil berarti kabar baik. Kabar baik yang disampaikan dalam Injil adalah berita keselamatan bagi manusia berdosa. Injil mencatat bahwa Isa Al-Masih adalah Pribadi yang akan menyelamatkan manusia dari dosa.
Isa Al-Masih datang untuk menggenapi kitab sebelumnya, yaitu Taurat dan Zabur. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku [Isa] datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku [Isa] datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:17).
Beriman Pada Kitab Allah: Taurat dan Injil Adalah Kebenaran!
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (Qs 3:3).
Melalui ayat di atas, Al-Quran menyatakan bahwa Taurat dan Injil adalah kebenaran. Isa Al-Masih yang ada dalam Kitab Injil telah menggenapi ramalan pada Kitab Taurat.
Isa Al-Masih juga sudah menyelamatkan kita dari hukuman atas dosa. Kedatangan-Nya menunjukkan jalan ke surga dan memberi petunjuk kepada hidup yang kekal.
Maukah Anda beriman pada Kitab Allah, percaya kepada Isa Al-Masih, sehingga iman Anda sempurna dan mengetahui jalan ke surga? Silakan hubungi kami.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah makna Kitab Taurat, Zabur dan Injil bagi Saudara?
- Setujukah Saudara bahwa Muslim wajib membaca dan percaya pada Kitab Taurat, Zabur dan Injil? Mengapa?
- Siapakah Isa Al-Masih bagi Saudara?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Petunjuk Allah dalam Al-Quran, Taurat, dan Injil
- Mengapa Para Mukmin Wajib Percaya Keaslian Taurat, Zabur, Injil?
- Seorang Mukmin Membaca Kitab Allah Dan Mengalami Kasih Allah
Video:
- Mengapa Umat Nasrani Memilih Alkitab dan Bukan Kitab Lain?
- Mana Yang Asli, Kitab Allah Atau Al-Quran?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran: Mukmin Wajib Beriman Pada Kitab Allah, Taurat, Zabur dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Salam,
Tolong memberikan informasi dalam kitab umat Kristiani (ayat-ayat agung) yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih sebagai Tuhan.
Terimakasih atas jawabannya.
~
Saudara Nasrul,
Di bawah ini saya tuliskan beberapa ayat kitab suci yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan:
“Aku (Isa Al-Masih)dan Bapa adalah satu” (Injil Rasul Besar Yohanes 10:30).
“Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
“Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias (Isa Al-Masih) dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!” (Injil, Surat Roma 9:5).
“Supaya dalam nama Yesus (Isa Al-Masih) bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku, “Yesus Kristus (Isa Al-Masih) adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
“Akan tetapi, kita tahu bahwa Anak Allah (Isa Al-Masih) telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus (Isa Al-Masih). Dialah Allah yang benar dan hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:20).
~
SL
*
Salam, terimakasih atas jawaban yang diberikan.
Namun saya kira; Allah (Bapak) dan Isa Al-Masih adalah dua zat yang berbeda, karena saya pernah membaca kitab yang bunyinya: “Sebelum dihukum, Stefanus melihat Isa Al-Masih di sorga. Isa menampakkan diri padanya. Stefanus berkata, “. . . Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia (Isa Al-Masih) berdiri di sebelah kanan Allah” (Injil, Kisah Para Rasul 7:56).
Mohon untuk ditanggapi. Terimakasih.
Salam
~
Saudara Nasrul,
Kiranya saudara perlu mengetahui bahwa kitab suci tidak mengajar adanya dua Tuhan. Namun umat Kristen mempercayai bahwa Allah yang Maha Esa itu beroknum tiga. ”Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Kitab Taurat, Ulangan 6:4).
“Berdiri di sebelah kanan” adalah suatu ungkapan alegoris. Kata “kanan” sering digunakan oleh orang-orang Israel sebagai simbol kekuasaan. Maka ungkapan “Berdiri di sebelah kanan Allah” dalam Injil, Kisah Para Rasul 7:56 menunjukkan bahwa Isa Al-Masih sebagai pemegang otoritas keallahan sejati ketika kembali dalam kemuliaan-Nya di sorga.
~
SL
*
Ada tiga ramalan dalam kitab Taurat yang dinantikan oleh orang Yahudi.
Orang Yahudi mengutus para imam bertanya kepada Yohanes( Yahya ) Pembabtis dalam Injil Rasul Besar Yohanes 1:21 ,siapakah dirinya ?
1. Apakah Mesias?
2. Apakah Elia?
3. Apakah “nabi itu”?
Mohon jawabannya atas tiga pertanyaan dari orang Yahudi tersebut!
~
Saudara Azriady,
Yahya Pembaptis bukanlah Mesias, ia adalah orang yang dinubuatkan oleh Nabi Maleakhi, yaitu salah seorang utusan yang mempersiapkan jalan bagi Mesias, yaitu Isa Al-Masih, “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” ( Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29)
Walaupun Isa Al-Masih pernah menyatakan bahwa Yahya Pembaptis adalah Elia yang akan datang (Injil,Rasul Matius 11:14). Namun pernyataan tersebut tidak bermakna bahwa Yahya Pembaptis adalah Elia yang turun kembali ke bumi, melainkan Yahya Pembaptis akan berjalan dalam roh dan kuasa Elia. Isa Al-Masih menyamakan Elia dengan Yahya Pembabtis dalam arti rohani.
Sedangkan nabi yang diharapkan kedatangannya oleh orang-orang Yahudi adalah menghunjuk kepada pengharapan yang terdapat dalam nubuatan Kitab Taurat Ulangan 18:15, yaitu Isa, nabi besar yang juga bergelar Mesias.
~
SL
*
Mesias dalam bahasa Arab adalah Al Masih yaitu Isa Almasih.
Elia menurut Isa Al-Masih adalah Yahya tetapi Yahya sendiri menolak disebut Elia. Dan pertanyaan saya adalah siapa “nabi itu”?
Nabi adalah pemimpin umat,dan pada akhir zaman yang paling dinantikan tidak lain adalah Nabi Muhammad
~
Saudara Azriady,
Orang Yahudi sedang menanti-nantikan kedatangan seorang Mesias yang dijanjikan, dan “nabi yang akan datang” yang dimaksud adalah seorang nabi besar yang juga bergelar Mesias. Mereka bertanya kepada Yahya Pembaptis apakah dia itu adalah Mesias atau “nabi yang akan datang” itu?
Yahya Pembaptis memberikan jawaban dalam Injil Rasul Besar Yohanes 1:34, “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah” yaitu Isa Al-Masih yang adalah Mesias dan nabi yang dinjanjikan itu.
~
SL
*
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu”(Qs 5:48).
Al-Quran itu penutup kitab suci Allah dan koreksi kitab-kitab yang telah diselewengkan oleh umat Yahudi dan umat Nasrani (Kristen).
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu” (Qs 2:79).
“Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui” (Qs 3:78).
~
Saudara Hanafi,
Sebagai seorang Muslim tentunya Saudara beriman kepada Al-Quran. Sedangkan Al-Quran sendiri menyatakan bahwa tidak mungkin ada seorang yang dapat mengubah kalimat Allah (Qs. 6:34).
Namun Saudara menuduh bahwa umat Yahudi dan Kristen telah mengubah kitab suci Allah. Dapatkah Saudara menunjukkan ayat-ayat mana yang telah diubah itu?
~
SL
*
“Wahai Ahli Kitab (nasrani), janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya . Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya” (Qs 4:171).
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah” (Qs 3:64).
~
Saudara Bejo,
Umat Kristen mempercayai bahwa Allah itu esa. Mereka menolak ajaran bahwa Allah itu tiga. “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”(Qs. 5:73).
Umat Kristen juga tidak pernah menyamakan berhala dengan Tuhan,”Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus (Isa Al-Masih) dengan Belial (berhala)?” ( Injil, Surat 2 Korintus 6:15).
~
SL
*
Mungkin umat Nasrani sendiri sudah tahu, kalau ada perbedaan isi Injil dari tahun ke tahun! Akui saja.
~
Setiap Kalimat Allah telah teruji. Dia adalah perisai kepada mereka yang berlindung dengan-Nya. Janganlah menambah apa-apa kepada Kalimat-kalimat-Nya, kelak Dia memurkaimu dan engkau terbukti seorang pendusta (Zabur, Kitab Amsal 30:5-6).
Alkitab itu adalah benar dan Al-Quran tidak pernah mengajar bahwa Alkitab telah dipalsukan. Hanya salah tafsiran dan pernyataan sepihak dari orang-orang yang mendorong mereka untuk mempercayai bahwa Alkitab telah dipalsukan.
Menurut Al-Quran, Allah tidak pernah menurunkan Kitab yang palsu. Nabi Muhammad dan umat Islam dinasihati supaya berpaling kepada mereka yang telah menerima kitab-kitab sebelumnya.
“Kami tiada mengutus sebelum engkau, (ya Muhammad), melainkan beberapa laki-laki, yang Kami wahyukan kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang-orang ahli kitab, jika kamu tiada tahu” (Qs 21:7).
~
SL
*
Isa Al-Masih berdoa kepada Allah ketika di salib: “Elli, Elli Lama Sabaktani”. Artinya Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Jadi Isa adalah nabi bukan Tuhan.
~
Oleh karena keterbatasan fisik Isa Al-Masih pada saat disalibkan, Dia hanya mengucapkan satu baris kalimat “Eli Eli Lama Sabaktani” dari Zabur Kitab Mazmur 22. Secara keseluruhan ayat tersebut merupakan suatu pernyataan akan kemenangan Tuhan terhadap segala penderitaan dan juga termasuk kematian.
Isa Al-Masih berdoa bukan minta diselamatkan, namun untuk kepentingan manusia. Dia ingin menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya sebagai manusia kita berdoa, yaitu bahwa kita harus senantiasa tunduk kepada kehendak Allah, meskipun di dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Mungkin akan sulit untuk menerima argumentasi di atas tanpa percaya terlebih dahulu bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, karena apapun yang dilakukan oleh Yesus senantiasa bersumber pada kodrat-Nya sebagai persatuan antara kodrat Tuhan dan kodrat manusia.
~
SL
*
Sebenarnya ajaran yang dibawa Muhamad adalah ajaran Yesus dan disempurnakan Allah. Itulah sebabnya mengapa Yesus paling banyak dibahas dalam Al Quran.
Ajaran Kristiani yang sekarang bukan ajaran Yesus, tapi ajaran Paulus. Coba terangkan pada kami dan cari dalam Injil pernahkah Yesus beribadah pada hari minggu. Dan pernahkah Yesus mengatakan Aku adalah Tuhan mu, dan surga itu hanya Aku peruntukan hanya untuk Orang-orang kristiani kalau ada dalil yang kami sebutkan saya sip jadi penginjil sejati.
~
Saudara Aku,
Mari kita ambil beberapa contoh dari ajaran Muhammad dan Yesus.
Yesus
– Monogami, dan perceraian diharamkan. “Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel” (Kitab Nabi Besar Maleaki 2:16).
– ‘Kasih’ adalah inti utama ajaran Yesus. “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Markus 12:31).
Muhammad
– Poligami, bahkan boleh mempunyai isteri 4 sekaligus. Perceraian diperbolehkan. Bahkan seorang suami boleh memukul isterinya.
– ‘Jihad’ adalah inti dari ajaran Islam. Walau Islam mengaku sebagai agama damai, tetapi tidak kurang dari 94 ayat dalam Al-Quran yang bicara tentang perang dan pembunuhan.
Bila memang benar ajaran yang dibawa Muhammad adalah menyempurnakan ajaran Yesus, dalam hal apakah Muhammad menyempurnakannya?
Orang-orang Kristen adalah pengikut Yesus. Sedangkan Paulus adalah salah satu dari rasul Yesus. Tentang berdoa, Yesus tidak pernah mengajarkan orang Kristen berdoa hanya hari minggu.
Dan inilah pengakuan Yesus tentang diri-Nya: “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
Sebelum saudara menjadi penginjil seperti yang saudara katakan di atas, ada baiknya saudara terlebih dahulu mengenal Pribadi Yesus yang sebenarnya.
~
SO
*
Dan inilah pengakuan Yesus tentang diri-Nya: “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
Sudah jelas Isa Al-Masih dipanggil guru, maksudnya tidak ada yang lain kecuali Dia, tiada Tuhan selain Allah.
~
Walaupun Isa Al-Masih tidak pernah secara langsung memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan. Namun para pengikut-Nya percaya bahwa Dia adalah Tuhan.
Sejak awal semua pengikut Isa Al-Masih nampak yakin bahwa Dia adalah sepenuhnya Tuhan dalam rupa manusia. Rasul Besar Yohanes menyatakan bahwa Yesus menciptakan dunia ini. Rasul Petrus berkata: “Setiap orang yang percaya kepada-Nya menerima pengampunan dosa melalui nama-Nya.”
Bahkan orang yang dahulu membenci-Nya, kini mengatakan: “Dia adalah gambar dari Allah yang tidak kelihatan…didalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” (Injil, Surat Kolose 1:15,19) .
~
SL
*
“ Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati” (Taurat, Kitab Ulangan 18:19-20).
Orang Kristen-lah yang dimaksud, sebab Yesus menyuruh menyembah Allah (Injil, Rasul Markus 12:29).
~
Dalam konteks ayat ini Nabi Musa menubuatkan tentang Isa Al-Masih sebagai nabi terakhir seperti dirinya. Nabi Musa memberikan peringatan kepada umat Israel agar mereka percaya dan mentaati perkataan Isa Al-Masih. Karena perkataan Isa-Al-Masih adalah perkataan Allah.
Agar Allah juga tidak menuntut pertanggunganjawab kepada kita, maka kita harus percaya kepada perkataan Isa Al-Masih. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap berada di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36).
~
SL
*
Saudara Aku,
Mari kita ambil beberapa contoh dari ajaran Yesus.
‘Kasih’ adalah inti utama ajaran Yesus. “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Markus 12:31).
Ini adalah hukum yang kedua, sedangkan hukum yang pertama adalah “Dengarlah hai Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa”. Jelas sudah terbukti bahwa Yesus mengajarkan ketauhidan.
~
Umat Kristen percaya kepada konsep “Allah Maha Esa Beroknum Tiga“ karena hal ini dengan jelas dinyatakan dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi dan Injil. Kitab Suci menjelaskan bahwa ada tiga yang ilahi, yaitu Allah Bapa, Kalimat Allah dan Roh Allah, namun Allah Maha Esa. Konsep Trinitas menyatakan tentang fakta-fakta ini.
Bahkan dalam Injil, Yesus mengajarkan tentang konsep ini kepada murid-murid-Nya, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20).
~
SL
*
Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” (Qs. Maryam: 20)
Jibril berkata: “Demikianlah Tuhanmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku (ALLAH); dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.“ (Qs. Maryam: 21)
~
Ayat ini menjelaskan bahwa malaikat Jibril memberitahu seorang perawan suci Maryam akan melahirkan bayi laki-laki yang bernama Isa Al-Masih. Ketika mendengar perkataan malaikat Jibril, Maryam sangat terkejut. Karena ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya kepada Allah. Untuk menenangkan Maryam, malaikat Jibril mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allah.
Hal ini menunjukkan betapa uniknya Isa Al-Masih ini, Dia adalah satu-satunya bayi yang tidak berdosa. Bahkan Al-Quran sendiri menyatakan bahwa Isa Al-Masih disebut Ruhullah dan Kalimatullah. Dan seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat.
Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat,” (Qs 3:45).
~
SL
*
Walaupun umumnya umat Muslim menolak bahwa Taurat adalah firman Allah, tetapi Al-Quran membenarkan bahwa Taurat adalah Firman Allah yang harus diakui.
Para pembaca yang terhormat. Apakah benar menurut anda bahwa umat Muslim menolak bahwa Taurat adalah firman Tuhan?
Beginilah citra umat non-Muslim yang ingin menjelek-jelekkan umat Islam. Oleh sebab itu berhati hatilah.
~
Saudara Wirda,
Sungguh kami tidak mengerti maksud dari komentar saudara di atas. Dalam hal apakah umat non-Muslim menjelek-jelekkan umat Muslim?
Faktanya, orang Islam tidak mau mengakui Taurat dan Injil sebagai firman Allah. Menurut mereka, Taurat dan Injil sudah tidak asli. Juga kitab-kitab ini sudah kadaluarsa dan telah disempurnakan oleh Al-Quran.
Tapi Al-Quran bicara lain. Menurut Al-Quran justru sesungguhnya di dalam Taurat dan Injil-lah terdapat petunjuk dan cahaya bagi orang-orang bertakwa.
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Bahkan, Muhammad yang adalah nabi orang Islam, diperintahkan bertanya kepada orang-orang yang membaca Taurat dan Injil bila dia berada dalam keragu-raguan.
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” (Qs 10:94).
~
SO
*
Islam memelihara hukum Taurat sebagai kitab yang ada bahkan sebelum Injil. Islam memelihara ajaran sunat yang juga dimana Yesus pun disunat, mengharamkan babi, dan tidak menyembah “bapa”yang lain kecuali Allah di surga. Bukankah ini hukum yang penting, sebuah iota dari hukum Taurat dilarang sendiri oleh Yesus untuk ditiadakan?
Lalu dengan embel-embel kasih, Paulus menghapus hukum tersebut dengan filosofi “bahwa Yesus datang untuk membatalkannya”. Sangat tidak konsisten dengan perkataan Yesus “….siapa yang meniadakan salah satu hukum Taurat yg paling kecil sekalipun, ia akan menduduki tempat yg paling rendah….tapi siapa yg melakukan hukum Taurat ia akan menduduki tempat yang tinggi….”
Kalau begitu bisa diambil kesimpulan, siapa yang lebih taat pada Yesus dan siapa pengikut Paulus?
~
Memang benar bahwa Isa Al-Masih sendiri mengatakan bahwa kedatangan-Nya bukan untuk membatalkan hukum Taurat melainkan untuk menggenapi. Karena hukum Taurat berisi pikiran-pikiran Allah sendiri dan mengenai jalan hidup suci yang ditawarkan-Nya kepada umat-Nya.
Paulus ataupun para rasul yang lain tidak punya otoritas membatalkan hukum Taurat, “Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman?” (Injil, Surat Roma 3:31). Paulus tidak menyatakan bahwa hukum Taurat telah dibatalkan, tetapi di dalam Isa Al-Masih, hukum Taurat telah digenapi.
Mengapa demikian? Karena keselamatan itu hanya melalui Isa Al-Masih saja (bukan Isa Al-Masih dan Taurat), “sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:17).
~
SL
*
Menggenapi artinya menyempurnakan, bukan menghapusnya. Bila ditilik dengan logika dasar sampai yang terumit sekalipun kita bisa merasakan terdapat isi yang berlawanan mengenai hukum tersebut dengan praktik umat Kristian sendiri.
Kemana perginya hukum itu yang diharamkan sendiri oleh Yesus untuk ditiadakan? Ketahuilah nabi-nabi amat konsisten dan tidak akan menentang kata-katanya sendiri, termasuk Yesus.
Sayangnya pendapat dan filosofi Paulus lah yang digabungkan dengan kultur masyarakat pagan Romawi dahulu, yang digunakan sebagai ajaran orang Kristen hingga kini.
~
Alkitab menyatakan bahwa kedatangan Isa Al-Masih bukan untuk meniadakan hukum Taurat melainkan menggenapinya dengan hukum kasih. Aku berkata: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:35).
Kitab Taurat dan kitab para nabi juga mengajarkan tentang kasih. Bahkan Paulus yang dianggap “rasul palsu” dalam Injil, Surat 1 Korintus 13:4-8, secara eksplisit juga menulis tentang kasih. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong … Kasih tidak berkesudahan.”
Namun tidak ada satu ayatpun dalam Al-Quran yang menunjukkan bahwa Muhammad mendapat wahyu dari Allah tentang kasih.
Jadi konsistenkah ajaran Al-Quran dengan ajaran kitab-kitab pendahulunya?
~
SL
*
Staff Isa dan Al-Quran,
Apakah dalam ajaran agama Kristen terdapat nama/istilah beraneka ragam? Dalam Alkitab, siapakah sebenarnya Isa Al-Masih itu?
Dalam sebuah ayat menyebutkan nama Isa Al-Masih. Sedangkan di ayat yang lain menyebutkan Isa Al-Masih. Kemudian di lain ayat menyebutkan nama Immanuel.
Pada hal orangnya itu itu juga. Jelaslah di sini bahwa ayat-ayat Alkitab tidak konsisten.
~
Perlu diketahui, bahwa pribadi yang ditunjuk dengan menggunakan nama Isa Al-Masih maupun nama Isa Al-Masih itu bukan orang Arab dan bukan pula orang Yunani, melainkan orang Ibrani, khususnya suku Yehuda.
Imanuel adalah sebuah gelar yang diberikan Allah kepada Isa Al-Masih melalui malaikat Tuhan.“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.” (Injil, Rasul Besar Matius 1:23)
Isa Al-Masih adalah Imanuel. Artinya melalui kelahiran Isa Al-Masih, Allah datang ke dunia untuk menyertai dan menolong manusia. Allah bukan lagi Allah yang jauh, tetapi kini melalui Isa Al-Masih, Dia adalah Allah yang dekat.
~
SL
*
# Staff Isa dan Al-Quran 2012-06-15 18:30
~
Walaupun Isa Al-Masih tidak pernah secara langsung memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan. Namun para pengikut-Nya percaya bahwa Dia adalah Tuhan.
~
Justru di sinilah kebodohan umat Kristen.
~
Isa Al-Masih menyatakan ke-Tuhanan-Nya bukan dengan mengatakan: “Akulah Allah, sembahlah Aku.”
Justru Iblislah yang tidak tahu malu, minta untuk disembah. “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku” (Injil, Rasul Besar Matius 4:9).
Umat Kristen mempercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan karena Dia memiliki kuasa yang hanya dimiliki oleh Allah sendiri. Misalnya: Isa Al-Masih berkuasa untuk mengampuni dosa manusia.
“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Markus 2:10).
~
SL
*
Perjanjian Lama
“Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khitannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya; ia telah mengingkari perjanjian-Ku” (Taurat, Kitab Kejadian 17:14).
Perjanjian Baru
“Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu” (Injil, Surat Galatia 5:2).
Saya menjadi bingung sendiri dengan 2 ayat yang bertentangan diatas. Saya seorang Kristen, dan saya juga sudah disunat, jikalau saya membaca kembali Galatia saya jadi takut dan cemas.
Lebih lagi pada ayat yang satu ini,
“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah” (I Korintus 7:19).
Kalaupun Paulus menyuruh kita untuk tidak bersunat, itu artinya dia juga tidak mengakui bahwa Isa Al Masih adalah Tuhan, dan para nabi sebelum Dia. Karena Yesus dan nabi-nabi sebelumnya juga melakukan sunat.
~
Saudara Bernard,
Sebelumnya mohon maaf kalau kami harus mengedit komentar saudara menjadi satu kolom.
Hukum Sunat menurut Taurat Kitab Ulangan 4:44 yang dipaparkan Musa terdiri dari 5 ketentuan Allah sebagai satu kesatuan mengenai Hukum Sunat. Sehingga sunat tidak sah bila salah satu ketentuan itu saja diabaikan. (Sudah kami jelaskan melalui email)
Apabila ada orang yang dikerat kulit khatannya, dia belum tentu disunat. Kalaupun ia merasa sudah menerapkan Hukum Sunat, itu sungguh keliru. Orang yang dipotong kulit khatannya namun tidak mengerti artinya itu hanya sebuah tradisi bukan Hukum Sunat yang sesuai Taurat.
Orang Kristen tidak dilarang sunat, namun bila ada orang Kristen yang tidak disunat bukan berarti ia menolak ke-Tuhan-an Isa Al-Masih, atau melanggar Firman Tuhan. Karena paling penting sunat hati oleh yang dilakukan Isa Al-Masih.
“Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa” (Injil, Surat Kolose 2:11).
~
SL
~
Saudara Adimulyo,
Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami, dan juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-komentar saudara yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
Saran kami, sebelum saudara memberi komentar, kiranya saudara dapat membaca aturan yang terdapat di bawah setiap artikel yang ada. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini kami tuliskan kembali aturan tersebut.
Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masu kan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Demikian, kiranya saudara dapat memaklumi.
~
Slamet
~
Kenapa Tuhan Allah harus menjadi manusia dan dilahirkan dari rahim wanita bangsa Israel?
~
Pada mulanya manusia merupakan ciptaan Allah yang terbaik. Allah mempunyai persekutuan yang begitu intim dengan mereka.Oleh karena dosa, manusia tidak lagi boleh menghampiri Allah yang kudus. Manusia tidak dapat berhadapan dengan Allah karena siapa saja yang memandang wajah Allah pasti akan mati.
Allah sangat mengasihi manusia, dan Allah ingin memulihkan ‘persekutuan’ yang semula dengan manusia. Itulah sebabnya Allah tidak mempertahankan kedudukannya yang ilahi dengan turun ke dunia, menjadi sama seperti manusia.Dan untuk melaksanakan rencana-Nya itu maka Allah memilih seorang gadis bangsa Israel bernama Maryam yang melahirkan isa Al-Masih.
Dengan kata lain, tujuan Allah itu terlaksana melalui Isa Al-Masih. Dia dikandung dan dilahirkan oleh seorang anak dara bernama Maria melalui kuasa Roh Kudus (bukan atas perhubungan suami/isteri). Sebab itu Isa Al-Masih tidak berdosa sejak dia dibentuk dalam rahim ‘ibu’Nya (tidak mewarisi dosa warisan). Dan bahkan sejak Dia lahir sehingga akhir hayat ‘manusia-Nya”, Dia tidak berdosa.
Oleh sebab itu Isa Al-Masih layak melakukan kehendak Allah, dengan mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Hal itu dilakukan-Nya sekali saja untuk selama-lamanya.
“Yesus Kristus sudah melakukan apa yang dikehendaki Allah dan mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban. Dengan persembahan itu, yang dilakukan-Nya hanya sekali saja untuk selama-lamanya, kita semua dibersihkan dari dosa” (Injil, Surat Ibrani 10:10).
~
Slamet
~
Apakah anda sudah membaca “Five Gospels” hasil seminar dari sarjana-sarjana Kristen terkemuka. Apakah ayat diatas termasuk yang dicetak merah, merah muda, abu-abu, atau hitam? Karena apabila tercetak abu-abu atau bahkan hitam, yang menyatakan bahwa bukan Nabi Isa yang berkata dalam ayat tersebut.
Maka jelasnya bahwa kitab-kitab Allah telah diubah menyesuaikan kepentingan manusia. Umat Islam hanya beriman kepada Kitab Allah yang Asli dan tidak diubah-ubah seperti kondisi Injil saat ini.
~
Saudara Wahyu,
Untuk mengetahui bahwa Kitab Suci Allah itu wahyu Allah atau hanya filsafat manusia, kenapa harus mencari dukungan dari sarjana-sarjana Kristen Barat?
Bukankah Al-Quran sendiri menyatakan bahwa tidak mungkin Allah menurunkan kitab suci yang bukan wahyu-Nya. Bahkan apabila ada keraguan tentang ayat-ayat yang ada dalam Al-Quran, Allah memerintahkan umat Muslim untuk bertanya kepada Ahli Kitab.
“Maka jika kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu” (Qs 10:94).
Barangkali memang saat ini saudara mengalami kebimbangan terhadap wahyu Allah, namun kami tidak. Kami tetap beriman kepada Kitab Suci Allah, yang menuliskan bahwa “keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet