• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Artikel-Artikel > Ulasan Berita Agama > Apakah Wafatnya Muhammad Ali Mengajarkan Kita Tentang Agama?

Apakah Wafatnya Muhammad Ali Mengajarkan Kita Tentang Agama?

6 June 2016 oleh Web Administrator 47 Comments

Foto-Muhammad-Ali-sebagai-simbol-apakah-benar-wafatnya-Muhammad-Ali-mnegajarkan-tentang-agamaWafatnya Muhammad Ali, petinju legendaris, pada tanggal 4 Juni 2016, menarik perhatian dunia.  Ia merupakan petinju terkenal dalam sejarah dunia.  Apakah wafatnya Muhammad Ali mengajarkan kita tentang agama?

Mungkin ada Muslim yang bangga karena Muhammad Ali memeluk agama Islam. Namun sebetulnya dia mengikuti ajaran “Universal Sufirm” yang berfokus pada kesatuan semua agama. Pendirinya Hazrat Inayat Khan (1882-1927), orang India. Jadi, Muhammad Ali merupakan anggota bidat Islam.

Sering umat beragama merasa, jika orang terkenal mengikuti agamanya, berarti agamanya benar. Benarkah demikian? Karena Muhammad Ali beragama Islam, walau bidat Islam, apakah itu mendukung kebenaran agama Islam?

Pemuka-pemuka Dunia dan Agamanya

Gandhi seorang tokoh terkenal di dunia. Karena ia penganut agama Hindu, apakah dapat membuktikan kebenaran agama Hindu? Tidak!

Karl Marx, Vladimir Lenin dan Mao Tse Tung menjadi ateis. Apakah kenyataan itu membuktikan kebenaran ateisme? Tidak!

Martin Luther King adalah orang Kristen. Apakah kenyataan itu membuktikan kebenaran agama Kristen? Tidak!

Gambar-berbagai-simbol-agama-sebagai-simbol-kebenaran-satu-agama-tidak-tergantung-dari-jumlah-penganutnyaJumlah Penduduk Membuktikan Kebenaran Agama?

Bagaimana jika 90% penduduk bumi beragama Kristen? Apakah itu membuktikan bahwa agama  Kristen dari Allah? Tidak!

Bagaimana jika 95% penduduk bumi beragama Islam? Apakah itu membuktikan agama Islam berasal dari Allah? Tidak!

Peranan Kebangkitan Isa Al-Masih Bukti Kebenaran Injil

Kebenaran satu agama tidak tergantung dari jumlah penganutnya. Juga tidak tergantung apakah orang terkenal, seperti petinju Muhammad Ali, menjadi pengikutnya. Apa yang menjadi bukti utama kebenaran satu agama?  Apakah benar wafatnya Muhammad Ali mengajarkan tentang agama?

Isa Al-Masih bangkit dari antara orang mati. Inilah fakta sejarah! Ada 500 saksi mata! Ini membuktikan kebenaran agama Kristen.

Rasul Paulus sendiri berkata, “. . . jika Kristus [Isa Al-Masih] tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan [orang Kristen] . . .” (Injil, Surat I Korintus 15:17).

Bagaimana bila seandainya nabi Islam pernah berkata, “Isa Al-Masih bangkit dari antara orang mati.” Itu tidak mungkin menguatkan fakta kebangkitan Isa Al-Masih.

Nabi Islam bukan saksi mata kebangkitan Isa. Dia hidup enam ratus tahun setelah peristiwa tersebut. Maka pernyataanya tentang Isa, tidak mutlak benar!

Kebangkitan Isa Al-Masih, Fakta Sejarah

Ratusan orang menyaksikan sendiri kebangkitan Isa Al-Masih. Fakta sejarah ini tidak bergantung pada pandangan orang yang hidup 600 tahun kemudian.

Demikian agama Islam tidak benar karena petinju Muhammad Ali menjadi pengikutnya. Tidak benar karena jumlah penganutnya besar.  Tidak benar jika wafatnya Muhammad Ali mengajarkan kebenaran suatu agama?

Kebangkitan Isa Al-Masih dari antara orang mati menentukan agama mana yang benar. Kebangkitan-Nya adalah fakta sejarah!

Jadi, Injil dan keselamatan yang Isa sediakan akibat penyaliban-Nya dan kebangkitan-Nya sungguh benar!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Petinju Muhammad Ali wafat. Dengan mengingatnya, mengapa banyak orang senang Petinju Muhammad Ali menjadi orang Islam?
  2. Argumentasi apa yang dipakai orang untuk membuktikan agamanya?
  3. Apa yang membenarkan apakah satu agama benar atau palsu? Jelaskanlah pandangan Saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Yang Mana Syariat Agama Terbaik?
  2. Kunci Menggenapi Dengan Sempurna Syariat Agama
  3. Semua ‘Agama’ Jalan Menuju Allah?
  4. Pandangan Agama Terhadap Ibadah Yang Sempurna

Video:

  1. Cara Orang Beragama Menjadi Pasti Masuk Sorga

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Wafatnya Muhammad Ali Mengajarkan Kita Tentang Agama?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.   Atau SMS/WA ke: 081281000718.

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Ulasan Berita Agama Tagged With: Nabi Islam dan Isa

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

47 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Zakir Naik
6 June 2016 1:52 pm

~
Kepada Staff Isa dan Islam,

Kalau Alkitab itu adalah firman Tuhan yang benar mengabarkan Yesus sebagai Tuhan sehingga dapat menyucikan maupun menyelamatkan, mengapa kalian tidak mau melantunkan firman Tuhan tersebut?

Balas
staff
23 June 2016 8:31 am
Balasan ke  Zakir Naik

~
Saudara Zakir,

Kami menghargai komentar saudara, namun kami senang apabila saudara dapat memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel di atas.

Memang nembaca ayat-ayat Alkitab dengan dilantunkan adalah baik, namun Allah Alkitab memerintahkan agar orang Kristen merenungkan firman-Nya siang dan malam.
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Zabur, Kitab Mazmur 1:1-3).
~
Slamet

Balas
staff
24 June 2016 9:55 am
Balasan ke  staff

~
Saudara Muhammad,

Kami mengucapkan terimakasih apabila saudara berkenan memberikan komentar yang sesuai dengan artikel “Apakah Wafatnya Muhammad Ali Mengajarkan Kita Tentang Agama?”

Untuk itu silakan saudara menanggapi komentar yang kami sediakan yaitu:
1. Petinju Muhammad Ali wafat. Dengan mengingatnya, mengapa banyak orang senang Petinju Muhammad Ali menjadi orang Islam?
2. Argumentasi apa yang dipakai orang untuk membuktikan agamanya?
3. Apa yang membenarkan apakah satu agama benar atau palsu? Jelaskanlah pandangan Anda

Mohon maaf bila kami menghapus setiap komentar yang tidak fokus dengan topil artikel.
Demikian harap maklum.
~
Slamet

Balas
Rein Hard
9 June 2016 10:19 am

~
Sebenarnya saya tidak terlalu mengenal Muhammad Ali, saya juga pun bukan sepenuhnya penggemar tinju. Namun melihat topik ini, saya turut berduka sebagai sesama manusia .

Sebenarnya tidaklah begitu penting ketika Muhammad Ali wafat dan agama yang di peluk saat ia telah di panggil oleh yang maha kuasa. Bukankah hal ini wajar ?
Mengingat Muhammad Ali memang Islam dan patut di junjung oleh umat Muslim lainnya. Tapi yang perlu di ketahui ketika sampai di atas , dia hanyalah seorang yang rendah di hadapan Tuhan. Saya amat menyayangkan membaca kisah beliau yang beralih untuk tidak mengikuti Isa Al Masih lagi.

Balas
staff
24 June 2016 10:42 am
Balasan ke  Rein Hard

~
Saudara Rein Hard,

Muhammad Ali yang lahir dengan nama baptis adalah Cassius Marcellus Clay, Jr, lahir 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Namun pada tahun 1975, ia mengumumkan menjadi Islam dengan nama Muhammad Ali Clay.

Oleh karena itu patut disayangkan, apabila ia menolak Isa Al-Masih sebagai satu-satunya jalan untuk bertemu Allah di sorga. Isa Al-Masih berkata,“Tetapi barangsiapa yang menyangkal Aku di hadapan manusia, maka Aku ini juga akan menyangkal dia di hadirat Bapa-Ku yang di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 10:33).
~
Slamet

Balas
Hamba Allah
10 June 2016 4:36 pm

~
“Yesus adalah Tuhan karena Dia adalah Anak Tuhan dan Allah adalah Bapa-Nya.”
Mengapa tidak mengagungkan Bapa saja dibanding Anak-Nya. Yang diciptakan tidak lebih sempurna daripada Sang Pencipta. Bukankah yang menciptakan Yesus itu ialah Bapa-Nya?

Balas
staff
23 June 2016 8:44 am
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba Allah,

Setiap makhluk hidup yang ada di alam semesta memang ciptaan Allah, tetapi ternyata ada satu Pribadi yang datang ke dunia tanpa diciptakan Allah. Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Dia Kekal. Dia disebut “Alfa dan Omega”. Dia adalah Isa Al-Masih.

Kitab Suci Allah menuliskan Isa Al-Masih yang adalah Kalimat Allah maka Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir. “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Surat Wahyu 22:13).
~
Slamet

Balas
Salib Bening P7K
11 June 2016 8:57 am

~
Sumber isu tentang kebangkitan Isa Al-Masih berasal dari karangan Alkitab kanonik, tidak dapat dibuktikan sebagai fakta sejarah. Bahkan karangan-karangan kuno yang disembunyikan (apokrip) oleh Roma tidak mendukung adanya kematian Yesus di kayu salib.

Misalnya Akta Yohanes yang mencatat bahwa Yesus sedang bersama Yohanes menyaksikan keramaian penyaliban itu dari sebuah bukit. Secara ilmu kedokteran juga menentang kematian Yesus dengan cara yang tertulis di Alkitab, karena cara yang demikian hanya menyebabkan seorang manusia pingsan saja, tidak cukup untuk dapat merenggut nyawa Yesus. Bukti adanya darah segar yg keluar pada saat penusukan lambung juga membuktikan bahwa Yesus hanya pingsan saja dan belumlah mati.

Balas
staff
24 June 2016 11:28 am
Balasan ke  Salib Bening P7K

~
Saudara Salib Bening,

Pandangan lain dari umat Muslim terhadap peristiwa penyaliban Isa Al-Masih adalah kepercayaan bahwa Isa Al-Masih memang mengalami penyaliban namun hanya pingsan dan tidak sampai mati.

Sebenarnya pandangan ini terkesan dipaksakan karena Surat An Nisa’4:157 dengan jelas berkata “. . . padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.”

Ketika tentara Romawi datang, mereka hanya menegaskan bahwa Isa Al-Masih telah mati dengan menusukkan sebuah tombak ke pinggang kanan-Nya. Dan tombak itu menembus paru-paru kanan dan ke jantung, adanya darah yang keluar menunjukkan bahwa Isa mengalami kegagalan jantung sehingga kegagalan jantung serta terkumpulnya cairan dalam membran-membran di sekitar jantung dan juga sekitar paru-paru.
~
Slamet

Balas
Salib Bening P7K
11 June 2016 9:32 am

~
“Kebangkitan Isa Al-Masih dari antara orang mati menentukan agama mana yang benar?”

Jika Alkitab bercerita sendiri tentag apa yang disaksikannya maka kisah Yesus tidak akan seperti yang diceritakan oleh Gereja dengan bumbu mitologi Yunani.

Yohanes dan Yesus adalah dua orang pemimpin gerakan revolusi bangsa Israel untuk memerdekakan diri dari jajahan bangsa Yunani dan untuk mendirikan kerajaan bangsa Israel.
Penangkapan dan pembunuhan Yohanes dan Yesus yang ditutupi dengan intrik politik dan adu domba diciptakan demi untuk memadamkan gerakan revolusi sekaligus menghilangkan jejak keterlibatan pemerintah.

Revolusi berakhir di tahun 70 M dengan runtuhnya Bait Suci dan jatuhnya Yerusalem. Dan Dialog terakhir saat perpisahan antara Yesus dengan murid-muridnya (Injil, Kisah Para Rasul 1:6-8) menjelaskan apa yang sesungguhnya diperjuangkan Yesus beserta pengikutnya, yaitu “…memulihkan kerajaan bagi Israel…”

Ironisnya perjuangan revolusi bangsa Israel yg digagas oleh Yohanes Pembaptis dan kemudian dilanjutkan oleh Yesus itu dapat dikandaskan, dan Yesus gagal memenuhi harapan yang telah dijanjikannya kepada para pengikut-Nya.

Balas
staff
24 June 2016 1:29 pm
Balasan ke  Salib Bening P7K

~
Sebelum kepenuhan Roh Kudus orientasi para murid Isa Al-Masih memang hal-hal jasmani, mereka menginginkan Isa Al-Masih menjadi raja yang dapat membebaskan Israel dari jajahan kekaisaran Romawi.

Namun tidak demikian setelah mereka dibaptis oleh Roh Kudus, mereka rela mati demi kerajaan rohani yaitu kerajaan sorga. Sebagai mana Isa Al-Masih datang ke dunia tidak untuk menjadi raja dunia melainkan kerajaan sorga.

Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan percakapan antara Isa Al-Masih dan Pontius Pilatus. “Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: “Engkau inikah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 18:34,36).
~
Slamet

Balas
Purnomo
16 June 2016 1:37 am

~
Apa yang membenarkan apakah satu agama benar atau palsu? Jelaskanlah pandangan Anda.

Agama selalu disertakan dengan adanya Kitab Suci, yang merupakan panduan bagi umat-Nya. Kitab Suci yang kontennya sama di semua negara, semua zaman maka Insya Allah bisa dijadikan sebagai salah satu indikator bahwa Kitab Suci itu benar di firmankan Oleh Allah SWT.

Akan tetapi apabila Kitab Suci berbeda antara satu negara dengan negara lain atau banyak konten yang berbeda maka Insya Allah dapat dikatakan bahwa Kitab Suci tersebut sudah bercampur dengan karya manusia dan kita juga akhirnya tidak tahu mana yang asli dan mana yang tidak asli atau bahkan mungkin saja semuanya sudah tidak asli lagi.

Balas
staff
24 June 2016 2:00 pm
Balasan ke  Purnomo

~
Saudara Purnomo,

Kitab Suci agama adalah firman Allah apabila dalam kitab suci tersebut ada nubuat yang digenapi. Jelas nubuatan-nubuatan yang dicatat dalam Alkitab tidak ada yang tidak digenapi atau akan digenapi.
“Aku akan mengucapkan suatu firman dan Aku akan menggenapinya, demikianlah firman Tuhan ALLAH” (Kitab Nabi Yehezkiel 12:25).

Jadi permasalahannya bukan pada ada atau tidaknya bahasa asli, melainkan apakah saudara mengerti bahwa dalam kitab saudara ada nubuatan dan penggenapanya ataukah tidak ada. Bagaimana menurut saudara?
~
Slamet

Balas
luke
16 June 2016 5:02 pm

~
Salib Bening,

Kalau ingin mengetahui kronologis penyaliban dari awal sampai kematian Isa Al-Masih, silakan membaca Injil. Karena Injil itu sumber yang akurat dan lengkap, tidak seperti Al-Quran yang kurang jelas.

Contoh: di Injil dijelaskan anak Abraham yang dikurbankan adalah Ishak sedangkan di Al-Quran adalah Ismael. Penjelasan tentang penyaliban Isa Al-masih pun juga seperti itu.

Dan yang lebih penting untuk dimengerti Injil itu sudah ada jauh sebelum Al-Quran ada. Benarkah Al-Quran lebih tahu tentang itu semuanya? Al-Quran hanya membalikan peristiwa yang sebenarnya terjadi !

Balas
staff
25 June 2016 12:49 am
Balasan ke  luke

~
Saudara Luke,

Terima kasih atas komentarnya.

Umat Muslim percaya Al-Quran diturunkan kepada Muhammad. Namun sejarah menyatakan, Muhammad menerima “wahyu” tersebut dari satu makhluk roh secara lisan. Lalu Muhammad meneruskan kepada sahabat-sahabatnya untuk mereka hafalkan. Setelah Muhammad wafat, barulah “hafalan-hafalan” tersebut dibukukan.

Tidak demikian dengan Injil, Murid-murid Isa Al-Masih menulis kata-kata Allah yang mereka dengar dari Allah sendiri. Dengan ilham Ilahi dari Roh Kudus, para murid Isa Al-Masih menulis Injil. Mari kita perhatikan perkataan Isa ini. “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Injil, Yohannes 14:26).
~
Slamet

Balas
fitrah
16 June 2016 10:44 pm

~
Berdebat dengan mereka secara baik merupakan suatu keharusan syar’i untuk memuaskan (menyenangkan) mereka dengan kebenaran.

Apabila perdebatan tidak mendatangkan hasil, atau melalui perdebatan itu mereka ingin kita melepas atau meninggalkan sebagian ajaran agama, maka pada saat itu kita tidak boleh bersikap lemah lembut. Kita harus bersikap keras dan tegas terhadap mereka agar pupus semua harapan mereka.

Allah berfirman: “Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Jahannam, dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali” (Qs 66:9).

Balas
staff
24 June 2016 2:36 pm
Balasan ke  fitrah

~
Saudara Fitrah,

Kebenaran Injil selaku Firman Allah memang harus diberitakan karena Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya. “…Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…” (Injil, Surat Roma 1:16).

Sebaliknya perdebatan yang disertai dengan pertengkaran haruslah dihindari, karena hal ini tidak ada gunanya. “Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka” (Injil, Surat Titus 3:9).
~
Slamet

Balas
Salib Bening P7K
18 June 2016 11:50 am

~
Kalau ingin mengetahui kronologis penyaliban dari awal sampai kematian Isa Al-Masih, silakan membaca Injil. Karena Injil itu sumber yang akurat dan lengkap, tidak seperti Al-Quran yang kurang jelas.

Saudara Luke, informasi itu bukan bersumber dari Al-Quran, tapi silakan anda baca buku Sejarah Dogma Kristologi oleh DR. Groenen, OFM, Cap. di perpustakaan online media.isnet.org. Baca juga buku The History of God dan buku The History of Bible oleh Prof. Karen Armstrong.

Buku-buku Injil kanonik bukan sumber informasi yang akurat karena
1. Penulisnya bukan saksi mata.
2. Penulisnya mendapatkan informasi melalui cerita rakyat dari mulut ke mulut.
3. Ditulis pada masa puluhan tahun setelah wafatnya Yesus.
4. Bukan firman TUHAN.
Silakan anda konfirmasikan hal itu dengan pendeta anda.

Balas
staff
25 June 2016 1:17 am
Balasan ke  Salib Bening P7K

~
Saudara Bening,

Agar saudara dapat memahami kebenaran tentang kematian Isa Al-Masih sebaiknya saudara tidak asal mempercayai begitu saja situs yang mengklaim sebagai kebenaraan. Ada baiknya saudara selalu menguji kebenaran tersebut.

Bila saudara ingin tahu lebih jauh tentang kebenaran kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih, silakan membaca situs dan juga buku-buku yang netral. Jangan hanya membaca menurut sudut pandang orang-orang yang menentang kekristenan saja.

Semoga saran kami dapat memberikan manfaat bagi saudara.
~
Slamet

Balas
Zakir Naik
20 June 2016 12:46 am

~
Staff Isa dan Islam,

Dimana wajah, kekuasaan, firman Tuhan yang kalian dapat memandang, melihat dan merasakannya di alam semesta pada semua yang diciptakanNya?

Kalau kalian hanya dapat melihat melihat dan merasakan firman dan kekuasaan-Nya hanya pada diri Yesus ?

Balas
staff
25 June 2016 12:37 am
Balasan ke  Zakir Naik

~
Saudara Zakir,

Saudara tidak salah, seseorang tidaklah mungkin dapat melihat kekuasaan maupun kemuliaan Allah apabila dia berada di luar Isa Al-Masih.

Nabi Daud yang telah melihat eksistensi Isa Al-Masih dalam kekekalan masa lampau mengatakan: “Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan” (Zabur, Kitab Mazmur 102:25-27).

Selanjutnya penulis Injil Surat Ibrani memberikan deskripsi tentang kemuliaan dan kekuasaan Isa, yang terkait dengan pra-eksistensiNya, ketika ia berkata: “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” (Injil Surat Ibrani 1:3).
~
Slamet

Balas
Mentari
20 June 2016 3:39 am

~
Saya baru tahu ternyata Muhammad Ali penganut bidat Islam. Apakah sama dengan Mike Tyson yang barusan melaksanakan umroh?
Bagaimana perbedaannya dengan Islam di Indonesia? Orang terkenal biasa menjadi panutan dan dianggap benar, kenyataannya tidak demikian.
Fakta sejarah kebangkitan Yesus sungguh luar biasa terkenal dan benar.

Balas
staff
25 June 2016 12:31 am
Balasan ke  Mentari

~
Saudara Mentari,

Memang benar tidak semua orang terkenal dapat dijadikan panutan, Seseorang dapat dijadikan panutan apabila dia, bisa membantu dalam membentuk karakter kita menjadi yang terbaik. Dia juga harus bisa memberikan bimbingan dan nasihat serta menunjukkan teladan hidup yang nyata tentang bagaimana caranya agar kita mencapai yang terbaik.

Isa Al-Masih dapat menjadi teladan terbaik bagi manusia. Bukan saja etika moral agung dan luhur yang diajarkan kepada kita, tetapi lebih penting lagi kehidupan kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Isa bersabda, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
~
Slamet

Balas
fitrah
27 June 2016 6:20 pm

~
Ketika ditanya mengapa Muhammad Ali pindah agama, ia menjawab: “Aku belum pernah melihat begitu banyak cinta. Saling pelukan dan cium antar mereka. Shalat 5 waktu dalam sehari. Wanita memakai pakaian yang panjang. Cara mereka makan. Engkau bisa pergi ke negara manapun dengan menyapa ‘assalamu’alaikum – wa’alikumussalam. Kau punya rumah. kau punya saudara. Aku memilih Islam karena itu bisa menghubungkanku persaudaraan kepada siapa saja. Dalam Islam, aku merasakan kebaikan. Aku merasakan kebebesan. Islam membuatku terhubung dengan Saudi Arabia. Persaudaraan Islam menghubungkanku dengan Pakistan, Maroko, Syiria. Menjadi penganut Kristen aku tidak pernah duduk (setara) dengan pemimpin-pemimpin. Sebagai seorang muslim, aku duduk bersama (Anwar) Sadad, (Gamal Abdul) Naser, Marcos Presiden Filipina. Raja-raja (Arab), Sultan Abu Dhabi, dan masyarakat menyambutku layaknya seorang saudara… Oleh karena itu, aku memilih agama Islam.”

Balas
staff
29 June 2016 11:45 pm
Balasan ke  fitrah

~
Sebagai manusia tidaklah salah apabila kita juga butuh penghargaan dan kasih sayang dari sesama kita. Namun yang tidak kalah penting adalah dapat merasakan kasih sayang Allah.

Sayang, apabila Muhammad Ali menolak kasih sayang Allah yang telah dianugerahkan kepadanya di dalam Isa Al-Masih. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Muhammad Ali memang telah memperoleh kemuliaan dan kekayaan dunia, tapi ia mengabaikan peringatan Isa Al-Masih tentang keselamatan jiwanya seperti yang tertulis dalam Kitab Suci Injil, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (injil, Rasul Besar Matius 16:26).
~
Slamet

Balas
Zakir Naik
29 June 2016 8:43 am

~
Seseorang tidaklah mungkin dapat melihat kekuasaan maupun kemuliaan Allah apabila dia berada di luar Isa Al-Masih.

Artinya: Tuhanmu itu tidak memiliki kekuasaan dan kemuliaan yang dapat dilihat di alam semesta, Karena Ia hanya ada sebagai kekuasaan dan kemuliaan di dalam diri Isa Isa Al Masih. Kalau Ia tidak memiliki kekuasaan dan kemuliaan di alam semesta, pantaskah Ia disebut Tuhan? Jawaban kalian dengan sendirinya menyatakan bahwa Yesus bukan Tuhan.

Balas
staff
7 July 2016 2:03 am
Balasan ke  Zakir Naik

~
Saudara Zakir,

Benarkah Isa Al-Masih tidak memiliki atas alam semesta? Tidakkah saudara mengetahui kalau Isa Al-Masih tanpa berdoa minta kuasa dari Allah untuk meredahkan angin ribut dan ombak danau. “Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Guru, Guru, kita binasa!” Iapun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi teduh” (Injil, Rasul Lukas 8:24).

Bahkan Kitab Suci Allah memberi kesaksian, Isa Al-Masih berkuasa menopang alam semesta dengan firman-Nya. “Ia [Isa Al-Masih] adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” (Injil, Surat Ibrani 1:3).
~
Slamet

Balas
Zakir Naik
29 June 2016 8:50 am

~
Saudara Mentari,

Memang benar tidak semua orang terkenal dapat dijadikan panutan. Seseorang dapat dijadikan panutan apabila dia, bisa membantu dalam membentuk karakter kita menjadi yang terbaik. Dia juga harus bisa memberikan bimbingan dan nasihat serta menunjukkan teladan hidup yang nyata tentang bagaimana caranya agar kita mencapai yang terbaik. Isa Al-Masih dapat menjadi teladan terbaik bagi manusia.

Semua argumentasi kalian dalam forum diskusi ini yang dikemukakan adalah ajaran gereja (bukan argumentasi Yesus/Alkitab), ini membuktikan bahwa kalian sesungguhnya adalah pengikut ajaran gereja!

Balas
staff
7 July 2016 2:23 am
Balasan ke  Zakir Naik

~
Bukan ajaran gereja, melainkan wahyu Allah yang tertulis dalam kitab suci-Nya. Dalam KItab Suci Allah, Isa Al-Masih berkata: “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:15).

Bukankah dalam kitab suci saudara tertulis, agar umat Muslim juga beriman kepada nabi Isa? “Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2 :136).
~
Slamet

Balas
Vro
29 June 2016 3:56 pm

~
Salib Bening P7K 2016-06-11 16:32

Saudara Salib Bening, tolong jangan mengalihkan pembicaraan. Tadi katanya Isa pingsan di kayu salib, tapi ketika Staff IDI mengingatkan Surat An Nisa’4:157, jawabannya tiba-tiba bercabang.

Dalam Injil Rasul Besar Matius 1:21, “Ia akan melahirkan Anak Laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.

Yesus menyelamatkan umat-Nya dari dosa tidak ada hubungannya dengan politik dan perjuangan kenegaraan. Jadi kalau saudara berpikiran Dia adalah Raja, bukan raja di dunia melainkan Raja atas Kerajaan Sorga. Raja dari segala raja.

Balas
staff
7 July 2016 2:31 am
Balasan ke  Vro

~
Saudara Vro,

Terimakasih atas komentar saudara. Kami mempunyai pandangan yang sama dengan saudara, Isa Al-Masih tidak mendirikan kerajaan dunia, melainkan Kerajaan Sorga.

Mengenai hal ini mari kita perhatikan kesaksian Kitab Suci Injil. “Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:17).
~
Slamet

Balas
fitrah
30 June 2016 12:20 am

~
Di dalam Injil, Nabi Isa mengatakan, “Sesungguhnya akan datang setelahnya seorang nabi, namanya Al-Baraqlith.” Kira-kira Al-Baraqlit yang di maksud siapa ya?

Balas
staff
7 July 2016 2:44 am
Balasan ke  fitrah

~
Saudara Fitrah,

Isa Al-Masih tidak pernah menubuatkan akan datangnya seorang nabi baru, melainkan kedatangan Roh Kudus.

“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:13).
~
Slamet

Balas
Kepler Lumban Gaol
30 June 2016 5:16 pm

~
Saya lihat banyak orang Islam sangat senang bila ada orang Kristen masuk agama Islam, apalagi orang itu adalah orang yang sangat terkenal dan legendaris.
Jadi mungkin mereka menganggap dengan masuknya Muhammad Ali ke agama Islam, maka itulah sebagai bukti bahwa Agama Islam adalah yang terbaik, karena dimasuki orang yang terbaik. Sekian dan terima kasih.

Balas
staff
7 July 2016 3:40 am
Balasan ke  Kepler Lumban Gaol

~
Saudara Kepler,

Sebenarnya iman kita tidak boleh didasarkan pada pendapat seseorang, sekalipun ia orang terkenal.
Kita secara pribadi harus mengetahui kepada siapakah iman kita itu bergantung?

Isa Al-Masih memberikan teladan terbaik bagi kita dalam hal ini. Untuk itu mari kita baca KItab Suci Allah ini, “Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 2:24-25).
~
Slamet

Balas
Pilatus
3 July 2016 10:30 pm

~
Jika ingin menilai agama yang benar maka lihatlah dari kitab sucinya, bukan dari siapa pengikutnya atau berapa jumlah pengikutnya.

Saya ingin tanyakan kepada seluruh pembaca artikel ini, parameter apa yang kita bisa sepakati untuk menilai kebenaran dari suatu kitab suci?
Setelah itu kita uji kitab suci mana yang bisa memenuhi parameter tersebut, bagaimana?

Balas
staff
7 July 2016 3:51 am
Balasan ke  Pilatus

~
Saudara Pilatus,

Allah tidak melarang bila seseorang mempertanyakan tentang kebenaran Alkitab. Dan Alkitab sendiri mampu untuk melewati pemeriksaan-pemeriksaan yang ada dan menjawab semua pertanyaan kita sehingga dapat menghapuskan keragu-raguan kita.

Tetapi, untuk mempelajari Alkitab adalah sesuatu yang suci. Hanya kalau kita menghampiri Alkitab dengan rendah hati dan pikiran yang terbuka untuk kebenaran maka kita akan bisa menemukan jawaban-jawaban yang kita perlukan.

“Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin” (injil, Surat Yakobus 1:6).
~
Slamet

Balas
ligin
5 July 2016 5:21 pm

~
Sebenarnya blog ini tentang Islam atau Kristen? Mohon jangan campurkan kedua agama tersebut, karena kedua agama tersebut jelas berbeda dan jangan mengatas namakan Al-Quran dan Islam agar banyak orang yang ingin membaca blog anda!

Balas
staff
7 July 2016 4:25 am
Balasan ke  ligin

~
Saudara Ligin,

Dalam situs ini kami tidak membicarakan tentang agama Kristen maupun agama Islam. Melalui situs ini kami hanya ingin memperkenalkan satu Pribadi, yaitu Isa Al-Masih, yang dapat memberi jaminan keselamatan akhirat.

Memang tidak salah apabila seorang Muslim setelah membaca artikel dalam situs ini kemudian ia beriman dan menjadi pengikut Isa Al-Masih dan menjadikan Dia sebagai Juruselamatnya.

Karena “keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet

Balas
Pilatus
7 July 2016 8:27 pm

~
Kepada Staf IDA,

Pertama, apakah anda sepakat jika kita jadikan kitab suci untuk menilai kebenaran suatu agama?
Jika anda sepakat, saya tanyakan parameter apa yang akan kita pakai untuk menguji kebenaran kitab suci, sehingga kita bisa menilai kitab suci mana yang layak diimani.

Staf IDA. Jika anda ingin memperkenalkan Isa Al-Masih lewat Al-Quran, maka dengan jelas Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih hanyalah utusan dan bukan Tuhan.

Balas
staff
16 July 2016 8:34 am
Balasan ke  Pilatus

~
Saudara Pilatus,

Satu-satunya cara untuk meyakini kitab suci berasal dari Allah adalah nubuat dan penggenapannya. Bila dalam kitab suci memuat hal ini, maka kitab suci tersebut layak kita imani.

Alkitab memuat banyak nubuat yang disampaikan melalui puluhan nabi tentang masa depan, dan dicatat dengan saksama. Semua nubuat tersebut bisa diuji, telah diuji dan terbukti sudah digenapi.

Al-Quran tidak memuat nubuat maupun penggenapannya. Sehingga, kita tidak dapat menguji benarkah Al-Quran dari Allah. Dan menurut pakar Islam kita hanya perlu percaya Muhammad menerima ayat-ayat Al-Quran dari malaikat Jibril.

Al-Quran adalah kitab yang diinsipirasikan nabi saudara kepada para sahabat dan kemudian dituliskan. Dengan memerhatikan fakta itu, maka kami menggunakan Al-Quran hanya sebagai referensi, bukan sebagai kebenaran.
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Ketua PBNU: Kristen Itu Agama Tauhid – Apakah Alasannya?
  • Dapatkah Agama Mengeluarkan Seseorang Dari "Lubang" Dosa?
  • Bagaimana Pengertian Muslimah NU Tentang Isa Al-Masih?
  • Kisah Isra Miraj Nabi "Malam Penglihatan Muhammad"
  • Gempa Aceh dan Pembubaran Natal di Bandung – Apakah…

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz