• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Ayat Lainnya > Bagaimana Islam Dan Nasrani Mengajarkan Cinta Damai?

Bagaimana Islam Dan Nasrani Mengajarkan Cinta Damai?

26 September 2022 oleh Web Administrator 142 Comments

Bayangkan Anda pindah ke daerah baru. Tentu banyak pertimbangan ketika memutuskan untuk memilih tempat itu. Salah satunya adalah apakah tempat itu aman?

Keamanan sangat identik dengan kedamaian. Tentu saja kita tidak ingin berselisih dengan tetangga kita. Semua orang menginginkan kedamaian meskipun ada perbedaan.

Di tengah perbedaan, sulit sekali mencapai perdamaian. Setiap orang mencintai kedamaian. Namun banyak yang tidak tahu langkah apa yang tepat untuk mencapainya.

Islam dan Nasrani memiliki perbedaan dalam mengajarkan cinta damai. Mari kita melihat bagaimana cara mencintai damai agar hati kita terus tentram.    

Ajaran Islam Mengenai Perdamaian 

Ajaran Islam menekankan bahwa setiap Muslim harus mampu mewujudkan perdamaian. Paham Islam yang ada di Indonesia pun juga mengajarkan demikian. Namun, ada umat Islam yang memiliki pandangan yang berbeda.

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya . . .” (Qs 8:61). Kelihatannya, ayat ini mengajarkan bahwa Muslim harus mendukung orang-orang yang mengusahakan perdamaian. Demikianlah para Muslim di Indonesia dapat hidup berdampingan dengan orang lain.

Namun, ada juga yang mengajarkan kekerasan terhadap agama lain. “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka . . .” (Qs 9:73). Ayat ini sering sekali memicu perselisihan antar umat Islam dengan non-Muslim secara global.

Dan berdasarkan Qs 9:30-31, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyatakan bahwa orang Yahudi, Nasrani, dan umat agama lain adalah kafir. Apakah penyebutan orang lain “kafir” membangun kedamaian?

Tentulah mengarahkan hati pada perdamaian lebih baik daripada berlaku keras kepada orang lain. Bagiamana seharusnya sikap orang yang condong pada perdamaian? 

Kasih Menghasilkan Kedamaian

Jika kita mau hidup damai, lebih baik mengasihi dan merangkul orang yang berbeda. Perlawanan ataupun kekerasan hanya akan menimbulkan kebencian. Anda pasti setuju bahwa kekerasan tidak mungkin menciptakan perdamaian.

Meskipun kekerasan dilakukan untuk menyebarkan satu kepercayaan, tetap saja itu tidak baik. Kasih adalah solusi terbaik.

Mengasihi memang lebih sulit daripada melakukan kekerasan. Hasilnya pun belum tentu dapat muncul dengan cepat. Meskipun demikian, kasih membuat perbedaan dapat hidup berdampingan dengan damai.

Lalu, dimana dan kepada siapakah kita bisa belajar mengenai kasih?

Isa Al-Masih Mengajarkan Kasih sebagai Upaya Perdamaian

Isa Al-Masih, Sang Kalimatullah, mengajarkan dan mempraktekan perdamaian.  Firman-Nya, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 5:9).

Bagaimana cara membawa damai kepada sesama? Isa mengajarkan, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).

Anda mungkin mudah mengasihi teman dekat atau keluarga Anda. Namun, itu tidaklah cukup untuk mencapai perdamaian. Tidak ada yang sulit dari mengasihi orang yang mengasihi kita juga.

Mengasihi musuh dengan segala perbedaan yang ada pastilah sulit. Namun kebencian hanya akan menghasilkan permusuhan yang berlarut-larut.

Isa memberikan contoh nyata untuk mencapai kedamaian. Ia mengasihi dan rela berkorban demi kedamaian. Seperti apakah pengorbanan Isa?

Isa Mati Demi Perdamaian

Ketika Isa Al-Masih ada di dunia, Ia berbeda dengan manusia. Isa suci sedangkan manusia berdosa. Isa utusan Allah sedangkan manusia adalah budak dosa.

Namun, selama hidup-Nya, Ia tidak membenci manusia yang berbeda dengan-Nya. Malahan, Ia rela mati demi manusia karena kasih-Nya yang besar. Ia ingin mendamaikan manusia yang bermusuhan dengan Allah karena dosa.

Isa Al-Masih menanggung akibat dosa sehingga manusia menjadi benar di hadapan Allah. Isa adalah contoh yang sempurna. Kasih-Nya membawa perdamaian. Bukan kekerasan atau perselisihan.

Anda pun dapat menikmati karya perdamaian-Nya. Kasih-Nya akan memampukan Anda menjalankan ajaran kasih yang tidak mudah ini.

Bila Anda ingin menikmati kasih-Nya, perdamaian dengan Allah, keselamatan di surga selama-lamanya, berimanlah pada Isa Al-Masih dan menjadi pengikut-Nya sekarang ini!

Isa Al-Masih mengajarkan, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7). Maka, mintalah Allah untuk mencurahkan kasih-Nya padamu. Sehingga Anda beroleh damai sejahtera.

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Muhammad atau Nabi Isa Pembawa Damai dan Keselamatan?
  2. Bagaimana Cara Hidup Damai Menurut Islam dan Nasrani?
  3. Islam Agama Damai – Tantangan Agama Menghentikan Kebencian

Video:

  1. Islam Dan Kristen Agama Damai?

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Anda, apakah berdamai dengan agama lain penting?
  2. Apa yang dapat menciptakan perdamaian? Kasih atau kekerasan?
  3. Bagaimana seharusnya kita memperlakukan musuh atau orang yang berbeda dengan kita?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Ayat Lainnya Tagged With: Syariat Agama

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

142 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
@Jhon Lukas
17 June 2017 2:50 pm

~
1. Sesungguhnya, Agama Islam itu ada yang sesat, diakui oleh semua umat manusia, terbukti bahwa yang menjadi teroris Tingkat Dunia, umumnya adalah beragama Islam, jadi tidak murni Islam itu ajaran cinta damai.

2. Karena pada umat Muslim itu tidak terdapat ajaran “Kasih”, sehingga manusia yang bukan seimannya dianggap adalah kafir,inilah ajaran sesat itu.

3 Ajaran Kristen adalah wahyu dari Allah, karena Yesus Kristus Tuhan kita mengajarkan “Kasih”, sesuai dengan ucapan-Nya: “Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”, (Injil, Rasul Lukas 10:27).

Balas
staff
24 June 2017 2:38 am
Balasan ke  @Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Apabila umat Muslim berjihad sebenarnya tidak salah karena Al-Quran yang memerintahkan. Mari kita perhatikan salah satu ayat Al-quran tentang jihad, “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka” (Qs 9:73).

Isa Al-Masih tidak memerintahkan pengikut-Nya untuk mengangkat pedang bagi mereka yang menolak ajaran-Nya. Cukup memberi peringatan kepada mereka bahwa hari kiamat sudah dekat dan mereka harus bertobat. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Injil, Rasul Besar Matius 3:2).
~
Slamet

Balas
# Ayat2 Palsu#
25 June 2017 3:56 am

~
Sdr.Jhon Lukas,

Karena kelancangan saudara dalam berkomentar sehingga susunan kata-kata dalam komentar saudara sudah melenceng jauh dari topik yang dibicarakan. Kadang saudara mengatakan agama lslam-nya yang sesat atau umat lslam yang sesat. Sebaiknya harus pandai memilah dan memilih kata-kata, jangan asal “Asbun.”

Pernah Saudara mengetahui peristiwa pengeboman gedung WTC di Amerika beberapa tahun yang lalu. Spontan Amerika mengklaim bahwa ini adalah perbuatan umat lslam. Beberapa tahun kemudian setelah usut punya usut terbuktilah pelakunya adalah orang Kafir/Yahudi. Semenjak itu sadarlah warga Amerika bahwa umat lslam pelakunya, karena lslam adalah agama yang penuh kedamaian. Dampak dari itu banyaklah warga Amerika berubah keyakinan menjadi mualaf. Baca Qs 110 : 1-3 Subhanallah.

Balas
staff
29 June 2017 3:01 am
Balasan ke  # Ayat2 Palsu#

~
Terima kasih atas saran saudara untuk John Lukas dan kami setuju dengan yang saudara sampaikan.

Jelas otak pelaku pengeboman di WTC bukan pengikut Isa Al-Masih melainkan pemimpin kelompok militan Jemaah Islamiyah di Mesir sebelum berimigrasi ke Amerika Serikat. Ia divonis pada 1996 karena berkonspirasi untuk melakukan pengeboman dengan target warga sipil di negara Amerika.
~
Slamet

Balas
Dean
25 June 2017 11:33 pm

~
Tolong kalau menjawab pertanyaan, jawab dulu pertanyaannya bukan nimbun dengan pertanyaan lain biar tidak bingung. Nanti pertanyaan yang sudah dijawab malah tertimbun dengan pertanyaan lainnya.

Ayat-2 Palsu, sebelumnya saya minta maaf.
Apakah anda juga tidak berkaca pada agama anda sendiri? Kalau anda pikir jihad itu kebanyakan dari mana dan pengeboman gereja-gereja dan alasan pembunuhan apakah di benarkan?

Agama di manapun jelas menanggap pembunuhan itu dosa, kenapa masih dilakukan oleh para jihad. Bahkan yang saya bilang ini berdasarkan fakta, bagaimana tanggapan saudara?

Balas
staff
29 June 2017 10:35 am
Balasan ke  Dean

~
Saudara Dean,

Terima kasih untuk komentar saudara. Jelas ajaran jihad sangat bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih yaitu kasih.
~
Slamet

Balas
# Ayat2 Palsu#
26 June 2017 6:20 am

~
Sdr. Dean,

Sayang saudara melihat sebelah mata. Kadang-kadang bagi orang-oarang yang tidak mengerti arti dari jihad mengakibatkan artinya menjadi negatif.

Dalam lslam ada yang dikenal dengan jihad melawan hawa nafsu. Jihad fisabililah berjuang di jalan Allah.

Saudara tentu kenal dengan negara Palestina, bukan? Dahulu luas negara Palestina itu lebih kurang seluas propinsi Lampung. Sekarang oleh manusia biadab bangsa lsrael yang tidak punya prikemanusiaan membombardir rakyat Palestina tidak pandang bulu. Bangsa yang tidak mau berdamai, haus jajahan dan kekuasaan.

lnikah bangsa yang dibangga-banggakan umat Kristen/Nasrani/Yahudi? Silakan instropeksi diri-sendiri.

Balas
staff
29 June 2017 12:49 pm
Balasan ke  # Ayat2 Palsu#

~
Ayat-2 Palsu,

Sah-sah saja apabila jihad ditafsirkan berperang melawan hawa nafsu sendiri. Namun juga tidak salah apabila jihad adalah salah satu cara untuk menyebarkan agama Islam. Mengapa?

Nabi Islam memberikan teladan kepada pengikutnya untuk memerangi para khalifah pada awalnya. Ia sendiri terlibat 26 peperangan. Sementara Al-Quran memerintahkan “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitar kalian itu, . . .” (Qs 9:123).

Al Qurthubi mengatakan bahwa Allah SWT memberitahu orang-orang beriman tentang cara berjihad. Hendaklah dimulai dengan daerah musuh yang terdekat terlebih dahulu. (Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz jilid IV hal 607).
~
Slamet

Balas
Dean
26 June 2017 9:22 am

~
Saudara Ayat2 Palsu,

Maaf bang sebelumnya saya kan membahas tentang Jihad yang melakukan pemboman atas gereja-gereja, bahkan di Al-Quran membunuh diperbolehkan. Saya heran dengan Kitab Aneh yang dimiliki oleh anda padahal membunuh dosa besar.

Kalaupun saudara membahas masalah Israel dan Palestina itu negara kenapa bisa terjadi peperangan? Silakan saja baca Alkitab tentang Israel merampas tanah Kanaan. Karena tanah Kanaan adalah tanah perjanjian yang Allah berikan kepada Israel sebagai pemilik pemilik asli. Jadi bukan masalah agama tapi sengketa tanah kalau mau lebih jelas baca Al-Kitab biar anda bisa tau sejarahnya.

Balas
staff
29 June 2017 12:56 pm
Balasan ke  Dean

~
Saudara Dean,

Terima kasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan. Semoga dapat memberikan pencerahan dan manfaat yang cukup bagi saudara Ayat2 Palsu.
~
Slamet

Balas
@Jhon Lukas
27 June 2017 6:20 am

~
Kepada Ayat2 Palsu,

Saudaraku,

Bukankah semua itu adalah berawal dari Al-Quranmu? Coba baca Qs 2:191,192,193. Apakah ada hak menghilangkan nyawa dari dagingnya?

Benarkan, negara-negara Arab selalu perang? Dan sampai sekarang ISIS adalah umat Muslim dan mengapa anda tidak setuju? Bom bunuh diri karena ajaran Al-Quran, bukan seperti ajaran Kristen “Kasihilah sesamamu manusia”. Dan tidak ada umat Kristen yang menjadi teroris, dalam sejarah bom bunuh diri.

Sebenarnya Palestina adalah tanah Kanaan. Tanah yang diberikan Tuhan Allah Yesus Kristus, ketika Musa melepaskan umat-Nya dari Mesir. Tetapi Mujahidin Muslim mengusir bangsa Israel dari Palestina karena kalah perang. Sehingga sekarang rakyat Israel kembali mengambil haknya. Itu adalah tanah nenek moyang mereka, pemberian Allah Yesus Kristus Tuhan Kita. Shubhanalloh.

Balas
staff
29 June 2017 1:07 pm
Balasan ke  @Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Semoga komentar yang saudara sampaikan dapat memperkaya wawasan sejarah para pembaca tentang asal-usulnya tanah Palestina. Kususnya saudara Ayat-2 Palsu. Terima kasih.
~
Slamet

Balas
# Ayat2 Palsu#
30 June 2017 8:50 am

~
Sdr.Dean,

Apa yang saudara uraikan masalah bangsa lsrael di sini adalah hal-hal yang baik-baik saja. Memang dahulunya kalau dilihat sepintas bangsa lsrael adalah bangsa yang dipuji. lngatkah saudara sejarah nabi Musa dan nabi lsa As. Dimana dikala itu bangsa Israel ditindas habis-habisan oleh Firaun. Maka datanglah pertolongan Allah dengan diutusnya Musa untuk menyelamatkan bangsa lsrael. Setelah Firaun tewas di Laut Merah beserta bala tentaranya, maka selamatlah bangsa ditempat tanah yang dijanjikan.

Apa yang terjadi ketika Musa pergi ke bukit Thursina/ untuk menerima perintah dari Allah, dia berpesan kepada umatnya agar tetap bersabar dan tawakal sepeninggalnya. Karena tidak sabar menunggu maka bangsa lsrael lupa dengan pesan Musa. Sehingga mereka kembali menyembah berhala, berpesta pora, mabuk-mabukanan dan sebagainya.

Sekembalinya Musa menerima perintah dari Allah, bukan main marahnya Musa menyaksikan peristiwa itu. Dengan geramnya Musa melemparkan papan yang bertuliskan 10 perintah Tuhan dan mengutuk mereka. Serta mengusir dari tanah yang telah dijanjikan. Dari sekian banyaknya pengikut yang tewas, hanya sedikit yang beriman kepada Musa.

Semenjak peristiwa yang bersejarah itu maka Allah mengutuk bangsa lsrael sampai hari kiamat. Oleh sebab itu banyak bangsa-bangsa didunia yang tidak senang/ memusuhi bangsa lsrael. ltulah kisah bangsa lsrael yang terkutuk dalam Al-Quran.

Balas
staff
1 July 2017 12:57 am
Balasan ke  # Ayat2 Palsu#

~
Allah memang murka terhadap bangsa Israel yang ke luar dari tanah Mesir, karena mereka sering menggerutu dan yang tidak percaya kepada-Nya. Namun Allah sesembahan Abraham, Ishak dan Yakub adalah Allah yang sangat mengasihi bangsa Israel dengan kasih yang kekal.

Bahkan Allah tidak memberikan kemuliaan-Nya kepada bangsa yang lain kecuali bangsa Israel. Mari kita perhatikan wahyu Allah kepada nabi Israel ini.

“Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung”(Kitab Nabi Yesaya 42:6-8).

Bukan bangsa Israel yang hebat, tetapi Allah yang disembah bangsa Israel yang luar biasa! Percayakah saudara kepada Allah bangsa Israel?
~
Slamet

Balas
Adam
1 July 2017 8:31 pm

~
Kristen selalu mengajarkan kasih sayang. Semua serba praktis dan agama modern. Dulu orang Belanda yang beragama Kristen. Orang Islam yang mengorbankan nyawanya untuk bangsa ini. Islam selalu damai, yang tidak damai bukan Islam.

Balas
staff
25 July 2017 5:49 am
Balasan ke  Adam

~
Saudara Adam,

Saudara menyampaikan hal yang benar bahwa Kristen selalu mengajarkan kasih sayang. Hal ini karena Isa Al-Masih yang mengajarkannya. Karena itu, segala bentuk penjajahan tidak sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih.

Adapun perjuangan membela bangsa ini dilakukan oleh semua komponen bangsa dari latar belakang berbeda, termasuk Kristen. Menurut kami, terlalu berlebihan bila hanya menonjolkan Islam yang seolah-olah berjuang seorang diri. Sebab bangsa ini sudah multietnis dan multiagama sejak awal. Kiranya ini menambah wawasan saudara.
~
Solihin

Balas
Realita
2 July 2017 12:59 am

~
Adam,

Nabi Islam berdasarkan kisahnya juga berjiwa penjajah. Kalau suatu wilayah dikuasai harus masuk Islam atau dibunuh dan bagi Nasrani/Yahudi bayar jizyah dalam tekanan diskrimainasi juga. Belanda tidak haruskan ganti agama, tidak menyerang/merusak mesjid-mesjid, bukan? Sesudah perang dunia II, sudah dihapuskan karena tak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Pertanyaannya dari manakah ide teroris melakukan kejahatan?

Balas
staff
25 July 2017 5:49 am
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Memang siapapun tidak senang dengan penjajahan, termasuk umat Islam Indonesia. Muslim Indonesia memiliki akar budaya yang begitu baik yang membedakannya dengan Muslim Arab. Menurut kami, untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan saudara, maka sangat baik bila mempelajari Al-Quran.
~
Solihin

Balas
Muhammad
5 July 2017 4:20 pm

~
Penjajahan dilakukan bangsa-bangsa Eropa yang mayoritas beragama Kristen seperti Belanda, Inggris, Portugal, Spanyol, Perancis, dll. Tidak perlu saling merasa paling benar, paling damai. Kenyataannya tidak seperti itu.

Balas
staff
25 July 2017 5:50 am
Balasan ke  Muhammad

~
Saudara Muhammad,

Memang Belanda, Portugis, dan bangsa lain melakukan penjajahan. Tentu hal itu tidak sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih dan kita perlu menolak serta memperjuangkan kemerdekaan. Namun, bila kita mau jujur, bangsa-bangsa itu tidak pernah menjajah lagi karena penjajahan telah dihapuskan.

Uniknya, sekarang ideologi dan aksi yang berkembang adalah teror. Kita dapat melihat teroris ada dimana-mana. Tentu kami yakin banyak Muslim tidak suka dengan teroris, tetapi mengapa para teroris mengembangkan aksi dan ajarannya ke berbagai belahan dunia? Darimanakah sumber ajaran para teroris ini? Mohon kiranya saudara membantu kami mengetahuinya.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
8 July 2017 2:27 pm

~
To: Muslim,

Kalau Alkitab mengajarkan syiar agama dengan kekerasan, saya yakin Indonesia ini sudah jadi mayoritas Kristen, karena penjajah pada waktu itu beragama Kristen. Yesus tidak pernah mengajarkan kekerasan tetapi kasih. Allah pernah menghancurkan Sodom dan Gomora, pernah membasmi manusia dan binatang pada jaman Nuh, pernah juga menyuruh orang Israel untuk membunuh suku-suku tertentu beserta bayi-bayinya pada jaman Yosua, karena apa? Karena Allah sangat benci dosa.

Balas
staff
25 July 2017 6:04 am
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Isa Al-Masih sangat menentang kekerasan karena hal itu tidak sesuai dengan sifat Allah yang maharahim dan mahapenyayang. Oleh karena itu, kita perlu menolak setiap bentuk penjajahan yang terjadi dimanapun atas nama apapun, termasuk atas nama agama. Kami berharap saudara-saudara di forum ini mengetahui perbedaan ajaran Isa Al-Masih dan ajaran Al-Quran.
~
Solihin

Balas
Wiguna Ilham
10 July 2017 6:17 am

~
Kepada Kristiani,

Jika kalian menilai suatu agama dari penganutnya maka di dunia ini tidak ada agama yang benar! Apa kalian orang Indonesia? Pasti kalian tahu bahwa Indonesia dijajah negara-negara barat dan Asia. Mereka adalah orang Kristen dan agama lainnya. Apa Kristen mengajarkan untuk menjajah, mengambil hak orang bahkan membunuh? Apa agama mereka yang lain mengajarkan untuk menjajah? Tentu tidak!

Dalam Islam membunuh orang kafir yang memperbudak mengambil hak orang lain yang membuat kerusakan di muka bumi wajib dibunuh! Sama halnya seperti penjajah Indonesia, harus dibunuh! Berjihad lebih mulia daripada mundur melawan penjajah atau orang kafir perusak bumi. Banyak pahlawan Islam indonesia berjihad, membunuh penjajah dan banyak pula yang gugur. Ingat! Hanya kafir pembunuh yang wajib dibunuh.

Balas
staff
25 July 2017 6:04 am
Balasan ke  Wiguna Ilham

~
Saudara Wiguna,

Isa Al-Masih sangat menentang kekerasan, apalagi pembunuhan. Sebab Isa Al-Masih menghendaki semua orang saling mengasihi (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34-35). Namun, bila saudara menganggap wajib membunuh orang yang menjajah, maka ajaran itu bukan dan bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih.

Walaupun kami pernah membaca ayat Al-Quran yang mengajarkan untuk membunuh, memenggal kepala, dan memancung ujung-ujung jari (Qs 8:12). Namun, ini bukan cerminan Muslim Indonesia. Muslim Indonesia sangat memerhatikan moralitas dan toleransi. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah mengapa ada pergeseran dan perubahan pada Muslim Indonesia? Dari manakah sumber perubahan dan pergeseran tersebut? Mohon kiranya memberikan pencerahan.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
10 July 2017 8:42 am

~
To: Wiguna Ilham,

Makanya kalau tahu apakah suatu ajaran itu benar tidaknya, bukan dari orangnya, tetapi dari kitabnya. Apakah Yesus pernah mengajarkan memenggal kepala dan bunuh orang-orang yang tidak mengikuti ajaran-Nya? Bandingkan dengan Al-Quran yang jelas-jelas mengajarkan membunuh, penggal kepala, dan ujung-ujung jari kafir, jelas ajatan tersebut bukan dari ajaran Allah Sejati.

Balas
staff
25 July 2017 6:04 am
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Memang Isa Al-Masih selalu mengajarkan kasih dan mengasihi, termasuk mengasihi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Kiranya ajaran ini diikuti oleh semua pemeluk agama, termasuk Muslim. Sebab ajaran Isa Al-Masih sangat sesuai dengan akar budaya Indonesia yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
~
Solihin

Balas
Wiguna Ilham
10 July 2017 1:17 pm

~
Kepada Hendy Gunawan,

Sudah saya jelaskan sebelumnya, ayat-ayat Al-Quran yang kalian petik itu adalah untuk kaum kafir yang kejam di medan perang, bukan untuk membunuh kafir dimana saja. Perintah Allah untuk memenggal dan memancung kaum kafir Quraisy Mekah yang kejam dan zalim yang membunuh, menyiksa, menggantung leher orang mukmin yang mengikuti ajaran rasulullah dan mengusirnya dari negeri sendiri. Lebih kejam dari penjajah Kristen barat di Indonesia.

Di dalam Alkitab juga jelas nabi-nabi sebelum Isa seperti Daud melawan Goliath yang melumpuhkan musuh dengan memenggal. Itulah ajaran Allah sejati. Isa juga akan turun kembali di akhir zaman dan membunuh orang zalim perusak bumi. Lihat kenyataan sekarang justru Muslim lebih banyak dibantai di dunia ini. Dan banyak tentara Islam memerangi kelompok radikal.

Balas
staff
25 July 2017 6:05 am
Balasan ke  Wiguna Ilham

~
Saudara Wiguna,

Kami perlu memberikan pendapat berkenaan dengan dua peristiwa berbeda dari Alkitab dan Al-Quran. Kisah Daud adalah peperangan antara bangsa Israel dengan bangsa Filistin. Tentu peperangan antarbangsa mengakibatkan banyak yang terbunuh. Sedangkan ajaran Al-Quran untuk memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari merupakan perang atas nama agama karena yang dibunuh adalah orang kafir.

Kami yakin saudara tidak setuju dengan memenggal kepala orang yang berbeda agama, bukan? Benarkah Allah menghendaki pembunuhan atas nama agama? Benarkah Allah menghendaki pembunuhan atas nama kepentingan bangsa? Tidak, saudaraku! Karena itu, kami berharap saudara memikirkan dan meninjau kembali setiap ajaran yang bertentangan dengan sifat maha pengasih dan maha penyayang Allah.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
10 July 2017 4:01 pm

~
To: Wiguna Ilham,

Makanya baca pernyataan saya dengan betul. Pernahkah Allah dalam Alkitab memerintahkan umatnya membunuh manusia lainya disebabkan oleh karena perbedaan keyakinan, tetapi karena dosa yang keji dibuat oleh manusia? Coba berikan ayat-ayat dan dalilnya bahwa Daud diperintahkan Allah untuk memenggal kepala Goliath.

Makanya bagaimana manusia yang berdosa bisa masuk ke dalam surga yang mahasuci melalui amal dan perbuatannya, Daud saja yang dianggap raja yang taat pada Allah banyak sekali dosanya, apalagi anda. Hanya kasih karunia manusia bisa selamat bukan dengan perbuatan amal solehnya.

Balas
staff
25 July 2017 6:05 am
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Memang ada prinsip berbeda antara kisah Daud dan riwayat yang disampaikan Al-Quran. Kisah Daud merupakan peperangan antarbangsa. Sedangkan riwayat Al-Quran merupakan peperangan atas nama agama. Hal ini telah disampaikan di atas. Kiranya kita dapat membedakan keduanya.
~
Solihin

Balas
Realita
11 July 2017 11:34 pm

~
Wiguna Ilham,

Menurut saya anda termasuk orang yang setuju akan kebaikan dan membenci perbuatan jahat. Pertanyaan saya maukah saudara dan para ulama untuk memberi pengajaran kepada para pelaku kejahatan teroris supaya sadar bahwa membunuh karena perbedaan adalah dosa dan masuk neraka? Artinya supaya mereka tidak main hakim sendiri berdasarkan kepercayaannya, sebab adalah hak segala bangsa dan manusia untuk memperoleh kebahagiaan dan kemerdekaan hidup.

Balas
staff
25 July 2017 6:05 am
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Kami yakin bahwa saudara Wiguna adalah orang yang tidak menghendaki adanya kekerasan, apalagi memenggal kepala orang yang berbeda agama. Alangkah lebih baik bila kita mengikuti ajaran Isa Al-Masih yang mengajarkan untuk mengasihi sesama, termasuk mengasihi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
12 July 2017 10:22 am

~
To: Wiguna Ilham,

Kalau dalam dialog itu perlu dalil-dalil yang mendukung pernyataan anda itu. Coba mana dalil-dalilnya di Al-Quran yang menyatakan bahwa Qs 8:12 itu berlaku hanya dalam kondisi perang? Terus siapa yang berhak menafsirkan bahwa kita ini dalam kondisi perang atau tidak? Karena masing-masing orang punya persepsi berbeda. Para teroris menganggap sekarang ini dalam kondisi perang.

Balas
staff
25 July 2017 6:05 am
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Faham Islam radikal memang mengambil teks tersebut sebagai bentuk legalitas untuk memenggal kepala orang karena berbeda agama. Namun, kami bersyukur mayoritas Muslim Indonesia menolak faham radikalisme ini sehingga nilai-nilai kemanusiaan tetap dijunjung tinggi. Nilai-nilai kemanusiaan ini sangat sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi sesama, termasuk mengasihi musuh.
~
Solihin

Balas
Wiguna Ilham
12 July 2017 2:36 pm

~
Kepada Hendy Gunawan,

Apa anda benar ingin tahu kalau saya yakin ayat 8:12 yang kamu petik itu untuk melawan kafir zalim Mekah yang menyerang Islam? Saya akan jelaskan dan semoga kalian semua paham dan mendapat hidayah. Amin ya Rabbal’alamin. Ayat 8 itu adalah surah Al-Anfal artinya harta rampasan perang. Kamu akan paham apabila kamu membaca seluruh 75 ayat dalam surat Al-Anfal.

Ayat selanjutnya hingga 8:15 Allah berfirman “Wahai orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang akan menyerangmu, maka janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur).” Dalam ayat itu kafir manakah yang menyerang? Kelanjutan di ayat selanjutny 8:26 yang menjelaskan Islam yang jumlah sedikit itu tertindas di bumi Mekah dan harus pindah ke Madinah.

Balas
staff
25 July 2017 6:06 am
Balasan ke  Wiguna Ilham

~
Saudara Wiguna,

Kami sangat berterimakasih untuk usaha saudara menjelaskan konteks Qs 8:12. Saudara memberikan pertanyaan yang menarik untuk disimak. Kafir manakah yang menyerang? Kata ‘kafir’ telah menunjukkan perang antaragama, bukan?

Sekarang ayat ini mendapatkan perhatian dari kaum radikal untuk membasmi kaum yang disebut kafir. Kami yakin saudara tidak setuju dengan faham-faham radikal tersebut, bukan? Tetapi mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memenggal kepala orang yang beda agama kepada umatnya? Bukankah ini bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih? Kiranya saudara dapat menolong kami agar tidak ada persepsi yang keliru terhadap Islam.
~
Solihin

Balas
Realita
14 July 2017 2:09 am

~
Sdr. Wiguna Ilham,

Mencermati pernyataan sdr, “Jika Islam ingin menghancurkan kafir di seluruh dunia, tentu seluruh Islam di dunia akan bersatu bersama teroris.”

Menurut saya apabila Islam punya kekuatan super power di dunia, apakah tidak dipungkiri kemungkinan bahwa umat Islam akan mengamini ayat Al-Quran yang perintahkan untuk menyerang, bunuh, penggal manusia yang mereka anggap kafir? Tapi Allah adil dan menjaga kehidupan ciptaan-Nya dengan memberi kekuatan Super Power pada orang yang percaya Isa Al-Masih sebagai kasih Allah menyelamatkan hidup kekal sehingga umat Kristen dapat mengasihi sesama manusia di dunia tanpa memandang perbedaan. Bagaimana saudara menanggapi pernyataan saya di atas?

Balas
staff
25 July 2017 6:06 am
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Kami merasa perlu menanggapi pernyataan saudara Wiguna di atas. Kami meragukan bahwa pendapat saudara Wiguna di atas dapat direalisasikan. Sebab Muslim Indonesia tidak sama dengan Muslim Arab. Muslim Indonesia masih menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Perhatikan Muslim NU yang mayoritas ada di Indonesia. Tentu mereka tidak sepakat dengan faham radikalisme, bukan? Kami berharap ini menjadi catatan tersendiri buat kita.
~
Solihin

Balas
Aji
14 July 2017 3:40 am

~
Islam itu indah. Islam itu agama damai mengajarkan saling toleransi umat beragama. Bahkan bangsa Indonesia ini dulu yang memperjuangkan kemerdekaan adalah umat Muslim. Sedangkan agama Nasrani/Kristen itu agama yang dibawa oleh para penjajah Eropa merampas, merampok, apakah itu yang dinamakan ajaran kasih.

Balas
staff
25 July 2017 6:06 am
Balasan ke  Aji

~
Saudara Aji,

Kami mengakui bahwa Muslim Indonesia mengajarkan toleransi beragama. Inilah kelebihan Muslim Indonesia dibandingkan Muslim Arab. Muslim Indonesia menjadikan hukum dasar dalam kehidupannya adalah nilai-nilai leluhur yang menjunjung kemanusiaan. Itu sebabnya, Muslim Indonesia tidak menyukai kekerasan. Hal ini sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih.

Karena itu, umat Kristen yang berpegang pada ajaran Isa Al-Masih pun berjuang bersama Muslim Indonesia menentang penjajahan. Misalnya, W.R. Supratman, J. Leimena, Sam Ratulangi, dan sebagainya. Ini adalah tokoh-tokoh pergerakan yang berasal dari umat Kristen. Bukankah tokoh-tokoh ini mengikuti ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi bangsanya?
~
Solihin

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Pengertian Bulan Puasa Ramadhan yang Benar?
  • Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
  • Penjelasan Ajaran Membunuh Dalam Islam dan Nasrani
  • Tidak ada Yang Mustahil Bagi Allah “Mukmin dan Nasrani…
  • Islam, Kristen Dan Beragama Yang Benar

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz