Umat Islam yakin akan kemaksuman dan kesucian Muhammad, ia adalah nabi maksum. Sebaliknya, umat Kristen percaya bahwa Isa Al-Masih itu suci. Merenungkan tulisan ini kita akan tahu fakta keduanya dan Penjamin hidup kekal.
Para Nabi Maksum
Salah satu Ustad menulis, “Menurut Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah, kema’shûman adalah sifat para nabi. . . Mereka juga terjaga dari dosa-dosa besar. Adapun dosa-dosa kecil, atau lupa, atau keliru, maka para nabi terkadang mengalaminya. Dan jika mereka berbuat kesalahan, maka Allâh Ta’ala segera meluruskannya.” Jadi ini yang dimaksud kemaksuman, para nabi menjadi suci karena Allah.
Lembaga Tetap untuk Penelitian Ilmiyyah dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia menyatakan, “Para nabi dan rasul terkadang berbuat kesalahan, tetapi . . . Allah memaafkan ketergelinciran mereka serta menerima taubat mereka. . .” [Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-‘ilmiyyah wal Ifta’, 3/264, fatwa no. 6290].
Nabi maksum ini artinya bukan suci tanpa dosa, melainkan para nabi berdosa namun diampuni. Umat Muslim berpikir bahwa ini salah satu sifat atau kelebihan para nabi, mereka dimaksumkan Allah.
Dosa Para Nabi
Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil) mencatat dosa-dosa para nabi itu. Adam berdosa karena memakan buah yang dilarang Allah (Kitab Taurat, Kejadian 3). Abraham/Ibrahim berbohong kepada raja Abimelekh (Kitab Taurat, Kejadian 20:1-18). Dosa Musa ialah membunuh orang Mesir (Kitab Taurat, Bilangan 20:7-13).
Al-Quran dan Kesucian Muhammad
Umat Islam yakin bahwa nabi maksum adalah Muhammad. Namun, Al-Quran menuliskan tentang nabi Islam untuk meminta ampun kepada Allah: “. . . mohonlah ampunan bagi dosamu (Muhammad) dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan . . .” (Qs 47:19).
Ayat Al-Quran ini juga sebuah teguran yang menunjukkan, bahwa nabi Islam memiliki dosa dan harus meminta ampun kepada Allah atas semua perbuatan dosanya.
Apakah Muhammad Nabi Maksum Terjamin Surga?
Nabi Islam mengakui dengan jujur akan nasib kekalnya. “. . . aku [Muhammad] tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu . . .” (Qs 46: 9).
Quraish Sihab, dalam tafsir Al-Misbah, menjelaskan, “Tidak benar. Saya ulangi lagi tidak benar bahwa Nabi Muhammad sudah dapat jaminan Surga. Nah, surga itu hak prerogratif Allah. Ya tho?”
Berdosakah Isa Al-Masih Ketika di Dunia?
Ketika turun ke dunia menjadi manusia, Isa Al-Masih, Kalimatullah hidupnya suci. Ia tidak pernah berbuat dosa. Isa “. . . tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:9).
Jika Anda menemukan dosa Isa Al-Masih dalam Injil, Al-Quran atau dimanapun, silahkan beritahu kami di sini.
Bagaimana Isa Menghapus Dosa?
Karena suci, Isa layak dan rela mati untuk menanggung hukuman dosa manusia. “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Salah satu permohonan Al-Fatihah ialah “Tunjukilah Kami jalan yang lurus . . .” Injil menegaskan bahwa Isa adalah jalan lurus ke sorga. Sebab Ia menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Jadi kesucian Isa Al-Masih adalah yang terbaik, bukan? Bagaimana dengan nabi Maksum?
Adakah jaminan surga yang lebih pasti daripada jaminan Isa Al-Masih? Beritahukanlah kepada kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa keturunan Adam, termasuk para nabi dan juga Muhammad pasti berbuat dosa?
- Menurut Saudara, siapakah pemberi hidup kekal, nabi maksum atau nabi suci? Jelaskan!
- Mengapa Isa Al-Masih dapat menjadi korban penghapus dosa dan menjamin surga bagi orang yang percaya kepada-Nya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Pemberi Hidup Kekal: Nabi Maksum Atau Nabi Suci?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Makna Idul Fitri, Jaminan Penyucian Hati Dan Hidup Kekal
- Manfaat Sholat Taubat Tiap Hari Dan Jaminan Masuk Surga
- Bagaimana Para Mukmin Menghindari Neraka Dan Api Kekalnya?
- Pemberi Syafaat, Muhammad Ataukah Isa Al-Masih?
- Bagaimana Allah Dapat Mati?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
*****
1. Karena Adam dan Hawa digoda Iblis untuk memakan buah larangan dari Allah, sehingga mendapat kutuk dari Allah. Muhammad berdosa karena suka berperang dan membunuh manusia, melanggar perintah Allah sesuai dengan ucapan-Nya: “Jangan Membunuh” (Taurat, Keluaran 20:13).
2. Yang sangat Terpuji adalah Yesus Kristus, sebab Yesus Kristus tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi Yesus Kristus dengan lembut membalas kejahatan dengan kebaikkan, sesuai dengan ucapan-Nya: “dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki,tetapi sebaliknya” (1 Petrus 3:9).
3. Bagi yang percaya dan taat kepada Isa Al-Masih memperoleh surga dan menebus dosa kita, sesuai dengan ucapan-Nya: “Ia membenarkan, menguduskan dan menebus kita” (1 Korintus 1:30).
*****
Saudara Natal,
Memang benar bahwa ada perbedaan mendasar antara Isa Al-Masih dan nabi-nabi lain, termasuk nabi Islam. Para nabi sebelum Isa Al-Masih berdosa, sedangkan Isa Al-Masih suci adanya. Ini perlu dipikirkan dan dikaji untuk mengetahui siapakah yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa.
~
Solihin
*****
1. Memang sudah fitrahnya begitu, termasuk juga Yesus. Dia juga pernah berdosa. Dia juga pernah mengambil keledai milik orang lain dan tidak mengembalikannya sampai Yesus naik ke surga (Markus 11:2-3).
2. Mengenai keimanan kedua nabi tersebut saya imani, tapi mengenai keteladanan saya meneladani Muhammad. Mengapa? Karena sekarang saya berada di jamannya Muhammad bukan di jamannya Isa.
3. Yesus tidak pernah menjanjikan bahwa Dia akan menjadi korban penebusan dosa. Bisa ditunjukkan ayatnya.
*****
Saudara Rizal,
1. Menarik sekali pendapat saudara mengenai Isa Al-Masih berdosa. Kalau boleh tahu, apakah saudara sudah membaca dengan teliti Injil, Rasul Markus 11:2-3? Bukankah orang-orang yang melihat hal itu bertanya dan tidak menganggap itu sebagai sebuah dosa? Bila tindakan itu salah, maka murid-murid Isa Al-Masih pasti mendapatkan masalah dengan perbuatan mereka, bukan?
2. Kami menghargai pilihan saudara. Namun, apakah pilihan tersebut hanya berdasarkan jaman, dan bukan hakekat dari keduanya? Bukankah nabi saudara berdosa serta tidak tahu keselamatannya (Qs 46:9)? Bukankah Isa Al-Masih memberikan kepastian masuk sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)? Pertanyaannya adalah mengapa orang berdosa yang menjadi teladan bagi saudara?
3. Nampaknya pertanyaan saudara telah dijawab berulang kali. Bukankah Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia datang untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28)? Pertanyaannya adalah apakah yang dilakukan nabi saudara agar saudara pasti masuk sorga? Mengapa? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin
~
To: Rizal,
Om suka fitnah. Mengapa tidak baca ayat 3? Dia mengatakan, “Ia akan segera mengembalikannya ke sini.”
“Yesus tidak pernah menjanjikan bahwa Dia akan menjadi korban penebusan dosa. Bisa ditunjukkan ayatnya.”
Res: Om mau tahu ayatnya? Mari kita baca 1 Korintus 1:30 mencatat: “Tetapi oleh Dia, kamu berada dalam Yesus Kristus yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita, Ia membenarkan, menguduskan dan menebus kita.” Om Rizal, di sana tertulis kata “menebus kita”. Itulah kata penebusan dosa. Ajaran Al-Quran belum pasti dan tidak jelas, kecuali mendatangi neraka itu. Benar, bukan? Apa buktinya? Muhammad saja tidak di sorga.
~
Saudara Natal,
Isa Al-Masih pun telah menyatakan tujuan kedatangan-Nya ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Karena itu, setiap orang patut bersyukur bahwa Isa Al-Masih yang suci berkenan menyelamatkan manusia dari dosa.
~
Solihin
~
Natal,
Kapan Yesus mengembalikan keledai? Yesus berjanji akan segera mengembalikannya, bukan? Mana ayatnya Yesus mengembalikan keledai? Berarti Yesus bohong?
Anda mengatakan Muhammad tidak di surga. Apakah anda pernah ke surga?
~
Saudara Rizal,
Injil tidak menyatakan kapan Isa Al-Masih mengembalikan keledai. Tetapi tidak adanya keterangan mengenai hal itu, apakah menjadikan Isa Al-Masih seorang pembohong? Bukankah Isa Al-Masih telah menantang orang-orang Yahudi untuk membuktikan keberdosaan-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46)? Uniknya, Al-Quran pun menyatakan bahwa Isa Al-Masih menyatakan perkataan yang benar (Qs 19:34). Pertanyaannya adalah apakah saudara meragukan Isa Al-Masih dan Al-Quran? Mengapa? Mohon pencerahan saudara.
Mengenai nabi saudara. Kami berpendapat bahwa Al-Quran telah menyatakan bahwa nabi saudara tidak mengetahui nasibnya di akhirat (Qs 46:9). Bukankah ini menandakan nabi saudara tidak mengetahui masuk sorga, bukan? Kalau boleh tahu, apakah ada tertulis dalam Al-Quran bahwa nabi saudara pasti masuk sorga? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
~
To: Rizal,
Om, kenapa meneladani manusia yang berdosa dan manusia yang tidak di sorga? Om, Muhammad itu suka perang, membunuh, bukan?
~
Saudara Natal,
Adalah hak setiap orang untuk membuat pilihan, saudara. Saudara Rizal pun memiliki hak tersebut. Walaupun kami berpendapat bahwa saudara memberikan pertanyaan mendorong saudara Rizal untuk memikirkan hal ini. Terimakasih untuk hal itu.
~
Solihin
~
Natal: “Om, kenapa meneladani manusia yang berdosa dan manusia yang tidak di sorga? Om, Muhammad itu suka perang, membunuh, bukan?”
Res: Bukankah dosanya sudah dima’sum oleh Allah SWT? Jadi, tidak dosa lagi. Muhammad itu pada dasarnya tidak suka berperang tapi karena orang kafir terus menindas orang Muslim, maka Allah SWT memerintahkannya untuk memerangi orang kafir.
“Sebab om tidak bisa buktikan bahwa dengan Al-Quran oleh Muhammad ada manusia masuk sorga? Tidak ada, bukan om?”
Res: Anda baca saja Qs 2:25. Anda belum jawab pertanyaan saya dan anda terus memfitnah. Apakah anda pernah ke surga dan memastikan Muhammad tidak di sana?
~
Saudara Rizal,
Mencermati tanggapan saudara, maka sesungguhnya nabi saudara memiliki hakikat berdosa. Sebab ma’shum bukan berarti tidak berdosa. Sebaliknya, ma’shum menegaskan bahwa nabi saudara adalah berdosa, bukan? Uniknya, Al-Quran menyatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74).
Bila mengacu pada Qs 43:74, bagaimana nasib nabi saudara? Mungkinkah nabi saudara pasti masuk sorga? Bukankah nabi saudara adalah manusia berdosa sama seperti saudara dan kami? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin
~
“Al-Quran menuliskan bahwa Muhammad berdosa: ‘…mohonlah ampunan bagi dosamu (Muhammad) dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan…’ (Qs 47:19).”
Jika menolak perintah itu, berarti dosa. Sekarang nabi dosa tidak? Jadi tidak dosa, karena beliau mematuhi perintahnya. Anda selalu beranggapan, kalau sudah dosa, dosa terus tidak pernah bersih. Inti permasalahannya adalah apa manfaat istighfar itu? Istighfar adalah atas perintah Allah, baik dia itu bersih dari dosa ataupun berdosa. Tidak pandang bulu. Orang tidak beristighfar dianggap orang itu sombong dan berdosa. Jadi, tidak mungkin Yesus tidak diperintahkan untuk beristighfar, kalau dia benar-benar seorang nabi dan hambanya.
~
Saudara Hakkulah,
Hakikat tidak dapat diabaikan begitu saja. Bila hakikat manusia adalah berdosa, maka kecenderungan yang dilakukan manusia adalah dosa. Sekalipun ia adalah nabi atau menganggap dirinya nabi. Mengacu pada Qs 47:19, maka ayat itu telah menegaskan bahwa nabi saudara adalah manusia berdosa. Uniknya, Al-Quran menyatakan bahwa manusia berdosa kekal di neraka (Qs 43:74).
Pertanyaannya adalah mungkinkah nabi saudara masuk sorga? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa nabi saudara pasti masuk sorga? Bagaimana juga dengan nasib saudara di akhirat?
~
Solihin
~
Solihin: “Pertanyaannya adalah mengapa orang berdosa yang menjadi teladan bagi saudara? Pertanyaannya adalah apakah yang dilakukan nabi saudara agar saudara pasti masuk sorga? Mengapa? Mohon penjelasan saudara. “
Respon: Bukankah setiap nabi diberikan masum oleh Allah? Kalau orang diberikan ma’sum oleh Allah berarti dosanya telah terhapus, bukan? Lalu apa yang mesti saya khawatirkan?
Nabi Muhammad memerintahkan kepada pengikutnya untuk selalu mematuhi segala perintah Allah dan mengikuti rosulnya. Dan ini adalah jalan untuk masuk surga. Anda berkata Yesus akan menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa manusia.
Kalau Yesus menyerahkan nyawa-Nya untuk dosa manusia lalu kenapa Yudas tidak selamat? Bukankah Yudas telah berjasa menyerahkan Yesus kepada orang Yahudi?
~
Saudara Rizal,
Nabi yang diberikan ma’shum pun menandakan ia adalah manusia berdosa. Artinya ia tidak pernah luput dari dosa. Bukankah Al-Quran telah menyatakan bahwa orang berdosa kekal di neraka (Qs 43:74)? Bila orang berdosa kekal di neraka dan nabi saudara adalah orang berdosa, maka nabi saudara pun pasti masuk neraka, bukan? Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Mungkinkah nabi saudara pasti masuk sorga? Bukankah nabi saudara adalah manusia berdosa sama seperti saudara dan kami? Mohon penjelasan saudara.
Mengenai Yudas. Yudas tidak berjasa apapun. Sebab Isa Al-Masih telah berfirman, “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan” (Injil, Rasul Besar Matius 26:24).
~
Solihin
~
Rizal: “Natal, Anda mengatakan Nabi Muhammad tidak di surga, apakah Anda pernah ke surga? Jangan suka fitnah, apakah pengikut Paulus suka fitnah juga ya?”
Respon: Pernahkah dan adakah Al-Quran mencatat bahwa Muhammad di sorga? Bila ada buktikan dengan ayatnya. Saya tidak pernah fitnah, itu dosa, dan saya dapat membuktikan dengan Firman Allah, mari kita dengar kalam-Nya: “Aku memberikan hidup kekal, kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya”, Injil Rasul Besar Yohanes 10:28.
Disana tertulis : “Pasti Tidak Binasa”, bila kita percaya dan taat kepada Isa Al-Masih. Bukan harus dilihat, pergi kesana, dan jelas Isa Al-Masih di sorga, dicatat oleh Injil dan Al-Quran.
~
Saudara Natal,
Memang sangat baik bila tanggapan yang diberikan memiliki dasar atau dalil yang jelas. Isa Al-Masih memberikan kepastian masuk sorga karena Dia adalah suci. Menarik untuk disimak bahwa nabi Islam adalah manusia berdosa. Ia pun telah mengakui bahwa ia tidak tahu nasibnya di akhirat. Hal ini patut mendapatkan perhatian bersama.
~
Solihin
~
Saudara Natal,
Anda tidak mengerti ayat itu. Nabi Muhammad saw dan Nabi Isa as tidak ada di surga. Semua mereka yang meninggal pasti di alam barzakh bukan di surga. Siapapun yang meninggal, pasti tidak langsung ke surga, tapi harus melewati alam barzakh berdasarkan Al-Quran dan Alkitab. Saya paham apa yang Anda permasalahkannya.
~
Saudara Hakkulah,
Menarik juga tanggapan saudara. Kami senang bila kita tidak sekedar berasumsi, melainkan dapat memberikan bukti. Ijinkan kami bertanya. Tertulis dimanakah dalam Al-Quran dan Alkitab bahwa Isa Al-Masih tidak di sorga? Kami berharap saudara dapat memberikan pencerahan.
Bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain? Mungkinkah nabi saudara masuk sorga? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa nabi saudara pasti masuk sorga? Bagaimana juga dengan nasib saudara di akhirat?
~
Solihin
*
1. Pertama kita sepakati dulu, Injil, Surat 1 Yohαnes 3:8…dosα, berαsαl dαri iblis…Pengertian dosa adalah, Injil, Surat 1 Yohαnes 3:4…dosα iαlαh pelαnggαrαn hukum λɭɭαɧ.
Jadi dosa bukan berasal dari Allah dan bukan berasal dari manusia. Dosa berasal dari iblis! Dosa ada dalam diri manusia karena iblis/ syaitan: Dαri Anαs bin Mαlik rα, sαw bersαbdα: “Setelαh Allαh menciptαkαn Adαm, dαtαnglαh Iblis melihαt sisi lemαh pαdα diri mαnusiα yαng mudαh untuk digodα.” (HR.Ahmαd,13028).
Dαri Shαfiyαh binti Huyαy rα, sαw bersαbdα: “Syαitαn mαsuk pαdα diri mαnusiα melαlui αlirαn dαrαh lαlu membisikkαn pikirαn jαhαt dαlαm hαti mαnusiα.“ (HR.Bukhαri,2870).
Qs 20:120-121…syαi tαn membisikkαn pikirαn jαhαt kepαdαnyα…dαn durhαkαlαh Adαm kepαdα Tuhαn dαn sesαtlαh iα.
Syaitan masuk melalui aliran darah atau aliran nyawa: Imαmαt 17:14…dαrαh itulαh nyαwα…Sejak itu dalam hati semua bani Adam ada bibit dosa. Untuk ngeluarin syaitan si sumber dosa tentu perlu menumpahkan darah, menumpahkan darah resikonya kita mati. Wajar di Islam menganjurkan bunuh diri buat ngeluarin syaitan dari aliran darahnya, baca Qs 2:54.
*
Saudara Biangkala,
Setiap orang yang berdosa tidak akan bisa masuk sorga. Ini adalah ketetapan Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18; bdk. Surat Roma 6:23). Mengacu pada hal ini, maka tidak mungkin manusia berdosa dapat diselamatkan. Demikian juga nabi tidak mungkin dapat menyelamatkan manusia dari dosa karena ia pun adalah manusia berdosa. Harap ini dapat dipahami saudara-saudara di forum ini.
~
Solihin
~
Respon: Itu kata Al-Quran, bukan kata Alkitab, baru belajar Alkitab ya? Kami tidak mengalami alam barzakh, itu hanya hayalan dan ketakutan dari Muhammad orang berdosa. Benarkah Muhammad itu nabi? Bagaimana dengan sura 29?
~
Saudara Natal,
Perlu disadari dan dipahami bahwa manusia berdosa tidak mungkin dapat masuk sorga. Demikian juga seorang nabi tidak mungkin dapat menolong dan menyelamatkan manusia dari dosa, termasuk nabi Islam. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong dan menyelamatkan manusia dari dosa. Kiranya saudara-saudara di forum ini memahaminya.
~
Solihin
~
Sambungan Alhamdulillah, buat orang Nasrani, karena kasih-Nya Isa sendiri yang ngeluarin syaitan dari aliran darah kita dengan cara: Injil, Surat Ibrαni 2:14…oleh kemαtiαn-Nyα Iα memusnαhkαn…iblis…
Injilm, Rasul Besar Ϻαtius 20:28…Anαk Mαnusiα dαtαng…untuk memƅerikαn nyαwα-Nyα menjαdi teƅusαn bαgi ƅαnyαk orαnɡ.“
Injil, Surat Wαhyu 1:5…Yesus Kristus…yαng mengαsihi kitα dαn yαng telαh melepαskαn kitα dαri dosα kitα oleh dαrαh-Nyα.
~
Saudara Biangkala,
Memang Isa Al-Masih memberikan kepastian masuk sorga karena Dia adalah Pribadi suci. Hanya Pribadi suci yang dapat berfirman kepada seorang penjahat yang disalibkan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Injil, Rasul Lukas 23:43). Dia adalah Isa Al-Masih. Terimakasih saudara Biangkala untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
*****
1. Tergodalah Iman Adam dan Hawa, memakan buah larangan Allah, terkutuklah mereka,jatuh dalam dosa. Tercatat didalam Taurat Kejadian 3:1-24. Muhammad juga telah jatuh dalam dosa akibat perperangan menumpahkan darah manusia yang bukan hak manusia.
2. Menjiwai manusia adalah sia-sia dan berhala, seperti mengagungkan Muhammad. Taurat Keluaran 20:13 Mencatat : “Jangan Membunuh”. Menjiwai Yesus Kristus adalah terpuji, sebab sebagai bapak penasehat ajaib tercatat dalam Kitab nabi Yesaya 9:8
3. Sebab kalamnya terbukti: “Sebab karena kasih karunia, kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”, Efesus 2:8. Hanya Muhammad-lah mengatakan dengan amal dan sedekoh engkau masuk sorga, adalah sia-sia.
*****
Saudara Jhon,
Perbedaan mendasar antara Isa Al-Masih dengan nabi Islam mendorong kita berpikir dan meninjau kembali siapakah Isa Al-Masih sesungguhnya. Sebab dengan sifat suci-Nya, maka hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Bukan yang lain, termasuk nabi Islam. Kiranya ini menjadi bahan kajian bersama.
~
Solihin
~
Ketika turun ke dunia menjadi manusia, Isa Al-Masih, Kalimatullah hidupnya suci. Ia tidak pernah berbuat dosa. Isa “. . . tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:9).
Memangnya Nabi Isa as tahu apa yang diinginkan Allah? Makanya Nabi Isa as adalah seorang Muslim yang hanya mematuhi perintah-Nya. Kalau Allah swt tidak memberi panduan kepada-Nya, kira-kira beliau as berdosa tidak?
Bukankah, Nabi Isa as sendiri tidak tahu apa yang diinginkan Allah, makanya Dia memberi panduan mana yang disukai-Nya dan mana yang tidak? semua nabi itu sama, yaitu ada panduannya. Kenapa Allah melarang Nabi Adam as makan buah itu? Kalau tidak dikasih tahu, kira-kira beliau as tahu gak kalau itu dilarang?
~
Saudara Hakkulah,
Perbedaan hakikat antara Isa Al-Masih dengan manusia telah menjadi bukti bahwa hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia dari dosa. Karena itu, Isa Al-Masih tidak mungkin berbuat dosa. Bukankah hal ini telah disampaikan-Nya kepada orang-orang Yahudi pada masa itu (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46)?
Pertanyaan yang sama perlu diajukan. Mungkinkah Isa Al-Masih berdosa bila hakikat-Nya adalah suci? Lalu mungkinkah nabi saudara masuk sorga? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa nabi saudara pasti masuk sorga? Bagaimana juga dengan nasib saudara di akhirat?
~
Solihin
~
Dalam ayat di bawah ini Yesus juga turut meminta seluruh umat penyekutu batu membuktikan dirinya berdosa seperti berikut: Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46 “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?”
Maryam “Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki(Isa Al-Masih) yang suci.”
~
Saudara Agur,
Isa Al-Masih telah membuktikan bahwa Dia suci sehingga Dia berani menantang orang-orang Yahudi pada masa itu untuk membuktikan keberdosaan-Nya. Bila ada yang menganggap Isa Al-Masih berdosa, maka ia pun perlu membuktikannya. Sebab Injil telah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih tidak pernah berbuat dosa. Uniknya, Al-Quran menyatakan demikian (Qs 19:19).
~
Solihin
~
Mumpung masih ada orangnya. Tanya saja ke orangnya. Apa maksudnya? Rasulullah sudah ada jaminan masuk surga, berdasarkan Al-Quran dan hadits. Yang bilang tidak ada jaminan itu siapa? Anda, bukan? Bilang Qurais Shihab.
Jadi maksud begini pak. Semua nabi tidak ada jaminan masuk surga. Makanya berusaha mengikuti petunjuk Allah. Ternyata semua para nabi tunduk dan patuh pada Allah SWT. Coba kalau tidak, pasti masuk neraka. Begitu, bapak.
~
Saudara Hakkulah,
Pernyataan Prof. Quraish Shihab tersebut banyak menuai kritikan dari umat Islam lainnya. Tentu hal ini dapat dipahami mengingat nabi Islam adalah tokoh yang diidolakan. Namun, Al-Quran telah menegaskan bahwa nabi Islam tidak tahu mengenai keselamatannya di akhirat nanti (Qs 46:9). Bukankah umat Islam perlu mendasarkan pada pernyataan Al-Quran? Apakah umat Islam mau menentang pernyataan Al-Quran? Tentu tidak, bukan?
Itu sebabnya, mengacu pada Qs 46:9, maka nabi Islam telah berkata sejujurnya bahwa ia tidak tahu keselamatannya. Tentu ini menimbulkan tanda tanya besar, bukan? Oleh sebab itu, kami bertanya kepada saudara. Mungkinkah nabi saudara masuk sorga? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa nabi saudara pasti masuk sorga? Bagaimana juga dengan nasib saudara di akhirat?
~
Solihin
~
Pak Qurais Shihab mendasari perkataannya dari perkataan Muhammad sendiri. Lihat sendiri di youtube ketika Qurais shihab berkata seperti itu. Lihat sendiri dalam hadits Bukhari pengakuan Muhammad. Lihat sendiri di Al-Quran bahwa Yesus 100% telah di sorga.
~
Saudara Agur,
Kami kira setiap orang di forum ini perlu mendasarkan pendapat pada bukti-bukti tertulis, bukan pada asumsi. Injil telah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah suci sehingga Dia telah berfirman bahwa Ia datang ke dunia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Sedangkan nabi Islam tidak demikian. Harap ini menjadi bahan perenungan bersama.
~
Solihin
~
Saya juga berdasarkan kepada pemahaman para sahabat dan ulama ahli tafsir seperti Ibnu Katsir, Tafsir Jalalain. Abu Bakar ra dan Umar ra dijamin masuk surga apalagi Muhammad. Masuk di akal tidak menurut Qurais Shihab?
~
Saudara Hakkulah,
Kami tertarik sekali dengan pernyataan saudara bahwa Abu Bakar dan Umar dijamin masuk sorga. Kalau boleh tahu, tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan saudara.
Oh ya, bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain? Mungkinkah nabi saudara masuk sorga? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa nabi saudara pasti masuk sorga? Bagaimana juga dengan nasib saudara di akhirat?
~
Solihin
~
Hakkullah,
Tidak ada dalam Al-Quran dan hadits mengatakan Muhammad telah selamat masuk surga. Bahkan seluruh pengikutnya diiming-imingkan pahala berlipat-lipat supaya dia (Muhammad) mendapat pertolongan di hari kiamat.
~
Saudara Agur,
Memang hal ini perlu ditelusuri lebih jauh apakah ada bukti konkret dari Al-Quran bahwa nabi Islam pasti masuk sorga. Sebab mendasarkan pendapat pada asumsi tidak akan memberikan manfaat apapun. Harap saudara Hakkulah dapat menjelaskan hal ini.
~
Solihin