Meski percaya, namun banyak kaum Muslim yang bertanya soal takdir Allah masuk neraka. Mungkin Anda juga memiliki pertanyaan tentang takdir Allah mengenai bagaimana nasib Anda di akhirat.
Apakah meyakini takdir Allah masuk neraka adalah ajaran terbaik untuk kita imani?
Takdir Allah dalam Islam
Hadist menyatakan bahwa Allah menetapkan manusia masuk sorga atau neraka. “Tidak ada seorangpun di antara kalian kecuali telah ditetapkan duduknya di nereka atau pun sorga” (HR. Bukhari dan Muslim). Benarkah masuk surga dan neraka sudah ditakdirkan? Apa yang Al-Quran sampaikan?
Qs 19:71 juga meneguhkan bahwa semua Muslim, “. . . mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”
Bagaimana perasaan Anda selama ini sebagai orang Islam yang beriman, apakah setuju takdir masuk neraka di akhirat? Apakah Anda ingin coba mengubah nasib Anda? Bisakah manusia mengubah takdir?
Takdir Masuk Neraka Diajarkan dalam Islam
Di sebuah situs Islam, seorang Muslim bertanya kepada ustad soal takdir masuk neraka itu. “Kalau begitu buat apa kita beramal? Nanti sudah capek-capek ibadah ternyata masuk neraka.”
Jawab pak Ustad “. . . Allah . . . akan memberi balasan bagi kita pada hari kiamat berdasarkan apa yang telah kita usahakan dan amalkan, bukan berdasarkan apa yang Allah . . . tetapkan dan takdirkan di lauh mahfuz.”
Situs Islam lainnya mengajarkan, “. . . sahabat . . . tetaplah beramal shaleh walaupun takdir Allah sudah ditetapkan . . . karena kita tidak pernah tahu, amal baik mana yang akan mengantarkan kita ke surga.”
Yang jadi pertanyaan ialah, jika Allah SWT menetapkan seorang Muslim masuk neraka, bagaimana amal baiknya bisa menjamin masuk surga? Jawablah di sini.
Takdir Menurut Ajaran Kristen
Ada pertanyaan yang teman Muslim tanyakan mengenai bagaimana takdir para pengikut Isa Al-Masih. Pada umumnya orang Nasrani tidak percaya dengan takdir ataupun nasib. Karena takdir atau nasib lebih kepada pilihan manusia sendiri.
Namun mengenai takdir surga neraka atau nasib di akhirat, umat Kristen percaya pasti mendapatkan jaminan selamat di surga. Mengapa? Karena Allah menentukan semua orang yang percaya kepada Isa Al-Masih akan selamat dan memperoleh hidup kekal di surga.
Rencana/Kehendak Allah dalam Wahyu Allah
Inilah isi hati Allah. “. . . Ia [Allah] menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9).
Jika seseorang dihukum di neraka, itu karena dosa-dosanya, bukan karena ketetapan Allah. Sebab Allah ingin semuanya selamat di surga.
Cara Allah Menyelamatkan Manusia
Agar manusia masuk surga, Allah menyediakan jalan ke surga yang pasti.
Firman-Nya, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih/Kalimatullah], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Inilah rencana Allah/ketetapan Allah yang kekal.
Allah mengutus Kalimat-Nya untuk menjadi manusia dan wafat. Kematian-Nya untuk menggantikan hukuman dosa, yaitu kematian kekal di neraka. Supaya setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih terjamin pengampunan dosa dan hidup kekalnya di sorga.
Namun, Allah memberi kebebasan manusia untuk memilih masuk sorga atau masuk neraka. Jika ingin masuk sorga, percayalah kepada Isa Al-Masih yang berkuasa menjamin kita masuk sorga-Nya.
Jadi yang terbaik untuk kita imani ialah rencana dan karya Allah yang menyelamatkan manusia melalui kematian Isa Al-Masih. Apa pendapat Anda akan hal ini? Emailkan di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah pendapat Saudara soal ajaran Islam, bahwa takdir masuk neraka sudah ditetapkan Allah bagi semua orang?
- Manakah yang terbaik, takdir ataukah rencana Allah di atas? Alasannya?
- Bagaimana penyaliban Isa Al-Masih menggenapkan rencana/kehendak Allah dalam menyelamatkan manusia dari siksaan kekal di neraka?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Takdir Allah Untuk Anda, Masuk Neraka Ataukah Surga di Akhirat?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
- Bagaimana Para Mukmin Menghindari Neraka Dan Api Kekalnya?
- Apakah Hisab Menurut Islam Adalah Bukti Kasih Sayang Allah?
- Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Jangan bertele tele. Setiap anda membuat artikel pasti akan menjurus ke 1 pertanyaan. Siapakah yang kamu sembah? Muslim menyembah 1 pribadi Allah dan hanya ada 1 pribadi Allah selamanya tidak ada pribadi lain. Bagaimana dengan ajaran Kristen?
~
Saudara Hamba,
Semua umat beragama tentunya mengakui bahwa mereka menyembah Allah yang menciptakan alam semesta dan isinya. Dalam Al-Quran, Allah berada di atas ciptaan-Nya dan tidak pernah melakukan kontak dengan ciptaan-Nya. Allah Islam adalah sosok yang tidak bisa dikenali. Ia tidak menyatakan diri-Nya kecuali melalui malaikat-malaikat (Qs 42:51).
Sedangkan, Tuhan Alkitab adalah Tuhan yang hadir di tengah-tengah umat-Nya, tetapi pada saat yang sama keberadaan-Nya jauh di atas umat-Nya. Tuhan Alkitab memperkenalkan diri-Nya dengan berbicara kepada umat-Nya bahkan juga menyatakan diri-Nya, dengan menampakan diri sebagai manusia, yaitu dalam diri Isa Al-Masih.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
Paling penting adalah ketika umat beragama mempercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, ia akan beroleh pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal itu.
~
Slamet
~
Anda senang sekali menyatakan Islam pasti masuk neraka, bila dijelaskan maksud ayatnya anda pasti tidak akan mau menerimanya dan Anda sangat sangat yakin Yesus menebus dosa-dosa anda, padahal ada ayat – ayat lain yang bertentangan dengan keyakinan anda terhadap Yesus yang menebus dosa anda. Ayat-ayat yang menyatakan dosa tanggung sendiri-sendiri seperti Yehezkiel 18:20, Ulangan 24:16, Matius 16:27, Yeremia 31:29-30, II Tawarikh 25:4 yang mana yang benar.
~
Saudara Raditya,
Kami kira ayat-ayat Al-Quran serta hadist yang menyatakan kaum Muslim ditakdirkan masuk neraka perlu sdr pertimbangkan. Bahkan beberapa Ustad menyetujui hal itu, silakan sdr membaca secara teliti baik Al-Quran maupun hadist yang menyatakan neraka adalah jaminan pasti bagi semua mukmin. Kami harap sdr bijak memilih mengimani kebenaran Allah daripada takdir.
Isa Al-Masih adalah Juruselamat manusia, Dia datang untuk menebus dosa manusia (Injil, Rasul Matius 20:28). Memang manusia bertanggung jawab atas dosanya, upah dosa adalah maut, kematian kekal dalam neraka. Sayangnya, tidak ada manusia yang sanggup menebus dosanya sendiri, itu sebabnya Allah membantu manusia melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15-16).
~
Purnama.
~
Staff,
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
Respon; Jika saya tafsirkan kata “Anak-Nya” adalah bukan pribadi yang sama. Jika Allah kalian Esa harusnya bukan kata Anak-Nya melainkan “Diri-Nya”. Jadi ada 2 pribadi Sang Anak dan Sang Bapa. Saya tidak mengakui ada 2 atau 3 pribadi Tuhan. Kenapa Tuhan harus memiliki 2 atau 3 pribadi yang berarti Tuhan tidak sempurna.
~
Saudara Hamba,
Memang sulit memahami Isa Al-Masih dengan benar bila sdr tidak membaca keseluruhan Injil. Allah adalah Allah yang esa, di dalam kesaan-Nya terdapat Firman dan Roh. Itu yang disebut konsep tritunggal menyatu dalam satu kesatuan. Lebih mudah memahami Pribadi Allah Tritunggal daripada Allah SWT yang tunggal. Mengapa? Tritunggal lebih sempurna karena menunjukkan Allah Mahakuasa dan Mahahadir, berbeda dengan Allah tunggal, sulit dipahami dan dikenal. Silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/ybctwhty untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu.
Selanjutnya, berharap sdr dapat fokus mendiskusikan sesaui topik artikel. Silakan menjawab salah satu pertanyaan yang bersangkutan pada pokok artikel di atas. Terimakasih.
1. Apakah pendapatmu soal ajaran Islam bahwa Allah SWT menakdirkan seorang Muslim masuk neraka?
2. Manakah yang terbaik, takdir ataukah rencana Allah di atas? Alasannya?
3. Bagaimana penyaliban Isa Al-Masih menggenapkan rencana/kehendak Allah dalam menyelamatkan manusia dari siksaan kekal di neraka?
~
Purnama
~
To Hamba,
Sudah berapa lama anda itu berdialog di dalam situa ini, sudah berkali-kali dikatakan bahwa memang Allah Bapa dan Allah Anak itu Pribadi yg berbeda tetapi esa, dan analogiknya seperti Api dengan cahayanya, coba saya tanya dulu mana adanya api dan cahaya? Coba lakukan eksperiment nyalakan korek api. Jawabnya api dan cahaya ada bersamaan tapi api dan cahaya itu berbeda, cahaya berasal dari api, tanpa api cahaya tidak ada, tapi tanpa cahaya pasti api tidak ada. Inilah makna dari Bapa dan Aku adalah satu. Saya beri contoh lagi ya mengenai makna Esa (Ekhad), apabila anda mempinyai mobil satu buah atau Esa, apakah mobil itu bisa dianggap sempurna kalau tanpa ban? Padahal ban mobil iti berbeda dengan body mobil dan mesin mobilnya. Anda paham?
~
Saudara Hendy,
Kami berterimakasih untuk tanggapan sdr kepada komentar saudara Hamba, tetapi kami mohon maaf, tidak dapat melanjutkan diskusi mengenai Allah Tritunggal di sini. Mengapa? Karena pokok artikel di atas tidak membahas hal itu secara khusus. Kami telah memberikan link yang tepat untuk melanjutkan diskusi mengenai hal itu, silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/ybctwhty.
Selanjutnya, silakan sdr fokus berdiskusi sesuai topik artikel di atas. Terimakasih untuk pengertian sdr.
~
Purnama
~
Topik yang anda bahas itu berat. Wadah anda takkan mampu tuk mengetahui jawabannya. Inti sari dari semua topik yang anda jabarkan adalah pembenaran dari perspesktif anda, namun untuk mengukur suatu hal, dibutuhkan tolak ukur yang benar pula. Jika anda mengijinkan, saya akan bahas lebih jauh dengan seefisien mungkin.
Terimakasih
~
Saudara Riski,
Menarik membaca komentar sdr. Nampaknya sdr memahami tolak ukur yang benar, bolehkah kami tahu darimana sumber yang sdr pakai? Karena kami mengunakan tolak ukur yang benar yaitu Injil, Kitab suci Allah juga Al-Quran. Al-Quran dan hadist menyatakan takdir Allah bagi semua mukmin adalah neraka, sedangkan Injil menyatakan rencana Allah adalah sorga melalui Isa Al-Masih. Namun, jika sdr mempunyai penjelasan yang lain, maka kami ingin mengetahuinya. Bagaimana sdr?
Oh ya, jika sdr mau berdiskusi secara bebas mengenai artikel di atas ataupun hal yang lain, maka kami sarankan sdr dapat mengemail kami di . Mengingat kolom komentar sangat terbatas, tidak dapat melebihi satu kolom. Terimakasih.
~
Purnama
~
Noni-ku sayang!
Selalu-selalulah muhasabah diri. Diri yang kotor membawa kejahilan. Diri yang sombong membawa kecelakaan.
Salam kasih dari tetangga seberang. Jumpa lagi 🙂
~
Saudara Man,
Terimakasih untuk komentarnya. Bolehkah kami tahu, bagaimana pendapat sdr setelah membca penjelasan artikel di atas? Berharap sdr mendapat pencerahan. Dan, jika sdr tidak keberatan, silakan menjawab salah satu pertanyaan kami di atas. Terimakasih.
~
Purnama
~
To Purnama-IDI,
Terimakasih dan saya akan menjelaskannya. Yang saudara kutip adalah Qs Maryam ayat 71 tapi mengapa anda tidak mengikut sertakan ayat selanjutnya. Qs.19:72 ”Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zolim di dalam neraka dalam keadaan berlutut’‘.
Jadi sangat jelas bahwa argumen sodara terpatahkan jika semua Muslim masuk neraka. Jika anda ingin tahu mengapa Allah menggunakan kta ”kami” pada ayat tersebut, saya akan jelaskan dengan seefisien mungkin. Semoga menjawab pertanyaan anda. Terimakasih.
~
Saudara Riski,
Kami akan mengutip Qs 19:71-72; “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” Sebelum kami melanjutkan, kami bertanya kepada sdr. menurut sdr, apakah neraka adalah kekal atau tidak? Mengapa orang bertakwa dalam islam harus masuk neraka? Bagaimana sdr menjelaskan hal ini?
~
Purnama
**
To Staff,
Jawaban poin ke 3 bahwa Allah SWT tidak pernah merencanakan penyaliban Nabi Isa as apalagi menjadikannya penebus dosa, di kitab manapun tidak terdapat dalil yang menyatakannya, kecuali pada kitab Injil PB yang telah dimodifikasi ahli kitab pada masanya sehingga muncullah ayat-ayat yang baru ttg penyaliban Yesus dan sistem penebus dosa. Ttg takdir, Allah SWT memberikan 2 takdir pada manusia, 1. Takdir mutlak (takdir yang tidak bisa dirubah, contoh lahir dalam keadaan cacat dsb), 2. Takdir yang bisa dirubah, artinya tergantung kemauan dan pilihan manusia tsb, apakah memilih dijalan Allah SWT (taqwa) atau kafir, kurang faham menjadi faham dsb hal inilah yang membutuhkan perjuangan dan doa.
~
Saudara Ridho,
Allah SWT tidak pernah merencanakan untuk menebus dosa kaum Muslim, hal itu tidak tertulis dalam Al-Quran. Sebaliknya Allah SWT mentakdirkan semua mukmin masuk neraka (Qs 19:71). Berbeda dengan Allah sejati dalam Alkitab, dalam Taurat jelas tertulis bagaimana cara agar dosa dihapus oleh Allah, sehingga manusia dapat berkenan kepada Allah.
Semua yang tertulis dalam Kitab Suci Taurat adalah bayangan dimana Allah menyatakan diri-Nya secara langsung untuk menolong manusia berdosa agar dapat memperoleh keselamatan, hal itu digenapi-Nya dalam Injil melalui Kalimat-Nya Isa Al-Masih. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Matius 20:28). “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,” (Injil, Surat Efesus 1:7).
Silakan saudara membacanya dalam Kitab Taurat Immat 3,5 serta Kitab Nabi Yesaya 53 dan dalam Injil, Surat Ibrani 10.
~
Purnama
~
To Staff,
Sedikit saya tambahkan bahwa pada Qs 19:71, itu ditujukan tuk semua makhluk, meliputi Muslim dan non Muslim. Mengapa? Di ayat tersebut pula jawabannya ”Hal itu bagi Tuhanmu adalah kemestian yang sudah ditetapkan”. Lalu ditegaskan di ayat 72 bahwa bagi orang-orang yang bertaqwa akan diselamatkan dan yang selain itu maka akan ditinggalkan di neraka. Perhatikan pula ayat 71, yang digunakan kata ‘mendatangi’ bukan ‘memasuki’ dan kedua kata tersebut memiliki arti yang beda. Perkara neraka kekal or tidak? Sifat neraka adalah kekal tapi apakah penghuninya kekal? Kekal bagi non Muslim dan mereka yang ingkar lagi zolim. Terkait konsep dan tolak ukur yang sdr gunakan, bolehkah saya mengujinya di forum ini secara sederhana?
Salam
~
Saudara Riski,
Al-Quran adalah kitab suci orang Islam, Jadi semua yang tertulis berlaku bagi orang Muslim. Itu sebabnya kaum Muslim harus mengimani dan melakukan semua perintah Allah SWT dalam Al-Quran. Nah, kami kira Qs 19:71 adalah untuk kaum Muslim, semua Muslim sudah ditetapkan untuk mendangi neraka. Ayat 72 menyatakan bahwa benar orang bertakwa berada dalam neraka. Neraka adalah tempat yang kekal, setiap yang datang ke tempat itu tidak dapat meloloskan diri (Qs 43:74, 2:81). Pertanyaannya, mengapa orang bertakwa dalam Islam ditetapkan mendatangi neraka, sedangkan neraka adalah tempat yang kekal bagi orang berdosa? Apakah orang bertakwa dalam Islam harus berada dalam neraka setelah itu diselamatkan? Mohon pencerahan sdr. Terimakasih.
~
Purnama
~
Admin,
Kebiasaan guru yang baik, guru menjelaskan dulu, baru murid bertanya, bagian mana yang tidak mengerti. Orang Kristen kurang berpendidikan, tidak sopan, bapak di mana-mana itu, menjelaskan sesuatu baru bertanya. Kita belum jelasin, anda sudah bertanya duluan. Betul tidak? Sudah dijelasin belum mengenai ayat itu? Kalau belum, jangan bertanya dulu. Orang Muslim itu beradab, karena Allah dan Rasul-Nya mengajari kami selalu beradab. Toh ternyata anda tak bisa jawab, karena ajaran anda tidak logis. Perbuatannya juga tak sampai kepada Yesus, lalu dibuat-buat perbuatanannya, alasannya ada dalil dari Alkitab. Jalurnya tidak jelas, bapak. Lalu apa maksud ayat itu? Sudah jelas?
~
Saudara Hakkulah,
Benar sekali yang sdr sampaikan, karena itu kiranya sdr berkenan membaca penjelasan artikel di atas yang sudah memberikan penjelasan, Al-Quran, Hadist dan di situs Islam ustad menjawab; bahwa semua Mukim akan masuk neraka. Pertanyaannya, apakah sdr sudah membaca penjelasan artikel di atas? Jika sdr sudah membaca, silakan menjawab salah satu pertanyaan kami. Terimakasih.
1. Apakah pendapatmu soal ajaran Islam bahwa Allah SWT menakdirkan seorang Muslim masuk neraka?
2. Manakah yang terbaik, takdir ataukah rencana Allah di atas? Alasannya?
3. Bagaimana penyaliban Isa Al-Masih menggenapkan rencana/kehendak Allah dalam menyelamatkan manusia dari siksaan kekal di neraka?
~
Purnama
~
To all Kristen,
Sungguh kalian adalah orang-orang yang menzalimi diri kalian sendiri. Sungguh kami Muslim selalu memperingatkan anda sekalian tentang kebenaran Allah. Janganlah kalian kelak diakhirat mengatakan bahwa “tak seorang pun yang memperingatkan kami tentang kebenaran Allah”. Semua yang anda lakukan sekarang kelak akan dibalas setimpal oleh Allah maka terimalah. Kami Muslim tidaklah membalas artikel ini melainkan untuk mengajak menyembah 1 pribadi Allah dan tidak ada pribadi lain. Allah yang Esa yang bisa Berfirman dan memiliki Roh/Nur Allah dalam Diri Allah itu sendiri. Jadi hanya 1 wujud dan wajah Allah yang disembah.
Isa Al-Masih adalah rasul Allah dan Muhammad adalah rasul Allah.
~
Saudara Hamba,
Terimakasih untuk ajakan sdr. Tetapi yang perlu sdr ketahui, pengikut Isa Al-Masih menyembah Allah yang Esa hingga saat ini. Allah yang mempunyai Kalimat/Firman (Isa Al-Masih) serta Roh, ini semua menyatu dalam diri Allah disebut esa. Silakan sdr membaca di artikel ini https://tinyurl.com/ya6jt5q8. Silakan di klik linknya.
Kami senang bila sdr berbicara tentang kebenaran Allah. Untuk itu, kami bertanya kepada sdr. Bagaimana pendapat sdr mengenai penjelasan artikel di atas? Mana yang lebih logis disebut kebenaran mengenai kematian penyaliban Isa Al-Masih, apakah penjelasan Al-Quran atau Injil? Mengapa? Berikan penjelasan sdr. Terimakasih.
~
Purnama
~
Anda masih belum paham juga, sebelum dijelaskan, jangan bertanya dulu. Itu namanya anda kagak sopan. Saya tidak menanyakan artikel anda yang dibahas adalah ayat Al-Quran. Sudah dijelaskan belum mengenai ayat itu? Anda belum menjawab pertanyaan saya. Apakah anda sudah dijelaskan atau belum?
Tinggal jawab sudah atau belum?
Tanggapan saya. aAda belum dijelaskan, dilihat dari artikel anda. Anda tidak jujur, tapi saya tahu anda belum dijelaskan. Bilamana ayat itu belum dijelaskan, maka anda tidak diakui artikel anda. Anda ingin orang lain membacanya, tapi anda tidak mau membaca penjelasan orang lain alias cuek. Benarkah artikel anda menurut pandangan Islam? Jadi, anda tidak jujur.
~
Sdr. Hakkulah,
Kami akan melampirkan pengakuan Al-Quran mengenai semua Mukmin masuk neraka. Perhatikan; Qs 19:71 “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” Bahkan hadist menyatakan bahwa Allah menetapkan manusia masuk sorga atau neraka. “Tidak ada seorangpun di antara kalian kecuali telah ditetapkan duduknya di nereka atau pun sorga” (HR. Bukhari dan Muslim). Penjelasan artikel di atas berdasarkan Al-Quran dan hadist. Bukan pendapat atau tafsiran kami. Namun, jika sdr mempunyai penjelasan yang lain, maka kami mempersilahkan sdr mejelaskannya. Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama
~
To Ataff,
Yang ditakdirkan masuk neraka adalah orang kafir (non Muslim), bagi Muslim yang masuk neraka jika dosanya lebih besar dari amal baiknya dan akan dimasukkan ke surga jika telah melewati hukuman di neraka. Tentang penyaliban Isa Al-Masih adalah suatu kedustaan karena yang disalib adalah yehudza murid Nabi Isa as yang diserupakan Allah SWT namun dianggap Isa Al-Masih yang disalib, berarti logikanya yang disembah selama ini bukan Isa Al-Masih namun yehudza (murid Nabi Isa as). Cerita tentang penyaliban yehudza (orang dimiripkan Nabi Isa as oleh Allah SWT) adalah rencana Allah SWT untuk menyelamatkan nabiNYA dan bukan ada alasan untuk menggenapkan karena Allah SWT akan mengutus Nabi Muhammad saw (khatamanabiyin).
~
Saudara Ridho,
Kami akan menanggapi komentar yang berkaitan dengan topik artikel di atas. Jadi, mohon maaf bila tidak dapat menangggapi semua pertanyaan sdr.
Jelas pernyataan Ustad di atas berdasarkan ayat suci Al-Quran. Orang Islam ditakdirkan masuk neraka Qs 19:71. Sementara dalil amal baik sama sekali tidak dapat menjamin masuk sorga, hal itu adalah pernyataan nabi Islam. “Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya” (HR. Muslim, No. 2412). Dengan demikian, takdir Allah SWT buat sdr adalah neraka. Pertanyaannya, mengapa Allah SWT menetapkan sdr masuk neraka? Mohon penjelasannya. Terimakasih.
~
Purnama
~
To Staff,
Setiap Muslim wajib mengimani Quran dan Quran sendiri bersifat universal, siapapun boleh mempelajarinya, Mengapa? Karena hukum Tuhan meliputi segalanya, tegas dan tak kontradiktif. Pada Qs 19:71, jangan gunakan perkiraan sdr tapi lihat yang tertulis ”dan tidak seorangpun dari padamu” bukan ”dan tidak seorangpun dari muslimin”. Jelas tuk semua makhluk. Pada Qs 19:72, tidak dijabarkan orang Muslim berada di dalamm neraka. Ingat, mendatangi dan memasuki adalah 2 kata yang beda. Kata ayat tsb bercerita akan perjalanan semua makhluk di ahirat menuju tempatnya masing-masing. Perkara dislamatkan, semua yang percaya pada tuhan sejati tentu berharap tuk dislamatkan. Qs 43:74, Qs 2:81 kontesnya adalah ancaman bagi mereka yang zolim lagi ingkar. Boleh saya menguji?
~
Saudara Riski,
Semua orang beragama memang mengharapkan keselamatan, namun hanya satu yang dapat memberikan jaminan keselamatan yaitu Isa Al-Masih. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan untuk kaum Muslim imani. Jadi, semua perintah dan ketetapan khususnya berlaku bagi orang Islam. Nah, Qs 19:71 menyatakan janji Allah SWT kepada semua mukmin. “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Jadi, sudah ditetapkan Allah SWT mendatangi neraka. Pertanyaannya, mengapa orang bertakwa harus mendatangi neraka? Bukankah neraka adalah tempat yang kekal? Apakah orang Islam harus mendatangi neraka dahulu setelah itu diselamatkan? Bagaimana sdr menjelaskan hal itu?
~
Purnama
~
To Ridho,
Anda comment; Yang ditakdirkan masuk neraka adalah orang kafir (non Muslim), bagi Muslim yang masuk neraka jika dosanya lebih besar dari amal baiknya dan akan dimasukkan ke surga jika telah melewati hukuman di neraka.
Respon; Makanya Alloh SWT itu bukan Allah yang mahakasih, dia cuma bisa mengampuni dosa yang kecil-kecil saja, kalau dosa yang besar dia tak sanggup. Coba jawab : gimana cara Alloh swt itu mengampuni dosa-dosa anda dan manusia? Apa cukup dengan bicara saja, kaya penonton bola yang bisanya bicara begitu saja tak bisa, pas disuruh main blepotan. Kasih adalah pengorbanan bukan bicara saja.
To Riski,
Saya tanya untuk apa semua Muslim harus memdatangi neraka? Mengerikan, buat apa mengikuti suatu pribadi yang menjanjikan kengerian, bukan janji keselamatan kekal, malah mendatangi neraka. Apa nanti sdr tuor neraka? Apa makna dan gunanya Muslim mendatangi neraka? Kasihan. Makanya datang pada Isa Al-Masih, barang siapa menerimanya sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, langsung masuk kedalam kehidupan kekal yang penuh damai sejahtera.
~
Saudara Hendy,
Memang tidak ada kaum Muslim yang dapat merubah takdir Allah SWT, selain menerimanya yaitu mendapat kepastian hidup dalam neraka (Qs 19:71). Tentu, kaum Muslim harus memikirkan hal ini secara mendalam. Mengapa Allah SWT menetapkan untuk kaum Muslim mendatangi neraka? Bukankah neraka adalah tempat yang kekal (Qs 43:74)?
Tentu, semua orang menghendaki keselamatan yang pasti yaitu hidup kekal dalam sorga. Bersyukur janji Allah sejati melalui Isa Al-Masih, setiap orang berdosa memperoleh kesempatan untuk hidup kekal dalam sorga bersama Allah. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Purnama
~
To Staff,
Terima kasih sebelumnya. Pertanyaan sdr sebenarnya sudah saya jawab, di mana Qs 19:71-72 adalah ayat yang menceritakan perjalanan menuju surga melewati neraka. Erat kaitannya dengan perkara shirat (jembatan). Kenapa harus lewat neraka? Karena Allah maha benar untuk menunjukan pada semua makhluknya bahwa siksaNya adalah nyata (neraka) bagi mereka yang ingkar lagi zolim. Dengan seperti itu, para penghuni surga akan melihat pembuktian bagaimana mereka yang ingkar akan ditinggalkan di neraka sebagai ganjaranya dan kekal di dalamnya. Semua itu mudah saja bagi Tuhan. Dalam perspektif kami, semua kitab Tuhan adalah benar tapi pada masanya dan Quran menggenapinya sebagai yang terakhir. Saudaraku, bolehkah saya sedikit menguji tolak ukur yang sdr gunakan? Salam hormat.
~
Saudara Riski,
Terimakasih untuk tanggapannya. Menarik sdr menyatakan ayat tersebut adalah sebuah perjalanan menuju sorga, walaupun ayat tersebut tidak pernah menyinggung sebuah perjalanan melainkan sesuatu yang pasti dimana Allah SWT telah menetapkan semua mukmin masuk neraka. Silakan sdr klik di sini https://tinyurl.com/y7a28jzj untuk mendapatkan penjelasan tentang Sirath ke sorga. Lagi pula, jika hanya karena mau menunjukkan neraka, hal itu seakan-akan firman Allah SWT masih diragukan kaum Muslim sehingga perlu pembuktian bahwa benar neraka itu ada bagi orang berdosa, kami kira itu pendapat sdr.
Surga dan neraka itu adalah yang pasti, tanpa perlu Allah tujukkan hal itu sudah dicatat dalam Kitab Suci-Nya. Sorga kekal bagi orang benar, neraka adalah tempat kekal bagi orang berdosa dan tidak ada yang dapat meloloskan diri (Qs 2:81, 43:74, 19:71-72). Bagaimana menurut sdr, mengapa Al-Quran tidak memberikan sdr janji hidup kekal di sorga melainkan neraka?
~
Purnama
~
Admin, anda masih belum paham maksud saya. Ayat tersebut sudahkah anda dijelaskan? Ayat itu anda belum dijelaskan, tapi cuma anda hanya membaca saja. Anda ngerti maksud saya? Katakanlah ayat itu sampai di situ saja, apakah para sahabat tak bakal bertanya? Seharusnya mereka bertanya, karena ayat ini disampaikan kepada para shahabat. Kenapa mereka tidak bertanya? Seharusnya kami juga bertanya. Kenapa kami tidak bertanya? Baca 43:9,dan 7:158 apakah anda termasuk di dalamnya? Di dalam Alquran yang kamu baca dengan tegas; orang kafir tempat kembalinya di neraka. “Ada tidak tuh keterangan dalam Alquran?” Kalau begitu, surga tempat siapa di dalam Alquran? Lalu siapa yang diselamatkan?
~
Sdr. Hakkullah,
Kami bertanya kepada sdr. Apakah sdr sudah membaca ayat Al-Quran dan hadist yang kami lampirkan sebelumnya? JIka ya, maka kami mempersilahkan sdr mejelaskannya. Sesuai teks menyatakan bahwa kaum Muslim ditetapkan mendatangi neraka. Bagaimana menurut sdr?
Memang kaum Muslim dilarang untuk menanyakan sesuatu yang ditetapkan Allah SWT ataupun yang Nabi Islam sampaikan, sebagaimana yang Al-Quran dan hadist sampaikan. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun” (Qs Al Maidah 5:101). “Sesungguhnya orang Islam yang paling besar kejahatannya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang semula tidak diharamkan, kemudian diharamkan dari sebab pertanyaannya itu” (HSM 2358 dan HSB 7289).
~
Purnama
~
To Riski,
Coba ya logikanya dipakai. Anda comment : Karena Allah maha benar untuk menunjukan pada semua makhluknya bahwa siksaNya adalah nyata (neraka) bagi mereka yang ingkar lagi zolim.
Respon; Buat apa Alloh SWT membawa orang-orang semua melihat neraka? Mengerikan, kalau alasanya supaya menunjukan pada semua makhluk bahwa siksaan adalah nyata, kenapa tak semua orang juga mendatangi surga, supaya nyata adanya surga? Makanya kalau jawab itu jangan ngayal sendiri. Silakan jawab, kenapa Alloh SWT tak bilamg semua orang mendatangi surga juga, malah neraka yang jadi tempat kedatangan semua orang, makanya jangan mau ditipu sama si Jin bin satan bin iblis, neraka itu kekal bagi orang berdosa.
~
Saudara Hendy,
Memang kaum Muslim selalu menjawab dengan beberapa alasan menurut pandangan mereka, tetapi tidak dapat merubah ketetapan Allah SWT mengenai takdir mereka yaitu mendatangi neraka. “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Kami harap hal itu dapat dipertimbangkan secara mendalam, oleh teman-teman Muslim. Mengapa Allah SWT menetapkan mendatangi neraka yang kekal?
~
Purnama
~
To Hendy Gunawan,
Saudaraku, sebelum saya menanggapi pernyataan sdr. Izinkan saya bertanya.
1. Menurut sdr, apakah daging babi haram dikonsumsi?
2. Apakah hukum sunat dlm ajaran sdr?
Hanya 2 pertanyaan sederhana, silakan dijawab. Terimakasih.
To staff, maaf sedikit diluar konteks. Saya hanya ingin memastikan apakah Sdr. Hendy 100% pengikut Yesus.
Salam hormat.
~
Saudara Riski,
Kami berterimakasih jika sdr tahu bahwa sdr telah berdiskusi keluar dari topik artikel di atas. Namun tenang saja, kami akan memberikan link untuk sdr dan saudara Hendy berdiskusi. Khususnya yang menyangkut tentang pertanyaan sdr. Silakan saudara riski dan Sdr. Hendy klik link ini https://tinyurl.com/y87elbmw. Terimakasih untuk pengertiannya.
~
Purnama
~
To Staff,
Bagaimana mungkin sdr menyatakan bahwa apa yang saya jabarkan hanyalah pendapat saya, sementara sdr pun berpendapat bahwa QS 19:71 hanya tertuju bagi Muslim saja. Nyatanya yang tertulis adalah tuk semua makhluk. Jika konteksnya tentang penyelamatan, tentulah itu adalah perjalanan menuju tempat yang selamat.
Perkara jaminan kekal/sorga, apakah sdr yakin apa yang dijanjikan kepada sdr adalah benar sementara sdr belumm menjawab apakah saya boleh sedikit menguji keakuratan tolak ukur anda? Sekali lagi, tolak ukur haruslah presisi dan haram adanya kontradiksi. Terimakasih.
Salam hormat
~
Saudara Riski,
Kami sangat terbuka bila sdr menyampaikan tanggapan sdr, asalkan berdasarkan dalil yang benar. Nah, kami bertanya kepada sdr. Di mana tertulis dalam Qs 19:71-72 yang menyatakan untuk semua makhluk? Dan, bila benar hal itu adalah perjalanan menuju tempat selamat, mengapa harus mendatangi neraka, sedangkan neraka adalah tempat yang kekal dimana tidak ada manusia yang dapat meloloskan diri dari neraka? Silakan sdr buktikan.
Perlu sdr ketahui, Al-Quran adalah kitab suci orang Islam, tentu tidak benar bila sdr menyatakan untuk pengikut Isa Al-Masih, bukan? Jadi semua yang tertulis dalam Al-Quran sudah menjadi kewajiban untuk diimani, dilakukan dan diterima. Mengapa? Karena perintah Allah SWT. Pengikut Isa Al-Masih mengimani Kitab Suci Allah Taurat dan Injil sebagai tolak ukurnya. Dan jelas, keselamatan hanya melalui Isa Al-Masih. Janji Isa: “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Purnama