Siapa pasti masuk surga? Bagaimana menentukannya? Bukankah Allah yang menentukan siapa masuk surga? Mungkinkah Allah sudah memberitahukan siapa-siapa Ia tentukan untuk surga? Email kami jika Anda belum yakin akan masuk surga.
Apakah para pendiri agama seperti: Musa, Budha, Isa, Muhammad, Kong Hu Cu pasti masuk surga? Tokoh yang terkenal karena kepakarannya di bidang tafsir Al-Quran, Prof. Dr. Quraish Shihab, yakin surga tidak terjamin untuk nabinya sendiri.
Ia sama sekali tidak merendahkan nabinya. Pak Q. Shihab hanya menekankan bahwa siapa yang masuk surga merupakan hak prerogatif Allah! Bukankah kita semua setuju bahwa hanya Allah satu-satunya yang menentukan masuk surga?
Mengapa Para Mukmin serta Penganut Agama Lain Ragu-ragu akan Surga?
- Karena kita sadar akan banyaknya dosa kita.
- Karena kita menyadari dosa-dosa di pikiran dan juga dosa-dosa yang kita lakukan secara sembunyi.
- Karena kita sadar amal kita kurang. Nabi Islam sendiri mengatakan tidak seorangpun akan masuk surga karena amalnya (HSM 2412-2414).
- Karena Ia maha-tahu, kita yakin bahwa hanyha Allah yang menentukan siapa masuk surga.
Mengapa Orang Nasrani Yakin Masuk Surga?
Pengikut Isa Al-Masih memegang empat prinsip di atas. Namun, mereka masih yakin akan surga. Mengapa?
- Para Mukmin setiap hari mendoakan nabinya karena ia belum ada di surga. Sesuai dengan hak prerogatif Allah, Isa Al-Masih sudah ada di sana. Semua Mukmin dan Nasrani yakin Isa ada di surga.
- Karena Isa Al-Masih di surga, janji-Nya bahwa para pengikut-Nya akan masuk surga juga, dapat diandalkan.
- Pembersihan dosa wajib sebelum siapapun dapat masuk surga. Pembersihan dan pengampunan dosa sudah terjadi buat orang yang percaya pada Isa Al-Masih (Injil, I Yohanes 1:7; Efesus 1:7).
Nasrani Percaya: Hanya Allah Yang Menenukan Masuk Surga
Perhatikanlah parafrasa ayat suci: “Adalah kehendak Allah supaya semua orang yang percaya kepada Isa Al-Masih memperoleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40. Ayat suci lain yang senada: Matius 25:46; Yohanes 3:16, 6:27, 14:19, I Yohanes 2:25.)
“Siapa masuk surga hak prerogatif Allah.” Jadi, Allah yang menentukan siapa masuk surga. Ia berjanji bahwa siapa percaya pada Isa sebagai Juruselamat-Nya, pasti masuk surga! Umat Kristen juga rindu Muslim ada di surga, menerima janji ini melalui Isa Al-Masih. Email kami jika Anda merasa bahwa seseorang tidak dapat yakin akan masuk surga.
Allah Sangat Ingin Anda Masuk Surga Juga!
“. . . Allah menghendaki supaya jangan ada seorang pun yang binasa. Ia ingin agar semua orang bertobat [dan selamat dari neraka]” (Injil, Surat II Petrus 3:9).
Jadi Allah rindu agar Anda menghindari neraka dan tinggal di surga selamanya. Untuk memungkinkan nasib mulia ini Kalimat Allah, Isa Al-Masih, datang ke dunia. Ia menanggung dosa Anda di kayu salib, yaitu dihukum ganti Anda. Sehingga Anda dapat bebas dari hukuman Allah dan yakin sekarang akan keselamatan kekal!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bolehkah Allah menentukan siapa masuk surga sebelum seseorang meninggal dunia? Jelaskan jawaban Saudara.
- Kita yakin Allah menentukan siapa masuk surga. Kalau Allah mengutus Juruselamat untuk menyelamatkan kita supaya masuk surga, apakah kita akan menolak Juruselamat itu? Silakan menjelaskan jawaban Saudara.
- Mengapa orang yang belum yakin masuk surga tidak segera minta keselamatan dari Isa Al-Masih yang menyediakan keselamatan dan menjanjikan hidup yang kekal bagi mereka yang percaya pada Dia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mukmin dan Nasrani: Yang Menentukan Masuk Surga Hak Allah!” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Tidak Ada “Shalawat Nabi Untuk Isa Al-Masih?”
- Allah Bersifat Rahmat Menjamin Pasti Selamat!
- Selamat Di “Hari Pembalasan” – Bagaimana Kuncinya?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
1.Bolehkah Allah menentukan siapa masuk surga sebelum seseorang meninggal dunia?
Tentu saja, Allah itu pengasih dan penyayang umatnya, namun hanya melalui Yesus Kristus, sesuai firman Allah. Yesus berkata : “Aku adalah jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun dapat datang kepada Allah kecuali melalui aku” (Injil, Yahya 14:6).
2.Dalam Kitab Taurat mencontohkan Nabi Ellia dan Henock masuk sorga. Dalam Injil mencontohkan Yesus Kristus dan orang yang tersalib bersamanya masuk sorga. Adakah kitab lain mencontohkan seperti Taurat dan Injil manusia masuk sorga melalui Allah? Jika tidak ada berpalinglah supaya engkau dan seisi rumahmu masuk sorga. Amin
Syalom
@Luke
~
Saudara Luke,
Tentu saja Allah dapat melakukan apapun juga sesuai kehendak-Nya. Termasuk jika Allah berkehendak memberikan jalan keselamatan bagi manusia melalui Yesus Kristus/Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih memiliki kuasa untuk memberikan hidup kekal di surga. Isa berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”(Injil, Rasul Yohanes 11:25-26).
~
Noni
***
2. Kita yakin Allah menentukan siapa masuk surga. Kalau Allah mengutus Juruselamat untuk menyelamatkan kita supaya masuk surga, apakah kita akan menolak Juruselamat itu?
Tentu saja kita tidak menolak, sebab sorgalah upahnya, namun masih ada manusia mencari Allah lain yang awalnya baik dan akhirnya masuk neraka selama lamanya. Sebab Allah telah berkata waspadalah terhadap nabi-nabi palsu mengataskan nama Allah.
Saudara/i yang terkasih dalam nama Allah melalui Yesus Kristus, marilah kita datang kepada Allah hanya melalui Yesus Kristus. Sebab Dialah Jalan kebenaran dan hidup kekal, tidak seorangpun dapat datang kepada Allah kecuali melalui Yesus Kristus, sebagai Juru selamatmu.
Syalom
@Luke
***
Saudara Luke,
Injil Allah telah menyatakan bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapapun, kecuali di dalam Isa Al-Masih. Itu sebabnya Firman Allah berkata, “…setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15-16).
~
Purnama
~
To: Isa & Al-Quran,
Benar bahwa surga itu hak prerogatif atau hak istimewa yang dimiliki oleh Allah untuk menentukan siapa saja yang berhak masuk surga. Tapi dengan kita mengakui & mengimani Yesus Kristus/Isa Al-Masih sebagai Juruselamat yang telah mati di atas kayu salib dan telah bangkit dari kematian, maka kita beroleh pengharapan bahwa kelak kita dapat masuk surga-Nya. Sorga itu hanya diperuntukkan bagi yang percaya pada Isa Al-Masih atau Yesus Kristus sebagai Juruselamat & menantikan kedatangan-Nya kembali di akhir zaman ini sebagai Hakim yang adil untuk menghakimi seluruh manusia yang berdosa dan untuk memberikan upahnya atas apa yang diperbuatnya selama dia hidup.
~
Saudara Aku Orang Baik,
Sejak awal Allah tentu menghendaki agar semua manusia dapat menikmati surga-Nya. Namun kejatuhan manusia dalam dosa membuat manusia sulit mencapai surga. Sebab hukuman dosa ialah sisksa neraka.
Karena itulah Allah menyediakan jalan agar manusia tetap dapat menikmati surga-Nya yaitu melalui pengorbanan Isa Al-Masih. Sebab Allah tidak pernah menetapkan manusia untuk masuk neraka.
~
Noni
~
Menurut ajaran Muhammad, orang Islam masuk surga apa masuk neraka sudah ditentukan 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi:
“Tαqdir semuα mαkhluk telαh ditentukαn oleh ilαh kitα limα puluh ribu tαhun sebelum penciptααn lαngit dαn bumi.” HR.Ahmαd,6291
Ǫs 33:17, “Siαpαkαh yαng dαpαt melindungi kαmu dαri (tαqdir) ilαh αrαb…”
“Telαh ditentukαn tαqdir kitα αdα yαng kesyurgα dαn αdα yαng ke nerαkα.” HR.Muslim,4786
Manusia di islam hanyalah robot pasrah menjalani taqdirnya, manusia di Islam tidak memiliki kehendak bebas. Taqdir di Nasrani, Gαlαtiα 6:7, “αpα yαng ditαbur…itu jugα yαng…dituαinyα”.
~
Saudara Biangkala,
Terimakasih atas penjelasannya. Benar sekali bahwa dalam Islam takdir manusia telah ditentukan. Naamun Dalam Kitab Taurat, sejak Allah menciptakan manusia, Allah memberuikan manusia kehendak bebas untuk menentukan pilihannya. Manusia tidak diciptakan seperti robot yang dikendalikan sepenuhnya oleh Allah.
Karena itulah saat manusia pertama jatuh dalam dosa, itu karena manusia memilih untuk tidak taat pada Allah.
~
Noni
~
Allah telah memberi petunjuk untuk bisa masuk ke dalam Surga Allah. Dalam Al-Quran dijelaskan tentang syarat masuk surga dengan mengimani Rukun Islam & mengimani Rukun Iman. Apakh kalau kita lakukan semua itu otomatis masuk surga? Tentu tidak, banyak tahapan lagi.
2. Kita mengimani Juru Selamat yaitu dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW yang membawa wahyu-wahyu dari Allah dan meneladani sifat Nabi Muhammad supaya kita dijauhkan dari api neraka.
3. Yang bisa menjamin keselamatan dan di kehidupan kekal adalah Allah, bukan Rasul-rasul. Karena Rasul hanyalah menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan akhlak yang baik dan mendoakan untuk umatnya masuk surga. Walaupn sebagian besar berisi kaum munafik ataupun fasik (Gol.nya penghuni neraka).
~
Saudara Steve,
Hanya Allah saja yang memiliki otoritas untuk menentukan siapa yang bisa masuk surga-Nya. Tidak ada manusia bahkan nabi sekalipun yang bisa menentukan untuk dapat masuk surga atau tidak.
Isa Al-Masih bukan manusia biasa, sebab Isa memiliki kuasa untuk memberikan surga bagi manusia.
Isa berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Artinya hanya melalui Isa Al-Masih manusia dapat mencapai surga.
~
Noni
~
Apa yang tidak boleh dan yang tidak bisa bagi Allah ?
~
Saudara Seto,
Allah Sang Pencipta adalah tidak terbatas. Allah tidak dapat dibatasi oleh apapun juga. Namun manusia ciptaan Allah adalah makhluk yang sangat terbatas.
Apapun dapat Allah lakukan sesuai kehendak-Nya. Allah juga sesuai kehendak-Nya yang merancangkan jalan keselamatan agar manusia yang dikasihi-Nya dapat masuk serga-Nya.
Dalam Kitab Zabur dituliskan, “Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa” (Kitab Mazmur 77:15).
~
Noni
~
Noni,
“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”(Injil, Rasul Yohanes 11:25-26).
Respon: Tentu saja saya percaya. Ungkapan “dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” adalah benar. Itu sebabnya orang percaya yaitu pengikut Yesus sejati tidak akan celaka walaupun meminum racun maut (Mark 16:17-18).
~
Saudara Silau,
Maksud dari ayat yang saudara kutip, “tidak akan mati selama-lamanya” berbicara mengenai kematian kekal/abadi. bukan hanya sekedar mati akibat tepisahnya jiwa dari tubuh manusia.
Kematian yang Isa maksud adalah kebinasaan kekal akibat hukuman kekal di neraka. Inilah kematian selama-lamanya. Isa Al-Masih memiliki kuasa untuk melepaskan mansuai dari kematian kekal ini yaitu hukuman di neraka. Sebab Isa Al-Masih memiliki otoritas untuk memberikan hidup kekal.
~
Noni
~
Staff IDA,
Selamat menyambut Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia.
Tahniah!
Semoga maju jaya, aman sentosa hendak-Nya.
Dari “Group 19 in 1”, Malaysia.
Qs 74:30, Di atasnya sembilan belas.
~
Saudara Silau,
Terimakasih atas ucapan selamat memperingati hari kemerdekaan Indonesia dari saudara. Kami pun selalu mendoakan agar saudara menemukan kedamaian dan kebenaran yang sejati.
~
Noni
~
Dalam dosa, anda tidak memahami. Kadang-kadang orang-orang Kristen memaknai pengertian yang salah terhadap ayat tentang dosa. Padahal dosa yang dimaksud Allah, dosa-dosa yang sudah ditetapkan, makanya ayat Al-Quran jelaskan “tidak ada dosa baginya” lalu kenapa dimaknai semua dosa? Inilah bodohnya orang Kristen tidak paham tentang dosa. Ada yang namanya hukumnya “mubah”, ada yang makruh, ada yang namanya sunnah, wajib. Kita makan, hukumnya mubah, dosa itu kalau tak baca bismillah. Kalau lupa diajarkan. Nabi Adam as melanggar itu karena lupa. Tobatnya diterima tidak? Diterima, syaratnya diturunkan ke bumi dan pisah dengan isteri. Ini syariat buat mereka yang paling enak syariat itu adalah Nabi kita.
~
Saudara Hakkullah,
Kami bertanya kepada sdr. Apakah defenisi dosa menurut Al-Quran? Apa yang sdr maksud dengan kata tidak ada dosa baginya? Kami harap sdr dapat menjelaskan hal itu. Terima kasih.
Bila sdr lihat artikel di atas mengutip pernyataan Quraish Sihab, dalam tafsir Al-Misbah, menjelaskan, “Tidak benar. Saya ulangi lagi tidak benar bahwa Nabi Muhammad sudah dapat jaminan Surga. Nah, surga itu hak prerogratif Allah. Ya tho?” Pertanyaan kami, jika nabi sdr tidak memiliki jaminan ke surga, bagaimana dengan sdr?
~
Purnama
~
Buat Sdr Luke/Noni: (1) JIka Nabi Ellia/Henock sudah lebih dulu ada di Surga , maka berarti ”Yesus Dan Semua Orang Yang Akan Masuk Surga Nanti” hanyalah mendapatkan ”Surga Sisa Nabi Ellia/Henock” saja. Ibaratnya, ”Yesus dan Anda sekalian” dipersilahkan menempati jajaran Kursi di sekitar ”Meja Makan Yang Penuh Dengan Makanan Dan Minuman Yang Lezat” namun disitu telah ada ”Nabi Ellia/Hennock Yang Telah Lebih Dulu Mencicipi Dan Menyantap Hidangan Yang Ada Di Meja ”? Bukankah menurut Anda ”Yesus Adalah Tuhan”? Pantaskah Tuhan mendapatkan ”Surga Sisa Nabi Ellia/Henock” itu? (2) Kenapa Nabi Ellia/Henock masuk Surga terlebih dulu, kenapa bukan ”Nabi Musa Sang Pembawa Taurat”?
