Sekarang banyak orang kuatir karena pandemi dan krisis ekonomi. Fathul ingin mendekatkan diri pada Allah. Tujuannya agar mendapatkan kedamaian.
Fathul melakukan dzikir. Harapannya agar mendapat ketenangan hati melalui Kalimat Allah. Namun, ia belum merasa tenang. Fathul berpikir apakah mungkin dengan hanya mengulang ayat bisa memberikan ketenangan?
Fathul banyak belajar. Ia mencari ketenangan hati melalui Kalimat Allah. Ia juga belajar mengenai Kalimatullah yang menyatakan diri sebagai manusia.
Apakah ada kunci dalam “Kalimat Allah” untuk ketenangan hati? Mari kita simak penemuan Fathul. Penemuan Fathul bisa menolong Anda mendapatkan ketenangan hati.
Mendekatkan Diri Kepada Allah dengan Dzikir
Guru agama Fathul mengajar cara mencari ketenangan hati. Ia menyarankan Fathul mengingat Allah melalui dzikir. “Tidak ada yang lebih besar keselamatannya dari azab Allah selain mengingat Allah” (Sunan At-Tirmidzi).
Arti dzikir adalah proses komunikasi seorang hamba dengan Allah. Tujuannya agar selalu mengingat dan tunduk pada perintah-Nya. Caranya dengan mengucapkan frase maupun ayat Al-Quran berulang-ulang.
Fathul mencoba taat namun, sering kali hati masih gelisah. Fathul mengucapkan ayat yang tidak selalu ia pahami.
Timbul pertanyaan bagaimana cara Allah menolong penderitaan manusia? Mengapa Fathul belum merasa tenang, walau ia telah mengulangi ayat-ayat dari buku agama?
Melihat Kasih Allah Melalui Kalimatullah
Akhirnya Fathul berbicara dengan temannya. Bambang, yang adalah pengikut Isa menyatakan Allah mengasihi manusia. Allah rindu dekat dengan manusia.
Allah memang berbicara kepada manusia melalui para Rasul dan nabi. Namun, Allah ingin menyatakan diri-Nya langsung kepada manusia. Ia ingin datang ke dalam dunia untuk bertatap muka dengan manusia.
Ada kisah yang menggambarkan konsep Kalimatullah datang ke dunia. Ada kisah dua teman India, Pak Jamal and Pak Ashmit. Mereka terpisah lama dan tinggal jauh. Bertahun-tahun mereka sering bertukar surat.
Satu saat Pak Jamal memutuskan untuk tidak membalas surat Pak Ashmit. Ia berencana mendatangi langsung temannya di selatan India. Ia menempuh perjalanan selama dua hari dua malam ke rumah Pak Ashmit.
Pak Ashmit terkejut atas kedatangan Pak Jamal. Ia heran Pak Jamal rela jalan begitu jauh untuk bertemu dengannya. Pak Jamal menjelaskan: “Memang saya selalu senang kita tukar pikiran melalui surat. Tetapi jauh lebih baik bertemu tatap muka dan berkomunikasi langsung dengan temanku!”
Allah berabad-abad menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui Firman-Nya. Yaitu Taurat, Zabur dan injil. Kitab-kitab suci ini adalah semacam “surat dari jauh.”
Tetapi, Ia ingin “tatap muka” dengan manusia! Ia ingin “bertemu” secara langsung. Karena itu, Kalimatullah meninggalkan surga dan datang ke dalam dunia. Allah menjadi manusia untuk menyatakan kasih-Nya kepada kita.
Penjelasan Mengenai Kalimatullah yang Datang ke dalam Dunia
Allah dan firman-Nya adalah satu. Injil menyatakan: “Pada mulanya adalah Kalimatullah. Kalimatullah itu bersama-sama dengan Allah. Kalimatullah itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 parafrasa).
Kitab Allah menjelaskan bahwa Kalimat Allah (Kalimatullah) adalah satu dengan Allah. Kalimat Allah adalah Allah sendiri. Sama seperti “perkataan” seseorang tidak bisa terpisah dari orangnya. Demikian juga perkataan Allah dan Allah adalah satu.
Bambang menjelaskan karena itu Allah melalui firman-Nya menjadi manusia. Inilah Isa Al-Masih. “Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah . . . kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam” (Qs 4:171).
Isa adalah firman Allah yang hidup (Kalimatullah). Ia menyatakan diri dalam rupa manusia. Tujuannya untuk berkomunikasi langsung sehingga manusia bisa mendapatkan rahmat Allah.
“Firman itu [Isa Al-Masih, Kalimatullah] telah menjadi manusia. . . . penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14).
Keunggulan Kalimatullah di Atas “Kalimat Allah Tertulis” yaitu Kitab Allah
Bambang menjelaskan seluruh kalimat Allah tertulis, harus sejalan dengan Kalimatullah. Seluruh isi Taurat, Zabur, dan Injil sesuai dengan perkataan Isa Al-Masih. Bahkan isi semua kitab ini menyatakan Isa.
Firman Allah menyatakan: “Tertulis tentang Dia [Isa Al-Masih] dalam seluruh Kitab Suci . . . Harus tergenapi semua yang ada tertulis tentang Isa Al-Masih. Baik dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi, dan kitab Zabur” (Injil, Rasul Lukas 24:27,44 parafrasa).
Jawaban ini mencerahkan Fathul. Ia melihat betapa dalam pernyataan langsung dari Allah (Kalimatullah). Jauh lebih bernilai dari kalimat Allah tertulis.
Pernyataan Kalimatullah yang Menjelma, Memberikan Ketenangan Sejati
Isa adalah Kalimatullah, maka perkataan-Nya memberikan ketenangan hati. Beberapa contoh perkataan Isa adalah:
- “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27).
- “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:33).
- “Maka kata Yesus [Isa] sekali lagi: ‘Damai sejahtera bagi kamu!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:21).
Fathul terhibur saat merenungkan ayat-ayat ini. Berasal dari Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia! Ayat-ayat suci yang mudah dimengerti dan meneguhkan pertolongan Allah. Isa Al-Masih, Kalimatullah sejati, mampu memberi jaminan damai.
Mengimani Isa Untuk Kedamaian Sejati
Saat Fathul mengimani Isa, ia baru mengalami ketenangan hati. Fathul merasakan damai ilahi. Fathul bisa merenungkan berbagai ayat yang menguatkan hatinya.
Fathul juga bersyukur karena melalui Isa, Ia mendapatkan jaminan surga. “Ia [Isa Al-Masih/ Kalimatullah] pada mulanya bersama-sama dengan Allah . . . Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (jaminan hidup kekal di surga).” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:2,4).
Mari mengimani Isa Al-Masih. Ia adalah Kalimatullah yang hidup sebagai pernyataan kasih Allah. Anda akan mendapatkan ketenangan hati sejati melalui-Nya.
Untuk memperdalam isi artikel ini kiranya Anda mempertimbangkan tiga tawaran di bawah ini:
- Membaca Kitab Allah, yaitu wahyu Kalimat Allah kekal, dengan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI), klik link ini.
- Menyelidiki Kisah Isa Al-Masih, Kalimat Allah yang datang ke dalam tubuh manusia, secara gratis, klik di sini.
- Mengimani Isa Al-Masih, Kalimat Allah yang mau menyelamatkan kita. Untuk penjelasan tambahan klik di sini.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskan pandangan Saudara apakah dengan mengulang-ulang ayat bisa memberikan ketenangan hati?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Kalimatullah yang datang langsung kepada manusia lebih baik daripada sekadar “surat tertulis”?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa Al-Masih yang adalah Kalimatullah, sanggup memberikan damai?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ketenangan Hati: Melalui Kalimat Allah Tertulis Atau Kalimatullah?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Nama-nama Al-Fatihah Dan Kuasa Kalimat Allah
- Islam, Kristen, dan Istilah “Kalimat Allah”
- Mukmin Dapat Menemukan Allah Saat Mengerti Kalimat Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kitab Allah menjelaskan bahwa Kalimat Allah (Kalimatullah) adalah satu dengan Allah. Kalimat Allah adalah Allah .
Respons: Sudahlah Kristen. Kalimat Allah bukanlah Allah . Perkataan Allah bukanlah Allah . Kalimat Allah adalah kekal tetapi yang kekal belum tentu adalah Allah. Al Quran adalah kalimat perkataan Allah . Ia kekal sebagai kalimat Allah . Tpi Al Qur’an bukanlah Allah. Kalau Yesus adalah Allah, bersediakah sdr kalau dikatakan bahwa Allah sdr berjumlah dua karena Bapa juga adalah Allah.
~
Saudara Cahaya Kebenaran,
Terimakasih atas responnya. Jika perkataan Allah/Klaimat Allah bukanlah Alah, lalau Klaimat Allah itu bagian dari siapa? Saat saudara mengatakan “saya pergi” dan saudara menyatakan bahwa perkataan saudara tersebut bukanlah saudara. Lalu itu perkataan siapa ?
Saudaraku, Allah dan KlaimatNya adalah satu. Sama seperti saudara dan perkataan yang saudara ucapkan adalah satu bagian dari diri saudara.
~
Noni