Nabil seorang Muslim yang mengimani Allah yang Esa/Tauhid sebagaimana yang tertulis dalam Qs 112:1 “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.”
Namun, dia sering merasa takut akan nasibnya di akhirat nanti. Dia sadar, ketakwaan, amal baiknya, dan ibadahnya masih kurang.
Tauhid yang benar dan akhirat sangat erat kaitannya. Umat yang beriman pada Allah Yang Esa pun masih takut akan hukuman dosa-dosa mereka di neraka.
Apakah Anda juga sedang merasakan ketakutan itu? Bagaimana Allah Yang Maha Esa membebaskan kita dari hukuman dosa di neraka kekal?
Kaitan Tauhid yang benar dan Akhirat
Situs Islam menjelaskan, “Kata tauhid mengandung arti menegaskan dan menyatukan. Yaitu mengimani bahwa Allah SWT itu Maha Esa; . . . Allah itu benar-benar unik, tidak ada yang sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”
“. . . hanya dengan tauhid yang akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di akhirat nanti. Namun, kalau seseorang tidak bertauhid meninggal dunia dalam keadaan musyrik, maka siksaan yang kekal di neraka sudah siap menantinya,” terang situs Islam lainnya.
Karena itu pentingnya kita bertauhid yang benar agar beroleh kebahagiaan di akhirat, bukan?
Pertanyaan Soal Tauhid dan Akhirat
Meski bertauhid, Nabil tidak yakin dapat masuk surga, sebab dosa-dosanya. Kondisi itu membuat dia semakin menyadari kebutuhan akan Allah yang menyelamatkan/membebaskan dari hukuman dosa-dosa itu. Apakah Anda juga merasakan kebutuhan itu?
Beriman kepada Allah Yang Esa, yang berkuasa menjadi Pengantara/Jurusyafaat kita di akhirat, akan membuat hidup kita di dunia penuh ketenangan.
Syukurlah, Wahyu Allah memberikan kabar baik dan solusi akan kebutuhan itu. Perhatikanlah penjelasan di bawah ini!
Karya Allah dan Juruselamat Yang Esa
Wahyu Allah mengajarkan bahwa Allah Yang Esa itu mengutus Juruselamat/Firman/ Kalimat-Nya Yang Esa untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal.
Firman-Nya, “Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan . . . Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus [Isa Al-Masih], yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia . . .” (Injil, Surat 1 Timotius 2:3-6).
Ayat di atas menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang sehakikat dengan Allah. Namun, Dia telah turun ke dunia, menjadi manusia untuk mati disalib guna membebaskan manusia dari hukuman kekal dosa-dosa mereka. Ia menjadi Pengantara/Jurusyafaat bagi umat manusia kepada Allah.
Maka setiap orang yang beriman kepada Isa Al-Masih berarti telah beriman kepada Allah Yang Esa. Maka Isa Al-Masih mengaruniakan kepadanya pengampunan dosa dan kepastian masuk surga-Nya.
Hasil Beriman Kepada Allah dan Pengantara Yang Esa
Karena itulah Nabil beriman kepada Isa Al-Masih guna mendapatkan kebebasan dari hukuman dosanya di neraka. Ia tidak takut lagi.
Jika Anda ingin bertauhid yang benar, beroleh kebebasan dari hukuman dosa, percayalah sekarang kepada Isa Al-Masih, Pengantara dan Jurusyafaat.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa beriman kepada Allah Yang Esa itu penting?
- Apakah alasan beriman kepada Allah Yang Esa masih tidak menjamin ketenangan di akhirat?
- Agar bertauhid yang benar dan beroleh pembebasan dari hukuman dosa di neraka, mengapa harus beriman kepada Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Al-Fatihah, Syukur, dan Tenang Menghadapi Hari Pembalasan
- Islam, Kafir Dan Kristen – Bukti Utama Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim
- Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .