• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Ayat Lainnya > Alkohol, Babi, Gereja, Jilbab, Hollywood! Kekurangan Agama Kristen

Alkohol, Babi, Gereja, Jilbab, Hollywood! Kekurangan Agama Kristen

28 Januari 2019 oleh Web Administrator 235 Komentar

Banyak penganut agama Islam merasa kurang cocok dengan agama Nasrani. Mengapa? Antara lain ada lima topik yang, menurut para Mukmin, merupakan kekurangan agama Kristen. Yaitu: alkohol, babi, gereja, jilbab, Hollywood. Mungkin ada salah paham?! Perlu kita menyelidiki topik-topik ini dalam terang Kitab Allah.

Alkohol

Qs 2:219 menekankan bahwa meminum khamar, (alkohol), adalah dosa besar. Tahukah Anda ajaran Kitab Allah mengenai larangan kemabukan sangat tegas?

Di Injil kemabukan termasuk dalam daftar dosa yang sama berat dengan percabulan, kecemaran, penyembahan berhala, sihir. Akibatnya banyak pengikut Isa Al-Masih tidak minum alkohol.

Lagi ada tambahan bahwa orang yang terikat kemabukan tidak masuk Kerajaan Allah (Amsal 20:1; Roma 13:13; Galatia 5:19-21; Efesus 5:18). Allah sangat membenci kemabukan. Demikian banyak pengikut Isa yang saleh menjauhkan diri dari alkohol!

Babi

Para Mukmin merasa makan babi salah satu lagi kekurangan agama Kristen. Tahukah Anda tidak ada satu ayatpun yang menyuruh Pengikut Isa Al-Masih memakan babi!?

Saya, pengikut Isa Al-Masih, menjauhkan diri dari makan semua daging termasuk babi. Sebagian orang merasa tidak sehat makan daging. Sebetulnya ada aliran Nasrani dimana semua umatnya menolak makan babi dan semua macam daging! Demikian, pengikut Isa Al-Masih tidak harus makan babi!

Kitab Allah mengatakan orang Nasrani berdosa kalau makan sesuatu, termasuk babi, yang melawan hati nuraninya. Juga berdosa kalau makan sesuatu yang melemahkan iman teman sekepercayaannya (Injil Surat 1 Korintus 8:13; 10:28).

Gereja

Cara sembahyang di semua mesjid hampir sama. Tapi di gereja-gereja sering berbeda. Misalnya, ada sembahyang di gereja yang tidak memakai alat musik. Tidak memakai sandal atau sepatu, pria dan wanita duduk terpisah di lantai dan tidak memakai pakaian barat.

Bahkan pengikut Isa Al-Masih tidak wajib sembahyang di gedung gereja. Mereka boleh berkumpul dengan teman-teman seiman dalam bangunan kecil seperti mushola. Isa Al-Masih berjanji, “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 18:20). Email kami jika Anda tidak keberatan mengikuti gereja seperti di atas.

Jilbab

Para Muslimah memakai jilbab supaya menutup aurat hanya untuk yang Allah halalkan.

Kitab Allah juga menyuruh para wanita Nasrani supaya berdandan dengan bijaksana. Mereka harus menghindari pakaian seksi agar auratnya hanya untuk yang Allah halalkan.

Para wanita, pengikut Isa Al-Masih yang saleh pasti hati-hati sekali cara berpakaian. Mereka ingin sungguh mempermuliakan Allah.

Kristen Hollywood

Ada orang Islam yang korupsi, berjudi, seks bebas, minum alkohol, dll. Mereka menamakan diri beragama Islam, tetapi kelakuannya tidak sesuai dengan agamanya, bukan?

Demikian juga banyak orang Hollywood menamakan dirinya Kristen tetapi Kristen palsu. Mereka tidak mengikuti ajaran Isa Al-Masih. Malahan sekarang ini banyak orang Hollywood adalah agnostik dan ateis, bukan Kristen. Tahukah pembaca, Isa sendiri mengatakan bahwa tidak setiap orang yang memanggil Dia Tuhan akan masuk sorga (Injil, Rasul Besar Matius 7:21).

Saya, pengikut Isa Al-Masih menghindari menonton kebanyakan film Hollywood karena etikanya melawan Kitab Allah. Apakah Anda menolak menonton film Hollywood? Email kami mengenai mengapa banyak orang Islam masih menonton film Hollywood.

Saya yakin Anda tidak menolak agama Islam karena ada orang Islam yang korupsi, bukan? Demikian, semoga Anda tidak menolak Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, karena ada orang-orang Hollywood yang Kristen palsu.

Keselamatan Terdapat Dalam “Pribadi Utama”

Maka, masalah alkohol, babi, gereja, jilbab, Hollywood tidak perlu menghalangi seseorang menjadi pengikut Isa Al-Masih.

Para Mukmin serta semua pengikut Isa Al-Masih setuju bahwa satu-satunya nabi yang suci dan tidak pernah berdosa ialah Isa Al-Masih (Injil, Rasul Lukas 1:35, Qs 19:19). Juga, sesuai dengan Al-Quran dan Injil kita setuju bahwa Isa terutama di dunia dan di akhirat (Injil, Surat Kolose 1:15-16, Qs 3:45).

Jadi sangat pantas buat semua orang, dari agama apapun, menjadi pengikut Isa Al-Masih. Bagaimana menjadi pengikut-Nya? Menerima keselamatan kekal yang Ia sediakan bagi kita akibat penderitaan-Nya di salib!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Anda apakah ada kekurangan agama Kristen yang membingungkan Anda selain lima kekurangan yang disebut dalam artikel ini?
  2. Mengapa orang beragama Islam dan Kristen tidak hidup sesuai dengan ajaran agamanya? Apakah jalan keluar dari masalah ini?
  3. Antara lima topik di atas, yang mana paling membingungkan Anda dan menghindari Anda dari menerima keselamatan yang Isa Al-Masih meraih buat Anda?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Delapan Kekurangan Dalam Ibadah Nasrani
  2. Apakah Allah Lebih Membenci Makan Babi atau Berzinah?
  3. Video: Lima Kekurangan Ibadah Nasrani, Empat Kekurangan Ibadah Nasrani

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Ditempatkan di bawah: Ayat Lainnya

Reader Interactions

Comments

  1. Palsma mengatakan

    16 Mei 2019 pada 4:09 pm

    ~
    Staff 4 Mei 2019 pada 9:38 am
    Saudara Palsma,
    Di dalam Islam sudah diwajibkan setiap umat untuk mengikuti dan melakukan semua syariat Islam, tidak ada jalan lain dalam Islam untuk disebut sebagai orang bertakwa jika tidak melakukan semua syariat. Artinya, kaum Muslim tidak punya pilihan selain mengikuti sesuatu yang sudah ditetapkan. Allah SWT dan nabi Islam menetapkan untuk mengikutinya.

    Jawab: Pengikut Kristen bebas melakukan pilihan apapun, bahkan membunuh jutaan manusia pribumi benua Amerika, ber-mabuk-mabukan (Yohanes2:10, Kejadian 19:32 s/d 38, 2 Samuel 11:13 ), berzinah tidak menjadi masalah. Pokoknya sudah dijamin.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 Mei 2019 pada 8:59 pm

      ~
      Saudara Palsma,

      Kalau saudara mempunyai keyakinan bahwa berzinah dan mabuk-mabukan tidak menjadi masalah karena keselamatan sudah dijamin, itu hak saudara. Namun tidak demikian dengan keyakinan pengikut Isa Al-Masih.

      Isa Al-Masih mengajarkan kepada para pengikut-Nya untuk hidup kudus. “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (Injil, Surat 1 Petrus 1:14-16).

      Demikian semoga saudara mendapat pencerahan dari Allah.
      ~
      Slamet

  2. Palsma mengatakan

    23 Mei 2019 pada 4:52 pm

    ~
    Staff 16 Mei 2019 pada 8:59 pm
    Saudara mengutip Surat 1 Petrus 1:14-16
    dengan komentar, “Demikian semoga saudara mendapat pencerahan dari Allah.”

    Jawab: Ayat itu sudah saya baca, kemudian ayat Yohanes2:7 s/d 10 dan Kejadian 19:32 s/d 38 juga sudah saya baca.
    Bukan pencerahan yang saya dapat dari Bible, malah pencerahan Qs 4:82.
    Qs 4:82. “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah. Tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 Mei 2019 pada 8:34 pm

      ~
      Saudara Palsma,

      Kami menyampaikan terima kasih atas kesedian saudara membaca firman Allah yang terdapat dalam Injil Surat 1 Petrus 1:14-16, “….hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus…”

      Memang untuk hidup kudus sebagaimana Allah itu adalah kudus adalah hal yang sangat sulit bahkan mustahil. Oleh karena itu dalam kekristenan ada konsep Juruselamat, satu Pribadi Ilahi yang tanpa cela, kudus. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Namun karena pengorbanan Sang Juruselamat itu, maka setiap orang yang percaya dan menerima Dia akan dipandang kudus, tak bercela dihadapan Allah.

      Bagaimana dengan saudara, dapatkah saudara mencapai standard kekudusan seperti yang telah ditetapkan Allah?
      ~
      Slamet

  3. hakkullah mengatakan

    31 Mei 2019 pada 8:36 am

    ~
    Kami bertanya demikian karena ayat Al-Quran menyatakan dengan pasti bahwa Allah SWT menetapkan manusia dan Mukmin berada dalam neraka (Qs 32:12, 19:71, 35: 8)..

    Respon: Maksud saya: apakah anda paham seperti itu? Dan apakah saya paham sama dengan anda?. Kalau beda, apa yang mau dijawab? sudah pasti, sebrangan. seharusnya saya yang bertanya anda apa yang anda pahami itu, adakah ayat Alquran menyatakan orang-orang mukmin masuk neraka? Kalau tidak ada, apakah benar anda paham seperti itu? Anda bertanya seenaknya saja. Pointnya: orang mukmin ditetapkan neraka, bukan anda tanyakan kepada saya, tapi saya yang bertanya: adakah ayat Alquran yang menyatakan orang mukmin masuk neraka dengan ayat muhkam?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 Agustus 2019 pada 3:08 pm

      ~
      Sdr. Hakkullah,

      Al-Quran adalah firman Allah SWT, wajib sdr taati dan imani. Saudara harus menerima takdir Allah SWT bagi sdr. Nah, pertanyaan kami seharusnya sdr jawab, namun fakta bahwa Mukmin di neraka tidak dapat dibantah. Mengapa? Karena Firman Allah SWT menyatakan mesti mendatangi neraka. Apakah ayat ini (Qs 19:71) adalah ayat yang muhkam (bisa diubah/diganti)? Mengapa, apa alasannya?
      ~
      Purnama

  4. Palsma mengatakan

    1 Juni 2019 pada 2:17 pm

    ~
    Staff Isa dan Al-Quran mengatakan;
    A. Isa Al-Masih mengajarkan kepada para pengikut-Nya untuk hidup kudus. “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (Injil, Surat 1 Petrus 1:14-16).

    B. “Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Namun karena pengorbanan Sang Juruselamat itu, maka setiap orang yang percaya dan menerima Dia akan dipandang kudus, tak bercela dihadapan Allah”.

    Dua konsep yang ambigu.

    Balas
  5. Palsma mengatakan

    3 Juni 2019 pada 6:06 pm

    ~
    Staff 18 Mei 2019 pada 9:46 am
    Sedangkankan Kitab Suci Allah menunjukkan bahwa Allah menghendaki semua orang untuk diselamatkan masuk sorga. “… Ia [Allah] menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Surat 2 Petrus 3:9).

    Jelas masuk neraka atau sorga itu tergantung bagaimana seseorang menetapkan pilihannya. Jika seseorang dihukum di neraka, itu karena dosa-dosanya, bukan karena ketetapan Allah. Sebab Allah ingin semuanya selamat di sorga.

    Jawab:
    Koment staff: “Jika seseorang dihukum di neraka, itu karena dosa-dosanya.”
    Ini satu pernyataan Staff yang lebih jujur. Dihukum karena dosa-dosa nya bukan sekedar percaya saja, persis penyataan Yakobus.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      6 Juni 2019 pada 10:51 am

      ~
      Saudara Palsma,

      Memang Kitab Suci Allah menunjukkan kepada kita bahwa upah dosa adalah maut/ kebinasaan kekal di neraka (Injil, Surat Roma 6:23). Artinya tanpa kecuali setiap orang itu harus dihukum di neraka, karena setiap orang telah berbuat dosa. Kitab Islam mengatakan bahwa “tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

      Lalu muncul pertanyaan, bagaimana orang dapat diselamatkan dari hukuman neraka? Bersedia datang kepada Juru selamat yaitu Yesus Kristus untuk mohon pengampunan atas segala dosa-dosa-nya. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9).
      ~
      Slamet

  6. Jesus Park mengatakan

    4 Juni 2019 pada 1:51 am

    ~
    Palsma,
    Pertentangan sederhana Al-Quran sesuai logika, Al-Quran klaim allah Islam dapat melakukan apa saja dengan “kun”, tetapi mengapa harus shalawat untuk nabi Islam?
    Jadi Qs 4:82 sudah membuktikan bahwa Al-Quran bukan dari Tuhan? Pertanyaan lain, untuk apa allah menciptakan babi? Apakah babi pernah berbuat maksiat?

    Hakkullah,
    Muslim sudah ditetapkan di neraka Qs 19:71 termasuk Muslim yang taqwa Qs 19:72 dan kekal selamanya di neraka berdasarkan (Qs 20:74)? Apakah Al-Quran masih kurang jelas, semua mukmin ke neraka? Apakah alkohol diciptakan oleh allah? Apakah adanya alkohol menegaskan kehendak allah Islam agar manusia berbuat maksiat (Qs 19:83)?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      9 Juni 2019 pada 2:54 pm

      ~
      Saudara Park,

      Terima kasih untuk pertanyaan yang saudara sampaikan.
      Tentunya bukan karena babi atau minuman beralkhohol yang menyebabkan manusia masuk neraka.

      Manusia akan menerima hukuman kekal di neraka, “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22).
      ~
      Slamet

  7. hakkullah mengatakan

    11 Juni 2019 pada 5:53 am

    ~
    Muslim sudah ditetapkan di neraka Qs 19:71 termasuk Muslim yang taqwa Qs 19:72 dan kekal selamanya di neraka berdasarkan (Qs 20:74)? Apakah Al-Quran masih kurang jelas, semua Mukmin ke neraka?

    Respon: jadi anda yang menentukan nereka dengan alasan berdasarkan ayat Al-Quran itu, lalu anda tidak mau beriman, karena anda takut akan ditetapkan di neraka. Kalau begitu, tanyakan saja langsung kepada Allah mungkin? Saya tidak mengikuti pendapat anda tentang ayat itu, tapi tiap-tiap apa yang diucapkan kita, dicatat 2 malaikat. Ucapan anda tanggung jawab sendiri beserta dengan orang yang mengikuti anda. Yang jelas; siapapun yang mengatakan Yesus itu Allah, pasti masuk neraka.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 Juni 2019 pada 7:11 am

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Tentunya saudara mengetahui bahwa para pengikut Yesus Kristus itu adalah orang-orang yang mengakui bahwa Yesus Kristus itu adalah Anak Allah [Allah]. Dan ternyata Yesus sendiri membenarkan akan hal ini, mari kita perhatikan pengakuan-Nya. “Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 15:16-17).

      Dan kepada para pengikut Yesus Kristus ini, Allah SWT dalam Al-Quran berjanji akan meninggikan mereka pada Hari Kiamat. “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).

      Tentunya Allah SWT tidak akan mengingkari janji-Nya, bukan?
      ~
      Slamet

  8. Palsma mengatakan

    12 Juni 2019 pada 5:35 pm

    ~
    Bukan pencerahan yang saya dapat dari Bible, malah pencerahan Qs 4:82.
    Qs 4:82. “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah. Tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”

    Betul sekali pencerahan Qs 4:82 tersebut, begitu saya baca Bible dan baca lagi, ternyata banyak sekali hal-hal yang saling bertentangan di dalam Bible. Itu membuktikan bahwa Bible bukan dari Allah.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 Juni 2019 pada 7:37 am

      ~
      Saudara Palsma,

      Sebenarnya kami juga percaya kalau dalam Al-Quran ada wahyu Allah, selama wahyu tersebut tidak bertentangan dengan Alkitab. Misalnya sebuah ayat tentang pengikut Isa Al-Masih yang ditinggikan Allah karena mereka memiliki terang hidup. “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).

      Karena Alkitab mengatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang tidak berjalan di dalam kegelapan. “Isa Al-Masih berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
      ~
      Slamet

  9. Palsma mengatakan

    12 Juni 2019 pada 6:47 pm

    ~
    Jesus Park 4 Juni 2019 pada 1:51 am
    Pertanyaan lain, untuk apa allah menciptakan babi? Apakah babi pernah berbuat maksiat?

    Jawab: Satu-satunya hewan yang sangat senang jantannya menonton pasangan betinanya ber “cinta” dengan jantan lainnya.
    Inilah satu sifat paling kotor pada mahluk yang bernafsu sahwat. Sifat ini selalu menjangkiti manusia yang selalu memakan dagingnya. Terlihat pada komunitas manusia yang suka memakan daging babi.

    Itulah sebabnya Allah melarang memakannya. Jadi untuk apa diciptakan? Salah satu adalah untuk keseimbangan ekosistem alam. Sama kegunaannya, Allah menciptaka virus/kuman.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 Juni 2019 pada 10:28 am

      ~
      Saudara Palsma,

      Jelas Allah yang mengetahui sifat-sifat yang ada dalam diri ciptaan-Nya. Bukan hanya babi dan orang yang makan daging babi yang senang “mengumbar’ hawa nafsu sahwat. Tapi setiap manusia yang hidupnya hanya untuk memenuhi keinginan daging. Oleh karena itu tidaklah salah kalau nabi saudara menerima wahyu yang mengatakan, “…kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki” (Qs 4:3).

      Sebaliknya bagi setiap orang yang hidup menurut keinginan roh maka Allah memberikan firman seperti ini. “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah” (Injil, Surat 1 Tesalonika 4:3-5).
      ~
      Slamet

  10. hakkullah mengatakan

    16 Juni 2019 pada 10:42 am

    ~
    “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat”

    Respon: Kalau mengikuti jejak Isa as yang benar. Apakah anda mengikut jejaknya? Apakah Isa as makan daging babi? Bagaimana anda bisa mengatakan kami mengikuti Yesus?. Apakah anda tidak mengerti kata “mengikuti”?. Apakah berdasarkan tulisan saja, apakah akan dibilang mengikuti jejaknya?. Berikan satu saja jejak yang benar-benar melihat langsung perbuatan Yesus!. Lalu siapa yang anda ikutin? Sahabat? Mereka sudah meninggal. Ada pewarisnya? tidak ada. Jadi, tulisan bukan menjadi patokan kalau anda benar-benar mengikuti Yesus. Ok. Silahkan anda berfikir dan merenung.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      17 Juni 2019 pada 4:56 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Pengikut Isa Al-Masih adalah mereka yang mengikuti teladan hidup Isa Al-Masih dan hidup sesuai ajaran firman-Nya. Seperti, mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, tanpa memandang perbedaan. Tidak memerangi atau mengkafirkan, tidak melakukan dosa (Injil, Markus 7:15-23). Terlebih lagi percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat yang menebus, mengampuni dosa dan memberikan keselamatan kekal yang pasti. “Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).

      Apakah sdr mau mengikuti Isa Al-Masih? Bagaimana sdr Hakkullah?
      ~
      Purnama

  11. hakkullah mengatakan

    18 Juni 2019 pada 8:42 am

    ~
    Anda bilang Yesus itu Tuhan, lalu siapa Allah? Yesus mengatakan dalam Alkitab dan Al-Quran, Allah itu adalah Tuhan kita, saya Yesus hanyalah utusan saja. Kalau Anda benar-benar mengikuti Yesus, maka anda harus mengikuti bahwa Yesus bukan tuhan dan Tuhan yang sebenarnya adalah Allah. Berarti ayat Alkitab manapun yang mengatakan bahwa Yesus itu Allah adalah batil ataupun pratek maupun penjelasan mengenai bahwa Yesus itu Tuhan adalah batil. Jadi, saya lebih mengikuti Yesus daripada anda. Jadi kontroversi atau dua jalur yang berbeda : Yesus itu tuhan atau Allah itu Tuhan, lalu Yesus pratek yang mana? Baca Yohanes 17:3 disinilah saya bilang bahwa ajaran anda abu-abu, apakah anda baru paham?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Juni 2019 pada 2:43 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Isa Al-Masih dan Allah adalah satu. Lihatlah Injil menyatakan; “Aku dan Bapa adalah satu.”  Serta Isa menyatakan: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30, 14:9). Itu sebabnya dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3 dinyatakan siapa yang mengenal Allah harus mengenal Isa Al-Masih. Mengapa? Karena Isa adalah Allah sendiri yang menjelmah menjadi manusia.

      Bukankah Al-Quran menyatakan Mukmin harus menyembah Allah dan Isa Al-Masih (Qs 9:31, 4:172)? Bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama 

  12. Palsma mengatakan

    18 Juni 2019 pada 7:37 pm

    ~
    Staff 16 Juni 2019 pada 10:28 am
    Saudara Palsma,
    Jelas Allah yang mengetahui sifat-sifat yang ada dalam diri ciptaan-Nya. Bukan hanya babi dan orang yang makan daging babi yang senang “mengumbar’ hawa nafsu sahwat. Tapi setiap manusia yang hidupnya hanya untuk memenuhi keinginan daging. Oleh karena itu tidaklah salah kalau nabi saudara menerima wahyu yang mengatakan.

    Jawab:
    Memenuhi hawa nafsu adalah manusiawi, sepanjang dalam koridor hukum. Tetapi satu-satunya mahluk yang. senang jantannya menonton pasangan betinanya bercinta dengan jantan lain adalah suatu penyimpangan yang serius, itu sebabnya babi itu dikatakan “kotor.” Yang suka memakan dagingnya disangsikan akan ketularan sifat penyimpangan ini.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      19 Juni 2019 pada 11:22 am

      ~
      Saudara Palsma,

      Pendapat saudara subyektif sekali, apakah saudara telah melakukan penelitian terhadap sifat babi tersebut. Barang kali yang saudara sampaikan hanya berdasarkan perkataan ustad.

      Sebenarnya hawa nafsu yang berlebihan bukan berasal karena kita segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut kita, melainkan segala sesuatu yang keluar dari dalam hati. Hati orang berdosa yang belum disucikan oleh darah “Anak Domba Allah.”

      Di dalam Kitab Suci Allah, Isa Al-Masih berkata,“…Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” …Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:18-22).
      ~
      Slamet

  13. Palsma mengatakan

    18 Juni 2019 pada 7:42 pm

    ~
    Kami tetap berpegang teguh dengan “bimbingan Allah” dengan petunjuknya tercantum dlm Qs. AL FAATIHAH “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan (kitab) yang lurus (QS.2/2), (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan/kitab) mereka yang dimurkai (PL) dan bukan (pula jalan/kitab) mereka yang sesat (PB)”.

    Apapun yang sdr sampaikan dengan argumen bersumber Bible (kitab yang dimurkai dan sesat) tidak sejajar/selaras dengan Qur’an pasti kami tolak.
    Apalagi dengan keyakinan Syirik yang membuat penganutnya bergelar musyrik kami akan tolak sekeras-kerasnya. Salah satu musyrikin adalah ahli kitab Qs.98:1.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Juni 2019 pada 2:57 pm

      ~
      Saudara Palsma,

      Al-Quran jelas memberikan refrensi tentang jalan yang lurus, Petunjuk dan cahaya serta pengajaran hanya ada dalam Injil (Qs 5:46). Nabi Islam juga mengakui bahwa Taurat dan Injil adalah firman Allah. “Muhammad meletakkan tangannya di atas Taurat dan Injil dan menyatakan bahwa Taurat dan Injil adalah Firman Allah” (Hadist Sunan Abu Dawud no 4464).

      Nah, sepertinya sdr menolak pendapat Al-Quran dan nabi Islam. Mengapa sdr mengatakan Taurat dan Injil dimurkai sedangkan Al-Quran dan nabi Islam tidak menyatakan demikian? Apakah sdr pengikut Allah atau setan? Maaf, karena setan tidak tunduk pada firman Allah. Bagaimana sdr?
      ~
      Purnama

  14. Palsma mengatakan

    18 Juni 2019 pada 8:34 pm

    ~
    Di negara-negara Kristen berapa banyak anak lahir tanpa diketahui siapa ayahnya. Kasus ini akan sulit dijumpai dinegara-negara Muslim. Ber-kali-kali saya katakan:”Tuduhan-tuduhan negatif yang saudara tujukan ke Islam, ternyata itu semua terjadi ke golongan Kristen. Bahkan lebih hebat dan parah dari yang dibayangkan.”

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      19 Juni 2019 pada 11:38 am

      ~
      Saudara Palsma,

      Kami tidak bermaksud mencela agama yang satu dan meninggikan agama yang lain. Secara umum baik orang Kristen maupun orang yang beragama lain sebenarnya sama saja, mereka semua adalah orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat yaitu Isa Al-Masih.

      Hanya dengan menerima Isa Al-Masih dalam hati saja, maka seseorang akan menjadi ciptaan baru.
      “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, 2 Korintus 5:17).

      Bagaimana dengan saudara, apakah saudara ingin menjadi “manusia baru”, bukalah hati saudara bagi Isa Al-Masih!
      ~
      Slamet

  15. Jesus Park mengatakan

    22 Juni 2019 pada 5:02 pm

    ~
    Hakkullah,

    Kami hanya minta jawaban saudara, atau mungkin dapat dibantu ulama saudara, karena menurut nabi Islam, dosa terbesar yaitu bertanya pada allah Islam (HR. Muslim, 2358 b). Jadi tidak mungkin kami bertanya pada allah saudara. Bukankah saudara mengikuti diskusi ini untuk membantu allah Islam menjawab untuk orang kafir, bagaimana?

    Palsma,

    Manusia, kelinci, dll, “bercinta dengan pasangan lain” dan ditonton jantan sebelumnya? Dan perbuatan zina itu dihalalkan nabi Islam dalam Al-Quran (Qs 24:33). Bukankah Islam melegalkan zina, sedangkan Isa mengajarkan jangan berzina sehingga tuduhan saudara terhadap kristen tidak tepat. Kristen yang zina melanggar ajaran Isa, bukan?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 Agustus 2019 pada 3:17 pm

      ~
      Saudara Park,

      Injil Allah dengan tegas melarang perzinahan, bila seorang yang sudah beristri berselingku/ kawin lagi, itu bagian dari perzinahan. Namun, terdapat perbedaan antara Injil dan ajaran Al-Quran. Kita seharusnya patut bersyukur mengikuti ajaran Injil, karena Injil mengajarkan untuk menghormati dan mengasihi sesama manusia, menjaga kekudusan pernikahan, termasuk untuk setia pada pasangan/ istri atau suami.
      ~
      Purnama

  16. Ridho mengatakan

    15 Agustus 2019 pada 8:07 am

    ~
    70. Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka.
    71. Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
    72. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.

    Kristiani begitu gemar membuat penipuan dalam hal ini dengan cara tidak mengutip ayat selanjutnya. Biasanya Kristiani yang kebablasan akan mengatakan bahwa terjemahan ayat diatas membuktikan semua Muslim masuk neraka, karena ada kalimat “tidak seorangpun dari padamu mendatangi neraka”.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 Agustus 2019 pada 3:25 pm

      ~
      Saudara Ridho,

      Kami tidak menipu, tetapi kami menyampaikan apa yang firman Allah SWT sampaikan. Al-Quran untuk orang Muslim, bukan untuk pengikut Isa. Karena itu pernyataan Allah SWT semua Mukmin masuk neraka adalah kemestian yang sudah ditetapkan (Qs 19:71-72). Adalah dilema sdr dan umat Muslim lainnya, karena ternyataan tujuan akhir di akhirat adalah neraka. Pertanyaannya, mengapa Allah SWT menentapkan sdr mendatangi neraka?

      Pengikut Isa mendapatkan jaminan keselamatan di surga (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28, Surat Roma 10:9-10). Dan Al-Quran pun menyatakan demikian, “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
      ~
      Purnama

  17. Oslando mengatakan

    20 Agustus 2019 pada 6:10 pm

    ~
    Hey orang miskin ilmu,

    Keburukan kalian terdapat dikelemahan kalian yang tidak bisa memhami kitab kalian sendiri. Hadist di Al-Quaran dikatakan bahwa musik itu haram. Tapi mengapa kalian tetap atau masih memainkan musik mengapa? Berarti disini dikatakan bahwa kelemahan kalian terdapat di cara kalian memahami Al-Quran.

    Ok, pesan dari saya mulai dari sekarang janganlah mencari-cari kesalahan agama lain urus saja agamamu dan janganlah menista agama lain karena terdapat di surat Surat Al-An’am Ayat 108.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 Agustus 2019 pada 3:38 pm

      ~
      Saudara Oslando,

      Sebenarnya kami tidak setuju untuk memburukkan agama tertentu, karena setiap kita harus saling menghargai dan menghormati kepercayaan seseorang. Isa Al-Masih/Yesus Kristus mengajarkan, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Injil, Rasul Matius 7:12).

      Di dalam Al-Quran memang ada banyak hal yang bertentangan dengan ajaran Injil. Jika ada ajaran yang memang disampaikan tidak sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih yang diklaim dalam Al-Quran, maka wajib untuk diluruskan. Cotoh yang sdr sampaikan sebenarnya baik, apa alasanya di dalam hadist dan Al-Quran dikatakan musik haram? Namun, sdr juga harus memberikan refrensinya, agar sdr tidak menuduh. Kami harap hal itu sdr dapat pahami. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  18. Jesus Park mengatakan

    25 Agustus 2019 pada 1:26 pm

    ~
    Ridho,

    Kami membaca Qs 19:72, wahyu inilah yang membuktikan bahwa semua Muslim ke neraka termasuk Muslim taqwa. Mengapa Muslim taqwa juga ada di neraka? Karena mereka orang berdosa. Wahyu tadi akan menjadi bertentangan dengan (Qs 43:74), “orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam”.

    Oslando,

    “Jika benar katakan benar, jika salah katakan salah”. Kami tidak mencari kesalahan Islam, tapi saudaralah menuduh kami menyalahkan Islam. Mengapa ada Qs 6:108? Agar allah Islam tidak dihina, tapi allah Islam boleh menghina “binatang ternak” (Qs 7:179) dan nabi Islam juga menghina, “Muslimin diperintahkan untuk menghina mereka” (Jami` at-Tirmidhi, 1602). Jadi Islam boleh menghina atau tidak?

    Balas
  19. hakkullah mengatakan

    26 Agustus 2019 pada 6:02 am

    ~
    Dosa terbesar yaitu bertanya pada allah Islam (HR. Muslim, 2358 b).

    Respon: baca hadits lengkapnya, bukan nomor yang dibutuhkan. Hadits itu bukan seperti Al-Quran, ada nomor suratnya, ada nama suratnya, ada nomor ayatnya. Bukan ditanyakan halamannya. Setiap kitab itu belum tentu sama. Harus jelas, nama penulis siapa, di mana pernerbitnya. Coba anda tunjukkan yang lengkap, bahasa Arabnya, penulisnya, penerbitnya, terus perawinya siapa? Tidak dibutuhkan nomor haditsnya, dibutuhkan penulisnya. Jangan dilompatin dulu, langsung ke nomor hadits, tapi buku yang mana dan penulisnya siapa? Kecuali saya mengenalnya, gak butuh nomor berapa. Ok.

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 … 4 5 6

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Dosa Amarah Menjauhkan Mukmin dan Nasrani dari Allah?
  • Siapakah Pemimpin Ideal menurut Islam?
  • Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna
  • Seorang Muslim Membaca Kitab Injil dan Taurat
  • Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
  • Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
  • Pandangan Al-Quran Tentang Injil
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Islam?
  • Isa Dan Injil-Nya Dalam Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • Islam Adalah Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Kristen?
  • Muslim & Kristen Sehati: "Allah Tidak Dapat Mati"!
  • Islam, Kristen Dan Beragama Yang Benar

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

Tunggu dulu!

Anda bisa mempelajari Isa Al-Masih dan agama Islam mendalam dengan menerima bulletin berkala Isa dan Al-Fatihah yang gratis.
Daftarlah sekarang!





 



 




×