“Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (QS 19:71).
Kepercayaan Umum Tentang Neraka
Beberapa agama mengajarkan bahwa dosa dan kenajisan manusia akan dibakar oleh api neraka. Setelah masuk neraka dapat masuk surga, dan hal itu harus melewati beberapa proses terlebih dahulu. Pada abad ke-4 bahkan ada beberapa sekte Kristen mengajarkan hal yang sama.
Ajaran di atas membuat banyak orang merasa tidak takut masuk neraka. Mereka percaya itulah takdir Allah yang harus diterima. Dan berharap setelah beberapa saat dibakar di neraka, mereka bisa dibawa ke sorga.
Hal ini secara jelas juga dipaparkan oleh Nabi umat Muslim dalam Qs 19:71. Muhammad memastikan semua umat Muslim sudah ditakdirkan Allah masuk neraka. Sayangnya, tidak ada satupun ayat dalam Al-Quran yang mengatakan, setelah melalui proses pembakaran api di neraka, mereka akan diangkat ke surga. Semuanya masih dalam pengharapan. Mudah-mudahan mereka akan diangkat ke surga.
Gambaran Alkitab Tentang Neraka
Alkitab menggambarkan neraka sebagai tempat kegelapan yang paling gelap (Kitab Nabi Ayub 10:22; Injil, Rasul Besar Matius 8:12; 22:13; 25:30). Tentu api neraka yang berwarna gelap/hitam sekali itu sangat panas. Sebab menurut ilmu kimia, api yang bertambah gelap berarti bertambah panas. Hanya Allah-lah yang dapat menciptakan api yang demikian. Lagi api neraka kekal adanya (Injil, Rasul Besar Matius 25:41).
Alkitab juga berkata neraka tempat siksaan bagi orang-orang jahat (Injil, Surat 2 Petrus 2:9). Tempat yang mengerikan bagi semua orang durhaka (Injil, Surat Ibrani 10:27). Tempat bagi mereka yang menolak Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 8:12). Tempat siksaan bagi iblis dan malaikat-malaikatnya (Injil, Rasul Besar Matius 25:41).
Benarkah Setelah Masuk Neraka Dapat Masuk Surga?
Di tempat ini tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat. Yang ada hanya sumpah-serapah dan hujatan penghuninya kepada Allah. Wajar saja, sebab manusia satu tempat dengan setan, sehingga berhati dan berprilaku sama dengan setan. Tujuan iblis di dunia adalah membawa sebanyak mungkin manusia untuk hidup bersamanya selamanya di neraka. Benarlah apa yang dikatakan kitab suci Injil, ini adalah tempat siksaan kekal (Injil, Rasul Besar Matius 25:46). Jadi, tidak ada lagi kesempatan bagi yang sudah masuk neraka dapat ke surga!
Roh Allah Memberi Kesempatan Terakhir
Mengapa semua penghuni neraka tidak mendapat kesempatan untuk bertobat dan masuk surga? Kunci jawaban dari pertanyaan ini adalah Rohullulah.
Rohullulah adalah Roh Allah. Menurut Injil, peran Rohullulah adalah menginsafkan manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:8). Peran-Nya ini berlaku hanya selama manusia hidup. Rohullulah tidak akan berada di neraka. Sebuah kesesatan bila menganggap Rohullulah akan berada di neraka untuk menginsafkan manusia.
Dosa, Kebenaran, dan Penghakiman
Rohullulah/Roh Allah menginsafkan manusia dari dosa. Baik dosa kecil maupun besar. Sebagaimana Adam dan Hawa berbuat dosa kecil, hanya makan buah kuldi, tetapi hukumannya sangat berat. Terpisah dari Allah selamanya. Sebab dosa sekecil apapun berakibat pada penghukuman kekal.
Roh Allah juga mengingatkan manusia akan kebenaran janji Allah tentang kepastian keselamatan. Hanya satu tujuan Allah, yaitu membawa sebanyak mungkin manusia untuk hidup bersama-Nya selamanya di surga. Menuju ke sorga, Allah hanya memakai satu cara yaitu melalui kematian Isa Al-Masih sebagai Kurban Agung yang menjadi “hibas” bagi manusia berdosa.
Demikian halnya tentang penghakiman Allah. Sejak dari nabi Adam hingga Isa Al-Masih, Allah tidak pernah berfirman bahwa ada kesempatan diselamatkan setelah masuk neraka dapat ke surga. Yang pasti, dosa dan kenajisan manusia tidak akan habis terbakar oleh api neraka. Dosa dan kenajisan dihukum selama-lamanya di neraka.
Jelaslah, seseorang yang telah masuk ke dalam neraka, tidak akan mendapat kesempatan untuk diselamatkan dan masuk ke surga. Sehingga seorang bijak berpesan: “Janganlah berjudi baik di dunia maupun nanti di neraka. Berjudi di neraka berarti mengikuti pesan Iblis, yaitu mudah-mudahan diselamatkan sewaktu mampir di neraka atau mudah-mudahan dosa atau kenajisan akan dibakar oleh api neraka”.
[Staff Isa dan Islam – Kami mengundang Saudara Pembaca untuk memperdalam pengertian tentang cara menghindari api neraka.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Seseorang Yang Telah Masuk Neraka Dapat Masuk Surga?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Jesus Park mengatakan
~
Untuk Gandhi,
Tidak ada jawaban atau saudara tidak mau melihat penjelasan bahkan sesuai data. Saya tambahkan dikit penjelasan saudara IDA. Apakah jika Allah berkata akan menghukum dosa, maka Allah dengan mudah membatalkan perkataan-Nya, seperti yang dilakukan allah Quran? Bukankah Allah menegakkan keadilan-Nya? Apakah Allah ingin menusia ke neraka karena dosa? Allah turun untuk manusia, karena Allah mengasihi semua manusia. (Injil, Rasul Markus 10:45). Itulah Allah sejati ingin manusia menerima keselamatan dari-Nya, tidak dengan allah Quran, bukan. Akan membawa saudara ke neraka, siapa yang membebaskan saudara? (QS 20:74). Lalu siapa yang sering menyerang agama lain, bukankah Islam?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Menurut Al-Quran orang berdosa akan menerima hukuman kekal di neraka (Qs 2:81, 43:74). Tidak ada penjelasan dosa akan diampuni begitu saja oleh Allah SWT, bila Mukmin meminta pengampunannya. Kita dapat membaca firman Allah SWT yang memberi kepastian pada kaum Muslim berada di neraka (Qs 19:71). Artinya, Allah Al-Quran tidak memberi pengampunan kepada kaum Muslim. Bersyukur kita memiliki Allah yang penuh kasih, Dia datang sebagai manusia untuk menebus umat-Nya dari dosa dan menyelamatkannya. Kiranya pengunjung forum ini dapat menerima keselamatan yang pasti melalui Isa Al-Masih.
~
Purnama
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Rekan Slamet,
Allah. Menganugrahkan pikiran kepada manusia itu untuk dipakai. Itu bedanya antara manusia dengan domba. Apakah masuk akal, manusia yang berdosa kepada Tuhan, tapi tuhan yang disiksa untuk menebusnya? Bukankan manusia yang harus disiksa karena dosa yang diperbuatmya? Bukankah jika anda punya utang dengan saya, jika saya berbaik hati membebaskan hutang anda, saya tinggal bilang, utang anda lunas. Bukan saya bekorban menjual rumah/mobil untuk melunasi utang anda kepada saya? Kecuali jika anda berhutang kepada orang lain, saya membantu anda dengan berkorban. Tapi inikan manusia berdosa kepada Tuhan, mengapa Tuhan yang dibunuh atas rencana iblis?. Jangan katakan itu karena besarnya kasih Allah kepada dunia…bla-bla-bla. Itu ajaran ngaco, kata Ahok.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Sdr. Gandhi,
Mungkin saja bila sdr bermurah hati, sdr bisa saja dengan mengatakan orang yang berhutang kepada sdr bahwa hutangnya sudah dibebaskan. Namun sdr bukan Tuhan, Tuhan adalah Adil, Dia mempunyai aturan dan ketetapan yang tidak dapat diubah. Itu sebabnya Dia berfirman dan firman-Nya harus ditaati, bila ada yang tidak melakukannya firman-Nya sendri sudah ada, orang tersebut harus menerima hukuman. Bukankah Al-Quran sudah menyatakan demikian bahwa orang berdosa hukumannya di neraka (Qs 2:81, 43:74). Nah, pertanyaannya bagaimana supaya sdr tidak menerima hukuman kekal di neraka? Bagaimana sdr menyelesaikan dosa-dosa sdr menurut apa yang Al-Quran sampaikan? Mohon menjawab pertanyaan kami, karena selama ini sdr menutup mata dengan fakta Al-Quran yang kami sampaikan. Terima kasih.
