Bagaimana jika Anda tidak mampu memenuhi kewajiban puasa? Bagaimana jika “hutang” menebus khilaf puasa menumpuk?
Bukankah banyak godaan bisa membatalkan puasa Ramadan? Artikel ini akan menjawab ketakutan Mukmin yang merasa berat memenuhi kewajiban puasa.
Inilah juga pergumulan Pak Abdul (nama alias). Penulis bertemu Pak Abdul saat naik taksinya bertepatan pada bulan puasa. Perjalanan panjang dan macet di Ibu Kota membuat kami banyak bercakap-cakap.
Pak Abdul menceritakan kegelisahannya. Ia ingin hidup soleh, namun sulit. Berikut ini parafrasa dari percakapan kami.
Banyaknya Tantangan Mengakibatkan Batal Puasa Ramadan
(P = Penulis ; A = Pak Abdul)
P: “Apakah bapak menjalankan puasa?”
A: “Alhamdulillah hari ini iya. Namun tidak selalu berhasil.”
P: “Apa saja yang membatalkan puasa Ramadhan?”
A: “Yang jelas seperti tidak boleh makan dan minum. Namun intinya tidak boleh memasukan apapaun ke dalam diri kita. Termasuk saat minum obat, pengobatan ambeien. Juga yang berat adalah pantangan merokok.”
Pak Abdul melanjutkan: “Di samping itu secara umum kita perlu tahan godaan. Tidak boleh marah dan bicara kotor. Untuk pria perlu tahan dari melihat wanita. Sedang bagi wanita batal saat datang bulan.”
P: “Bagaimana jika batal, misalnya sakit atau datang bulan?”
A: “Jika batal, kami wajib menggantinya dengan berpuasa pada hari lain.”
P: “Apa saja tantangan terberat bapak selama ini?”
A: “Banyak, semua merupakan tantangan. Namun, salah satunya adalah pantangan berhubungan dengan isteri saat puasa. Hal ini sulit bagi supir taksi yang kadang jam kerja siang, kadang malam.”
A: “Pantangan ini juga memiliki sanksi yang paling berat. “. . . Seorang laki-laki datang menghadap Nabi . . . ‘Saya telah menggauli isteriku di siang hari pada bulan Ramadhan.’ . . . ‘Sanggupkah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut?’ . . . ‘(atau) memberi makan kepada enam puluh orang miskin?’” (HR. Muslim).
P: “Apakah bapak sanggup melakukan semua hal itu?”
A: “Sangat sulit, namun saya coba semampunya saja.”
Apakah Anda pernah merasakan pergumulan seperti yang Pak Abdul rasakan? Takutkah Anda akan banyak hal yang membatalkan puasa Ramadhan? Kadang karena kelemahan manusia, misalnya khilaf. Namun, kadang juga karena faktor eksternal, misalnya sakit atau datang bulan.
Jika terjadi maka ada “hutang” puasa yang wajib diganti. Namun bagaimana jika menumpuk? Akankah Allah menerima ibadah yang tidak sempurna?
Allah Mengerti Pergumulan Manusia
Niat manusia menjalankan ibadah adalah baik. Tetapi, Anda mengerti manusia penuh kelemahan. Sulit bisa sempurna dalam ibadah.
“. . . tidak seorang pun dapat dibenarkan di hadapan Allah hanya dengan memenuhi tuntutan hukum-hukum-Nya, sebab makin banyak pengetahuan kita tentang hukum-hukum itu, makin jelas kelihatan bahwa kita tidak mematuhinya” (Injil, Roma 3:20 FAYH).
Ibadah manusia ada batasannya. Bukankah semua manusia pasti penuh dosa dan salah? Bahkan jika Anda mampu melakukan puasa sempurna, apakah ada jaminan surga?
Pertolongan Allah Bagi Kelemahan Manusia
Allah menyediakan jalan bagi manusia melalui Isa Al-Masih. “Ya, semua orang telah berdosa; semuanya tidak memenuhi harapan Allah yang mulia. Namun sekarang Allah menyatakan kita “tidak bersalah”, bila kita mempercayai Yesus Kristus [Isa Al-Masih] yang, karena kebaikan-Nya, menghapuskan dosa kita dengan cuma-cuma” (Injil, Roma 3:23-24 FAYH).
Manusia mendapat keselamatan bukan karena ibadah puasa sempurna. Melainkan karena pernyataan kasih Allah melalui Isa. Dengan percaya Isa Al-Masih kita bisa mendapatkan rahmat Allah.
Anda maupun Pak Abdul tidak perlu takut walau masih penuh kelemahan. Isa Al-Masih menghapus dosa manusia bila kita percaya kepada-Nya. Selanjutnya Anda dapat hidup benar karena bersyukur atas anugerah-Nya.
Mari mengimani Isa Al-Masih!
Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai banyaknya peraturan yang bisa membatalkan puasa Ramadhan?
- Bagaimana pendapat Saudara jika orang tidak mampu menggenapi kewajiban menebus puasa?
- Allah mengerti kelemahan manusia dan menyediakan jalan keselamatan melalui Isa Al-Masih. Sampaikan pandangan Saudara mengenai pernyataan ini.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Saya Mencari Niat Puasa Ramadhan Yang Benar
- Apakah Pengertian Puasa Ramadan yang Benar?
- Takut Amal Tidak Diterima Allah? Itu Ada Solusinya!
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Banyak Peraturan Membatalkan Puasa Ramadan, Mampukah Menunaikannya?” silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
https://ahmadiyah.id/pustaka/artikel/nubuatan-tentang-nabi-muhammad-dalam-bible
~
Saudara Si Gagah,
Terimakasih untuk link yang saudara bagikan. Kami berharap saudara pun membaca artikel kami di atas. Jika saudara tidak keberatan, berikanlah komentar atau tanggapan atas artikel diatas. Artikel diatas sangat relevan dengan pengalaman umat Muslim pada hari-hari ini. Tentu saudara juga memiliki pengalaman serupa. Lalu bagaimana saudara, mampukah menunaikan puasa tersebut?
~
Noni
~
Saudaraku Pengikut Isa,
Anda puasa tidak? Sedangkan Isa Al-Masih puasa tidak? Aturan dan tata cara berpuasa diajari tidak?
Anak usia dibawah 10 tahun saja bisa melaksanakan puasa dengan baik padahal tidak punya pengetahuan tentang puasa? Demikian pula Muslim dewasa. Berpuasa tanpa banyak bertanya dan berdebat.
Samina wa ato’na kami taat kepada perintah Allah. lilahi ta Allah semua karena Allah.
Allah dan Rosul perintahkan pasti ada kebaikan dalam amalan tersebut dan ternyata ilmu pengetahuan semakin jelas memberikan info bahwa manfaat dan hikmah puasa bagi manusia sangat besar sekali!
Haus dan lapar menjadikan berbuka puasa sangat nikmat! Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko S.,
Kami setuju dengan saudara bahwa puasa itu memiliki banyak manfaat baik. Perlu saudara ketahui bahwa berpuasa itu sudah dilakukan oleh umat manusia jauh sebelum lahirnya Islam. Sebab Islam baru lahir pada abad ke-7 sesudah masehi.
Adapun puasa yang dilakukan umat Muslim saat ini adalah hasil adopsi dari kebiasaan berpuasa umat Yahudi dan Nasrani. Namun jika umat Muslim tidak mengetahui fakta ini maka mereka akan mengalami kerugian dan kesalahpahaman. Sehingga mengira umat lain tidak berpuasa. Nah, kembali kepada esensi dari berpuasa, bagaimana saudara dapat memastikan bahwa puasa saudara diterima Allah?
~
Noni
~
Adapun puasa yang dilakukan umat Muslim saat ini adalah hasil adopsi dari kebiasaan berpuasa umat Yahudi dan Nasrani. Namun jika umat Muslim tidak mengetahui fakta ini maka mereka akan mengalami kerugian dan kesalahpahaman. Sehingga mengira umat lain tidak berpuasa. Nah, kembali kepada esensi dari berpuasa, bagaimana saudara dapat memastikan bahwa puasa saudara diterima Allah?
~
Noni
~
Jawaban : Manusia hanya menjalankan puasa. Kepastian diterima atau tidak itu haknya Allah SWT. Bukan pemaksaan seperti yang anda tanyakan
~
Saudara Ronny Santoso,
Sikap pasrah memang terlihat baik. Berpasrah diri kepada Tuhan tentulah harus dimiliki oleh umat. Namun persoalan ibadah puasa diterima atau tidak diterima Allah adalah sesuatu kebenaran yang semestinya diketahui bukan dirahasiakan. Mengapa Allah begitu merahasiakannya, kalau hal itu adalah hal yang baik?
Jadi hal ini menunjukan bahwa agama tidak mengetahui seluruhnya tentang Allah. Percayalah bahwa agama tidak dapat memperkenalkan Allah yang sebenarnya, tetapi hanya satu sisi lainnya saja. Jadi bagaimana menurut saudara, apakah dengan berpuasa dari tahun ke tahun memberikan suatu pengalaman rohani atau tidak?
~
Noni
~
Allah mengerti kelemahan manusia dan menyediakan jalan keselamatan melalui Isa Al-Masih. Sampaikan pandangan Saudara mengenai pernyataan ini.
Pernyataan
:
Memang Alloh SWT mengetahui kelemahan manusia, dan jalan keselamatan Muslim adalah Islam. Silakan saudara mencari jalan keselamatan melalui Isa Al Masih. Karena menurut pemahaman kami Muslim adalah Isa Al Masih sebagai Nabi/Rasul yang kedudukannya sama dengan Nabi-nabi yang lain, yaitu menyampaikan ajaran Tauhid.
~
Saudara Ronny Santoso,
Terimakasih telah berbagi pandangan saudara. Jika Isa Al-Masih sama kedudukannya dengan nabi lainnya, mengapa Isa dikatakan seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45)? Dan Isa juga akan datang kelak sebagai Hakim yang Adil untuk menghakimi manusia. Lalu Isa juga dikatakan Kalimatullah/ Firman Allah. Sebab Isa tidak diciptakan. Isa ada karena Firman Allah. Isa adalah firman Allah yang menjadi manusia
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita…” (Injil, Raul Besar Yohanes 1:1,14).
Jadi jelas bahwa fakta-fakta di atas membuktikan bahwa Isa bukan nabi biasa seperti nabi lainnya. Maukah saudara mengenal Ia Al-Masih lebih dalam lagi? Agar saudara mengenal siapa Isa sesungguhnya.
~
Noni
~
Saudaraku,
Pengikut Isa Al-Masih mengaku pengikut tapi tidak mengikuti yang diikuti? Pengikut Isa Al-Masih merasa Tuhan Allah nya nyata bisa dilihat padahal Isa Al-Masih sendiri tidak pernah mengaku diri-Nya Allah.
Semua agama tidak pernah melihat Tuhannya. Hanya gambar tuhannya saja. Yang katanya pernah melihat Allah itu Isa Al-Masih tapi juga tidak menjelaskan gambaran Allah Bapa di sorga seperti apa? Apa juga seperti manusia Isa Al-Masih? Muslim mengimani Isa Al-Masih juga Nabi sebelumnya dan mengikuti Al Quran dan rosulnya. Artinya Muslim untung dua kali mengikuti Isa Al-Masih masuk sorga dan mengikuti Mohammad masuk sorga, kalau pun yang satu salah masih masuk sorga. Gimana dengan Pengikut Tuhan manusia?
~
Saudara Joko, S.
Mungkin saudara mengetahui ada pepatah Tiongkok kuno yang menyatakan bahwa kerajinan tangan manusia dapat menjadi penghalang baginya melihat kebenaran. Kisahnya, seorang tukang kayu yang hebat telah membuat pintu yang bagus dan kokoh. Dia begitu terpesona dengan hasil karyanya dan dari waktu ke waktu dia begitu berfokus menambal, memperbaiki jika ada yang mulai rusak. Pikiranya telah mengobsesinya.
Demikian juga saudara mengatakan bahwa saudara mengimani Isa Al-Masih pula. Itu baik, namun isi dari iman tersebut sayangnya berasal dari buah pemikiran saudara. Bukan berasal dari Injil Isa Al-Masih. Demikianlah tukang kayu tersebut, akhirnya menyadari bahwa pintu buatannya itu telah keropos dan pintu tetangganya yang sudah lebih baik dan indah. Apakah saudara mau menerima Isa Al-Masih sebagaimana Isa Al-Masih telah berkorban bagi saudara?
~
Noni
~
Urus keperluan agamamu sendiri. Ngapain repot ngurus agama orang lain. Nampak sekali kalau situs ini menghasut antar agama.
~
Saudara Abdul,
Tentu saja tidak ada faedahnya jika kita mengurusi uruan orang lain. Namun kami tidak mengurusi urusan orang lain. Kami hanya menyampaikan fakta kebenaran yang dapat menyelamatkan umat manusia. Bahwa Allah telah memberikan rahmat-Nya untuk menyelamatkan umat manusia.
Karena itulah malaikat Allah berkata, “Sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:…Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
Isa Al-Masih adalah rahmat Allah bagi seluruh umat manusia.. Sebab Isa datang untuk memberikan keselamatan dan melunai semua hutang dosa manusia sehingga manusia bebas dari hukuman kekal akibat dosanya. Maukah saudara menerima rahmat Allah tersebut?
~
Noni