Dalam berbagai kepercayaan, waktu puasa adalah masa baik. Banyak orang puasa dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.
Mukmin percaya waktu puasa sangat istimewa. Puasa menjadi bentuk untuk menyucikan hati.
Namun, apakah dengan menahan diri selama satu bulan cukup? Benarkah menahan lapar dan haus selama satu bulan dapat menyucikan hati? Apakah berpuasa cukup untuk mendekatkan diri kepada Allah? Sampaikan pendapat Anda di sini.
Tujuan Puasa Untuk Hati yang Bersih
Mukmin percaya salah satu tujuan utama ibadah puasa adalah hati yang bersih agar tumbuh ketakwaan. Takwa adalah bersikap benar untuk mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Mukmin berharap dengan puasa dapat melatih seseorang untuk kuat, sabar, dan tabah. Juga, menahan diri dari kejahatan dan berusaha menyucikan hati untuk selanjutnya.
Tujuan puasa ini sangatlah baik. Namun, apakah manusia dapat mencapainya? Apakah puasa sanggup menyucikan hati manusia secara kekal?
Banyak niat baik dalam hati manusia yang tidak terlaksana. Niatnya baik namun bisa khilaf. “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan akan tetapi tidak meraihnya”
(Ibnu Mas’uud radhiallahu ‘anhu). Dengan sifat seperti ini, tentu sulit untuk menyucikan hati manusia secara kekal, bukan?
Masalah Penyucian Hati Manusia
Untuk mencapai tujuan puasa yaitu hati yang bersih, sangatlah sulit. Perbuatan baik manusia terbatas. Dosa manusia sangatlah banyak.
Ibadah manusia tidak sempurna. Seringkali kita ingin untuk mencapai hidayah namun tidak berhasil.
“Betapa banyak orang yang puasa, yang ia dapatkan dari puasanya hanya lapar dan haus. Dan betapa banyak orang yang shalat malam, yang ia dapatkan dari shalatnya hanyalah begadang“ (Diriwayatkan oleh Ahmad dari hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu secara marfu’).
Kadang kita hanya bisa beribadah menahan lapar jasmani saja. Sangat sulit untuk menguasai hasrat dalam hati. Manusia kadang khilaf, tidak mungkin membersihkan hati. Hubungi kami jika Anda juga merasakannya.
Satu-satunya Cara Membersihkan Hati
Karena hal ini maka Isa datang untuk menolong manusia yang berada dalam dosa. Isa Al-Masih sanggup membersihkan hati manusia.
“Kristus [Isa Al-Masih], . . . akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” (Injil, Surat Ibrani 9:14).
Jika kita percaya kepada Isa maka Ia akan membersihkan hati kita. Isa adalah pertolongan bagi manusia menuju selamat.
Karena itu mari kita datang kepada Isa untuk mendapatkan hati yang bersih. Kita akan mendapat kekuatan untuk hidup benar karena pertolongan kasih-Nya. Isa sanggup menolong untuk menyucikan hati kita!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kira-kira tujuan puasa utama apa bagi Saudara?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa ibadah manusia ada batasannya, jauh dari sempurna? Jelaskan jawaban Saudara.
- Pernahkan Saudara mendengar Isa Al-Masih bisa menyucikan hati manusia? Jelaskan jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Pengertian Puasa Ramadan Yang Benar?
- Bagaimana Mendekatkan Diri Kepada Allah pada Bulan Puasa?
- Apakah Allah Menerima Puasa Kita?
- 3 Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Hamba Allah mengatakan
~
Dear Admin,
Terimakasih atas artikel Anda yang malah membantu dalam pemahaman tentang Kasih Allah. Pertanyaan saya, jika Allah itu kasih, mengapa kemudian Dia tidak bisa mengampuni malaikat yang telah memberontak terhadap-Nya (Iblis)? Bukankah “Kasih” itu tidak terbatas?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Hamba Allah,
Bersyukur apabila artikel kami bermanfaat bagi saudara. Kami berharap melalui artikel tersebut bukti kasih Allah kepada saudara semakin nyata dalam kehidupan saudara dalam berkat rejeki, perlindungan dan kesehatan.
Mengenai kasih Allah itu dalamnya tidak terselami oleh manusia dan tidak dapat dirumuskan bahkan oleh defenisi kasih itu sendiri. Begitu juga dalam hubungannya dengan Iblis. Dalam hal ini bukan kasih Allah yang bermasalah atau kurang kasih terhadap Iblis tetapi Iblis itu sendiri yang bermasalah. Sebab Iblis bukannya tunduk kepada Allah tetapi ingin menjadi Allah. Sehingga Ibli tidak dapat merasakan kasih Allah yang amat besar.
~
Noni
Wahyu mengatakan
~
“Sebab Iblis bukannya tunduk kepada Allah tetapi ingin menjadi Allah.”
Dari maan bisa berasumsi iblis ingin menjadi Allah? Adakah di Injil? Kalau ada, surat apa ayat berapa?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Wahyu,
Nabi Yesaya menulikan tentang ibli yang diebut Bintang Timur yang ingin menjadi seperti Allah.
“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar,
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit,
Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!. Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur” (Taurat, Kitab Nabi Yesaya 14:12-15).
Saat di taman Firdaus iblis menggoda Hawa untuk memakan buah terlarang. Iblis mengatakan pada Hawa bahwa jika Hawa memakan buah itu, ia akan menjadi seperti Allah. Seamua perkataan ibli itu menunjukan ambisinya untuk menjadi seperti Allah. Namun ibli tidak dapat mencapai ambisinya. Karena itu ia selalu berusaha menggoda manusia untuk ikut bersamanya ke dalam kerajaan maut.
~
Noni
joko.S mengatakan
~
Saudaraku Hamba Allah,
Bagaimana jawaban saudara Noni, masih samakan mbulet?
Kristen dan Pengikut Isa tidak paham iblis yang menggoda Adam/Hawa seperti dalam Al- Quran.
Kejadian 3, yang menjerumuskankan Hawa kedalam dosa adalah ular.dan Allah nya tidak tahu. Ketika Adam Hawa ngumpet Allah berjalan sambil teriak cari adam dan hawa baru tahu ya Allah nya Alkitab/TZI. Jadi itulah gambaran mereka terhadap Allahnya? Kayak Bapak dan kita main petak umpet waktu kecil.
Anda belum baca ya Alkitab dan Al-Quran Baru yaitu TZI petunjuk jalan keselamatan kalau mau pulang ke sorga ketemu Bapa.
Wallahu A’lam.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Joko, S.
Benarkah Allah tidak tahu saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa? Tentu saja Allah tahu. Nmaun Allah menciptakan Adam bukan seperti menciptakan robot yang bia diatur seuka hati. Allah memberikan kehendak bebas bagi Adam untuk memilih. Dan Adam memilih untuk tidak taat.
Saudaraku, apakah audara yakin bahwa puasa yang saudara lakukan dapat menjamun saudara untuk masuk surga-Nya dan membersihkan hati saudara dari dosa?
~
Noni
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Surat Ibrani yang menjadi dasar keimanan Kristen tentang kesucian hati, ternyata hanya sepucuk surat dari Saulus. Bukan perkataan Yesus. Yesus sendiri tidak pernah mengatakan itu. Ini adalah bentuk penyesatan.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Dimanakah penyesatannya jika Kitab Ibrani ditulis oleh Rasul Allah, Paulus? Apakah dikatakan penyesatan juga jika Al-Quran ditulis oleh Rasullullah Muhammad?Tentu tidak, bukan?
Alkitab adalah Firman Allah yang ditulis oleh berbagai macam orang dari latar belakang yang berbeda. Namun keajaibannya, sekalipun ditulis oleh beberapa orang, namun isinya angat sitematis dan kronologis.
~
Noni
Veri Danial mengatakan
~
Sebelumnya terimakasih atas artikel saudara yang menarik. Saya akan sedikit berkomentar, jika saudara admin mengizinkan. Saya orang yang lahir sebagai Muslim, jujur saya berpuasa bukan karena mengharap pahala, atau mengharap masuk surga, melainkan karena memang itu yang saya lakukan sejak kecil. Sehingga secara bawah sadar menjadi sesuatu yang alamiah bagi saya.
Walau begitu saya tidak pernah bolong sekalipun dalam berpuasa ramadhan sejak SD hingga sekarang. Terlebih lagi saya tidak pernah merasa dirugikan. Intinya saya berpuasa karena sudah tertancap perasaan suka, dan sepertinya akan menjadi tekanan batin bagi saya jika harus batal puasa walau sakit sekalipun.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Veri Danial,
Terimakasih atas respon positif saudara. Penjelasan saudara cukup menarik, karena itu jangan ragu untuk menuliskan komentar dalam situs ini. Kami berterimakasih atas kesediaan saudara membaca artikel dan memberikan tanggapan. Silakan memberikan komentar lagi, juga pada artikel kami lainnya.
Pengalaman saudara merupakan pengalaman umum yang juga dialami oleh setiap manusia. Berawal dari ketaatan melakukan puasa, kemudian menjadi habit atau kebiasaan. Lama kelamaan menjadi sebuah kebutuhan. Karena itu kebutuhan tersebut akan terpuaskan setelah mentaati puasa. Seiring dengan kematangan jiwa seseorang, ia akan melakukan penilaian tentang makna dan tujuan berpuasa. Menurut saudara apa hakikat dari berpuasa? Adakah harapan akan sesuatu yang lebih tinggi daripada sekedar kebiasaan beragama?
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Wahyu,
Bukti sudah ditunjukan iblis ingin menjadi allah, karena gagal maka ia bertujuan lain, ingin menyesatkan semua manusia agar menjadi pendampingnya. Bagaimana allah Islam? Benar, ia juga menyesatkan semua manusia, sehingga manusia akan menjadi pendamping allah Islam, seperti Qs 19:71.
Joko,
Tuhan sudah tahu Adam dan Hawa sudah jatuh dalam dosa, sehingga Ia mendatangi mereka. Tapi Ia tidak mencari mereka, karena Ia sudah tahu dimana mereka. Seperti yang aku katakan pada saudara Wahyu, apakah iblis adalah allah Islam sendiri? Mengapa ia menyesatkan manusia?
Gandhi,
Sudah dibahas di link lain bahwa Paulus utusan Yesus menurut Al-Quran. Waktunya saudara jelaskan puasa menurut golongan saudara?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Jesus Park,
Tujuan puasa bagi umat Mulim adalah untuk membersihkan hati yang penuh dosa dan mengharapkan mendapatkan pahala agar dapat masuk surga-Nya. Namun apakah dengan puasa di bulan Ramadan dapat membersihkan hati yang penuh dosa?
Sebab hanya Isa Al-Masih yang berkuasa membersihkan dan melunasi doa manusia.
~
Noni
Zulkifli mengatakan
~
Yesus tidak dapat melunasi membersihkan hati semua manusia. Mengapa ? Karena dia nabi yang rasis. Dia diutus untuk kaum Israel saja. Itu pengakuan dari mulutnya sendiri. Kami tidak percaya dari mulut siapapun yang mengganti ucapan Yesus itu. Apakah kamu sudah keluar dari ajaran Yesus?
Kalau kamu mengikuti Yesus maka kamu harus melakukan hukum Taurat melebihi kelakuan ahli Taurat dan orang Farisi agar masuk sorga. Ini ucapan dari Yesus. Tapi umat Kristen hanya mengikuti ajaran Paulus. Hebat ya Paulus bisa mengalahkan ajaran Yesus bagi dunia Kristen. Puasa kami tidak diatur Paulus. Puasa kami diatur oleh Allah, Tuhan semesta alam. Perjanjian Lama juga mewajibkan puasa. Ini ajaran para nabi.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Zulkifli,
Kami berterimakasih atas komentar saudara. Baik sekali maksud saudara yang mengingatkan kita untuk berpegang penuh pada ajaran Isa Al-Masih. Tetapi manusia cendrung terjebak dengan ritual lahiriah. Padahal Isa Al-Masih sungguh menekankan kebenaran batiniah. Misalnya orang-orang Farisi, mereka kerap kali dikecam oleh Isa Al-Masih oleh kemunafikan mereka. Isa Al-Masih mengajarkan agar kita memprioritaskan kebenaran batiniah dibandingkan lahiriah.
Apakah saudara bisa memahami perbedaan ibadah lahiriah dan kebenaran batiniah?
~
Noni
Zulkifli mengatakan
~
Bagi kami Muslim berpuasa itu adalah kewajiban. Dalam Perjanjian Lama pun puasa adalah kewajiban. Yesus tidak pernah menghapus puasa yang bagian Hukum Taurat. Kau tidak pernah melakukan ajaran Yesus. Kau umat Paulus. Kau tidak layak mengaku umat Yesus sementara kau menentang Yesus. Kau berputar-putar menyebut Isa menebus dan membersihkan dosa. Padahal tidak satu ayat pun dalam Injil Isa mengatakan dia penebus dosa. Jangan kau tambahi lisan dan ajaran Isa. Kau melebihi Isa. Hebat kau saudari Noni.
Ajaran rasis sekali lagi ajaran rasis Isa itu tidak menyelamatkanmu. Kau bukan kaum Israel. Jangan sesatkan kami Muslim. Jalan ke sorgamu kontroversial, ajaran Isa berbeda 90 derajat dengan ajaran Paulus.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Zulkifli,
Kami senang berdiskusi dengan saudara. Setiap tanggapan saudara adalah peluang bagi kami menjelaskan kebenaran. Bukan untuk menyesatkan, tetapi kami memberitakan kabar baik bagi saudara. Mengenai penebusan dosa oleh Isa Al-Masih telah dinubuatkan para nabi. Itu sebabnya nenek moyang kita menyembelih hewan korban untuk mengingat janji Allah tersebut. Dan penyembelihan hewan kurban itu digenapi sempurna oleh korban Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih berkata: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku” (Injil, Rasul Besar Matius 26:29).
~
Noni
Zulkifli mengatakan
~
Apakah Injil Matius ditulis oleh Matius? Apakah Injil itu Wahyu langsung dari Allah, sedang Matius hanya menulis saja? Mengapa Injil Matius mayoritas ayatnya bukan ucapan mulut Yesus? Kapan Matius menulis Injilnya? Lalu Matius berani menyebut bahwa ada firman yang disampaikan para nabi akan kehadiran Yesus yang disebut: Orang Nazaret.
Saudari Noni, Kitab-kitab nabi mana saja yang menulis kata ‘Nazaret’ itu? Apakah nama Nazaret pernah ada dalam kitab para nabi tetapi dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Matius mencatut nama Nazaret tanpa bisikan Roh Kudus? Atau yang penting imani saja, begitu? Injil Matius vs Injil yang lain terdapat banyak pertentangan ayat-ayatnya. Saudari Noni tahu itu.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Zulkifli,
Sebagaimana artikel di atas menjelaskan tentang hati yang bersih, demikianlah ketika manusia membaca Kitab Suci, bacalah dengan sikap hati yang benar. Sikap hati yang benar adalah sikap terbuka dan memohon pimpinan oleh Allah untuk dapat memahami dan mentaatinya. Kami mengimani Injil sebab Injil adalah Firman Allah yang hidup. Tidak ada pertentangan didalamnya. Dan tidak ada sesuatu yang dihapus untuk ditutupi kebenarannya. Silakan saudara pun membaca Injil.
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Zulkifli,
Isa rasis itu menurut saudara saja, sedangkan menurut allah Islam tidak. Saudara sering menentang ajaran allah Islam. Tidak ada mukjizat di Al-Quran, tapi saudara memaksa mukjizat angka 19. Jadi Isa sudah mengajarkan kasih, tidak mungkin ajaran kasih hanya berlaku untuk bangsa Yahudi, bukan? Saudara sudah menyesatkan Muslim yang taat Al-Quran.
Apakah saudara mengikuti ajaran puasa dari allah Islam? Saudara menyesatkan lagi, karena allah Islamlah yang mengikuti ajaran puasa Al-Quraisy, Diriwayatkan Aisyah: “Quraisy pada zaman jahiliyah biasa berpuasa pada hari asyura, maka Rasulullah memerintahkan (muslim) untuk melaksanakannya pula hingga datang kewajiban shaum Ramadhan”. (HR. Bukhari, 1893)