Seorang Muslim bertanya kepada ustad, “Bagaimana kita tahu agama kita paling benar?” Ustad menjawab, “Kita harus menyakini bahwa agama Islam paling benar.”
Namun, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan, “. . . jangan menganggap kita yang paling benar dalam hal beragama,” (Tempo.co, 10-2-2017).
Bagaimanakah sikap tepat dalam beragama agar kita tidak salah dalam beriman?
Beragama itu Mengimani Kebenaran
Kita ingin orang lain mengakui kebenaran agama kita, bukan?
Maka sikap beragama paling tepat ialah mengimani kebenaran-kebenaran yang sudah teruji. Bukannya berasumsi atau hanya percaya ajaran guru-guru kita. Karena asumsi bisa saja salah.
Contoh, meski banyak orang percaya sebagai Injil asli, injil Barnabas bertentangan dengan Al-Quran dan sejarah. Al-Quran menuliskan, “Maryam mengalami rasa sakit saat melahirkan” (Qs 19:23). Sedangkan injil Barnabas bab 13 mengatakan, “Maryam . . . melahirkan puteranya tanpa sakit.”
Manakah yang benar? Emailkan pendapat Anda soal mengimani kebenaran di sini!
Manakah yang Wajib Kita Imani?
Mari kita meneliti ajaran agama, Wahyu Allah dan fakta sejarah di bawah ini. Agar kita tahu kebenarannya.
Pertama, sesuai kepercayaan Islam, Ibrahim membangun Kabah di Mekah. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail . . .” (Qs 2:127). Fakta sejarah membuktikan bahwa Abu Karb Asa’d, seorang suku Khuzaa’h dari Yaman, adalah pembangun pertama Kabah. saat ia berkuasa di Yaman pada tahun 410-435 M. (Al-Azruqi, Akhbar Mecca, 1, hal. 6).
Kedua, Al-Quran menuliskan, “Firaun berkata: ‘. . . aku akan menyalib kamu semuanya’” (Qs 7:123-124). Data sejarah membuktikan bahwa Firaun (2000 sM/sebelum Masehi) tidak mempraktekkan hukum penyaliban. Bangsa Persia (tahun 600 sM) dan kekaisaran Romawilah (27 sM) yang mempraktekannya.
Ketiga, tertulis dalam Qs 4:157 (tahun 600 M), “. . . mereka [orang Yahudi] tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya [Isa] . . .” Injil Allah (tahun 90 M) menyaksikan “. . . prajurit-prajurit [Romawi] itu menyalibkan Yesus [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:23).
Kesaksian Injil bukti paling sahih, bukan? Sebab penulisnya para murid Isa Al-Masih, sebelum tahun 90 Masehi. Jadi sangat dekat dengan peristiwanya.
Sejarahwan Joshepus (37-100 M), Tacitus (56-117 M), Mara Bar-Serapion (70 M) Phlegon (80-140 M) mencatat peristiwa penyaliban Isa Al-Masih. Josephus, sejarawan Yahudi menuliskan, “. . . hiduplah . . . Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati.”
Sampaikanlah di sini pendapat Anda soal fakta-fakta itu!
Berimanlah pada Kebenaran!
Faktanya, sejarah membuktikan bahwa Isa Al-Masih mati disalib untuk menanggung hukuman dosa manusia, yaitu kematian kekal. Maka setiap orang yang percaya kepada-Nya pasti beroleh penyucian dosa dan hidup kekal di sorga-Nya.
Jadi sikap beragama yang paling benar ialah mengimani kebenaran Injil yang sesuai fakta sejarah dan menjamin keselamatan. Imanilah Isa Al-Masih Sang Juruselamat.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa kita wajib mengimani kebenaran, bukan menganggap agama sendiri paling benar?
- Sesuai artikel di atas, benarkah agama Islam paling benar? Berikan alasannya!
- Menurut artikel di atas, bukannya ajaran Al-Quran, tetapi ajaran Injil Allah yang didukung fakta dan data sejarah. Bagaimankah seharusnya sikap kita kepada Injil?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Semua Agama ‘Jalan’ Menuju Allah?
- Pandangan Agama Terhadap Ibadah Yang Sempurna
- Muslim Bertanya, “Benarkah Isa Al-Masih Beragama Kristen?”
- Apakah Wafatnya Muhammad Ali Mengajarkan Kita Tentang Agama?
- Yang Mana Syariat Agama Terbaik?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Admin menukil bahwa hukuman penyaliban baru dilakukan orang semenjak abad ke-6 SM oleh bangsa Persia dan juga dipraktekkan oleh kekaisaran Romawi pada tahun 27 SM dan di masa kekaisaran Romawi ini penyaliban Yesus dikisahkan.
Rentang waktu enam abad itu tentu tidak sedikit orang yang telah dihukum salib. Akan bermanfaat bila admin bisa menjelaskan mengapa salib menjadi simbol/identitas bagi agama Kristen? Karena di setiap gereja tentu terpasang tanda salib. Mengapa anak yang dilahirkan oleh Maria harus diberi nama Yesus dan bukan Imanuel?
~
Saudara Daadied,
Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Mengapa salib menjadi simbol bagi agama Kristen? Awalnya, salib tidak dijadikan sebagai simbol. Sebab salib adalah hukuman terkeji dan memalukan. Tetapi pada abad kedua, salib mulai digunakan sebagai simbol untuk mengingatkan penderitaan Isa Al-Masih demi menyelamatkan manusia dari dosa. Tetapi juga simbol bahwa Isa Al-Masih telah mengalahkan Iblis. Silakan baca Taurat, Kejadian 3:15.
Berkenaan dengan nama Isa Al-Masih, bukan Imanuel yang digunakan. Kami menyarankan agar kita berdiskusi via email mengenai hal ini, karena pertanyaan ini dapat mengarah ke topik lain. Silakan mengemail kami ke:
Nah, bagaimana pandangan saudara mengenai artikel di atas? Menurut saudara, benarkah agama Islam paling benar? Berikan alasannya!
~
Solihin
*
Sesuai artikel di atas, benarkah agama Islam paling benar? Berikan alasannya!
Jawab:
Ya, Islam adalah ajaran yang paling benar. Buktinya? Al-Quran secara jelas dan tepat menjelaskan proses penciptaan manusia dan janin (surat Al Mukminun ayat 12 – 14).
*
Saudara Al-Fatihah,
Menarik sekali jawaban saudara. Kebenaran sebuah ajaran perlu dikonfirmasi dari sumber-sumber lain. Misalnya, dari sejarah. Contoh yang diberikan saudara perlu dikonfirmasi dari sains. Tetapi apa yang disampaikan saudara masih bersifat subyektif. Sebab saudara masih menggunakan sumber dari Al-Quran semata.
Pun bila kita cermati ayat-ayat itu secara teliti, maka banyak kejanggalan di sana. Misal, air mani dijadikan segumpal darah, segumpal darah dijadikan daging, segumpal daging dijadikan tulang belulang. Lalu tulang belulang dibungkus dengan daging. Bagaimana mungkin prosesnya demikian? Kami bertanya kepada saudara. Adakah sumber lain yang menyatakan proses penciptaan manusia seperti yang disampaikan Al-Quran? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
~
Ajaran Islam paling salah. Islam menolak firman dan roh yang esa dalam zat Sang Khalik adalah Allah juga. Sebelum segala sesuatu diciptakan maka Sang Khalik esa dengan firman dan roh-Nya, artinya firman dan roh dalam zat Sang Khalik adalah kekal, tak berawal dan tak berakhir.
Islam juga kacau mengenai Roh Kudus, karena Islam membuat Roh Kudus jadi Jibril alias Jibril bukanlah malaikat. Padahal kitab Injil dengan jelas menunjukkan bahwa malaikat Gabriel bukan Roh Kudus. Masih banyak kesalahan-kesalahan lain.
~
Saudara Agur,
Setiap ajaran perlu diperbandingkan dengan sumber-sumber lain agar diketahui kebenarannya. Lagi pula, perlu diperiksa kapankah nabi Islam mengetahui nama Jibril. Sebab pada masa awal kenabian nabi Islam, nama Jibril belum disebutkan. Terimakasih untuk tanggapannya.
~
Solihin
~
Agur bin Yake,
Kristenlah ajaran paling salah. Kristen yang mengajarkan bahwa dosa harus ditebus dengan penyaliban. Kristen yang mengajarkan dengan jelas bahwa Tuhan bisa mati (padahal Tuhan tidak bisa mati maupun disalib). Kristen yang salah menerangkan konsep Tuhan dengan mengatakan Trinitas.
~
Saudara Al-Fatihah,
Kami dapat memahami pendapat saudara tersebut. Bila kami menggunakan cara pandang yang sama, maka kami pun akan berpendapat demikian. Itu sebabnya, kami menyatakan bahwa setiap ajaran perlu diperbandingkan dengan sumber-sumber lain. Artikel di atas telah menjelaskan peristiwa penyaliban yang sungguh-sungguh terjadi karena dikonfirmasi oleh sejarawan sekuler, seperti Josephus, Tacitus, Mara Bar-Serapion, dan Phlegon.
Fakta sejarah ini bertentangan dengan Al-Quran. Al-Quran menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak disalibkan, tetapi tidak ada bukti sejarah untuk pernyataan tersebut. Mengacu pada fakta-fakta tersebut, maka beragama yang benar adalah mengimani kebenaran sesuai dengan fakta sejarah. Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan mati di kayu salib sesuai dengan fakta sejarah. Tetapi Kristen tidak pernah menyatakan bahwa Tuhan bisa mati, melainkan tubuh jasmani yang dapat mati. Ini adalah dua hal yang berbeda.
~
Solihin
~
Islam, Kristen, Hindu, Budha, Yahudi, Atheis, Agnostik adalah umat yang satu. Tinggal di bumi yang sama. Mereka pernah jadi bayi, remaja, dewasa. Mereka merasakan bersama dengan keluarga dan berpisah dengan keluarga. Mereka merasakan hidup pasti merasakan mati. Mereka juga mengalami tangis dan tawa dalam kehidupannya. Mereka juga pernah sakit dan bisa sakit. Mereka sebenarnya sama. Hanya saja teradu domba oleh ideologi, pemikiran, teori-teori.
~
Saudara Alex,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Semua agama tinggal dalam satu tempat yang bernama bumi. Tetapi pencarian kebenaran seringkali tidak memuaskan bagi pihak lain yang merasa agamanya ditinggalkan. Kami berpendapat bahwa beragama perlu menggunakan aspek logika juga, bukan semata-mata beriman tanpa pernah mempelajari kebenaran sesungguhnya. Misalnya, kebenaran itu perlu ditinjau dari aspek sejarah dan kitab-kitab sebelumnya.
Bila kita berpikir lebih luas dan memiliki sikap yang benar serta berani mempertanyakan, maka proses pencarian itu akan menolong seseorang menemukan kebenaran sejati. Tetapi bila kita berpendapat bahwa pencarian kebenaran akan menyakiti golongan yang lain, maka kebenaran sedang ‘dikebiri’. Namun, kami berpendapat bahwa pencarian itu perlu dilakukan dengan sikap santun, bukan menyerang (sarkasme). Bukankah demikian?
~
Solihin
~
Staff Isa dan Islam: “Perlu dikonfirmasi lagi dari sains?”
Jadi, penelitian yang dilakukan KEITH L. MOORE MSc, PhD, FIAC, FSRM Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi) adalah suatu kebohongan?
~
Saudara Al-Fatihah,
Mengutip sebuah nama untuk memperkuat pendapat adalah mudah. Tetapi kami belum menemukan penelitian yang dilakukan Keith L. Moore, Msc., Ph.D. Kami hanya menemukan dialog antara seorang mahasiswa dan Keith Moore. Jelas, ini tidak dapat dijadikan sebagai rujukan ilmiah. Rujukan ilmiah bila hasil penelitian tersebut dipublikasikan ke publik. Adakah penelitian Keith L. Moore mengenai surah Al Mu’minun :12-14?
Kami telah sampaikan juga bahwa ada kejanggalan dalam surah tersebut. Misal, air mani dijadikan segumpal darah, segumpal darah dijadikan daging, segumpal daging dijadikan tulang belulang. Lalu tulang belulang dibungkus dengan daging. Bagaimana mungkin prosesnya demikian? Perhatikan “segumpal daging dijadikan tulang belulang”, lalu “tulang belulang dibungkus dengan daging”. Ini saja kalimat yang membingungkan. Kami bertanya kepada saudara. Bagaimana saudara menjelaskan proses tersebut? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
*****
1. Mengapa kita wajib mengimani kebenaran, bukan menganggap agama sendiri paling benar?
Tentu kita harus sikap tegas untuk mengetahui Kebenaran. Mari kita baca Kitab nabi Hosea 13:4, mengatakan: “Aku Tuhan Allahmu, sejak di tanah Mesir engkau (manusia dan Muhammad) tidak mengenal Allah, kecuali Aku (Isa Al-Masih), dan tidak ada Juruselamat selain daripada-Ku.”
2. Sesuai artikel di atas, benarkah agama Islam paling benar? Berikan alasannya!
Menurut mereka umat Muslim benarlah, padahal penyembah Allah kosong dan hampa. Apa bukti? Sebab dalam kitab Nabi Hosea 13:4, jelas Muhammad tidak mengenal Allah, sehingga apa yang diucapkan mereka adalah “fakta kosong”. Agama Muslim menjadi agama manusia, bukan agama Tuhan Allah Yesus Kristus, sebab tidak ada “Juruselamat”, pada Al-Quran, Allah SWT tidak ada dan tidak nyata.
3. Menurut artikel di atas, bukannya ajaran Al-Quran, tetapi ajaran Injil Allah yang didukung fakta dan data sejarah. Bagaimankah seharusnya sikap kita kepada Injil?
Qs 5:46 mencatat: Orang yang mengimani Taurat, Kitab Nabi, Zabur dan Injil adalah orang yang bertaqwa kepada Allah (Tuhan Allah Isa Al-Masih). Hai orang yang beriman, carilah kerajaan Allah, sebab semua telah dibuktikan, bahwa sesungguhnya Isa Al-Masih benar-benar mengetahui hari kiamat. Surat Az Zhukruf dan Surat Lukman mengatakan bahwa Hanya Allah yang mengetahui hari kiamat.
*****
Saudara Titan,
Memang bila kita membaca Al-Quran (Qs 5:460), maka kita menemukan fakta unik, yaitu umat Islam diminta untuk mengimani Taurat, Zabur, dan Injil. Lebih unik lagi adalah nabi Islam diminta untuk bertanya kepada orang yang membaca kitab-kitab sebelumnya (Qs 10:94). Kami berharap dengan mempelajari Taurat, Zabur, dan Injil serta membandingkan dengan Al-Quran akan menolong umat beragama dengan benar.
~
Solihin
~
Saya Muslim, dan teman sekelas saya mayoritas Kristen dan Katholik. Mereka semua saya anggap keluarga kedua saya, karena saya pun yatim piatu, dan saya menghargai keyakinan masing-masing teman saya dan mereka pun sama. Menurut saya, semua agama benar karena masing-masing agama mengajarkan kebenaran dan kebaikan. Tinggal kitanya saja yakin atau tidak, beriman atau tidak. Meskipun saya Muslim tapi saya suka baca Injil tapi saya tidak boleh lupa akan kewajiban saya (sholat, baca quran, dll). Benar atau tidaknya, masing masing punya persepsi sendiri. Manusia di mata Tuhan sama. Untuk keyakinan, kalau bahasa Arabnya dhamir (dengarkan hati nurani). Terimakasih.
~
Saudara Maula,
Kami sangat menghargai sikap saudara. Dan kami merasa senang bahwa saudara memiliki saudara-saudara dari agama yang berbeda. Ini menunjukkan keluasan hati saudara dalam berelasi dengan sesama.
Kami memiliki dua pendapat mengenai pernyataan saudara di atas. Pertama, kami setuju dengan saudara bahwa manusia di mata Tuhan sama. Tepat sekali. Karena Allah tidak membeda-bedakan manusia. Itu sebabnya, Dia nuzul ke dunia untuk menyelamatkan semua manusia dari golongan dan agama apapun (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14; bandingkan Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Kedua, kami memiliki pendapat berbeda bahwa semua agama benar. Bila semua agama benar, maka kebenaran apa yang diajarkan semua agama tersebut? Mengapa itu dianggap sama benar? Mohon kiranya saudara menjelaskan hal ini.
~
Solihin
*****
1. Kalau mengimani sesuatu yang tidak mempunyai bukti sejarah/hanya “katanya”/hanya dari hafalan turun temurun, sama saja mengimani suatu kisah seperti kisah Sangkuriang. Lantas, masihkah berkeras hati untuk tetap mengimaninya?
2. Hampir semua kejadian kekerasan yang terjadi di seluruh dunia, akibat ajaran Islam. Maaf, tapi ini fakta. Kalau ajarannya begitu sadis dan kejam, benarkah ini ajaran agama dari Allah Yang Maha Kasih yang benar?
3. Saya percaya Ir.Sukarno adalah presiden RI yang pertama. Kenapa? Karena ada bukti-bukti sejarahnya, bahkan negara lainpun memiliki bukti sejarah Sukarno. Sama dengan Injil. Jadi, sudah semestinya semua meyakini keontetikkan Injil, percaya dan mengimaninya.
~
Saudara ApaAja,
Otentisitas sebuah ajaran perlu dikonfirmasi oleh sejarah di mana hal ini memerlukan bukti-bukti luar dari kitab agama tersebut. Bila sejarah ataupun sumber literatur sekuler tidak mendukung ajaran agama tersebut, maka hal itu patut dipertanyakan. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memikirkan dan merenungkannya.
~
Solihin
~
Staff Isa dan Islam,
Admin sendirilah yang membuat kejanggalan tersebut, karena mengutip ayat dengan memotong-motong saja. Saya berikan terjemahan lengkap kutipan satu ayat tersebut. “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)” (Qs Al- mu’minun :13). Bukankah ini sesuai dengan apa yang kita pelajari dari SD – kuliah? Bukankah ini sesuai dengan penelitian yang sudah sangat banyak dilakukan oleh para ahli? Dan ingat ini fakta bukan sejarah. Terkadang sejarah tidak semuanya benar dan terpercaya.
Saya akan beberkan kebenaran Al-Quran melalui fakta dan penelitian. Bukan hanya dari sejarah ( karena sejarah bisa berubah-ubah). Sungai di bawah laut. “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi” (Qs Al Furqan:53). (TV `Discovery’ Mr.Jacques Yves Costeau).
~
Saudara Al-Fatihah,
Sebelumnya saudara mencatut nama Keith L. Moore untuk menunjukkan bahwa Al-Quran didukung ahli sekuler. Kami pun mengajukan pertanyaan mengenai hal ini, tetapi saudara tidak menjawabnya. Berikut pertanyaan kami: Adakah penelitian Keith L. Moore mengenai surah Al Mu’minun :12-14? Selain itu, kami telah mengajukan pertanyaan lain, yaitu bagaimana saudara menjelaskan proses air mani dijadikan segumpal darah, segumpal darah dijadikan daging, segumpal daging dijadikan tulang belulang. Lalu tulang belulang dibungkus dengan daging? Mohon pencerahan saudara. Pertanyaan ini belum dijawab. Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin
*
Mengapa kita wajib mengimani kebenaran, bukan menganggap agama sendiri paling benar?
Anda mau minta jawab seperti apa? Yalah agama Islam yang benar, yang lain salah. Sumber saya yang paling benar, sumber anda yang salah. Boleh saja saya bilang begitu. Baitullah dibangun sebelum Nabi Adam diciptakan. Dari mana anda dapat sumbernya bahwa Abu Karb Saad yang bangun pertama kali? Buka di google. Salah satu teman anda jujur mengatakan bahwa dia dapat dari Dr. Arafat Amari. Benarkah itu? Ahli sejarah Islam Ibnu Ishak mencatat, bahwa Abu Karb yang memasang kisah Kabah bukan membangun dan berarti sumber saya yang benar. Ingat! Baitullah dibangun sebelum Adam diciptakan. Mau bukti?
*
Saudara Hakkulah,
Adalah hak saudara untuk menyatakan bahwa Islam adalah agama yang benar. Tetapi saudara perlu membuktikan. Apakah buktinya bahwa agama Islam yang benar? Mengapa peristiwa penyaliban dalam Al-Quran tidak didukung oleh fakta sejarah? Bila agama Islam adalah agama yang paling benar, maka setidaknya ada bukti-bukti sejarah yang menyatakan Isa Al-Masih tidak disalibkan, bukan? Demikian juga dengan Baitullah. Bila Baitullah dibangun sebelum Adam diciptakan, maka tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Adakah sumber sejarah lainnya yang menyatakan itu? Kami berharap saudara dapat membuktikannya.
~
Solihin
*****
1. Sebab kebenaran hanya milik Allah saja. Artinya hanya Allah yang benar, apa yang diucapkan-Nya pasti Dia sanggup merealisasikan sebab Dia mahakuasa. Manusia berkata sesuatu belum tentu benar sebab tidak mahakuasa. Manusia hanya bisa berpendapat, yang kita tahu pendapat itu bersifat relatif. Tidak seorangpun manusia di dunia pernah berkata bahwa dialah kebenaran. Hanya Isa Al-Masih menyatakan diri-Nya adalah Kebenaran dan buktikan bangkit dari Kematian dan naik kembali ke surga sesuai dengan apa yang pernah dinyatakan-Nya. “Akulah Jalan, Kebenaran, Kebangkitan dan Hidup.” Agama bukanlah kebenaran!
2. Jelas agama Islam tidak paling benar sesuai artikel. Apalagi yang berikut Sunan Ibn Maja 348 Nabi Islam berkata kebanyakan orang akan masuk neraka karena salah kencing/berdiri (tidak jongkok seperti perempuan), urinenya mengenai pakaiannya.
3. Fakta dan data sejarah adalah bukti nyata, bukan hayalan atau karangan. Jadi sikap kita sudah seharusnya membaca Injil tersebut. Sebab dalam Al-Quran juga ada dianjurkan untuk membaca Injil sebab di dalam Injil (disebutkan Quran juga) terdapat cahaya kebenaran Allah. Dan juga dianjurkan bila umat Islam ragu-ragu/ada yang mau ditanyakan supaya bertanya kepada ahli kitab sendiri.
*****
Saudara Realita,
Kami setuju dengan saudara bahwa dibutuhkan konfirmasi dari kitab sebelumnya dan sejarah untuk membuktikan sebuah klaim atau pendapat benar adanya. Ini pun berlaku bagi Injil dan Al-Quran. Injil mencatat peristiwa penyaliban Isa Al-Masih, dan ini didukung sejarah. Bahkan sejarawan sekuler memberikan pernyataan mengenai peristiwa penyaliban. Tetapi tidak demikian dengan Al-Quran. Al-Quran menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak disalibkan, tetapi tidak ada bukti-bukti pendukung untuk pernyataan tersebut. Harap ini menjadi perhatian kita bersama.
~
Solihin
~
Islam adalah agama yang membahayakan jiwa dan membutakan. Awas jiwamu dari penghukuman Allah yang membenci perbuatan persekutuan dengan sebuah batu. Sejak dari kecil para ustad dan orang tua langsung menanamkan kesalahan kepada anak-anak Islam kalau Alkitab sudah palsu sehingga mental mereka langsung tumpul.
~
Saudara Agur,
Memang dibutuhkan keberanian untuk berpikir kritis terhadap ajaran yang disampaikan para ulama. Bila saudara-saudara di forum ini memiliki dan berani berpikir kritis, niscaya kebenaran pasti terungkap. Sehingga saudara-saudara di forum ini beragama bukan sekedar beragama, tetapi memahami apa yang sedang diyakini tersebut. Harap ini menjadi perhatian kita bersama.
~
Solihin
~
Kristen agama palsu. Apa buktinya? Tidak bisa selamatkan seluruh dunia. Tidak bisa jadikan seluruh dunia jadi selamat. Tidak sesat, tidak masuk neraka, tidak jahat, tidak dosa, tidak perang. Tidak miskin, tidak cacat, tidak menderita, tidak bercerai, tidak ada problem. Kristen agama palsu. Agama yang membawa kepada perang dosa kejahatan. Kristen menawarkan keselamatan hanya untuk golongannya. Golongan lainnya tidak selamat dan di neraka. Dijadikan tumbal oleh Kristen. Kristen juga menyusup dalam buku-buku Islam, Al-Quran hadits, untuk merusak umat Islam dan menjadikan Islam rusak dan sepemikiran dengan mereka. Buku-buku Islam terinspirasi oleh kejahatan kitab Injil dan Taurat.
~
Saudara Muiz,
Menarik sekali pernyataan saudara bahwa Kristen adalah agama palsu. Bolehkah kami tahu, apa dasar saudara menyatakan demikian? Isa Al-Masih nuzul ke dunia merupakan bentuk konkrit kepedulian Allah terhadap manusia sehingga manusia diselamatkan (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14; bandingkan Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Apakah Isa Al-Masih tidak menyelamatkan seluruh dunia? Isa Al-Masih telah datang untuk umat di seluruh dunia. Tetapi pertanyaannya adalah apakah saudara mau menerima rahmat dari Isa Al-Masih? Mengapa?
Menarik juga bila pernyataan saudara diperbandingkan dengan Al-Quran. Al-Quran menyatakan bahwa umat Islam masuk neraka (Qs 19:71-72). Apakah ini berarti agama Islam adalah agama palsu? Al-Quran mengajarkan untuk memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari (Qs 8:12). Bukankah ini dosa dan menciptakan peperangan? Apakah ini berarti Islam adalah agama palsu? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
*****
1. Agama Islam pun mengajarkan mengimani kebenaran, bahkan yang menutupinya disebut kafir.
2. Agama Islam bukan yang paling benar, tapi paling sempurna, semua agama sesuai kitab sucinya (yang asli) benar.
3. Agama Islam pun sesuai dengan fakta dan sejarah. Contoh seperti di atas Nabi Ibrahim “meninggikan” tidak ada tulisan pertama membangun, meninggikan, dan membangun jelas berbeda. Terimakasih.
*****
Saudara Respati,
1. Pertanyaan yang diajukan adalah mengapa kita wajib mengimani kebenaran? Bukan apakah Islam mengajarkan mengimani kebenaran. Jelas, tanggapan ini tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.
2. Bila agama Islam yang paling sempurna, maka apa bukti konkrit bahwa agama Islam adalah yang paling sempurna? Mengapa disebut paling sempurna?
3. Frasa ‘meninggikan dasar-dasar’ berarti membangun. Jika meninggikan dan membangun dua hal yang berbeda, maka sebutkan perbedaannya. Lalu, mengapa fakta sejarah menyatakan sebaliknya, yaitu Abu Karb Asa’d yang membangun Ka’bah? Bagaimaan saudara?
~
Solihin
~
Kenapa di Yerusalem ada tiga agama? Di Indonesia ada lima agama dan di dunia ada banyak agama dan aliran, pemikiran bahkan ada atheis dan gnostik. Semua karena skenario pecah belah umat dan adu domba. Atas nama pendapat dan pikiran manusia tentang konsep Tuhan, Tuhan dan ajarannya. Politik pecah belah dan adu domba ini mirip dengan devide de et empera. Politik pecah belah yang dilakukan penjajah Belanda terhadap bangsa Indonesia.
~
Saudara Alex,
Kami berterimakasih untuk tanggapan dan tulisan saudara di atas. Namun, kalau boleh tahu, apa hubungan tulisan saudara dengan artikel di atas? Kami menanyakan hal ini karena belum menemukan keterkaitan antara politik adu domba dengan artikel di atas. Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
~
Dalam upaya menghindari kesalahan dalam membaca Alkitab terkait dengan nama Yesus paling tidak ada tiga yang berkaitan: Imanuel adalah Allah menyertai kita, Yesus Kristus adalah Yesus Yang Diurapi, Yesus Barabas adalah Yesus Putera Bapa. Siapakah ia sesungguhnya?
~
Saudara Daandied,
Kami berterimakasih untuk pertanyaan saudara. Pertanyaan yang sangat menarik. Namun, pertanyaan tersebut tidak berhubungan dengan topik di atas. Bila saudara ingin mendiskusikan hal ini lebih jauh, kami mempersilakan saudara berdiskusi via email. Silakan saudara mengemail kami ke: agar lebih leluasa.
~
Solihin
~
Sebenarnya mudah mengetahui kebohongan Muhammad dalam mengklaim Kabah dan batu hitam warisan dari Abraham dan Ismail. Jika Ismail menjadi teman Abraham membangun baitullah, maka mengapa Ishak dan keturunannya tidak tahu menahu akan Kabah yang berbatu hitam itu? Mengapa dari keturunan Ismail tidak ada nabi dan kitab-kitab sebagaimana Muhammad menyadari keturunan Ishak menjadi tempat firman Allah dipercayakan dan dikatakan ahli kitab?
Dari kejanggalan-kejanggalan yang jelas tersebut langsung bisa disadari bahwa Allah tidak mungkin membiarkan bait-Nya terbengkalai ribuan tahun karena tidak diketahui ahli kitab sehingga menjadi sarang berhala.
~
Saudara Agur,
Komentar saudara sangat menarik. Kami berpikir bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dipikirkan lebih jauh, sehingga kebenaran menjadi lebih jelas. Tentu kita perlu membandingkan hal ini dengan fakta sejarah yang ada. Harap saudara-saudara di forum ini berani menyelidikinya.
~
Solihin
~
To: Semua,
Agama Islam itu mengacu pada kitab Al-Quran yang sebagian isinya betul karena menyontek dari Al Kitab, tapi sebagian lagi sesat atau tidak betul. Contoh: Coba jawab ke-7 langit yang diciptakan oleh Allah SWT itu langit apa saja dan berikan referensi ilmiahnya? Lalu, mana yang betul berdasar Al-Quran langit dan bumi itu tadinya padu (mengapa langit dan bumi bisa padu), atau tadinya langit itu seperti asap? Silakan, berikan bukti ilmiahnya.
~
Saudara Hendy,
Apa yang saudara sampaikan dapat menjadi penelitian yang menarik. Mengapa? Hal ini bisa diteliti oleh para ahli dari intelektual Muslim. Kami berharap ada penjelasan untuk ini. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Staff Isa dan Al-Quran,
Saya tidak dapat menjelaskannya di sini, karena huruf yang tersedia kurang untuk menjelaskan proses tersebut. Kalau mau saya akan bahas melalui email pribadi. Mengenai publikasi Keith L. Moore, silakan anda google sendiri Konferensi Kedokteran Ke Tujuh di Dammam, Arab Saudi. Jika admin masih saja menjawab tidak menemukan artikel terkait. Bisa dicari di youtube mengenai ucapan Keith L. Moore. Jika admin masih saja menjawab tidak menemukan apa-apa, berarti admin berbohong dan menutupi kebenaran.
~
Saudara Al-Fatihah,
Kami kira tidak ada masalah dengan ketersediaan huruf di forum ini. Kami mempersilakan saudara menjawab pertanyaan kami mengenai proses air mani dijadikan segumpal darah, segumpal darah dijadikan daging, segumpal daging dijadikan tulang belulang. Lalu tulang belulang dibungkus dengan daging? Kami menunggu jawaban saudara.
Mengenai Keith L. Moore. Kami telah mencari di google dan tidak menemukan hasil penelitian Keith L. Moore dalam bentuk buku atau hasil penelitian yang sudah dipublish, kecuali hanya bentuk percakapan antara Moore dan si penanya. Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Adakah penelitian Keith L. Moore mengenai surah Al Mu’minun :12-14 secara khusus dan dipublish di umum? Bagaimana saudara?
~
Solihin