Waktu Tahun Baru menjelang, banyak orang merenungkan tahun ini. Mereka memikirkan apa yang terjadi dan bagaimana cara muhasabah diri yang terbaik atau mengevaluasi perkembangan hidup agar semakin baik tiap tahunnya.
Kita semua setuju bahwa sangat penting kita merefleksi diri pada akhir tahun. Mengapa? Karena Allah ingin kita menjadi lebih dekat dengan-Nya setiap tahun. Bagaimana cara Muslim dan Nasrani bisa muhasabah diri dengan benar agar lebih mengenal Allah?
Cara Muhasabah Diri Menurut Islam
Ulama Islam setuju bahwa muhasabah diri dari dosa itu penting. Kita harus memperbaiki diri supaya akan diterima Allah.
Biasanya orang menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti “Apa yang baik dalam hidup saya? Apa yang buruk dalam hidup saya? Bagaimana hubungan saya dengan Allah, sesama dan diri sendiri?”
Bagaimana cara Anda muhasabah diri untuk menjadi lebih baik? Silakan menjawab di sini.
Menurut satu situs Islam, muhasabah adalah satu perintah dari Allah. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Qs 59:18).
Setelah merenungkan diri, kita harus memaafkan diri sendiri dan berusaha keras untuk menjadi lebih baik. Mungkin kita berjanji untuk lebih sering sholat, mengaji, menolong sesama, dll.
Apakah cara muhasabah diri ini cukup? Apakah Anda selalu berusaha untuk memperbaiki diri tapi masih sering gagal? Adakah cara lain yang pasti menjauhkan kita dari dosa?
Bila tidak, bagaimana mungkin kita akan berkenan kepada Allah? Dan bagaimana cara memperbaiki hubungan yang rusak?
Bagaimana Cara Muhasabah Diri Menurut Injil?
Para Muslim wajib mengimani Kitab Injil (Qs 5:46). Jadi, bagaimana cara muhasabah diri sendiri menurut ajaran Kitab Injil?
Injil setuju bahwa sebaiknya kita memperbaiki hubungan kita dengan Allah, sesama, dan diri sendiri. Tetapi, bagaimana caranya? Lihat penjelasan tiga point berikut ini:
Pertama – Hubungan dengan Allah
Jika hubungan kita dengan Allah rusak, maka semua hubungan kita lainnya juga akan rusak. Masalahnya, dosa merusak hubungan itu bagi setiap orang. Dosa kita harus diampuni sebelum kita dapat mengenal Allah.
Bagaimana cara setiap dosa diampuni? “. . . darah Yesus [Isa Al-Masih] . . . menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, 1 Yohanes 1:7).
Hanya dengan percaya pada pengorbanan Isa Al-Masih hubungan kita dengan Allah dapat pulih!
Kedua – Hubungan dengan Sesama
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:8). Kita hanya mampu mengasihi sesama jika kita mengenal Allah. Setelah mengenal Allah melalui Isa, Allah memberikan kita Roh-Nya. Melalui Roh-Nya, kita mampu mengasihi sesama, termasuk musuh kita (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Juga, karena Allah sudah menghapus segala dosa kita, kita dapat mengampuni orang lain (Injil, Besar Matius 6:14).
Ketiga – Hubungan dengan Diri Sendiri
Bila kita sudah mengenal Allah, kita akan memiliki Roh-Nya. Selain kasih, Roh Allah memberi kita damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri.
Hubungan kita dengan diri sendiri pasti baik jika mempunyai setiap sifat itu.
Cara Muhasabah Diri Terbaik: Melalui Isa Al-Masih!
Dengan mengimani Isa Al-Masih, kita dapat memperbaiki setiap hubungan dalam hidup kita. Semua dosa akan diampuni. Anda akan mempunyai kemampuan untuk mengasihi sesama. Dan Anda akan berkuasa untuk menjauhkan diri dari dosa.
Hubungi kami jika Anda ingin beriman kepada Isa Al-Masih, supaya bisa mempunyai tahun yang ajaib!
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara merasa penting untuk muhasabah diri setiap tahun? Jelaskan jawaban Saudara.
- Bagaimana cara Saudara muhasabah diri? Silakan jelaskan!
- Mengapa dengan beriman kepada Isa, semua hubungan kita akan diperbaiki?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kasih Sayang Allah dalam Al-Quran dan Injil
- Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa
- Kenajisan Hati, Perhatikan atau Abaikan?
- Mengapa Orang Islam Wajib Mengasihi Isa Al-Masih?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bagaimana Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun?‘ Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Saudaraku,
Muhasabah Muslim melakukan setiap saat, tidak awal tahun, bulanan, mingguan, mengapa? Karena kematian itu datangnya setiap saat tanpa info. Dengan setiap saat muhasabah, paling tidak bisa menyadari akan kodratnya.
Hubungan Allah dengan manusia tidak pernah rusak. Ketika Adam melakukan kesalahan karena iblis maka Allah langsung mengampuni dan memberikan petunjuk dan terus berlanjut melalui para utusan nya dan itu yang Muslim lakukan agar selalu terhubung dengan Allah.
Isa Al-Masih yang mana, yang bisa mengampuni dosa manusia yang selalu bergelimang dalam dosa. Hanya cukup mengimani saja? Tidak ada Kitab Nabi Allah yang mengajarkan seperti itu.
Wallahu A’lam
~
Saudara Joko,
Benar sekali bahwa umat Muslim dapat melakukan muhasabah diri setiap saat. Nmaun hal yang biasa dilakukan manusia di awal tahun adalah membuat resolusi. Apa yang hendak dicapai dan apa yang hendak diubah. Demikian juga untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi. Inilah harapan dan doa setiap orang.
Namun apakah kita berhasil memperbaiki diri menjadi lebih baik, menjauhi dosa dan melakukan yang berkenan bagi Allah? Sepertinya hal ini tidak mudah dilakukan sebab manusia selalu cenderung untuk berbuat dosa. Karena itulah kita membutuhkan rahmat Allah yang membersihkan kita dari sifat tidak baik dan mengubah hidup kita menjadi berkenan bagi-Nya.
~
Noni
~
Kristen bertanya: Apakah Saudara merasa penting untuk muhasabah diri setiap tahun?
Jawaban: Muhasabah itu penting, bahkan dilakukan setiap saat bukan setiap pergantian tahun. Namun apakah dengan muhasabah berarti pasti akan lepas dari kesalahan selama di dunia? Jawabannya tidak. Tidak ada manusia yang dapat lepas dari kesalahan. Namun Allah Maha Pengampun memahami kelemahan manusia yang sering khilaf. Oleh karena itu Allah mengajarkan orang beriman cara berdoa agar diampunkan dari dosa yang dikarenakan lupa dan tidak disengaja (Baca Surah Al Baqarah:286).
Jadi jelas Allah tidak butuh darah siapapun untuk mengampunkan dosa. Karena Dia Maha Kuasa dan Maha Pengampun. Inilah kesempurnaan ajaran Islam
~
Saudara Abu Ramzi,
Sangat baik jika umat Muslim dapat melakukan muhasabah setiap hari unrtuk terus memperbaiki diri. Namun memang manusia sangat lemah dan selalu cenderung untuk berbuat dosa.
Seperti perkataan Firman Allah, “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Injil, Surat Roma 5:12).
Manusia selalu ingin berbuat dosa dan dosa ini menghasilkan maut yang artinya hukukman kekal di neraka. Lalu jka manusia seringkali gagal melakukan muhasabah, karena tak luput dari kesalahan dan dosa, bagaimana ia dapat layak di hadapan Allah ?
Apakah seumur hidupnya manusia harus terus memohon ampunan Allah dan kemudian berbuat dosa lagi? Jadi jelas manusia membutuhkan rahmat dan kemurahan Allah untuk mendapatkan keselamatan kekal di surga kelak.
~
Noni
~
Memohon ampun setiap saat itulah wujud dari muhasabah orang beriman. Bahwa kami tetap sadar diri bahwa manusia tidak luput dari dosa. Dan tentu oleh karena kelemahan ini orang beriman butuh Rahmat Allah.
Karena Allah Maha Mengetahui kelemahan manusia ini sehingga Dia akan senantiasa mengampunkan semua dosa orang beriman yang disebabkan karena lupa dan tidak disengaja. Sehingga tidak ada kegagalan dalam muhasabah seperti dugaan kalian. Dan Allah tidak terikat oleh aturan apapun dalam mengampunkan dosa. Sehingga Allah tidak perlu repot melakukan aksi heroik menjelma menjadi manusia, menggunakan jasa iblis untuk menggoda Yudas lalu melakukan aksi bunuh diri di tiang salib demi mengampunkan dosa.
Kristen: Bagaimana pendapat anda mengenai Isa Al-Masih yang dinyatakan suci/ tidak berdosa?
Tanggapan: Siapakah yang menyatakan demikian? Yesus/ Isa Al-Masih sendiri? Jika Ya dimana ayat yang menyatakan Yesus/ Isa mengatakan bahwa dirinya suci/ tidak berdosa?
~
Saudara Abu Ramzi,
Dalam Kitab saudara dikatakan, “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:20). Jelas dikatakan isa Al-Masih suci tanpa dosa.
Dan dalam kitab Injil dijelaskan, “Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, 2 Korintus 5:21).
Isa memiliki teladan hidup sempurna tanpa cela dan dosa. Karena itulah Isa layak untuk menghapuskan dosa umat manusia, sebab Isa bersih tanpa dosa.
Al-Quran berkata, “Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain . . .” (Qs. 6:164),
~
Noni
~
Kata ‘Zakiyyan’ pada ayat Maryam:19 yang kalian maksud memang dapat berarti suci/ bersih. Namun itu dapat diartikan Maryam akan melahirkan seorang anak. Dalam Islam perhitungan dosa baru dimulai saat manusia dewasa/ mencapai akal yang sempurna (aqil baligh).
Baca ayat pada surah Al-Kahf:74. Di situ diceritakan Nabi Musa memprotes tindakan Nabi Khidir yang membunuh seorang anak. Nabi Musa menyebutkan anak itu sebagai zakiyyatan (jiwa yang suci). Apakah anak itu bakalan suci dari dosa selamanya? Bukan, tapi karena Nabi Musa melihat usia anak itu mustahil sudah berdosa. Lalu dimanakah ayat yang menyebutkan Isa/ Yesus sendiri berkata bahwa dia tidak berdosa? 2 Korintus 5:21 jelas bukan perkataan Yesus.
~
Saudara Abu Ramzi,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Ayat tersebut tidak mengatakan bahwa Isa Al-Masih berdosa. Juga tidak dikatakan bahwa kesucian-Nya hanya sampai pada waktu tertentu. Jadi tafsiran saudara cendrung menambahkan apa yang tidak dituliskan. Kalau Isa Al-Masih berdosa apakah Dia layak sebagai yang terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45)? Di dunia yang ada banyak tokoh terkemuka termasuk nabi dan rasul bahkan raja-raja. Namun Isa Al-Masih teratas yang terkemuka.
Demikian juga di akhirat. Bukankah hanya Allah yang terkemuka di akhirat melebihi malaikat? Tetapi Isa Al-Masih terkemuka di akhirat. Kalau seorang terkemuka di dunia dan akhirat adalah sama berdosanya apakah pantas ? Bagaimana menurut saudara? Untuk topic ini sudah ada artikel kami lainya, silakan klik https://tinyurl.com/y6rz6nkx
~
Noni
~
1. Apakah Saudara merasa penting untuk muhasabah diri setiap tahun? Jelaskan jawaban Saudara.
Muhasabah adalah ; perenungan diri atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan serta meminta ampunan dari allah s.w.t. Menurut ajaran “ISLAM” muhasabah dilakukan setiap hari minimal 68 kali 1 hari yaitu pada saat sholat. Kalau 1 tahun 1 kali itu bukan muhasabah itu namanya naik haji.
2. Bagaimana cara Saudara muhasabah diri?
Berdoa seperti pada saat orang Islam sholat pada posisi duduk diantara 2 sujud dan setelah sholat dengan berdzikir.
3. Mengapa dengan beriman kepada Isa, semua hubungan kita akan diperbaiki?
Beriman kepada Isa A.S sebagai nabi adalah termasuk rukun iman. bukan Isa sebagai tTuhan
Saudara Doddy,
Terimakasih atas tanggapannya. Sangat baik jika muhasabah dapat dilakukan oleh umat Muslim 68 kali dalam 1 hari. Lalu apakah saudara Doddy sudah melakukannya? Berapa banyak umat Muslim yang sanggup melakukan muhasabah 68 kali dalam 1 hari?
Awal tahun adalah waktu dimana semua orang merefleksikan apa yang telah ia lalui selama satu tahun kebelakang dan membuat resolusi untuk satu tahun ke depan. Muhaabah bukan hanya berkaitan dengan ritual ibadah tetapi bagaimana manusia merenungkan bagaimana ia memperbaiki diri dihadapan Allah dan bagaimana agar ia bisa melunasi semua hutang dosanya.
Lalu apakah setelah melakukan muhasabah umat Muslim mendapatkan solusi untuk melunasi semua hutang diosanya? Mengingat etiap hari manusia selalu cenderung untuk selalu berbuat dosa.
~
Noni