Berpuasa tidaklah mudah. Kita harus melawan keinginan untuk makan, minum dan nafsu. Bagi umat Islam, melakukan amalan penghapus dosa saat berpuasa sangatlah berguna untuk menambah tabungan bekal di akhirat.
Amalan penghapus dosa adalah perbuatan amal yang dapat menghapus dosa. Maka seharusnya kita merasa semakin dekat dengan Allah.
Mungkin Anda telah melaksanakan amalan penghapus dosa pada saat puasa dengan rajin, tetapi belum merasa dekat dengan Allah. Mengapa demikian? Dengan membaca artikel ini, kita akan tahu cara yang pasti untuk menghapus setiap dosa kita.
Tujuan Puasa bagi Umat Islam
Memperoleh ketakwaan merupakan salah satu tujuan puasa bagi umat Islam. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Qs 2:183).
Bertakwa berarti menaati segala perintah Allah. Melakukan perintah tentu saja tidak mendekatkan kita dengan sang Pemberi perintah. Seorang hamba pun akan selalu menuruti perintah tuannya, tetapi tentu saja mereka tidak dekat.
Karena puasa adalah ibadah, maka seharusnya puasa mendekatkan manusia dengan Allah. Tetapi, ada hal yang menghalangi kita menjadi dekat dengan Allah. Apa itu?
Dosa Membuat Manusia Jauh dari Allah
Berdosa berarti melakukan tindakan yang mendukakan hati Allah, besar atau kecil. Pernahkah ada seseorang yang melukai perasaan Anda? Jika setiap hari, orang yang sama melakukan kesalahan yang sama, mungkin sulit bagi kita merasa dekat dengan orang itu, bukan?
Jika kita menghitung, dalam satu hari saja, banyak tindakan kita yang menyakiti Allah. Kita bermalas-malasan, tidak bersyukur untuk makanan dan pekerjaan yang kita miliki, atau kita lupa berdoa.
Tidak ada manusia yang tidak berdosa dan kita cenderung mengulang dosa yang sama. Sejak kecil hingga saat ini, sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan?
Dosa telah membuat kita jauh dari Allah. Karena Allah membenci dosa dan akan menghukum orang-orang berdosa. Apakah Anda merasa jauh dari Allah? Bagaimana cara kita bisa dekat dengan Allah?
Amalan yang kita lakukan tentu saja tidak dapat menghapus seluruh dosa kita. Hal ini disampaikan pula oleh Nabi Islam. “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka . . .” (HSM 2412-2414).
Apa yang Mendekatkan Kita dengan Allah?
“. . . dalam Isa Al-Masih kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi ‘dekat’ oleh kematian Kristus [Isa Al-Masih]. Karena Dialah damai sejahtera kita . . .” (Injil, Surat Efesus 2:13-14). Berkah Allah-lah yang dapat menghapus dosa kita dan mendekatkan kita kepada-Nya.
Tidak ada amalan penghapus dosa yang dapat membebaskan manusia dari dosa. Allah, melalui kematian Isa, telah menunjukkan karunia keselamatan-Nya. Dialah yang telah mendekatkan diri-Nya kepada kita.
Jika kita sudah dekat dengan Allah, maka dengan sendirinya hati kita selalu ingin menyenangkan-Nya. Kita pun akan selalu melakukan perbuatan baik, bukan supaya Allah mengampuni dosa kita, tetapi karena kita bersyukur atas pengampunan-Nya.
Allah telah memberikan rahmat keselamatan melalui Isa. Terimalah rahmat Isa, maka Ia akan mengampuni semua dosa Anda! Anda akan mengalami kedekatan kepada Allah!
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara dapatkah amalan penghapus dosa benar-benar menghapus dosa manusia? Jelaskan jawabannya.
- Bagaimanakah Saudara tahu bahwa Saudara semakin dekat dengan Allah pada saat berpuasa?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai pengampunan dosa yang diperoleh karena rahmat Allah, bukan amal seseorang?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Isa Al-Masih Berkata, “Puasa Tidak Menyelamatkan!”
- Saya Mencari Niat Puasa Ramadhan Yang Benar
- Apakah Pengertian Puasa Ramadan yang Benar?
- Apakah Saya Bisa Punya Jaminan Masuk Surga?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
maaf bukannya saya tidak sopan terhadap staff, tetapi ini perlu dijelaskan. Bukannya saya merendahkan kitabullah yang lain..tapi ini menjelaskan kitabullah itu ada 4 yang wajibnya saja, Taurat ,Zabur,Injil dan Al-Quran.
Taurat itu biji, Injil itu tunas/batang, Al-Quran itu sudah pohon rindang beranting, bercabang dan berbuah pula. Dari perumpamaan itu saja sudah jelas perbedaanya mencolok. Taurat itu masih bibit, Injil itu bahan batang dan Al-Quran sudah jadi pohon. Lalu Zabur itu apa? Zabur bisa masuk ke kitab lainnya. Zabur itu pupuknya Taurat Injil dan Al-Quran. Dari perumpamaan pohon tadi sudah terbaca bahwa pemikiran staff masih kaku seperti tunas belum berdaun belum ada sunah dll
~
Saudara Ikhwanudin,
Perumpamaan yang saudara jabarkan mengenai 4 Kitabulah sangatlah menarik. Namun saudara membuat asumsi berdasarkan pandangan saudara sendiri. JJika kita berbicara mengenai Firman Allah kita tidak bisa berbicara berdasarkan pikiran dan pandangan kita sendiri. Sebab Firman Allah adalah perkataan Allah. Mengapa saudara membagi-bagi perkataan Allah menjadi beberapa bagian, seperti perumpamaan yang saudara jabarkan?
Firman Allah adalah kekal. Sekali Allah berfirman tetap untuk selamanya. Semua yang Allah Firmankan sama pentingnya. Al-Quran tidak lebih penting dari Taurat, Injil dan Zabur.
~
Noni
~
Mohon beritahu saya sedikit penting kedudukan dan orang-orangnya di balik situs ini. Terimakasih.
~
Saudara Asa,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Dengan senang hati kami terbuka untuk saling mengenal dalam batasan-batasan yang ada. Kami adalah pengikut Isa Al-Masih, dan karena benar bahwa Isa Al-Masih berkuasa melunasi dosa manusia maka kami suka membagikan berita baik ini bagi setiap orang. Sebagai orang-orang rohani kami pun bertanggung jawab atas apa yang kami sampaikan melalui situs ini. Apa yang kami beritakan adalah kebenaran. Jika berkenan silakan hubungi SMS/WA 0812-8100-0718 kita dapat berdiskusi bersama.
~
Noni
~
Sekecil apapun dosa kita, tetap tidak bisa terhapus walaupun kita banyak melakukan kebaikan. Ibarat makanan mengandung 99,999% halal tapi 0,00001% haram, tetap makanan itu disebut haram. Kita ketahuan korupsi sekali saja tapi selama ini seratus kebaikan kita buat, tetap kita akan dihukum.
Terkadang kita merasa melakukan banyak kebaikan, padahal secara tersirat itu adalah bentuk kesombongan dimana kesombongan itu hal yang tidak disukai Tuhan. Jadi sebanyak apa kebaikan/amal tetap tidak bisa menghapus dosamu.
~
Saudara Jesika,
Terimakasih atas penjelasan yang baik itu. Menarik juga ilustrasi yang saudara bagikan. Benar sekali bahwa sedikit unsur haram terdapat dalam suatu amalan, maka sebanyak unsur halal tidaklah menjadikan amalan itu halal.
Sama hal nya, 99 telur baik diaduk dalam satu adonan adalah baik. Namun, jika masuk 1 telur busuk ke dalam adonan baik itu maka seluruh adonan itu busuk. Ilustrasi sederhana ini diberikan Allah untuk mengajarkan kita agar kita sadar dan berharap kepada anugerah Allah. Anugerahnya itu diberikan melalui kurban sempurna yaitu kurban Isa Al-Masih.
~
Noni