Kita selalu memberitahu nama saat berkenalan dengan orang lain. Kita melakukannya karena ingin orang lain kenal siapa kita. Apakah Allah berhendak kita mengenal Dia?
Allah Mau Kita Mengenal Dia Melalui Nama-nama-Nya
Ulama Islam menguraikan doktrin Tanzib. Doktrin ini mengajar bahwa Allah tidak dapat dikenal. Allah transenden dan ada di luar pengetahuan manusia. Dia berbeda daripada kita, terpisah dari kita, ciptaan-Nya.
Akan tetapi, ternyata Allah sudah memperkenalkan diri-Nya. Rahasia nama Allah diwahyukan kepada kita sehingga kita dapat mengenalnya melalui nama-nama-Nya yang indah [ʾasmāʾu llāhi l-ḥusnā].
Jelas Allah berhendak agar manusia mengenal-Nya. Percayakah Anda bahwa Allah ingin agar kita mengenal Dia? Beritahukanlah pendapat Anda di sini.
Nama Allah yang Sesungguhnya Dalam Islam
Muslim setuju bahwa ada 99 nama Allah yang tertulis dalam Al-Quran dan Hadis. Nabi Islam berkata, “Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama” (Hadith, Al-Bukhari – 50:894; Qs 7:180). Antara lain: Yang Maha Penyayang, Yang Maha Pemurah, Yang Kudus, Yang Setia, Yang Mahakuasa, Pencipta, Yang Memaafkan, Yang Mahatahu, Yang Murah Hati, Terang, dst.
Adakah Nama Allah Selain Asmaul Husna?
Ada golongan Islam yang berkata bahwa ada satu rahasia nama Allah setelah 99 nama. Namun, hanya si unta yang mengetahuinya! Apakah nama Allah yang ke 100?
Taurat, Zabur dan Injil juga mewahyukan banyak nama Allah yang indah. Ada beberapa yang sama dengan nama-nama Allah di Al-Quran dan Hadist.
Tetapi ada banyak nama lain yang diwahyukan-Nya untuk menyatakan Pribadi Allah yang Maha Mulia.
Sesungguhnya Allah begitu Mulia, sehingga 100 namapun masih kurang untuk mengungkapkan Pribadi-Nya dengan sempurna!
Inikah Rahasia Nama Allah yang Ke 100?
Allah sudah mewahyukan satu nama yang indah dalam Injil, yaitu kasih: “Allah adalah kasih” (Injil, 1 Yohanes 4:8,16). Dengan kata lain, sifat kasih adalah sifat utama Allah.
Kata asli yang dipakai untuk ‘kasih’ ialah agapē (bahasa Yunani). Kata ini bukan ‘kasih’ antara suami-isteri, bukan kasih bersaudara. Agape adalah kasih tanpa batas, kasih yang rela mengorbankan diri walau yang dikasihi tidak layak dikasihi.
“Inilah kasih itu [agapē]: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya [Isa Al-Masih/Kalimat-Nya/Firman-Nya] sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10).
Mohonlah dengan Nama Mulia Ini Juga
Baik orang Islam maupun orang Nasrani dianjurkan agar memohon kepada Allah dengan memakai nama-nama-Nya yang indah. “Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu” (Qs 7:180). “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan” (Kisah Para Rasul 2:21).
Pembaca yang budiman, saya menganjurkan Anda, mohonlah kepada Allah Yang Maha Kasih. Karunia kasih yang terbesar ialah Isa Al-Masih. Isa sudah mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita dari dosa kita.
Berterimakasihlah kepada Allah hari ini atas karunia kasih-Nya ini yang sungguh mengherankan. Allah menghendaki agar kita mengenal-Nya. Beritahu kami bila Anda ingin memohon kepada nama Allah Yang Maha Kasih itu.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut: Jikalau artikel di atas telah diperbaiki, maka pertanyaan-pertanyaan bisa diganti yang lebih sesuai. Pertanyaan cukup satu saja per nomor.
- Mungkinkah seseorang mengenal Allah? Apakah Allah berkehendak agar kita mengenal-Nya?
- Kasih Allah macam apa? Apakah ciri khas kasih Allah?
- Bagaimana menurut Saudara setelah tahu rahasia nama Allah yang ke 100 adalah Kasih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel: “Rahasia Nama Allah Yang Tidak Ada Dalam Asma Ul-Husna”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Nama Allah Ke 100 dan Unta
- Konsep Tuhan Menurut Islam dan Kristen
- Dari Mana Asal Kata Allah?
- Nama Yang Dapat Menyelamatkan Orang Islam Dan Kristen
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
~
Al-Masih itu hanyalah seorang nabi dan rasul. Ingatlah perkataan Al-Masih saat bayi. Allah berfirman: “Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan? “Dia (‘Isa) berkata, Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;” (QS. Maryam 19: 29-31).
Sungguh Allah adalah saksi yang paling benar. Saya lebih percaya Allah dari pada perkataan Yahudi.
~
Saudara Hamba,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca penjelasan artikle di atas? Kami berharap sdr dapat menanggapi penjelasan artikel di atas, serta menjawab pertanyaan yang sudah diajukan. Bagaimana menurut sdr?
Memang benar yang sdr sampaikan, mempercayai kesaksian Allah adalah yang paling benar. Tetapi ingat, kesaksian Allah selalu diwahyukan kepada manusia, dan hal itu ditulis dalam Kitab Suci-Nya. Cotohnya, artikel di atas mencatat bahwa salah satu nama Allah adalah ‘kasih’, nama-Nya dibuktikan sesuai sifat-Nya yaitu rela berkorban walaupun yang dikasihi tidak layak dikasihi. “Inilah kasih itu bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10).
~
Purnama
~
To Hamba,
Bagaimana anda itu bisa percaya pada saksi yang tak terlihat? Kalau gitu para pencuri, koruptor, penzina tinggal menyangkal perbuatanya dan bisa berkata Alloh swt lah yang menjadi saksinya untuk menyangkal perbuatanya, terus apakah seorang jaksa atau hakim langsung percaya, karena Alloh swt yang dijadikan saksi?
~
Saudara Hendy,
Kami berpendapat bila Allah menjadikan saksi seharusnya kesaksian itu benar, tetapi bila melihat pernyataan Al-Quran maka hal tersebut berbeda. Mengapa? Al-Quran mengklaim nama Allah SWT adalah mahakasih dan penyayang, tetapi pernyataan tersebut bertentangan dengan ajarannya. Yaitu membenci serta hanya mengasihi siapa yang mengasihinya (Qs 30:45, 8:12-13). Berharap pengunjung forum ini dapat mencermati hal itu.
~
Purnama
~
Hendy,
Bagaimana anda itu bisa percaya pada saksi yang tak terlihat? Kalau gitu para pencuri, koruptor, penzina tinggal menyangkal perbuatanya dan bisa berkata Alloh swt lah yang menjadi saksinya untuk menyamgkal perbuatanya, terus apakah seorang jaksa atau hakim langsung percaya, karena Alloh swt yang dijadikan saksi?
Respon:
Allah SWT adalah Tuhan para Nabi. Anda saja yang tidak mengakuinya. Dari Nabi Adam hingga Isa mengakui Muhammad adalah utusan Allah. Mengapa anda tidak percaya. Buktinya adalah Al-Qur’an dan peristiwa isra mi’raj. Jika anda tidak percaya itu urusan anda. Jadi Allah tetaplah saksi yang benar. Jika Allah menyatakan kesaksianya itulah Kebenaran, tidak mungkin Allah berbohong.
~
Saudara Hamba,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah mengenal Allah SWT? Dari mana tolok ukur saudara sehingga sdr begitu yakin Allah SWT adalah Tuhan para nabi? Kami kira sdr harus menjelaskan hal itu terlebih dahulu. Terimakasih.
~
Purnama
~
Rohman dan rohim itu dalam bahasa Indonesia artinya maha pengasih dan penyayang.
~
Saudara Jerry,
Benar yang sdr katakan, rohman dan rohim adalah mahapengasih dan penyayang. Tetapi, bolehkah kami tahu, menurut saudara Allah pengasih dan penyayang seperti apa? Atau, lebih spesifik lagi apakah ciri khas kasih Allah bagi sdr? Bagaimana Saudara dapat tahu Allah adalah Yang Maha Pengasih dan Penyayang? Harap kesedian sdr menjelaskannya. Terimakasih.
~
Purnama
~
Sebelum membahas tentang sifat-sifat Allah, pertama-tama yang harus ditanyakan apakah Tuhan dalam Kristen dan Tuhan yang dimaksud dalam Islam adalah Tuhan Yang Sama? Jika kitab suci yang menjadi rujukan maka, penggambaran sifat Tuhan dalam Al-Quran berbeda dengan yang ada dalam Alkitab, oleh karena itu tidak mungkin Tuhan dalam Islam dan dalam Kristen itu sama.
~
Saudara Phil,
Saudara memberikan komentar yang baik sekali. Memang benar, Allah Alkitab dan Allah Al-Quran adalah berbeda, hal itu bisa dibuktikan dari ajaran-Nya. Allah Alkitab adalah Allah yang mempunyai sifat Maha Kasih, hal itu terbukti telah dinyatakan kepada umat ciptaan-Nya, melalui kedatangan Kalimat-Nya (Isa Al-Masih) untuk menebus dosa manusia, supaya manusia dapat memperoleh keselamatan kekal. Dan Allah Alkitab konsisten kitab suci-Nya mengajarkan Kasih. Namun, berbeda dengan Allah Al-Quran, sifatnya tidak dapat dibuktikan hanya sejauh klaim.
Artikel di atas sebenarnya menjelaskan nama-nama Allah, salah satu nama-Nya adalah Kasih, hal itu yang tidak ada dalam Al-Quran. Nah, kasih di sini adalah kasih tanpa batas, kasih yang rela mengorbankan diri walau yang dikasihi tidak layak dikasihi. “Inilah kasih itu, bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya [Isa Al-Masih/Kalimat-Nya/Firman-Nya] sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10).
~
Purnama
~
To Hamba,
Kenapa anda yakin Alloh swt itu Allahnya para nabi, bukan makhluk yang ingin menjadi Allah? Apakah anda mengenal Alloh swt dengan baik? Mana mungkin anda bisa mengenal Alloh swt dengan baik, dia tidak pernah menyatakan diri pada anda, kerjaanya cuma duduk dan bicara saja dari nun jauh di Arsy tapi berkata dia dekat, punya gelar Mahakasih dan penyayang tetapi tidak ada bukti kemahakasih dan penyayangnya, dari kekekalan sampai sekarang bisanya cuma duduk dan bicara saja. Anda cuma mengenal dari nama-nama yang berdasarkan tafsiran dan petunjuknya cuam tidak ada yang setara denganya. Katanya memberikan wahyu pada nabi yang paling dikasihinya, tapi tidak ada bukti dan saksi seorangpun.
To Phil,
Jelas-jelas beda dong Allah dalam AlKitab dengan Alloh dalam Qur’an. Allah dalam AlKitab adalah Allah yang telah terbukti rendah hati dan Mahkasih juga Mahaadil, karena Allah dalam Alkitab adalah Allah yang telah merendahkan Diri-Nya menjellma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Beda dengan Alloh swt, yang punya gelar mahakasih dan penyayang tapi kerjaanya cuma duduk dan bicara saja dari nun jauh di Arsy, juga tidak ada buktinya bahwa Alloh swt itu makhluk yang rendah hati. Dalam AlKitab ada Malaikat yang sombong namanya lucifer, dia adalah makhluk yang sombong yang ingin disembah menjadi Allah. Saran saya janganlah anda tertipu oleh muslihat di iblis.
~
Saudara Hendy,
Bersyukur kita punya Allah yang mempunyai sifat kasih, dan hal itu telah dibuktikan-Nya. Dia mengasihi manusia tanpa pandang bulu. Kasih-Nya tanpa syarat. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Berharap komentar sdr dapat dicermati oleh Sdr. Hamba dan dijawab berdasarkan dalil yang benar. Terimakasih Sdr. Hendy.
~
Purnama
*****
Jawab :
1. Jika yang dimaksud mengenal adalah Dzatnya tidak mungkin karena yang mencipta dengan yang dicipta dimensinya beda. Nabi Musa sudah mencoba ingin bertemu Allah tapi tidak mampu. Jangankan Allah, Malaikat dan Hantu saja kita tidak mampu melihat dengan kasat mata apa lagi yang menciptakan. Maka itu Allah mengirim seorang utusan dengan jenis yang sama dengan Manusia yang kita sebut Nabi/Mesiah = pembawa pesan, penyambung Firman Allah.
2. Ya Allah berkehendak kita mengenali-Nya melalui sifat-sifatnya, mukjizat dan Kasihnya. Kasih yang paling dirasa adalah Allah tidak mewariskan kepada manusia berdosa yang dibuat nabi Adam. JIka kita salah cukup mohon ampun. Jika diampuni kita akan memperoleh surga.
3. Tahunya Allah Mahakasih dari Quran.
*****
Saudara Umi,
Kami sangat senang sdr sudah menanggapi pertanyaan kami, terimakasih.
1. Walaupun kita tidak berjumpa secara langsung dengan Allah, bukan berarti kita tidak dapat mengenal-Nya, bukan? Nah, artinya kita dapat mengenal Allah. Bagaimana sdr dapat mengenal Allah dengan benar? jawabannya; “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3). Allah telah menyatakan diri-Nya secara langsung kepada manusia, supaya manusia dapat mengenal-Nya, Dia nuzul ke dunia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
2. Menarik jawaban sdr. Dari jawaban sdr sepertinya saudara ragu dengan kasih Allah. Mengapa? Sdr mengatakan salah minta ampun, itupun kalau diampuni maka akan masuk sorga. Dari hal itu sdr mengabaikan keadilan Allah, yaitu orang berdosa menerima hukuman kekal di neraka (Qs 43:74). Allah memang tidak pernah mewariskan dosa, tetapi perbuatan Adam memberikan dampak kepada semua manusia, termasuk sdr. Mau tidak mau sifat berdosa ada pada sdr. Pertanyaannya bagaimana sdr dapat selamat dari hukuman kekal akibat dosa?
3. Kalau boleh tahu, bagaimana sifat Allah Maha kasih dalam Al-Quran? Mohon pencerahannya. Terimakasih.
~
Purnama
~
Nama Yesus juga asmaul husna. Yesus dalam Ibrani artinya YESHUA. Indonesia artinya: “Tuhan yang menyelamatkan” Tuhan Melakukan karya keselamatan dan menyelamatkan manusia melalui manusia siapa saja. Itu arti Yesus yang luas bagi saya.
~
Saudara Andre,
Salah satu nama Allah adalah Tuhan yang menyelamatkan. Hal itu telah dibuktikan-Nya dengan cara menyelamatkan manusia berdosa secara langsung. Allah telah datang sebagai manusia, untuk menyelamatkan semua manusia. Itu sebabnya Injil, Rasul Lukas 2:11 menyatakan: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Terimakasih untuk tanggapannya saudara Andre.
~
Purnama
~
To Umi,
Anda tahu Alloh swt dari Qur’an, berarti anda tahu Allah Mahakasih itu cuma katanya, tidak pernah merasakannya, juga tidak pernah ada buktinya, apakah kasih cuma bisa dinyatakan dengan ngomong doang cukup, kasih adalah pengorbanan bukan cuma duduk dan ngomong doang…
Saya setuju bahwa tidak ada seorangpun yang sanggup melihat Allah, makanya Allah menjelma menjadi manusia supaya manusia bisa langsung berinteraksi, dalam Alkitab para nabi diutus untuk menubuatkan akan datangnya penyelamat atau juruselamat yaitu Allah yang menjelma menjadi manusia, karena tidak ada seorangpun manusia yang sanggup menghapuskan atau mengampuni dosa umat manusia hanya Allah yang sanggup, tapi bukan dengan cara duduk dan ngomong doang dari Arsy, karena Allah adalah Mahakasih dan penyayang dan Mahaadl, yang berdosa harus dihukum tetapi di sisi lain Allah Mahakasih, sehingga Dia membayar seluruh dosa manusia dengan Darah-Nya sendiri, itulah bukti kemahakasih-Nya Allah.
~
Saudara Hendy,
Bukti Allah yang Maha Kasih adalah rela berkorban bagi manusia berdosa, menolong manusia berdosa untuk memperoleh keselamatan. Hal itu hanya ada dalam Alkitab, Allah telah menyelamatkan semua manusia dengan cara datang langsung ke dunia. Allah sejati telah membuktikan sifat-Nya, sehigga manusia dapat merasakan dan mengenal-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3). Terimakasih untuk tanggapan sdr, berharap tulisan sdr dapat dibaca dan dijawab oleh Sdr. Umi.
~
Purnama
~
Baiklah saya ingin bukti yang pasti pernyataan Allah. Jika memang Allah menjadi manusia dengan ke Maha Kuasa Allah menurut Kristen, Maka Dimanakah pernyataan Allah yang langsung yang menyatakan bahwa diri-Nya ingin Menjadi Manusia?
Dimanakah Firman Allah yang menyatakan bahwa Diri-Nya adalah manusia? lebih Tepatnya : “Akulah Allah dan Aku sekarang menjadi manusia” Kalau tidak ada maka terbukti Anda hanyalah menyembah hawa nafsu anda sendiri tanpa dan mengikuti persangkaan anda bekaka?
~
Saudara Hamba,
Fakta membuktikan bahwa Isa adalah Allah yang menjadi manusia, lewat perkataan Isa, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30); “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 10:30). Bahkan dari sifat-sifat-Nya pun menunjukkan bahwa Dia adalah Allah, Isa berkuasa mengampuni dosa manusia dan berkuasa untuk memberikan sorga. Lagi, mujizat-mujizat yang Dia kerjakan, membangkitkan orang mati, memberikan nafas kepada benda mati. Semua hal itu hanya dapat dikerjakan oleh Allah, dan Isa melakukan semuanya. Mengapa? Karena Dia adalah Allah yang telah menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14, Surat Filipi 2:6-7).
Pertanyaannya mengapa Allah datang sebagai manusia? Jawabannya, karena Allah sangat mengasihi semua manusia, Dia tidak menghendaki manusia binasa karena dosa. Allah telah membuktikan kasih-Nya lewat kematian-Nya untuk menebus semua dosa manusia.
~
Purnama
~
Ternyata pengetahuan bahasa admin agak terbatas. Bukankan dalam nama yang 99 itu sudah termasuk Yang Maha Pengasih (ARAHMAN). Maksud Maha Pengasih adalah, bahwa Allah sangat mengasihi mahkluknya walaupun makhluk-Nya durhaka kepada-Nya. Ia memberikan udara buat siapapun. Dia memberikan rejeki kepada siapapun. Dia tidak pilih kasih. Makanya setiap kami memulai sesuatu yang baik kami selalu menyebut Bismillahir rahman nirrahiim : Dengan menyebut nama Allah yang Maha PENGASIH lagi maha Penyayang. Jika kristen mengatakan Allah itu kasih, pasti sangat membingungkan. Allah adalah Subjek, sedangkan kasih adalah sifat. Dan sifat Allah itu pasti jauh melebihi sifat manusia. Maka ada kata MAHA.
~
Saudara Gandhi,
Menarik sekali komentar sdr. Memang Allah SWT diklaim sebagai Maha Pengasih dan Penyayang, tetapi secara realita hal itu tidak terbukti. Mengapa? Karena ternyata Allah SWT hanya mengasihi orang yang berbuat baik, tetapi yang jahat/durhaka, berdosa tidak disukainya. (Qs 3:140, 2:276, 8:58, 3:32, 4:36, 4:148, 5:64). Ini yang disebut pilih kasih, bukankah Allah sejati seharusnya mengasihi semua umat ciptaan-Nya? Lagi, Allah SWT yang disebut Mahapengasih dan penyayang tidak menolong umat Muslim, melainkan menetapkan semuanya berada di neraka kekal (Qs 19:71). Sebelumnya kami mohon maaf, telah menyampaikan hal itu.
Kami kira, pernyataan Allah adalah kasih, hal itu tidak membingungkan karena Allah mempunyai sifat kasih, sumber kasih. Itu sebabnya disebut Mahakasih. Dan luar biasanya, sifat Kasih-Nya telah dibuktikan secara nyata, yaitu dengan mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa manusia serta menolong semua manusia untuk dapat memperoleh keselamatan kekal di sorga (Injil, Surat 1 Yohanes 4:10).
~
Purnama
~
To Gandhi,
Buktikan saja bahwa Alloh SWT itu adalah pribadi yang mahakasih dan penyayang? Apa yang telah dia lakukan untuk anda agar anda memperoleh keselamatan kekal? Kalau cuma bisanya ngomong dan nongkrong doang si Arsy, iblis kelas tuyul juga bisa ngomong, saya juga bisa kalau ngomong doang. Sedangkan Allah dalam AlKitab itu telah membuktikan Kasih-Nya pada seluruh manusia, dengan cara merendahkan Diri-Nya menjelma menjadi manusia, diludahi, dipukuli, dicambuk, dimahkotai duri, disalib dan akhirnya menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus seluruh dosa manusia. Kasih yang terbesar itu adalah ketika seseorang memberikan nyawanya bagi orang lain, Yesus adalah Allah yang telah membuktikan Kemahakasih Allah pada manusia.
Bagaimana Alloh SWT, apa yang telah dia korbankan bagi anda?
To Hamba,
Apakah anda yang menentukan bahwa Allah itu harus ngomong Akulah Allah sembahlah Aku baru Dia Allah, terus Allah juga harus ngomong Aku Allah telah menjadi manusia baru betul Allah telah menjadi manusia. Anda tahu waktu Allah bertemu Musa dengan bentuk Api, Allah tak ngomong tuh sama Musa bahwa Dia Allah telah berbentuk Api, tapi Musa tahu itu Allah sejati, terus ketika Allah berbentuk malaikat bertu Abraham, Allah bicara Akulah Allah dengan bemtuk malaikat, masa Allah kalau menjelma harus ngomong bentuknya apa, makanya kalau dialog itu logika harus jalan dong, jangan asal saja kalau berdialog.
~
Saudara Hendy,
Terimakasih untuk komentar sdr, mohon maaf tidak menampilkan semua komentarnya karena terlalu panjang. Namun kiranya komentar sdr dapat dicermati secara baik oleh teman-teman Muslim. Memang kami berharap nama Allah SWT sebagai mahapengasih dan peyayang tidak sejauh klaim belaka. Untuk itu kaum Muslim harus berani menunjukkan realita bagaimana Allah SWT mengasihi mereka, apa yang dilakukannya untuk umat Muslim dapat terbebas dari hukuman api neraka yang kekal? Apakah hal itu tertulis dalam Al-Quran? Apakah sifat Allah SWT konsisten, sebagai mahapengasih dan penyayang? Kiranya hal ini dapat dijelaskan oleh Sdr, Gandhi dan Hamba.
~
Purnama
~
Hendy,
Anda tahu Alloh swt dari Qur’an, berarti anda tahu Allah Mahakasih itu cuma katanya, tidak pernah merasakannya, juga tidak pernah ada buktinya, apakah kasih cuma bisa dinyatakan dengan ngomong doang cukup, kasih adalah pengorbanan bukan cuma duduk dan ngomong doang.
Respon:
Hendy anda tahu batasan antara Tuhan dan ciptaan. Tuhan tidak membutuhkan ciptaan Maka Tuhan tidak perlu untuk berkorban. Ciptaan membutuhkan Tuhan Maka Tuhan akan memberikan bantuan dan ampunan-Nya. Dengan cara, menurunkan Kitab-Kitab-Nya dan Para utusan-Nya.
Mengapa anda bilang Tuhan orang Muslim hanya duduk Doang? Tidak. Karena Tuhan Muslim mengampuni siapa saja yang dikehendaki-Nya dan memasukkan ke sorga.
~
Untuk Pengunjung Forum Yang Budiman,
Kami berterimakasih untuk kesediaan saudara-saudara berkomentar di forum ini, namun kami berharap adalah lebih bijak bila berkomentar sesuai dengan topik artikel di atas supaya diskusi kita terarah. Kami mempunyai tiga pertanyaan yang sudah dilampirkan, berharap pengunjung forum ini dapat berkenan menjawabnya. Kiranya penyampaian ini dapat dipahami. Terimakasih untuk pengertiannya.
1. Mungkinkah seseorang mengenal Allah? Apakah Allah berkehendak agar kita mengenal-Nya?
2. Kasih Allah macam apa? Apakah ciri khas kasih Allah?
3. Bagaimana Saudara dapat tahu Allah adalah Yang Maha Kasih?
~
Purnama
*****
To Staff,
1. Manusia bisa mengenal Allah SWT melalui kitabNYA, Al-qur’an dan hadist nabi, bagi manusia tentu diberi aqal untuk berpikir tentang ciptaan-NYA, bagaimana Allah SWT menciptakan alam semesta dan kehidupan yang tidak terjadi begitu saja, tentu ada pencipta-NYA, maka Allah SWT dengan sifat rahman dan rahim-NYA menciptakan kecenderungan manusia mengenal Tuhan dengan mengutus nabi/rasul pada setiap zaman dan kaum untuk memperkenalkan sang pencipta.
2. Allah SWT maha pengasih artinya Allah SWT sebagai Tuhan yang memberi rezeki kepada makhluk-NYA walaupun ada sebagian makhluk-NYA yang tidak menyembah-NYA.
3. Dengan rezeki yang telah kita terima dan selalu bersyukur kepada-NYA maka kita bisa memahami kasih-NYA.
*****
Saudara Ridho,
1. Jawaban saudara kami setuju, artinya manusia dapat mengenal Allah. Dan dari pihak Allah, Dia berkehendak agar semua manusia dapat mengenal Allah. Itu sebabnya ada Kitab Suci-Nya. “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah”, Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku” (Kitab Nabi Hosea 4:6, 13:4). Berharap sdr dapat mengenal Allah dengan benar dan lebih dalam, Isa Al-Masih mengatakan hidup yang kekal adalah bila mereka mengenal Allah dengan benar melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).
2. Artinya ciri khas kasih Allah SWT adalah pemberi rezeki sebagaimana yang sdr rasakan. Setiap orang menerima rezeki, hal itu adalah umum. Nah, bolehkah kami tahu rezeki yang bagaimana yang sdr maksud?
3. Pertanyaannya apakah mahapengasih Allah SWT hanya sejauh rezeki jasmani, bagaimana dengan keselamatan sdr? Bukankah Allah pengasih akan menolong ciptaan-Nya, lebih jauh dari rezeki jasmani? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama
*****
1. Mungkinkah seseorang mengenal Allah? Apakah Allah berkehendak agar kita mengenal-Nya?
– Tidak Mungkin kecuali orang yang dikehendaki Allah seperti para utusan-Nya. Lalu Allah memperkenalkan diri-Nya dari para utusan-Nya dan Kitab-kitab-Nya kepada manusia.
2. Kasih Allah macam apa? Apakah ciri khas kasih Allah?
– Allah menurunkan para utusan-Nya dan KitabNya sebagai petunjuk dan kasih sayang-Nya kepada manusia.
3. Bagaimana Saudara dapat tahu Allah adalah Yang Maha Kasih?
– Dari Kitab-Kitab-Nya dan penjelasan para utusan-Nya
Maka tinggal manusia apakah butuh kepada Allah atau tidak, lalu apakah manusia juga mencintai Allah dan mengikuti segala perintah-Nya bukan hanya sekadar percaya kepada Dia.
*****
Saudara Hamba,
1. Artinya Allah hanya berkehendak menyatakan diri-Nya pada orang tertentu saja. Tidak heran bila kaum muslim selalu berkata; katanya, jadi, hanya mengenal Allah dari kata orang. Bebeda dengan Allah yang ada dalam Alkitab semua orang dapat mengenal dan berhubungan secara pribadi dengan-Nya. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” (Injil, Surat Ibrani 1:1-3, Rasul Besar Yohanes 17:3).
2. Salah satu ciri khas kasih Allah yang sdr nyatakan, kami setuju, Allah mengutus utusan-Nya dan menurunkan kitab-Nya. Tetapi apakah dampak akhir tujuan sebagai petunjuk bagi sdr? Apakah hal itu bukti sebagai Allah maha kasih? Bagaimana sdr?
3. Melihat jawaban sdr, sepertinya Allah hanya mengasihi orang yang butuh Allah. Itu pun sdr tahu hanya dari pernyataan orang lain. Kabar baik bagi saudara bahwa Isa Al-Masih mengasihi semua orang tanpa terkecuali, termasuk sdr (Injil, Surat Roma 5:6-8).
~
Purnama
~
Allah yang Maha Kuasa memang berkuasa mengampuni kita di setiap waktu, namun dosa kita tidak bisa diampuni begitu saja karena Allah juga Adil, dan konsekwen dengan hukum-pokok keadilanNya adalah Dia harus menghukum setiap dosa yang kita perbuat. Di satu pihak Allah itu Maha Kasih, mau dan bisa mengampuni. Tetapi di lain pihak Allah itu Maha Adil, apabila hanya sekadar “melupakan” / “membiarkan” kesalahan seseorang tanpa mempertanggung-jawabkannya dengan suatu harga, yaitu yang disebut penebusan. “Upah dosa adalah maut”, Kejadian 2:17, Roma 6:23), maka manusia tidak mungkin bisa membayar harga sebesar itu dengan usaha amal-ibadah / cara apapun. Diperlukan pertolongan dan kekuatan dari luar sebagai penyelamat / penebus.
~
Saudara Percaya,
Terimakasih untuk komentar sdr. Memang benar bahwa manusia tidak bisa membayar maupun menebus dosa-dosanya, walaupun dengan usaha amal dan kebaikan. Manusia membutuhkan pertolongan, dan salah satu yang sanggup menolong hanyalah Allah (Injil, Surat 1 Timotius 2:5-6). “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati–.Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:6-8).
Allah sejati telah membuktikan sifat maha kasih-Nya, dengan cara menolong umat ciptaan-Nya supaya terbebas dari hukuman maut neraka akibat dosa. Berharap pengunjung forum ini dapat menerima kasih Allah melalui Isa Al-Masih yang telah berkorban untuk menyelamatkan semua manusia.
~
Purnama
~
Rekan Purnama, Staff Admin, apakah jawaban anda atas pernyataan saya diatas, jawaban harus sesuai dengan topik menunjukkan anda kaget bahwa ternyata pernyataan anda melebihi permyataan dalam Alkitab. Nama yang ke 100 yang anda katakan itu adalah (saya kutip artikel di atas) : “Allah sudah mewahyukan satu nama yang indah dalam Injil, yaitu kasih: “Allah adalah kasih” (Injil, 1 Yohanes 4:8,16). Dengan kata lain, sifat kasih adalah sifat utama Allah.”
Bukankah nama itu Sudah termasuk dalam asmaul husna, malahan lebih baik dari pendapat anda yang terdapat dalam Yohanes 4:8,16. Bahwa Allah itu MAHA PENGASIH (Arrahman). Jadi ternyata nama Allah dalam Islam itu lebih lengkap.
~
Saudara Gandhi,
Maaf, apa yang kami sampaikan bukan balasan dari komentar sdr, melainkan untuk semua pengunjung supaya berkomentar sesuai artikel di atas. Oh ya, kami sudah menanggapi komentar sdr, berharap sdr dapat mencermatinya. Kami bertanya kepada sdr. Kalau boleh kami tahu, bagaimana bukti sifat mahakasih dan penyayang Allah SWT kepada saudara? Apakah Allah SWT menolong sdr supaya dapat memperoleh keselamatan kekal? Kiranya sdr dapat menjelaskannya. Terimakasih.
~
Purnama
~
Purnama,
Fakta membuktikan bahwa Isa adalah Allah yang menjadi manusia, lewat perkataan Isa, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30);
Respon:
Itu hanyalah tafsiran anda. Jika Isa adalah Allah maka dimanakah perkataan Isa : “Akulah Allah akulah Isa” atau “Aku adalah Allah dan Allah adalah Aku.”
Pertanyaan saya dimanakah Allah mengatakan “Akulah Allah dan Aku menjadi manusia”? Anda seolah mengenal tuhan Anda tapi tuhan anda tidak pernah mengatakan “Akulah Allah maka sembahlah Aku.” Tuhan anda tidak pernah mengatakan “Akulah Allah yang menjadi manusia”
Maaf. Jika saya tidak diperintahkan lebih baik saya tidak melakukan dan saya tidak suka mengada-ngada.
~
Saudara Hamba,
Adalah hak saudara menyatakan itu tafsiran kami, tetapi fakta tersebut adalah pernyataan Isa Al-Masih secara langsung. “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13). bandingkan dengan pernyataan Allah SWT Al-Quran Qs 4:172. Untuk mendiskusikan hal ini lebih lanjut, maka kami mengundang sdr untuk menyampaikan pendapat sdr melalui email di .
Pertanyaan kami yang belum sdr jawab. Apakah saudara sudah mengenal Allah SWT? Dari mana tolok ukur saudara sehingga sdr begitu yakin Allah SWT adalah Tuhan para nabi? Apa bukti sifat mahapengasih dan penyayang Allah SWT bagi saudara? Kiranya sdr berkenan menjelaskannya. Terimakasih.
~
Purnama