“Bagaimana sikap kita terhadap orang kafir?”, tanya kaum Mukmin. Sementara itu, Kapolri mengeluarkan surat edaran yang melarang ujaran kebencian (hate speech).
Memahami paparan ini kita akan tahu ajaran yang menentang kebencian. Supaya kita hidup benar sesuai Wahyu Allah.
Islam Agama Cinta
“Islam yang saya pahami, yakni Islam yang mengajarkan kebaikan. Puncaknya menegakkan cinta . . .” terang Dr. Haidar Bagir. Namun, “Sekarang ini marak terjadi pengkafiran, banyak orang dengan mudah menganggap kafir sesamanya. . .” keluhnya.
Apakah sikap kita umat Islam baik terhadap orang kafir selama ini? Sungguh indah jika semua agama mengajarkan cinta kasih, bukan?
Sikap Kita Terhadap Orang Kafir Menurut Ajaran Islam
Al-Quran menuliskan, “Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . .” (Qs 2:191). Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, orang Yahudi, Nasrani, dan umat agama lain adalah kafir.
Islam punya ajaran al wala’ al bara’. “Al-Wala’ artinya mencintai kaum Muslimin . . . Al-Bara’ artinya membenci orang-orang kafir dan menjauhi serta memusuhi mereka . . .” terang Dr. Adika Mianoki. Dari pengertian ajaran Al-Bara ini, sikap kita terhadap orang kafir sepertinya tidak ada toleransi.
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz menerangkan, “Membenci dan memusuhi tidak lantas bermakna boleh menzolimi dan berbuat semena-mena . . . maknanya adalah membenci dan memusuhi mereka dengan kalbumu, serta tidak menjadikannya sebagai temanmu . . .” (Majmu’ Fatawa Ibni Baz, jilid 5).
Dalam Al-Quran dan Hadist, adakah perintah bagi Muslim untuk mengasihi orang yang beragama lain? Sampaikan jawaban Anda melalui email ini.
Kebencian Menurut Wahyu Allah
Wahyu Allah menegor kebencian di hati manusia. “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:20).
Salah satu tanda kasih kita kepada Allah ialah mengasihi ciptaan-Nya yang termulia, manusia. Allah saja mengasihi manusia, mengapa kita tidak mengasihi sesama kita?
Akibat Kebencian Menurut Kitab Allah
Kitab Allah mengajarkan, “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia . . . tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:15).
Dosa membenci sama dengan membunuh. Sebab kebencian adalah benih pembunuhan. Allah Yang Maha Suci tidak menghendaki kebencian dan pembunuhan.
Jika tanpa pengampunan Allah akan dosa-dosanya, seseorang tidak beroleh hidup kekal di sorga.
Cara Bebas dari Kebencian dan Beroleh Sorga
Dengan mempercayai Isa Al-Masih, Anda akan beroleh kasih-Nya yang termulia. Sehingga Anda dapat mengasihi sesama manusia, apapun agamanya.
Lebih dari itu, Isa berkuasa mengampuni dosa-dosa manusia. “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] . . . beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Kami senang menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda soal topik ini. Kirimkanlah kepada kami lewat email di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana sikapmu terhadap orang lain, apakah membenci orang yang berbeda agama itu tidak baik?
- Menurut Saudara, jika sikap kita terhadap orang kafir seperti ajaran Al-Bara di atas, apakah itu mengajarkan ajaran damai bagi sesama? Jelaskan!
- Mengapa ajaran Isa Al-Masih soal mengasihi sesama yang terbaik?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Islam, Kafir, Dan Kristen – Bukti Utama Allah Ar-Rahman Dan Ar-Rahim
- Apakah Al-Quran Melarang Diskriminasi?
- Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir
- “Jangan Menyebut Non-Muslim Kafir!” Mengapa?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kebenciaannya kepada Islam sangat luar biasa. Terjadinya perang Salib adalah salah bukti kebencian tersebut, di mana perang itu diawali dari ketidaksenangan Kristen melihat perkembangan Islam yang sangat pesat di segala bidang yang akan dapat mengganggu kepentingan Kristen di dunia ini. Satu-satunya jalan untuk menghadang perkembangan Islam adalah dengan perang. Maka terjadilah perang salib 1, 2 dan 3 yang akhirnya perang tidak dapat menghancurkan Islam.
Hal ini terungkap oleh perkataan Louis IX raja Perancis ketika ditawan di al-Manshurah setelah kekalahannya dalam perang Salib. Menurut Louis IX, Islam tidak dapat dihancurkan dengan perang dan darah, tetapi Islam hanya dapat dihancurkan dengan memisahkan akidah mereka dengan syariatnya.
~
Saudara Sejarah,
Sesungguhnya Isa Al-Masih tidak pernah menghendaki perang. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi orang yang menganiaya (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Bukankah ini ajaran yang paling indah dan terbaik? Lalu mengapa terjadi Perang Salib? Hal ini perlu dipahami dengan benar.
Jelas Perang Salib tidak sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih. Perang Salib terjadi karena kepentingan politik atau negara. Namun, agama menjadi topeng atau kedok. Karena itu, cara terbaik untuk melihat kebenaran sebuah ajaran yakni dari kitabnya. Apakah kitabnya mengajarkan untuk mengasihi atau memerintahkan untuk memenggal kepala orang? Al-Quran mengajarkan untuk memenggal kepala orang (Qs 8:12). Jelas ajaran ini bertentangan dengan firman Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Kalau ajaran Kristen seperti Islam yang menghalalkan perang untuk menyebarkan agama, seluruh dunia sudah jadi Kristen, dan Islam sudah dibabat habis. Memangnya sekarang negara Eropa dan Amerika kalau ingin menghancurkan Islam tidak sanggup? Sudah dari dulu-dulu Islam tidak akan ada di muka bumi ini kalau Alkitab mengajarkan ajaran seperti Al-Quran.
~
Saudara Hendy,
Perlu dipahami juga bahwa Isa Al-Masih tidak pernah memerintahkan atau mengajarkan untuk memerangi orang lain, melainkan mengasihi. Bahkan mengasihi orang yang menganiaya (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Ini adalah keagungan ajaran Isa Al-Masih yang tidak dimiliki oleh agama manapun. Harap ini menjadi catatan penting bagi kita semua.
~
Solihin
*****
1. Karena itu dilarang dalam agama Islam, “Janganlah kalian memaki sesembahan mereka…” (Qs 6:108).
2. Menerapkan Al Bara itu bagus selama yang dibencinya itu adalah perbuatannya bukan orangnya. Contoh: Ada orang yang menyembah berhala, maka orang Islam wajib membenci perbuatan tersebut, tapi tidak membenci orangnya. Untuk itu Allah SWT memerintahkan untuk mengajak mereka kepada jalan Allah SWT dengan cara yang baik dan membantah mereka dengan cara yang baik (Qs 16:125).
3. Ajaran Isa itu terbaik di zamannya.
*****
Saudara Rizal,
1. Menarik sekali bahwa Islam melarang. Padahal banyak ayat Al-Quran yang memerintahkan untuk membunuh kafir. Misal: Qs 8:12; 9:29, dll. Kami kutip Qs 8:12, “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” Pertanyaannya adalah mengapa Qs 6:108 bertentangan dengan Qs 8:12 dan Qs 9:29?
2. Tanggapan saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Apakah akibatnya jika semua agama menerapkan sikap Al-Bara di atas? Kami menanyakan akibat, bukan penerapan Al Bara.
3. Jawaban ini menarik. Bila masa ini dianggap jaman nabi saudara, maka ajaran nabi saudara yang mana yang dapat menandingi ajaran Isa Al-Masih? Mohon saudara menyebutkan dalil dari Al-Quran. Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin
*****
Solihin
1. Apa yang anda kutip tentang membunuh, itu dalam konteks berperang, bukan dalam keadaan damai seperti sekarang.
2. Saya sudah menjawab pertanyaan yang no. 2. Anda bertanya, kami menanyakan akibat, bukan penerapan Al Bara. Dan saya sudah jawab akibatnya bagus. Selama yang dibencinya itu perbuatannya bukan orangnya. Coba anda baca lagi komen saya sebelumnya.
3. “Ajaran nabi saudara yang mana yang dapat menandingi ajaran Isa Al-Masih?”
Semuanya. Coba kita analisa. Yesus berkata apabila ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan, dst (Matius 5:39-44). Ini adalah hal yang baik, tapi saya mau bertanya apakah orang Kristen melakukannya saat ini seperti yang diajarkan Matius 5:39-44? Kalau saya meminta kepada anda semua hartamu, apakah anda akan memberikannya? Tolong dijawab.
~
Saudara Rizal,
1. Tanggapan saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Mengapa Qs 6:108 bertentangan dengan Qs 8:12 dan Qs 9:29? Bila itu berlaku hanya dalam konteks perang, maka bukankah ISIS memenggal kepala orang yang dianggap kafir? Dari manakah dasar mereka memenggal kepala?
2. Saudara berpendapat bahwa membenci bagus. Kami bertanya, bagaimana bentuk konkrit dari kata ‘bagus’ sebagai akibat dari penerapan Al Bala? Apa saja akibat yang masuk dalam kategori ‘bagus’ tersebut? Mohon penjelasan saudara.
3. Poin ini berkaitan dengan perbandingan. Namun, saudara tidak menyebutkan ajaran nabi saudara yang dapat menandingi ajaran Isa Al-Masih. Manakah dalil dari ajaran terbaik tersebut? Mohon dijawab saudara. Lagi pula, saudara perlu memahami maksud Injil, Rasul Besar Matius 5:39-44, yakni agar tidak menyimpan dendam sekalipun diperlakukan tidak baik. Hal ini sesuai dengan ayat 44. Karena itu, kami menunggu jawaban saudara mengenai ajaran nabi saudara.
~
Solihin
~
Allah itu mahakasih sekaligus mahaadil. Manusia yang adalah ciptaan Tuhan yan paling tinggi di antara semua makhluk ciptaan-Nya. Allah yang menjadi penyelamat umat manusia melalui Tuhan Yesus Kristus yang menjelma menjadi rupa manusia yang mana sifat-sifat Alah Sang Pencipta alam semesta ada pada Tuhan Yesus Kristus. Manusia diselamatkan oleh karena rahmat Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.
Jadi, kita yang percaya wajib untuk mengasihi sesama manusia sesuai dengan perintah ke-2 Tuhan Yesus Kristus. Dalam Tuhan Yesus ada kasih, damai sejahtera. Tidak ada kebencian dalam diri anak-anak Allah. Dunia sudah semakin tua. Tanda-tanda akhir jaman telah ada. Bertobatlah selagi kesempatan masih ada.
~
Saudara Percaya,
Kebencian sangat bertentangan dengan sifat suci Allah. Bagaimana mungkin ada ilah yang mengajarkan untuk membenci sesama? Bukankah ini bertentangan dengan sifat Allah? Kami berharap saudara-saudara di forum ini menyadari dan memperoleh pencerahan bahwa kasih Isa Al-Masih merupakan kasih yang tiada duanya.
~
Solihin
~
Usil,
Konstantinopel jatuh ke tangan orang Arab saat itu yang merupakan pintu masuk ke Eropa. Jihadis mau masuk meringsek Eropa supaya bersyahadat atau dipenggal. Islam saat itu mau melanjutkan jihadisnya. Maka pemerintahan Eropa bertahan terhadap jihadis yang siap memenggal kepala mereka atau harus bilang Muhammad adalah rasul. Bukankah Islam yang berjihadis pemaksaan? Kekristenan tidak pernah berjihadis.
~
Saudara Realita,
Membenci adalah kata yang tidak sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih karena Isa Al-Masih mengajarkan kasih (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34-35). Kebencian adalah unsur yang bertentangan dengan sifat kasih. Bila kebencian saja bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih, maka memenggal kepala lebih bertentangan lagi. Harap ini menjadi pertimbangan bagi semua pengunjung situs ini untuk mengetahui kebenarannya.
~
Solihin
*****
1. Membenci orang sama halnya tidak mengasihi Allah Yesus Kristus, sebab perintah Allah Yesus Kristus, mengatakan: “Kasihilah sesama manusia seperti dirmu sendiri”. Untuk umat yang tidak mengenal Isa Al-Masih Tuhan Allah kita, kita perlu memberikan peringatan, agar kelak kita mendapat sorga kekal.
2. Sikap Al Bara adalah sikap mencintai setan. Sikap ini sama halnya mencintai setan dan berlawanan dengan sikap Tuhan Allah Isa Al-Masih maha damai dan cinta agape.
3. Sebab Yesus Kristus sebagai Pemelihara Umatnya dan ia disebut sebagai Penasehat Ajaib, Raja Damai. Terbukti dengan pengorbanan di kayu salib, untuk menebus dosa umat-Nya yang berdosa. Amin.
~
Saudara Natal,
Bila seseorang membenci, maka kasih tidak ada dalam orang tersebut. Dan ajaran yang mengajarkan untuk membenci sesama sangat bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Bagaimana mungkin Allah yang maha pengasih dan penyayang mengajarkan membenci? Ini sangat bertolak belakang dengan sifat Allah. Harap ini menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Anda tahu kalau tidak ada sekutu yang notabene mayoritas Kristen, negara ini masih dijajah Jepang. Kalau sekutu waktu itu serius mau menjajah Indonesia, sampai sekarang Indonesia tidak akan merdeka. Makanya jangan menghayal.
~
Saudara Hendy,
Kami berpendapat bahwa negeri ini merdeka karena semua komponen bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, dan budaya. Tentu sumbangsih mereka bagi negeri ini perlu diperhatikan. Namun, bukan itu inti diskusi ini, melainkan kebencian yang diajarkan oleh agama Islam (Al Bala). Mengapa Islam mengajarkan demikian? Ini yang perlu ditelusuri fakta-faktanya.
~
Solihin
~
Solihin: “Mengapa Qs 6:108 bertentangan dengan Qs 8:12 dan Qs 9:29?”
Saya sudah jawab itu beda konteks.
“Bila itu berlaku hanya dalam konteks perang, maka bukankah ISIS memenggal kepala orang yang dianggap kafir?”
Apa hubungannya ajaran Islam sama ISIS? Tidak ada hubungannya. Saya mau tanya apa hubungannya perang salib sama ajaran Yesus? Ada tidak hubungannya?
“Kami bertanya, bagaimana bentuk konkrit dari kata ‘bagus’ sebagai akibat dari penerapan Al Bala?”
Bentuk kongkritnya adalah mengerjakan apa yang baik, dan mencegah apa yang mungkar.
“Apa saja akibat yang masuk dalam kategori ‘bagus’ tersebut?”
Jangan membuat patung yang diserupakan dengan Allah, jangan berzinah, judi, dll.
Say sudah bilang semuanya. Masak saya harus menulis semuanya? Tidak cukup. Makanya saya ambil salah satu contoh yaitu Mat. 5:39-44. Sekarang pertanyaan saya belum anda jawab. Apakah orang Kristen melakukan Mat. 5:39-44? Kalau ya, saya minta semua harta anda, apakah anda mau memberikannya?
*****
Saudara Rizal,
1. Tentu ISIS memiliki hubungan yang dekat dengan ajaran Islam. Bukankah Qs 8:12 memerintahkan untuk memenggal kepala dan memancung ujung jari orang kafir? Bukankah ISIS telah melakukan hal ini? Mengapa saudara menanyakan hubungan ISIS dengan Islam? Padahal ISIS mengikuti ajaran Islam. Bukankah demikian saudara?
2. Nampaknya saudara mencoba memelintir konteks pertanyaan kami. Bukankah pertanyaan kami sederhana? Apa bentuk konkrit dari kata ‘bagus’ dari penerapan kebencian (Al Bala)? Tanggapan saudara tersebut tidak menjawab pertanyaan kami.
3. Bila semuanya, maka ajaran mana yang lebih baik antara Qs 8:12 dengan Injil, Rasul Besar Matius 5:44? Memenggal kepala orang atau mengasihi orang yang menganiaya? Mengapa? Demikian juga, apakah maksud Isa Al-Masih memberikan firman-Nya dalam Injil, Rasul Besar Matius 5:39-44 adalah demikian, yaitu memberikan semua harta kepada orang lain? Silakan baca tanggapan kami sebelumnya, yaitu pahami teks sesuai dengan konteksnya.
~
Solihin
~
Mat 5:39-44, kalau ada mahluk yang meminta dan mencobai dapat dipastikan mahluk itu membenci ajaran kasih. Roh jahat tidak dapat mengasihi. Jadi sdr. Rizal mau mengambil peran si jahat? Isa Al-Masih mengingatkan kita jangan mencobai Tuhan Allahmu.
~
Saudara Realita,
Jelas membenci bertentangan dengan ajaran kasih, apapun bentuknya. Sebab tidak ada kasih dalam kebencian. Tetapi kasih sesuai dengan sifat Allah yang adalah pengasih dan penyayang. Bagaimana mungkin Allah yang maha pengasih dan penyayang mengajarkan kebencian? Tentu ini perlu ditinjau kembali, bukan?
~
Solihin
~
Realita,
Saya tidak sedang mencobai Tuhan, tapi saya sedang mencobai orang Kristen yang mengaku pengikut Yesus. Kata Yesus jika ada seseorang yang meminta maka berikanlah. Ini perintah! Dan saya akui ini adalah ajaran yang baik, tapi saya meragukan kalau orang Kristen itu cuma omong doang. Makanya saya meminta harta kalian. Apakah kalian berkenan memberikannya sama saya? Bagaimana Bang Realita?
~
Saudara Rizal,
Kami telah menjawab pertanyaan saudara tersebut. Silakan saudara membaca tanggapan kami. Bila saudara ingin mengacu pada perintah Isa Al-Masih, maka pertanyaannya adalah apakah Isa Al-Masih memerintahkan memberikan semua harta? Pada bagian mana dari Injil, Rasul Besar Matius 5:39-44 yang menyatakan demikian? Mohon pencerahan saudara.
Bila ajaran Isa Al-Masih baik, maka ajaran nabi saudara mana yang dapat menandingi ajaran Isa Al-Masih? Bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain? Mohon dijawab saudara.
~
Solihin
~
Sdr. Rizal,
Bukankah kamu artinya menantang Isa Al-Masih? Sebab itu firman-Nya dalam Matius yang sdr cobai? Sdr sedang mencobai Isa Al-Masih, bukan?
~
Saudara Realita,
Terlepas dari mencobai atau tidak, tetapi apakah Isa Al-Masih memerintahkan untuk menyerahkan semua harta berdasarkan Injil, Rasul Besar Matius 5:39-44? Kami kira saudara Rizal perlu membuktikan hal itu sehingga kita sama-sama menaati firman Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Coba sekarang lihat buktinya saja. Negara yang makmur dan masih aman dan para pengungsi mau mendatangi negara mana? Negara-negara yang membantu para pengungsi negara mana? Setelah dibantu malah mengacau jadi banyak teroris. Negara yang katanya mempunyai agama damai, tapi yang kacau balau itu negara mana? TKI-nya banyak bermasalah diperkosa dan disiksa tapi bosnya lenggang kangkung negara mana? Coba jawab.
~
Saudara Hendy,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik sekali. Perbandingan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan. Namun, yang perlu dipikirkan lebih jauh adalah benarkah Allah mengajarkan kebencian pada umat-Nya? Bukankah Dia maha pengasih dan penyayang? Bila Dia maha pengasih dan penyayang, bagaimana mungkin Dia juga mengajarkan kebencian? Bukankan ini kontradiksi?
~
Solihin
~
Agama yang diproklamirkan oleh Muhammad bin Abdullah sama sekali tidak melarang kebencian terhadap sesama manusia. Muhammad menyimpan dendam dan membalas dengan pedang. Muhammad menghalalkan harta dan darah manusia yang ogah mengakui dia sebagai rasulullah.
~
Saudara Agur,
Memang ajaran kebencian tidak sesuai dengan sifat mahakasih Allah. Adalah tidak mungkin Allah mengajarkan untuk membenci sesama, apalagi hingga memenggal kepala dan memancung ujung jari. Tentu yang perlu kita pertimbangan adalah ajaran Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama. Tetapi Isa Al-Masih pun membuktikan pengajaran-Nya melalui tindakan konkrit dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Bila hal ini dipahami dengan benar, maka kasih Isa Al-Masih adalah ajaran paling mulia.
~
Solihin
~
Agur,
Masak Gur? Bukannya Yesus yang suka mengancam yang ogah mengakui Yesus sebagai raja akan dibunuh (Lukas 19:27)?
Beda dengan Islam. Tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam (Qs 2:256). Kontras sekali perbedaannya. Kalau dalam Injil Yesus mengancam mau membunuh kalau tidak mengakui Yesus sebagai raja, tapi dalam Islam tidak ada paksaan dalam memeluk Islam.
~
Saudara Rizal,
Isa Al-Masih tidak pernah memaksa siapapun untuk mengikuti-Nya. Bahkan ketika orang-orang Yahudi meninggalkan-Nya, maka Isa Al-Masih pun menantang murid-murid-Nya untuk meninggalkan diri-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:66-69). Lagi pula, saudara perlu membaca ayat Injil, Rasul Lukas 19 mulai dari ayat 11. Konteks ayat tersebut merupakan perumpamaan yang diberikan Isa Al-Masih.
Tentu berbeda dengan ajaran Al-Quran, “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar…” (Qs 9:29). Bagaimana mungkin tidak ada pemaksaan bila Allah SWT telah mengajarkan untuk memerangi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT? Bukankah ini maksudnya adalah agama Islam? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Hukum kasih adalah hukum yang dinyatakan terbesar dalam Taurat dan Injil dan kitab para nabi. Hukum yang diharuskan untuk dibicarakan dan diajarkan turun temurun (Ul. 6:4-9), dan yang dikonfirmasikan oleh Yesus (Mat 22:37-40). Hukum terbesar ini sekaligus mengimplikasikan bahwa setiap nabi yang sejati harus serta-merta menegakkannya pula. Alhasil, kitab setiap nabi mutlak harus menggantungkan dirinya kepada kedua hukum tersebut. Dan bilamana tidak, maka dipastikan kenabiannya adalah di luar garis kenabian Tuhan Abraham, Tuhan Ishak, Tuhan Yaqub (lihat pula Qs 29:27).
~
Saudara Percaya,
Tidak ada hukum yang menolak hukum kasih. Sebab kasih merupakan dasar dalam relasi antarmanusia. Bukan hanya itu, kasih menjadikan hidup lebih indah dan damai. Kami berharap semua orang mengamalkan hukum kasih yang diajarkan Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Sebenarnya berdasarkan artikel maka sudah seharusnya manusia meninggalkan Muhammad dan jihadnya. Lalu mengikuti Isa Al-Masih yang saat ini di surga. Masak ajaran Al Bara dan jihad yang menyempurnakan ajaran kasih Isa Al-Masih? Yang dalam kubur menyempurnakan yang di surga?
~
Saudara Realita,
Adalah janggal bila Allah yang maha pengasih dan penyayang mengajarkan manusia untuk membenci. Tidakkah seharusnya ajaran Allah menekankan sifat-Nya? Tetapi bila ada ajaran yang mengajarkan untuk membenci sesama, maka ajaran tersebut patut untuk ditinjau kembali. Kiranya ini menjadi pemikiran kita bersama.
~
Solihin
~
Benarkah umat Muslim mencintai kedamaian? Saya meragukan itu. Hal yang sepele. Misal, seorang Muslim datang ke rumah umat Kristen, lalu disuguhkan air putih, tentu umat Muslim menolaknya. Jika sebaliknya umat Kristen datang ke rumah umat Muslim lalu disuguhkan air putih, pasti tidak menolaknya. Bagaimana dengan ini? Mudah-mudahan umat Muslim mengerti. Om Rizal, mohon dijawab.
~
Saudara Natal,
Saudara memberikan contoh yang menarik. Menjadi pertanyaan penting adalah mengapa terjadi penolakan? Apakah karena pengajaran atau karena apa? Kami kira ini perlu ditelusuri lebih jauh sehingga kita mengetahui kebenaran sesungguhnya.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Dalam kenyataanya Muslimlah yang benci Yahudi dan orang Kristen sampai sekarang. Dari dulu berusaha ingin menghancurkan Israel, tapi memble terus. Walaupun dikeroyok, Israel tetap menang. Kenapa? Karena Allah SWT itu kerjaanya cuma bicara dan duduk-duduk saja walaupun katanya Mahakuasa tapi Muslim dan konco-konconya memble terus.
~
Saudara Hendy,
Memang Muslim tidak menyukai orang Yahudi. Namun, kami mengetahui bahwa ada umat Islam yang memiliki relasi yang baik dengan umat Kristen. Tentu hal ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. Karena itu, kami mengajak saudara agar diskusi tidak terlalu melebar dengan membahas bangsa-bangsa lain. Terimakasih untuk pengertian saudara.
~
Solihin
~
Kebencian terhadap orang lain adalah ciri khas manusia yang tidak mengenal akan kasih Allah. Manusia kalau tersinggung perasaannya, merasa diremeh/direndahkan apalagi merasa ditentang maka timbul kebencian dan amarah. Amarah adalah benih pembunuhan.
Berdasarkan Al-Quran dan hadist riwayat hidup Muhammad dengan segala ucapan dan perilakunya, sangat jelas dia adalah SWT itu. Mana mungkin Allah sejati mengajarkan kebencian dan bunuh makhluk ciptaan-Nya sendiri? Jadi, kita berlogika saja, dapat disimpulkan Muhammad dalam ucapakannya berperan sebagai SWT, dan SWT itu adalah Muhammad sendiri. Maaf, kalau ada yang tersinggung. Ini adalah pendapat saya berdasar naskah scripture dalam Al-Quran dan hadist yang sahih.
~
Saudara Anti,
Tentu orang yang memiliki sikap membenci orang lain adalah sikap yang bertentangan dengan firman Allah. Bila Allah SWT mengajarkan membenci sesama, maka hal ini patut untuk dipertanyakan. Bukankah Allah disebut maha pengasih dan penyayang? Mengapa juga Allah harus mengajarkan untuk membenci? Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat memahaminya.
~
Solihin