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Gandhi,
Bukankah Allah tahu masa depan, dan terjadi seperti Isa katakan akan disalib? Bukankah itu nubuat? Apakah Al-Quran bernubuat? Nubuat Al-Quran adalah neraka yang sudah semestinya. Ini adalah penebusan dosa, inspirasi allah Al-Quran kepada nabi Islam, “Ketika datang hari kiamat, Allah akan menyelamatkan setiap Muslim dengan mengorbankan seorang Yahudi atau Kristen sebagai korban pengganti di neraka jahanam” (HR. Muslim, 2767).
Menurut saudara jika saudara memperkosa maka Allah akan membebaskan saudara dengan minta ampun. Bukankah menuduh Islam ajaran gampang berbuat dosa? Jika saudara membandingkan hutang materi harus dibayar materi, itu wajar. Bagaimana membayar dosa, tentu saja neraka (Qs 19:71).
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Memang tidak ada seorangpun yang dapat membayar hukuman akibat dosa karena hukuman itu adalah masuk neraka.
Namun kita bersyukur atas anugerah Allah yang dilimpahkan kepada manusia berdosa melalui Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih yang menanggalkan keilahian-Nya dan turun ke dunia menjadi manusia demi untuk membayar harga maut di kayu salib. Dia yang tidak berdosa dijadikan berdosa untuk keselamatan manusia. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
~
Slamet
Pradjanto, SH. MSi mengatakan
~
Buat Saudara Jesus Park/Solihin/Purnama,
Dalam Islam diajarkan bahwa dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT dan mengakibatkan seseorang kekal di Neraka adalah dosa syirik (mempersekutukan Allah SWT). Allah SWT masih mengampuni dosa-dosa yang lain sepanjang orang yang bersangkutan tidak melakukan dosa syirik itu pada masa akhir hidupnya.
Seandainya seseorang yang tidak melakukan dosa syirik tersebut masuk neraka karena amal jahatnya lebih banyak daripada amal baiknya, maka neraka itu baginya adalah ibarat penjara tempat ia menjalani hukuman dan menebus dosa-dosanya. Karenanya, semua ummat Nabi Muhammad akan masuk ke dalam surga seluruhnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Pradjanto,
Kami menghargai penjelasan saudara, untuk ini kami sampaikan terima kasih.
Namun demikian ada baiknya bila saudara bersedia merenungkan juga tentang ayat Al-Quran menerangkan bahwa umat Islam pasti masuk neraka. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Dan masuk neraka ini sifatnya kekal seperti ayat berikut ini. “…barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Demikian dan harap maklum.
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
SH. MSi,
Mengapa saudara lebih yakin dibanding dengan allah saudara? Apakah saudara adalah Tuhan bagi allah Al-Quran? Dan yang lebih tragis adalah bahwa nabi saudara sebagai pembawa wahyu allah Al-Quran tidak tahu nasibnya? Haruskah saya memberi selamat kepada saudara karena sudah melebihi nabi saudara? Amazing!
Oya, di mana di Al-Quran ada jaminan surga? Bukankah allah Al-Quran tidak memberikan kesempatan bagi siapapun untuk memilih? Siapapun yang disesatkan atau tidak adalah kuasa allah Al-Quran? Jadi syirik atau tidak, adalah kehendak allah Al-Quran. Jadi mengapa menghukum manusia bukan karena keinginannya tetapi keinginan allah Al-Quran? Dapatkah saudara jelaskan?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Umat Muslim memang mengklaim bahwa Allah Al-Quran adalah yang maha pengasih dan maha penyayang. Benarkah? Faktanya Allah dalam Al-Quran tidak memberikan kesempatan bagi siapapun untuk memilih. Seakan Allah sudah menetapkan manusia untuk hidup menderita selama di dunia. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah” (Qs 90:4).
Ternyata penderitaan manusia itu tidak hanya di dunia ini tapi akan berlangsung di akhirat. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (QS. Maryam’ 19:71).
~
Slamet
tobatlah wahai umat kristen,,jangan buta dengan pastor mengatakan
~
Saudara staff Isa,
Allah memberi pilihan kepada kaumnya, apakah dia mau mengejar surga dan ingin di dekatnya atau mengejar dunia, jika dia mengejar dunia maka allah limpahkan hartanya lebih banyak tapi dijauhkan darinya. Lebih baik saudara kalau ingin menggunakan ayat Al-qur’an tolong dipelajari lebih dalam jangan setengah-setengah dari pada menimbulan fitnah, yang lebih mengenal arti Injil itu orang Kristen sendiri yang lebih mengenal Al-qur’an itu orang Islam sendiri. Manusia pasti akan masuk neraka jika dosa lebih berat dari amal, tapi dosa yang lebih berat dan tidak dimaafkan yaitu menyekutukan allah, menganggap allah punya bapak ibu?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Tobat,
Terima kasih untuk komentar saudara. Isa Al-Masih memberikan pilihan kepada manusia yang mau memperoleh keselamatan kekal di surga, tanpa paksaan. Tetapi kosekuensinya jelas ada. Injil menyatakan: “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36).
Nah, bagaimana dengan Al-Quran? Bukankah Allah SWT berfirman: “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan menunjuk siapa yang dikehendakiNya…” (Qs 35:8). Dan sesuatu yang pasti dialami oleh Mukmin adalah mendatangi neraka. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (QS. Maryam’ 19:71). Apakah di Islam ada pilihan? Mengapa keputusan Allah SWT yang terjadi yaitu datang di neraka? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama
andini mengatakan
~
Saudara staff Isa,
Saya dan Anda meyaikini satu hal, tidak ada yang lebih hebat dari allah, tidak suatu makhluk pun yang derajadnya lebih tinggi dari pada allah swt. Agama Kristen dan Islam sebenarnya hampir sama namun beda, kesamaan ita adalah kita di suruh menyembah allah tiada yang lain, berbuat kebaikan menghindari dosa. Tapi perbedaan kita adalah kami umat Islam yakin dan percaya allah itu tunggal dzat yang maha besar tidak beranak dan mempunyai anak, sedangan Anda menggambarkan allah seperti menggmbarkan dewa Romawi. Seperti dewa zeus yang bisa bereinkarnasi seperti manusia.
Isa Al-masih memang seorang juru selamat, tapi bukan sebagai Tuhan melainkan sebagai nabi, utusan allah, kekasih allah.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Andini,
Kristen dan Islam memang beda, begitu juga Allah Alkitab dan Allah Al-Quran keduanya berbeda. Kristen ajarannya mengasihi dan mengampuni bahkan musuhpun dikasihi dan didoakan. Islam, mengkafirkan, membenci hingga membunuh orang bila tidak percaya nabi Islam sebagai rasul Allah dan Al-Quran. Ini jelas perbedaan yang tidak dapat disangkal. Nah Allah Alkitab adalah Allah Yahwe, yang di kenal sebagai Allah tritunggal yang esa tetapi mempunyai tiga Pribadi yaitu, Allah, Kalimat-Nya Isa Al-Masih dan Roh-Nya. Sedangkan Allah SWT adalah Allah tunggal.
Nah, Allah Alkitab menyelamatkan semua manusia berdosa melalui Kalimat-Nya Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Sedangkan Allah Al-Quran menyesatkan dan menjamin Mukmin mendatangi neraka jahanam (Qs 32:12-13, 19:71). Bagaimana menurut sdr perbedaan tersebut?
Senang sdr mengakui Isa Al-Masih Juruselamat. Pertanyaannya, menurut sdr siapakah yang berkuasa menyelamatkan manusia? Jika Isa Juruselamat, siapakah Isa Al-Masih sesungguhnya? Mohon pencerahannya. Terima kasih.
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Tobat, Andini,
Saudara percaya ulama atau nabi Islam? Pendapat saudara bertentangan dengan nabi Islam dalam hal kebebasan pilihan. Menurut nabi Islam surga dan neraka sudah ditetapkan sejak Muslim dalam perut ibu, jadi amal sebesar apapun tidak menolong saudara ke surga (HR. Bukhari, 3208)
Andini,
Tentu allah Al-Quran dan Isa berbeda dan sangat bertentangan sifat, tidak ada persamaan sedikitpun. Kebencian, permusuhan dan ke neraka berasal dari allah Al-Quran, sedangkan kasih dan keselamatan berasal dari Isa.
Untuk allah beranak adalah kepercayaan Islam, bukan Kristen. “Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri” (Qs 6:101). Jadi allah Islam wajib punya istri baru mendapat anak.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Terima kasih untuk tanggapan yang saudara sampaikan.
Mengenai bagaimana Allah mempunyai anak, dapat dibaca artikel dengan judul “Apakah Yang Dimaksud Dengan “Anak Allah”?” pada link http://tinyurl.com/y7p37o5w
~
Slamet
Kurniawan mengatakan
~
Saudara staff Isa,
Maaf, kafir adalah julukan dari umat Islam untuk non Islam dan Kristen juga punya julukan untuk non Kristen. Jadi y woles saja. Dan ingat dalam-dalam ya. Di ajaran kami umat Islam tidak pernah diajarkan membenci dan membunuh sesama manusia siapa pun itu. Tapi jika agama kami diserang, kami siap mati membela agama kami jika jalan kesepakatan tidak tercapai. Kalau pun ada orang Islam yang membunuh atas nama Islam, dia itu oknum yang salah menafsirkan ajaran Islam, ingat y Oknum. Jadi tolong jangan ada kalimat (“Islam, mengkafirkan, membenci hingga membunuh orang bila tidak percaya nabi Islam sebagai rasul Allah dan Al-Quran”). Yang jelas bagi kami Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Kurniawan,
Memang hanya agama Islam yang mengkafir agama lain. Apakah Islam dapat disebut agama damai? Lagi, Islam sering mengkafirkan Kristen/Nasrani, namun uniknya pengikut Isa yang disebut Kristen/Nasrani terjamin kedudukannya di akhirat (Qs 3:55). Bagaimana saudara menjelaskan hal itu?
Memang banyak yang berpikir bahwa teroris, ISIS bukanlah Islam, tetapi dari pihak mereka mengklaim bahwa mereka adalah pengikut nabi Islam/Islam yang sejati. Mengapa? Karena mengikuti ajaran Al-Quran (Qs 2:191, 8:12-13). Apakah sdr berpikir bahwa Islam tidak mengajarkan kebencian? Mengapa mengkafirkan? Kami harap sdr dapat mempertimbangkan apa yang kami sampaikan agar lebih teliti terlebih dahulu sebelum membuat pernyataan.
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Kurniawan,
Kami mau tanya, apakah saudara belajar Islam sungguh-sungguh atau hanya menjadi pendengar setia ulama? Jika ulama saudara tidak mengajarkan kebencian, mengapa ajaran ulama saudara tidak sesuai Al-Quran, bahwa allah Islam mengajarkan kebencian dan permusuhan (Qs 5:14)?
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi, dan agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti, maka tidak ada permusuhan, kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (QS 2:193). Menurut Ibn Kathir, Islam akan berhenti menyerang jika umat lain berhenti syirik jika tidak dihalalkan darah orang syirik seperti pada (HR. Bukhari, 25). Jadi menurut Al-Quran dan hadis, ISIS adalah Islam sejati, bukan?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Setiap orang yang membenci ataupun setuju dengan ajaran kekerasan, mediskriminasi kelompok tertentu, tempatnya menurut Injil adalah neraka kekal. “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala” (Injil, Rasul Matius 5:22). Bersyukur Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan kekerasan serta membenci.
~
Purnama
Anto mengatakan
~
QS 19.71 itu ya kalau tak jelaskan akan panjang nanti ceritanya tapi maksud dari ayat tersebut adalah melewati jembatan sirath, dimana jembatan itu adalah jembatan yang membentang di atas neraka jahanam, dimana ujung dari jembatan tersebut ada surga, menurut riwayat ada yang melewatinya secara kilat, seperti angin, ada yang tergelincir dll (silahkan search sendiri di google tentang jembatan sirath karena klu tak tulis disini tidak akan cukup karena komentarnya dibatasi 700 doang). Terus silahkan search juga tentang syafaat Nabi Muhammad karena kalau tak ceritain juga akan panjang komentar disini tak akan cukup karena dibatasi cuma 700, lalu jangan lupa search juga tentang danaunya Nabi SAW, kami bangga menjadi umat Beliau.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Anto,
Pendapat yang sdr sampaikan adalah pernyataan manusia. Mengapa? Karena tidak tertulis dalam Al-Quran. Jika pun dicerna secara logika, maka tidak ada manusia yang dapat menyebrangi jembatan sirath. Seberapa banyak amal orang Islam, tidaklah dapat menjamin akan masuk ke surga. Nabi saudara pun tidak yakin dirinya ada di surga (Qs 46:9), hingga saat ini masih terus didoakan oleh pengikutnya, Allah SWT dan Malaikat (Qs 33:56).
Jadi, nasib dan takdir sudah ditentukan oleh Allah SWT bahwa mendatangi neraka adalah pasti bagi umat Islam. Maaf, menyempaikan hal ini karena Al-Quran yang mengatakan. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (QS 19:71).
Pertanyaannya adalah bagaimana agar umat Islam dapat bebas dari neraka dan masuk ke surga? Semoga sdr dapat menjelaskan hal itu. Terima kasih.
~
Purnama
Anto mengatakan
~
Mengartikan Al-Quran itu harus berdasarkan hadist riwayat Nabi SAW. Jadi gak boleh asal. Sudah banyak hadist yang mejelskan tentang jembatan sirath tersebut. Jadi saranku silakan search tentang jembatan sirath tersebut. Apa yang mustahil bagi manusia tidaklah mustahil bagi-Nya.
Contohnya awan, kita tahu awan itu dari air yang menguap, kalau ditimbang bisa berton-ton beratnya. Tapi anehnya kok gak jatuh pada waktu masih di angkasa. Begitu pula saat orang melewati jembatan sirath ada yang selamat tanpa luka dan jatuh.
Orang masuk surga itu karena rahmat-Nya. Menurut riwayat yang kutahu rahmat-Nya itu ada 100. Satu sudah diturunkan di dunia. Dari satu rahmat saja Dia memberikan kasih sayang kepada hamba-Nya di dunia dan sisanya akan diberikan di akhirat. Silakan percaya atau tidak karena tugasku cuma menyampaikan saja.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Anto,
Terimakasih atas penjelasannya mengenai jembatan sirath. Jika saat melewati jembatan siraht ada yang selamat dan lolos namun ada yang jatuh, lalu bagaimana kita dapat tahu apakah kita akan lolos atau tidak melewatinya?
Jadi tidak ada Muslim yang tahu bagaimana keadaannya kelak, apakah dapat lolos ke surga melewati jembatan atau jatuh dan masuk neraka? Sementara semua Muslim wajib untuk melewati jembatan tersebut.
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Anto,
Kami sering membaca tentang jembatan sirat dan kami tahu hadisnya. Penjelasannya panjang tapi yang kami dapatkan adalah pertentangan dengan Al-Quran, seperti amal ibadah yang menjanjikan surga. Jadi apa manfaat amal ibadah bagi saudara, jika pada akhirnya berharap pada rahmat?
Di Al-Quran sangat jelas mengatakan semua Muslim ke neraka, termasuk Muslim taqwa dan akan diselamatkan allah Islam (Qs 19:72). Menurut Al-Quran juga, bahwa semua manusia berdosa (Qs 40:55) dan bagi “orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam.” (Qs 43:74). Jadi (Qs 19:72) tidak akan terjadi karena orang taqwa juga berdosa, jika Muslim tetap meyakininya maka Muslim membuktikan allah Islam tidak konsisten.
rias mengatakan
~
Hai saudara-saudaraku umat Muslim, jangan berdebat dengan orang-orang kafir. Sampai hari kiamat pun orang-orang kafir telah Allah bekukan hatinya dari jalan Allah. Kenapa harus capek-capek berdebat dengan jenis yang seperti ini. Mending baca Al-Quran yuk. Jauhlah bermanfaat daripada hadapi orang kafir calon aktor-aktor nerakanya Allah ini.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Rias,
Sangat baik jika saudara Muslim mempelajari Al-Quran seperti anjuran saudara. Karena banyak para mukmin yang hanya mendengan pengajaran dari penceramah saja namun tidak mempelajari Kitabnya dengan benar.
Menurut saudara siapakah orang kafir? Menurut kami orang kafir adalah mereka yang tidak mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta. Orang kafir menganggap ia bia hidup tanpa adanya Tuhan.
Jadi Pengikut Isa/umat Nasrani tidak masuk golongan orang kafir
~
Noni