“Rida Allah terletak pada rida orang tua.” Kalimat tersebut merupakan kutipan dari HR. Baihaqi. Menurut pengajaran banyak agama dan nilai norma masyarakat Indonesia, menghormati orang tua merupakan kewajiban seorang anak, bahkan termasuk berbakti kepada orang tua non Muslim sekalipun.
Kita tahu bagaimana seorang ibu mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan dan ayah yang bekerja keras menafkahi keluarga. Namun, jika satu saat orang tua kita berbeda kepercayaan, apa yang harus dilakukan? Bagaimana cara menghormati orang tua yang berbeda agama dengan kepercayaan kita?
Ajaran Islam dan Nasrani Tentang Menghormati Orang Tua
Ayat Al-Quran tentang menghormati orang tua dalam Qs 17:23-24 berkata, adalah kewajiban seorang Muslim untuk menghormati orang tua. Juga bertanggung-jawab merawat orang-tuanya. Hal ini juga tertulis dalam hadits Bukhari dan Muslim.
Pengajaran ini tidak berbeda dengan ayat Alkitab yang mengajarkan tentang menghormati orang tua, Ulangan 5:16. Allah berkenan kepada orang yang menghormati orang-tuanya dan akan memberikan umur panjang.
Isa Al-Masih dan Ibu-Nya
Isa Al-Masih memberi teladan tentang bagaimana bertanggung-jawab kepada orang tua. Saat disalib, Ia berkata kepada murid-Nya, Yohanes, untuk merawat ibu-Nya, Siti Maryam.
Isa melakukannya karena Dia tahu akan kembali ke sorga. Sehingga Ia tidak bisa merawat ibu-Nya. Maka Dia meminta murid-murid-Nya untuk merawat Siti Maryam.
Kisah Anak Yang Menolak Berbakti Kepada Orang Tua Non Muslim
Nurul (68), seorang wanita tua yang tinggal di panti jompo memutuskan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih setelah suaminya meninggal. Awalnya anak-anak Nurul bersedia merawatnya. Tapi setelah mengetahui bahwa Nurul beriman kepada Isa Al-Masih, mereka membatalkannya. Anak anak Nurul merasa takut mereka akan dipandang mengingkari Allah, jika mereka berbakti kepada orang tua non Muslim.
Memang sedih rasanya, ucap Nurul. Namun, tetap ada sukacita dalam mempertahankan iman. Dia tidak membenci anak-anaknya dan terus mendoakan mereka.
Nurul bahagia karena Isa telah menebusnya dari hukuman dosa dan memperoleh hidup yang kekal. Apakah Anda merasakah hal yang sama seperti Nurul? Silakan hubungi staff kami.
Cara Menghormati Orang Tua yang Berbeda Agama
Al-Quran mengajarkan untuk berbakti kepada orang tua (Qs 17:23-24), demikian juga ajaran Injil (Efesus 6:1-3). Cara kita menghormati orang tua yang berbeda agama adalah: tetap berkomunikasi dengan mereka, peduli, merawat, memperhatikan dan tetap bersikap sopan.
Seorang anak harus merawat orang-tuanya sekalipun sudah jompo. Seperti kisah Nurul, seharusnya anak-anak merawatnya, terutama saat dia sudah jompo. Bukan sebaliknya, menelantarkan.
Isa Al-Masih memberi satu teladan tentang bagaimana merawat orang tua. Kita harus bertanggung-jawab untuk merawat orang tua meskipun berbeda agama. Hal ini menjadi bagian penting bagi seorang yang beriman. “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan . . . seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman” (Injil, Surat 1 Timotius 5:8).
Jika ada perbedaan iman dalam keluarga dan menyebabkan perpecahan, maka umat-Nya harus tetap teguh dalam mempertahankan imannya. Juga tetap melakukan tanggung jawab sebagai seorang anak. Tetap hormatilah orang tua Anda!
Anda Boleh Menjadi Keluarga Allah!
Isa Al-Masih mengasihi dan meridhoi semua orang. Terkhusus bagi mereka yang beriman kepada-Nya, Ia memberikan suatu jaminan keselamatan dan hidup yang kekal. Bahkan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari keluarga Allah di surga.
Setiap anggota keluarga Allah memiliki warisan yang kekal, dijamin, dan tidak fana di surga. Silakan hubungi staff kami jika Anda ingin menjadi keluarga Allah.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara mempunyai pengalaman tentang berbeda agama dalam keluarga? Coba ceritakan.
- Menurut pendapat Saudara, bagaimana cara menghormati orang tua yang berbeda agama dengan Saudara?
- Apa yang Allah perintahkan dalam menciptakan keharmonisan dalam keluarga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Cara Menghormati Orang Tua yang Berbeda Agama dengan Kita” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Surat Warisan Dari Allah
- Mengapa Maryam “Di Atas Segala Wanita Di Dunia?”
- Apakah Isa Al-Masih Tidak Menghormati Ibu-Nya?
- Orang Muslim Paris – “Islam Agama Kasih!”
- Bagaimana Ajaran Kasih Dalam Islam Dan Injil?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Cara Menghormati Orang Tua yang Berbeda Agama dengan Kita“, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .