Satu menit setelah Anda menghembuskan nafas terakhir, Anda akan menghadapi kenyataan hidup dunia kekal: surga atau neraka. Tak seorangpun menginginkan hidup dalam neraka! Beberapa orang berusaha sekeras mungkin agar dapat hidup di surga. Bahkan, banyak orang berusaha membeli cara agar dapat ke surga dengan melakukan kebaikan.
Pertanyaan penting untuk direnungkan adalah, siapakah pemegang kunci surga? Bagaimana dapat selamat di akhirat dan masuk surga? Seperti apakah kunci surga menurut Kristen dan Islam?
Surga untuk Semua Orang
Allah menginginkan kita semua dapat hidup dengan-Nya dengan kekal. Isa Al-Masih berkata, “. . . Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10). Isa Al-Masih datang agar kita dapat hidup selamanya!
Surga adalah tempat yang ideal untuk kita semua. Di sana tidak akan ada lagi air mata, kematian, kesedihan atau kesakitan (Injil, Kitab Wahyu 21:4). Di sana hanya ada sukacita dan kegembiraan, dimana manusia dan para malaikat akan menyembah Allah (Injil, Kitab Wahyu 5:9-13).
Al-Quran juga mengajarkan, surga adalah tempat yang mengagumkan. “(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; . . .” (Qs 47:15).
Satu Syarat untuk Memasuki Surga
Al-Quran berkata, mereka yang percaya kepada Islam dan melakukan perbuatan baik akan memasuki surga (Qs 42:22). Hal tersebut adalah salah satu pandangan Muslim tentang kunci surga. Namun, kitab orang Muslim ini juga berkata, setiap orang akan tinggal dalam beberapa waktu di neraka. “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu . . .” (Qs 19:71). Selain melakukan perbuatan baik, orang-orang Muslim diharuskan memberikan kekayaan mereka kepada orang-orang yang membutuhkan melalui “zakat” (Qs 21:73).
Permasalahannya dengan perbuatan baik dan zakat adalah, manusia berdosa. Karena dosa, tidak seorang pun dapat memenuhi hukum moral Allah. Tak seorang pun dapat melakukan perbuatan yang cukup baik untuk menutupi perbuatannya yang jahat! “Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak” (Injil, Surat Roma 3:12).
Jika kekayaan dan perbuatan baik tidak dapat mengantarkan kita ke surga, lalu apa syaratnya? Satu-satunya syarat adalah kesempurnaan. Kita harus menjadi suci! Hal ini bahkan terdengar lebih tidak masuk akal dibandingkan dengan melakukan perbuatan baik. Namun, Injil berkata, “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu” (Injil, Kitab Wahyu 21:27).
Injil dalam Efesus 2:8-9 berbunyi, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Jadi, kita memerlukan Sang Pencipta dan tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.
Siapa Pemegang Kunci Surga?
Isa adalah hakim yang adil. Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih adalah hakim adil pada akhir zaman. “… Sungguh, kedatangan Isa bin Mariam kepada kalian untuk menjadi hakim secara adil akan segera tiba…” (Hadits Shahih Muslim 220).
Isa pribadi yang sempurna karena Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Al-Quran menyatakan hanya Allah yang bisa menjadi hakim manusia. “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (Qs 95:8). Isa Al-Masih adalah hakim yang adil dan pemegang kunci Surga.
Isa Pemegang Kunci Surga dan Wujud Keadilan dan Kasih Allah
Allah adalah adil dan pemurah. Keadilan-Nya yang murni membawa kita ke surga. Dalam diri Isa Al-Masih di kayu salib, dosa kita dihukum. Demikian Allah dapat mengampuni dosa kita dan walau tetap Maha Adil!
Sebagai analoginya, ada seorang hakim yang memiliki saudara kembar seorang penjahat. Kembarannya ini membunuh dan harus dihukum mati, padahal hakim sangat menyayangi saudaranya.
Karena kasihnya, hakim ini menggantikan saudaranya untuk dihukum mati. Hakim berpesan agar saudaranya bertobat. Keesokan harinya, saudara kembarnya bebas dan hakim ditembak mati. Hakim ini adil, tapi penuh kasih.
Kemurahan-Nya memampukan kita untuk datang ke sana. Allah menunjukkan belas kasihan-Nya dengan mengirimkan Isa Al-Masih ke dunia. Ia dihukum supaya kita menjadi benar dengan Allah. Melalui pengorbanan Isa, kita dapat memiliki kehidupan kekal di surga. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Agar kita dapat hidup dengan Allah di surga, kita harus menerima kurban Isa yang suci. Isa adalah pemegang kunci surga yang dapat menjamin Anda untuk memasuki surga. Jika kita menolak Isa, maka kita menolak belas kasihan Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana usaha Saudara untuk sampai ke sorga?
- Mengapa seseorang tidak cukup hanya melakukan perbuatan baik untuk dapat ke sorga?
- Apakah cara yang Allah sediakan untuk masuk ke sorga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Siapakah Pemegang Kunci Surga Menurut Islam dan Kristen?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .