Allah berbicara kepada manusia dalam berbagai macam cara. Dia memberitahu bahwa kita perlu percaya kepada petunjuk atau tanda-tanda dari-Nya. Petunjuk Allah kepada manusia dalam Al-Quran menegaskan bahwa seluruh pesan dalam surat-Nya selalu tetap (Qs 5:48). Al-Quran juga mengonfirmasi Taurat dan Injil agar umat Islam mengikuti semua petunjuk Allah yang terdapat didalam kitab-kitab tersebut (Qs 5:47).).
Apakah petunjuk dan tanda-tanda Allah itu? Ketika ada pesan yang jelas untuk diikuti, ada baiknya kita mencoba memahami inti dari pesan tersebut, bukan?
Rahmat Bagi Adam dan Hawa
Riwayat manusia dimulai dengan Adam dan Hawa. Mereka lebih mendengar Iblis daripada Allah (Taurat, Kejadian 3:1-6). Karena tidak patuh, akibatnya mereka menjadi yang pertama mengalami rasa malu. Merekapun mencoba menutupinya dengan memakai dedaunan. Allah tidak senang melihat pelanggaran mereka (Taurat, Kejadian 3:7). Allah-pun mengorbankan seekor hewan guna menutupi rasa malu Adam dan Hawa (Taurat, Kejadian 3:21). Allah memberikan rahmat-Nya bagi Adam dan Hawa. Kita semua memerlukan rahmat-Nya.
Petunjuk Allah Kepada Manusia di Taurat, Injil dan Al-Quran
Manusia terus berjalan menjauh dari Allah. Sehingga Allah memutuskan untuk membinasakan manusia (Taurat, Kejadian 6:5-7). Allah mengangkat Nuh untuk menyampaikan petunjuk dan pesan-Nya. Adalah satu jalan keselamatan, jalan rahmat yang diberikan Allah. Kita semua memerlukan rahmat Allah untuk menutupi pelanggaran dan rasa malu kita.
Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anaknya (Qs 37:102; Taurat, Kejadian 22:2). Karena ketaatannya, Ibrahim pun melakukan perintah Allah (Qs 37:108; Kejadian 22:3). Tetapi disaat ia siap mengorbankan anaknya, Allah menghentikannya. Allah memberikan seekor hewan menggantikan anaknya (Qs 37:106-107; Kejadian 22:12-13). Hewan tersebut menebus anak Ibrahim. Idul Adha adalah peringatan yang indah bahwa Allah selalu menyediakan korban penebus.
Bangsa Israel Ditebus Melalui Korban
Kemudian, Allah menyuruh Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir (Taurat, Keluaran 6:6-11). Allah mengirim sepuluh tanda penghakiman atas orang Mesir. Tanda penghakiman kesepuluh adalah kematian anak sulung dari tiap rumah oleh Malaikat Maut (Taurat, Keluaran 8-11).
Bangsa Israel harus mengorbankan seekor anak domba dan menaruh darahnya di atas tiang pintu rumah mereka (Taurat, Keluaran 12:3-7). Inilah tanda bagi Malaikat Maut bahwa penghuni rumah tersebut adalah bangsa Israel, dimana anak sulungnya sudah ditebus (Taurat, Keluaran 12:27-29).
Lalu Musa memberikan Hukum Allah (Taurat). Menurut Taurat, seseorang yang ingin menutupi rasa malu karena pelanggaran, ia harus mengambil seekor hewan korban. Meletakkan tangannya di atas kepala hewan tersebut, dan memindahkan secara simbolis rasa malunya akibat pelanggaranya kepada hewan korbannya (Taurat, Imamat 4).
Para Nabi Berbicara Tentang Penebus
Daud dan para nabi mengikuti Taurat yang diberikan melalui Musa. Akan tetapi, mereka berbicara tentang hal yang dari semula telah direncanakan Allah. Mereka menyadari bahwa Allah berkenan menutupi pelanggaran semua orang di dunia. Mereka percaya bahwa rencana Allah adalah suatu tindakan penebusan bagi dunia.
Seseorang akan datang dari keturunan Daud dan tidak melanggar hukum Allah (2 Samuel 7:13). Daud menyebutnya Isa Al-Masih – seseorang yang diurapi Allah untuk menjadi Raja selama-lamanya. Tapi para nabi juga menyatakan bahwa Pribadi tersebut akan menderita sebagai penebus yang akan menggantikan manusia (Mazmur 22; Yesaya 53).
Kunci Petunjuk Allah Kepada Manusia Ada Pada Isa Al-Masih!
Kemudian Isa Al-Masih datang ke dunia. Ia mengajarkan bahwa seseorang harus mempunyai hati yang baru dan bersih sebelum dapat hidup bersama-sama dengan Allah (Injil, Rasul Markus 5:15). Sesudah Isa melakukan banyak keajaiban, beberapa ahli Taurat dan orang Farisi menuntut Ia memberi tanda lagi (Injil, Rasul Besar Matius 12:38).
Isa berkata bahwa Ia hanya memberi satu tanda kepada mereka, tanda seperti yang diberikan kepada Yunus (Injil, Rasul Besar Matius 12:39). “Sama seperti Yunus tinggal di dalam perut seekor ikan selama tiga hari, Anak Manusia akan mati dan dikuburkan selama tiga hari” (Injil, Rasul Besar Matius 12:40). Yunus kembali untuk menyelesaikan panggilan Allah. Demikian juga Isa Al-Masih kembali dari maut untuk menyelesaikan tugas-Nya (Injil, Matius 28:6-20).
Isa Al-Masih menjadi korban sebagai Sang Penebus menggantikan kita (Injil, Matius 27:35). Ia menjadi Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Injil mengatakan, “Dan Ia adalah pendamaian [pembayaran, pelunasan] untuk . . . dosa seluruh dunia” (I Yohanes 2:2).
Sama seperti dalam masa hidup Nuh, Allah sudah menyiapkan suatu jalan untuk melepaskan dari penghakiman masa depan. Demikian ada satu jalan supaya kita dilepaskan dari hukuman dosa yang kekal. Kita harus memperhatikan petunjuk-petunjuk para nabi. Semua petunjuk Allah kepada manusia ada dalam Isa Al-Masih, Kita harus menerima-Nya sebagai Sang Kurban Agung dan Juruselamat pribadi!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Setujukah Saudara bahwa dosa hanya dapat dibersihkan oleh rahmat Allah saja?
2. Setelah membaca artikel di atas, bagaimana tanggapan Saudara tentang pandangan agama yang menyatakan bahwa dosa pelanggaran dapat ditutupi oleh amal dan ibadah?
3. Bagaimana menurut Saudara, apakah pernah membaca petunjuk Allah kepada manusia yang ada dalam Taurat dan Injil, seperti yang diperintahkan dalam Qs 5:47? Jelaskan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Petunjuk Allah Kepada Manusia Terbaik Melalui Rahmat-Nya” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
- Para Mukmin, Jangan Berputus Asa Dari Rahmat Allah
- Cara Mukmin Dapat Tenang Ketika Menghadap Isa Hakim Adil
- Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Petunjuk Allah Kepada Manusia Terbaik Melalui Rahmat-Nya” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .