Ketika saya masih remaja, saya sering mendengar teman-teman Muslim berkata “Orang Kristen mengajak orang lain mengikuti agamanya dengan membagi-bagi mie instan.” Kadang mereka juga mengatakan “orang yang menjadi Kristen adalah orang miskin yang butuh makan.”
Timbul pertanyaan dalam benak saya, mungkinkah seseorang rela menjual imannya demi sesuap nasi? Benarkah mereka yang menjadi Kristen hanya karena ekonomi, dan bukan karena benar-benar menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat?
Mari membahas lebih jauh tentang Muhammad, Isa dan orang miskin berdasarkan ajaran Al-Quran dan Kitab Allah Injil.
Hak Orang Miskin Menurut Al-Quran
Sulit untuk mengerti bahwa orang Islam mau berpaling ke Kristen. Sebab Al-Quran mencatat beberapa hak istimewa bagi orang Islam yang miskin.
Diantara keistimewaan yang dicatat Al-Quran terdapat dalam Qs 58:12, Ketika Muhammad di Medina, ada orang yang mau berbicara khusus dengannya. Muhammad menasihati, mereka wajib memberi sedekah pada orang miskin sebelum berbicara dengannya.
Selain itu, bagi mereka yang tidak dapat menjalankan puasa harus membayar “fidyah”. Yaitu memberi makan orang miskin (Qs 2:184). Sedangkan bagi mereka yang “kafarat” atau yang melanggar sumpah, wajib memberi makan sepuluh orang miskin (Qs 5:89). Bahkan dalam urusan ketidak-sanggupan menahan hubungan suami istri saat berpuasa, wajib memberi makan sebanyak enam puluh orang miskin (Qs 58:4). Terakhir, rampasan dari hasil perang jihad juga diperuntukkan bagi orang miskin (Qs 8:41; 59:7).
Selain hak yang diterima orang miskin tersebut, ada hak yang lebih istimewa lagi. Yaitu hak anak yatim untuk menerima warisan dari umat Muslim lainnya yang dapat dimakan oleh orang miskin, “barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut” (Qs 4:6-8).
Orang Kristen Miskin Wajib Memberi Sedekah
Melihat beberapa hak istimewa yang diterima oleh orang miskin di atas, masihkah ada orang miskin yang rela meninggalkan Islam? Dari sekian ayat Al-Quran yang berbicara tentang orang miskin, tidak satupun dari ayat tersebut yang bicara tentang kewajiban orang miskin membayar zakat. Sebaliknya, orang-orang miskin berhak atas zakat Muslim lainnya.
Hal ini sangat kontras dengan apa yang diajarkan Isa Al-Masih dalam Injil. Walau Injil mengingatkan untuk selalu membantu orang miskin (Injil, Surat Yakobus 2:14-17). Tetapi orang miskin juga diwajibkan memberi sedekah.
Isa Dan Orang Miskin
Suatu hari, ketika Isa Al-Masih berada di rumah Allah, Dia memperhatikan bagaimana jemaat memberi sedekah. Isa Al-Masih melihat seorang janda miskin memberi sedekah sebesar satu duit, atau senilai harga makanannya satu hari penuh.
Kemudian, Isa Al-Masih berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti sedekah” (Injil, Rasul Markus 12:43).
Dengan kata lain, setiap pengikut Isa Al-Masih, baik kaya maupun miskin, wajib memberi sedekah.
Dengan membaca penjelasan di atas, masihkah orang miskin tertarik menjadi Kristen?
Sedekah Dan Ucapan Syukur
Menurut Al-Quran, tujuan bersedekah supaya “Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu” (Qs 2:271).
Sebaliknya menurut ajaran Isa Al-Masih, bersedekah bukan untuk menghapus kesalahan. Bersedekah adalah bentuk ucapan syukur atas keselamatan yang diterima. Keselamatan ini lebih bernilai dari apa yang ada padanya, sekalipun ia hanya mempunyai “satu duit.”
Bila bersedekah bertujuan untuk menghapus kesalahan, alangkah sedihnya orang miskin yang tidak bersedekah, karena kurang mendapatkan penghapusan atas kesalahan-kesalahannya.
“Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Mungkinkah ayat ini ditujukan hanya bagi umat Muslim yang miskin?
Yang Kaya Menjadi Miskin Supaya yang Miskin Menjadi Kaya
“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin [menderita tersalib], sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (Injil, II Korintus 8:9).
Demikianlah penjelasan Isa dan orang miskin berdasarkan ajaran-Nya dalam Injil. Sekarang kita mengetahui hal utama bahwa Isa Al-Masih rela menjadi miskin dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia. Satu-satunya jalan untuk orang miskin menjadi kaya dalam dunia akhirat ialah dengan menerima Sang Juruselamat!
[Staf Isa dan Islam – Bacalah kesaksian dari orang-orang Islam yang telah menjadi pengikut Isa Al-Masih, karena mereka telah menemukan Kebenaran sejati dalam Isa Al-Masih.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muhammad, Isa Dan Orang Miskin”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
[Staf Isa dan Islam – Bacalah kesaksian dari orang-orang Islam yang telah menjadi pengikut Isa Al-Masih, karena mereka telah menemukan Kebenaran sejati dalam Isa Al-Masih.]
Adapun pernyataan diatas ini tidak lain memperlihat bagaimana cara umat Kristen membujuk/merayu agar mau menjadi Kristen.
Sejauh pengalaman saya adapun yang beralih keyakinan dari Islam menjadi Kristen adalah orang orang yang kehidupan sehari hariannya “senin kamis”. Dengan bujukan diberi supermi dan sembako keyakinan menjadi tergadai.
~
Tidak ada seorangpun yang dapat menjadi pengikut Isa Al-Masih karena “iming-iming” sembako maupun keinginannya sendiri. Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengasihi Allah kalau Allah tidak mengasihi dia terlebih dahulu.
“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:19).
Hanya orang yang merasa miskin di hadapan Allah, yang akan menerima jamahan kasih Allah. Akibatnya ia akan menyadari tentang dosa, pertobatan dan kebutuhan akan Juruselamat.
Setiap orang yang membuka jiwanya bagi kasih Allah akan menemukan keselamatan dalam Isa Al-Masih. Tetapi orang yang membanggakan diri, mereka tidak akan menyadari kebutuhannya jiwanya akan Juruselamat bahkan ia akan mengeraskan hatinya terhadap kasih Allah.
~
SL
*
“Lebih tepatnya “TUHAN rela menjadi miskin dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia. Satu-satunya jalan untuk orang miskin menjadi kaya dalam dunia akhirat ialah dengan menerima Sang Juruselamat!”
Berkali-kali staff IDI menjelaskan tentang ketuhanan Isa Al-Masih, malah membuat saya semakin bingung. Maaf staff IDI sepertinya hati saya benar-benar sudah tertutup untuk mengimani Isa Al-Masih sebagai TUHAN.
~
Saudara Assyiffa,
Ada banyak ayat-ayat dalam Kitab Suci yang memberi petunjuk tentang keilahian Isa Al-Masih melalui kehidupan maupun karya-karya-Nya.
Yang membuat saudara bingung tentang hal ini bukan karena penjelasan dari Staff IDI, melainkan persoalan hati yaitu “ketidakpercayaan”. Pintu hati saudara telah tertutup bagi Isa Al-Masih.
Namun jika saudara bersedia membuka hati bagi Isa Al-Masih, maka Dia akan menyatakan pribadi-Nya kepada saudara dalam suatu persekutuan yang indah.
Dalam Injil Surat Wahyu 3:20, Isa Al-Masih sendiri berkata: “ Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Injil, Surat Wahyu 3:20).
~
SL
*
Kepada staff IDI,
Rejeki yang berkah adalah rejeki yang disyukuri, banyak maupun sedikit, dengan mendarmakan sedekah, bagaimana pun kondisinya. Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan yang dibawah.
Sebagaimana yang diriwayatkan Muslim dari Abu Umamah Shudayy bin ‘Ajlan RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya memberikan kelebihan harta milikmu itu adalah lebih baik bagimu, sedangkan menahannya adalah buruk bagimu. Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah.”
~
Saudara Cak Gimin,
Terimakasih untuk komentarnya.
Dalam Injil, Isa Al-Masih juga mengajarkan agar para pengikut-Nya untuk bekerja keras sehingga dapat membantu mereka yang lemah. Ia sendiri telah mengatakan: “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima” (Injil, Kisah Para Rasul 20:35).
Saat kita membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan orang-orang lain, Allah akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita juga.
Berkat Tuhan mengalir sesuai dengan kemampuan kita untuk menerimanya. Satu-satunya yang menghambat berkat adalah ketidaksiapan kita sendiri untuk menerima dan menyalurkan berkat-berkat itu.
~
SL
*
Sebagai salah satu pengikut Isa Al Masih setelah besar, saya bisa memahami jalan pikiran Saudara Staff IDI.
Pengalaman saya tertarik menjadi pengikut Isa Al Masih adalah ketika saya tertarik melihat keseharian teman sekolah saya yang nampak tenang dan damai. Saya berkesimpulan Tuhan memanggilku dengan cara seperti itu. Jadi saya sangat berterima kasih ada info dari Staff IDI.
~
Saudara Ybsap,
Kami bersyukur bila ternyata artikel maupun komentar yang ada di situs kami dapat menguatkan iman saudara.
Bila saudara memerlukan bimbingan secara rohani, kami persilakan saudara mengirim email kepada alamat email:
Kami akan berusaha membantu saudara dan juga kami akan berdoa untuk pergumulan yang sedang saudara hadapi.
~
SL
~
Staf Admin,
Anda memakai perpaduan hukum di Al-Quran dan Injil (bukan asli lagi). Jelas tidak akan ketemu, karena Tuhan umat Islam adalah hanya Allah, tapi Tuhan kalian Yesus Kristus. Sangat membingungkan.
Di Injil saja memakai kata Allah dan Yesus (tidak konsisten) kalau anda mengakui Allah sebagai Tuhan alam semesta ya sembah lah Dia saja. Kalau Yesus itu Tuhan berarti Tuhannya nabi Adam juga Yesus? Kenapa Yesus tidak ada (lahir ke bumi) waktu Nabi Adam. Bingung sekali ajaran Kristen. banyak yang harus dibongkar dari ayat-ayat Injil. Tapi umatnya malas dan hanya percaya kepada pendeta, tidak menggali Ketuhanan pakai hati nurani dan kecerdasan pikiran.
~
Apabila saudara mengimani Al-Quran adalah wahyu Allah, saudara tidak perlu bingung. Karena Al-Quran sendiri mengatakan bahwa dalam Injil ada petunjuk dan cahaya untuk orang yang bertakwa.
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) . . . Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Dan Injil memberikan petunjuk hubungan antara Allah dan Isa Al-Masih. “Kalam telah ada dari mulanya. Kalam itu bersama-sama dengan Allah, dan Kalam itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya dan dari segala yang ada, tidak ada sesuatu pun yang dijadikan tanpa Dia. Kalam itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,3,14).
Jadi Isa Al-Masih adalah Kalam yang telah menjadi manusia dan segala sesuatu dijadikan oleh-Nya termasuk penciptaan manusia pertama.
~
Slamet
~
Bung Slamet,
“Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan) mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: “Al-Quran ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu”(Qs An’am ayat 25).
Sungguh ini benar-benar terjadi pada kalian (umat Kafir Nasrani). Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.
~
Saudara Edrian,
Kalaupun saudara menuduh kami sebagai orang kafir, itu adalah hak saudara dan kami menghargai.
Namun saudara juga perlu mengingat bahwa kami orang-orang Nasrani adalah orang yang dimuliakan Allah pada hari kiamat. Karena tentang kami sebagai pengikut Isa Al-Masih, Al-Quran berkata “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).
Bagaimana saudara menjelaskan tentang ayat Al-Quran ini?
~
Slamet
~
Staf IDI berkata, Kalaupun saudara menuduh kami sebagai orang kafir, itu adalah hak saudara dan kami menghargai. Namun saudara juga perlu mengingat bahwa kami orang-orang Nasrani adalah orang yang dimuliakan Allah pada hari kiamat.
Karena tentang kami sebagai pengikut Isa Al-Masih,Al-Quran berkata “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya” (Qs 3:55).
Bagaimana saudara menjelaskan tentang ayat Al-Quran ini? Sebenarnya anda mengikuti ajarannya ataukah menuhankanya?
~
Saudara Ckck,
Jelas tidak perlu ditanyakan lagi, tentunya semua orang mengetahui bahwa orang Kristen atau pengikut Isa Al-Masih adalah orang-orang yang mempercayai ketuhanan Isa Al-Masih.
Justru yang perlu menjadi bahan perenungan bagi saudara adalah mengapa pengikut Isa Al-Masih yang notabene disebut kafir malah ditinggikan Allah pada hari kiamat?
Mengapa Allah dalam Al-Quran tidak “menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu, Muhammad di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat”(Qs 3:55)?
~
Slamet
~
Artikelnya menarik dan bagus, – seharusnya saudara-saudara Muslim memperhatikan dengan cermat bagaimana sikap Allah (yang benar) terhadap orang yang miskin dan Firman yang mana, yang memiliki nilai-nilai keilahian?
Di mata Allah Kristen semua manusia sama dihadapan Tuhan, tetapi Allah Islam “memanjakan” kaum dhuafanya, dan anak yatim mendapat hak istimewa dari Allah. Karena itu tidak mengherankan jika di Indonesia banyak orang yang memilih jadi pengemis sebagai profesinya.
~
Saudara Go Block,
Terimakasih atas komentarnya. Isa Al-Masih adalah Pribadi yang penuh dengan belas kasihan. Dia mengasihi semua orang, baik orang kaya maupun orang miskin.
Bahkan Isa Al-Masih rela menjadi miskin dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia.
“Kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin [menderita tersalib], sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (Injil, Surat 2 Korintus 8:9).
~
Slamet
~
Saya terkesan akan retorika staf IDI, namun sayang dalam mengutip ayat Al-Quran banyak kata-kata yang tidak sesuai, entah karena kekhilafan ataukah disengaja namun berakibat kesalahan dalam memahami konteks ayat Al-Quran.
Kalau ayat Al-Quran dikutip dengan cara tersebut tentunya semua isi Al-Quran jadi salah. Demikian pula kalau ayat Injil dikutip dengan cara tersebut, maka hanya staf IDI saja yang benar.
~
Saudara Ndaru,
Terimakasih atas saran saudara. Mungkin dalam menulis artikel maupun komentar kami tidak mencantumkan keseluruhan ayat Al-Quran karena keterbatasan tempat. Namun sebenarnya kami mempelajari dan menggali Al-Quran secara keseluruhan.
Kami tidak bermaksud untuk mencari kebenaran sendiri. Kalaupun ada yang salah dalam Al-Quran karena menuliskan demikian. Misalkan dalam Qs 3:55 tertulis “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.”
Pertanyaannya, mengapa Al-Quran meninggikan pengikut Isa Al-Masih di atas orang kafir? Tentunya ayat ini lebih tepat bila ditulis “pengikut Muhammad” ditinggikan Allah di atas orang kafir, bukan?
~
Slamet
~
Tunjukkan satu ayat di Injil pernyataan Yesus atau Isa yang mengucapkan: “Aku adalah Allah, sembahlah Aku.”
~
Saudara Adi,
Ada cukup banyak ayat Kitab Suci Allah yang mencatat perkataan dan perbuatan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Sehingga tanpa Dia berkata “Akulah Allah, sembalah Aku”, seharusnya kita sudah mengetahui dan mempercai-Nya.
Misal, dalam Injil Rasul Besar Yohanes 11:25-26, “Jawab Isa :”Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
~
Slamet
~
Apa bedanya Isa Al-Masih dengan Yesus? Di sini saya membaca tentang Isa diagungkan sebagai anak Maria yang perawan. Di lain lagi penyebutan Yesus Tuhan. Agak bingung juga ini saya sebenarnya yang status Tuhan itu siapa ya, Isa atau Yesus? Nah saya pernah bertanya sama orang Kristen beda versi, mereka tidak mengenal Isa, Isa itu milik Muslim, ada juga yang mngatakan adanya Yesus yang dari raga Isa, ada juga nih gini hari mengatakan bukan Isa bukan Yesus tapi Tuhan Israel YHWH atau apa gitu.
Maaf ya bapak?. Saya jadi semakin yakin saya sudah tepat menyakini Allah swt tuhan saya titik. Tidak ada keraguan, Allah satu tidak beranak dan diperanakan, Isa hanya utusan Allah tidak beda dengan nabi” kami, semua menyembah satu tuhan, termasuk Isa.
~
Saudara Demian,
Kami senang dengan keterbukaan saudara. Tampaknya saudara suka menyelidiki. Lalu bagaimana jika keyakinan saudara selama ini adalah keliru? Sayangnya tidak ada kesempatan bagi kita untuk mengulang kehidupan. Satu kali saja kesempatan manusia untuk memilih jalan Allah atau bukan.
Nah, mengenai Isa Al-Masih atau Yesus. Jika kita melihat sejarah maka kita menemukan bahwa nabi Islam pertama kali mengaburkan kisah mengenai Yesus Kristus dengan menggantikan nama yang dimuliakan itu dengan nama Isa Al-Masih. Lalu nabi Islam membuat ceritanya sendiri mengenai Isa Al-Masih. Itu sebabnya kami memberitahukan apa yang benar bagi umat Islam mengenai Isa Al-Masih yang disampaikan oleh Injil.
Apakah saudara mau meneliti lebih lanjut akan kebenaran ini? Silakan klik juga artikel kami di https://tinyurl.com/3qmal43
~
Noni