• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Ayat Lainnya > Islam Adalah Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Kristen?

Islam Adalah Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Kristen?

12 Juni 2017 oleh Web Administrator 138 Komentar

Abdurrahman WahidIslam adalah agama yang cinta damai. Bagaimana dengan agama Kristen? Merenungkan artikel ini kita akan mengenal agama yang menekankan kedamaian.

Gus Dur dan NU Menampilkan Islam yang Damai

Ada kelompok Islam yang keras, menindas, membom, meneror dan sebagainya. Akibatnya orang menganggap Islam bukan agama damai.

Syukurlah, Gus Dur dan NU menampilkan Islam yang damai dan jauh dari kekerasan. Sehingga Islam dikagumi di dunia, di tengah stigma yang mengkait-kaitkan Islam dengan terorisme.

Benarkah Beberapa Ajaran Islam Adalah Agama Cinta Damai?

(1) Pertama, menyebut non-Muslim kafir. Berdasarkan Qs 9: 30-31, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyatakan bahwa orang Yahudi, Nasrani, dan umat agama lain adalah kafir.

(2) Kedua, membunuh kafir. “Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . .” (Qs 2:191). Tiga golongan kafir, yaitu kafir harbi (al-muhâribîn), kafir yang memiliki perjanjian dengan kaum Muslimin (ahlu al-‘ahd), kafir ahlu dzimmah (adz-dzimmi).

Kafir harbi wajib “. . . diperangi, apabila ia atau negaranya telah menampakkan . . . perang terhadap kaum Muslimin.” Atau “ . . . kaum Muslimin terlebih dahulu mengumumkan perang terhadap mereka setelah orang-orang kafir ini menolak ajakan kepada Islam.”

(3) Ketiga, membunuh murtadin. “Siapa yang mengganti agamanya, bunuhlah dia” (HR. Bukhari 3017). Ammi Nur Baits menuliskan “. . . , hukuman bunuh untuk orang . . . murtad, 100% berdasarkan keputusan dari Nabi . . .”

Apakah penerapan ajaran-ajaran Islam adalah agama cinta damai?

Peace signKasih Menghasilkan Kedamaian

Penyebutan kafir (yang harus diperangi) kepada orang yang berbeda agama tidaklah menyenangkan. Termasuk bagi para Muslim sendiri. Jauh lebih baik mengasihi dan memanggil “saudara atau sahabat” kepada orang yang berbeda agama.

Allah saja tidak memaksa orang. Maka orang lain, organisasi agama tidak boleh memaksa orang. Sebab hakekat agama ialah hubungan seseorang dengan Tuhan, maka biar Allah sendiri yang menghukumnya.

Jika semua orang saling mengasihi pastilah tercipta kedamaian hidup.

Ajaran Isa Al-Masih dalam Mewujudkan Kedamaian

Isa Al-Masih, Sang Kalimatullah  mengajarkan dan mempraktekan perdamaian.  Firman-Nya, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 5:9).

Bagaimana cara membawa damai kepada sesama? Isa mengajarkan “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).

Damai dengan Sesama dan Allah

Jelaslah bahwa ajaran Isa Al-Masih lebih menekankan perdamaian. Para pengikut Isa Al-masih wajib mewujudkan perdamaian itu.

Sebab Isa sudah mendamaikan orang Kristen sejati dengan Allah. Ketika Ia tersalib untuk menanggung hukuman dosa mereka. Maka mereka yang percaya kepada-Nya menjadi anak-anak Allah, beroleh pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal di sorga.

Jika Anda punya pertanyaan akan pokok ini, silakan hubungi kami di email ini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, apakah umat Islam mau mengalami ketiga ajarannya di atas? Mengapa?
  2. Mengapa ketiga ajaran di atas tidak membuktikan bahwa Islam adalah agama cinta damai?
  3. Membandingkan ajaran Islam dan Kristen di atas, manakah ajaran yang benar-benar Wahyu Allah? Alasannya!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ayat Lainnya Ditag dengan:Syariat Agama

Reader Interactions

Comments

  1. Hendy Gunawan mengatakan

    27 Agustus 2017 pada 5:30 pm

    ~
    To: Bara Dunia,

    Anda sama sekali tidak menjawab pertanyaan saya. Dimana dalil-dalilnya yang menerangkan bahwa yang diperintahkan dipenggal kepala dan ujung-ujung jari itu adalah kafir yang zolim? Dari ayat-ayat yang anda berikan cuma memerintahkan perangilah orang yang memerangi kamu. Memang kalau dalam perang harus dipenggal kepala dan ujung-ujung jarinya?

    Ayat yang satunya lagi memerintahkan jangan membelakangi atau mundur. Tidak ada hubungan sama perintah pemenggalan kepala dan ujung-ujung jari kafir. Anda saja yang menyambung-nyambungkan sendiri ayat-ayatnya. Coba baca sungguh-sungguh Qs 8:12 itu. Apa ada keterangan dalam ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, bahwa perintah itu hanya untuk kafir yang zolim?

    Kalau kafir yang zolim itu bagaimana? Coba berikan dalil-dalilnya. Lalu siapa yang layak membuat kriteria? Kalau kafir zolim itu kriterianya ini dan itu. Siapakah yang berhak menilai, inilah kafir zolim?

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Agustus 2017 pada 7:32 am

      ~
      Saudara Hendy,

      Memang bila kita mengacu pada Qs 8:12, maka saudara-saudara Muslim perlu membuktikan bahwa agama Islam adalah agama damai. Walaupun demikian, kami mengetahui banyak Muslim Indonesia yang baik. Tentu mereka tidak setuju dengan ayat-ayat tersebut. Namun, kita perlu bertanya mengenai ajaran itu. Mengapa ajaran itu ada dalam Al-Quran padahal Islam adalah agama damai? Kiranya ini menjadi bahan pertimbangan kita semua.
      ~
      Solihin

  2. Realita mengatakan

    28 Agustus 2017 pada 10:00 pm

    ~
    Itulah sebabnya firman Allah, Isa Al-Masih melarang menyebut orang lain kafir. Sebab semua manusia telah berdosa sehingga bila dia membuat kriteria kafir sesungguhnya akan berbahaya. Hanya orang suci yang layak membuat kriteria kafir. Sayangnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang suci terkecuali Isa Al-Masih. Bahkan Isa sendiri saja melarang untuk mencap kafir orang lain. Dia mengajar untuk tidak kafir-mengkafirkan.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Agustus 2017 pada 7:35 am

      ~
      Saudara Realita,

      Memang menarik untuk mencermati kafir dan mengkafirkan. Isa Al-Masih pernah berfirman, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala” (Injil, Rasul Besar Matius 5:22). Ini artinya Isa Al-Masih sangat tidak berkenan menyebut orang lain kafir. Isa Al-Masih yang mengajarkan mengasihi musuh saja melarang manusia menyebut orang lain kafir. Kiranya ini menjadi pelajaran penting bagi kita.
      ~
      Solihin

  3. Wiguna Ilham mengatakan

    1 September 2017 pada 3:51 pm

    ~
    Kafir zolim adalah kafir yang membantai Muslim tanpa alasan lain karena penyembah Allah bukan penyembah patung-patung makhluk hidup yang disembah para kafir itu. Sehingga para kafir tidak terima dan membantai Muslim. Muslim yang minoritas dibantai kaum kafir penyembah patung dan ini kenyataannya terjadi dimasa lalu, sekarang dan akan datang. Anda tidak buta dan tuli bukan? Silakan anda pergi dan lihat negara-negara minoritas Muslim seperti di India, Myanmar, mereka membantai Muslim minoritas. Dan yang melakukan kekerasan itu justeru para pemimpin agama mereka. Dan di Arab Saudi para kafir dilindungi selagi mereka tidak merusak citra Islam. Tidak pernah anda dipaksa pindah agama, bukan? Anda masih bertanya soal dalil, lantas kenapa anda bisa menulis artikel dan berkomentar layaknya orang yang paham betul tentang Islam?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      9 Februari 2018 pada 6:55 pm

      ~
      Saudara Wiguna Ilham,

      Kami kira yang terjadi di India dan Myanmar bukanlah alasan agama, melainkan adanya masalah internal dari pihak kaum Muslim dengan warga setempat. Fakta yang terjadi di Arab Saudi kaum minoritas dibatasi apalagi dalam beribadah. Hal itu terjadi sama dengan di Indonesia kaum minoritas dibatasi dan dilarang untuk beribadah. Bahkan diklaim sebagai kaum kafir. Maaf kami terpaksa menyampaikan hal ini, karena ini adalah fakta.

      Pertanyaan kami adalah jika Islam adalah agama damai mengapa Islam mengklaim agama diluar Islam adalah kafir? Bukankah hal ini membuat kedamaian terpecah? Secara tidak langsung Islam memaksakan kehendak agar agama lain mengikuti Islam (Qs 9:29). Benar, bukan? Apa lagi, fakta yang Al-Quran sampaikan “Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . .” (Qs 2:191). Menurut saudara apakah Islam dapat disebut agama damai? Apa lagi saat ini bukan masa perang. Bagaimana sdr menjelaskan hal ini?
      ~
      Purnama

  4. ApaAja mengatakan

    11 Oktober 2017 pada 4:03 am

    ~
    Jadi sbenarnya isis berbuat kekejaman seperti itu, berlandaskan apa? Ajaran yang tertulis dalam Al-Quran, bukan? Walaupun umat Muslim yang lain menyatakan isis, teroris itu sesat, salah menafsirkan, dll. Toh, tetap landasan mereka adalah ayat-ayat Al-Quran. Artinya allah anda menurunkan ayat-ayat yang rancu, sehingga mendualismekan pemahaman difikiran penganutnya. Kalau ada Muslim yang tidak sepaham dengan isis seperti di Indo, itu karena mereka dan anda lebih “menaati” hati nuraninya, bukan pemahamannya. Nurani memang satu-satunya alat komunikasi manusia dengan Allah, ketika nuranimu menolak melakukan hal yang kejam, bersyukurlah, karena Allahmu lah yang mengatakannya langsung kepadamu. Kalau sebaliknya, yakinlah itu bisikan setan, walaupun dibalut atas nama agama sekalipun.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      9 Februari 2018 pada 8:01 pm

      ~
      Saudara ApAja,

      Semua ayat yang ada di dalam Al-Quran diyakini oleh kaum Muslim sebagai perintah Allah. Termasuk pernyataan Al-Quran untuk memerangi dan memancung kepala orang-orang kafir. Hal inilah yang menjadi landasan kaum radikalisme. “(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman.” Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya. “ (Qs 8:12-13).

      Nah, bila mengaitkan ayat tersebut dengan budaya yang ada di Indonesia, maka sebenarnya ayat tersebut bertentangan dengan budaya dan sifat orang-orang di Indonesia. Mengapa? Di Indonesia orang-orang lebih mengikuti hati nurani, dimana menghormati dan menghargai satu dengan yang lain. Kami berharap pengunjung forum ini dapat mengikuti ajaran kasih Isa Al-Masih. Karena hanya dengan mengamalkan ajaran kasih Isa Al-Masih maka perdamaian akan tercipta. Tidak ada lagi pemahaman, pemisah atau mengkelompokkan satu kaum sebagai kafir dan sebagainya. Terimakasih untuk komentarnya Sdr. ApaAja.
      ~
      Purnama

  5. bAnzarra mengatakan

    14 Februari 2018 pada 4:49 pm

    ~
    Buat Admin, kalau memang seperti itu pemahaman anda saya tidak heran karena anda tidak paham. Bila Al-Quran mengajarkan kekerasan dengan memenggal orang kafir, tapi coba anda lihat sekeliling anda. Apa ada yang dipancung. Faktanya anda sendiri baik baik saja. Malah bisa leluasa bikin situs seperti ini, apa ada ancaman. Tidak ada bukan? Betulkan, faktanya non Muslim tumbuh subur. Anda sering bilang jangan baca ayat itu sepenggal sepenggal, kalau ada yang baca Injil anda. Baca Al-Quran juga sama baca konteknya itu apa.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      15 Februari 2018 pada 6:35 am

      ~
      Saudara bAnzarra,
      Sebenarnya kami ingin sekali percaya bahwa Islam benar-benar agama yang cinta damai. Namun hingga kini masih sering muncul sebuah pertanyaan yang cukup mengganggu pikiran, ” Benarkah agama Islam mencintai perdamaian? “
      Tidak dapat dipungkiri, masih banyak fakta yang cenderung meyakinkan, bahwa Islam tidak menekankan damai dengan orang lain. Misalnya salah satunya, massa yang mengatasnamakan diri Pembela Ahlus Sunnah (PAS) mendatangi lokasi penyelenggaraan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung.
      Bahkan ada ajaran-ajaran ini ditekankan oleh sebagian umat Muslim, untuk membunuh orang kasir. Nah, bgaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet

  6. Penuhdosa mengatakan

    24 Maret 2018 pada 12:11 pm

    *****
    1. Menurut Saudara, apakah umat Islam mau mengalami ketiga ajarannya di atas? 1. non-Muslim kafir, 2. membunuh kafir, 3. membunuh murtadin.
    Komentar: Ketiga ajaran tersebut merupakan Dogma, Saya berkawan 99% muslim. Mereka semuanya tahu ketiga ajaran tersebut. Mereka lebih senang bila tidak membicarakan dan membahasnya. Ada kesan: 1. untuk menghargai saya dan 2, juga untuk menghindari sebutan murtadin diantara sesama mereka. Mereka pada dasarnya menerima saya dengan baik dan iklas. Pertanyaan: mengapa ketiga ajaran tersebut tertulis dalam Alquran apabila mayoritas Muslin tidak melaksanakannya? Kesannya seperti buah simalakama, melaksanakan berlawanan dengan hati nurani, tidak melaksanakan melanggar ajaran nabi Muslim (dosa juga).
    2. Mengapa ketiga ajaran di atas tidak membuktikan bahwa Islam adalah agama yang cinta damai?
    Komentar: Kalau membaca ketiga ajaran tersebut di atas memang terkesan bahwa Islam bukan agama cinta damai. Tetapi banyak individu-individu Muslim dalam prakteknya baik dan terkesan cinta damai, Memang dalam bergaul dengan kawan Muslim membutuhkan proses, ada resistensi pada awalnya, namun seiring waktu, resistensi tersebut hilang dengan sendirinya. Hal ini lumrah, di-agama non Muslim pun juga terjadi demikian. Mereka pada dasarnya juga ingin tahu banyak mengenai ajaran non- Muslim terutama Kristen, namun tidak mau bertanya karena terkesan se-akan2 mau pindah agama dan nantinya di stempel murtadin oleh sesama mereka.
    3. Membandingkan ajaran Islam dan Kristen di atas, manakah ajaran yang benar-benar Wahyu Allah? Alasannya!
    Komentar: Pertanyaan tersebut sebenarnya lebih objektif bila ditanyakan kepada non Muslim maupun non Kristen. Apabila ditanyakan kepada orang yang sudah mempunyai latar belakang agama tertentu (baik Muslim or Kristen), maka sulit untuk menerimanya walaupun seandainya itu berisi kebenaran. Saya mempunyai beberapa kawan laki- laki non Muslim (4 orang beragama Kristen/Katholik dan 1 orang bukan Kristen) menikah dengan wanita muslim. Mereka semua menjadi muslim pada awalnya. Setelah mempunyai anak dan seiring berjalannya waktu dapat disimpulkan bahwa 4 orang yang beragama Kristen/Katholik tersebut kembali keagama masing-masing (Kristen/Katholik), dan hanya 1 orang saja yang tetap beragama Muslim. Apakah hal ini menandakan bahwa ajaran kristen lebih bagus (merupakan Wahyu Allah)? Saya tidak bisa menjawabnya.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      24 Juli 2018 pada 8:29 pm

      ~
      Sdr. Penuhdosa,

      Terimakasih untuk tanggapan sdr atas pertanyaan kami. Memang Muslim yang ada di Indonesia lebih menjunjung moralitas saling menghargai dan menghormati, hal itu dikarenakan budaya orang Indonesia. Namun, bila mengikuti apa yang disampaikan Al-Quran kami kira hal itu akan menjadi dilema, karena orang Indonesia lebih mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain. Hampir semua orang yang ada di Indonesia mengalami sebagaimana pengalaman sdr.

      Sulit mengatakan Islam adalah agama damai, sedangkan Al-Quran mengajarkan ajaran Al-bara dan membunuh (Qs 8:12, 9:29). Memang kami mengetahui banyak Muslim Indonesia yang baik. Tentu mereka tidak setuju dengan ayat-ayat tersebut. Namun, kita perlu bertanya mengenai ajaran itu. Mengapa ajaran itu ada dalam Al-Quran padahal Islam adalah agama damai? Kiranya ini menjadi bahan pertimbangan kita semua.
      ~
      Purnama

  7. yudhi kuswara mengatakan

    27 Juni 2018 pada 8:52 pm

    ~
    Saya ingin bertanya pada admin,

    Perang terhebat di abad modern itu kita tahu perang apa saja ya? Perang dunia I? Perang dunia II? Kira-kira negara yang mencetuskan perang-peran tsb mayoritas beragama apa ya? Islam kah? Atau Kristen? Wow, Kristen kan? Yang katanya agama kasih? Silahkan baca sejarah, penyebaran agama Kristen di Asia atau Amerika dan di mana saja. Melalui apa ya? Perang dan penjajahan. Agama penuh kasihkah Kristen itu? Saya harap komen saya ditampilkan jika situs ini fair.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Juni 2018 pada 9:46 pm

      ~
      Saudara Yudhi,

      Pertanyaan saudara sangat baik sekali. Perlu sdr ketahui, perang antar negara yang terjadi bukan dikarenakan agama, melainkan karena alasan politik. Nah, buktinya daerah mayoritas Islam di Timur Tengah hingga saat ini tidak pernah mersakan damai. Tetapi kami tidak menyatakan hal itu karena agama ataupun daerah mayoritas Islam. Yang seharusnya sdr perhatikan adalah ajaran agama. Islam mengajarkan untuk membenci, bahkan membunuh. “Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . .” (Qs 2:191). Sedangkan Isa Al-Masih mengajarkan; “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Dan Kitab Allah mengajarkan, “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia . . . tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:15). Tentu sdr harus jujur mana ajaran yang mengajarkan damai, apakah Islam atau ajaran Isa Al-Masih? Bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama

  8. Cute Name mengatakan

    23 Juli 2018 pada 9:13 pm

    ~
    Bukti Islam agama damai adalah dalam Alquran sering menyebut kepercayaan lain sebagai kafir, Allah SWT pembenci kafir. Bagi non Muslim sangat beruntung karena Muslim Indonesia tidak memancung kepala dan memberikan sedikit kebebasan dalam beribadah (walaupun sering terjadi serangan waktu ibadah dan masih sulitnya membangun tempat ibadah), karena mereka masih memegang Pancasila sebagai dasar bukan syariat Islam. Non Muslim juga wajib membaca ayat Alquran janganlah sepengang-sepengal karena dalam Alquran ada ajaran damai?

    Maaf, belum ketemu ajaran damai itu. Bisa dibantu ayat yang mana mengajarkan damai sebenarnya? Jika ada kabari dan jika tidak ada (maaf) jangan membicarakan mitos lagi.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      24 Juli 2018 pada 8:28 pm

      ~
      Saudara Cute Name,

      Islam memang diklaim sebagai agama damai, Kami harap demikian. Tetapi ayat-ayat Al-Quran secara jelas menyatakan kebencian serta membunuh orang-orang yang menolak Islam. Tentu hal itu harus dipertimbangkan, mengapa Islam agama damia tetapi ayat-ayat kitab suci Al-Quran mengajarkan sesuatu yang mengusik perdamaian? Kiranya, hal ini dapat menjadi perenungan bagi teman-teman Muslim.

      Berbeda dengan ajaran Isa Al-Masih. Isa mengajarkan untuk saling mengasihi, termasuk musuh harus didoakan dan tidak mengatakan kafir kepada orang lain. “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala” (Injil, Rasul Besar Matius 5:22). Kiranya ini menjadi pelajaran penting bagi kita.
      ~
      Purnama

  9. Azazazaz mengatakan

    27 Maret 2019 pada 11:08 am

    ~
    Islam itu mudah.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Maret 2019 pada 1:31 pm

      ~
      Saduara Azazazaz,

      Terima kasih untuk komentarnya. Kami bertanya kepada sdr. Bolehkah sdr memperjelas komentar sdr, kami masih belum tahu apa maksud dari komentar sdr? Silakan sdr mencermati kembali penjelasan artikel di atas. Terima kasih.
      ~
      Purnama

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Banyak Peraturan Membatalkan Puasa Ramadhan, Mampukah Menunaikannya?
  • Qs 4:157 – Isa Tidak Wafat! Bagaimana Fakta Sejarah?
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Qs 4:157 – Isa Tidak Wafat! Bagaimana Fakta Sejarah?
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Tujuan Puasa Ramadan Untuk Hati Yang Bersih
  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia

Artikel Yang Terhubung

  • Alkohol, Babi, Gereja, Jilbab, Hollywood! Kekurangan…
  • Menguji Al-Masih Dengan Manfaat Ayat Kursi
  • Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
  • Islam, Kristen Dan Beragama Yang Benar
  • Muslim & Kristen Sehati: "Allah Tidak Dapat Mati"!

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami