Dalam berbagai kepercayaan, waktu puasa adalah masa baik. Banyak orang puasa dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.
Mukmin percaya waktu puasa sangat istimewa. Puasa menjadi bentuk untuk menyucikan hati.
Namun, apakah dengan menahan diri selama satu bulan cukup? Benarkah menahan lapar dan haus selama satu bulan dapat menyucikan hati? Apakah berpuasa cukup untuk mendekatkan diri kepada Allah? Sampaikan pendapat Anda di sini.
Tujuan Puasa Untuk Hati yang Bersih
Mukmin percaya salah satu tujuan utama ibadah puasa adalah hati yang bersih agar tumbuh ketakwaan. Takwa adalah bersikap benar untuk mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Mukmin berharap dengan puasa dapat melatih seseorang untuk kuat, sabar, dan tabah. Juga, menahan diri dari kejahatan dan berusaha menyucikan hati untuk selanjutnya.
Tujuan puasa ini sangatlah baik. Namun, apakah manusia dapat mencapainya? Apakah puasa sanggup menyucikan hati manusia secara kekal?
Banyak niat baik dalam hati manusia yang tidak terlaksana. Niatnya baik namun bisa khilaf. “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan akan tetapi tidak meraihnya”
(Ibnu Mas’uud radhiallahu ‘anhu). Dengan sifat seperti ini, tentu sulit untuk menyucikan hati manusia secara kekal, bukan?
Masalah Penyucian Hati Manusia
Untuk mencapai tujuan puasa yaitu hati yang bersih, sangatlah sulit. Perbuatan baik manusia terbatas. Dosa manusia sangatlah banyak.
Ibadah manusia tidak sempurna. Seringkali kita ingin untuk mencapai hidayah namun tidak berhasil.
“Betapa banyak orang yang puasa, yang ia dapatkan dari puasanya hanya lapar dan haus. Dan betapa banyak orang yang shalat malam, yang ia dapatkan dari shalatnya hanyalah begadang“ (Diriwayatkan oleh Ahmad dari hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu secara marfu’).
Kadang kita hanya bisa beribadah menahan lapar jasmani saja. Sangat sulit untuk menguasai hasrat dalam hati. Manusia kadang khilaf, tidak mungkin membersihkan hati. Hubungi kami jika Anda juga merasakannya.
Satu-satunya Cara Membersihkan Hati
Karena hal ini maka Isa datang untuk menolong manusia yang berada dalam dosa. Isa Al-Masih sanggup membersihkan hati manusia.
“Kristus [Isa Al-Masih], . . . akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” (Injil, Surat Ibrani 9:14).
Jika kita percaya kepada Isa maka Ia akan membersihkan hati kita. Isa adalah pertolongan bagi manusia menuju selamat.
Karena itu mari kita datang kepada Isa untuk mendapatkan hati yang bersih. Kita akan mendapat kekuatan untuk hidup benar karena pertolongan kasih-Nya. Isa sanggup menolong untuk menyucikan hati kita!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kira-kira tujuan puasa utama apa bagi Saudara?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa ibadah manusia ada batasannya, jauh dari sempurna? Jelaskan jawaban Saudara.
- Pernahkan Saudara mendengar Isa Al-Masih bisa menyucikan hati manusia? Jelaskan jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Pengertian Puasa Ramadan Yang Benar?
- Bagaimana Mendekatkan Diri Kepada Allah pada Bulan Puasa?
- Apakah Allah Menerima Puasa Kita?
- 3 Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Dear Admin,
Terimakasih atas artikel Anda yang malah membantu dalam pemahaman tentang Kasih Allah. Pertanyaan saya, jika Allah itu kasih, mengapa kemudian Dia tidak bisa mengampuni malaikat yang telah memberontak terhadap-Nya (Iblis)? Bukankah “Kasih” itu tidak terbatas?
~
Saudara Hamba Allah,
Bersyukur apabila artikel kami bermanfaat bagi saudara. Kami berharap melalui artikel tersebut bukti kasih Allah kepada saudara semakin nyata dalam kehidupan saudara dalam berkat rejeki, perlindungan dan kesehatan.
Mengenai kasih Allah itu dalamnya tidak terselami oleh manusia dan tidak dapat dirumuskan bahkan oleh defenisi kasih itu sendiri. Begitu juga dalam hubungannya dengan Iblis. Dalam hal ini bukan kasih Allah yang bermasalah atau kurang kasih terhadap Iblis tetapi Iblis itu sendiri yang bermasalah. Sebab Iblis bukannya tunduk kepada Allah tetapi ingin menjadi Allah. Sehingga Ibli tidak dapat merasakan kasih Allah yang amat besar.
~
Noni
~
“Sebab Iblis bukannya tunduk kepada Allah tetapi ingin menjadi Allah.”
Dari maan bisa berasumsi iblis ingin menjadi Allah? Adakah di Injil? Kalau ada, surat apa ayat berapa?
~
Saudara Wahyu,
Nabi Yesaya menulikan tentang ibli yang diebut Bintang Timur yang ingin menjadi seperti Allah.
“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar,
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit,
Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!. Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur” (Taurat, Kitab Nabi Yesaya 14:12-15).
Saat di taman Firdaus iblis menggoda Hawa untuk memakan buah terlarang. Iblis mengatakan pada Hawa bahwa jika Hawa memakan buah itu, ia akan menjadi seperti Allah. Seamua perkataan ibli itu menunjukan ambisinya untuk menjadi seperti Allah. Namun ibli tidak dapat mencapai ambisinya. Karena itu ia selalu berusaha menggoda manusia untuk ikut bersamanya ke dalam kerajaan maut.
~
Noni
~
Saudaraku Hamba Allah,
Bagaimana jawaban saudara Noni, masih samakan mbulet?
Kristen dan Pengikut Isa tidak paham iblis yang menggoda Adam/Hawa seperti dalam Al- Quran.
Kejadian 3, yang menjerumuskankan Hawa kedalam dosa adalah ular.dan Allah nya tidak tahu. Ketika Adam Hawa ngumpet Allah berjalan sambil teriak cari adam dan hawa baru tahu ya Allah nya Alkitab/TZI. Jadi itulah gambaran mereka terhadap Allahnya? Kayak Bapak dan kita main petak umpet waktu kecil.
Anda belum baca ya Alkitab dan Al-Quran Baru yaitu TZI petunjuk jalan keselamatan kalau mau pulang ke sorga ketemu Bapa.
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko, S.
Benarkah Allah tidak tahu saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa? Tentu saja Allah tahu. Nmaun Allah menciptakan Adam bukan seperti menciptakan robot yang bia diatur seuka hati. Allah memberikan kehendak bebas bagi Adam untuk memilih. Dan Adam memilih untuk tidak taat.
Saudaraku, apakah audara yakin bahwa puasa yang saudara lakukan dapat menjamun saudara untuk masuk surga-Nya dan membersihkan hati saudara dari dosa?
~
Noni
~
Surat Ibrani yang menjadi dasar keimanan Kristen tentang kesucian hati, ternyata hanya sepucuk surat dari Saulus. Bukan perkataan Yesus. Yesus sendiri tidak pernah mengatakan itu. Ini adalah bentuk penyesatan.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Dimanakah penyesatannya jika Kitab Ibrani ditulis oleh Rasul Allah, Paulus? Apakah dikatakan penyesatan juga jika Al-Quran ditulis oleh Rasullullah Muhammad?Tentu tidak, bukan?
Alkitab adalah Firman Allah yang ditulis oleh berbagai macam orang dari latar belakang yang berbeda. Namun keajaibannya, sekalipun ditulis oleh beberapa orang, namun isinya angat sitematis dan kronologis.
~
Noni
~
Sebelumnya terimakasih atas artikel saudara yang menarik. Saya akan sedikit berkomentar, jika saudara admin mengizinkan. Saya orang yang lahir sebagai Muslim, jujur saya berpuasa bukan karena mengharap pahala, atau mengharap masuk surga, melainkan karena memang itu yang saya lakukan sejak kecil. Sehingga secara bawah sadar menjadi sesuatu yang alamiah bagi saya.
Walau begitu saya tidak pernah bolong sekalipun dalam berpuasa ramadhan sejak SD hingga sekarang. Terlebih lagi saya tidak pernah merasa dirugikan. Intinya saya berpuasa karena sudah tertancap perasaan suka, dan sepertinya akan menjadi tekanan batin bagi saya jika harus batal puasa walau sakit sekalipun.
~
Saudara Veri Danial,
Terimakasih atas respon positif saudara. Penjelasan saudara cukup menarik, karena itu jangan ragu untuk menuliskan komentar dalam situs ini. Kami berterimakasih atas kesediaan saudara membaca artikel dan memberikan tanggapan. Silakan memberikan komentar lagi, juga pada artikel kami lainnya.
Pengalaman saudara merupakan pengalaman umum yang juga dialami oleh setiap manusia. Berawal dari ketaatan melakukan puasa, kemudian menjadi habit atau kebiasaan. Lama kelamaan menjadi sebuah kebutuhan. Karena itu kebutuhan tersebut akan terpuaskan setelah mentaati puasa. Seiring dengan kematangan jiwa seseorang, ia akan melakukan penilaian tentang makna dan tujuan berpuasa. Menurut saudara apa hakikat dari berpuasa? Adakah harapan akan sesuatu yang lebih tinggi daripada sekedar kebiasaan beragama?
~
Noni
~
Wahyu,
Bukti sudah ditunjukan iblis ingin menjadi allah, karena gagal maka ia bertujuan lain, ingin menyesatkan semua manusia agar menjadi pendampingnya. Bagaimana allah Islam? Benar, ia juga menyesatkan semua manusia, sehingga manusia akan menjadi pendamping allah Islam, seperti Qs 19:71.
Joko,
Tuhan sudah tahu Adam dan Hawa sudah jatuh dalam dosa, sehingga Ia mendatangi mereka. Tapi Ia tidak mencari mereka, karena Ia sudah tahu dimana mereka. Seperti yang aku katakan pada saudara Wahyu, apakah iblis adalah allah Islam sendiri? Mengapa ia menyesatkan manusia?
Gandhi,
Sudah dibahas di link lain bahwa Paulus utusan Yesus menurut Al-Quran. Waktunya saudara jelaskan puasa menurut golongan saudara?
~
Saudara Jesus Park,
Tujuan puasa bagi umat Mulim adalah untuk membersihkan hati yang penuh dosa dan mengharapkan mendapatkan pahala agar dapat masuk surga-Nya. Namun apakah dengan puasa di bulan Ramadan dapat membersihkan hati yang penuh dosa?
Sebab hanya Isa Al-Masih yang berkuasa membersihkan dan melunasi doa manusia.
~
Noni
~
Yesus tidak dapat melunasi membersihkan hati semua manusia. Mengapa ? Karena dia nabi yang rasis. Dia diutus untuk kaum Israel saja. Itu pengakuan dari mulutnya sendiri. Kami tidak percaya dari mulut siapapun yang mengganti ucapan Yesus itu. Apakah kamu sudah keluar dari ajaran Yesus?
Kalau kamu mengikuti Yesus maka kamu harus melakukan hukum Taurat melebihi kelakuan ahli Taurat dan orang Farisi agar masuk sorga. Ini ucapan dari Yesus. Tapi umat Kristen hanya mengikuti ajaran Paulus. Hebat ya Paulus bisa mengalahkan ajaran Yesus bagi dunia Kristen. Puasa kami tidak diatur Paulus. Puasa kami diatur oleh Allah, Tuhan semesta alam. Perjanjian Lama juga mewajibkan puasa. Ini ajaran para nabi.
~
Saudara Zulkifli,
Kami berterimakasih atas komentar saudara. Baik sekali maksud saudara yang mengingatkan kita untuk berpegang penuh pada ajaran Isa Al-Masih. Tetapi manusia cendrung terjebak dengan ritual lahiriah. Padahal Isa Al-Masih sungguh menekankan kebenaran batiniah. Misalnya orang-orang Farisi, mereka kerap kali dikecam oleh Isa Al-Masih oleh kemunafikan mereka. Isa Al-Masih mengajarkan agar kita memprioritaskan kebenaran batiniah dibandingkan lahiriah.
Apakah saudara bisa memahami perbedaan ibadah lahiriah dan kebenaran batiniah?
~
Noni
~
Bagi kami Muslim berpuasa itu adalah kewajiban. Dalam Perjanjian Lama pun puasa adalah kewajiban. Yesus tidak pernah menghapus puasa yang bagian Hukum Taurat. Kau tidak pernah melakukan ajaran Yesus. Kau umat Paulus. Kau tidak layak mengaku umat Yesus sementara kau menentang Yesus. Kau berputar-putar menyebut Isa menebus dan membersihkan dosa. Padahal tidak satu ayat pun dalam Injil Isa mengatakan dia penebus dosa. Jangan kau tambahi lisan dan ajaran Isa. Kau melebihi Isa. Hebat kau saudari Noni.
Ajaran rasis sekali lagi ajaran rasis Isa itu tidak menyelamatkanmu. Kau bukan kaum Israel. Jangan sesatkan kami Muslim. Jalan ke sorgamu kontroversial, ajaran Isa berbeda 90 derajat dengan ajaran Paulus.
~
Saudara Zulkifli,
Kami senang berdiskusi dengan saudara. Setiap tanggapan saudara adalah peluang bagi kami menjelaskan kebenaran. Bukan untuk menyesatkan, tetapi kami memberitakan kabar baik bagi saudara. Mengenai penebusan dosa oleh Isa Al-Masih telah dinubuatkan para nabi. Itu sebabnya nenek moyang kita menyembelih hewan korban untuk mengingat janji Allah tersebut. Dan penyembelihan hewan kurban itu digenapi sempurna oleh korban Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih berkata: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku” (Injil, Rasul Besar Matius 26:29).
~
Noni
~
Apakah Injil Matius ditulis oleh Matius? Apakah Injil itu Wahyu langsung dari Allah, sedang Matius hanya menulis saja? Mengapa Injil Matius mayoritas ayatnya bukan ucapan mulut Yesus? Kapan Matius menulis Injilnya? Lalu Matius berani menyebut bahwa ada firman yang disampaikan para nabi akan kehadiran Yesus yang disebut: Orang Nazaret.
Saudari Noni, Kitab-kitab nabi mana saja yang menulis kata ‘Nazaret’ itu? Apakah nama Nazaret pernah ada dalam kitab para nabi tetapi dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Matius mencatut nama Nazaret tanpa bisikan Roh Kudus? Atau yang penting imani saja, begitu? Injil Matius vs Injil yang lain terdapat banyak pertentangan ayat-ayatnya. Saudari Noni tahu itu.
~
Saudara Zulkifli,
Sebagaimana artikel di atas menjelaskan tentang hati yang bersih, demikianlah ketika manusia membaca Kitab Suci, bacalah dengan sikap hati yang benar. Sikap hati yang benar adalah sikap terbuka dan memohon pimpinan oleh Allah untuk dapat memahami dan mentaatinya. Kami mengimani Injil sebab Injil adalah Firman Allah yang hidup. Tidak ada pertentangan didalamnya. Dan tidak ada sesuatu yang dihapus untuk ditutupi kebenarannya. Silakan saudara pun membaca Injil.
~
Noni
~
Zulkifli,
Isa rasis itu menurut saudara saja, sedangkan menurut allah Islam tidak. Saudara sering menentang ajaran allah Islam. Tidak ada mukjizat di Al-Quran, tapi saudara memaksa mukjizat angka 19. Jadi Isa sudah mengajarkan kasih, tidak mungkin ajaran kasih hanya berlaku untuk bangsa Yahudi, bukan? Saudara sudah menyesatkan Muslim yang taat Al-Quran.
Apakah saudara mengikuti ajaran puasa dari allah Islam? Saudara menyesatkan lagi, karena allah Islamlah yang mengikuti ajaran puasa Al-Quraisy, Diriwayatkan Aisyah: “Quraisy pada zaman jahiliyah biasa berpuasa pada hari asyura, maka Rasulullah memerintahkan (muslim) untuk melaksanakannya pula hingga datang kewajiban shaum Ramadhan”. (HR. Bukhari, 1893)
~
Sebelum ada mendakwah sebaiknya ada pelajari dulu cara penafsiran ayat yang benar . Kalau anda cuma membaca terjemahan ayat Al-Quran dan penafsiran yang salah, anda jadi gagal faham. Dari sekian banyak komentar saya lihat anda tidak menyelesaikan hanya menambah soal-soal yang baru.
Bagi kami umat Muslim diterimanya puasa atau tidaknya puasa kami biar lah Allah yang menentukan Bagi kami semua hanya lah milik Allah dan kami hanya mengikuti perintah-Nya. Jadi saudara tidak perlu menakar keimanan kami.
~
Saudara Oji,
Terimakasih atas masukan yang saudara berikan. Tentu kami perlu lebih banyak mempelajari tentang Islam dan Al-Quran. Karena itu kami sangat senang untuk berdiskusi dengan saudara-saudara Muslim.
Umat Muslim tentu memiliki tujuan mengapa berpuasa. Tentunya umat Muslim menghendaki agar puasanya dan amal ibadahnya diterima oleh Allah. Namun Allah melihat hati manusia. Allah akan menerima umat yang memang hatinya telah bersih. Apalah gunanya berpuasa jika masih memiliki hati yang kotor karena dosa.
Karena itulah Allah memberikan rahmat-nya melalui Isa Al-Masih yang telah melunasi semua hutang dosa manusia. Isa telah membersihkan hati yang kotor akibat dosa.
Apakah saudara berkenan bila Isa Al-Masih membersihkan hati saudara dan memberikan rahmat keselamatan bagi saudara? Jika berkenan kita bisa berdiskusi bersama. Si;lakan menghubungi SMS / WA 0812-8100-0718
~
Noni
~
Siapa Isa Al-Masih?
~
Saudara Edi,
Terimakasih untuk pertanyaan saudara. Pertanyaan yang baik sekali sebab pertanyaan itu membawa kita kepada penyelidikan tentang siapakah kita dan siapakah Allah. Kita adalah manusia yang telah berdosa. Karena itu kita pantas menerima neraka kekal.
Hal itu karena keadilan Allah. Namun Allah itu juga pengasih dan Dia tahu bahwa manusia tidak dapat melunasi aib najis dosanya. Karena itulah Dia menjadi manusia, sehingga manusia dapat mengenal Allah yang benar. Isa Al-Masih berkata: “Aku dan Bapa (Allah) adalah satu” (Inji, Rasul Besar Yohanes 10:30). Apakah saudara mau menerima keselamatan yang diberikan oleh Isa Al-Masih? Baca juga artikel kami di https://tinyurl.com/ycpef5r2
~
Noni
~
Siapa Isa Al-Masih? Dan siapa Yesus Kristus? Apakah mereka 2 orang yang berbeda?
Jangan kau mencampuradukkan agama Islam & agama lain (termasuk Kristen & Katolik)
Lakum Dinukum Waliyyadim
“Bagimu Agamamu Bagiku Agamaku”
Bagi kami Muslim Al-Quran Dan Injil adalah Kitab yang berbeda
Dalam Al-Quran Isa adalah Nabi/Rasul. Sedangkan di Injil Isa adalah Tuhan. Dikarenakan Injil Sekarang Berbeda Dg Injil Dahulu Di Zaman Nabi Isa
Injil Sekarang Injil yang ditulis oleh 4 orang yang berbeda yaitu :
1. Matius
2. Markus
3. Lukas
4. Yohanes
Jangan kau menyesatkan kami umat Islam denga pernyataanmu di atas
Kau ini lebih banyak menerangkan dengan sisi Kristen bukan Islam
Website ini menyesatkan bagi Muslim.
~
Saudara Alan,
Ada perbedaan antara Isa Al-masih dalam Al-Quran dan Yesus Kristus dalam Kitab Taurat dan Injil. Dalam Al-Quran Isa hanya nabi biasa. Namun dalam Kitab Injil dikatakan dengan jelas Yesus tidak diciptakan. Ia adalah Firman Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14) dan kedatangan isa telah diramalkan oleh para nabi ribuan tahun sebelumnya. Hal ini tertuli dalam Kitab Taurat.
Tetapi jika umat Muslim mengkaji lagi Al-Quran, Isa memiliki kedudukan lebih dari sekedar nabi. Sebab Isa dikatakan terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45). Bukankah hanya Allah saja yang memiliki kuasa sebagai yang terkemuka di akhirat?
Jika saudara ingin lebih mengenal siapa Isa Al-Masih/Yesus Kristus, silakan menghubungi SMS/ WA 0812-8100-0718 kita dapat berdiskusi bersama.
~
Noni
~
Matius 4:2 (TB) “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus”.
Sejak zaman Alkitab PL puasa menjadi kewajiban, “agar berpuasa yang (Allah) Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
(Yesaya 58:6).
Jadi mengapa Yesus harus berpuasa yaitu untukmenggenapi sebuah tradisi orang Israel. Ia ingin menunjukkan bahwa Ia seorang manusia yang lahiriah. Puasa yang dilakukan bukan tanggung 40 hari tapi makan dan minum, dan puasa yang Ia lakukan tercatat hanya sekali, tidak berulang-ulang. Hal ini menunjukkan bahwa Ia Allah yang menjelma sebagai manusia.
~
Saudara Yawa Tel,
Benar sekali bahwa Yesus berpuasa sebagai bagian dari tradisi Yahudi dan bukan hanya karena tradisi tetapi Yesus berpuasa untuk menunjukan siapa diri-Nya.
Sebab saat iblis menggoda Yesus saat ia berpuasa, iblis tidak tahu siapa Yesus bahwa Yesus adalah Allah. Sebab iblis sangat terbatas untuk bisa melihat Allah dalam kedudukan-Nya sebagai manusia . Dan iblis tidak berhasil menggoda Yesus.
~
Noni
~
Saran saya admin jangan membahas puasa deh. Maluuu. ajaran Paulus gak ada puasa kan? Yesus saja puasa, kalian ko gak puasa? Puasa itu riil ibadah pribadi langsung denang Allah. Bisa saja Muslim pura-pura puasa dihadapan manusia. Tapi dihadapan Allah tak bisa berpura-pura.
Dengan puasa yang jelas perintah dan tujuannya Muslim mendapat nilai melaksanakan perintah Allah dan Allah yang akan menganjarnya. Ajaran yesus berpuasa saja tidak kalian laksanakan, bagaimana mau punya hati yang bersih?
~
Saudara Gandhi,
Menarik sekali membahas topik tentang berpuasa. Umat Muslim menjalankan puasa secara bersamaan dalam bulan tertentu sehingga diketahui banyak orang. Namun pengikut Isa, umat Nasrani juga menjalankan puasa. Namun umat Nasrani saat bepuasa tidak diketaui orang lain
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Injil, Rasul Besar Matius 6:16-18). Dan Paulus mengajarkan dan meneruskan apa yang Isa ajarkan.
Puasa sangat baik dilakukan, namun apakah dengan berpuasa manusia sanggup membersikan hatinya dari dosa? Ternyata tidak. Sebab hanya Allah yang sanggup membersihkan dosa manusia. Llau bagaimana cara saudara Gandhi membersihkan hati saudaran yang berdosa?
~
Noni
~
Kafir Islam nggak kenal Kristus. Kamu Kafir kok membahas Islam. Kalau kamu sudah hafizh Al-Quran dan hadist baru dialog . Kalau cuma modal copas google kamu pengikut jin, setan dajjal. Teruskan menjadi kafir
~
Saudara Mikiy,
Terimakasih tanggapannya. Setahu kami, yang dikatakan kafir adalah mereka yang tidak mengakui Allah Sang Pencipta dan menolak keberadaan-Nya serta Firman-Nya.. Namun kami tidak tersinggung saudara katakan kafir, sebab kami tidak merasa sebagai orang kafir.
Apakah ada aturan dalam Al-Quran bahwa umat di luar Islam tidak boleh belajar tentang Islam?Kmai memang bukan ahli atau hafiz, tapi kami sangat senang mempelajari Al-Quran. Jika saudara berkenan menjadi teman diskusi kami sangat senang.
~
Noni