• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Maryam 19:71 > Akhir Dari Kehidupan Muslim dan Kristen Setelah Kematian?

Akhir Dari Kehidupan Muslim dan Kristen Setelah Kematian?

17 Februari 2014 oleh Web Administrator 16 Komentar

kuburanAkhir dari kehidupan atau kematian merupakan hal yang sangat menakutkan bagi manusia. Berbagai cara ditempuh untuk menghindari kematian. Akhirnya ia datang juga tanpa terelakkan. Sebab kematian adalah bagian dari kehidupan. Karena itu penting umat beragama membahas hal itu. Bagaimana dengan akhir dari kehidupan Muslim dan Kristen setelah kematian?

Akhir Dari Kehidupan Muslim: “Orang Mati Masih Memerlukan Doa”

Al-Quran memandang kematian sebagai suatu perjalanan menuju tempat yang lebih mulia, dibandingkan kehidupan di dunia. Pendapat lain berkata, kematian merupakan sebuah malapetaka, terutama bagi mereka yang hidup dalam dosa.

Al-Quran bersaksi, orang yang demikian akan ditempatkan di neraka. ”Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (QS 19:71).  Para Mukmin, dengan rajin sholat dan menjalankan tugas-tugas agama untuk menghindari hukuman neraka. Namun mereka tidak yakin dapat terhindari dari neraka setelah meninggal. Karena nasib mereka ada di tangan Allah.

Mungkin hal inilah yang mendasari, mengapa umat Muslim selalu mendoakan orang mati. Baik keluarga, sahabat, bahkan nabinya. Berharap mereka mendapat kasih Allah sehingga tidak dibuang ke neraka.

Sementara Buku Allah mengatakan, “Tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap. Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari” (Kitab Pengkhotbah 9:5-6).

Kematian Awal Hidup Baru

Kitab Allah menekankan kematian adalah awal dari kehidupan baru. Kehidupan kekal di sorga! Ketika seseorang meninggal, maka rohnya akan kembali kepada Allah, dan tubuhnya kembali ke tanah. “Debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah . . .” (Pengkhotbah 12:7).

Bagi mereka yang tidak percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat, roh dan jiwanya akan pergi ke Neraka. Sementara mereka yang sudah ditebus dalam Isa Al-Masih maka rohnya akan pergi ke sorga (Injil, Rasul Lukas 16:22; 23:43).

Hidup kekal adalah anugerah Allah, bukan usaha manusia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8).

Isa Al-Masih, Sumber Pengharapan atas Kematian

Isa Al-Masih telah memberikan pengharapan dan teladan yang baik bagaimana kita menghadapi kematian. Sehingga kita perlu berpikir kritis dan mengenal akan adanya pengharapan akan kebangkitan tubuh. Kematian bukanlah akhir jalan; karena Isa Al-Masih menjamin, “. . . dimana Aku berada, kamu pun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:3).

Bukti pengharapan kita dalam Isa Al-Masih ialah kematian-Nya untuk menebus kita dari dosa. Hanya melalui penebusan-Nya seseorang dapat diselamatkan dari hari penghakiman. “. . . Akulah [Isa Al-Masih] kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah pandangan Al-Quran tentang kematian?
  2. Apakah pandangan Kitab Allah tentang kematian?
  3. Siapakah yang memberikan pengharapan tentang kematian? Dan bagaimana cara-Nya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Akhir Dari Kehidupan Muslim dan Kristen?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Maryam 19:71 Ditag dengan:Jalan ke Surga

Reader Interactions

Comments

  1. Mumun mengatakan

    22 Februari 2014 pada 12:06 am

    ~
    Yth. Pengasuh,

    Saya mau bertanya, seandainya saya hidup dalam kemaksiatan seperti mengkonsumsi miras, korupsi, berzinah, dan itu adalah sudah menjadi sejarah hidup saya. Tapi kalau sekarang saya masuk Nasrani dan mengimani, apakah saya nanti setelah mati tetap masuk sorga? Terimakasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Maret 2014 pada 5:38 am

      ~
      Saudara Mumun,

      Seandainya selama hidup ini, kita dapat melakukan semua perbuatan baik dan ibadah, kita tetap tidak bisa masuk sorga. Mengapa? Semua manusia telah jatuh dalam dosa dan akibatnya adalah kematian kekal di neraka. Hal inilah yang menyebabkan perbuatan baik dan kesalehan kita dalam pandangan Allah tidak ada artinya.

      “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin” (Kitab Nabi Yesaya 64:6).

      Bagaimana kita dapat diselamatkan? Agama apapun tidak dapat memberikan keselamatan, termasuk agama Kristen. Kita dapat diselamatkan kalau kita percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat.

      “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
      ~
      Slamet

  2. Sahabat mengatakan

    24 Februari 2014 pada 4:17 am

    ~
    Syalom Mumun,

    Masuk Nasrani, bukan berarti hidup menurut sifat duniawi atau seenaknya, tapi kita harus hidup menurut Firman-Nya. Orang yang sudah hidup dalam kebenaran, pasti dia akan menjauhkan dan membenci hal-hal yang tidak benar. Karena Tuhan Yesus memberikan Roh Kudus untuk membimbing dan menjaga kita.

    Hal itu yang saya alami sendiri, di mana saya sudah hidup dalam kebenaran. Saya membenci perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan Yesus. Karena Roh Kudus selalu mengingatkan dan menjaga saya, Amin. Tuhan Yesus memberkati saudara.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Maret 2014 pada 5:46 am

      ~
      Saudara Sahabat,

      Terima kasih atas komentarnya, semoga saudara Mumun menerima pencerahan dan hidayah dari Allah. Kiranya kesaksian hidup saudara setelah percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi juga dapat menguatkan kita semua.
      ~
      Slamet

  3. WA 082110056638 mengatakan

    2 April 2014 pada 12:37 pm

    ~
    Sebaiknya anda membaca surat Al Baqarah. Di situ dijelaskan semua yang berserah diri dan berbuat baik akan masuk sorga. Baik Islam, Nasrani dan Madjusi akan masuk ke dalam sorga. Tuhan tidak memandang agama, tetapi perbuatan hamba-Nya.

    Mendoakan orang yang sudah wafat adalah suatu kebaikan karena orang yang telah wafat, sudah dalam suatu “ketetapan” dan tidak mampu berbuat sesuatu, kecuali mengharap doa dari yang masih hidup.

    Balas
    • staff mengatakan

      10 April 2014 pada 1:26 am

      ~
      Saudara WA,

      Kitab Suci Allah menjelaskan bahwa ibadah maupun perbuatan amal baik seseorang tidak dapat membawanya masuk ke sorga. Karena kehidupan kekal di sorga adalah anugerah Allah melalui iman hanya kepada Isa Al-Masih.

      “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).

      Ketika seseorang berada dalam dunia orang mati, nasibnya tidak dapat diubah. Ia akan mengalami salah satu dari pengalaman ini: apakah itu hal yang menggembirakan atau yang mengerikan. Manapun yang menjadi bagiannya, itu sudah ditentukan dan tidak bisa diubah untuk selama-lamanya.

      Oleh karena itu, Isa Al-Masih berdoa syafaat bagi orang yang masih hidup, yaitu mereka percaya oleh pemberitaan Injil. “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:20).
      ~
      Slamet/Solihin

  4. widodo mengatakan

    2 April 2014 pada 8:42 pm

    ~
    Yesus adalah jalan keselamatan. Hanya berapa persen umat manusia yang beruntung dapat menyaksikan dan menerima Yesus? Dari sekian juta tahun usia alam semesta dan hidup umat manusia di muka bumi yang tidak dapat menyaksikan Yesus.

    Karena hidup pada waktu itu Yesus belum lahir, dan bisa dipastikan berada di neraka jahanam. Berserah dirilah kepada Tuhan, karena Dia sudah ada sebelum dunia ini ada, dan itulah jalan yang lurus.

    Balas
    • staff mengatakan

      10 April 2014 pada 2:59 am

      ~
      Saudara Widodo,

      Keberadaan Yesus Kristus bukan hanya dalam Perjanjian Baru saja. Sebagai Kalimat Allah, Dia sudah ada dalam kekekalan. Dan kedatangan Yesus ke dunia ini menggenapi Perjanjian Lama yaitu keselamatan bagi seluruh umat manusia.

      Dalam Taurat Kitab Kejadian 3:1-15, sesudah manusia berdosa, Allah sudah mempersiapkan jalan keselamatan. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Taurat, Kitab Kejadian 3:15).

      Ini berarti bahwa keselamatan adalah prakarsa Allah, bukan manusia. Keselamatan ini bersifat universal bagi semua manusia di segala zaman, tetapi tidak berarti bahwa semua otomatis diselamatkan. Tanpa anugerah pertobatan pribadi, keselamatan tidak ada.

      Juga Juruselamat yang dijanjikan Allah adalah sungguh manusia keturunan perempuan. Dan Dia harus menderita. Tidak ada keselamatan tanpa penderitaan Sang Juruselamat ini. Semua ini tergenapi di dalam Yesus Kristus yang bersedia menjadi korban bagi umat manusia yang berdosa.
      ~
      Slamet/Solihin

  5. Zakir Naik mengatakan

    4 Juli 2016 pada 5:38 am

    ~
    Keberadaan Yesus Kristus bukan hanya dalam Perjanjian Baru saja. Sebagai Kalimat Allah, Dia sudah ada dalam kekekalan. Dan kedatangan Yesus ke dunia ini menggenapi Perjanjian Lama yaitu keselamatan bagi seluruh umat manusia.

    Dalam Taurat Kitab Kejadian 3:1-15, sesudah manusia berdosa, Allah sudah mempersiapkan jalan keselamatan. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Taurat, Kitab Kejadian 3:15).

    Kalian selalu mengutip Alkitab untuk membuktikan ketuhanan Yesus. Mana bukti Alkitab dikenal dan ada di dalam diri Yesus?

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Juli 2016 pada 12:02 am

      ~
      Saudara Zakir,

      Walaupun nama Yesus Kristus tidak secara hurufiah tertulis dalam Perjanjian Lama, namun ada banyak ayat-ayat Alkitab yang menubuatkan tentang kedatangan-Nya ke dunia.

      Misalnya:
      Kitab Nabi Yesaya 7:14, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”

      Kitab Nabi Mikha 5:2, “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
      ~
      Slamet

  6. @natal mengatakan

    23 November 2016 pada 1:38 pm

    ~
    Buat Umat Muslim,

    Kematian adalah hukum wajib bagi umat manusia. Setelah kematian adakah jalan menuju sorga? Bagi yang percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Allah maka ia tidak akan mengalami maut, tetapi menerima sorga kekal abadi.

    Sabda Isa Al-Masih: ”Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada Ku ( Isa Al-Masih ), ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Johanes 11:25).

    Bagaimana umat Muslim? ”Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (QS.19:71).

    Adakah kepastian sorga melalui Muhammad setelah umat Muslim mengalami kematian?

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Desember 2016 pada 1:53 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Isa Al-Masih telah membuka jalan agar setiap orang dapat menikmati kekekalan sorga. Melalui karya keselamatan yang dilakukan-Nya di atas kayu salib, Isa Al-Masih memberikan jaminan keselamatan bagi siapa saja yang mau percaya.

      “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
      Jelas, hanya melalui Isa Al-Masih, semua orang dapat hidup kekal di sorga.

      Kitab Suci Allah mencatat, “Barangsiapa percaya kepada Anak [Isa Al-Masih], ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah [neraka] tetap ada di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36).
      ~
      Slamet

  7. Track Trip mengatakan

    17 Mei 2020 pada 5:10 am

    ~
    Kitab Al-Quran yang memiliki kemuliaan memberikan jaminan kepastian masuk surga. Tentu tidak hanya cukup beriman kepada Allah saja seperti dalam Kitab Kristen jika percaya sudah pasti masuk surga. Namun Al-Quran juga menyuruh agar senantiasa bertaqwa dengan menjalankan perintah, seperti shalat puasa zakat haji dll.

    Jadi tidak hanya Kitab Kristen yang memberikan jaminan surga (menurut versi Kristen) tapi Al-Quran pun memiliki banyak jaminan (menurut versi Islam ). Jadi lebih baik yakiin saja keimanan masing-masing sesuai iman dan ajaran dari Kitab yang diimani tanpa harus mencampuradukkan keduanya. Karena Tuhan kita pun berbeda, pasti ajarannya juga pasti berbeda. Bukankah Tuhan Kristen mengajarkan damai dan kasih?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      23 Mei 2020 pada 11:37 am

      ~
      Saudara Track Trip,

      Al-Quran yang dimuliakan umat Mulim tentu memiliki jaminan mauk surga seperti yang saudara jelaskan yaitu dengan beriman dan brtakwa serta menjalankan semua perintah-Nya. Namun jika eorang Muslim telah melakukan semua itu apakah ada jaminannya bahwa iman dan takwa yang telah ia jalankan dapat menjaminnya untuk layak masuk surga-Nya?Bagaimana seorang Muslim tahu bahwa ia layak masuk surga-Nya?

      Sebab dalam Kitab Allah tertulis, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (injil, Surat Roma 3:23)

      Karena semua manusia telah berdosa dan selalu cenderung untuk selalu berbuat dosa. Jadi bagaimana manusia yang berdosa bisa layak masuk surga-Nya?

      ~
      Noni

  8. Intan mengatakan

    10 Juni 2020 pada 8:27 am

    ~
    Saya bingung dengan iman Kristiani. Yesus sendiri mengatakan bahwa *Aku diutus utk domba domba yang hilang dr umat israel*

    Yesus pun masih berdoa kepada Bapa. Yesus pun berkata kepada umat-Nya bahwa *Tuhan “Allah kita, Tuhan itu esa*

    Yesus juga mengatakan *Tak ada seorang pun sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku* dan kalimat ini dIjalankan oleh muhammad rasullah.

    Sedangkan dalam Al-Quran surat As shaff ayat 6, Yesus mengatakan *bahwa Aku beritakan kabar gembira akan datangnya seorang rasull yang bernama ahmad (muhammad) yang membawa bukti-bukti kebenaran*
    Lalu dimana letak ketuhanan Yesus ? Sedangkan Yesus masih berdoa kepada Bapa.
    Dan bagaimana bisa Muhamad disebut nabi palsu sedangkan Yesus saja mengakuinya?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 Juni 2020 pada 8:53 pm

      ~
      Saudara Intan,

      Jika saudara membaca Kitab Taurat dan Injil, itu akan menjawab kebingungan saudara. Kitab Taurat dan Injil telah ada ribuan tahun sebelum adanya Al-Quran. Dan untuk memahami pesan Allah dalam Kitab Taurat dan Inujil harus dibaca secara keseluruhan.agar tidak keliru memahami maknanya.

      Begitu pula dengan perkataan Yesus yang selalu memiliki makna. Melalui perkataan dan perbuatan yang Isa lakukan, kita bisa melihat bahwa Isa memiliki kuasa ilahi, kuasa yang hanya layak dimiliki oleh Allah saja. Seperti kuasa menganpuni doa, dan kuasa memberikan hidup kekal.
      Apakah kuasa ini dimiliki oleh nai lainnya selain Isa Al-Masih?
      ~
      Noni

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!

Artikel Yang Terhubung

  • Pemahaman Kristen Dan Muslim Tentang Kunci Surga
  • Para Mukmin, Jangan Berputus-Asa Dari Rahmat Allah!
  • Muhammad, Isa Dan Orang Miskin
  • Muhammad, Neraka, Dan Rahmat Allah

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami