Orang Islam yang mempelajari Al-Quran sering bingung untuk menjelaskan siapakah sebenarnya Isa Al-Masih. Khususnya, kenapa nabi Isa dianggap anak Tuhan? Islam mengimani Isa sebagai nabi. Bagaimana catatan Al-Quran tentang Isa Al-Masih?
Nabi Isa Dalam Al-Quran
Isa Al-Masih dilahirkan oleh seorang perawan (Qs 19:19). Ia hidup suci tanpa dosa (Qs 19:19). Tidak satupun nabi, termasuk Muhammad, yang tidak berdosa. Ia mengerjakan banyak mujizat tanpa minta pertolongan Allah (Qs 3:49). Nabi-nabi lain, ketika melakukan mujizat, selalu meminta pertolongan Allah. Nabi Isa dalam Al-Quran disebut Allah dengan nama “Kalimat Allah” (Qs 3:39). Tidak ada nabi lain yang disebut “Kalimat Allah.”
Ia sekarang berada di sorga, bukan di kuburan seperti semua nabi lain, termasuk Muhammad. Juga Isa Al-Masih akan kembali sebagai Hakim Adil (Sahih al-Bukhari 3:43:656). Hal ini tidak dikatakan tentang seorang nabi lain. Memang Al-Quran tidak salah ketika memuliakan Isa Al-Masih dengan mengatakan Ia, “. . . seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45).
Mengapa Isa Disebut Anak Allah?
Dari seluruh gelar yang diberikan Al-Quran terhadap Isa Al-Masih, tidak satupun yang setuju dengan sebutan “Anak Allah” kepada Isa Al-Masih. Pemberian gelar “Anak Allah” menurut Islam kepada nabi Isa adalah penghujatan bagi Allah. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran, “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan” (Qs 112:3). Inilah kesalah-pengertian yang dialami oleh umat Muslim dalam memahami ajaran Injil.
Agama yang menganggap nabi Isa adalah “Anak Allah” adalah Kristen/Nasrani. Sayangnya umat Muslim tidak dapat memahami makna dari kata “Anak Allah” secara figuratif. Kalau demikian, tentu mereka tidak akan menuduh bahwa Allah yang disembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mempunyai anak.
Istilah “Anak Allah” bukan mengacu kepada anak beranak, tetapi lebih kepada hubungan khusus yang dimiliki oleh Isa Al-Masih dengan Allah Bapa.
Melalui penjelmaan-Nya ke dunia, Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih, dapat secara penuh mengungkapkan isi hati Allah kepada manusia. Dia juga merupakan wakil Allah Bapa yang sama persis. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi” (Injil, Surat Ibrani 1:1-3).
Demikianlah, “Isa disebut Anak Allah” merupakan istilah untuk Anak Surgawi yang kekal, Kalimat Allah, yang sejajar dengan Allah Bapa. Sebab, sebagai Kalimat Allah, Isa Al-Masih adalah kekal adanya. Dia adalah satu dengan Allah, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Tujuan Anak Allah Datang ke Dunia
Allah sangat mengasihi setiap orang. Baik dia Muslim, Hindu, Budha, Animisme ataupun seorang Ateis, dan setiap orang yang kebetulan lahir dari keluarga Kristen. Setiap orang dari agama-agama ini berjalan menuju ke kebinasaan karena dosa-dosa mereka. Tetapi Allah sangat mengasihi mereka! Ingatlah firman Allah yang berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Satu-satunya alasan Isa Al-Masih datang ke dunia adalah menyediakan “jalan keselamatan” untuk menyelamatkan setiap orang dari jurang kebinasaan. Caranya, Ia harus disalib. Ketika di salib, kedua tangan-Nya terbuka lebar sebagai wujud bahwa Ia bersedia menerima setiap orang ke dalam kerajaan-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Saat ini, Dia memanggil Saudara untuk menerima keselamatan yang Dia sediakan. Inilah janji-Nya, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Nabi Isa Disebut “Anak Allah” Oleh Orang Nasrani?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .