“Al Insaan mahalul khatha’ wan nisyan”
Manusia adalah tempat salah dan dosa
Ungkapan ini sering kita dengar. Manusia walau memiliki niat baik, tetapi penuh khilaf dan dosa. Benarkah bahwa memang semua mukmin berdosa?
Takutkah Anda akan akhirat dan hukuman karena dosa yang kita perbuat?
Jika demikian adakah jalan keluar dari dosa dan khilaf manusia? Bagaimana mungkin manusia yang penuh kelemahan bisa menghadap Allah yang Maha Kudus?
Bagaimana pandangan Mukmin akan dosa? Pengumpul Hadits, Bukhari, mengatakan kalau Mukmin melihat dosa itu seakan-akan ia tinggal di bawah gunung. Lagi ia takut gunung itu akan jatuh dan menimpanya! Apakah Anda merasa takut begitu pada waktu memikirkan dosa? Sampaikan jawaban anda di sini.
Mari kita lihat apa hakikat manusia yang tertulis dalam Al-Quran mengenai hal ini.
Pernyataan Al-Quran Mengenai Dosa Manusia
Pasti Anda tidak heran bahwa Al-Quran menyatakan para nabi saja tidak luput dari khilaf.
- Adam berdosa”
Maka setan dengan tipu daya membujuk keduanya untuk memakan buah yang terlarang” (AQ 7:22). - Ibrahim berdosa
“Dan Yang amat kuinginkan (Ibrahim) akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.” (AQ 26:82) - Daud berdosa
“Sesungguhnya dia telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. . . . Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya. . .” (AQ 38:24) - Ayyub Berdosa
“Oleh sebab itu aku malu mengingat segala perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.” (Ayyub 42:6)
Jelas bahwa Al-Quran serta Alkitab menyatakan para nabi yang mukmin hormati memiliki dosa. Mereka juga merasa bersalah di hapadan Allah. Takut karena segala pelanggarannya.
Jika demikian apalagi kita sebagai manusia biasa. Bukankah kita juga penuh kelemahan?
Hakikat Manusia Dalam Al-Quran: Tidak Ada Manusia Yang Luput Dari Pelanggaran
Selanjutnya Al-Quran dan Hadits bahkan menegaskan bahwa sang nabi Islam juga memiliki dosa. Demikian juga semua manusia yang hidup di bumi ini.
- Muhammad dan semua mukmin berdosa
Muhammad pernah berdoa: “Ya Allah! Ampunilah Saya! Kasihanilah Saya dan hubungkanlah Saya dengan Teman Yang Maha Tinggi . . .” (Hadis Shahih Bukhari 1573)
Kegelisahan banyak orang adalah dosanya. Niat dan amal baik tidak cukup menutupi pelanggaran. Bagaimana kita bisa menghadap Allah yang Maha Kudus dengan segala dosa kita?
“Jangan kamu terlalu yakin dengan banyaknya amalan, dikarenakan kamu tidak tahu, apakah Allah menerima darimu atau tidak. Jangan pula kamu merasa aman dari dosa-dosamu, dikarenakan kamu juga tidak mengetahui, apakah dosamu telah diampuni darimu atau tidak.” [At Taubah karya Ibnu Abi Dunya: 73]
Bagaimana pendapat saudara mengenai hakikat manusia dalam Al-Quran ini? Adakah jalan keluar dari keadaan ini yang sangat menakutkan kita semua? Sampaikan jawaban anda di sini.
Pertolongan Bagi Dosa Manusia Menurut Ayyub
Jadi bagaimana nabi-nabi dalam jaman kuno menghadap dosa? Apakah mereka bersandar pada amal?
Satu hari Nabi Ayyub mempertimbangkan dosa-dosanya. Semuanya kelihatan sebagai gunung besar yang akan menimpakannya. Akhirnya Ia mendapatkan satu keyakinan dari Tuhan. Sekaligus ia membuat deklamasi yang menunjukkan kemenangannya atas kegelisahan akan dosa dan ketakutan akan neraka:
“Aku tahu bahwa Penebusku hidup. Akhirnya Ia akan bangkit dan berdiri sebagai saksi di atas bumi ini.” (Kitab Ayyub 19:25).
Nabi Ayyub melihat jalan keluar. Ia tidak lagi bersandar pada amal. Ia yakin akan datang Penebus yang dan melepaskan dari ikatan dosa dan kengerian neraka. 1,500 tahun sesudah Ayyub meninggal, Isa Al-Masih datang ke bumi melalui rahim Siti Maryam.
Ada Satu Pribadi Yang Tidak Berdosa
Ada satu pribadi yang Al-Quran maupun Injil nyatakan tidak berdosa. Dialah Isa Al-Masih.
“. . . dalam segala hal Ia (Isa Al-Masih) telah dihadapkan pada cobaan, sama seperti kita, tetapi Ia tidak berbuat dosa.” (Injil, Ibrani 4:15)
Hanya pribadi yang tidak berdosa yang dapat menolong manusia berdosa.
Semua nabi yang mukmin hormati tidak pernah menyatakan diri sebagai juruselamat. Hal ini karena mereka semua, yang seperti hakikat manusia nyatakan dalam Al-Quran, semuanya memiliki dosa dan salah.
Jalan Keluar Dari Belenggu Dosa
Isa tidak berdosa. Isa Al-Masih adalah perwujudan Kalimatullah. Ia sangup menolong manusia yang berdosa.
“Ya, semua orang telah berdosa; semuanya tidak memenuhi harapan Allah yang mulia. Namun sekarang Allah menyatakan kita “tidak bersalah”, bila kita mempercayai Yesus Kristus (Isa Al-Masih) yang, karena kebaikan-Nya, menghapuskan dosa kita dengan cuma-cuma.” (Injil, Surat Roma 3:23-24 FAYH)
Kitab Allah yaitu Injil menegaskan bahwa Isa adalah jalan keluar dari dosa manusia. Isa adalah Penebus yang Nabi Ayyub nantikan. Allah sedia mengampuni dan menolong manusia yang percaya kepada Isa.
Untuk mengalami penebusan dari dosa, pengampunan yang Anda inginkan, berdoa: Allah saya percaya kepada Isa Al-Masih penebus dan Juruselamat saya. Saya mohon ampun atas semua dosa saya. Mohon bimbingan-Mu untuk hidup selanjutnya sebagai pengikut Isa Al-Masih. Amin.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat anda bahwa hakikat manusia dalam Al-Quran jelas menyatakan semua mukmin berdosa bahkan para nabi memiliki dosa?
- Bagaimana pendapat anda mengenai Isa Al-Masih yang dinyatakan suci/ tidak berdosa?
- Bagaimana pendapat anda mengenai hanya Isa yang tidak berdosa yang bisa menolong manusia berdosa kepada Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Semua Manusia Termasuk Nabi Islam Berdosa?
- Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan Orang Islam?
- Dapatkah Isa Al-Masih Menanggung Dosa Manusia?
- Mengapa Orang Beragama Cenderung Berdosa?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Hakikat Manusia Dalam Al-Quran: Berdosakah Semua Mukmin?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kristen: Bagaimana pendapat anda mengenai Isa Al-Masih yang dinyatakan suci/ tidak berdosa?
Tanggapan: Siapakah yang menyatakan demikian? Yesus/ Isa Al-Masih sendiri? Jika Ya dimana ayat yang menyatakan Yesus/ Isa mengatakan bahwa dirinya suci/ tidak berdosa?
~
Saudara Abu Ramzi,
Jika kita lihat bahwa fakta Isa adalah Kalimatullah. Dalam Anas bin Malik 72 dikatakan bahwa “Isa Kalimatullah dan Rohullulah”. Isa adalah Firman Allah dan Roh Allah.
Seperti ada tertulis, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita…” (Injil, Raul Besar Yohanes 1:1,14).
Isa adalah bagian dari Allah sehingga jelas Isa Pribadi yang suci sebab Allah adalah suci. Kita pun bisa lihat bahwa Isa memiliki teladan hidup sempurna tanpa cela dan dosa.
~
Noni
~
Wahai admin,
Al-Quran adalah kitab yang hak dari Tuhan-mu dan batu ujian pada kitab-kitab terdahulu (5:48)
Sesungguhnya kamu telah tertipu dalam beragama dan telah mengambil setan sebagai karib-mu
Wahai Noni,
2:23, “Dan jika kamu ragu tentang apa yang Kami wahyukan kepada hamba Kami, buatlah satu surah yang semisalnya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang yang benar”.
Bisakah kamu membuatnya saperti ini?
http://www.masjidtucson.org/publications/books/bp2/BeyondProbability_TheKey_AlFatehah.pdf?”
2:24,”Maka jika kamu tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang ingkar”
~
Saudara Anak Jalanan,
Al-Quran adalah batu uji atas Kitab terdahulu. Artinya Kitab yang sudah ada ratusan tahun yang lalu, yang adalah Firman Allah harus diuji oleh Al-Quran. Apakah Firman Allah perlu diuji lagi? Bukankah Firman Allah kekal?
Kitab terdahulu yaitu Taurat dan Injil telah ada ratuan tahun sebelum munculnya Al-Quran. Seharusnya Taurat dan Injil yang menjadi batu uji Al-Quran.
~
Noni
~
Noni,
Apakah Firman Allah perlu diuji lagi?
Respon: Alkitab pegangan-mu bukan firman Tuhan yang asli. Ia dipenuhi oleh sabda-sabda rekayasa manusia.
2:79, “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”.
Tolong jawab pertanyaan saya pada postingan yang sebelumnya. Bisakah
kamu membuat surah semisal Al-Fatihah yang memenuhi semua fakta pada link berkenaan? Ingatlah! Al-Quran mempunyai bukti dari Tuhan-mu:
74:30 : Di atasnya ada sembilan belas
74:35 : Sesungguhnya ia satu yang amat besar.
~
Saudara Anak Jalanan,
Terimakasih atas penjelasannya. Tentu saja di zaman ini banyak orang bisa membuat apapun. Kalau hanya membuat ayat seperti Al-Fatihah manusia zaman ini bisa. Barangkali yang tidak bisa adalah orang di zaman Al-Quran tersebut.
Mengenai Injil, mengapa pendapat saudara bertentangan dengan Al-Quran. Di dalam Qs 5:68 dikatakan “…kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil…” Bagaimana apakah ayat tersebut keliru ?
~
Noni
~
Noni,
Tentu saja di zaman ini banyak orang bisa membuat apapun. Mengenai Injil, mengapa pendapat saudara bertentangan dengan Al-Quran. Di dalam Qs 5:68 dikatakan “…kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang…” Bagaimana apakah ayat tersebut keliru?
Res:
(1) Zaman computer/digital inipun manusia tidak mungkin dapat membuatnya. Tanyalah pada professor metamatis-mu jika kamu meraguinya
(2) Tidak keliru. Ahli kitab mesti menegakkan ajaran Alkitab mereka sebelum Al-Quran diturunkan. Apabila Al-Quran sudah ada tidak perlu lagi merujuk kepada PL/PB. Jika masih mau melihat PL/PB hendaklah jadikan Al-Quran sebagai batu uji.
~
Saudara Anak Jalanan,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Kami tidak memerlukan penjelasan ahli matematika. Tetapi jika saudara pernah tahu penjelasan matematikawan non Islam yang mendukung penjelasan saudara silakan di share dan dengan senang hati kami bersedia mendiskusikannya.
Nah mengenai hal ketidak keliruan saudara. Keyakinan saudara terlalu sepihak. Saudara meyakini Alkitab hanya berlaku sebelum ada Al-Quran. Jadi menurut saudara Firman Allah itu bersifat sementara. Perlu diganti dengan yang baru. Artinya yang lama telah usang. Bisakah Allah yang bijaksana dikatakan kekal dan bijaksana tetapi Firman-Nya akan tidak berlaku karena ketinggalan zaman. Lalu kemudian saudara mengusulkan lihat PL PB setelah tidak ada Al-Quran, jadi nanti menurut saudara Al-Quran akan ditiadakan lalu diganti lagi dengan apa yang dahulu sudah dianggap usang dan tiada. Bagaimana saudara menjelaskan hal itu?
~
Noni
~
1. Maaf carilah sendiri.
https://www.youtube.com/watch?v=OgYKPO_-GLU
2. Lagi-lagi keliru. Siapa kata lama sudah usang dan tidak berlaku. Saya kata Alkitab telah tercemar. Usang tidak sama dengan tercemar.
3. Al-Quran sudah lengkap petunjuknya untuk jalan keselamatan di akhirat. Tidak perlu yang lainnya. Al-Quran adalah “final testament” di mana setiap surah, ayat, perkataan dan huruf-hurufnya disusun rapi mengikut kelipatan angka 19 (74:30,35). Itulah cara penjagaan Al-Quran oleh Tuan Empunynya dari ciplakan/distorsi tangan-tangan jahat manusia. Ia nya akan kekal murni hingga ke akhirat zaman. Dan jika ada korupsi, fenomena kelipatan-19 ini akan hilang dan bisa dideteksi oleh manusia. Glory be to God.
~
Saudara Anak Jalanan,
Terimakasih atas tanggapannya. Al-Quran memberikan petunjuk jalan keselamatan. Namun apakah Al-Quran memberikan jaminan keselamatan bagi pengikutnya?
Seperti yang tertulis dalam Kitab Injil, Isa berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Isa memberikan jaminan keselamatan bagi pengikutnya.
“Ia [Isa Al-Masih] dapat menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia…” (Injil, Ibrani 7:25 FAYH). Allah memberikan erahmat keselamatan melalui Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Kenapa saya katakan PL/PB tercemar?
(1) Tidak logik
Yakub bergumul dengan allah dan Yakub menang (Kejadian 32). Jika ini cuma gurau si ayah dan si anak mengapa dipukul paha Yakub sampai terpelecok?
(2) Kontradiksi
Tampar pipi kanan beri pipi kiri (Mat 5:39), tapi Tuhan Yesus membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anak dan keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membencinya (Ul 5:9)
(3) Bohong
Katanya dijamin surga siapa yang beriman kepada Yesus sebagai juruselamat. Tapi tengok syarat iman mengikut PB. Iman sebesar biji sesawi saja bisa pindahin gunung (Mat 17:20). Apakah seseorang cuma iman di mulut tanpa iman sejati di hati layak ke surga?
~
Saudara Anak Jalanan,
Untuk memahami Kitab Perjanjian Lama yang adalah Firman Allah, saudara perlu membacanya secara keseluruhan dan keluar dari persepsi pribadi. Sebab untuk memahami pikiran Allah kita harus menanggalkan apa yang ada dalam pikiran kita sendiri. Logika manusia sangat terbatas sehingga manusia tidak akan bisa memahami pikiran Allah dengan logikanya.
Jangan berusaha memahami Allah dengan logika manusia yang terbatas sebab saudara tidak akan pernah bisa memahami kehendak Allah.
“Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” (Injil, Surat Roma 3:28).
Manusia dibenarkan karena iman, yaitu iman kepada Yesus/ Isa Al-Masih. Iman kepada Isa sekalipun hanya sebesar biji sesawi, namun dapat memindahkan gunung.
~
Noni
~
@Noni
Al-Quran memberikan petunjuk jalan keselamatan. Namun apakah Al-Quran memberikan jaminan keselamatan bagi pengikutnya?
Seperti yang tertulis dalam Kitab Injil, Isa berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran & Hidup…” (Yoh 14:6). Isa memberikan jaminan keselamatan bagi pengikutnya.
“Ia [Isa Al-Masih] dapat menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia…” (Ibrani 7:25 FAYH). Allah memberikan rahmat keselamatan melalui Isa Al-Masih.
Respon: Al-Quran adalah batu uji pada kitab-kitab terdahulu (5:48). Jika benar Yohanes 14:6 atau Ibrani 7:25 FAYH ada menyatakan Isa memberikan jaminan keselamatan, sabda-sabda ini adalah palsu belaka. Cuma rekayasa setan untuk menipu manusia. Jangan tertipu!
~
Saudara Anak Jalanan,
Sangat disayangkan jika saudara tetap menyangkali rahmat keselamatan yang Allah berikan melalui Isa Al-Masih. Artinya saudara menyangkali Kitab Taurat dan Injil adalah Firman Allah. Padahal Al-Quran memerintahkan umat Muslim untuk beriman pada Kitab Taurat dan Injil. Namun mengapa saudara justru menolak dan menyatakan bahwa Taurat dan Injil palsu?
Lalu jika ada yang palsu tentu ada yang asli. Mohon tunjukan jika memang saudara yakin ada yang asli.
~
Noni
~
Saudara Noni,
Coba tanyakan manusia di dunia ini dari Adam sampai sekarang apakah ada yang tidak berdosa pada manusia lain apalagi kepada Tuhan Nya? Isa sendiri menantang siapa diantara kalian yang tidak berdosa boleh merajam wanita pelacur itu?
Lalu buat apa Tuhan Allah datang nuzul ke dunia untuk menebus dosa manusia, dosa manusia kemanusia atau ke Tuhan tolong jelaskan? Islam menjelaskan bagaimana caranya memohon ampun dosa ke Allah dan ke manusia itulah ajaran yang benar dan lurus. Bukan semua dosa diampuni oleh Isa Al-Masih, sedang Isa sebagai manusia juga mempunyai dosa. Matius Lukas Markus dan Yohanes apa juga tidak punya dosa?
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko, S,
Mari kita membuktikan setiap perkataan yang telah dituangkan. Saudara mengatakan bahwa “Isa Al-Masih sebagai manusia juga mempunyai dosa”. Silakan saudara buktikan secara konkret dosa apa yang telah diperbuat oleh Isa Al-Masih? Dan kami dapat membuktikan bahwa Isa Al-Masih tidak berdosa melainkan suci. Tetapi Dia menanggung dosa manusia sebab sifat-Nya yang rahman dan rahimi. Sebab tidak mungkin seorang yang berdosa dapat menanggung dosa orang lain.
Hanya orang yang suci tanpa dosa yang layak menanggung dosa orang lain dan memberihkan dosa. Silakan terlebih dahulu saudara memberikan bukti tersebut. Terimakasih.
~
Noni
~
Jika Al-Quran dianggap sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya, kenapa Al-Quran tidak diberitakan pertama kali dikalangan agama Yahudi dan Kristen?
~
Saudara Mars,
Terimakasih atas pertanyaan saudara. Pertanyaan yang baik sekali. Al-Quran diberitakan hanya untuk bangsa Arab dan kemudian disebarkan keluar Arab tetapi dengan satu model pengaraban yang sedemikian rupa sehingga baik bahasa, budaya dan lain sebagainya itu adalah sangat kental dengan kearabannya. Kita tidak melihat hubungan antara klaim Islam bahwa Al-Quran sebagai kitab penyempurna secara positif dalam kaitannya dengan golongan diluar Arab.
Klaim sebagai kitab penyempurna itu lebih menekankan diskriminasi sepihak kepada kitab-kitab Allah yang sudah ada sebelumnya.
~
Noni
~
@Noni
Silakan saudara buktikan secara konkret dosa apa yang telah diperbuat oleh Isa Al-Masih?
Respon:
1. Berkata Jelek
“Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?” (Mat 23:17).
2. Berbohong
“Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu (Luk 6:29).
Tapi lihat apa yang diperbuat Yesus :
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (Mat 21:12).
~
Saudara Mat Covid,
Saudara menyatakan bahwa saat Yesus marah di Bait Allah maka Ia melakukan dosa. Menurut saudara apakah Allah ang pencipta tidak pernah marah pada umat-Nya?
Yesus memiliki alasan yang jelas saat marah di Bait Allah. Namun Yesus marah bukanlah perbuatan dosa.
Kemarahan Yesus karena kesedihannya melihat orang-orang berkjualan di Bait Allah. Yesus marah karena dosa manusia yang lebih mementingkan materi daripada beribadah pada Allah. Sama seperti Allah marah pada umat-Nya yang berbuat dosa. Tapi kasih-Nya jauh melebihi apapun juga terhadap umat-Nya
~
Noni
~
Noni,
Kemarahan Yesus karena kesedihannya melihat orang-orang berjualan di Bait Allah. Yesus marah karena dosa manusia yang lebih mementingkan materi daripada beribadah pada Allah. Sama seperti Allah marah pada umat-Nya yang berbuat dosa.
Respon: Ingin ditanya, jika anda berada di situ apakah anda juga akan berbuat yang sama? Jika ada katakan ya, maka anda juga sama saperti Yesus. Hipokrit! Saya yang tidak mengikut ajaran kasih pun tidak akan melakukannya. Hanya manusia yang terhijab saja mengatakan perbuatan sebegini tidak berdosa. Ke mana perginya slogan ini. “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu (Lukas 6:27).
~
Saudara Mat Covid,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Untuk memahami sifat kasih, barangkali kita dapat melihat dari gambaran hubungan dalam keluarga. Orang tua mengasihi anak-anak. Tetapi orang tua juga memarahi anak-anak apabila mereka berbuat hal yang tidak baik atau membahayakan diri mereka sendiri. Orang tua marah seperti itu bukan karena tidak mengasihi tetapi benar karena mengasihi.
Isa Al-Masih mengasihi sehingga tidak dibiarkan manusia larut dalam kesesatan mereka. Salah satu kepeduliaan Isa Al-Masih yaitu dengan marah kepada mereka. Selain itu lihat juga artikel kami lainnya di https://tinyurl.com/y9lh6zdw
~
Noni
~
@Noni
Isa Al-Masih mengasihi sehingga tidak dibiarkan manusia larut dalam kesesatan mereka. Salah satu kepeduliaan Isa Al-Masih yaitu dengan marah kepada mereka.
Respon: Wahai Noni, Jika marah dibenarkan dengan aksi
1. Membalikkan meja dan bangku,
2. Menuturkan perkataan jelek, hai kamu orang bodoh, hai kamu orang buta, hai kamu keturunan ular beladak.
Maka ramailah manusia di muka bumi ini tidak akan diliputi dosa. Aneh ya, bagaimana kamu bisa dipalingkan hingga tidak mengerti perbuatan Yesus adalah dosa yang nyata.
~
Saudara Mat Covid,
Apakah Allah tidak pernah berkata keras pada umat-Nya? Apakah Allah selalu mengatakan hal yang manis, menyenangkan telinga manusia sekalipun manusia berjalan ke arah jurang yang membinasakan?
Saudaraku, Allah sangat tegas terhadap dosa dan penyimpangan yang dilakukan manusia. Karena itu Allah menghukum manusia yang melanggar dan menyimpang dari jalan-Nya. Tetapi semuanya didasari karena Allah mengasihi manusia, bukan karena Allah membenci manusia.
Sama seperti Ayah memarahi dan menegur anaknya yang berbuat salah. Apakah yang dilakukan ayah tersebut adalah dosa? Seringkali teguran yang keras harus dilakukan untuk menyadarkan akan kesalahannya.
~
Noni
~
Noni, selamat malam,
“Jauhi angan-angan kosong nanti dirimu menjadi binasa”
~
Saudara mat Covid,
Benar sekali bahwa hidup dalam angan-angan kosong akan membawa kita pada kebinasaan. karena itulah manusia perlu hidup dalam kebenaran Allah, kebenaran yang menyelaamtkan.
“…kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32).
~
Noni
~
Di Al-Quran sudah diterangkan tentang siksa neraka yang sangat mengerikan. Apakah sdra Noni tidak takut? Sadarlah, sebelum terlambat. Besok di akhirat biar gak menyesal sampai menangis darah.
~
Saudara Saya hina,
Tentu saja saya merasa takut jika harus masuk neraka yang kekal dan semua manusia yang berdosa pun tidak punya pilihan yaitu harus menerima hukuman kekal di neraka. Namun saya bersyukur karena Allah telah memberikan rahmat keselamatan bagi kita semua sehingga kita menerima jaminan keselamatan dan bebas dari hukuman kekal di neraka. yaitu melalui Isa Al-Masih.
Karena itulah Kitab Allah menuliskan, “Ia [Isa Al-Masih] dapat menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia…” (Injil, Ibrani 7:25 FAYH)
~
Noni
~
Tentunya kita tidak akan mengetahui bahwa setiap orang itu berdosa kalau kitab Allah menyatakan demikian. Dosa menyebabkan semua masuk neraka. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Qs Surat Maryam 19:71).
~
Saudara Rahmat,
Benar sekali bahwa Allah telah menyatakan dalam Firman-Nya bahwa semua manusia berdosa dan akibat dosa ialah hukuman kekal di neraka. Karena itu manusia membutuhkan rahmat Allah yang menyelamatkan manusia yaitu melalui Isa Al-Masih.
“…Allah menunjukkan kepada kita suatu jalan lain ke surga — bukan dengan ‘menjadi cukup baik’ dan dengan berusaha menaati hukum-hukum-Nya [syariat-Nya], melainkan…menyatakan kita ‘tidak bersalah’ bila kita percaya bahwa Yesus Kristus [Isa Al-Masih] menghapuskan dosa kita” (Injil, Roma 3:21-22 FAYH).
~
Noni
~
Saya menanggapi No. 2.Bagaimana pendapat anda mengenai Isa Al-Masih yang dinyatakan suci/ tidak berdosa? Sangat rawan admin memancing audiens bahwa Isa Al-Masih suci tidak berdosa. Dalam Alkitab jelas banyak perbuatan Isa Al-Masih masuk dalam kategori dosa. Bahkan diantaranya dosa besar.
Banyak yang ngeles dengan ayat-ayat itu. Misalnya Yohanes 2:3-4 terjemahan lama.Isa Al-Masih membentak ibunya dengan kasar. Dalam agama dan budaya apapun itu sangat dilarang. Ingat kisah Malin Kundang? Akhirnya mati terkutuk. Stop megatakan Isa Al-Masih.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Memang benar perbuatan menghina orang tua itu dosa. Tetapi Isa Al-Masih tidak membentak kasar ibu pada ayat tersebut.
Silakan baca keseluruhan ayat tersebut. Barangkali referensi yang saudara baca yang merupakan profokasi yang dengan sengaja menyesatkan pikiran pembacanya mengenai Isa Al-Masih. Tidak pernah ada terjemahan Alkitab yang benar mengatakan Isa Al-Masih melakukan dosa seperti itu atau pun dosa lainnya. Bahkan seluruh sumber non Kristen pada abad pertama yang mencatat kisah Isa Al-Masih menyebutkan Isa Al-Masih sebagai pribadi yang suci. Bahkan kitab suci saudara tidak mengungkapkan Dia berdosa. Percayalah saudara, bahwa Isa Al-Masih telah menyelamatkan kita.
~
Noni