• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Maidah 5:47 > Petunjuk Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil

Petunjuk Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil

25 November 2013 oleh Web Administrator 25 Komentar

Adam-dan-Hawa

Allah berbicara kepada manusia dalam berbagai macam cara.  Dia memberitahu bahwa kita perlu percaya kepada petunjuk atau tanda-tanda dari-Nya. Petunjuk Allah dalam Al-Quran menegaskan bahwa seluruh pesan dalam surat-Nya selalu tetap (Qs 5:48). Al-Quran juga menekankan agar umatnya mengikuti semua petunjuk Allah yang terdapat dalam Taurat dan Injil (Qs 5:47).

Apakah petunjuk dan tanda-tanda Allah itu? Ketika ada pesan yang jelas untuk diikuti, ada baiknya kita mencoba memahami inti dari pesan tersebut, bukan?

Rahmat Bagi Adam dan Hawa

Riwayat manusia dimulai dengan Adam dan Hawa. Mereka lebih mendengar Iblis daripada Allah  (Taurat, Kejadian 3:1-6). Karena tidak patuh, akibatnya mereka menjadi yang pertama mengalami rasa malu. Merekapun mencoba menutupinya dengan memakai dedaunan. Allah tidak senang melihat pelanggaran mereka (Taurat, Kejadian 3:7). Allah-pun mengorbankan seekor hewan guna menutupi rasa malu Adam dan Hawa (Taurat, Kejadian 3:21). Allah memberikan rahmat-Nya bagi Adam dan Hawa. Kita semua memerlukan rahmat-Nya.

Petunjuk Allah Dalam Al-Quran, Taurat dan Injil

Manusia terus berjalan menjauh dari Allah. Sehingga Allah memutuskan untuk membinasakan manusia (Taurat, Kejadian 6:5-7). Allah mengangkat Nuh untuk menyampaikan petunjuk dan pesan-Nya. Adalah satu jalan keselamatan, jalan rahmat yang diberikan Allah. Kita semua memerlukan rahmat Allah untuk menutupi pelanggaran dan rasa malu kita.

Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anaknya (Qs 37:102; Taurat, Kejadian 22:2). Karena ketaatannya, Ibrahim pun melakukan perintah Allah (Qs 37:108; Kejadian 22:3). Tetapi disaat ia siap mengorbankan anaknya, Allah menghentikannya. Allah memberikan seekor hewan menggantikan anaknya (Qs 37:106-107; Kejadian 22:12-13). Hewan tersebut menebus anak Ibrahim. Idul Adha adalah peringatan yang indah bahwa Allah selalu menyediakan korban penebus.

Bangsa Israel Ditebus Melalui Korban

Kemudian, Allah menyuruh Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir (Taurat, Keluaran 6:6-11). Allah mengirim sepuluh tanda penghakiman atas orang Mesir. Tanda penghakiman kesepuluh adalah kematian anak sulung dari tiap rumah oleh Malaikat Maut (Taurat, Keluaran 8-11).

Bangsa Israel harus mengorbankan seekor anak domba dan menaruh darahnya di atas tiang pintu rumah mereka (Taurat, Keluaran 12:3-7). Inilah tanda bagi Malaikat Maut bahwa penghuni rumah tersebut adalah bangsa Israel, dimana anak sulungnya sudah ditebus (Taurat, Keluaran 12:27-29).

Lalu Musa memberikan Hukum Allah (Taurat). Menurut Taurat, seseorang yang ingin menutupi rasa malu karena pelanggaran, ia harus mengambil seekor hewan korban. Meletakkan tangannya di atas kepala hewan tersebut, dan memindahkan secara simbolis rasa malunya akibat pelanggaranya kepada hewan korbannya (Taurat, Imamat 4).

Para Nabi Berbicara Tentang Penebus

Daud dan para nabi mengikuti Taurat yang diberikan melalui Musa. Akan tetapi, mereka berbicara tentang hal yang dari semula telah direncanakan Allah. Mereka menyadari bahwa Allah berkenan menutupi pelanggaran semua orang di dunia. Mereka percaya bahwa rencana Allah adalah suatu tindakan penebusan bagi dunia.

Seseorang akan datang dari keturunan Daud dan tidak melanggar hukum Allah (2 Samuel 7:13). Daud menyebutnya Isa Al-Masih – seseorang yang diurapi Allah untuk menjadi Raja selama-lamanya. Tapi para nabi juga menyatakan bahwa Pribadi tersebut akan menderita sebagai penebus yang akan menggantikan manusia (Mazmur 22; Yesaya 53). 

Petunjuk Allah Dalam Al-Quran, Taurat dan Injil Digenapi Isa Al-Masih

Kemudian Isa Al-Masih datang ke dunia. Ia mengajarkan bahwa seseorang harus mempunyai hati yang baru dan bersih sebelum dapat hidup bersama-sama dengan Allah (Injil, Rasul Markus 5:15). Sesudah  Isa melakukan banyak keajaiban, beberapa ahli Taurat dan orang Farisi menuntut Ia memberi tanda lagi (Injil, Rasul Besar Matius 12:38).

Isa berkata bahwa Ia hanya memberi satu tanda kepada mereka, tanda seperti yang diberikan kepada Yunus (Injil, Rasul Besar Matius 12:39). “Sama seperti Yunus tinggal di dalam perut seekor ikan selama tiga hari, Anak Manusia akan mati dan dikuburkan selama tiga hari” (Injil, Rasul Besar Matius 12:40). Yunus kembali untuk menyelesaikan panggilan Allah. Demikian juga Isa Al-Masih kembali dari maut untuk menyelesaikan tugas-Nya (Injil, Matius 28:6-20).

Isa Al-Masih menjadi korban sebagai Sang Penebus menggantikan kita (Injil, Matius 27:35). Ia menjadi Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Injil mengatakan, “Dan Ia adalah pendamaian [pembayaran, pelunasan] untuk . . . dosa seluruh dunia” (I Yohanes 2:2).

Sama seperti dalam masa hidup Nuh, Allah sudah menyiapkan suatu jalan untuk melepaskan dari penghakiman masa depan. Demikian ada satu jalan supaya kita dilepaskan dari hukuman dosa yang kekal.  Kita harus memperhatikan petunjuk-petunjuk para nabi. Kita harus menerima Sang Korban, Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi!

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

1. Setujukah saudara bahwa dosa hanya dapat dibersihkan oleh rahmat Allah saja?

2. Setelah membaca artikel di atas, bagaimana tanggapan saudara tentang pandangan agama yang menyatakan bahwa dosa pelanggaran dapat ditutupi oleh amal dan ibadah?

3. Sebagai seorang Muslim, sejauh mana saudara telah mengikuti tanda Allah yang terdapat dalam Taurat dan Injil sebagaimana diperintahkan dalam Qs 5:47?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Petunjuk Allah dalam Al-Quran, Taurat dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: Al-Maidah 5:47

Reader Interactions

Comments

  1. adriansyah mengatakan

    28 Desember 2013 pada 1:02 am

    *
    Saya setuju hanya Allah yang berhak mengampuni dosa umat-Nya, bukan Tuhan Yesus. Karena sorga dan neraka kepunyaan Allah bukan kepunyaan Tuhan Yesus.

    Balas
    • staff mengatakan

      22 Januari 2014 pada 4:02 am

      *
      Saudara Adriansyah,

      Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang telah menjadi manusia. Oleh karena itu, Dia juga berkuasa untuk mengampuni dosa manusia. “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Markus 2:10).

      Tuhan Yesus juga menyatakan kepada kita tentang siapa jati diri-Nya yang sebenarnya. Dia adalah Allah yang berkuasa atas sorga dan bumi. “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 8:18).
      ~
      Slamet

  2. BENTO mengatakan

    30 Maret 2014 pada 2:49 am

    ~
    Syalom,

    Sebenarnya umat Islam harus mengkaji ulang sura Maryam 19 :19, “Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”

    Kata “suci” hanya diperuntukkan kepada Isa Al-Masih. Sesuatu yang suci bagi Allah dinyatakan bagi kita, yang kedatangan-Nya dinyatakan dalam Al-Quran. Namun, umat Islam menyangkalnya!

    Balas
    • staff mengatakan

      8 April 2014 pada 1:56 am

      ~
      Saudara Bento,

      Terimakasih atas komentar saudara, juga apresiasi saudara bagi situs ini. Semoga apa yang saudara jelaskan di atas dapat menjadi pencerahan khususnya bagi saudara-saudara kita umat Muslim. Sehingga mereka dapat mengerti tentang kebenaran rohani.

      “Kamu akan mengenal kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul besar Yohanes 8:32).
      ~
      Slamet

    • staff mengatakan

      12 Mei 2015 pada 11:00 pm

      ~
      Saudara Arasy,

      Kami mengucapkan terimakasih untuk setiap komentar yang diberikan.

      Yang menjadi pokok utama artikel di atas ialah “Al-Quran, Taurat, Injil, dan Tanda-Tanda Allah” Kami berharap agar komentar yang masuk hanya menanggapi tiga pertanyaan di bawah ini:

      1. Setujukah saudara bahwa dosa hanya dapat dibersihkan oleh rahmat Allah saja?
      2. Setelah membaca artikel di atas, bagaimana tanggapan saudara tentang pandangan agama yang menyatakan bahwa dosa pelanggaran dapat ditutupi oleh amal dan ibadah?
      3. Sebagai seorang Muslim, sejauh mana saudara telah mengikuti tanda Allah yang terdapat dalam Taurat dan Injil sebagaimana diperintahkan dalam Qs 5:47?
      Komentar yang tidak berhubungan dengan pertanyaan di atas, maaf terpaksa kami hapus. Dan bila saudara ingin memberi komentar yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: masukanidionline.info.

      Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.

      Terimakasih.
      ~
      Slamet

  3. agus mengatakan

    18 Februari 2016 pada 11:57 am

    *****
    1. Setuju, karena rahmat Allah hanya diberikan kepada hamba-Nya yang bertakwa dan hanya mentauhidkan Dia yang satu. Dia tidak beranak dan tiada diperanakkan.
    2. Allah menjanjikan barang siapa yang beramal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan. Apabila ia seorang Muslim akan diberikan surga baginya.
    3.Tiap-tiap umat diberikan aturan dan jalan yang terang dengan kitab masing-masing dan batu ujian. Masalahnya sudahkah umat Nasrani memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 April 2016 pada 11:44 am

      *****
      Saudara Agus,

      Terimakasih bahwa saudara telah menjawab komentar sesuai dengan format yang ada di atas. Semoga hal ini akan dikuti oleh saudara pembaca yang lain.
      ~
      Slamet

  4. agus mengatakan

    18 Februari 2016 pada 12:09 pm

    ~
    Tidak ada tebusan dosa dari Isa Al-Masih kepada umat-Nya yang mempertuhankan Dia. Qs 5:72, “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”

    Balas
    • staff mengatakan

      17 April 2016 pada 12:01 pm

      ~
      Saudara Agus,

      Kami menghargai pandangan saudara mengenai penebusan, karena nabi saudara tidak mengenal hal ini.

      Sebenarnya manusia pertama diciptakan sesuai “gambar” atau “rupa” Allah, artinya ia diciptakan memiliki sifat-sifat Tuhan. Bukan berarti Tuhan memiliki darah dan daging seperti kita. Karena Kitab Suci Injil menyatakan bahwa “Allah itu Roh”(Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24).

      Kini manusia sudah jatuh dalam dosa. Secara mental, moral, sosial dan fisik kita sudah tercemar oleh dosa. Namun ketika Isa Al-Masih menebus seseorang, Dia mulai memulihkan gambar Allah itu. “Kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Injil, Surat Efesus 4:24).
      ~
      Slamet

  5. agus mengatakan

    1 Mei 2016 pada 10:11 pm

    ~
    “Kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya”(Injil, Surat Efesus 4:24).

    Maksud dari ayat di atas itu, kita akan menjadi manusia yang baru secara batiniah setelah menjalankan kebenaran menurut kehendak Allah di dalam sariat dan hukum-hukum Injil. Masalahnya, patutkah kita mendapat penebusan dosa sedang sariat dan hukum Allah itu tidak dilaksanakan? Sebab orang yang beragama jika tidak melaksanakan sariatnya berati ia belum beragama.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Juni 2016 pada 8:14 am

      ~
      Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa kita dibenarkan atau diperbaharui karena melakukan hukum Allah. “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa” (Injil, Surat Roma 3:20).

      Tapi sesorang dapat diperbarui di dalam roh dan pikiran, karena iman kepada Isa Al-Masih. “Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 3:20).
      ~
      Slamet

  6. agus mengatakan

    2 Mei 2016 pada 12:16 pm

    *****
    1. Setuju, hanya rahmat Allah yg dapat menghapus dan mengampuni dosa, Maksudnya, jika kita konsisten dalam menjalankan sariatNya dengan sendirinya kita akan jauh dari dosa itu sendiri, di situ letak rahmat Allah.
    2. Sangat logis, bahkan Injil sendiri tertulis bahwa yang berdosa akan mati, dalam arti matinya karena ia tidak melaksanakan perintah Allah, di situlah letak dosa yang membinasakannya.
    3. Qs 5:47 sudah dijelaskan, Pengikut Injil harus melaksanakan yang diturunkan Allah, sariat dan hukum di dalam Taurat dan Injil, jika tidak merekapun akan binasa dan mati dalam dosa terhadap Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Juni 2016 pada 8:17 am

      ***
      Saudara Agus,

      Terimakasih saudara telah memberikan komentar sesuai dengan harapan kami. Semoga hal ini dapat akan diikuti oleh pembaca yang lain.
      ~
      Slamet

  7. Irvan K. mengatakan

    20 Agustus 2016 pada 3:29 pm

    ~

    Staff Isa dan Al-Quran wrote:

    *
    Saudara Adriansyah,

    Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang telah menjadi manusia. Oleh karena itu, Dia juga berkuasa untuk mengampuni dosa manusia. “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Markus 2:10).
    …..
    Slamet

    Al- Quran Surah Al-Ikhlas,
    Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Tunggal, Allah Yang Kekal; Dia tidak beranak, serta Dia tidak pula diperanakkan, serta tiada satupun yang setara dengan Dia.”

    Balas
    • staff mengatakan

      10 Oktober 2016 pada 8:56 pm

      ~
      Saudara Irvan,

      Kami setuju dengan saudara bahwa Allah tidak setara dengan ciptaan-Nya.

      Jelas Isa Al-Masih bukan ciptaan Allah. Kitab Ali Imran menyebut Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Rohullah. Dan Anas Bin Malik 72 menyatakan hal serupa bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Roh Allah.

      Kalimat adalah Allah dalam hakikat-Nya dan Ia adalah tidak lain dari satu pribadi ilahi. Kalimat adalah pribadi Ilahi. Roh Kudus adalah Roh Allah, dan Roh Allah tidak diciptakan. Roh Kudus artinya Roh Yang dikuduskan atau nama Allah yang akbar. Roh kudus itu tidak diciptakan. Dan apa yang tidak diciptakan adalah kekal, dan yang kekal adalah Allah sendiri.

      Sebab tidak mungkin Kalimat Allah dan Roh Allah termasuk ciptaan, Dialah Isa Al-Masih.
      ~
      Slamet

  8. @natal mengatakan

    23 November 2016 pada 2:38 pm

    ~
    Buat Umat Muslim,

    Al-Quran mencatat: “ . . . Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

    Muhammad sudah menasehati umatnya bahwa Injil adalah wahyu Allah ( Isa Al-Masih ) dari surat Qs 5:46. Tetapi mengapa umat Muslim tidak menyembah Isa Al-Masih, mengapa menyembah Allah Muhammad?

    Adakah tanda bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah (Isa Al-Masih), tentu tidak bukan? Karena pada zaman Musa pun, Isa Al-Masih sudah dikenal umat manusia.

    Injil mencatat: “Tetapi jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu percaya kepada-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:46).

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Desember 2016 pada 2:31 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Memang benar sebelum Musa ada, Isa Al-Masih sebagai Kalimat Allah telah ada.

      Bahkan Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 8:58 mengaku:“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”

      Hal ini menandakan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Dia sudah ada sebelum dunia ini pun ada. Oleh kerena itu Dia berkuasa memberikan hidup kekal kepada manusia.
      ~
      Slamet

  9. Muslim mengatakan

    31 Januari 2017 pada 3:29 pm

    ~
    Kepada Nasrani,

    Allah memberikan mujizat kepada Ibrahim, Musa, Sulaiman, dan semua nabi-nabi Allah, sama dengan mujizat Yesus. Kesempurnaan mujizat yang ada di dalam diri Yesus itu adalah sebagai “tanda, Firman dan Kalimat.” Sehingga dengan “tanda, Firman dan Kalimat” tersebut, manusia (yang ada pada waktu dan tempat para nabi itu turun) mau membaca kitab suci. Dengan demikian mereka akan percaya adanya Allah, dan mau mengikuti para nabi tersebut agar berserah diri kepada Allah, sebagai seorang Muslim.

    Berserah diri dengan mengikuti semua hukum dan ajaran-Nya, dari mulai Zabur, Taurat dan sebagainya. Dengan kesempurnaan hukum dan ajaran, yang turun sebagai Al-Quran melalui Muhammad, sebagai mujizat yang dapat dibaca oleh umat manusia sepanjang masa. Tanda, Firman dan Kalimat Allah itu bukan hanya terdapat pada para nabi tersebut, tetapi terdapat pada semua yang diciptakan-Nya di alam semesta sepanjang masa. Itulah hakikat Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Maret 2017 pada 1:51 pm

      ~
      Sdr. Muslim,

      Al-Quran secara jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat dan Roh Allah. Dia adalah Pribadi Allah sendiri yang tidak terpisahkan. Isa Al-Masih melakukan mujizat seperti nabi yang lain juga, tetapi mereka tidak disebut sebagai tanda bagi alam semesta.

      Mengapa Isa Al-Masih disebut “sebagai tanda” bagi alam semesta? Jawabannya adalah karena Dia datang untuk menjadi korban penebus dosa manusia. Itu sebabnya Al-Quran mencatat kisah Isa Al-Masih sebagai tanda untuk alam semesta.
      Pertanyaan untuk sdr, sebagai seorang Muslim, sejauh mana saudara telah mengikuti tanda Allah yang terdapat dalam Taurat dan Injil sebagaimana diperintahkan dalam Qs 5:47?
      ~
      Purnama

  10. @Kamelia mengatakan

    1 Februari 2017 pada 2:01 pm

    ~
    Buat Muslim,

    “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”
    (Qs 5:47).

    Bila kita hayati kalimat di atas, mengapa Muhammad tidak mengatakan orang-orang pengikut Al-Quran? Jadi pengikut Al-Quran adalah orang fasik? Benarkah dan setujukah sdr?

    Saudara seperti kebakaran jenggot memberi komentar, tetapi sdr tidak mengenal Allah. Mengapa Kalam-Nya: “Sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah, Bapa Tuhan Kita, Yesus Kristus” (Injil, Surat Galatia 15:6)

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Maret 2017 pada 1:53 pm

      ~
      Sdr. Kamelia,

      Terimakasih untuk komentarnya. Berharap ini dapat diterima oleh Sdr Muslim dan melakukan perintah apa yang Al-Quran katakan, yaitu mengikuti tanda Allah yang ada di dalam Taurat dan Injil.
      ~
      Purnama

  11. Roni mengatakan

    14 Desember 2018 pada 2:16 pm

    ~
    Assalamualaikum.Wr.Wb.

    Yang bisa menghapus dosa hanyalah Allah SWT dan amal saleh. Nabi seperti Isa atau Yesus tidak punya kuasa menghapus dosa. Karena Isa bukanlah Tuhan. Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan dari rahim manusia.

    Jadi Isa bukanlah Tuhan maupun Anak Tuhan. Hanya Allah yang bisa menghapus dosa melalui amal saleh. “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat” (QS. Huud: 114). Baca juga Qs. An-Nisa:31 dan Qs. Ali Imran:195.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 Desember 2018 pada 9:58 pm

      ~
      Saudara Roni,

      Terima kasih untuk tanggapan yang saudara sampaikan. Memang agama Islam mengajarkan bahwa perbuatan-perbuatan baik seseorang mengapuskan dosa-dosanya. “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk” (Qs 11:114).

      “Namun, yang bisa dihapus dengan perbuatan-perbuatan baik (ibadah) itu adalah untuk dosa-dosa kecil saja, sedangkan dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nashuha,” terang Ustadz Abu Utsman Kharisman.

      Bagaimana dosa dapat dihapus? Islam dan Kristen setuju bahwa hanya Allah yang berkuasa menghapus dosa. Apakah Isa Al-Masih Allah? Injil Allah menyaksikan bahwa Isa Al-Masih adalah Firman dan Firman itu adalah Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

      Dan Al-Quran mengakui Isa Al-Masih adalah suci. “…seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
      Karena suci, maka Isa Al-Masih layak menjadi korban pengganti yang menanggung hukuman dosa manusia, yaitu kematian kekal di neraka. Melalui penyaliban-Nya, “Ia menghapus segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:5).
      ~
      Slamet

  12. Gandhi Waluyan mengatakan

    1 Agustus 2019 pada 1:49 pm

    *****
    Saya focus pada pertanyaan Nomor 2. Dalam beragama itu diatur tentang Larangan dan Perintah. Kita melanggar larangan, akibatnya dosa. Melaksanakan perintah mendapat pujian dari Tuhan berupa pahala. Manusia tidak luput dari dosa akibat melanggar larangan dan tidak melaksanakan perintah. Allah memberikan cara untuk menghapus dosa, bagi pelakunya. Yaitu bertaubat. Semua agama pasti ada perintah-perintah dan larangan-larangan. Dan ada cara Allah memberikan solusi bagi yang terlanjur melakukan dosa.

    Hanya agama Kristen yang karena manusia bersalah dan berdosa kepada Allah, malah Allahnya yang dijadikan korban penebusan dosa.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      2 Agustus 2019 pada 11:21 am

      *****
      Saudara Gandhi Waluyan,

      Memang benar, tidak ada manusia yang tidak luput dari dosa. Artinya, manusia membutuhkan pengampunan Allah agar tidak terhukum di neraka. Bagi orang Kristen, Allah saja yang dapat menghapus dosa. Itu sebabnya Isa Al-Masih menolong manusia melalui pengurbanan-Nya.

      Nah, jawaban sdr bertobat dapat menghapus dosa sdr. Pertanyaannya, dimana dalam Al-Quran tertulis bertobat dapat menghapus dosa? Apa jaminannya sdr yakin dosa masa lalu sdr terhapus? Mengapa umat Islam terus berkurban dan beramal, bila bertobat saja sudah menjamin dosa terhapus? Apakah nabi sdr yakin dosanya terhapus? Ingat, Al-Quran mengatakan dosa harus dihukum di neraka yang kekal (Qs 2:81, 43:740). Mohon pencerahan sdr.
      ~
      Purnama

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Isa Dan Injil-Nya Dalam Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Muhammad Setuju, Injil Adalah Kebenaran Allah

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

Tunggu dulu!

Anda bisa mempelajari Isa Al-Masih dan agama Islam mendalam dengan menerima bulletin berkala Isa dan Al-Fatihah yang gratis.
Daftarlah sekarang!





 



 




×