Semua manusia pasti ingin masuk surga. Namun penghalang untuk mendekat pada Allah Yang Maha Kudus adalah dosa.
Sayangnya, setiap kita penuh dosa dan salah. Jauh lebih banyak dari amal dan perbuatan baiknya.
Dosa manusia sangatlah besar. Karena itu, bagaimana kita bisa selamat? Dalam hal ini adakah pribadi yang mampu menanggung dosa orang lain?
Topik menanggung dosa orang lain sangat menarik. Karena kita sebagai manusia, masing-masing memikul beban berat dosa. Bagaimana solusinya? Mari kita melihat uraiannya.
Semua Manusia Pasti Berdosa
Bukankah benar bahwa manusia penuh kelemahan? Tidak ada yang mampu hidup sempurna.
Dosa membuat manusia takut hukuman Allah. Ia akan meminta pertanggungan-jawab atas semua perbuatan kita.
“. . . Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan” (Qs 6:120).
Terlebih lagi, dosa membuat manusia tidak mampu masuk surga. Tidak mungkin manusia bisa mendekat pada Allah yang Maha Kudus. “. . . Wahai para manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik . . .” (Hadits Ahmad No.7998).
Karena itu kita semua pasti membutuhkan pertolongan. Apakah ada yang bisa melepaskan dari beban dosa? Adakah yang mampu menanggung dosa orang lain?
Al-Quran: Tidak Ada Yang Mampu Menangung Dosa Orang Lain!
Dalam ajaran Islam, seorang Muslim bertanggung-jawab penuh atas tindakannya sendiri. Jika ia melakukan amal saleh, maka akan mendapat pahala. Sebaliknya jika melakukan maksiat, maka akan memikul beban dosa.
Masalahnya, amal saleh seseorang belum tentu dapat menutupi dosanya sendiri. Apalagi jika ia harus menanggung dosa sesamanya.
Dalam kondisi seperti ini tentu tidak ada yang mampu menanggung dosa orang lain. Manusia sudah berat dengan beban dosa pribadi.
“Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri: dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain” (Qs 6:164).
Terlebih lagi ajaran Islam juga menyatakan manusia bisa terkena dosa tambahan. Hal ini membuat tanggungan pribadi manusia menjadi lebih berat.
Berbagai Beban Dosa Tambahan
“Dosa tambahan” adalah dosa yang orang lain perbuat, namun kita turut mendapat hukumannya. Hal ini karena berhubungan dengan kelalaian tanggung-jawab kita. Atau istilah lainnya adalah “terkena cipratan dosa.”
Al-Quran memberi beberapa contohnya.
- Dosa karena mencontohkan perbuatan buruk.
Ini adalah tanggungan dosa karena mencontohkan atau mengajak orang lain berbuat kejahatan. Maka dosa yang orang lain perbuat menjadi tanggungan kita juga.
Al-Quran memberi contoh tanggungan dosa karena menyesatkan orang lain. “. . . mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan . . .” (Qs 16:25).
Hal ini membuat kita khawatir. Apakah ada perbuatan buruk yang teman atau anak contoh dari kita? Karena dosa mereka menjadi tanggungan kita juga.
- Dosa karena pemimpin/ suami yang membiarkan kejahatan.
Dalilnya adalah karena pemimpin memiliki tanggung-jawab. Demikian juga suami sebagai kepala keluarga. Sehingga berkewajiban untuk meluruskan jika ada pelanggaran.
Namun jika tidak melakukannya maka menandakan iman yang lemah (Hadits Abu Daud No.963). Bahkan bisa diperhitungkan serupa dengan orang yang melakukan pelanggaran (Qs 4:140).
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . . .” (Qs 66:6).
Hal ini mengakibatkan para ulama menyatakan para pemimpin dan suami menanggung dosa. Yaitu dari kejahatan yang dibiarkan di bawah pimpinan mereka.
Tidak mudah untuk menegur dan mendisiplinkan orang lain. Seringkali kita merasa sungkan melakukannya.
Apakah Anda yakin menjadi pemimpin dan suami yang baik? Bagaimana jika mendapat dosa tambahan karena pelanggaran yang kita biarkan?
- Tanggungan amal ibadah dari keluarga/orang tua.
Setiap umat Muslim wajib menjalankan amalan ibadah. Jika tidak sanggup memenuhinya, maka menjadi tanggungan keluarga. Contohnya adalah dalam hal puasa.
“Siapa yang meninggal, sedangkan ia masih memiliki hutang puasa, maka yang membayarnya adalah walinya” (Shahih Muslim 1935).
Bagaimana mungkin kita sanggup melakukan amal ibadah pribadi, namun dengan tambahan hutang amal keluarga? Mampukah Anda menangung semuanya?
Karena jika tidak sanggup maka akan ada hukuman berat. Baik bagi Anda maupun keluarga (Qs 23:102-104).
Semua hal ini seperti peribahasa “Sudah Jatuh Tertimpa Tangga.” Dosa kita pribadi sudah sangat banyak. Terlebih lagi jika harus menanggung beban dosa tambahan lainnya.
Jadi jelas manusia pasti tidak mampu menanggung dosa orang lain. Bahkan menangung dosa sendiri saja tidak akan sanggup. Bagaimana cara Allah memberikan solusi untuk hal ini?
Isa Mampu Menanggung Dosa Orang Lain!
Dalam kondisi seperti ini hanya ada satu pribadi yang mampu menanggung dosa orang lain. Dia adalah Isa Al-Masih.
Karena hanya Isa yang tertulis tidak berdosa. Sehingga hanya Dia yang mampu menolong manusia berdosa.
Baik dalam kitab Al-Quran dan Injil menyatakan Isa adalah suci.
- “. . . seorang anak laki-laki (Isa Al-Masih) yang suci” (Qs 19:19).
- “. . . Kristus [Isa Al-Masih] datang untuk menghapuskan dosa-dosa manusia, dan bahwa tidak ada dosa dalam diri-Nya” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:5).
Hanya pribadi suci yang mampu menanggung dosa orang lain. Isa mampu menjadi pengantara manusia mendekat pada Allah.
Isa adalah solusi Allah untuk menyelamatkan manusia. Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka Allah akan mengampuni dosa Anda! Allah juga akan memberikan jaminan surga di akhirat.
Mengimani Isa, Mendapatkan Pengampunan Allah
Manusia memang tidak akan mampu selamat dari dirinya sendiri. Apalagi jika harus menanggung dosa orang lain.
Namun, melalui Isa, Allah memberikan keselamatan. Hanya dengan mengimani dan menjadi pengikut Isa, beban dosa manusia bisa terselesaikan.
“Semua orang sudah berdosa dan jauh dari Allah yang hendak menyelamatkan mereka. Hanya karena rahmat Allah saja yang diberikan dengan cuma-cuma, hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali. Caranya ialah: manusia dibebaskan oleh Kristus Yesus [mengimani Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Roma 3:23-24, BIS).
Mari mengimani Isa sekarang! Agar Anda mendapatkan pengampunan Allah dari semua dosa.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Dosa Nabi Islam dan Nabi Lain dalam Al-Quran, Adakah Nabi yang Suci?
- Al-Quran dan Injil Mengajarkan: Dosa Mendapatkan Balasan!
- Hakikat Manusia Dalam Al-Quran: Berdosakah Semua Mukmin?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda apakah amalan manusia akan cukup? Jika demikian bagaimana cara manusia memperoleh surga?
- Bagaimana menurut Anda mengenai berbagai dosa tambahan yang menjadi beban manusia?
- Bagaimana menurut Anda bahwa hanya Isa mampu menanggung dosa orang lain karena Ia suci?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .