Apakah Anda tahu bagaimana sejarah penyusunan Al-Quran? Bagaimana awalnya sampai menjadi buku?
Inilah pertanyaan dalam benak Fadli. Ia mendapat tugas dari guru agama untuk mempelajari penyusunan Al-Quran dan Kitab Allah.
Alasannya, karena semua kitab ini sangat istimewa. “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al-Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu” (Qs 5:68).
Mari kita mempelajarinya hasil penyelidikan Fadli untuk memenuhi tugas dari guru agamanya. Anda akan menjadi yakin untuk berpegang pada kebenaran sejati.
Berbagai Penyelidikannya Mengenai Penyusunan Kitab Suci
Fadli menyelidiki Al-Quran. Juga mempelajari Taurat, Zabur, Injil (Kitab Allah). Ia menemukan banyak informasi menarik. Berikut ini beberapa ringkasannya.
No |
Topik |
Al-Quran |
Kitab Allah |
1 |
Penulis kitab |
Umat Islam percaya isi Al-Quran dari pelafalan satu orang. Yaitu Nabi mereka, Muhammad. |
Berasal dari 40 penulis berbeda. |
2 |
Cara pewahyuan |
Malaikat menyampaikan firman melalui Muhammad. |
Para nabi dan rasul yang mendapatkan pewahyuan dari Ruh Allah. (Injil, 2 Petrus 1:21) |
3 |
Latar belakang keadaan |
Bangsa Arab pada jaman Muhammad hidup. |
Kurun waktu penulisan lebih dari 1600 tahun. Mencakup 3 kontinen dengan 3 bahasa berbeda. Walau berbeda latar belakang, isi Kitab Taurat, Zabur, Injil sesuai dan saling menguatkan. |
4 |
Budaya menulis |
Bangsa Arab mengenal tulisan abad ke 5/6 Masehi. Muhammad tidak bisa baca tulis. Ia melafalkan isi kitab. Para sahabat mencatat dalam berbagai media. Misalnya pelepah kurma, potongan kulit, permukaan batu cadas atau tulang belikat unta, dsb. |
Bangsa Yahudi telah mengenal tulisan dari sejak abad ke 10/ 11 sebelum Masehi. Ada banyak bukti sejarah dari perkamen kuno tulisan Ibrani. |
5 |
Pembukuan kitab |
Khalifah Abu Bakar meminta Zaid Ibn Tsabit mengerjakannya. Saat itu ada berbagai versi. Khalifah Utsman memberikan versi standar Al-Quran. Namun dengan cara membakar versi lain (Sahih Bukhari, 61:510). |
Pengumpulan kitab-kitab yang berisi pewahyuan Ruh Allah. Berasal dari para nabi kredibel dan para rasul yang ditetapkan Isa Al-Masih. |
6 |
Kopian naskah asli |
Ada sedikit kopian naskah asli yang tua. Contohnya naskah Topkapi (+/- 850 Masehi). |
Ada banyak kopian naskah akurat. Misalnya Naskah Laut Mati dari 150 tahun Sebelum Masehi. Juga lebih dari 13.000 kopian Injil. |
Namun, ada juga pertanyaan Fadli. Ia menemukan beberapa kebingungan.
Beberapa Pertanyaan Mengenai Kitab Allah
Fadli mempertanyakan beberapa hal ini dari isi kitab Allah, yaitu:
- Benarkah ada beberapa ayat di Injil bukan dari naskah asli?
Misalnya Injil Rasul Markus 16:8-20, Injil Rasul Besar Yohanes 8:1-11, dsb. Ada informasi bahwa ayat tersebut bukan berasal dari dokumen original, ada penambahan kemudian. Namun seluruh isi kitab telah ditela’ah oleh para ahli dan mereka mengakui bagian ini. Juga para pemimpin gereja menerima seluruh isi kitab yang ada sekarang. - Apakah ada buku di Perjanjian Lama yang tidak ada kutipan pada Perjanjian Baru?
Misalnya kitab Ester. Para ahli menjelaskan Kitab Ester berisi peristiwa sejarah yang sangat penting bagi orang Yahudi. Sehingga menjadi bagian Kitab Allah yang penting.
Beberapa Pertanyaan Mengenai Al-Quran
Selanjutnya Fadli juga menemukan beberapa pertanyaan mengenai proses penyusunan Al-Quran.
- Apakah penyampaian Al-Quran pasti sempurna?
Pewahyuan hanya melalui sang nabi. Apakah yakin, ia menyatakan dengan sempurna? Muhammad pernah menyatakan bahwa ia lupa ayat Al-Quran.
“Nabi mendengar seorang laki-laki membaca (Al-Quran). Beliau pun bersabda: ‘Semoga Allah memberinya rahmat. Ia telah mengingatkanku . . . akan ayat yang aku lupa . . .’” (Shahih muslim 1311). - Apakah isi Al-Quran pasti lengkap?
- Pada zaman Khalifah Abu Bakar (573-634 Masehi), banyak penghapal Al-Quran wafat terbunuh dalam beberapa peperangan.
- Aisha pernah menyatakan bahwa ada bagian ayat yang hilang:
“Ayat rajam dan menyusui orang dewasa diwahyukan sepuluh kali. Ditulis pada kertas dan disimpan di bawah ranjangku. Ketika utusan Allah wafat dan kami disibukkan dengan kematiannya, seekor kambing masuk dan memakan kertas itu” (Sunan Ibn Majah 1934). - As-Suyuti, salah seorang pakar Al-Quran setuju dengan Aisyah. Ia mengutip Ibn ‘Umar al Khattab. “Janganlah ada di antara kalian yang mengatakan bahwa ia mendapatkan seluruh Al-Quran, . . . Banyak dari Al-Quran telah hilang. Oleh karena itu, kalian harus mengatakan ‘Saya mendapatkan sebagian Al-Quran yang ada’” (As-Suyuti, Itqan, part 3, halaman 72).
- Apakah pembukuan Al-Quran pasti benar?
Proses pengumpulan Al-Quran mulai dari Khalifah Abu Bakar yang meminta Zaid Ibn Tsabit mengerjakannya. Saat itu ada banyak materi tersebar dengan berbagai versi. Apakah kita bisa yakin Zaid Ibn Tsabit melakukan pekerjaan sempurna?
Khalifah Utsman (577-656 Masehi) akhirnya memberikan versi standar Al-Quran. Utsman memerintahkan pembakaran versi lain agar tidak membingungkan (Sahih Bukhari, 61:510).
Apakah kita bisa yakin versi Utsman yang paling benar? Aisyah sendiri meragukannya. Aisyah berkata: “Pada masa Nabi, surah al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Setelah Utsman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi 73 ayat” (Jalaluddin Al-Suyuthi, kitab al-Itqan).
Selanjutnya ada naskah Al-Quran kuno di Yaman (naskah Sana’a, 578-669 M). Mengapa ada beberapa perbedaan isi dari Al-Quran yang ada sekarang? - Jika Al-Quran sudah sempurna, mengapa perlu Hadits?
Syaikh Abdul Wahhab berkata: “Musibah yang menimpa kaum Muslimin pada zaman sekarang ialah . . . hanya berpegang kepada Al-Quran dan menolak hadits” (Tahqiq Ma’na as-Sunnah oleh an-Nadawi).
Juga ada banyak Hadits yang berbeda. Dari 4 golongan Islam (Sunni, Syiah, Ibadi, Ahmadi) masing-masing mempunyai hadits berbeda. Hadits mana yang perlu kita ikuti?
Semua pertanyaan ini mengganjal di hati Fadli. Namun, ia terus rindu untuk belajar.
Temuan Utama yang Paling Mengesankan
Di samping beberapa pertanyaan itu, ada hal luar biasa yang Fadli temukan. Ini merupakan temuan yang paling mengesankan hatinya.
Fadli melihat bagaimana keakuratan ramalan kitab Allah. Contohnya, ada banyak sekali ramalan mengenai Isa Al-Masih dari ratusan tahun sebelumya. Semuanya akurat tergenapi.
Ada ramalan dalam Zabur. “. . . gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. . . . Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka. . . ” (Zabur 22:17-19). Hal ini akurat menggambarkan penyaliban Isa Al-Masih.
Fadli menjadi sadar betapa istimewanya Isa dalam berbagai kitab suci. Taurat, Zabur, Injil dan bahkan Al-Quran menyatakan keistimewaan Isa.
Persamaan Al-Quran dan Kitab Allah yang Penting
Memang Isa mendapat sorotan penting di Al-Quran. Ia terkemuka di dunia dan di akhirat. Ia adalah pernyataan Ruh Allah dan Kalimatullah (Qs 3:45). Ia juga akan menjadi Hakim Adil (Shahih Muslim 127).
Injil menegaskan hal ini. “Akulah [Isa Al-Masih] terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Yohanes 8:12).
Anda maupun Fadli bisa yakin mengenai penurunan Kitab Allah. Juga bisa yakin mendapatkan rahmat melalui Isa.
Tetapi mungkin Anda belum pernah membaca dan menyelidiki Kitab Allah. Memang sulit mempertimbangkan bedanya Kitab Allah dengan Kitab Islam bila keduanya belum dibaca. Syukurlah sekarang gampang mengundah Taurat, Zabur dan Injil. Anda hanya perlu klik disini.
Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai proses penyusunan Al-Quran? Apakah valid atukah Anda memiliki informasi tambahan? Jelaskan jawaban Anda!
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai proses pengumpulan Al-Quran yang penuh tantangan? Bagaimana memastikan kelengkapan isi kitab?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai isi kitab Taurat, Zabur, Injil menyatakan Isa Al-Masih dari ratusan tahun sebelumnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Para Mukmin Wajib Percaya Keaslian Taurat, Zabur, Injil?
- Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
- Mengapa Penting Muslim Tahu Isi Alkitab, Kitab Suci Umat Kristen?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .