• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Ayat Lainnya > Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?

Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?

1 January 2018 oleh Web Administrator 177 Comments

Gambar-kaki-anak-anak-yang kotor-sebagai-simbol-perbedaan-sikap-Islam-terhadap-orang-kafirBerkaitan dengan ajaran Al Bara (kebencian) kepada orang kafir, para Muslim bertanya, “Bagaimanakah sikap Islam terhadap orang kafir?” Di sisi lain, saudara-saudara Muslim Rohingya membutuhkan kasih para Budha di Myanmar. Sehingga mereka boleh tinggal di sana dengan damai dan aman.

Ajaran Al Bara ataukah kasih yang umat manusia butuhkan?

Al Bara Dan Sikap Islam Terhadap Orang Kafir

Menurut Ummu ‘Abdirrahman ajaran Al-Bara ialah “tidak memberikan kasih sayang kepada orang kafir, tidak bergaul, dan bersahabat dengan mereka.”

Dr. Adika Mianoki menjelaskan, “orang yang harus kita benci . . . musuhi secara mutlak, serta tidak boleh mencintai dan loyal terhadap mereka. Mereka adalah orang-orang kafir, musyrik, munafik, dan orang yang murtad, sebagaimana . . . dalam surat Al-Mujadilah ayat 22.”

Ayat itu berbunyi, “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya . . .” (Qs. 58:22).

Apakah pendapat Anda tentang membenci orang yang berbeda agama dan keyakinan dengan kita? Sampaikan di email ini.

Orang Islam dan Kristen Membutuhkan Kasih dari Sesamanya

Baik orang Islam maupun Kristen rindu dikasihi sesamanya, bukan? Sebaliknya, kita tidak ingin orang-orang yang berbeda agama itu membenci dan memusuhi kita.

Jutaan orang Muslim Timur Tengah mengungsi ke negara-negara kafir di benua Eropa, Amerika, Kanada dan Australia. Para pengungsi Muslim itu mengharapkan belas kasihan sesamanya yang beragama kafir Kristen, Katholik dan agama lainnya di sana.

Warga negara–negara itu harus mengasihi para pengungsi Muslim itu. Caranya ialah menolong kesusahan dan penderitaan mereka. Jelas tidak terpuji jika membenci mereka karena alasan perbedaan agama dan keyakinan.

Gambar-hati-berwarna-merah-sebagai-simbol-kasih-yang-manusia-butuhkanManusia Membutuhkan Kasih Termulia

Isa Al-Masih mengajarkan kasih termulia. Yaitu “. . . Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27).

Mengasihi musuh adalah akhlak termulia. Saling mengasihi meski berbeda agama, suku, ras dan golongan adalah sikap yang terbaik. Maka pasti tercipta perdamaian.

Bukankah umat Islam dan Kristen menginginkan sikap terbaik, yaitu saling mengasihi, bukannya saling membenci? Jawablah via email ini!

Jadi umat Islam, Kristen, dan semua manusia membutuhkan kasih, bukannya Al-Bara.

Kasih Terbesar bagi Para Muslim Juga

Isa Al-Masih begitu mengasihi semua manusia, termasuk para Muslim apalagi musuh-Nya. Ia tidak ingin manusia dihukum di neraka karena dosa-dosa mereka. Karena itu Dia rela mati tersalib guna menggantikan hukuman dosa-dosa kita.

Karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, maka berkuasa menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya. Itulah kasih Isa Al-Masih yang terbesar.

Dengan percaya kepada-Nya, Anda pasti beroleh jaminan hidup kekal dari Dia.

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa membenci orang yang berbeda agama, kepercayaan, ras dan golongan itu tidak baik?
  2. Menurut Saudara, apakah ajaran dan sikap Al-Bara di atas bersumber dari Allah sejati? Alasannya?
  3. Sesuai artikel di atas, apakah bukti kasih terbesar Isa Al-Masih kepada manusia?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Mengapa Islam Dan Nasrani Mengajarkan Bahwa Kasih Penting?
  2. Bagaimana Ajaran Kasih Dalam Islam Dan Injil?
  3. Islam Atau Kristen – Manakah Agama Damai?
  4. Ibadah Dengan Hati Membenci, Ditolak Allah

Video:

  1. Dibenci

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Ayat Lainnya Tagged With: Syariat Agama

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

177 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Tosto
1 January 2018 12:07 pm

~
“Ayat itu berbunyi, ‘Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya . . .’ (Qs 58:22).”

Saya rasa ayat ini bukan benar. Yang menentang pasti akan tidak berkasih sayang, tapi bukan berarti diharuskan membenci. statemen ini seperti ayat dari Yesus yang membawa pedang atau pertentangan gara-gara mengikuti ajaran Yesus.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 4:40 pm
Balasan ke  Tosto

~
Saudara Tosto,

Isa Al-Masih mengajarkan untuk saling mengasihi (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34-35). Mengapa? Karena manusia membutuhkan kasih, baik dari sesama maupun dari Allah. Itu sebabnya, Al Bara bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Adalah mengherankan bila agama yang menyebut dirinya agama damai tetapi mengedepankan kebencian dalam praktek hidupnya. Tentu ini tidak sesuai dengan firman dan hakikat Allah yang suci.

Pertanyaan besar bagi kita semua adalah apakah Allah menghendaki manusia saling membenci, termasuk membenci yang berbeda agama? Mengapa? Barangkali ini yang perlu dipikirkan dan direnungkan.
~
Solihin

Balas
Wahyunata
1 January 2018 2:07 pm

*****
1. Karena barangsiapa membenci saudaranya, maka ia tidak mengenal Allah, ia adalah seorang pendusta.
2. Ajaran al bara tidak bersumber dari Allah sejati, karena ajarannya bukanlah ajaran kasih tetapi kebencian.
3. Bukti kasih terbesar Yesus (Isa Al-Masih) kepada manusia adalah mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib untuk menebus dosa manusia.

1 Yoh 4:8, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”
1 Yoh 4:20, “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 4:43 pm
Balasan ke  Wahyunata

*****
Saudara Wahyunata,

Siapapun tidak suka dibenci, termasuk orang yang paling jahat. Ia tidak akan suka bila dibenci oleh orang terdekatnya. Misal, pasangan atau anak-anaknya. Dengan kata lain, kebutuhan manusia sesungguhnya adalah dikasihi. Dikasihi oleh Allah dan manusia. Tetapi menjadi pertanyaan besar adalah mengapa Islam mengajarkan Al Bara (kebencian)? Bukankah ini bertentangan dengan sifat mahakasih dan maha penyayang dari Allah? Ataukah sifat-sifat ini hanya topeng belaka? Kiranya kita yang memiliki hati nurani memikirkan hal ini.
~
Solihin

Balas
Titan
1 January 2018 2:15 pm

*****
1. Karena Yesus Kristus mengajarkan hal-halyang baik, maka pedoman itulah yang menjadi cermenan buat kita semua. Berbeda dengan ajaran agama lain, sebab ajaran lain mengizinkan untuk berbuat kejahatan seperti membunuh sesusai kehendak Allah mereka.

2. Menurut hemat saya, Al Bara bukan dari Allah sejati, sebab pada hakekatnya hukum Taurat berkata bahwa “Jangan membunuh”, sebab membunuh bukanlah kehendak Allah, itu adalah kebencian.

3. Bukti nyata kasih Isa Al-Masih atau Yesus Kristus adalah: “Barangsipapa percaya kepada Isa Al-Masih, Ia memperoleh hidup kekal, barangsiapa tidak percaya kepada Isa Al-Masih,maka murkaAllah terap diaatasnya” (Yoh. 3:36). Amin.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 4:46 pm
Balasan ke  Titan

*****
Saudara Titan,

Kalau boleh jujur, apa yang disampaikan saudara adalah benar. Ajaran Al Bara bukan berasal dari Allah sejati. Sebab Allah sejati tidak akan mengajarkan untuk membenci sesamanya, karena hal ini bertentangan dengan natur atau sifat Allah. Lagi pula, bila ajaran Al Bara berasal dari Allah, maka gugurlah firman yang disampaikan-Nya kepada Nabi Musa, “Jangan membunuh” (Taura, Keluaran 20:13). Karena itu, ajaran Al Bara bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Isa Al-Masih bukan saja mengajarkan, tetapi juga memberikan nyawa-Nya sebagai bentuk kasih sayang-Nya kepada manusia.
~
Solihin

Balas
upin
2 January 2018 10:12 am

~
Al-Bara’ artinya berlepas diri dan kebencian terhadap mereka-mereka yang memusuhi/memerangi agama Allah. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuhKu dan musuhmu menjadi teman-teman setia…” (60:1) “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain” (8:73). “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasulnya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka” (58:22).

Baik atau buruk al-bara’ bukan manusia yang harus menghakiminya tapi itu perintah/ujian Tuhan Yang Mengetahui lagi Bijaksana. Apakah kamu ingin mempertikaikannya?

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 4:53 pm
Balasan ke  upin

~
Saudara Upin,

Memerhatikan sifat-sifat Allah, maka ajaran Al Bara bukan saja patut dipertanyakan, tetapi juga disangsikan berasal dari Allah. Kami memohon maaf bila terlalu berani untuk mempertanyakan ajaran tersebut. Sebab ajaran kebencian bertentangan dengan natur Allah, yakni maha pengasih dan maha penyayang. Sekarang kami bertanya kepada saudara.

Apa bukti bahwa Allah SWT adalah maha pengasih dan maha penyayang bila dia mengajarkan kebencian? Bagaimana mungkin Allah yang konsisten, tetapi memiliki sifat-sifat yang bertentangan dalam diri-Nya sendiri? Bagaimana mungkin dalam hakikat-Nya yang adalah Allah terdapat kebenaran dan kejahatan sekaligus? Bila demikian, bagaimana saudara diselamatkan bila Allah SWT memiliki sifat jahat dalam dirinya? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
titan
3 January 2018 9:48 am

*****
1. Karena Yesus Kristus mencerminkan kasih, dan melarang perbuatan kejahatan, sebab firman utama adalah “Kasihilah sesamamu manusia sepertidirimu sendiri”.

2. Sesungguhnya ajaran Al-Bara adalah ajaran Allah, sebab kepada manusia dikatakan bahwa hukum terutama adalah “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, segenap pikiranmu dan tenagamu.” Jadi, orang yang tidak mengikuti ajaran Allah maka mereka mendapat murka.

3. Buktinya adalah “Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia melihat hidup kekal, barangsiapa tidak percaya kepada Isa Al-Masih, ia tidak melihat hidup kekal, melainkan murka Allah tetap di atasnya” (Yoh. 3:36).

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 4:58 pm
Balasan ke  titan

*****
Saudara Titan,

Bila kita memperbandingkan ajaran Isa Al-Masih dengan ajaran Allah SWT, maka ajaran Isa Al-Masih adalah ajaran yang terbaik. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, hal itu adalah fakta yang tak terbantahkan. Tetapi kita perlu memberikan ruang bagi saudara-saudara di forum ini untuk memikirkan lebih jauh dampak dari ajaran Al Bara bagi kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan.
~
Solihin

Balas
Loei
3 January 2018 5:41 pm

*****
1. Karena kebencian adalah dosa, akibat dari dosa adalah binasa.

2. Albara itu ajaran/petunjuk dari setan Iblis yg menginginkan kebinasaan manusia. Manusia adalah ciptaan sejati dari Allah yang ingin direnggut oleh Iblis supaya menjadi pengikutnya melawan Allah. Banyak kaum Muslim yang sudah terjerumus dalam perangkap setan yang akhirnya mati sia-sia dalam aksi teror dengan doqma jihad. Allah sedih melihat manusia saling membunuh, sedangkan setan menari-nari bisa membuat manusia berpaling dari Allah.

3. Yesus adalah sosok kesucian. Andai Muslim mengandalkan Yesus pasti mereka akan menentang albara itu. Yesus adalah jawaban!

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 5:01 pm
Balasan ke  Loei

*****
Saudara Loei,

Kami sangat sedih bila menyaksikan pembunuhan dan pemboman, apalagi pembunuhan dan pemboman mengatasnamakan agama. Bukankah seharusnya agama adalah tempat di mana pemeluknya semakin sayang kepada Allah dan sebagai wujud konkritnya adalah sayang kepada manusia. Tetapi mengapa ajaran agama menjadi sumber dari kebencian? Uniknya, pemeluknya pun menerima itu sebagai sebuah ajaran yang mulian. Kiranya saudara-saudara di forum ini terbuka terhadap kebenaran.
~
Solihin

Balas
Our bin Yake
4 January 2018 12:41 pm

~
Saya membenci sifat licik, bohong, rakus, dsb. Apakah orang Islam atau orang Kristen yang berbuat demikian? Lihat ajaran dan kelakuan pimpinannya utamanya dulu, jika terbukti maka wajar dibenci supaya jauhlah sifat demikian dari diri sendiri dan orang tersebut turut sembuh.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 5:14 pm
Balasan ke  Our bin Yake

~
Saudara Our bin Yake,

Sebenarnya membandingkan sifat, perilaku, dan perkataan dari kedua pembawa risalah atau ajaran akan menolong semua orang untuk melihat siapakah yang benar dan tidak. Tetapi dalam hal ini, perlu memberikan ruang kepada setiap orang di forum ini untuk memikirkan kebenaran yang sejati tersebut. Apakah Al Bara berasal dari Allah sejati? Kiranya ini dapat dijawab oleh setiap individu.
~
Solihin

Balas
Hamba
4 January 2018 1:56 pm

~
Staff,

Anda harusnya tidak memiliki sistem yang “komentar anda sedang menunggu persetujuan”. Apakah ini namanya dialog? Jika anda tidak mau berdialog dengan Muslim maka sebaiknya anda berdialog dengan golongan anda sendiri dan jangan menggunakan ayat suci Al-Quran. Ayat suci Al-Quran bukanlah sesuatu yang tidak pasti. Namun, ayat suci Al-Quran adalah kepastian yang nyata. Jika anda masih tetap tidak mengindahkan apa yang saya sampaikan kelak anda akan mengetahui balasan yang akan anda dapat dari Allah SWT.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 5:18 pm
Balasan ke  Hamba

~
Saudara Hamba,

Kami mengerti dan memahami ketidakpuasan saudara. Namun, bukan berarti sistem tersebut menutup kemungkinan untuk berdialog. Sebaliknya, kami sangat senang berdialog dengan siapapun juga. Sistem tersebut dibuat untuk mencegah adanya komentar-komentar kasar dan tidak santun yang seringkali masuk ke situs ini. Juga untuk mencegah komentar-komentar yang tidak sesuai topik. Oleh karena itu, persetujuan dari kami amat diperlukan.

Sejauh kami membaca Al-Quran, maka hanya dua kepastian dalam Al-Quran. Pertama, kepastian masuk neraka (Qs 19:71-72). Kedua, kepastian dalam memerangi kafir (Qs 8:12; 2:191; dsb). Karena itu, kepastian yang baik amat diperlukan dan ditonjolkan Al-Quran, tetapi hal itu tidak ditemukan, kecuali ajaran kebencian. Mengapa demikian? Bukankah ini bertentangan dengan sifat maha pengasih dan maha penyayang? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
hakkullah
4 January 2018 5:12 pm

~
Sudah saya jelaskan tentang al bara. Al bara’ itu lebih tepatnya membebaskan diri dari yang dibenci dan dimurkai Allah berupa perkataan, perbuatan, keyakinan, kepercayaan atau orang. Contoh: orang kafir Kristen mengadakan acara hari natal. Bagi ummat Islam tidak boleh memberi selamatan, tidak boleh menolong mereka dalam hal acara hari natal itu.

Contoh lain, orang kafir Kristen menuhankan Yesus, maka wajib kita membenci perbuatan dan keyakinan mereka. Contoh lain, orang kafir Kristen boleh makan daging babi. Bagi umat Islam, wajib membencinya atas apa yang mereka makan. Maksudnya bukan kita perangi, tapi dijauhi.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
4 January 2018 5:33 pm
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkulah,

Definisi yang saudara berikan bersifat pasif, bukan aktif. Tetapi dalam contoh yang diberikan saudara menunjukkan tindakan aktif untuk membenci. Padahal definisi tersebut membebaskan diri dari yang dibenci dan dimurkai Allah. Artinya tidak melakukan perkataan, perbuatan, keyakinan, dan kepercayaan. Tetapi mengapa harus membenci? Bukankah membebaskan diri tidak harus membenci? Jelas, ini kontradiksi, bukan?

Karena itu, kami berpendapat bahwa ajaran Al Bara tidak sesuai dengan sifat dan hakikat Allah sejati yang maha pengasih dan maha penyayang. Menjadi pertanyaan penting adalah dari manakah ajaran Al Bara itu, dari Allah SWT atau nabi saudara? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
hakkullah
4 January 2018 6:06 pm

~
Kalau tidak benci, apa bedanya dengan agama-agama lain? Kalau suka, berarti meridoi apa yang dilakukan dan apa yang diyakini. Misal: berzina. Apakah orang yang melakukan zina itu dicintai-Nya? Tentu tidak. Kalau sudah tahu zina itu perbuatan dibenci-Nya, maka jauhilah perbuatan itu dan menuju kepada cinta-Nya Allah. Jika kekafiran anda dibenci Allah, maka tinggalkan menuju kepada kecintaan Allah. Islam itu masalah aqidah tegas dan mutawassith. Maaf, bukan benci. Benci itu ada pada agama lain, bukan pada agama Islam.

“Dari manakah ajaran Al Bara itu, dari Allah SWT atau nabi saudara? Bagaimana menurut saudara?”
Dari Allah dan rasulnya. Kedudukan beliau saw di sini adalah sebagai untuk menjelaskan isi kandungan Al-Quran. Al-Quran hanya menjelaskan secara global. Contoh: shalat itu adalah perintah Allah mengandung wajib, aqimisshalaah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 9:11 am
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkulah,

Membaca komentar saudara di atas terkesan tidak konsisten. Saudara menyatakan bahwa kalau tidak membenci tidak ada bedanya dengan agama-agama lain. Artinya satu-satunya agama yang mengajarkan kebencian adalah Islam. Bukankah demikian? Tetapi kemudian saudara menyangkali hal itu dengan membuat pernyataan selanjutnya bahwa membenci ada pada agama lain. Dengan kata lain, menuduh agama-agama lain mengajarkan kebencian. Padahal agama-agama lain tidak pernah mengajarkan kebencian. Apakah saudara sudah mempelajari agama-agama lain? Kami meragukan hal itu. Tentu ini tidak konsisten, bukan?

Uniknya, saudara memperkuat inkonsistensi tersebut dengan menyatakan bahwa yang mengajarkan kebencian dalam Islam adalah Allah SWT dan nabi saudara. Tentu ini lebih membingungkan. Tetapi kami berkesimpulan bahwa kebencian adalah bagian dari ajaran Islam di mana sumber kebencian itu berasal dari Allah SWT dan nabi saudara. Tentu ini perlu dipertanyakan. Mengapa Allah SWT mengajarkan kebencian? Bukankah Allah dikenal sebagai maha pengasih dan maha penyayang? Bagaimana mungkin dalam Pribadi yang suci terdapat kebenaran dan kebencian sekaligus? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
upin
4 January 2018 8:06 pm

~
Solihin: “Memerhatikan sifat-sifat Allah, maka ajaran Al Bara bukan saja patut dipertanyakan, tetapi juga disangsikan berasal dari Allah. Kami memohon maaf bila terlalu berani untuk mempertanyakan ajaran tersebut. Sebab ajaran kebencian bertentangan dengan natur Allah, yakni maha pengasih dan maha penyayang.”

Res: Al-Bara’ (berlepas diri dan kebencian) hanya kepada mereka-mereka yang memusuhi/memerangi agama Allah. Tidak terpakai kepada golongan-golongan selain itu. Tidak timbul soal natur Allah (maha pengasih dan maha penyayang) di sini. Ini adalah perintah/ujian Tuhan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, patuh atau ingkar! Sesungguhnya Allah berbuat apa-apa yang dikehendakinya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 9:18 am
Balasan ke  upin

~
Saudara Upin,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Tetapi nampaknya saudara tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sehingga pertanyaan-pertanyaan kami tidak dikutip saudara. Kami sangat menyayangkan hal itu. Padahal pertanyaan-pertanyaan itu merupakan inti dari persoalan yang sedang dibahas. Tanggapan saudara pun masih sama dengan sebelumnya.

Tetapi baiklah, kami mengutip keembali pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mendapatkan perhatian dari saudara. Berharap saudara berkenan memerhatikan dan menjawabnya. Lagi pula, tidak ada yang memusuhi agama saudara, kecuali perasaan saudara saja. Berikut pertanyaannya: Apa bukti bahwa Allah SWT adalah maha pengasih dan maha penyayang bila dia mengajarkan kebencian? Bagaimana mungkin Allah yang konsisten, tetapi memiliki sifat-sifat yang bertentangan dalam diri-Nya sendiri? Bagaimana mungkin dalam hakikat-Nya yang adalah Allah terdapat kebenaran dan kejahatan sekaligus? Bila demikian, bagaimana saudara diselamatkan bila Allah SWT memiliki sifat jahat dalam dirinya? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
4 January 2018 8:47 pm

~
Al Bara dipraktekkan sendiri oleh Muhammad. Tangan Muhammad telah berlumuran darah oleh kebencian. Siapa yang mengikuti jalannya sendiri dan mengacuhkan Muhammad, maka darah dan hartanya halal. Apakah ayat di bawah ini berisi perintah untuk mengasihi dan kedamaian?

At-Taubah :29, “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 9:23 am
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Nampaknya ini yang perlu dipikirkan dan direnungkan. Adakah ajaran Al-Quran yang mengajarkan untuk mengasihi musuh? Ini sebuah poin penting bagi agama yang menyebut dirinya agama damai. Kami merasa bahwa kedamaian tercipta bila ajaran yang diajarkan menekankan kedamaian, bukan peperangan. Tidak ada yang suka dengan peperangan. Peperangan menimbulkan kerusakan masyarakat dan korban yang banyak. Bila kita ada dalam situasi itu, maka pastinya kita mengharapkan perang segera berakhir. Ini yang terjadi di Suriah. Tetapi syukur kepada Allah bahwa Indonesia berlandaskan Pancasila sehingga Indonesia jauh dari konflik-konflik demikian.
~
Solihin

Balas
hakkullah
5 January 2018 9:15 am

~
Setelah tunduk, Islam memperlakukan hukum “tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam” dan setelah itu damai dan tidak ada kezhaliman di bawah lindungan pemerintahan Islam. Beda agama Kristen. Kita diperlakukan seperti budak. Ini namanya agama Kristen membawa kebencian sedang Islam membawa kedamaian. Di mana suatu wilayah diduduki Islam, tidak ada satupun agama yang terzhalimi kecuali orang-orang memusuhi Islam secara terang-terangan seperti di Andalusia atau Spanyol. Semoga bapak Agur bisa paham.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 9:54 am
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkulah,

Kami mengajak saudara untuk jujur melihat perbandingan antara teks Al-Quran tersebut dengan kenyataan yang terjadi. Mengacu pada pendapat saudara, maka pendapat saudara masih sebatas klaim yang belum terbukti kebenarannya. Satu contoh saja kami kutip. Misalnya, pemboman gereja di Samarinda. Ini adalah bukti bahwa Islam mengajarkan kebencian. Bila memerangi terlebih dulu hingga terjadi korban berdarah, maka bagaimana mungkin saudara menyatakan tidak ada paksaan dalam memeluk Islam? Perbuatan itu saja sudah menunjukkan pemaksaan yang dibalut dengan kebencian.

Sekarang kami bertanya kepada saudara. Mengapa jutaan orang Muslim Timur Tengah mengungsi ke negara-negara yang dianggap kafir seperti Eropa, Amerika, Kanada, dan Australia bila ada kedamaian di Timur Tengah sana? Itu sebabnya, kami mengajak saudara untuk jujur terhadap diri sendiri melihat kenyataan yang ada. Oleh karena itu, kami bertanya kepada saudara. Mengapa Allah SWT mengajarkan kebencian? Bukankah Allah dikenal sebagai maha pengasih dan maha penyayang? Bagaimana mungkin dalam Pribadi yang suci terdapat kebenaran dan kebencian sekaligus? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
upin
5 January 2018 9:20 am

~
Marilah kita baca Al-bara (kebencian) dalam Alkitab. I Samuel 15:2-3, “Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai.”

Lihat juga: Ulangan 20:12-16; Matius 25:30, 26:31, 10:34-36, 21:12; Lukas 12:49-53, 19:27; Markus 11:15.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 9:59 am
Balasan ke  upin

~
Saudara Upin,

Kami bertanya kepada saudara. Apakah karena saudara tidak sanggup menjawab pertanyaan kami sehingga saudara menyodorkan sebuah kisah Alkitab tersebut? Kisah itu merupakan deskripsi sejarah yang terjadi dalam bangsa Israel. Tetapi kisah itu bukan sebuah perintah untuk dilakukan di segala jaman. Sebab kisah itu adalah peperangan antarbangsa, yakni bangsa Israel dan bangsa Amalek. Apakah karena adanya deskripsi peperangan tersebut kita menganggap bahwa Alkitab mengajarkan kebencian? Alkitab tidak pernah memerintahkan untuk membenci, tetapi dalam Alkitab termuat kisah-kisah di mana manusia saling membenci, memerangi, dan sebagainya.

Mengapa kisah itu dituliskan dan dideskripsikan? Hal itu untuk menunjukkan keberdosaan manusia dan menjadi pembelajaran bagi manusia bahwa manusia tidak mungkin bebas dari dosa. Itu yang menyebabkan manusia pasti masuk neraka. Syukur kepada Allah, karena Isa Al-Masih rela nuzul ke dunia menyelamatkan manusia dari dosa. Sehingga manusia dibebaskan dari api neraka. Kami berharap saudara pun jujur terhadap teks-teks tersebut.

Bagaimana dengan pertanyaan kami? Apa bukti bahwa Allah SWT adalah maha pengasih dan maha penyayang bila dia mengajarkan kebencian? Bagaimana mungkin Allah yang konsisten, tetapi memiliki sifat-sifat yang bertentangan dalam diri-Nya sendiri? Bagaimana mungkin dalam hakikat-Nya yang adalah Allah terdapat kebenaran dan kejahatan sekaligus? Bila demikian, bagaimana saudara diselamatkan bila Allah SWT memiliki sifat jahat dalam dirinya? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
5 January 2018 10:00 am

~
At-Taubah :29 menuntut umatnya berlaku tidak adil sebagaimana dengan yang telah dilakukan oleh umat Islam mula-mula termasuk Muhammad sendiri. Lihat informasi yang disampaikan oleh sejarawan Islam awal beserta tafsir dan sebab ayat itu turun.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 2:38 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Menarik sekali. Ini dapat menjadi studi yang menarik untuk mengetahui lebih jauh konteks atau asbabun nuzul At Taubah :29. Namun, lebih lanjut kita perlu memikirkan dan merenungkan, mungkinkah Allah yang maha pengasih dan maha penyayang mengajarkan untuk memerangi kaum kafir sebagaimana tertulis dalam At Taubah :29. Kami merasa bahwa itu adalah poin pentingnya. Sebab tidak mungkin dalam Pribadi Allah terdapat kebenaran dan kejahatan sekaligus. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
upin
5 January 2018 10:33 am

~
Solihin,

Res:
1. Jika anda tidak memusuhi agama Islam, maka semua surah Al-Quran mengenai Al-Bara tidak terpakai untuk anda! Itukan sudah dijelaskan sebelum ini.
2. Pertanyaan yang sama untuk anda: Apa bukti bahwa Tuhan Yesus adalah maha pengasih dan maha penyayang sedangkan dia mengajar kebencian dalam Alkitab seperti yang termaktub pada sabda I Samuel 15:2-3, Ulangan 20:12-16; Matius 25:30, 26:31, 10:34-36, 21:12; Lukas 12:49-53, 19:27; Markus 11:15.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 2:45 pm
Balasan ke  upin

~
Saudara Upin,

1. Kami memandang saudara sebagai pribadi utuh yang dikasihi oleh Sang Pencipta, bukan karena agama saudara. Siapapun saudara, apapun agama saudara, dan dari manapun saudara berasal, kami menyayangi saudara karena Allah Sang Pencipta menyayangi saudara. Lagi pula, kami tidak pernah memusuhi Islam. Islam adalah agama yang diakui oleh negara ini. Tetapi kami mencoba mempertanyakan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Apakah mempertanyakan hal itu menjadikan kita bermusuhan?

2. Hingga saat ini saudara belum dapat menjawab pertanyaan kami. Kami sangat senang menjawab pertanyaan tersebut dan kami dapat membuktikan bukti kasih Isa Al-Masih kepada saudara. Tetapi kami merasa tidak baik meninggalkan atau menggantungkan pertanyaan yang belum dijawab hingga kini. Kami menunggu jawaban saudara. Setelah itu, kami akan menjawab pertanyaan saudara. Kami kira sikap ini adalah adil, bukan?
~
Solihin

Balas
hakkullah
5 January 2018 10:38 am

~
“Misalnya, pemboman gereja di Samarinda.”

Alasan apa yang dia lakukan? Apakah dia tidak mendengar hadits ini, “Barangsiapa membunuh kafir muahad2 dia tidak akan mencium bau surga, padahal baunya dapat tercium sejarak empat puluh tahun” (Shahih al-Bukhari 3166). Dalam surat Al Mumtahanah ayat 8 kita diperintahkan berbuat baik kepada orang kafir yang tidak memusuhi kita seperti kafir dzimmi, kafir muahad. Mereka (orang-orang kafir) salah apa sampai di bom begitu?

Lalu mau jujur seperti bagaimana? Memang anda yakin tindakan mereka dibenarkan dalam Islam? Lalu tafsir dari mana kalau anda bilang “dibenarkan”? Buktikan saja.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 2:54 pm
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkulah,

Kami mempersilakan saudara mengunjungi link ini: https://tinyurl.com/y94e3ahe untuk mengetahui motif pemboman tersebut. Karena sebenarnya kami mengharapkan saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan kami yang belum terjawab hingga kini. Kami berharap saudara tidak mencoba mengalihkannya. Silakan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya dan kami kutip kembali agar diskusi ini tidak menjadi debat kusir.

Mengapa jutaan orang Muslim Timur Tengah mengungsi ke negara-negara yang dianggap kafir seperti Eropa, Amerika, Kanada, dan Australia bila ada kedamaian di Timur Tengah sana? Mengapa Allah SWT mengajarkan kebencian? Bukankah Allah dikenal sebagai maha pengasih dan maha penyayang? Bagaimana mungkin dalam Pribadi yang suci terdapat kebenaran dan kebencian sekaligus? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
ApaAja
5 January 2018 11:34 am

*****
1. Karena seluruh mahluk hidup adalah ciptaan-Nya. Adalah sangat aneh dan ganjil, jika Allah Yang Maha Penyayang akan ciptaan-ciptaan-Nya, justru memerintahkan manusia lain untuk menyakiti/membunuh yang lain. Dengan alasan membela nama-Nya/agama-Nya, memangnya Allah itu bukan maha sanggup melakukan apapun, sampai harus minta “tolong” kepada manusia? Pakai akal budi anda.

2. Jelas-jelas tidak. Menurut logika saya, Al-Bara hanya “alat” untuk politik melancarkan kekuasaan seseorang. Sungguh sangat-sangat kelihatan sekali, tanyalah lubuk hati anda masing-masing.

3. Isa rela berkorban nyawa demi manusia lain, walaupun Beliau tidak bersalah. Tidak ada satu nabipun yang berbuat seperti Beliau, satu pun tidak.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 2:30 pm
Balasan ke  ApaAja

*****
Saudara ApaAja,

Jika setiap orang memikirkan dan merenungkan hal ini lebih jauh, maka manusia pada dasarnya membutuhkan kasih sayang, bukan kebencian. Saya merasa yakin bahwa orang jahat sekalipun membutuhkan kasih sayang dari orang terdekatnya. Artinya dalam lubuk hati paling dalam kebencian merupakan hal yang tidak diinginkannya. Tetapi menjadi pertanyaan besar bagi kita adalah mengapa kebencian menjadi sebuah ajaran yang diajarkan?
~
Solihin

Balas
Pakai Otak
5 January 2018 12:52 pm

~
Wahai Upin,

Sampai sekarang ajaran Kristus tidak pernah mengajarkan Al Bara, membunuh. Mengapa kamu tidak pakai nalar menampilkan ayat-ayat peristiwa bangsa Israel?

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
5 January 2018 2:32 pm
Balasan ke  Pakai Otak

~
Saudara Pakai Otak,

Memang benar bahwa Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan Al Bara, karena hal itu bertentangan dengan sifat Isa Al-Masih yang suci. Bagaimana mungkin kebenaran bersatu dengan kebencian atau kejahatan? Tentu tidak mungkin. Karena itu, amat mustahil Isa Al-Masih mengajarkan kebencian. Ini menandakan Isa Al-Masih adalah Pribadi yang konsisten.
~
Solihin

Balas
hakkullah
5 January 2018 3:22 pm

~
Apa saja’,

Qs 61:14. Kata anshara Allah artinya penolong agama Allah adalah perintah-Nya. Kalau Allah tidak memerlukan pertolongan, kenapa Dia perintahkan kita menolongnya? Sama seperti kata-kata “Allah tidak butuh sujud kita”, kenapa Allah perintahkan kepada kita? Sebabnya adalah manfaat dan faedahnya akan kembali pada diri kita sendiri. Tidak ada faedah buat Allah. Allah tetap besar dan Maha Besar. Tidak ada pengaruh bagi Allah.

Silakan orang Muslim murtad seperti Nusron, tetap saja kerajaan Allah besar. Semua jadi kafir tidak ada beriman sedikitpun, tidak ada pengaruh bagi Allah. Baca Qs 57:25. Anda baca lagi tentang Al Bara.

Balas
Admin
Staff Isa dan Al-Quran
8 January 2018 9:30 am
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkulah,

Surah Ash Shaff 61:14 sangat menarik untuk diteliti dan dicermati. “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong Allah…” Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT membutuhkan pertolongan dari manusia. Tentu ini menjadi pertanyaan besar sebagaimana telah disampaikan oleh saudara. Pertanyaan sesungguhnya adalah mengapa Allah membutuhkan pertolongan? Bukankah Allah SWT dianggap mahakuasa? Bagaimana menurut saudara?

Qs 57:25 tidak menjelaskan tentang Al Bara. Boleh kami tahu, penjelasan saudara tentang Qs 57:25? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Kitab Suci Yang Sahih Untuk Semua Umat Beragama
  • Islam, Kristen Dan Beragama Yang Benar
  • Pemberi Syafaat, Muhammad Ataukah Isa Al-Masih?
  • Takdir Allah Untuk Anda, Masuk Neraka Ataukah Surga di…
  • 5 Kelemahan Agama Kristen Menurut Umat Islam

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz