Pilihan Allah pasti terjadi dan tidak dapat diubah. Apalagi berhubungan dengan rencana keselamatan-Nya atas manusia. Al-Quran menekankan: Allah memilih Maryam untuk suatu perkara yang telah diputuskan (Qs 19:21).
Pertanyaannya: Kapan Allah memutuskan untuk memilih Maryam? Apakah jauh sebelum Maryam lahir, sewaktu lahir, atau setelah dewasa?
Maryam dalam Al-Quran
Dalam Islam, Maryam dihormati atas segala wanita. Mengapa? Karena dia adalah wanita terpilih. Aal-Quran tidak memberitahu mengapa Allah memilih Maryam untuk mengandung “Kalimatullah”. Al-Quran hanya memberitahu, bahwa Maryam adalah anak dari Imran (Qs 3:36). Dia tidak pernah disentuh pria (Qs 19:20). Dia bukan seorang pezina (Qs 3:47). Dia memelihara kehormatannya (Qs 21:91; Qs 66:12).
Maryam dalam Alkitab
Menurut Kitab Suci, Allah memilih Maryam sejak kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa. Ini terjadi sebelum Allah mengusir Adam dan Hawa dari Firdaus. Saat itu Allah memberitahu Hawa bahwa keturunannya akan meremukkan kepala ular/iblis (Taurat, Kitab Kejadian 3:15).
Jika direnungkan, jelas hanya Allah yang dapat meremukkan iblis. Juga tidak mungkin ada keturunan perempuan, tanpa hubungan dengan pria. Tetapi, karena Allah yang berfirman, maka pasti terjadi. Dan keturunan yang dimaksud datangnya dari Allah saja.
Allah mengulangi janji-Nya di atas kepada nabi besar Yesaya. Firman-Nya, “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Kitab Nabi Besar Yesaya 7:14).
Allah Memilih Maryam Untuk Menggenapi Rencana-Nya
Allah sudah merencanakan datangnya keturunan perempuan tersebut, lebih dari ribuan tahun silam. Rencana itu tergenapi saat malaikat Jibril datang kepada Maryam dan mengatakan: “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Isa” (Injil, Rasul Lukas 1:31).
Kemudian, Maryam berkata “Bagaimana mungkin hal itu terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab Malaikat itu kepadanya: “ Rohullulah akan turun atasmu” ( Injil, Rasul Lukas 1:35). Demikianlah Maryam mengandung Rohullulah (Injil, Rasul Besar Matius 1:20). Dan Injil, Rasul Besar Yohanes 1:10-14 bersaksi bahwa Isa adalah “Kalimatullah” yang menjadi manusia.
Kelahiran Isa Al-Masih Adalah Mujizat
Kelahiran Isa Al-Masih bukan hasil hubungan jasmani suami-istri. Bukan pula hubungan antara Allah dan Maryam. Suatu kesesatan, bidah, najis dan dosa besar mengatakan kelahiran Isa Al-Masih hasil hubungan biologis Allah dan Maryam. Sebab hubungan suami-istri tidak mungkin dapat melahirkan “Rohullulah dan Kalimatullah”.
Tujuan kelahiran “Kalimatullah Dan Rohullulah”
Mengapa Allah telah merencanakan pemilihan Maryam untuk melahirkan “Kalimatullah dan Rohullulah”? Hal ini jelas dari apa yang Allah sampaikan kepada Adam dan Hawa, “keturunannya (perempuan) akan meremukkan kepala ular/iblis”.
Kalimat Allah yang Dapat Meremukkan Kepala Iblis
Jelas hanya Allah yang dapat meremukkan kepala iblis. Juga hanya “Kalimatullah dan Rohullulah” yang mampu meremukkan kepala iblis. Sebab “Kalimatullah dan Rohulullah” adalah diri Allah sendiri.
Meremukan kepala Iblis sama dengan apa yang disampaikan malaikat Jibril. Anak dalam Kandungan Maryam akan dinamakan Isa Al-Masih. Isa berarti “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Hanya Allah saja yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Demikian juga Isa Al-Masih adalah “Kalimatullah & Rohulullah.” Isa-lah, yaitu Kalimat Allah yang menyelamatkan manusia dari dosanya!!
[Staff Isa dan Islam – Perhatikanlah penjelasan lebih mendalam dengan keselamatan dari dosa.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Allah Memilih Maryam Melahirkan “Kalimatullah Dan Rohulullah”?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Keistimewaan Maryam, Mengapa Ia Begitu Penting?
- Mengapa Maryam Dihormati Atas Segala Wanita
- Video Menarik Tentang Isa, Putra Maryam
- Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim Dan Nasrani?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .