Pengikut Isa Al-Masih dan kaum Mukmin wajib tahu tentang hal ini, bahwa dalam bahasa Arab, ada perbedaan arti kata “kalam” dan “kalimat”. Kata “kalam” berarti kalimat yang berbentuk jamak yang direkam dan menjadi sebuah buku. Contohnya: Alkitab atau Al-Quran. Kata “kalimat” berarti kata yang berbentuk tunggal dan menjadi pribadi. Sering dikenal dengan istilah “Kalimatullah”. Siapakah Kalimat Allah dalam Alkitab dan Al-Quran?
Kedatangan Kalimat Allah dalam Al-Quran
Al-Quran menginformasikan bahwa kedatangan Kalimat Allah pertama sekali diberitahu oleh Nabi Zakharia (ayah nabi Yahya Pembaptis). Qs 3:39 berkata: “. . . Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah . . .”
Kemudian, pemberitahuan ini disampaikan lagi kepada Maryam, dimana dia akan mengandung “Kalimatullah” (Qs 3:45). Hal ini ditegaskan lagi dalam Qs 4:171, bahwa Isa adalah Kalimat Allah.
Kedatangan Kalimat Allah dalam Alkitab
Menurut Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah kalimat. Kalimat itu bersama sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah.” Kemudian, kalimat itu menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14). Bukan hasil hubungan antara pria dan wanita, melainkan mujizat penjelmaan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:13). Kalimat Allah ini dinamakan Isa Al-Masih.
Kesamaan Kalimat Allah dalam Al-Quran dan Alkitab
Sesuai dengan informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adanya kesamaan informasi tentang kalimat Allah dalam Al-Quran dan Injil. Kesamaan itu terletak pada Kalimat Allah itu telah menjadi manusia dalam Isa Al-Masih. Selain itu, Kalimat Allah ini berasal dari Allah sendiri, bukan hasil hubungan pria dan wanita.
Siapakah Kalimat Allah Itu?
Ada yang berpendapat bahwa Kalimat Allah diciptakan Allah hampir sama seperti dengan penciptaan Adam. Namun kenyataannya, Adam diciptakan dari tanah dan kembali ke tanah. Sedangkan Kalimat Allah dalam Isa Al-Masih berasal dari Allah dan kembali pada Allah (Qs 3:55; Qs 4:158).
Selain itu, Isa Al-Masih dalam segala perkataan-Nya menunjukkan Dia adalah Kalimat Allah. Apa saja yang diucapkan-Nya terjadi (“kun fa ya kun”). Isa Al-Masih tidak memakai mantera dalam menyembuhkan orang lumpuh atau membangkitkan orang mati. “Kun fa ya kun” sembuh, “Kun fa ya kun” bangkit. Hal ini karena Ia adalah Kalimat Allah sendiri!
Maka, jika suara manusia adalah manusia itu sendiri, bukankah “Kalimatullah” adalah diri Allah sendiri. Apakah Kalimat Allah bisa dipisahkan dari diri Allah? Jelas mustahil! Maka tidak heran, apabila setiap kalimat yang diucapkan Isa Al-Masih pasti terjadi. Sebagaimana Allah berfirman, maka terjadi, demikian juga Kalimat Allah berfirman, maka terjadi.
[Staff Isa dan Islam – Kami mengundang Saudara menyelidiki hal lain tentang Isa Al-Masih Dalam Quran dan juga tentang Keselamatan Kekal!]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mukmin Wajib Tahu: Siapakah Kalimat Allah? ”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
dyunanto mengatakan
~
Saudara Slamet mengatakan, Isa Al-Masih adalah ekspresi dari Allah itu sendiri. Sama seperti kata-kata yang diucapkan manusia merupakan refleksi dari manusia itu sendiri. Kehidupan Isa Al-Masih merupakan refleksi dari siapa Allah itu.
Saya cenderung setuju dengan istilah refleksi. Refleksi artinya cerminan. Kata-kata manusia memang mencerminkan diri manusia, tapi bukanlah kata-kata itu yang kita panggil sebut sebagai si manusia. Itu hanyalah produk manusia.
staff mengatakan
~
Saudara Dyunanto,
Apabila saudara ingin memahami lebih dalam mengenai hubungan Isa Al-Masih dengan Allah, kami persilakan saudara membaca artikel pada link http://tinyurl.com/899uaqm
~
Slamet
Numpang Lewat mengatakan
~
Staff Isa dan Islam dan Nasrani,
Kalau Yesus sudah turun untuk mensucikan, menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa, maka kalian sudah tidak perlu hukum apa pun lagi. Karena kalian sudah terbebas dari dosa dan tinggal masuk ke dalam surga.
Kalau itu yang terjadi, lantas untuk apa gunanya Alkitab? Kalau Yesus sudah turun sempurna dan genap sebagai firman yang hidup dan tertulis di alam semesta,untuk apa lagi diturunkannya Alkitab?
Kalau Yesus adalah berita, terang dunia dan sudah sempurna turun sebagai Tuhan untuk memperkenalkan dan dikenal oleh seluruh umat manusia, mengapa Dia harus diterangkan dan diperkenalkan lagi melalui Alkitab?
staff mengatakan
~
Memang benar Isa Al-Masih telah datang ke dunia untuk menebus setiap orang yang percaya kepada-Nya agar mereka menjadi anak-anak Allah. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil,Rasul Besar Yohanes 1:12).
Namun demikian, karena anak-anak Allah ini masih tinggal di dalam dunia yang berdosa ini, maka Alkitab mutlak diperlukan oleh orang Kristen. “Segala Tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” [/b](Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
~
Slamet
dyunanto mengatakan
~
Saudara Slamet,
Saya sudah membaca link Anda tinyurl.com/899uaqm dan semua isinya mengacu pada ayat-ayat yang meragukan dan kurang kuat dasarnya.
staff mengatakan
~
Saudara Dyunanto,
Terima kasih apabila saudara telah mengujungi dan membaca artikel yang ada dalam situs ini, terutama artikel yang ada pada link tinyurl.com/899 uaqm
Walaupun saudara meragukan ayat- ayat Alkitab yang ditulis dalam artikel tersebut namun firman -Nya tidak pernah gagal dalam mewujudkan maksud Allah.
“Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan , memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab Nabi Yesaya 44:10-11).
~
Slamet
dyunanto mengatakan
~
Kalimat Allah itu tidak kekal. Yang kekal adalah Allah sendiri. Sebelum Allah membuat kalimat tentu saja Kalimat tersebut belum ada. Allah sendiri telah membuat banyak Kalimat, Misalnya Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran.
Dan ketidakjelasan Injil Yohanes 1:1;14 tidak bisa dijelaskan dengan Injil Yohanes 10:30 “Aku dan Bapa adalah satu”. Ayat ini begitu singkat dan tidak menjelaskan mengapa tadinya Firman bersama Allah, lalu berubah menjadi Firman adalah Allah. Tentunya ada kesalahan dalam Injil tentang hal ini, atau ada kesalahan terjemahan. Karena Injil ditulis baru setelah ratusan tahun setelah era Isa.
staff mengatakan
~
Saudara Dyunanto,
Jelas Kalimat Allah tidak dapat dipisahkan dengan Allah, apabila Allah kekal tentunya Kalimat Allah juga kekal, Kitab Suci Allah menyatakan Firman Allah adalah kekal, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
Kitab Suci Allah juga menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah “pelbagai ragam hikmat Allah” (Injil, Surat 1 Korintus 1:30) dan penyataan sempurna tentang sifat dan kepribadian Allah. Jadi Isa Al-Masih sebagai Kalimat Allah, Dia menyatakan hati dan pikiran Allah kepada kita. “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa “(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
~
Slamet
dyunanto mengatakan
~
Saudara Slamet,
Anda tidak memahami maksud saya karena Kalimat Allah Kekal. Saya jelaskan lagi, sebelum Allah menyampaikan kalimat-Nya maka kalimat tersebut belum ada. Ini berarti kalimat berbeda dengan Allah sendiri, Allah tidak mempunyai permulaan, sedangkan kalimat ada permulaan. Karena Isa adalah Kalimat Allah, berarti Isa mempunyai permulaan, berarti bukanlah Tuhan.
staff mengatakan
~
Saudara Dyunanto,
Jadi Isa Al-Masih adalah Sang Firman. Dia bukanlah sekedar firman, bukan bunyi-bunyian wahyu dalam kata-kata, melainkan Sang Firman, “Aku-nya Firman” (“Penyebab/ Pembicara firman”)!
Isa Al-Masih bukan diciptakan dengan kalimat “Jadilah”. Namun justru kalimat “Jadilah” itu adalah bagian dari yang selalu melekat dan aktif dalam diri Isa Al-Masih sebagai Sang Kalimat Allah. Bahkan kalimat “Jadilah” itulah yang selalu digunakan Isa Al-Masih dalam setiap melakukan mujizat.
“Isa Al-Masih menjamah mata mereka (yang buta) sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 9:29).
~
Slamet
dyunanto mengatakan
~
Definisi yang aneh diyakini umat Kristen, Kalimat Allah disebut Allah sendiri. Jika demikian maka seharusnya semua kitab suci (Zabur, Taurat, Injil, Al-Qur’an) bisa disebut sebagai Allah, karena semua itu adalah firman Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Dyunanto,
Sebenarnya tidak sulit memahami penjelasan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dalam Injil, apabila saudara bersedia mengimani Injil sebagai wahyu Allah.
Karena saudara menolak Injil sebagai kekuatan Allah untuk membuka mata hati orang berdosa, akibatnya saudara tidak akan pernah memahami apa yang tertulis di dalamnya.
Walaupun Taurat, Zabur, dan Injil adalah Kalimat Allah yang tertulis namun kitab-kitab tersebut bukan Allah karena tidak kekal.
~
Slamet
Rama mengatakan
~
Yang membuat rancu di sini keterbatasan bahasa. Bagi yang tidak memahami esensinya “Firman” diartikan hanya menurut tata bahasa kita. Bahasa asli “Firman” adalah “Logos”, berarti: Pikiran, logika/intisari kata dan ucapan. Masalahnya, orang-orang non Kristen selalu mengartikan Firman sebagai sekedar sebuah “tutur kata” tanpa melihat konteks sebagaimana yang disampaikan Allah melalui Alkitab. Akhirnya pengertiannya menyimpang dari maksud Alkitab.
Analoginya sama seperti memahami kata “rice” bahasa Inggris yang artinya bisa padi, beras dan nasi. Semuanya bisa disebut rice. Maka orang orang non Kristen sulit memahami kata “Firman” yang bersama Allah dan “Firman” adalah Allah. Saya sarankan non Kristen jika ingin paham kebenaran Alkitab pahami dulu makna berdasarkan konteks jangan terkungkung pada pengertian sendiri.
staff mengatakan
~
Saudara Rama,
Terimakasih atas penjelasan saudara, semoga hal ini dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi umat Muslim.
~
Slamet
Rama mengatakan
~
Sekedar meluruskan pikiran non Muslim, seluruh kitab yang ada dalam Alkitab adalah tulisan tangan manusia, buah pikiran manusia, kecuali 10 perintah yang disebut ditulis dengan “jari” Allah. Kitab Taurat adalah tulisan Musa, Zabur adalah tulisan Daud (sebagian orang lain), Amsal tulisan Salomo. Namun seluruh tulisan diilhamkan Allah.
Sebenarnya pengertian ini dipahami oleh seluruh orang Kristen sejak abad permulaan hingga sekarang. Baru di abad 7 muncul pemahaman “aneh” menyatakan bahwa Kitab Taurat (Kitab Musa), Zabur dan Amsal ditulis dengan cara berbeda (diwahyukan langsung). Akhirnya tersesatlah pikiran mereka hingga sekarang.
staff mengatakan
~
Jelas Alkitab bukanlah kumpulan ayat demi ayat, yang setiap “katanya” didiktekan secara langsung dan mutlak oleh Tuhan tanpa sentuhan manusia.
Namun para penulis Alkitab dituntun oleh Roh Kudus untuk menghasilkan Firman-Nya yang dituangkan secara benar dalam batas-batas pengertian yang mampu dipahami manusia yang terbatas.
“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:20,21).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Begitu banyak ciptaan di alam semesta, seandainya Allah berkehendak cukup sampaikan kun faya kun atau jadi maka jadilah ia, Tuhan beda dengan manusia dan Isa adalah ciptaannya.
Contoh :
“Maryam berkata: “……. Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia (Surat Ali Imran: 47).
Ada ayat lain surat Ali Imran ayat 59: “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:”Jadilah”, maka jadilah dia.”
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Memang semua makhluk hidup diciptakan Allah. Tetapi ternyata ada satu Pribadi yang datang ke dunia tanpa diciptakan Allah yaitu Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih berasal dari sorga dan kembali di sorga, Dan Dia akan datang pada hari kiamat untuk membawa semua umat yang percaya kepada-Nya ke sorga. “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2-3).
~
Slamet
john winokan mengatakan
~
Firman Allah bukan cuma kata-kata yang keluar dari Allah tapi Firman Allah itu hadir menjadi manusia. Kita bisa mengetahui allah mengajar kita melalui Yesus Kristus yang disebut Firman Hidup.
staff mengatakan
~
Saudara John,
Terima kasih atas komentar saudara.
Injil, Ak-Quran, dan Hadits menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Firman Allah.
Kitab Suci Injil menyatakan Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dan Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)
Al-Quran menunujukkan kepada kita, Isa Al-Masih adalah KalimatNya. “Sesungguhnya Al Masih, … kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya…” (Qs 4:171).
Hadistpun memberi informasi yang sama, “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya]”(Hadist Anas Bin Malik Hal, 72).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Saudara John,
Mohon koreksi kalau salah, anda membaca Yohanes 1:1 edisi tahun 1974, pada tahun 1985 kalimatnya menjadi “Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Sabda sudah ada. Sabda ada bersama Allah dan Sabda sama dengan Allah.”
Sepertinya kita satu pemikiran bahwa Firman atau sabda, atau ucapan Allah pasti akan selalu bersama Allah, atau semua pernyataan Allah berasal dari Allah sendiri, kemudian hal itu direalisasikan dalam bentuk manusia tetapi manusia ciptaan itu bukan Tuhan.
Dalam Al-Quran, kalimatulah itu dijelaskan sebagai kun fayakun artinya “jadi, maka jadilah ia.” Ingat Allah Maha Besar, bumi langit dan segala isinya ada didalam Dia, termasuk kita dan Yesus, Yesus bagian sangat kecil dari alam semesta, bagi Allah mudah memasukan semua masuk surga.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Orang Kristen dengan jelas dapat memahami isi ayat Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 walaupun dalam versi tahun yang berbeda.
Sebagai Firman Allah yang adalah itu sendiri, Isa Al-Masih berkuasa menciptakan segala sesuatu. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3).
~
Slamet
@natal mengatakan
~
Buat Umat Muslim,
Al-Quran mencatat: ”Sesungguhnya Isa Al-Masih (Yesus Kristus ) adalah Kalimatullah” ( Qs 4:171 ). Arti dari Kalimatullah adalah Pencipta (Allah).
Mengapa umat Muslim meragukan itu? Bukankah Al-Quran dan Injil mencatat hanya Isa Al-Masih yang datang dan naik ke sorga?
Sama halnya dengan Sabda Isa Al-Masih dalam Injil: “Ia (Isa Al-Masih = Yesus Kristus) bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang Hidup. Kamu benar-benar sesat” (Injil, Rasul Besar Markus 12:27).
Saudaraku umat Muslim, adakah janji dan jaminan anda mendapat sorga selain melalui Isa Al-Masih?
Sabda-Nya :“Dan di dalam Isa Al-Masih ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama sama dengan dia disorga (Injil, Surat Efesus 2:6).
staff mengatakan
~
Saudara Natal,
Terima kasih untuk komentar saudara.
Memang dalam Qs 46:9 nabi umat Islam mengaku, “Aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu.”
Bahkan menjelang kematiannya dia berdoa,“Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi” (Hadis Shahih Bukhari 1573).
Hanya Isa Al-Masih yang dapat mejamin hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr Slamet,
Ucapan Nabi Muhammad sama dengan Yesus dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 8:28, “Maka kata Yesus: “… dan bahwa aku tidak berbuat apa-apa dari diriku sendiri, tetapi aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaku.”
Injil, Rasul Besar Yohanes 8:42, “…Dan aku datang bukan atas kehendakku sendiri,…”
Injil, Rasul Besar Yohanes 12:49, “Sebab aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku.”
Injil, Rasul Besar Yohanes 12:50, “Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepadaku.”
Yesus adalah jalan kebenaran, tapi dia meramalkan ada seorang penolong lain yang menjadi Roh Kebenaran. Shahih Bukhari 1573 menyatakan:
“bahwa beliau senantiasa bertalbiyah hingga melempar jumrah.”
Umat Kristen berdiskusi hadist, tapi berbeda bunyi ayatnya.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Terima kasih untuk komentarnya.
Sebagai utusan Allah memang Isa Al-Masih selalu meninggikan Allah yang mengutus-Nya. Hal ini juga berlaku bagi nabi-nabi selaku utusan Allah.
Namun sebagai Sang Kalimat Allah, Dia berkata,“Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Juga tidak ada seorangpun yang berani berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar 14:9).
~
Slamet
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Saudara Malikul
Saudaraku, bila benar ucapan Muhammad sama dengan ucapan Isa Al-Masih, mengapa Muhammad tidak bersama dengan Isa Al-Masih di Sorga?
Saudaraku, bila benar Muhammad adalah Nabi Allah, setelah usai tugas dan rencana Allah telah berhasil dijalankan oleh Muhammad, mengapa Allah tidak menempatkan Muhammad di sorga?
Saudaraku, Muhammad wafat dan dimakamkan di Masjid Nabawi kota Mekah. Nabi Allah Elia setelah menuaikan Firman dan rencana Allah, tempatnya di sorga. Henock orang yang percaya tempatnya di sorga.
Kalam-Nya:“Jikalau orang itu tidak datang dari Allah [Isa Al-Masih], ia tidak dapat berbuat apa-apa”.(Injil, Rasul Besar Yohanes 9:33).
staff mengatakan
~
Saudara John,
Setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih, tentunya akan mendapat tempat tinggal di sorga. Itu lah janji Isa Al-Masih. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-3).
Demikian juga halnya dengan nabi Islam, apabila ia benar-benar menjadikan Isa Al-Masih juruselamatnya, tentunya ia juga akan berada di sorga.
“Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman yang Maha tinggi (Isa Al-Masih)” (Hadits Shahih Bukhari 1573).
~
Slamet