Bukankah salah satu dorongan beragama supaya kita menghindari api neraka? Menurut hemat kami tidak ada seorang Mukmin ingin dihukum Allah. Memang maklum! Siapa mau jatuh di tangan “Penguasa Hari Pembalasan?” Demikian Kitab Suci menunjukkan jalan menghindari api neraka dan menemukan Rahmat Allah.
Berikut pandangan Kitab Suci Allah serta nabi Islam mengenai neraka dan rahmat Allah.
Neraka Dan Rahmat Allah, Menurut Al-Quran Dan Muhammad
Banyak umat Islam sering bertanya, “dimanakah ayat Muhammad tidak yakin masuk surga atau Muhammad tidak tahu masuk surga atau neraka, tolong tunjukkan?” Kami mencoba membagikan apa yang Al-Quran dan hadist sampaikan sebagai perwakilan dari nabi Islam.
Oleh karena pengertian dan pertanyaan-pertanyaan di atas, tulisan di Al-Quran dan Hadist Bukhori membingungkan kami. Misalnya, menurut nabi umat Muslim sudah dapat dipastikan bahwa semua umat Muslim mendatangi neraka (Qs 19:71). Sebab tidak ada yang dapat menolong mereka menghindari neraka tersebut.
Muhammad tidak tahu apakah dia masuk surga atau neraka. Bahkan nabi Islam sendiri pun mengakui tidak dapat menolong keluarga dan bangsanya dari siksaan Allah. Hal ini dikisahkan oleh Hadist Bukhori.
Dari Abu Huraira r.a. katanya: “Rasulullah saw. Berdiri ketika Tuhan yang Maha Mulia dan Maha Besar menurunkan ayat yang artinya: “Dan berilah peringatan kepada kaum famili engkau terdekat!” lalu beliau bersabda: “Hai kaum Quresy! (atau perkataan yang serupa dengan itu). Tebuslah dirimu! Saya tiada dapat menolongmu barang sedikitpun dari siksa Tuhan. Hai bani Abdi Manaf! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun. Hai Abbas anak Abdul Mutholib! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan. “Hai Safiah, bibi Rasulullah! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan. Hai Fatimah binti Muhammad! Mintalah kepada saya harta dan saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan!” (Hadits Shohih Bukhori Jilid 4, nomor 16).
Muhammad Ingin Terhindar dari Neraka dan Memerlukan Rahmat Allah
Kita tidak mau menebak apakah Muhammad masuk neraka atau surga, demikian juga dengan nasib umat Islam. Namun, menurut Muhammad bukan hanya umat Muslim, keluarga dan bangsanya yang tidak dapat diselamatkan. Termasuk dirinya sendiri pun tidak dapat diselamatkan. Hal ini dikisahkan juga oleh Abu Hurairah: “Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar” (Hadits Shohih Bukhori Jilid 8, nomor 470).
Salah Satu Tujuan Bersholawat “Memohon Muhammad Tidak Masuk Neraka”
Maka dari itu, Muhammad meminta umatnya untuk bersholawat bagi dirinya, sehingga ia mendapatkan ” rahmat ” Allah (Qs 33:56). Dan juga Muhammad mengajarkan supaya umatnya tidak berputus-asa memohon kepada Allah untuk mendapatkan rahmat Allah bagi dirinya sendiri (QS 39:53).
Hal ini berarti bahwa agama dan amal tidak menjamin masuk surga. Jalan keluar satu-satunya bagi kaum Muslim agar terhindar dari neraka jahanam hanyalah dengan mendapatkan dan menerima rahmat Allah saja.
Isa Al-Masih dan Rahmat Allah
Saat Maryam bertanya kepada malaikat Jibril tentang siapa yang dikandungannya, Jibril menjawab:“Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami . . .'” (Qs 19:21).
Dengan kata lain, Isa Al-Masih adalah rahmat itu sendiri. Rahmat ini sudah dijanjikan Allah kepada para nabi dan dinanti-nantikan oleh seluruh umat. Dengan kedatangan Isa Almasih ke dunia berarti tergenapilah janji Allah itu (Injil, Rasul Lukas 1:72; 4:19).
Isa Al-Masih Menjamin Hidup yang Kekal Pengikut-Nya
Adapun tujuan Rahmat ini datang, agar manusia diselamatkan: “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan” (Injil, Surat Efesus 2:4-5).
Neraka dan Rahmat Allah, tentu setiap orang akan memilih menghindari neraka dan menerima Rahmat Allah. Rahmat hanya dapat diperoleh melalui Isa Al-Masih. Dia adalah Rahmat Allah yang sudah datang dan akan datang pula pada hari kiamat untuk memberikan hidup yang kekal kepada mereka yang percaya (Injil, Surat Rasul Besar Yudas 21).
Isa Al-Masih sendiri berjanji pada pengikut-Nya, yaitu mereka yang sungguh diselamatkan (lebih dari Kristen keturunan), “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Betapa indah janji hidup kekal ini yang diberikan pada setiap orang yang menerima keselamatan dari Isa Al-Masih.
[Staf Isa dan Islam – Apakah Saudara pembaca telah menerima Rahmat dari Allah? Artikel pada tautan ini dapat membantu Saudara mendapatkannya.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Muhammad, Neraka, Dan Rahmat Allah” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Allah ar-Rahman ar-Rahim Dalam Al-Quran Dan Injil
- Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
- Para Mukmin, Jangan Berputus Asa Dari Rahmat Allah!
- Mengapa Isa Al-Masih Adalah Rahmat Dari Allah?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .