Adakah pendahulu yang menyaksikan Muhammad dan Isa Al-Masih? Umat Islam yakin bahwa kenabian Muhammad diteguhkan oleh orang-orang penting. Sedangkan Al-Quran dan Injil menyaksikan bahwa Isa didahului seorang utusan besar.
Apakah ada pengakuan kesaksian pendahulu Muhammad dan Isa tentang mereka? Siapakah Isa Al-Masih sebenarnya menurut pendahulunya?
Pengakuan Dua Pendeta Soal Muhammad
Umat Islam percaya bahwa kenabian Muhammad diakui oleh dua pendeta. Rahib Bahira berkata “anak itu akan menjadi orang besar.” Juga seorang Pendeta Nestorian berkata “Ia seorang Nabi terakhir . . .”
Namun kedua pendeta itu bukanlah siapa-siapa, hanya pendeta biasa. Sayangnya lagi, pengakuan kesaksian pendahulu Muhammad, tidak dicatat dalam Wahyu Allah.
Bandingkan dengan kesaksian Nabi Besar Yahya soal Isa Al-Masih!
Tugas Nabi Besar Yahya Menurut Al-Quran
Kelahiran Nabi Besar Yahya (Yohanes Pembabtis) merupakan mujizat, sebab kedua orang tuanya sudah tua, dan ibunya mandul (Qs 3:38, 40).
Menurut Al-Quran, tugas Nabi Besar Yahya ialah “. . . membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, . . .” (Qs 3:39). Ibnu `Abbas berkata “. . . kalimat Allah yang dimaksud adalah `Isa itu sendiri. Situs Islam berbahasa Inggris juga menjelaskan “. . . Word of Allah [Kalimat Allah] . . . Jesus [Isa Al-Masih] . . .”
Kesaksian Nabi Besar Yahya Soal Hakekat Isa Al-Masih
Banyak orang menduga bahwa Allah menciptakan Isa dengan “Kun [jadilah]” ketika kelahiran-Nya. Benarkah ini? Tidak!
Nabi Besar Yahya mengatakan “. . . sebab Dia [Isa Al-Masih] telah ada sebelum aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:30). Kesaksian itu menegaskan kekekalan Isa. Sebab Isa “. . . adalah Kalam; Kalam itu bersama-sama dengan Allah dan Kalam itu adalah Allah” (Kitab Suci Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Karena kekal, maka Isa bukanlah ciptaan (ghayr al-makhluq). Ia bukan manusia atau nabi biasa. Tepatlah pengakuan ulama Muslim Al Syekh Muhyi Al Din Al Arabi, “Kalimatullah adalah Allah dalam Hakekat-Nya [Esensi-Nya, Natur-Nya, Zat-Nya], dan Ia adalah tidak lain dari satu Pribadi Ilahi.”
Kesaksian Nabi Besar Yahya Soal Kuasa Isa Al-Masih
Nabi Besar Yahya menegaskan bahwa “ . . . Ia [Isa Al-Masih] . . . lebih berkuasa dari padaku . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 3:11). Kuasa Isa melebihi Yahya dan semua nabi lainnya. Ia melanjutkan kesaksiannya bahwa Isa Al-Masih berkuasa “. . . menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Sebab hukuman dosa ialah kematian kekal di neraka (Qs 2:81). Melalui penyaliban-Nya Isa menanggung hukuman dosa manusia, agar manusia selamat. Mungkinkah Isa yang berkuasa mengampuni dosa hanya seorang manusia?
Tujuan Kedatangan Isa Al-Masih
Sudah jelas, kesaksian pendahulu Muhammad tidak dapat diandalkan. Hanya Isa Al-Masih saja yang mempunyai pendahulu dan dapat diandalkan!
Artikel ini menghasilkan pertanyaan juga, apakah Isa Al-Masih adalah Allah (Kalimat Allah) menurut kesaksian Nabi Besar Yahya atau hanya nabi biasa?
Ia Kalimat Allah yang datang untuk menghapus dosa, “ . . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa Isa didahului oleh utusan besar, Nabi Besar Yahya, sedangkan Muhammad tidak?
- Muhammad yang hidup 600 tahun setelah Isa Al-Masih, sedangkan Nabi Besar Yahya hidup sezaman dengan Dia. Sesuai fakta sejarah (bukan iman) kesaksian siapakah yang sahih tentang Isa Al-Masih? Sebutkan alasannya!
- Nabi Besar Yahya menyaksikan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang kekal, berkuasa mengampuni dosa, dan menjamin hidup kekal. Menurut Saudara apakah Isa Al-Masih adalah Allah? Sebutkan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Kisah “Nabi Yahya” Mengapa Islam Nasrani Menganggapnya Istimewa?
- Mengapa Hanya Isa Mempunyai Pendahulu Dan Bukan Muhammad?
- Islam Dan Kristen: Bagaimana Menjadi Manusia Sejati Di Hadapan Allah?
- Nabi Allah Membenarkan Kalimat Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kesaksian Pendahulu Muhammad dan Isa Al-Masih Tentang Keduanya”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Artinya: “Dan (Ingatlah) ketika ‘Îsâ Ibnu Maryam berkata, ‘ Hai Banî Isrâîl, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang bernama Ahmad.’ Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, ‘Ini adalah sihir yang nyata’” (Qs As-Shaff:6).
Ini mungkin kesaksian nabi Isa kepada Ahmad/Muhammad.
~
Saudara Pendeta,
Seluruh ayat Perjanjian Lama (PL) telah dijuruskan kepada kedatangan seorang Sang Mesias (Al-Masih). Dan janji Allah kepada umat Israel ini dinyatakan lewat begitu banyak nubuat-nubuat dalam Alkitab.
Ketika Isa Al-Masih datang, Dia mengklaim bahwa Dialah Sang Mesias yang dijanjikan itu. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (Injil, Rasul Lukas 4:18-21).
Disamping datang memenuhi nubuat tersebut, Isa Al-Masih-pun juga bernubuat bahwa Dia akan mengutus Penghibur, yaitu Roh Kebenaran (Roh Kudus). “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang”(Injil, Rasul Besar 16:13).
Jadi sungguh aneh bila 600 tahun kemudian Al-Quran datang dengan klaim bahwa Sang Mesias ini telah menubuatkan kedatangan rasul bernama Ahmad, bukan?
~
Slamet
*****
1. Isa Al-Masih didahului utusan besar karena Isa adalah pribadi yang istimewa. Dia memiliki esensi yang tidak dimiliki oleh anak Adam manapun.
“Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman Allah” (Hadis Anas bin Malik hal 72).
“Semua anak Adam yang lahir sudah disentuh setan kecuali Isa putera Maryam” (Hadis Shahih Bukhari jilid 3 hal 208 ayat 1493). Isa adalah Imanuel. Sementara Muhammad bukan siapa-siapa hanya saudara dari Waraqah bin Naufal pendeta Nestorian penganut aliran sesat.
2. Kesaksian yang sahih adalah dari Yahya yang hidup sezaman dengan Isa dibanding Muhammad yang baru muncul 600 tahun kemudian setelah keberadaan Isa Al-Masih.
3. Allah. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir(Qs 57:3). “Aku(Isa) adalah Yang Awal dan Yang Akhir”(Injil, Surat Wahyu 22:13). Itulah Isa putra Maryam yang mengatakan perkataan yang benar (Qs 19:34).
~
Slamet
*****
Saudara Adit,
Kami sampaikan terima kasih atas komentar saudara. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah kami sediakan ini, diharapkan diskusi kita tidak kehilangan arah.
Semoga saudara pembaca yang lain juga bersedia memberikan komentar dengan format seperti yang saudara contohkan.
~
Slamet
~
Al-Quran adalah ayat Tuhan yang menjelaskan tanda tanda kekuasaan-Nya yang nyata di alam semesta untuk menunjukkan keberadaan Dia. Musnahkan Al-Quran, tanda-tanda kekuasaan-Nya tetap nyata di alam semesta untuk menunjukkan keberadaan Dia.
~
Saudara Usil,
Kitab Zabur sudah menulis bahwa kita ini dapat memahami kekuasaan dan kemulian Allah melalui alam semesta. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Zabur,Kitab Mazmur 19:2).
Oleh karena itu kami setuju dengan pandangan saudara bahwa untuk memahami karya Allah, kita tidak memerlukan Al-Quran. Karena berabad-abad sebelum Al-Quran ditulis, Kitab Zabur sudah ada.
~
Slamet
~
Siapa Tuhan kalian sebenarnya, kalau Yesus hanya menjadi jalan menuju Bapa, berarti Yesus bukan Tuhan. Kalau Dia adalah Tuhan sebagai tujuan, mengapa kalian mengatakan Dia hanya menjadi jalan menuju Bapa.
Kalau kalian mengatakan Yesus dan Bapa adalah satu sebagai Tuhan, mengapa kalian memisahkan Yesus dan Bapa menjadi jalan dan tujuan. Kalian sesungguhnya tidak mengenal Tuhan kalian. Kalau kalian tidak mengenal Tuhan kalian, bagaimana kalian akan selamat?
~
Saudara Usil,
Apabila kitab perhatikan paerkataan Isa Al-Masih, dalam Injil Rasul Besar Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” maka kalimat “Akulah Jalan” tidak dapat diartikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Tetapi bila kita perhatikan kalimat “Akulah kebenaran” maka secara tidak langsung kita dapat mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Mengapa?
Karena nabi-nabi lain hanya menceritakan tentang kebenaran, tetapi tidak ada nabi yang pernah mengatakan seperti yang Isa Al-Masih katakan “Akulah Kebenaran!” Dan sebagai “Kebenaran” Isa Al-Masih tidak hanya “menyatakan” mengenai kesempurnaan moral, tetapi Dia “kenyataan” kesempurnaan moral. Hanya Tuhan saja yang mempunyai kesempurnaan moral, bukan?
~
Slamet
~
Kisah nabi Yahya as dalam Al-Quran sangat berbeda dengan cerita Yohanes Pembaptis dalam Alkitab. Coba perhatikan Injil Rasul Lukas 1:41-46, cerita ini sangat janggal dan sangat manipulatif, bukti bahwa ini hanyalah karangan manusia, bukan wahyu Tuhan.
~
Saudara Pilatus,
Sebenarnya sumber yang paling jitu dan paling terpercaya untuk memperoleh informasi tentang hidup nabi-nabi adalah Alkitab.
Alkitab adalah satu-satunya wahyu Allah yang menulis secara rinci informasi riwayat hidup nabi Yahya. Ia adalah putra dari keluarga imam, orang tuannya bernama Zakharia dan Elisabet. Dan namanya pun diberitahukan oleh malaikat Gabriel, “haruslah engkau menamai dia Yohanes” (Injil, Rasul Lukas 1:13).
Nabi Yahya telah dipenuhi Roh Kudus bahkan, mulai dari rahim ibunya, dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras. Ia oarang pertama dalam pelayanannya yang menyerukan, ‘Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis supaya Allah mengampuni dosamu’ (Injil, Rasul Lukas 3:3).
Dan yang paling penting nabi Yahya disebut sebagai perintis jalan bagi Isa Al-Masih. Jelas Alkitab mencatat kisah hidup nabi Yahya secara logis, sistematis dan lengkap.
~
Slamet
~
Staff,
Apakah Isa Al-Masih itu Tuhan? Harap dijawab ya atau bukan?
~
Saudara Rudy,
Pada umumnya umat Muslim hanya dapat memandang kemanusiaan Isa Al-Masih saja. Dan memang tidak semua orang dapat memahami bahwa Isa adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, apabila Allah tidak mewahyukan kepadanya..
Namun bila kita bersedia membuka hari mengenai karya-karya Isa ketika Dia ada di dunia maka kita dapat mengenal siapakah sebenarnya Isa Al-Masih itu?
Dia berkuasa mengampuni dosa seseorang, “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48). Bukankah hanya Allah saja yang dapat mengampuni dosa manusia?
~
Slamet
~
Nabi Besar Yahya mengatakan “. . . sebab Dia [Isa Al-Masih] telah ada sebelum aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:30). Kesaksian itu menegaskan kekekalan Isa. Sebab Isa“. . . adalah Kalam; Kalam itu bersama-sama dengan Allah dan Kalam itu adalah Allah” (Kitab Suci Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Staff,
Harap tunjukkan bahwa “Dia” yang dimaksud adalah Isa Al-Masih,
~
Saudara Rudy,
Istilah “Dia” yang tertulis dalam Injil Rasul Besar Yohanes 1:30 memang benar adalah Isa Al-Masih (Yesus). Untuk mengetahui hal ini mari kita baca Injil Rasul Besar Yohanes 1:-29-30 secara lengkap.
“Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku” (Injil Rasul Besar Yohanes 1:-29-30).
~
Slamet
~
Saudara Rudy,
Mengenai Injil Rasul Besar Yohanes 1:30 sudah sangat jelas yang dimaksud dari yang dikatakan oleh Yahya adalah Isa.
Coba perhatikan ayat ke 29 “Pada keesokan harinya Yohanes(Pembaptis/Yahya) melihat Yesus(Isa) datang kepadanya dan ia berkata: Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia…Dialah(Isa) yang kumaksud ketika ku katakan…Dia telah ada sebelum aku(Yahya)” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29-30).
Saya menyarankan saudara Rudy untuk mau lebih banyak lagi membaca Kitab Suci Allah yang sebelumnya. “…dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya(ada) petunjuk dan cahaya(yang menerangi) dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
~
Saudara Adit,
Terimakasih atas penjelasan saudara, semoga hal ini dapat memberikan pencerahan kepada saudara Rudy.
Kami juga sangat menghargai saran saudara, agar kita lebih rajin membaca Kitab Suci Injil. “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 1:16).
~
Slamet
~
Staff IDQ,
Kedatangan nabi setelah Yesus dinubuatkan:
KItab Nabi Yesaya 29:10-18, “Sebab TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu — yakni para nabi — telah dipejamkan-Nya dan mukamu — yaitu para pelihat — telah ditudungi-Nya…..”
Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat. Yesus mengakui nubuat tersebut.
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:13).
~
Saudara Bening,
Yesaya adalah nabi besar bangsa Yahudi kalaupun ia menyampaikan nubuat maka nubuat itu tentunya berkaitan dengan nabi-nabi bangsa Israel.
Jelas ayat di atas bukan ditujukan kepada Muhammad karena Alkitab tidak pernah menubuatkan datangnya nabi dari Arab. Tentunya saudara juga mengetahui bahwa semua orang yang buta huruf pasti tidak dapat membaca, bukan?
Juga Penolong yang dimaksud oleh Isa Al-Masih bukanlah manusia (Muhammad) melainkan Roh Kudus. Hanya Roh Kudus yang dapat menolong manusia untuk insaf akan dosa-dosanya. “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:8-10).
~
Slamet
~
Kepada Staf IDQ,
Nubuat tentang kedatangan seorang nabi besar setelah nabi Musa banyak dinubuatkan dalam Alkitab:
Taurat Kitab Ulangan 18:18, “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
Kitab Nabi Yesaya 24:5, “Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.”
Nabi itu diutus setelah terjadi pengingkaran terhadap Taurat Musa.
Kitab Nabi Yesaya 55:3, “Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.”
~
Saudara Bening,
Terima kasih atas ayat-ayat Alkitab yang saudara sampaikan untuk mendukung tentang nabi saudara.
Namun benarkah bahwa Taurat Kitab Ulangan 18:18 itu merujuk tentang nabi saudara? Pejelasan yang lengkap menegnai hal ini dapat saudara baca pada link http://tinyurl.com/6ve4ngk
~
Slamet
~
Staff IDQ,
Seperti kita ketahui bahwa pengubahan dan pengingkaran terhadap hukum TUHAN yang dibawa nabi Musa terjadi setelah munculnya ajaran Kristen yang memutarbalikkan hukum dengan membatalkan hukum Taurat.
“Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: “Orang yang benar akan hidup oleh iman” (Injil, Surat Galatia 3:11).
Oleh karena itu Yesus menubuatkan nabi itu yang akan memberitakan kembali undang-undang dari TUHAN. “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:8).
~
Saudara Bening,
Saudara salah bila mengatakan orang Kristen telah memutar balik Hukum Taurat. Allah memberikan Hukum Taurat kepada orang Israel agar mereka memilki moral yang sesuai dengan standard Allah. Namun standard yang sangat tinggi itu tidak dapat dilakukan oleh seorang pun. Pada akhirnya melihat bahwa mereka tidak sanggup dengan kekuatan diri mereka dan menyadari mereka butuh Juruselamat.
Oleh karena tidak ada seorang pun yang dapat melakukan Hukum Taurat secara sempurna maka dikatakan “tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan Hukum Taurat.” Selanjutnya bagaimana?
Seseorang dapat dibenarkan oleh Allah karena beriman kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. “Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: “Orang yang benar akan hidup oleh iman” (Injil, Surat Galatia 3:11).
Isa Al-Masih tidak memerlukan nabi lain untuk menolong pengikut-Nya. Dia akan mengirimkan Roh Kudus supaya diinsafkan akan dosa, kebenaran dan penghakiman.
~
Slamet
~
Nabi Yahya tidak termasuk nabi besar. Sebab tidak membawa kitab suci baru, masa pengabdian yang singkat dan jumlah pengikut yang sedikit.
Jika dibandingkan nabi besar seperti Abraham yang adalah bapak segala bangsa, nabi Musa yang membawa kitab Taurat, Raja Salomo dan Raja Daud, maka nabi Yahya (Yohanes Pembaptis) tidak seperti nabi-nabi besar tersebut.
Kedatangan nabi Muhammad saw yang berjarak waktu 600 tahun setelah wafatnya seluruh nabi-nabi, membawa kitab hukum baru, memiliki ratusan ribu orang kudus, mendirikan Kerajaan Sorga, mengalahkan raja-raja dunia, mendirikan 2 (dua) bait Allah, menundukkan banyak bangsa, diakui dunia sebagai orang nomor satu paling berpengaruh di dunia. Yesus bahkan di bawah Paulus.
~
Saudara Bening,
Walaupun nabi Yahya tidak memiliki pengikut sebanyak nabi Musa, tetapi nabi Yahya adalah nabi paling besar. Bagimana kita mengetahui hal ini?
Isa Al-Masih mengatakan bahwa nabi Yahya lebih besar dari siapapun yang pernah ada di dunia ini. “Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes” (Injil, Rasul Lukas 7:28).
Oleh karena apabila dalam artikel di atas ditulis Nabi Besar Yahya, tentu tidak salah, bukan?
~
Slamet
~
Alkitab menubuatkan kedatangan nabi besar setelah Yesus yang mana nabi itu akan mendirikan kembali Bait Allah di Yerusalem.
Zabur Kitab Amsal 9:11, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala”
Injil, Surat Kisah Para Rasul 15:16, “Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan.”
Bait Suci di Yerusalem dihancurkan oleh Titus seorang jenderal kerajaan Romawi pada tahun 70 M. Setelah pasukan Muslim membebaskan Israel dari kerajaan Romawi dan membangun bait suci Allah yaitu Masjid Al-Aqsha.
~
Saudara Bening,
Pengertian “Pondok Daud yang telah roboh” di dalam Zabur Kitab Amsal 9:11 dan Injil Surat Kisah Para Rasul 15:16 bisa bermaknakan dalam sudut pandang sejarah. Yaitu merujuk pada “Bait Allah yang roboh” setelah masa Isa Al-Masih di dunia. Robohnya Bait Allah di Yerusalem itu benar-benar terjadi pada tahun 70 M.
Namun di era ini juga terbentuk Jemaat Isa Al-Masih yang mula-mula. Jemaat Isa Al-Masih ini berisi orang-orang Yahudi dan Non-Yahudi. Dengan demikian, pengertian: “membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh” adalah dalam membangun kembali, terbentuknya kembali Jemaat Allah, yaitu Jemaat Isa Al-Masih (yang bukan dalam arti fisik bangunan) tetapi suatu himpunan yang didalamnya terdapat jiwa-jiwa orang percaya dari kalangan Yahudi maupun Non-Yahudi.
Jadi nubuat ayat-ayat di atas dapat diterima: “Pondok Daud” dalam makna Kerajaan Daud (Israel) maupun “Pondok Daud” dalam pengertian istilah bagi Bait Allah. Karena dalam implikasinya yang dimaksud dalam Injil Surat Kisah Para Rasul15:16 adalah sama-sama merujuk kepada Jemaat Kristus, bukan Masjid Al-Aqsha.
~
Slamet
~
Saudara Slamet,
Berdasarkan pertanyaan : apakah Isa Al-Masih adalah Allah? Sebutkan alasannya!
Sama sekali Isa bukan Allah, karena sama sekali tidak ada dasarnya, Isa mengajarkan sembahlah Tuhan yang Maha Esa, berdoalah pada Tuhan, tidak ada pernyataan berdoalah padaKu.
Allah itu Maha Besar, alam semesta ini ada dalam genggamannya, Allah sangat dekat bagi yang menyadarinya, Allah lebih dekat dari urat leher kita.
Silakan anda pelajari Injil, berapa banyak ajaran Yesus agar umatnya menyembah Bapa atau Tuhan. Adakah pernyataan Yesus sembahlah Aku Tuhan pemilik alam semesta. Semua hanya dugaan saja, yang dihubung-hubungkan dalam perkiraan saja.
~
Saudara Malikul,
Benarkah Allah itu lebih dekat daripada urat leher?
Sebenarnya tidak ada seorang Muslim pun yang tahu, bagaimana kedekatan Allah terhadap dirinya.
Jangankan “lebih dekat dari urat leher” setiap umat-Nya, satu kali pun Allah tidak pernah berbicara dengan nabi terdekat-Nya.
Walaupun nama Muhammad memang disebut 4 kali (melalui Jibril, pihak ketiga) dalam Al-Quran, namun tidak ada satu ayat pun yang menunjukkan Allah pernah memanggil dirinya secara pribadi.
Jelas hal ini berbeda dengan Isa Al-Masih, Allah dari sorga menyatakan kasih-Nya kepada Isa Al-Masih. “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Injil, Rasul Besar Matius 3:16-17).
~
Slamet
~
Kepada Staf IDQ,
Kiranya anda kurang teliti memahami tentag siapa yang dimaksud Yesus. Mari perhatikan dengan seksama wasiat Yesus: “Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:13).
Dalam kepercayaan Kristen, Roh Kudus adalah Allah itu sendiri, dan bahwa Allah itu satu dan bukan tiga. Jadi jika Roh Kudus itu tidak berkata-kata dari diri-Nya sendiri, maka perkataan siapa yang didengarkan Roh Kudus?
Tentunya Roh Kudus yang menyampaikan kepada nabi yang dijuluki Roh Kebenaran, kemudian nabi itu akan menyampaikan perkataan yang diucapkan Roh Kudus itu kepada umat yang dipimpinnya.
~
Saudara Bening,
Roh Kudus tidak menyampaikan pesan kepada nabi melainkan kepada murid Isa. Penolong itu akan menyertai para murid dalam melaksanakan misinya.
“….Ia (Allah) akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:16 )
Siapa yang dimaksudkan sebagai ‘Penolong’? Penolong’ adalah Roh Kebenaran. Bukan manusia! Juga bukan nabi. Lebih lanjut dikatakan “dunia tidak dapat melihat Dia”. Memang, karena ‘Penolong’ adalah Roh adanya.
~
Slamet
~
Injil, Rasul Lukas 7:28, “Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya.”
Seperti yang saya sampaikan dalam posting sebelumnya, bahwa ilmu kita belum tentu mempunyai kebenaran absolut. Saya akui bahwa saya pun terlewat dengan ayat ini. Namun mari kita maknai ayat tersebut.
Kalimat itu mengartikan bahwa di antara semua orang yang dilahirkan dari rahim ibunya (perempuan) tidak ada yang lebih besar dari Yohanes. Jadi, Yesus mengakui bahwa Yohanes lebih besar dari dirinya juga. Kenapa demikian? Sebab Yesus dilahirkan oleh ibundanya (bunda Maria) yang adalah perempuan.
Hal itu diakui oleh Yesus sendiri dalam Injil Rasul Besar Yohanes 19:26.
~
Saudara Bening,
Apabila kita mengikuti secara persis apa yang dikatakan dalam ayat tersebut , maka kita akan mempunyai kesimpulan yang sama seperti yang anda berikan, yaitu semua manusia yang dilahirkan dari perempuan: Maria, para rasul – termasuk rasul Petrus, rasul Paulus adalah lebih rendah dari Yohanes Pembaptis. Termasuk juga Isa Al-Masih karena Dia juga dilahirkan dari perempuan.
Namun sebenarnya tidak demikian, Isa Al-Masih ingin menyampaikan bahwa Yohanes Pembaptis adalah yang terbesar dari semua nabi yang ada dalam Perjanjian Lama. Karena Yohanes Pembaptis adalah nabi terakhir yang memberitakan kedatangan Isa, ia yang mempersiapkan kedatangan Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Sdr Slamet,
Berdasarkan pernyataan saudara :
“Jangankan “lebih dekat dari urat leher” setiap umat-Nya, satu kali pun Allah tidak pernah berbicara dengan nabi terdekat-Nya.”
1. Kalau anda meneliti Alquran, maka anda akan membaca ayat ini :
….. Kami lebih (dekat) kepadanya daripada urat lehernya,” – (Qs 50:16).
2. Anda seharusnya mendengar cerita bahwa Muhammad melakukan Isra Miraj, dia di minta untuk bertemu dengan Allah langsung.
~
Saudara Malikul,
Dalam peristiwa isra miraj, umat islam meyakini bahwa Muhammad diangkat ke langit bertemu Allah. Tetapi adakah saksi yang melihatnya? Sayangnya tidak ada satupun saksi yang melihat saat Muhammad diangkat ke langit. Bagaimana kita mempercayai sesuatu tanpa ada satupun saksi?
Saat Isa Al-Masih naik ke surga, disaksikan oleh para murid-Nya. Maka peristiwa ini layak untuk dipercaya dan Injil pun mencatatnya. “Dan ketika Ia [Isa Al-Masih] sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga” (Injil, Rasul Lukas 24:51).
Jadi yang melihat Yesus terangkat naik ke sorga saat itu, bukan hanya murid-murid pertama-Nya. Tetapi juga disaksikan oleh orang-orang Yahudi yang telah menjadi pengikut-Nya kala itu.
~
Slamet
~
Sdr. Sslib Bening,
Jika nabi Muhamad Saw telah dinubuatkan sebagai nabi penyempurna, dapatkah anda menunjukkan pada saya dan semua orang? Ayat mana dalam Al-Quran yang menunjukan Muhammad dapat menunjukan mujizat atas nama Allah dihadapan orang banyak yang membuktikan dia seorang nabi utusan Allah?
Karena setahu saya semua nabi utusan Allah mereka membuaat mujizat sebagai bukti mereka nabi utusan Allah yang hebat dan benar.
~
Saudara Absurd,
Terima kasih atas komentar saudara, semoga bermanfaat untuk kita renungkan bersama.
Nabi Islam yang mengaku sebagai Rasul Allah, sering diperolok dan dites orang-orang Yahudi tentang mujizat. Muhammad juga tidak pernah melakukan mujizat.
“Dan mereka berkata: Mengapa tidak diturunkan kepada (Muhammad) mukjizat-mukjizat dari Tuhannya? Jawablah (wahai Muhammad): Sesungguhnya (urusan menurunkan) mukjizat-mukjizat itu adalah tertentu bagi Allah dan aku hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata” (Qs 29:50).
~
Slamet
~
Sdr Slamet,
Saksi saat Isra Miraj adalah pamannya Hamzah dan Jafar bin Abi Thalib.
Peristiwa terangkatnya Yesus bukan ditulis oleh 12 murid dan Injil yang dia pakai berbeda dengan injil yang sah yang dibawa oleh Yesus.
~
Saudara Malikul,
Al-Quran tidak pernah menuliskan tentang saksi mata peristiwa Isra Miraj.
Sebaliknya tidak demikian dengan peristiwa kenaikan Isa Al-Masih ke sorga. Ada tiga alasan perjalanan Isa Al-Masih lebih dapat diterima dibandingkan dengan Isra Miraj. Mari kita perhatikan:
Pertama, ketika Dia naik ke sorga, dilakukan pada siang hari, bukan tengah malam. Kedua, banyak saksi mata yang menyaksikan peristiwa tersebut. Dan ketiga serta yang paling penting: Peristiwa itu adalah benar-benar nyata, bukan sebuah mimpi atau ilusi, sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci. “Dan ketika Ia [Isa Al-Masih] sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga ” (Injil, Rasul Lukas 24:51).
~
Slamet
~
Staff IDA,
Yesaya adalah nabi besar bangsa Yahudi kalaupun ia menyampaikan nubuat maka nubuat itu tentunya berkaitan dengan nabi-nabi bangsa Israel.
Sepertinya anda mengabaikan petunjuk Yesus:
Injil Rasul Besar Matius 15:13-14, “Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.”
Injil Rasul Besar Matius 21:43, “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”
Dari petunjuk Yesus jelaslah bahwa nabi utusan Tuhan setelah Yesus itu non Ibrani.
~
Saudara Bening,
Yesus memang memerintahkan kepada para murid-Nya dan orang-orang yang telah percaya karena pemberitaan Injil untuk mengabarkan “Kabar Baik” kepada semua orang.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20).
Jelas bukan Muhammad yang diutus Yesus karena ia menyangkal bahwa Yesus tidak mati disalib untuk menebus manusia.
~
Slamet