Ketika kita berkenalan dengan seseorang, dari namanya kita dapat mengetahui asal-usul orang tersebut. Misalnya: Orang Manado kita dapat mengenal dari marga di akhir namanya. Demikian juga orang Jawa. Yono, Subroto, Sulastri adalah nama-nama yang sering dipakai orang Jawa.
Tidak jarang orang tua memberi nama kepadanya, dengan maksud agar sifat si anak sesuai dengan makna namanya. Seperti: Nama “Gunawan”, orang tua berharap agar anaknya menjadi anak yang berguna. Atau mungkin nama “Dermawan” berharap kelak si anak mempunyai sifat yang dermawan. Bagaimana dengan Allah? Menurut Al-Quran, Isa adalah Kalimat Allah. Apakah kita dapat mengenal Allah melalui Kalimat-Nya?
Arti Nama Isa Al-Masih
Dalam Al-Quran, nama kekal Isa adalah ‘Kalimat Allah,’ “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya . . .” (Qs 3:45).
Terdapat beberapa terjemahan dari kata “Kalimat Allah.” Diantaranya: Logos (Yunani), Word (Inggris), Verdo (Latin), Wort (Jerman), Order (Swedia). Bahasa Indonesia mempunyai beberapa pilihan juga: Firman, Sabda, Kalam, Perkataan. Jelas, ‘Kalimat’ sangat cocok sebagai nama kekal Isa Al-Masih.
Apakah keistimewaan nama ini? “Perkataan” seseorang tidak dapat dipisahkan dari dirinya. Kalimat/Perkataan dan pemiliknya adalah satu pribadi. Sebab, kalimat merupakan ekspresi satu pribadi. Pribadi yang tidak dapat memberi ekspresi seakan-akan tidak ber-keberadaan.
Maka dapat dikatakan bahwa Isa Al-Masih Kalimat Allah – ekspresi Allah itu sendiri. Bila Kalimat Allah dan Allah itu sendiri pribadi yang berbeda, maka Allah tidak dapat berekspresi. Dengan kata lain Allah tidak ada!
Kalimat Allah – Ekspresi Allah Memiliki Otoritas Allah
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa Kalimat Allah adalah Allah itu sendiri. Dengan demikian, otoritas Allah adalah otoritas Kalimat Allah itu sendiri. Seperti: Allah mempunyai otoritas mengetahui hari kiamat (Qs 31:34), demikian pula dengan Kalimat Allah “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Qs 43:61).
Otoritas lainnya adalah dalam hal pengampunan dosa. Seluruh umat beragama percaya, hanya Allah yang mempunyai otoritas untuk mengampuni dosa seseorang. Bahkan seorang nabi Allah pun, tidak mempunyai kuasa tersebut.
Dalam Kitab Suci Injil terdapat begitu banyak kisah yang menjelaskan bagaimana Kalimat Allah mengampuni dosa. Diantaranya dapat kita baca dalam Injil, Rasul Lukas 7:48 “Lalu Ia [Kalimat Allah] berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”
Mengapa Isa Kalimat Allah, Dapat Menyelamatkan?
Isa Kalimat Allah – ekspresi Allah tidak hanya mengetahui hari kiamat. Kalimat Allah juga tidak hanya berkuasa mengampuni dosa seseorang. Kalimat Allah juga berkuasa memberi jaminan kekal bagi setiap orang yang mau mempercayai-Nya.
Inilah janji Isa Kalimat Allah bagi setiap orang, termasuk saudara! “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Beberapa Pertanyaan Untuk Komentar:
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa pendapat Saudara perihal otoritas yang dimiliki Isa Al-Masih (Kalimat Allah – ekspresi Allah) sebagaimana yang tertulis pada penjelasan di atas?
- Mengapa Isa Al-Masih disebut Al-Quran sebagai Kalimat Allah?
- Bila Kalimat Allah dan Allah adalah Pribadi yang sama, apakah ada alasan seseorang untuk menolak Kalimat Allah? Sebutkan alasan Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: .
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Dapatkah Mengenal Allah Melalui Isa Al-Masih Kalimat Allah?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
*
IsaAl-Masih memang tidak pernah mengakui sendiri ‘Akulah Tuhan.” Sebab tidak akan ada orang yang percaya bahwa Dia Tuhan. Oleh karena itu, Yesus disebut Tuhan, karena Dia memang Allah. Sifatnya pun sama seperti Allah. Tidak ada “manusia” yang bersifat seperti Allah! Hanya Isa Al-Masih atau Yesus Kristus saja yang bersikap seperti Allah dan kesucian-Nya.
Blog ini sangat membantu saya mengenal Yesus jauh lebih dalam lagi. Salam bagi staf Isa dan Islam, staf Isa dan Al-Quran.
Shalom. Tuhan Allah memberkati
*
Saudara Marcel,
Terimakasih untuk apresiasi dan kunjungan saudara pada situs ini. Kami bersyukur kalau situs ini dapat menjadi berkat bagi pertumbuhan iman saudara. Kiranya Tuhan sendiri yang akan terus mengerjakan akan hal ini dalam diri saudara sampai Dia datang kembali.
~
SL
~
Isa Al-Masih disebut Kalimat Allah. Bila saudara membuat suatu kalimat apakah kalimat tersebut sama seperti anda?
~
Saudara Adriansyah,
Dalam Al-Quran, Isa Al Masih pernah dipanggil sebagai ‘Firman Allah’ yang berarti ‘Kalimat-Nya’, kalimatuhu, yang merujuk kepada Allah. Perlu kita perhatikan bahwa tidak ada manusia yang pernah memanggil orang lain sebagai Firman Allah sebagai satu sebutan atau nama yang pantas, sebelum atau setelah kedatangan Isa Al-Masih.
Gelar ‘Firman dari Allah’ menunjukkan bahwa Isa Al-Masih sama seperti kalimat ‘jadilah!’ yang Allah sabdakan. Dia bukannya hasil dari kalimat ‘jadilah!’ itu. Dan kalimat ‘jadilah’ itu yang selalu melekat pada diri Isa Al-Masih dalam setiap mujizat yang dilakukan-Nya!
“Yesus menjamah mata mereka (yang buta) sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 9:29).
~
Slamet
~
Saudara Adriansyah,
Pertanyaan anda salah. Bagaimana bisa orang membuat kalimat? Maksud kalimat di sini adalah Firman, dan firman itu suara Allah. Jadi, tidak ada di mana Allah tidak bersuara, berarti Allah bisu kalau tidak berfirman.
Hal ini sama seperti suara anda. Apakah suara anda itu bukanlah anda? Jelas suara anda tetaplah anda dan tidak dapat dipisahkan, bukan? Jadi, Isa Al-Masih adalah Kalam (Firman Allah) yang adalah Allah itu sendiri.
~
Saudara Answer,
Terimakasih atas komentar saudara. Semoga komentar saudara dapat bermanfaat bagi saudara Adriansyah. Itulah sebabnya, Kita Suci Injil menyatakan “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman yang telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
~
Slamet
~
Semua manusia bisa membuat kalimat. Salah satunya kalimat yang saya tulis di artikel ini. Kecuali firman, karena hanya Allah saja yang menciptakan firman yang terlahir ke dunia.
~
Saudara Adriansyah,
Mari kita perhatikan Injil Rasul Besar Yohanes 1:14 ini, “Firman itu telah menjadi daging.” Apa arti Sang Firman menjadi manusia? Bahwa Sang Firman benar-benar atau seutuhnya menjadi manusia Isa Al-Masih. Dia takluk kepada tabiat alamiah kemanusiaan (lapar, haus, sedih, takut, marah, mati). Namun, yang membedakan kemanusiaan Isa Al-Masih dengan kemanusiaan pada umumnya adalah Dia tidak berdosa.
Dan Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18 mengatakan, “Tidak seorang pun yang pernah melihat Tuhan; tetapi Putra Tunggal Tuhan yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”
Artinya tidak ada satu orang pun yang pernah melihat Allah, karena jika manusia melihat-Nya, akan mati terbakar. Namun dengan menjadi manusia, Sang Firman dapat merefleksikan kehendak dan karakter-Nya dalam perkataan dan perilaku Isa Al-Masih. Sehingga kasih Allah menjadi hidup, dan kehendak-Nya menjadi jelas, tidak abstrak.
~
Slamet
*****
1. Ya. Isa memang mempunyai otoritas tapi sebatas utusan, bukan menyamai Allah.
2. Al-Quran itu diturunkan dengan bahasa Arab, maka logisnya harus ditafsirkan bahasa Arab terlebih dahulu baru yang lainnya. Dan dalam ayat Al-Quran tidak boleh diambil sepenggal saja, tapi harus dipahami keseluruhan. Karena ayat satu dengan lainnya saling berhubungan, seperti penjelasan “kalimat” ayat ini pada (Qs 3:39).
3. Menurut saya, tidak sama.
*****
Saudara Rori,
Kitab Suci Allah mengatakan bahwa Isa Al-Masih akan ”menghakimi orang yang hidup dan yang mati” (Injil, Surat 2 Timotius 4:1). Kita semua mengetahui bahwa yang berhak untuk menghakimi manusia pada hari kiamat, tentunya Allah. Namun, kalau Kitab Suci Allah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih akan menghakimi manusia. Itu artinya Isa Al-Masih tidak lain adalah Allah.
Kalaupun Al-Quran ditulis dalam bahasa Arab itu tidak menjadi masalah, karena pada “era informatika” ini kita tidak mengalami kesulitan untuk memahami bahasa. Namun, masalahnya apakah kita berani bersikap jujur memahami arti kata dalam bahasa tersebut.
Misalnya, dalam Qs 3:45 tertulis, “Kalimat daripadaNya” artinya Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Tetapi dalam Al-Quran terjemahan ditulis “diciptakan dengan kalimat yang datang daripada-Nya.” Jelas ini mempunyai makna yang menyimpang dari Al-Quran dalam bahasa Arab.
Jelas bahwa Kalimat Allah itu satu pribadi dengan Allah. Bila Kalimat Allah dan Allah itu sendiri pribadi yang berbeda, maka Allah tidak dapat berekspresi. Dengan kata lain Allah tidak ada!
~
Slamet
~
Memang Yesus tidak pernah mengatakan “Akulah Tuhan” karena bukan tujuan-Nya datang ke dunia ini untuk berbuat demikian. Tujuan utamanya adalah menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan menunjukkan jalan keselamatan.
Inilah tujuannya, “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Dalam Alkitab terdapat banyak ayat yang menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan atau Allah. Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Kitab Nabi Yesaya 7:14). Imanuel maksudnya Allah menyertai kita.
~
Saudara Mikekabli,
Terima kasih untuk komentar dan apresiasi yang saudara berikan. Semoga komentar saudara dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi kita semua.
~
Slamet
~
Tolong direnungkan supaya staff Isa dan Islam tidak terjerumus pada kesesatan. Kalimattullah itu berasal dari kata “kalimat” dan “Allah”. Kalimat berasal dari kata “kalam” (pena). Apabila Tuhan akan menuliskan kalimatnya dengan pena, tentu Dia membutuhkan kertas putih yang kosong, bukan? Kalau kertas putih itu adalah Yesus (Nabi Isa), apakah kertas putih itu (Yesus) adalah penulisnya (Tuhan)? Tentu bukan, ‘kan?
~
Saudara WA,
Dalam Injil Rasul Besar Yohanes 1:1,14 tertulis, “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia.”
Ayat di atas memberikan jawaban bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan setiap orang bisa mengetahui dengan pasti bahwa Firman tersebut adalah Isa Al-Masih. Tetapi mengapa Isa Al-Masih disebut Firman? Karena Allah mengirim Yesus dengan tujuan supaya pesan-pesan-Nya diketahui oleh manusia.
Hanya melalui Isa Al-Masih, kita mengetahui hal-hal yang ada dalam hati Allah, yaitu melalui pengajaran-Nya, tindakan-Nya dan terutama dari sifat- sifat-Nya. Isa Al-Masih itulah penggenapan pesan Allah, bahkan Isa Al-Masih itulah pesan Allah sendiri, yaitu Firman-Nya.
Jadi, Isa Al-Masih disebut Firman Allah karena Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang hidup. Sedangkan Alkitab juga disebut Firman Allah karena Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis.
~
Slamet
~
Allah itu hanya sebuah Kalimat Nama. Belum ada satu pun manusia di dunia ini yang tahu wujud Allah. Jadi jangan disamakan dengan Isa yang mempunyai wujud manusia. Tapi kalau Isa sedunia ini orang tahu Dia itu nabi. Di kitab mana pun Isa tidak pernah bilang Dia sama dengan Allah atau Tuhan. Isa pun tidak pernah bilang sembahlah Aku karena Aku bagian dari Tuhan Allah.
~
Saudara Jon,
Memang tidak seorang pun yang mengetahui gambar wujud Allah. Dan Isa Al-Masih juga tidak pernah mengatakan, “Akulah Tuhan, sembahlah Aku!”
Namun Kitab Suci Allah mencatat kalau Isa Al-Masih satu-satunya Pribadi yang telah melihat Allah. “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:44).
Juga pada beberapa kesempatan Isa Al-Masih menggunakan istilah “Akulah.” Kata yang sering dipakai Allah dalam PL. Salah satu di antaranya istilah yang ada pada ayat Injil Rasul Besar Yohanes 14:6, “Akulah” ini menyatakan diri-Nya adalah Tuhan. Karena kata tersebut dalam Tanakh Ibrani hanya lazim diucapkan oleh TUHAN, Allah Israel.
Dan kata “Akulah” dalam Injil Rasul Yohanes ini sebenarnya mengacu pada latar belakangnya dalam Kitab Yesaya. Mari kita perhatikan Kitab Nabi Yesaya 52:6, “Sebab itu umat-Ku akan mengenal nama-Ku dan pada waktu itu mereka akan mengerti bahwa Akulah Dia yang berbicara, ya Aku!”
Jelas berdasarkan ayat- ayat di atas kita dapat memahami bahwa Isa Al-Masih itu tidak lain adalah Allah.
~
Slamet