• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Imran 3:38-40 > Mukmin Wajib Tahu Siapakah Kalimat Allah

Mukmin Wajib Tahu Siapakah Kalimat Allah

26 September 2011 oleh Web Administrator 68 Comments

KalimatPengikut Isa Al-Masih dan kaum Mukmin wajib tahu tentang hal ini, bahwa dalam bahasa Arab, ada perbedaan arti kata “kalam” dan “kalimat”. Kata “kalam” berarti kalimat yang berbentuk jamak yang direkam dan menjadi sebuah buku. Contohnya:  Alkitab atau Al-Quran. Kata “kalimat” berarti kata yang berbentuk tunggal dan menjadi pribadi. Sering dikenal dengan istilah “Kalimatullah”. Siapakah Kalimat Allah menurut Al-Quran?

Kedatangan Kalimat Allah Menurut Al-Quran

Al-Quran menginformasikan bahwa kedatangan Kalimat Allah pertama sekali diberitahu oleh Nabi Zakharia (ayah nabi Yahya Pembaptis). Qs 3:39 berkata: “. . . Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah . . .”

Kemudian, pemberitahuan ini disampaikan lagi kepada Maryam, dimana dia akan mengandung “Kalimatullah” (Qs 3:45). Hal ini ditegaskan lagi dalam Qs 4:171, bahwa Isa adalah Kalimat Allah.

Kedatangan Kalimat Allah dalam Alkitab

Menurut Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah kalimat. Kalimat itu bersama sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah.” Kemudian, kalimat itu menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14). Bukan hasil hubungan antara pria dan wanita, melainkan mujizat penjelmaan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:13). Kalimat Allah ini dinamakan Isa Al-Masih.

Kesamaan Kalimat Allah Menurut Al-Quran dan Alkitab

Sesuai dengan informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adanya kesamaan informasi tentang kalimat Allah menurut Al-Quran dan Injil. Kesamaan itu terletak pada Kalimat Allah itu telah menjadi manusia dalam Isa Al-Masih. Selain itu, Kalimat Allah ini berasal dari Allah sendiri, bukan hasil hubungan pria dan wanita.

Siapakah Kalimat Allah Itu?

Ada yang berpendapat bahwa Kalimat Allah diciptakan Allah hampir sama seperti dengan penciptaan Adam. Namun kenyataannya, Adam diciptakan dari tanah dan kembali ke tanah. Sedangkan Kalimat Allah dalam Isa Al-Masih berasal dari Allah dan kembali pada Allah (Qs 3:55; Qs 4:158).

Selain itu, Isa Al-Masih dalam segala perkataan-Nya menunjukkan Dia adalah Kalimat Allah. Apa saja yang diucapkan-Nya terjadi (“kun fa ya kun”).  Isa Al-Masih tidak memakai mantera dalam menyembuhkan orang lumpuh atau membangkitkan orang mati. “Kun fa ya kun” sembuh, “Kun fa ya kun” bangkit. Hal ini karena Ia adalah Kalimat Allah sendiri!

Maka, jika suara manusia adalah manusia itu sendiri, bukankah “Kalimatullah” adalah diri Allah sendiri. Apakah Kalimat Allah bisa dipisahkan dari diri Allah? Jelas mustahil! Maka tidak heran, apabila setiap kalimat yang diucapkan Isa Al-Masih pasti terjadi. Sebagaimana Allah berfirman, maka terjadi, demikian juga Kalimat Allah berfirman, maka terjadi.

[Staff Isa dan Islam – Kami mengundang Saudara menyelidiki hal lain tentang Isa Al-Masih Dalam Quran dan juga tentang Keselamatan Kekal!]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Dapatkah Mengenal Allah Melalui Isa Al-Masih Kalimat Allah?
  2. Islam, Kristen, Dan Istilah “Kalimat Allah”
  3. Nama-Nama Al-Fatihah Dan Kuasa Kalimat Allah
  4. Pengakuan Al-Quran Dan Hadits Soal Kalimat Allah
  5. Orang Islam dan Kristen Berdosa Bila Meremehkan Kalimat Allah!

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mukmin Wajib Tahu: Siapakah Kalimat Allah? ”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Al-Imran 3:38-40 Tagged With: Kalimat Allah

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

68 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Usamah bin Zaid
12 April 2013 11:13 am

*
Kalimatullah bukan Allah. Kata-kata manusia bukan manusia, karena sangat beda manusia dengan kata .

Manusia bisa memukul, sementara kata-kata manusia tidak bisa memukul. Sama dengan Allah mampu mencipta, sementara kalimat tidak bisa mencipta.

Terbukti dengan Isa Al-Masih hanya bisa menghidupkan orang mati, tetapi tidak bisa menciptakan manusia baru.

Balas
staff
21 April 2013 8:41 pm
Balasan ke  Usamah bin Zaid

~
Kalimatullah berarti Kalimat Allah, Firman Allah, atau perkataan Allah. Kalimat Allah itu adalah Allah sendiri karena Allah tidak mungkin dipisahkan dengan Kalimat-Nya.

Baik dalam Alkitab maupun dalam Al-Quran menyatakan bahwa alam semesta diciptakan Allah melalui Firman-Nya. “Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi” (Taurat, Kitab Kejadian 1:3).

Sebagaimana Allah berfirman, maka terjadi, demikian juga Isa Al-Masih hanya dengan berfirman, maka terjadilah. Bahkan Isa Al-Masih akan membangkitkan semua orang mati di kuburan hanya dengan firman-Nya.

“Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:28).
~
SL

Balas
Yahcut Geutanyoe
12 August 2013 7:18 am

*
Staff Isa dan Islam,

Wahai saudaraku sesama manusia ciptaan Tuhan YME. Nabi Isa As dan kitab sucinya (Injil) adalah benar, namun perlu saudara ketahui kesempurnaan kitab suci telah diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Allah yang umat Kristen maksudkan adalah Allah yang umat Islam maksudkan juga. Allah itu satu. Ayo pelajari lagi, semoga anda termasuk orang-orang yang beruntung.

Balas
staff
16 August 2013 9:15 am
Balasan ke  Yahcut Geutanyoe

~
Kitab suci Injil tidak perlu disempurnakan karena sudah sempurna. Melalui Injil, kita dapat mengetahui bahwa Allah Yang Mahakuasa berkenan menyelamatkan manusia berdosa.
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 1:16).

Kalau umat Kristen dan umat Muslim mempercayai Allah yang sama, tentunya umat Muslim juga mempercayai bahwa Allah telah menjadi manusia. Karena Hanya dengan menjadi manusia Allah dapat mati untuk kita dan menjadi pendamian atas hutang dosa seluruh manusia.

“Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:2).
~
SL

Balas
zahra
15 August 2013 3:24 pm

*
Sederhana saja buat saya, keimanan saya semakin kuat setelah saya hobby nonton acara dua dunia di TV Trans7. Di situ nampak betul bahwa syaitan yang berada dari alam lain akan merasakan panas dan selalu takut jika mendengar ayat-ayat Al-Quran.

Bahkan mereka yang dari alam gaib pun mengakui bahwa jin dan manusia diciptakan untuk menyembah Allah. Sudah cukup hal itu buat saya akan teguh dalam Islam. Bahwa kalimat dalam Al-Quran mampu membakar para jin jahat, kecuali kepada mereka jin Muslim.

Balas
staff
22 August 2013 10:34 am
Balasan ke  zahra

~
Pada umumnya orang merasa bangga bila dapat menguir roh-roh jahat atau setan menggunakan ayat-ayat kitab suci. Demikian juga halnya dengan sebagian umat Kristen yang dapat menakhlukkan setan dalam nama Isa Al-Masih.

Namun dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih mengatakan: “Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takhluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 10:20).

Isa Al-Masih melarang kita agar kekuasaan dalam nama-Nya tidak dibanggakan, apalagi dipamer-pamerkan. Dia mengajak kita menemukan alasan lain yang lebih dalam yang membuat hati kita gembira. Yaitu karena nama kita tercatat di sorga. Sukacita semacam inilah membuat kita tetap rendah hati.
~
SL

Balas
pangri
26 August 2013 6:07 am

*
Firman Allah menjelma menjadi manusia, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, manusia mencoba memahaminya dengan akal pikirannya namun akan sia-sia karena memahami Allah haruslah dengan iman.

Balas
staff
9 September 2013 1:09 am
Balasan ke  pangri

~
Saudara Pangri,

Terima kasih atas komentar saudara, kiranya akan memmberikan pencerahan bagi saudara kita umat Muslim.

“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Injil, Surat Ibrani 11:6).
~
SL

Balas
bakhir
20 April 2014 12:33 am

~
Agar tidak terjadi benturan antara agama Kristen dan Katholik terhadap agama Islam, memang seyogyanya Kristen dan Katholik tidak menggunakan lagi kata ”Allah” untuk menerjemahkan kata ”Elohim”, melainkan menggunakan kata ”Tuhan”.

Dan juga tidak menggunakan kata ”ALLAH” untuk menerjemahkan kata ”Yahweh”, melainkan tetap ditulis ”Yahweh” atau ditulis huruf transliterasinya yaitu YHWH.

Balas
staff
22 April 2014 5:25 am
Balasan ke  bakhir

~
Saudara Bakhir,

Kami akan senang menanggapi komentar saudara, bila komentar saudara sesuai dengan topik artikel “Isa Al-Masih, Kalimat Allah” ini.

Pengakuan bahwa istilah “Allah” itu khusus milik umat Islam, cendekiawan Muslim mengingatkan bahwa klaim itu bertentangan dengan Al-Quran sendiri.

Juga bertentangan dengan kenyataan bahwa dari dahulu sampai sekarang di kalangan bangsa Arab terdapat kelompok-kelompok non-Islam, yaitu Yahudi dan Kristen dan mereka juga menyebut Allah.

Jadi nama Allah bukanlah monopoli milik orang Arab atau pun orang Islam, karena istilah ini sudah ada jauh sebelum masa Jahiliyyah dan masa Islam. 
~
Slamet

Balas
rahmad
11 December 2014 10:52 am

~
Sekali lagi saya katakan bila anda berdalih bahwa Isa adalah Tuhan tidak etis, bila anda mengambil dasar itu dari Al-Quran. Karena Isa lahir ke dunia jauh-jauh hari sebelum Al-Quran itu ada.

Yang benar bila Al-Quran membenarkan Isa sebagai manusia utusan Allah, bukan malah menjadi justifikasi anda. Karena Al-Quran tidak pernah menjelaskan Isa itu Tuhan, Isa tidak berbeda dengan Adam dan Hawa. Saya lebih takjub ketika hawa lahir, karena berasal dari Adam. Sementara Isa sendiri cuma berasal dari Maria.

Balas
staff
17 December 2014 3:11 am
Balasan ke  rahmad

~
Saudara Rahmat,

Mengapa saudara takut menghadapi fakta bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar manusia yang diutus Allah. Bukankah Al-Quran justru memberikan banyak gelar ilahi kepada Isa Al-Masih. Antara lain: “Kalimat-Nya dan Roh dari-Nya” (Qs 4:171), “Isa Al-Masih suci” (Qs 19:19), dan “Terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45 ).

Pernahkah saudara merenungkan, mengapa Allah begitu meninggikan Isa Al-Masih dibandingkan nabi-nabi lain, termasuk Muhammad? Bahkan nama Isa Al-Masih ditulis cukup banyak dalam Al-Quran, tentunya ini bukan kebetulan, bukan?
~
Slamet

Balas
muhtadi thoeplik
17 December 2014 7:58 am

~
Umat Kristen yakin kalau Yesus adalah Kalimat Allah, Anak Allah atau Allah.

Dalam Perjanjian Baru tertulis, “…anak Adam anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 3:38). Apakah ada perbedaan arti sebutan anak Allah yang disandang Adam dengan anak Allah dan yang disandang Yesus?

Semua yakin bahwa Adam adalah manusia biasa walaupun lahir tanpa ayah tanpa ibu. Hanya Allah yang mempunyai kuasa seperti itu.

Balas
staff
19 December 2014 1:27 am
Balasan ke  muhtadi thoeplik

~
Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa hanya Isa Al-Masih saja yang layak diberi gelar “Anak Allah” (Anak dengan huruf kapital). Yang dimaksud “Anak Allah” bukan berarti bahwa Allah itu seperti seorang perempuan beranak, melainkan Isa Al-Masih dengan Allah itu identik.

Namun Perjanjian Lama juga memberikan gelar “anak Allah” (anak dengan huruf kecil), ini menunjuk malaikat, nabi, raja Israel, atau pun bangsa Israel.

Sedangkan dalam Perjanjian Baru, gelar “anak Allah” disandang oleh orang-orang yang percaya kepada Isa Al-Masih. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
~
Slamet

Balas
muhtadi thoeplik
17 December 2014 8:27 am

~
Dalam Al-Quran penyebutan nama-nama nabi yang terbanyak adalah untuk Nabi Musa (177), Ibrahim (74), Nuh (47), Isa (37), Yusuf (34), Adam (25), dan nabi lainnya dan banyak dari bani Israil (angkanya belasan) sedangkan Nabi Muhammad hanya disebut 4 kali. Mengapa bisa demikian?

Yang jelas semua Nabi mengajak umatnya untuk hanya menyembah kepada Allah Yang Maha Esa, tiada yang setara dengan-Nya.

Balas
staff
19 December 2014 1:44 am
Balasan ke  muhtadi thoeplik

~
Terima kasih untuk daftar urutan nama-nama nabi yang paling banyak disebutkan di Al-Quran.

Alkitab menyatakan bahwa nabi-nabi tersebut kecuali Muhammad, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah nabi yang dipakai oleh Allah untuk menubuatkan tentang juruselamat manusia yang digenapi di dalam Isa Al-Masih.

“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi”
(Injil, Surat Ibrani 1:1-3).
~
Slamet

Balas
bams
7 May 2015 5:31 pm

~
Assalammualalaikum,

Kalimatulloh itu ayat-ayat suci dan harus yakin bahwa kitab suci itu kalimatulloh. Jika ada yang berani mengatakan bahwa itu bukan, sungguh celakalah ia. Orang yang mengaku beragama tapi tidak mengetahui isi firman Al-Quran sangat memprihatinkan. Saya harap pelajari Al-Quran, kaji dengan baik dan seksama. Saya yakin anda semua mengaku Islam tapi tipis dalam mengkaji isi Al-Quran.

Kita harus sadar bahwa memang Isa Al-Masih adalah kalimatulloh, siapapun tidak akan menyangkal hanya orang naif yang akan menyangkal itu. Terimakasih.

Balas
staff
20 May 2015 11:59 am
Balasan ke  bams

~
Tentunya sebagai umat beragama yang mempercayai kitab suci adalah wahyu Allah, kita tidak akan menolak kalau Isa Al-Masih disebut Kalimat Allah. Karena baik Alkitab maupun Al-Quran menyatakan demikian.

Kalimat Allah itu telah menjadi manusia dalam pribadi Isa Al-Masih yang telah mati disalib untuk memikul dosa manusia. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
Percayakah saudara akan hal itu?
~
Slamet

Balas
Azis
4 September 2015 1:30 am

~
Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan. Dia mengatakan bahwa dirinya hanya seorang utusan/nabi Tuhan dan Pemimpin:

Utusan Allah:
“Bapa/Allah yang mengutus Aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 12:49).
“Aku diutus hanya kepada … umat Israel”(Injil, Rasul Besar Matius 15:24-26).
“Yesus yang telah Engkau (Allah) utus”(Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).
“Dia/Allah yang mengutus Aku”(Injil, Rasul Besar Matius 10:40).
“Dia/Allah yang telah mengutus Aku”(Injil, Rasul Lukas 4:18).

Nabi Allah:
“Yesus berkata bahwa dirinya hanya seorang Nabi”(Injil, Rasul Markus 6:4-6a).
“Yesus berkata bahwa dirinya hanya seorang Nabi”(Injil, Rasul Lukas 4:24).

Pemimpin umat:
“Hanya satu pemimpinmu yaitu Mesias”(Injil, Rasul Besar Matius 23:10)

Balas
staff
15 September 2015 6:18 am
Balasan ke  Azis

~
Saudara Azis,

Kami mengakui bahwa Isa Al-Masih itu adalah utusan atau nabi Allah. 
Namun perlu saudara ketahui, Kitab Suci Injil juga mencatat bahwa Isa Al-Masih memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki Allah.
1.Isa adalah pencipta segala sesuatu (Injil, Rasul Yohanes 1:1-3)
2. Isa akan membangkitkan semua orang yang mati (Injil, Rasul Yohanes 6:40)
3. Isa akan menghakimi segala bangsa (Injil, Rasul Yohanes 5:22-23b)
4. Isa Maha Tahu (Injil, Rasul Yohanes 1:47-48)
5. Isa berkuasa mengampuni dosa (Injil, Markus 2:5-12) 

Bagaimana menurut saudara tentang ayat-ayat Kitab Suci Injil di atas?
~
Slamet

Balas
dyunanto
21 October 2015 6:04 pm

~
Kalimat Allah tidak sama dengan Allah. Kalimat adalah produk dari Allah, sesuatu yang diucapkan Allah. Kalimat bisa dipisahkan dari yang mengucapkannya. Kalimat bisa diulang, diubah, dibatalkan oleh yang mengucapkannya. Jadi jelas berbeda jauh antara pembuat kalimat dengan produk kalimatnya.

Kalau Anda membuat sebuah produk, lalu apakah produk itu Anda? Kalau Anda mengucapkan sesuatu, lalu apakah ucapan itu adalah Anda?

Balas
staff
23 October 2015 3:08 am
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Saudara benar bahwa ucapan manusia dapat berubah, tetapi tidak demikian dengan Kalimat Allah. Isa Al-Masih sebagai Kalimat Allah yang hidup mengaku: “Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya” (Injil, Rasul Lukas 21:33).

Bahkan lebih dari itu, Isa Al-Masih mengatakan, “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes12:48).

Jadi jelas bahwa Kalimat Allah itu sama dengan Allah, karena apabila yang dimaksud dengan Kalimat Allah dalam ayat ini bukan pribadi, tentunya Dia tidak akan dapat menghakimi, bukan?
~
Slamet

Balas
dyunanto
22 October 2015 12:10 am

~
Tim IDI,

Menyambung komentar saudara Azis. Saya sarankan Andalah yang perlu kami tanya, mengapa ayat-ayat tersebut saling bertentangan/kontradiktif.

Firman Allah tidak mungkin kontradiktif antara utusan dan Allah sendiri. Biasanya Anda akan berusaha menjelaskan bahwa sebagai urusan adalah eksistensi sebagai manusia biasa, yang satu lagi adalah eksistensi sebagai Yang Maha Kuasa. Tapi pilihan peran ini sama sekali tidak dijelaskan oleh Isa, padahal ini hal krusial. Tentu beda sangat jauh antara kedua peran ini, sangat kontradiktif. Kita harus sangat hati-hati untuk mengambil kesimpulan dari-Nya.

Balas
staff
23 October 2015 3:57 am
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Ayat-ayat dalam Kitab Suci Injil jelas tidak mungkin bertentangan. Sebenarnya “pertentangan” muncul karena kita tidak dapat memahami maksudnya.

Demikian halnya dengan Isa Al-Masih, akan banyak muncul “salah paham” bila kita hanya memandang Dia hanya sebatas nabi utusan Allah. Namun apabila kita memahami Isa Al-Masih adalah Allah-Manusia maka salah paham tersebut akan sirna.

Isa Al-Masih juga mengetahui bahwa tidak semua orang yang datang dan mendengar ajaran-Nya akan sungguh-sungguh mengerti dan melakukan firman yang telah disampaikan-Nya.
~
Slamet

Balas
dyunanto
23 October 2015 2:09 pm

~
Tentang Kalimat Allah
Injil, Rasul Lukas 21:33 “perkataan-Ku kekal” dimaknai Ketentuan Allah kekal.
Injil, Rasul Besar Yohanes12:48 “hakimnya adalah Firman yang Kukatakan” dimaknai Penghakiman yang mengacu pada ketentuan Allah.
 
Penjelasan Anda tidak membantah bahwa Kalimat atau Firman adalah Allah, karena tata bahasa Indonesia mengartikan begitu, kecuali terjemahan Injil dari bahasa aslinya salah.
 
Lalu Anda menggunakan dua ayat Injil di atas untuk menjelaskan bahwa Kalimat itu adalah Isa karena kekekalan dan penghakiman.
 
Jika Anda bersedia lebih hati-hati memaknai ayat Injil seperti yang saya maknai di atas, maka Kalimat itu dari Allah yang akan dipakai untuk penghakiman akhir zaman, dan pembahasan ini menjadi masuk akal.

Balas
staff
29 October 2015 3:30 pm
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,
 
Memang benar bahwa Kalimat Allah yang menjadi manusia itu adalah Isa Al-Masih. Karena kitab-kitab Allah menyatakan demikian.
 
Kitab Suci Injil menyatakan Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dan Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)
 
Al-Quran menunujukkan kepada kita, Isa Al-Masih adalah KalimatNya. “…Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya . . .” (Qs 4:171).
 
Hadistpun memberi informasi yang sama, “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya]”(Hadist Anas Bin Malik Hal, 72).
~
Slamet

Balas
dyunanto
23 October 2015 3:37 pm

~
Sdr Slamet dari IDI,
 
Anda katakan pertentangan ayat dalam Injil muncul karena kita tidak dapat memahami maksudnya. Mengapa tidak Anda jelaskan di sini dan menjawab pertanyaan kami? Apakah Anda juga tidak memahaminya? Lalu mengapa Anda percaya pada hal-hal yang meragukan?
 
Demikian halnya dengan Isa Al-Masih, akan banyak muncul “salah paham”, karena memang konsep Allah Manusia sulit dipahami. Bila kita memandang Isa hanya sebatas nabi utusan Allah barulah mudah dipahami.

Balas
staff
29 October 2015 3:31 pm
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Kami setuju dengan pandangan saudara bahwa Isa Al-Masih adalah nabi utusan Allah. Kitab Suci Allah juga menyatakan demikian.  “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).

Namun agar kita dapat mengenal Isa Al-Masih secara utuh, jangan dilupakan bahwa Isa Al-Masih dan Allah itu satu. Isa Al-Masih bersabda, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

Jadi berdasarkan dua ayat diatas, jelas Isa Al-adalah manifestasi Allah. Artikel selengkapnya dapat saudara baca pada tinyurl.com/899uaqm
~
Slamet

Balas
dyunanto
30 October 2015 10:38 pm

~
Saudara Slamet,

Anda memakai Qs 4:171, “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu…. Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya… dan janganlah kamu mengatakan : “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu)…. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya…”

Lihatlah konteks secara keseluruhan, jangan membiasakan membaca sepotong-potong. Penyebutan Kalimat-Nya hanya menunjukkan cara Allah menciptakan Isa. Ayat ini dan seluruh isi Al-Quran dan Hadits sama sekali tidak menyatakan Kalimat adalah Allah sendiri.

Balas
staff
7 November 2015 3:23 pm
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Pernahkah saudara bertanya dalam hati, apa perlunya para ulama Islam menambahkan kalimat di dalam tanda kurung pada Qs 4:171, “…Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya…”

Sehingga ayat di atas terkesan bahwa Kalimat-Nya itu menunjukkan cara Allah menciptakan Isa Al-Masih. Pada hal kitab suci pendahulu dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia.

“Pada mulanya adalah Firman [Kalimat, Kalam]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman [kalimat Allah] itu telah menjadi manusia”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
~
Slamet

Balas
dyunanto
7 November 2015 7:33 pm

~
Sdr. Slamet,

Ketahuilah bahwa ulama Islam menambahkan kata-kata dalam kurung hanya untuk memperjelas makna Al-Quran agar mudah dipahami masing-masing bangsa. Ulama Islam tidak pernah mengubah bahasa Arabnya karena itu adalah Firman Allah.

Sekalipun Qs 4:171 dihilangkan kata-kata dalam kurung “Putra Maryam itu adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam”, tetap saja maknanya adalah cara Allah menciptakan Isa.

Suara Anda artinya suara milik Anda, bukanlah Anda sendiri. Kursinya artinya kursi miliknya, bukanlah ia sendiri. Kalimat-Nya artinya kalimat milik Allah, bukanlah Allah sendiri. Semoga Anda mengerti makna dan tata bahasa bahasa Indonesia.

Balas
staff
12 November 2015 12:07 pm
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Setelah kata-kata dalam tanda kurung dihilangkan maka makna ayat di atas sama dengan yang terdapat dalam Injil Rasul Yohanes 1:1, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”

Isi ayat Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 ini jelas tidak dapat diterangkan menggunakan iliutrasi kursi dan manusia. Sehingga kalimatnya menjadi “Pada mulanya adalah Firman (kursi), Firman (kursi) itu bersama-sama dengan Allah (manusia) dan Firman (kursi) itu adalah Allah (manusia).” Karena kursi dan manusia itu berbeda pada hal Isa Al-Masih (Sang Firman) dan Bapa (Allah) adalah satu. “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

Sebuah ayat lain yang menjelaskan tentang keberadaan Sang Firman yang adalah Allah itu sendiri, tertulis dalam Kitab Nabi Yesaya 44:10-11, “Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
~
Slamet

Balas
dyunanto
14 November 2015 3:03 pm

~
Saudara. Slamet,

Perhatikan dengan baik Qs 4:171 “Putra Maryam itu adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam”, sangat berbeda dengan Injil Yohanes 1:1 “Firman itu adalah Allah”.

Qs 4:171 menunjukkan Allah kalau mengatakan “Sesuatu, jadilah”, maka akan terjadilah, karena Allah Maha Kuasa. Tidak ada satu ayat pun dalam Islam yang mensejajarkan Isa dengan Allah, mensejajarkan kalimatNya dengan Allah sendiri, tidak satupun.

Balas
staff
19 November 2015 5:39 pm
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Kalau Allah mengatakan “Sesuatu, jadilah”, maka akan terjadilah, karena Allah Maha Kuasa. Hal ini juga sama seperti yang dilakukan Isa Al-Masih dalam peristiwa menyembuhkan orang sakit. “Lalu Isa Al-Masih mengulurkan tangan-Nya. Menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, JADILAH engkau tahir” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya” (Injil, Rasul Lukas 5:13).

Jelas Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah dan Roh Allah” dalam Qs 4:171 menegaskan bahwa Isa Al-Masih “bersifat ilahi”. Ini menunjukkan bahwa Dia memiliki gen/DNA yang tidak sama dengan manusia biasa.

Isa Al-Masih satu-satunya nabi yang dinyatakan suci dan tidak berdosa (Qs 19:19). Untuk hal ini nabi Muhammad berkata: “Setiap anak Adam yang baru lahir disentuh oleh setan… kecuali Maryam dan anaknya” (Shahih Bukhari 1493). Hanya Allah saja yang suci, bukan?
~
Slamet

Balas
dyunanto
20 November 2015 5:06 pm

~
Saudara Slamet,

Semua manusia mempunyai roh dan tubuh. Dari mana asal roh pada manusia? Tentu tidak lain adalah dari Allah, bukan dari siapa-siapa, bukan dari mana-mana.

Jadi pernyataan tiupan roh Allah untuk Isa adalah normal seperti halnya penciptaan manusia pada umumnya, tidak ada yang istimewa.

Balas
staff
28 November 2015 11:16 am
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Jelas Isa Al-Masih bukanlah ciptaan Allah. Dia adalah Kalimat Allah, atau Firman yang telah menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14).

Isa Al-Masih adalah ekspresi dari Allah itu sendiri.
Sama seperti kata-kata yang diucapkan manusia merupakan refleksi dari manusia itu sendiri. Kehidupan Isa Al-Masih merupakan refleksi dari siapa Allah itu.

Injil Rasul Besar Yohanes berulang-kali menjelaskan mengenai pokok ini dengan pelbagai cara, salah satu di antaranya. “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
~
Slamet

Balas
dyunanto
21 November 2015 4:28 pm

~
Isa dengan mujizat-Nya yang hanya sedikit dibandingkan Allah Yang Maha Kuasa tentu tidak sebanding.

Silakan Anda hitung jumlah mujizat Isa. Kemampuan “Sesuatu, jadilah” yang dimiliki Allah meliputi langit dan bumi yang tidak terhitung jumlahnya, termasuk menjadikan Isa agar Dia mampu menyembuhkan orang sakit.

Umat Kristen dengan hanya sedikit ayat dan mujizat Isa sudah terlalu berani menyimpulkan kemampuan Isa sama dengan Allah. Segeralah insyaf.

Balas
staff
28 November 2015 10:57 am
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Isa Al-Masih adalah Allah yang datang ke dunia dengan mengambil rupa manusia, datang untuk menebus setiap jiwa-jiwa dari ikatan dosa dan memberikan jaminan hidup kekal. Dia datang melalui rahim Maryam yang dikandung dari Roh Kudus (Injil, Rasul Besar Matius 1:23).

Walau pun kedatangan-Nya dengan merendahkan diri dalam rupa manusia, namun sesungguhnya tidak akan pernah mengubah keilahian-Nya. Kalau pun Kitab Suci Allah hanya mencatat sebagian kecil dari mujizat-Nya, karena terlalu banyak tanda ajaib yang dilakukan.

“Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:30-31).
~
Slamet

Balas
dyunanto
2 December 2015 5:20 pm

~
Injil Rasul Besar Yohanes 1:1;14, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia.”

Bunyi ayat ini membingungkan dan kontradiktif. Kata “bersama-sama” menunjukkan 2 subyek berbeda. Misalnya, Budi bersama Ani, menunjukkan 2 orang yang berbeda. Lalu selanjutnya disebut “Budi adalah Ani?” Apakah ayat ini sudah diedit oleh manusia sehingga kontradiktif?

Balas
staff
18 December 2015 9:24 am
Balasan ke  dyunanto

~
Saudara Dyunanto,

Makna ayat di atas memang membingungkan apabila saudara hanya memahami secara konseptualitas manusiawi. Sehingga saudara tidak dapat memercayai keduanya sekaligus. Apabila bukan “Ia adalah Allah,” maka artinya “Ia bersama-sama dengan Allah.” Jika Ia bersama-sama dengan Allah, Ia bukanlah Allah. Dan jika Ia adalah Allah, Ia tidak bersama-sama dengan Allah.

Namun bila saudara dapat mempercayai perkataan Isa Al-Masih, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30) maka ayat di atas tidak kontradiksi.
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Nabi Allah Membenarkan Kalimat Allah

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz