Al-Quran mengingatkan kaum Muslim agar jangan berputus asa dari rahmat Allah. Merenungkan tulisan ini kita akan memahami rahasia Rahmat Allah Sejati.
Makna Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah
Al-Quran menuliskan “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku . . . janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’” (Qs 39:53).
Menurut Ibnu Katsir ayat itu adalah “. . . seruan kepada setiap orang yang berbuat maksiat, baik kekafiran dan lainnya untuk segera bertaubat kepada Allah . . . bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang ingin bertaubat dari dosa-dosa tersebut, walaupun dosa tersebut amat banyak, bagaikan buih di lautan.”
Kita terhibur dengan ayat ini. Namun ajaran Al-Quran lainnya nampak berbeda makna dengan ayat ini.
Qs 19:71 dan Rahmat Allah
Di bagian lain, Al-Quran menuliskan janji berbeda. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Semua Muslim melewati shirâth (jembatan di atas neraka) sesuai dengan kadar amal shalehnya. Kemudian Allah menyelamatkan mereka sesuai amalnya (ayat 72).
Jika amal seseorang mencukupi untuk masuk sorga, maka Allahnya tidak perlu repot menyelamatkan dia. Sebab dia pasti selamat oleh amalnya itu. Dan itu bukanlah rahmat Allahnya, melainkan hasil usahanya.
Jika keselamatan kaum Muslim berdasarkan amal mereka yang tidak sempurna, bukankah itu membuat mereka lebih berputus-asa akan rahmat Allah?
Siapakah Rahmat Allah Itu?
Bandingkan dengan janji Kitab Allah ini. Allah “. . . telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya . . . yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita” (Injil, Surat Titus 3:4-7).
Isa Al-Masih, Sang Kalimatullah adalah rahmat Allah. Melalui kematian-Nya di kayu salib Dia yang menanggung hukuman dosa manusia, yaitu kematian kekal di neraka. Karena hakekat Isa adalah Allah, maka Dia berkuasa mengampuni segala dosa dan menjamin hidup kekal di sorga setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Pilihlah Rahmat, Bukan Laknat
Jelas mencapai sorga bergantung amal dan harus melewati sirath, tidak berita yang baik bukan? Masuk sorga dengan melewati sirath dan bergantung pada amal, bukanlah rahmat, melainkan laknat. Ajaran itu membuat kita tetap berputus-asa dari rahmat Allah.
Dengan menerima Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, Anda pasti menikmati rahmat Allah sejati. Sebab Isa berkuasa memberikan pengampunan dosa-dosa dan jaminan hidup kekal.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskanlah bagaimana perasaan Saudara ketika Allah SWT, mewajibkan Saudara melewati sirath dan dihitung amalnya?
- Menurut Saudara, melewati sirath dan diukur amalnya untuk masuk sorga merupakan rahmat atau laknat? Berikan alasannya?
- Apakah bukti kalau Isa Al-Masih adalah rahmat Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Allah ar-Rahman ar-Rahim Dalam Al-Quran Dan Injil
- Mengapa Isa Al-Masih Adalah Rahmat Dari Allah?
- Siapakah Yang Layak Menerima Rahmat Allah?
- Relasi ar-Rahman ar-Rahim, Rahmat Allah Dan Keselamatan Kita
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Para Mukmin, Jangan Berputus-Asa Dari Rahmat Allah!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .