Muhammad dan Isa Al-Masih dipercaya sanggup menolong umat-Nya agar masuk sorga. Kepercayaan itu hanya sekedar asumsi ataukah fakta? Memahami fakta Muhammad dan Isa Al-Masih akan membuat kita mengetahui siapakah yang berkuasa memberikan pengampunan dosa dan menjamin sorga. Apakah syafaat Muhammad atau Isa A-Masih yang dibutuhkan manusia?
Hakekat Sebenarnya Muhammad Dan Isa Al-Masih
Dalam Al-Quran, Muhammad jujur mengakui jati dirinya,“Katakan, sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, . . .” (Qs 18:110).
Sedangkan, Isa Al-Masih adalah Kitab Allah. “. . . Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Karena itu Dia memiliki kuasa sama seperti Allah. Contohnya, mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal di sorga.
Tugas Muhammad dan Isa Al-Masih Berbeda
Dalam Al-Quran Muhammad menyatakan tugasnya, “ . . . sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan . . .” (Qs 22: 49).
Sedangkan tugas Isa Al-Masih lebih mulia. Yaitu “ . . . menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21). Nama asli Isa Al-Masih ialah Yesus, yang berarti “ . . . Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, . . .” (Injil, Rasul Lukas 2:11).
Tujuan Kematian Muhammad Dan Isa Al-Masih
Kematian Muhammad sama seperti manusia umumnya. Kematiannya yang mendadak malah mengagetkan para pengikutnya.
Sebaliknya, kematian Isa Al-Masih di kayu salib untuk menanggung hukuman dosa, mengampuni dosa, dan menjamin hidup kekal. Firman-Nya “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28). Perlu diingat bahwa Isa Al-Masih tidak mati selamanya. Ia bangkit dan kembali ke sorga.
Syafaat Muhammad atau Isa Al-Masih Yang memberi Keselamatan?
Kita perlu ingat bahwa dalam Al-Quran nabi umat Islam mengaku ” . . . aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu . . .” (Qs 46:9).
Menurut sebuah riwayat, Muhammad menangis karena tidak boleh mendoakan ibunya. Katanya, “. . . Aku meminta ijin dari Tuhanku untuk memohonkan pengampunan baginya, tetapi ijin tidak diberikan, . . .” (Hadis Sahih Muslim 4:2130). Jika tidak mengetahui hidup kekalnya, mustahil menjamin hidup kekal bagi umatnya, bukan?
Karena kuasa Isa Al-Masih sama dengan Allah, maka Ia menjamin firdaus bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kepada seorang penjahat yang tersalib bersamanya, yang percaya kepada-Nya, Ia bersabda “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Injil, Rasul Lukas 23:43).
Peringatan Tokoh Islam Kepada Muslim
“Barangsiapa yang meminta syafaat kepada selain Allah, . . . ini merupakan salah satu bentuk kesyirikan, meskipun dia meminta kepada Nabi [Muhammad] shalallhu ‘alaihi wa sallam,” tegaskan Adika M., seorang pengajar Muslim.
Dari penjelasan di atas, apakah syafaat Muhammad atau Isa Al-Masih yang dibutuhkan manusia? Siapa yang mampu memberi pertolongan agar dosa diampuni dan memperoleh keselamatan yang kekal? Jawabannya, mintalah kepada Isa Al-Masih! Dialah Tuhan satu-satunya, yang berkuasa menghapus dosa dan memberikan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, Muhammad atau Isa Al-Masih yang sungguh-sungguh berkuasa menjamin sorga/hidup kekal? Berikan alasannya!
- Mengapa hanya Isa Al-Masih yang berkuasa mengampuni dosa dan menjamin keselamatan/sorga bagi umat-Nya?
- Bagaimana cara Isa Al-Masih menyelamatkan umat-Nya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Kesaksian Pendahulu Muhammad Dan Isa Al-Masih Tentang Keduanya
- Jalan Keselamatan Menurut Nabi Yesaya Dan Nabi Daud
- Nikmat Khusus Para Nabi Tidak Menjamin Keselamatan
- Apakah Isa Al-Masih Tuhan Atau Siapakah Dia?
- Adakah Muslim Dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pemberi syafaat, Muhammad ataukah Isa Al-Masih?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Dalam Injil Rasul Besar Matius 7:21-23 secara gamblang Yesus menyatakan bahwa diri-Nya tidak menerima orang-orang yang mempertuhankan diri-Nya.
~
Saudara Bening,
Untuk memperoleh keselamatan masuk ke sorga, memang tidak cukup hanya mengetahui bahwa Isa Al-Masih itu Juruselamat. Juga tidak cukup hanya memanggil Dia sebagai Tuhan.
Hanya seseorang yang benar-benar telah menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih dalam dirinya ada kehidupan baru. Kehidupan yang sesuai dengan kebenaran firman Allah dan menghasilkan buah atas imannya.
Jika tidak demikian maka Isa Al-Masih akan menolak dia dari hadapan-Nya, “Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Injil, Rasul Besar Matius 7:23).
~
Slamet
~
Sebagai manusia Yesus memiliki fisik dan juga tabiat sebagai manusia, Dia bisa dilihat, disentuh, dimandikan (dibaptis) juga sedih, marah, mengeluh dan juga memberi contoh berdoa/memohon tentu dalam hal ini kepada yang lebih berkuasa dari Dia.
Itu semua Dia lakukan sebagai manusia selama kurang lebih 3 setengah tahun menyampaikan ajaran-Nya. Hasilnya tidak semua umat Israel menjadi pengikut-Nya, malah di antara pemuka umat Israel tega meminta kepada penguasa Romawi agar menghukum mati Yesus.
Setelah kematian Yesus siapakah yang mewarisi dan meneruskan ajaran-Nya?
~
Saudara Daandiet,
Setelah Isa Al-Masih bangkit dari kematian, Dia berpesan kepada para pengikut-Nya, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20).
Perintah Isa Al-Masih sebelum Dia naik ke sorga ini dikenal dengan istilah Amanat Agung. Akibatnya semakin hari pengikut Isa Al-Masih semakin bertambah, dan wilayah pelayananpengikut-Nya pun semakin luas. Walaupun di sisi lain, tidak sedikit pihak-pihak yang menentang ajaran Isa Al-Masih ini.
~
Slamet
~
Kami dalam Islam percaya Isa hanyalah nabi dan bukan Tuhan. Dan kelahiran-Nya tanpa ayah hanyalah salah satu mukjizat para nabi sebagaimana nabi Muhammad.
~
Saudara Wanmuslim,
Kami juga tidak keberatan bila Al-Masih disebut nabi Allah. Namun demikian di antara semua nabi utusan Allah, hanya Isa Al-Masih yang bergelar “seorang terkemuka di dunia dan di akhirat”(Qs 3:45).
Pertanyaannya mengapa hanya Isa Al-Masih saja yang disebut terkemuka di dunia dan di akhirat?
Bahkan Kitab Suci Injil menyatakan bahwa hanya Isa Al-Masih yang dapat memberi jaminan kepastian keselamatan, bagi setiap orang yang mau menerima-Nya.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Bagaimana menurut saudara, siapakah Isa Al-Masih sesungguhnya?
~
Slamet
*****
Salam,
1. Isa Al-Masih, karena ajaran kasih-Nya adalah kekal, murni dan suci, tidak bisa disentuh iblis/setan. Ajaran lainnya patut dipertanyakan.
2. Karena Isa Al-Masih adalah Anak Allah, Dia menjadikan umat-Nya suci untuk dibawa kembali kepada Kerajaan Sorga.
3. Dengan mengorbankan diri-Nya. Karena itu adalah kehendak Allah (penyaliban), dan memberikan Hukum Allah yang kekal yaitu Kasih.
*****
Saudara Universe,
Terimakasih saudara telah menjawab komentar-komentar yang kami sediakan dengan baik. Karena kami yakin hanya dengan cara demikian kita dapat mengerti artikel di atas dengan baik.
~
Slamet
*****
1.Muhammad maupun Isa dan para nabi-Nya dijamin Allah masuk surga sebab mereka manusia pilihan yang menjalankan sariat-Nya untuk semua umatnya. Hanya tidak pantas jika menyatakannya yang bukan kuasanya, tapi hanya Allah.
2. Dalam Injil, Yesus berkata, “Yang diutus tidaklah lebih besar dari yang mengutus.” Ini berarti yang diutus Yesus yang mengutus itu Bapa/Allah . Jadi bukan Isa yang kuasa tapi Allah yang lebih kuasa, dan Isa hanya manusia ciptaan-Nya dan utusan-Nya.
3. Semua para nabi membawa keselamatan dengan kitab-Nya, termasuk Isa. Jika menebus dosa manusia dengan kematian-Nya tidak diperlukan lagi Injil untuk dibaca cukup hanya percaya kematian Yesus kan sudah selamat di surga meski berzina, membunuh, memakan yang diharamkan dan lain lain.
*****
Saudara Agus,
Kami menyampaikan terimakasih atas komentarnya. Karena dengan memberikan komentar yang tidak menyimpang dari topik artikel maka diskusi kita akan berjalan dengan baik dan lancar.
~
Slamet
~
Perlu diketahui, syafaat berbeda dengan kuasa. Kuasa hanya milik Allah tapi syafaat adalah pertolongan dari nabiNya yang bersifat khusus. Karena do’anya nabi dengan seizin Allah untuk umat-Nya.
Dan Allah hanya memberikan syafaat itu hanya kepada nabi Muhammad SAW untuk semua umat yang menjalankan syariat Allah dari para nabiNya.
~
Bagaimana bisa seorang pendosa ikut memberikan syafa’at? Semasa hidupnya Muhammad meminta syafaat sambil mencium batu hitam.
~
Saudara YME,
Orang berdosa doanya tidak akan dijawab oleh Allah, demikian penjelasan Kitab suci Allah. Dosa menjadi pemesah hubungan antara manusia dengan Allah. “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (KItab Nabi Yesaya 59:2).
~
Slamet
~
Doa syafaat adalah doa pertolongan, hak semua nabi yang digunakkan untuk pertolongan umat nabi tersebut. Doa syafaat Ibrahim as untuk Sodom dan Gomorah. Dan semua nabi telah melakukan doa syafaat untuk umatnya kecuali nabi terbaik nabi Muhammad.
~
Saudara Isa,
Pendoa syafaat adalah seseorang yang datang mendekat dan berdoa di hadapan Tuhan untuk menggantikan posisi orang lain yang sudah jauh dari Tuhan atau hidup tanpa Tuhan. Jadi sebelum berdoa untuk orang lain, makan pendoa syafaat harus sudah mendapat pengampunan dosa dari Tuhan.
Isa Al-Masih sebagai pribadi yang hidup tanpa dosa layak mendoakan para pengikut-Nya. “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (Injil, Surat Ibrani 7:25).
Nabi saudara memang tidak mempuyai hak untuk bersyafaat, oleh karena itu ia membutuhkan doa dari umatnya. “Hai orang yang beriman (umat Muslim), ber-Shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya” (Qs 33:56).
~
Slamet
~
Tidak ada manusia yang akan hidup kekal. Di akhirat nanti baru manusia akan kekal. Yang sungguh-sungguh berkuasa menjamin surga hanya Allah SWT.
Nabi Muhammad hanya sebagai nabi/rasul yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada umat manusia agar beriman kepada Allah SWT. Dan yang bisa menjamin manusia itu nanti masuk surga atau enggak, hanya dirinya sendiri dan tergantung Allah SWT.
~
Saudara Lala,
Allah dalam Al-Quran tidak pernah memberikan jaminan pada umat Islam masuk sorga, sebaliknya ia mengatakan bahwa masuk neraka itu adalah suatu kepastian bagi semua manusia. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Tidak demikian dengan Allah dalam Alkitab, Dia adalah Allah yang sangat mengasihi manusia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
~
Mencium batu tidaklah wajib bagi kami, hanyalah sunnah. Melaksanakan ibadah haji juga bagi yang mampu. Kami berdoa meminta kepada Allah SWT saja, bukannya meminta kepada batu.
Sementara anda melihat patung, mencium patung, berdoa menghadap patung apakah itu tidak syirik? Jangan berbicara Islam kalau tidak mengenal Islam, bahkan anda juga tidak mengenal agama anda sendiri.
Nabi Isa turun ke bumi bukan meniadakan hukum, melainkan menggenapi. Terus kenapa larangan perzinahan, makan babi, minum anggur memabukkan, masih anda langgar? Pelajarilah agamamu, baru agama kami.
~
Saudara Hamba Allah,
Orang yang sungguh Kristen, tentunya tidak mungkin berbuat zinah. Mengapa?
Ketika seseorang bersedia membuka hati bagi Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka hatinya disucikan oleh Isa Al-Masih. Dia telah menjadi manusia baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus (Isa Al-Masih), ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Orang Kristen sebagai ciptaan baru tidak mungkin berbuat dosa lagi. Justru yang melanggar perintah Allah adalah orang-orang yang hidupnya belum diubah menjadi ciptaan baru.
~
Slamet
~
Nabi Adam tidak punya ayah dan ibu apakah nabi adam bisa disebut Tuhan karena dia lebih ajaib dibanding Isa Al-Masih.
~
Saudara Luthfi,
Nabi Adam walaupun tidak memiliki orangtua dia tidak lebih dari seorang manusia berdosa. Bahakan Adam telah diusir Allah dari Taman Firdaus karena melanggar perintah-Nya.
Dan Al-Quran mencatat bagaimana Adam dan Hawa memohon pengampunan dari Allah atas dosa mereka, “Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang orang yang merugi”(Qs 7:23).
Sebaliknya Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman yang telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Semoga bermanfaat bagi saudara.
~
Slamet
~
Nabi Muhammad SAW dan Nabi Isa AS. sejatinya diutus oleh Allah SWT sebagai penyampai firman-Nya. namun tak satupun lebih berkuasa daripada Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT.
~
Saudara Islam,
Apabila hanyalah nabi biasa tentunya Allah tidak memiliki gelar yang paling istimewa “Seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat “ (Qs 3:45).
Pernahkah saudara memikirkan, mengapa Al-Quran menjunjung tinggi Isa Al-Masih lebih dari nabi yang lain?
~
Slamet
~
Di antara Nabi Muhammad dan Isa Al-Masih tidak ada yang sungguh berkuasa menjamin surga karena keduanya bukanlah Tuhan, mereka di utus kebumi untuk menunjukan jalan kebenaran.
~
Saudara Odr,
Nabi saudara berasal dari bumi dan kembali ke bumi, ini menunujukkan bahwa nabi saudara adalah manusia. Sedangkan Isa Al-Masih berasal dari sorga maka Dia kembali ke sorga. Dia luar bisa, lebih dari seorang manusia.
Oleh karena itu tepat sekali bila nabi saudara tidak dapat menjamin umatnya masuk ke sorga. Namun tidaklah demikian dengan Isa Al-Masih, Dia dapat menjamin pengikut-Nya masuk ke sorga. “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2-3).
Bagaimana dengan saudara? Apabila saudara ingin masuk sorga percayalah kepada Isa Al-Masih!
~
Slamet
~
Pemahaman ketuhanan Kristen seperti apa?
~
Saudara Odr,
Kami memiliki artikel tentang “Ketuhanan Isa Al-Masih Berdasarkan Alkitab dan Al-Quran.” Bila saudara ingin membaca silakan di klick http://tinyurl.com/kcty8rl
Terimakasih
~
Slamet
~
Saudara Odr,
“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24).
Menyembah adalah menghidupkan “hati nurani” dengan kekudusan Allah, memberi makan pikiran dengan ‘kebenaran Allah’, menyucikan khayalan dengan keindahan Allah, membuka hati terhadap kasih Allah, dan mengabdikan kehendak kepada maksud Allah.
Saudara tidak bisa berlogika tentang Tuhan dengan pikiranmu, tapi saudara bisa mengenal Tuhan melalui rohani. Berdoalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, segenap hati, jiwa dan akal budimu. Niscaya saudara akan mengenal siapa Yesus.
“Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami. Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:8-9).
~
Saudara YME,
Terimakasih atas komentar saudara, kiranya penjelasan san saudara jug dapat memberikan manfaat bagi pemabaca lain.
~
Slamet
~
Muhammad Saw adalah yang paling berperan karena ia adalah nabi setelah Isa Al-Masih. Dan ia membawa ajaran yang lurus dan suci. Kedatangannya juga sudah diberitahu oleh Isa sendiri seperti dalam firman Allah.
“Dan ingatlah ketika Isa putra Maryam berkata : “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan Kitab yang turun sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika rasul itudatang kepada mereka dengan membawa bukti bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata” (Qs 61:6).
Ini adalah bukti yang jelas sekali bahwa Muhammad lah yang berperan dan ia adalah penolong bagi seluruh umat di dunia. Sekian
~
Saudara Jonatan,
Benarkah nabi saudara dapat menolong umat manusia? Sebenarnya dengan jujur nabi saudara mengatakan bahwa dia tidak dapat menolong siapapun.
Menurut sebuah riwayat, Muhammad menangis karena tidak boleh mendoakan ibunya. Katanya, “… Aku meminta ijin dari Tuhanku untuk memohonkan pengampunan baginya, tetapi ijin tidak diberikan, …” (Hadis Sahih Muslim 4:2130).
Sebaliknya Al-Masih dapat memberika jaminan keselamatan atau hidup kekal di sorga seperti yang tertulis dalam Kitab Suci Injil.
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
~
Slamet
~
Dan wajib baginya untuk mengikuti ajaran Islam jika ia telah mengetahuinya seperti firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Muhammad), nicaya Allah memberikan rahmatnya kepadamu dua bagian serta menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang” (Qs 57:28).
Bagi yang mau beriman maka Allah akan bukakan pintu hatinya dan memberinya hidayah.
~
Saudara Jonatan,
Allah Al-Quran memerintahkan agar umatnya untuk menaati-nya, tentunya Muhammad sebagai nabi Allah adalah orang yang paling taat kepada Allah. Namun Allah tidak memberikan jaminan keselamatan bagi Muhammad. “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan” (Qs 46:9).
Oleh karena itu Muhammad membutuhkan doa dari umatnya. “Hai orang yang beriman (umat Muslim), ber-Shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya” (Qs 33:56).
Kalau nabi Islam sendiri belum menerima cahaya tentang sorga dari Allah, bagaimana dengan umatnya?
~
Slamet
~
Apakah benar bahwa Isa Al-Masih tidak pernah berbuat salah? Coba baca Alkitab dengan teliti, pasti saudara akan menemukannya.
~
Saudara Ndaru,
Isa Al-Masih sendiri mengatakan bahwa Dia tidak pernah berbuat dosa. “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46).
Al-Quran juga mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, satu-satunya Pribadi yang suci, “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs
19:19). Kata “suci” hanya ditujukan kepada Isa Al-Masih, bukan nabi-nabi yang lain.
~
Slamet
~
Dari semua kitab itu diturunkan berdasarkan zaman nabi dan umatnya. Dan semuanya jelas, logikanya dimana ada pembuka pasti ada penutup. Dan yang namanya penutup ia pasti penyempurna dari semuanya.
Kita sudah tahu bahwa kita hidup di akhir zaman yang artinya kehidupan terakhir maka penyempurnanya pasti nabi terakhir. Sepahaman saya nanti akan tiba waktunya nabi Isa akan melanjutkan ajaran Muhamad untuk menyelamatkan umat manusia.
Sebenarnya tidak baik saling membedakan mana yang berhak atau tidak, karena mereka semua pemimpin pada waktu zamannya.
~
Saudara Sumarningsih,
Saudara benar bahwa sejak jaman dahulu Allah berfirman kepada para nabi-nabi-Nya. Dan pada jaman akhir Allah menyampaikan firman-Nya di dalam pribadi Isa Al-Masih.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
~
Slamet
~
Jawaban saudara telah dijawab dalam Al-Qurán, “Al- Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran, keduanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (yang menunjukkan keesaan Kami) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (dari kebenaran)” (Qs Al Maidah:75).
~
Al-Quran dengan jelas berkata, Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia dalam rupa manusia.
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Isa Al-Masih datang ke dunia bukan hanya sekedar sebagai nabi. Dia datang sebagai Juruselamat manusia. “Anak Manusia [Isa Al-Masih] . . . datang . . . untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
Slamet