~
Saudara Pradjanto,
Apa yang sdr sampaikan adalah anggapan sdr yang dikembangkan menjadi pertanyaan yang membingungkan sdr sendiri. Surga bukan berbicara makan atau minuman, pikiran sdr tentang surga tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Mari fokus pada hal ini, surga itu nyata, dan tempat yang disediakan bagi orang-orang yang percaya dan beriman kepada Allah sejati. Contoh orang yang naik ke surga secara langsung adalah Henock, nabi Elia. Isa Al-Masih berfirman: “Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia [Isa]… Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13, 31). Isa berasal dari surga, dan berkuasa memberikan surga.
Kami bertanya kepada sdr. Mengapa nabi sdr tidak mendapatkan jaminan ke surga? Bagaimana dengan nasib sdr kelak di akhirat?
~
Purnama
~
@Noni
Maksud dari ayat yang saudara kutip, “tidak akan mati selama-lamanya” berbicara mengenai kematian kekal/abadi bukan hanya sekedar mati akibat tepisahnya jiwa dari tubuh manusia. Kematian yang Isa maksud adalah kebinasaan kekal akibat hukuman kekal di neraka. Inilah kematian selama-lamanya.
Res: Jika penghuni neraka mengalami kematian di dalamnya, buat apa Tuhan Yesus masukkan mereka ke neraka? Orang mati (tidak hidup) tidak bisa merasai apa-apa kesakitan/kesengsaraan. Berlainan dengan Al-Quran, penghuni neraka tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup (20:74)’. Al-Quran nampaknya lebih logis dalam menggambarkan penderitaan penghuni neraka!
~
Saudara Silau,
Neraka adalah tempat penghukuman terakhir bagi orang-orang berdosa dan setan, jin, iblis. Jadi, kematian kekal lebih kepada hidup selamanya di neraka. Ini masalah bagi orang berdosa. Kami bertanya kepada sdr. Kemanakah sdr pergi di akhirat, surga atau neraka? Mengapa nabi saudara tidak mendapatkan jaminan surga?
Isa Al-Masih sudah berada di surga, itu sebabnya pengikut-Nya tidak pernah kuwatir janji Isa Al-Masih. Setiap orang yang percaya kepada-Nya terjamin ke surga. Lihatlah firman Isa Al-Masih: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
~
Purnama
~
@Purnama,
1) Kami bertanya kepada sdr. Kemanakah sdr pergi di akhirat, surga atau neraka?
2) Mengapa nabi saudara tidak mendapatkan jaminan surga?
3) Isa Al-Masih sudah berada di surga, itu sebabnya pengikut-Nya tidak pernah kuwatir janji Isa Al-Masih.
Respon:
1) Entah, terserah pada Yang Maha Mengasihani. Itulah makna “Islam” penyerahan diri total pada Ar-Rahman awal dan akhir.
2) Muhammad hanyalah hamba Tuhan yang diamanahkan untuk menyampaikan risalahNya. Jika hamba-hamba Tuhan yang lain tidak dipastikan surga mengapa perlu ada jaminan kepastian bagi Muhammad!
3) Itu di Alkitab anda. Di Al-Quran tempat istirehat anda adalah di Jahannam. Itu jaminan pasti. Tiada ampunan bagi dosa syirik.
~
Saudara Silau,
Menarik sekali tanggapan sdr. Ijinkan kami menanggapinya.
1. Sdr tidak yakin kemana sdr akan pergi di akhirat. Mengapa? Karena Al-Quran tidak memberikan kepastian kepada sdr selain ke neraka (Qs 19:71). Ini takdir Allah SWT bagi sdr dan umat Islam. Apakah benar Allah SWT Pengasih dan penyayang, mengapa sdr tidak dijamin keselamatannya?
2. Hanya nabi Islam yang tidak memiliki jaminan surga, tidak heran sdr pun bingung dengan keselamatan sdr. Nabi-nabi sebelumnya tidak pernah ada yang meminta bantuan kepada para pengikut mereka untuk mendoakan keselamatannya.
3. Dalam Al-Quran pengikut Isa pun mendapat tempat yang pasti (Qs 3:55). Namun, tidak masalah karena Al-Quran adalah untuk umat Islam, bukan untuk pengikut Isa.
~
Purnama
~
Apa yang sdr maksud dengan kata tidak ada dosa baginya?
Respon: Mase begitu saja tak mengerti, kita makan itu hukumnya apa? dosa?. Anda ngaco. Hukum asal “makan” itu mubah. Gauli isteri hukumnya apa? dosa? anda ngaco, hukum asalnya mubah bahkan wajib. Nonton dosa, makan dosa, apa saja semuanya dosa. Qurais Shihab anda percaya. kata anda; manusia semua pasti dosa. Qurais shihab manusia atau bukan?. Kalau bukan, tidak berdosa. Nabi Muhammad saw diberikan wahyu, tidak mungkin salah. Karena yang mengeroksi langsung dari Allah. Itulah namanya Rahmat, dikasih fasilitas yang tidak dimiliki manusia lain. Siapa bilang tidak ada jaminan?. Diperlihatkan langsung surga, kok dibilang tidak ada jaminan.
~
Saudara Hakkullah,
Sepertinya sdr bingung sendiri dengan pendapat sdr. Bila melihat dikomentar sebelumnya sdr mengatakan “Padahal dosa yang dimaksud Allah, dosa-dosa yang sudah ditetapkan, makanya ayat Al-Quran jelaskan “tidak ada dosa baginya'”: Kami harap sdr teliti saat menulis serta ketika membuat pernyataan. Banyak pendapat sdr yang tidak sesuai dengan penjelasan Al-Quran. Kami bertanya kepada sdr. Apakah defenisi dosa menurut Al-Quran?
Sdr perlu tahu, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA adalah seorang cendekiawan Muslim dalam ilmu-ilmu al Qur’an dan salah satu seorang penafsir Al-Quran, juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI. Jadi, adalah tepat mempercayainya dari pada pendapat sdr. Nabi Islam tidak memiliki jaminan surga, berdasarkan Al-Quran (Qs 46:9, 33:56). Jadi, pendapat sdr bertentangan dengan pernyataan Al-Quran.
~
Purnama
~
Syalom, maaf admin pertanyaan saya lari dari topik. Karena admin ada menggunakan kata Nasrani, bukankah Nasrani dengan Kristen itu berbeda?
~
Saudara Emitor,
Sebenarnya kata Nasrani dalam Al-Quran merujuk kepada Pengikut-pengikut Isa Al-Masih. Sedangkan menurut Injil, kata Kristen adalah sebutan bagi mereka yang mengikuti Isa Al-Masih. Jadi, menurut kami kedua kata tersebut adalah sama, semua orang yang percaya kepada Isa Al-Masih hidupnya mengikuti teladan dan ajaran Isa Al-Masih dalam Injil. Demikian penjelasan kami yang singkat. Terima kasih.
~
Purnama
*****
Jawaban,
1. Rasulullah saw bersabda, “Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi” sebagai contoh dihadapanmu ada 2 jalan lalu jalan mana yang akan kamu pilih Allah sudah mengetahuinya, karena Allah maha mengetahui yang awal dan akhir. Jadi pada hakikatnya semua orang diberi kebebasan untuk menentukan pilihan mereka apakah mereka memilih tunduk dan patuh / membangkang. Namun mesti diingat bahwa Allah tidak pernah menganiaya seorang hamba walau sebesar zarrah melainkan merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri dan setiap orang akan dibalas dengan apa yang diusahakannya. Semoga bisa menjawab pertanyaan saudara terimakasih.
~
Saudara Indra Bae,
Terima kasih sudah menjawab salah satu dari pertanyaan kami.
1. Kami bertanya kepada sdr. Jika Allah SWT memang sudah mentakdirkan semua manusia, apakah dapat disebutkan bahwa manusia dapat memilih/ mempunyai kehendak bebas? Untuk apa semua usaha baik/amal baik yang manusia lakukan, jika pada akhirnya takdir Allah yang diterimanya? Apakah adil jika Allah menyuruh umatnya berbuat baik sedangkan takdirnya sudah ditentukan? Bagaimana sdr menjelaskan hal itu?
Selain itu kami setuju, setiap orang memang akan dihakimi berdasarkan perbuatannya. Pertanyaannya, bagaimana cara dalam Islam agar sdr mendapatkan jaminan keselamatan kekal di akhirat? Terima kasih.
~
Purnama
~
Silau,
Tepat, takkala Paulus memberitakan kabar baik, ia terkena bisa ular dan ia tidak keracunan. Mengapa nabi Islam mati keracunan, apakah ia tidak percaya “kepada-Ku”? Injil tidak mengajarkan yang bersifat jasmani, jadi kematian kekal juga berarti bukan kematian jasmani. Jika bicara logis, mengapa allah Islam tidak dapat menentukan surga tapi menjamin neraka kekal bagi orang berdosa?
SH. MSi,
Logika saudara mirip dengan Hakkullah, kami percaya perkataan Isa sudah ada di surga sebelum manusia datang ke surga (Injil, Rasul Yohanes 3:13) dan Dia-lah yang menyediakan tempat di surga (Injil, Rasul Yohanes 14:2). Jadi pendapat saudara tidak sesuai dengan Injil. Mengapa surga Islam butuh makanan?
~
Saudara Park,
Surga hanya dapat dijamin oleh sang pemilik surga. Isa Al-Masih berfirman: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Besar Rasul Yohanes 14:6). Lagi, “Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3: 31). Jadi, sangat tepat bila kita memilih percaya dan mengikuti Isa Al-Masih yang adalah pemilik surga.
~
Purnama
~
Logika saudara mirip dengan Hakkullah, kami percaya perkataan Isa sudah ada di surga sebelum manusia datang ke surga (Injil, Rasul Yohanes 3:13) dan Dia-lah yang menyediakan tempat di surga (Injil, Rasul Yohanes 14:2). Jadi pendapat saudara tidak sesuai dengan Injil. Mengapa surga Islam butuh makanan?
Respon: Bukan tidak sesuai dengan Injil, tapi tidak sesuai dengan akal sehat. Baca Yohanes 17:3, Yesus menjamin surga berarti Tuhan, apakah Yesus dilahirkan? mungkinkah Tuhan dilahirkan? Jadi, kita tidak bertentangan dengan keyakinan kita bahwa Yesus adalah seorang Hamba Allah dan sebagai utusan bukan sebagai Tuhan. “tidak ada jaminan”.
~
Saudara Hakkullah,
Kami harap sdr forkus dengan topik diskusi. Kami tidak menampilkan komentar sdr beberapa kata karena tidak sesuai topik. Semoga sdr dapat memahami hal itu. Oh ya, pertanyaan kami sebelumnya. Apakah defenisi dosa menurut Al-Quran? Kami menunggu tanggapan sdr. Terima kasih.
Di dalam Alkitab, Allah sejati menghendaki semua orang dapat memiliki keselamatan dan kehidupan kekal di surga. Nah, Isa Al-Masih mewujudkan hal itu, dengan cara datang sebagai manusia. Ini bukti kemahakuasaan Tuhan, datang dan menjadi seperti manusia. Mengapa Allah mengambil wujud manusia? Karena ingin menyelamatkan manusia berdosa. Isa memang dikenal sebagai utusan dan hamba Allah. Mengapa? Karena Dia datang dari Allah. Tidak ada alasan untuk menolek Isa hanya karena dia disebut utusan dan hamba Allah. Selain itu sdr perlu perdalami. Isa memiliki kualifikasi lebih dari utusan dan hamba Allah pada umumnya. Isa datang dari surga dan menjamin keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya.
~
Purnama
~
“Dosa adalah segala sesuatu yang dilarang dan perintah Tuhan manusia yang diingkari/ditinggalkan”.
Setuju, menurut saudara Alloh Tuhan manusia menghendaki keselamatan/kehidupan kekal di syurga dan Isa Al-Masih “Rahmat alloh atas beliau” mewujudkan hal itu. Datang dengan membawa/menerangkan larangan dan perintah Alloh dan hal tersebut berlaku sebagaimana nabi-nabi yang datang sebelum Isa datang. Dan setelah Isa AS dipindahkan ke tempatnya sekarang berada. Muslim meyakini nabi yang datang setelah Isa yaitu Muhammad SAW dan Kristen mengingkarinya.
Muslim meyakini semua nabi yang diutus sebagai juru selamat. Ijin bertanya “apakah dalam Injil tidak ada keterangan tentang nabi-nabi utusan Alloh sebelum Isa datang dan setelah Isa datang?
~
Saudara Muhammad Iqbal,
Dalam Kitab Taurat. Tertulis dengan jelas dan lengkap riwayat nabi-nabi, mulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa dll. Namun semua nabi tersebut hanyalah nabi utusan Allah untuk menyampaikan pesan Allah.
Isa Al-Masih datang bukan hanya sebagai penyampai pesan, tetapi sebagai Juru Penyelamat? Bukankah hanya Allah saja yang layak menjadi Juru Penyelamat? Isa berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa adalah satu-satunya jalan yang menuntun manusia pada keselamatan kekal, Isa juga satu-satunya kebenaran dan Isa berkuasa memberikan hidup kekal bagi manusia.
~
Noni
~
Bismillah, saya Muslim :
1. Allah pasti telah menentukan/menakdirkan mana masuk surga, mana masuk neraka sebelum lahir bahkan sebelum penciptaan bumi. Pertanyaan anda meremehkan Allah dengan kata “boleh”.
2. Tidak boleh menolak juruselamat berupa rasul dan nabi. Masa kenabian Musa, menolaknya pasti celaka, masa Isa menolaknya pasti celaka, masa kenabian Muhammad, menolaknya pasti celaka.
3. Siapapun secara umum yang menyembah Allah tidak menyekutukannya, tidak mengangkat nabi menjadi Tuhan. Ikut nabi/rosul pasti masuk surga. Adam, Isa, Muhammad, Abu Bakar di surga sedangkan secara individu mintalah surga kepada Allah. Jangan minta surga ke Jibril, Ibrahim, Daud, Isa/Yesus, atau Muhammad.
~
Saudara Ibnu,
Bila Allah sudah menentukan seseorang masuk surga atau neraka sejak lahir, lalu untuk apa umat Muslim bekerja keras untuk mengumpulkan amal dan perbuatan baik. Karena tujuan semua itu agar dapat masuk surga-Nya bukan? Berarti sia-sia ibadah dan amal yang dilakukan Muslim jika Allah sudah menentukan nasibnya kelak.
Tentu saja kita tidak boleh meminta surga baik kepada malaikat atau nabi. Karena yang berhak memberikan rahmat surga hanyalah Allah saja. Namun bagaimana jika Isa Al-Masih memiliki kuasa untuk memberikan surga dan hidup kekal?
Seperti perkataan Isa, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
~
Noni
~
Indra,
Saudara mendongeng? Saudara tidak bicara data dan jawaban saudara bertentangan dengan ajaran Islam. Lihatlah pendapat saudara Ibnu sesuai dengan nabi islam (HR. Bukhari, 3208)
Hakkullah,
Saudara berbicara Tuhan atau batu hitam? Apakah mujizat sesuai akal sehat? Nah, Isa menjamin surga, tentu Ia Tuhan bahkan allah Islam saja tidak mampu menjamin surga? Apakah saudara setuju?
Ibnu, Muhammad,
1. Mengapa saudara sholat? Bagaimana jika allah Islam menentukan saudara ke neraka?
2. Sejak kapan nabi adalah juruselamat? Jika nabi juruselamat, mengapa saudara sholat pada allah Islam?
3. Darimana saudara tahu jika Abu Bakar masuk surga sedangkan nabi Islam saja tidak dijamin surga?