Dalam kebanyakan agama terdapat ajaran mengenai surga dan neraka. Surga merupakan tempat yang indah. Neraka merupakan tempat yang mengerikan. Beberapa hadits menuliskan bahwa di antara orang Muslim akan ada yang Allah selamatkan dari neraka. Karena Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani masuk neraka sebagai penggantinya. Apakah benar demikian? Apakah orang Yahudi dan Nasrani akan masuk neraka atau surga?
Benarkah Allah Menghukum Orang Yahudi Dan Nasrani Masuk Neraka?
Beberapa hadits menjelaskan Allah menyelamatkan Muslim dengan mengangkat dosa mereka. Lalu Dia menimpakannya kepada orang Yahudi dan Nasrani. Maka, Allah dengan rahmat-Nya memperbolehkan orang tersebut masuk ke sorga. Sementara orang Yahudi dan Nasrani masuk neraka menggantikan mereka.
“Akan datang Hari Kebangkitan, Allah akan menyelamatkan setiap Muslim dengan mengorbankan seorang Yahudi atau Nasrani sebagai korban pengganti di neraka jahanam” (Sahih Muslim, Buku 37, no. 6665). Dari hadits ini kita bisa mengajukan satu pertanyaan: Mengapa Allah mengorbankan orang Yahudi masuk neraka menggantikan setiap Muslim?
Ajaran Al-Quran: “Muslim Bertanggung-jawab atas Hidupnya Sendiri”
Ajaran mengenai Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani masuk neraka sebagai pengganti Muslim, perlu kita kaji lebih mendalam. Beberapa ayat Al-Quran (Qs. 3:25, 14:51; 20:15; 45:22) mengajarkan setiap orang bertanggung-jawab atas perbuatan baik dan buruk yang dilakukan semasa hidupnya. Apakah ajaran ini sesuai dengan ajaran di hadits, dimana Allah menimpakan dosa Muslim kepada orang Yahudi dan Nasrani? Apakah ada ayat Al-Quran tentang Yahudi dan Nasrani yang menjelaskan bertanggung jawab atas dosa Mukmin?
Hanya Muslim Tertentu yang Akan Ditebus
Menurut hadits tertentu, hanya sekelompok Muslim yang akan ditebus dari neraka. Allah menghukum orang Yahudi dan Nasrani masuk neraka untuk menderita menggantikan mereka. Untuk setiap dosa yang dilakukan oleh setiap pengikut Nabi Islam. Benarkah neraka untuk Yahudi dan Nasrani?
Hanya Allah yang berhak menentukan siapa yang akan diselamatkan dari neraka. Apakah Anda yakin akan selamat dari neraka? Silakan mengirim email kepada kami jika ingin selamat dari neraka.
Korban Penghapus Dosa
Menjawab pertanyaan mukmin tentang “Apakah orang Nasrani masuk neraka?” Dalam pengajaran Nasrani, terdapat aturan tentang bagaimana umat Allah menebus dosa mereka. Yaitu dengan cara mempersembahkan kambing domba kepada seorang imam sebagai korban bakaran (Kitab Allah, Kitab Imamat 5:14-6:7) Hal ini dilakukan sebagai tanda pendamaian.
Allah menuntut setiap manusia bertanggung-jawab atas dosa mereka sendiri. Hal ini membuat manusia harus menebus dosa mereka melalui korban bakaran. Tetapi hal ini tidak cukup untuk hidup kekal dan keselamatan. Orang Nasrani mendapat pertolongan Allah agar tidak masuk neraka akibat dosanya, yaitu melalui Rahmat Allah, Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih Sebagai Korban yang Sempurna
Terdapat kemiripan dengan pengajaran Nasrani yaitu Allah menghukum Isa Al-Masih sebagai pengganti umat-Nya. Karena kasih, Isa Al-Masih rela menggantikan Anda untuk menerima hukuman dari Allah (Kitab Allah, Injil Yohanes 3:16). Isa Al-Masih menjadi korban penghapus dosa yang sempurna untuk selama-lamanya.
Hal ini membuat Anda tidak perlu dihukum di neraka. Karena Isa Al-Masih sudah menanggung semua dosa manusia (Kitab Allah, I Yohanes 2:2). Isa menebus dosa Yahudi dan Nasrani, termasuk umat Islam supaya tidak masuk neraka. Apakah Anda ingin Isa Al-Masih menanggung dosa Anda?
Silakan hubungi staf kami jika Anda ingin mengenal Isa lebih mendalam.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Al-Quran menekankan tanggung-jawab seorang Muslim, daripada menukarkan mereka dengan Orang Yahudi atau Nasrani?
- Bagaimana tanggapan Saudara tentang Sahih Muslim, Buku 37 no 6665?
- Bagaimana menurut Saudara tentang Isa Al-Masih yang menanggung seluruh dosa manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Allah Menghukum Orang Yahudi dan Nasrani Masuk Neraka?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Pandangan Al-Quran Tentang Surga Dan Neraka
- Al-Quran: Semua Muslim Masuk Neraka?
- Al-Quran dan Kitab Allah tentang Solusi Akhirat
- Jaminan Nikmat Surgawi Ar-Rahman Ar-Rahim Bagi Anda
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718.
~
Sebetulnya tidak perlu Anda sebutkan hadits ini nomor berapa nomor berapa, tapi yang penting rujukan Anda apa? Harus jelas. Kenapa? Bertentangan dengan Alquran dan hadits yang lain. Tadi saya kasih tahu rumusnya: 1. penjelasannya salah atau 2. perawinya diragukan. Contoh: Anda menyampaikan hadits itu kepada saya, Anda disebut perawi terakhir. Jadi saya boleh bertanya; rujukan anda apa? Saya cek tidak menemukan hadits itu. Kalau tidak percaya, silahkan anda cek buku Muslim, di situs ada lengkap nomornya, yang kita kritik itu adalah orang yang menyampaikan, bukan haditsnya. Kalau Anda memahami hadits itu, maka bertentangan dengan Alquran dan hadits. Jadi, perawinya meragukan.
~
Saduara Hakkullah,
Adalah hak sdr untuk tidak percaya tentang apa yang kami sampaikan, walaupun rujukannya jelas dari Al-Quran dan hadist. Kami hanya mengingatkan sdr untuk mencoba menyelidiki sendiri apa yang diajarkan Al-Quran dan hadist. Memang pernyataan hadist tersebut tidaklah logis, tidak mungkin dosa kaum Muslim ditanggungkan kepada Yahudi dan Nasrani, sedangkan Al-Quran menekankan bahwa dosa harus dipertanggungjawabkan masing-masing (Qs. 3:25, 14:51; 20:15; 45:22). Artinya, hadits dan Al-Quran berbeda pendapat.
Pertanyaannya, mana yang sdr harus ikuti apakah Al-Quran atau hadist? Jika Al-Quran, bagaimana dengan dosa sdr? Karena Al-Quran mengatakan dosa harus dipertanggungjawabkan masing-masing. Bagaimana cara sdr menebus dosa sdr agar terhindar dari hukuman neraka? Mohon pencerahannya. Terimakasih.
~
Purnama
***
Staff,
Terdapat kemiripan dengan pengajaran Nasrani yaitu Allah menghukum Isa Al-Masih sebagai pengganti umat-Nya.
Respon:
Hukuman hanya untuk orang bersalah, apakah Isa Al-Masih bersalah? Dasar staff goblok membodohi diri sendiri.
Nasrani dan Yahudi apakah engkau menerima Muhammad rasul Allah? Hadist yang Anda sampaikan tidaklah demikian, maksud hadist di atas bahwa Yahudi dan Nasrani tidak mengakui Muhammad utusan Allah maka anda adalah penghuni neraka. Sebagian Muslim memang akan menerima sakitnya neraka tapi karena mereka mengucapkan 2 kalimat syahadat maka mereka mendapatkan pahala disisi Allah. Dan andalah yang menolak Muhammad yang dimaksudkan sebagai penghuni kekal neraka.
***
Saudara Hamba,
Kami setuju dengan sdr bahwa hukuman hanya bagi orang bersalah. Tetapi apa yang dilakukan Isa berbeda, Isa Al-Masih tidak mempunyai kesalahan itu sebabnya Isa suci, tidak berdosa (Injil, Surat 1 Petrus 2:22, Qs 19:19). Pertanyaannya, mengapa Isa menerima hukuman? Karena Isa tahu bahwa manusia berdosa tidak dapat menanggung dosanya, itu sebabnya Isa menolong manusia agar tidak menerima hukuman kekal di neraka, dengan cara mati mengantikan hukuman orang berdosa. (Injil, Surat 1 Petrus 2:24, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Pertanyaannya, bagaimana caranya agar sdr tidak menerima hukuman? Karena hakikat semua manusia adalah orang berdosa, termasuk sdr. Benar bukan? Apakah sdr yakin akan dapat terbebas dari neraka? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama
*****
1. Mengapa Al-Quran menekankan tanggung-jawab seorang Muslim, daripada menukarkan mereka dengan Orang Yahudi atau Nasrani?
Karena : Takaran masuk sorga adalah Amal saleh dan tidak ada jaminan.
2. Bagaimana tanggapan saudara tentang Sahih Muslim, Buku 37 no 6665?
Tanggapan : Bertolak belakang dengan ajaran mereka sendiri, sebab dosa seseorang tidak dapat ditanggung oleh orang lain.
3. Bagaimana menurut Anda tentang Yesus Kristus yang menanggung seluruh dosa manusia?
Setiap orang yang “Percaya dan Taat” kepada Nabi Allah, Yesus Kristus, maka sorgalah menanti, Allah telah berkenan untuk melepaskan belenggu dari siksaan api Neraka Kekal abadi jahanam selama-lamanya.
Terima Kasih Allahku. Amin.
*****
Saduara Bravo,
Terimakasih sudah menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan. Kami akan menanggapi satu saja dari jawaban sdr.
1. Sesungguhnya apa yang dikatakan Al-Quran tepat, setiap orang masing-masing bertanggungjawab dengan dosanya. Artinya, tidak ada jaminan bagi manusia untuk terbebas dari dosa, semua orang harus mempertanggungjawabkan dosanya (Qs 2:81). Amal baik sama sekali tidak dapat menolong manusia, kecuali rahmat Allah yaitu Melalui Isa Al-Masih. Kami harap pengunjung forum ini dapat menerima jaminan keselamatan melalui Isa Al-Masih.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Purnama
~
“Akan datang Hari Kebangkitan, Allah akan menyelamatkan setiap Muslim dengan mengorbankan seorang Yahudi atau Nasrani sebagai korban pengganti di neraka jahanam” (Sahih Muslim, Buku 37, no. 6665).
Sepertinya Hadist ini memuat hal yang tidak mungkin, bukankah umat Muslim percaya bahwa setiap insanlah yang bertangggung jawab atas dosa dan amalnya? Bagaimana mungkin Allah mengorbankan seorang Yahudi atau Nasrani? Namun maksud dari hadist di atas, Allah telah meyerahkan Yesus Kristus sebagai penanggung dosa, bisa saja, mungkin itu yang dimaksud hadist di atas, tapi tidak mungkin, sebab Al-Quran tidak mencatat Yesus Kristus sebagai penanggung dosa dari umat Muslim.
~
Saudara Bravo,
Sesungguhnya, satu-satunya penolong manusia agar terbebas dari neraka adalah Isa Al-Masih, di luar itu tidak ada. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
“Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi, bukan untuk menanggung dosa, tapi untuk memberikan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
~
Purnama
~
@admin,
Qs 3:25, 14:51; 20:15; 45:22;
Semua buku amal catatan akan diberikan di hari kiamat kepada setiap manusia (Al isra:13-14). Orang beriman akan diberikan oleh Allah catatan sebelah kanan dan mereka bahagia (Al Insyiqaq:7-9), adapun orang kafir diberikan sebelah kiri dan mereka mengharap supaya tidak diberikan saja (Al haqqah:25-29). Tafsir ayat tidak boleh bertentangan dengan ayat yang lain. Ayat ini tidak dijelaskan secara rinci, di ayat yang lain dirinci oleh Allah. Amal shalah bisa menghapus kejahatan (alhud:114). Kejahatan syirik menghapus semua kebaikan-kebaikannya dan peringatan nabi-nabi dan semua pengikutnya (az zumar:65). Lalu dosa kejahatan apa yang paling besar?
~
Saudara Hakkulah,
Kami bertanya kepada sdr. Ketika ujian di sekolah, apakah jawaban saudara yang benar menghapus jawaban yang salah? Tidak, bukan? Jawaban sdr yang salah membuktikan kesalahan sdr. Bukankah demikian sdr?
Nah, begitu juga amal baik tidak dapat menghapus kesalahan/dosa manusia. Salah satu Ustadz menyatakan berdasarkan Qs 11:114. Namun, yang bisa dihapus dengan perbuatan-perbuatan baik (ibadah) itu adalah untuk dosa-dosa kecil saja, sedangkan dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nashuha,” terang Ustadz Abu Utsman Kharisman. Jadi, manusia tetap akan mempertanggungjawabkan perbuatan dosanya. Orang berdosa layak menerima hukuman di neraka (Qs 43:74).
Oh ya, kami memiliki artikel yang membahas tentang amal baik yang tidak dapat menjamin dosa dihapuskan, tentunya sumbernya adalah pernyataan nabi sdr. Silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/ybgvoddb. Semoga dapat memberikan pencerahan.
~
Purnama
~
Staff,
Karena Isa tahu bahwa manusia berdosa tidak dapat menanggung dosanya, itu sebabnya Isa menolong manusia agar tidak menerima hukuman kekal di neraka, dengan cara mati mengantikan hukuman orang berdosa (Injil, Surat 1 Petrus 2:24, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Respon: Anda bilang saya harus percaya ini. Saya tidak bodoh, saya tidak buta dan tuli. Saya secara sadar akal dan pikiran saya ayat di atas tidaklah benar, ayat di atas telah ditulis tambah, ayat yang bukan berasal dari Isa. Saya mencintai rasul Isa, saya tidak mau mengorbankan Isa demi nyawa saya mending saya mati dan mengantikan nyawa rasul Isa. Meskipun saya pendosa dan masuk neraka, saya lebih mencintai Isa dibandingkan masuk surga.
~
Saudara Hamba,
Kami senang membaca rasa empati sdr karena begitu mencintai Isa Al-Masih. Namun, Isa Al-Masih lebih mencintai kami dan saudara agar tidak binasa kekal di neraka akibat dosa. Itu sebabnya Isa berfirman: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:11). Dan kasih-Nya yang begitu besar. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (injil, Surat 1 Yohanes 4:10).
Sesungguhnya tujuan Isa Al-Masih berkorban adalah bukti dari rasa peduli-Nya kepada manusia berdosa. Untuk itu Isa berfirman; “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18). Mencermati firman Isa Al-Masih tersebut, maka maukah saudara menerima rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih? Mengapa? Mohon penjelasannya.
~
Purnama
~
@admin,
Biar Anda mudah memahaminya, harus ada contohnya. Misal: Anda melakukan perbuatan dosa syirik. Jika Anda ingin bertobat, maka tinggalkan perbuatan itu dan gantilah perbuatan baik dengan bertauhid. Dosa zina adalah dosa besar juga. Jika dia mau bertobat, maka tinggalkan perbuatan itu dan melaksanakan hukum Allah, sesudahnya gantilah dengan perbuatan baik. Jika mereka bertobat sungguh-sungguh, maka Allah akan mengampuni dosa besar itu dan ditempatkan di surga. ingat! Sebelum meninggal bukan sesudah meninggal, kalau sudah meninggal dan tidak sempat bertobat, sudah beda lagi urusannya. Kita bicara sebelum meninggal. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki dirinya. Apakah saya termasuk dosa itu?
~
Saudara Hakkullah,
Kami percaya pengampunan Allah selalu tersedia. Tetapi bagaimana dengan dosa-dosa yang sudah dilakukan sebelumnya? Karena tidak mungkin kesalahan yang dilakukan tidak menerima hukuman, Al-Quran sudah menyatakan bahwa setiap orang bertanggungjawab dengan dosanya (Qs. 3:25, 14:51; 20:15; 45:22). Bahkan orang berdosa akan menerima hukuman di neraka (Qs 43:74). Lagi pula, apakah dengan sdr bertobat maka sdr dijamin tidak akan melakukan dosa? Tentu, Allah Maha Adil tidak akan menyangkal firman-Nya, bukan? Orang berdosa akan menerima hukuman setipal perbuatannya (Qs 16:61).
Pertanyaannya, bagaimana caranya agar sdr terhindar dari hukuman kekal neraka? Mohon pencerahannya.
~
Purnama
~
@Admin,
1. Jangan melakukan perbuatan syirik
2. Jangan kafir,
3. Jangan munafik
Itulah penyebab masuk nereka kekal selama-lamanya adalah 3 kelompok itu. Perbuatan zinah, koruptor, pembunuhan tidak termasuk kategori kekal neraka. Mereka masih bisa keluar dari api neraka. Dan mereka dihukum karena dosa itu belum diadili ketika hidup di dunia.
Kalau sudah dihukum di dunia, tidak perlu dihukum lagi di akhirat.
Jadi, saya termasuk dosa yang mana? Menurut anda dosa saya apa? Kenapa anda bertanya tentang saya?, padahal anda tidak tahu dosa saya apa? Tidak usah mikir orang lain, pikirlah dosa anda sendiri. Berdasarkan Al-Quran dan hadits, apa yang anda lakukan itu adalah dosa besar. masih kurang paham?
~
Saudara Hakkullah,
Jelas Kitab Suci Allah telah menyatakan kalau semua orang itu telah berdosa, termasuk saya dan saudara. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil Surat Roma 3:23).Dan akibat dosa itu adalah kebinasaan kekal di neraka. “… upah dosa ialah maut” (Injil Surat Roma 3:23).
Bagaimana kita dapat bebas dari hukuman akibat dosa ini? Allah telah menyediakan jalan ke luarnya yaitu melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib. Hanya dengan memercayai Dia yang telah mati menebus kita, maka kita dapat bebas dari maut. “Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus” (Injil Surat Roma 3:24).
Itulah harapan dan doa kami untuk semua orang. Semoga saudara tidak salah paham.
~
Slamet
~
Hamba mengatakan,
Nasrani dan Yahudi apakah engkau menerima Muhammad rasul Allah? Hadist yang Anda sampaikan tidaklah demikian, maksud hadist di atas bahwa Yahudi dan Nasrani tidak mengakui Muhammad utusan Allah maka anda adalah penghuni neraka.
Sdr Hamba, apakah dengan demikian ajaran agamamu, selalu menghakimi? Tidak baik. “Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukur kepadamu” Injil Lukas 6:38b. Sdr. Hamba, tidak ada seorangpun masuk sorga dengan mengikuti ajaranmu, sebab Allah tidak berkenan kepada beliau, tidak ada satu nama kecuali Nabi Allah, Yesus Kristus yang mampu memberikan pintu sorga. Yoh 14:6 adalah jaminan pintu sorga. Syaloom.
~
Saudara Bravo,
Alasan orang Yahudi dan Nasrani tidak menerima dan mengikuti nabi Islam adalah karena memang tidak pernah tercatat dalam Taurat dan Injil. Dan lagi, ajaran nabi Islam sangat bertentangan dengan ajaran Taurat dan Injil. Nabi Islam mengajarkan pengikutnya dipastikan mendatangi neraka (Qs 19:71). Sedangkan Isa, menjamin pengikut-Nya sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Tentu beberapa alasan ini lah yang membuat Yahudi dan Nasrani tidak menerima nabi Islam.
~
Purnama
~
hakkullah mengatakan 5 September 2018 pada 5:07 pm,
Sdr Hakkullah, anda mengkotakkan dosa, Allah tidak pernah mengkotakkan dosa. Dosa adalah dosa, kecil dan besar tetap saja dosa, tidak ada ukuran kecil atau besar. Hanya Allah sendiri dapat membuat takarannya, sebab Allah adalah Hakim Adil. Sdr Hakkullah, Allah tidak akan pernah menghakimi orang nasrani, sebab kami memilii Allah yang Maha Pengasih, sebab melalui Nabi Allah, Yesus Kristus adalah korban hidup sebagai: “Jalan Kebenaran Hidup Kekal, Tidak seorangpun dapat datang kepada Allah (Pemberi sorga) kecuali melalui Aku (Yesus Kristus)” Injil, Yohanes 14:6. Sdr. Hakkullah bertobatlah, minta ampunllah kepada Allah melalui Yesus Kristus.
~
Saudara Bravo,
Benar yang sdr sampaikan, setiap manusia sudah berdosa. Memang, kejahatan yang dilakukan manusia berbeda-beda tetapi dihadapan Allah manusia tetaplah berdosa (Injil, Surat Roma 3:10-13). Dan orang berdosa layak menerima hukuman kekal dalam neraka. Bersyukur kita mempunyai Allah yang mahakasih, Dia memberikan kesempatan melalui Isa Al-Masih kita dapat memperoleh pengampunan dan keselamatan yang kekal.
Oh ya, setiap orang akan diadili oleh Isa Al-Masih pada akhir jaman, termasuk orang Nasrani. “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” (Injil, SUrat 2 Korintus 5:10). Silakan sdr membaca penjelasannya pada artikel di link ini https://tinyurl.com/ycuvncfs. Terimakasih untuk tanggapannya Sdr. Bravo.
~
Purnama
~
@admin,
Cinta kasih berujung masuk neraka, tak sanggup Kristen menjalankan syariatnya. ”Kalau matamu menyebabkan engkau berdosa,” kata Yesus, ”cungkillah mata itu! Lebih baik engkau masuk Dunia Baru Allah tanpa satu mata, daripada engkau dengan kedua belah matamu dibuang ke dalam neraka. Di sana api tidak bisa padam dan ulat tidak bisa mati.”—MARKUS 9:47, 48, siapa yang tidak melakukan maksiat ini? Jika ingin masuk surga benar-benar dan cinta kasih, cungkil dulu matanya. Di ayat lain, potong kakinya baru cinta kasih kemudian masuk surga. Wah berat sekali syariatnya, ayat ditampilkan orang Kristen hanya basa basi alias harapan kosong kalau tidak dikerjakan itu dulu. Begitulah bunyi ayatnya.
~
Saudara Hakkullah,
Memang syariat Isa Al-Masih berat sekali, setiap orang yang berdosa tidak layak masuk dalam kerajaan Allah karena syaratnya harus suci. Tidak ada manusia yang dapat berkenan karena faktanya tidak ada manusia yang sanggup menjadi suci. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia (Isa Al-Masih) adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9).
Nah, ayat yang Saudara lampirkan sebenarnya tidak diartikan secara harafia. Mengapa? Jika hal itu diartikan secara harafia, maka hasilnya banyak orang yang cacat karena semua orang sudah berdosa. Tujuan Isa menyampaikan itu mengingatkan bahayanya penyesatan, dan kosekwensi bagi penyesat adalah hukuman kekal neraka. Semoga Saudara dapat memahami hal itu.
~
Purnama
~
@admin,
Kalau begitu, tidak ada masuk surga. Bagaimana sih bapak? Ini bahasanya jelas sekali. Mau harfiah tidak harfiah sama saja, Anda tidak bakal masuk surga berdasarkan ayat itu. Ummat Nabi Musa as, jika melakukan syirik, disuruh bunuh diri, baru diampuni. Pakaian kena najis, pakaian yang kena najis dipotong, tidak boleh dicuci. Kalau ummat Nabi Muhammad saw dicuci tidak perlu dipotong. Cukup bertobat, tidak perlu bunuh diri. Berat sekali syariat Yesus. Mau melaksanakannya? Makanya Syariat Yahudi dan Nashara banyak disembunyikan oleh rahib-rahib mereka, kalau Anda mau tahu asli syariatnya seperti itu, jadi tidak cocok syariat itu diterapkan pada zaman Nabi Muhammad saw.
~
Saudara Hakkullah,
Kami kira tidak ada perintah untuk membunuh ataupun menyakiti sesama manusia dalam Alkitab. Dalam Taurat yang ditulis Musa pun demikian. Silakan Saudara membaca terlebih dahulu. Taurat menegaskan bahwa setiap kesalahan harus dipertangungjawabkan, tetapi bukan berarti memutilasi atau pun membunuh. Salah satu perintah Allah; “Jangan membunuh” (Taurat, Kitab Keluaran 20:13).
Oh ya, Saudara mengartikan semuanya secara harafia. Bagaimana dengan hadist di atas yang menyatakan; “Akan datang Hari Kebangkitan, Allah akan menyelamatkan setiap Muslim dengan mengorbankan seorang Yahudi atau Nasrani sebagai korban pengganti di neraka jahanam” (Sahih Muslim, Buku 37, no. 6665). Dan bagaimana dengan ayat ini? “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Dalam Hadist, Allah SWT mengorbankan Yahudi dan Nasrani sebagai penganti di neraka. Bukankah hal itu tidak Adil? Dan di Al-Quran Allah SWT menetapkan semua Mukmin masuk neraka. Kami harap Saudara dapat mendalami pernyataan Allah SWT.
~
Purnama
~
Hakkullah mengatakan 7 September 2018 pada 11:49 am,
Sdr. Hakkullah, Benar mengikuti apa kata Yesus Kristus, namun itu bukan untuk secara harafiah, itu adalah peringatan bagi orang yang menyesatkan, dan umat Yesus Kristus diingatkan dalam Injil, Markus 13:22 mencatat: “Sebab mesias-mesias palsu dan nabi nabi palsu akan meuncul mereka akan mengadakan tanda tanda dan mujijat dengan maksud sekitarnya mungkin menyesatkan orang orang pilihan.” Sdr. Hakkulah ini diucapkan Yesus Kristus Nabi Allah sebelum beliau naik ke sorga, dan sdr harus hati-hati, sebab telah datang nabi palsu yang mengatas namakan Allah. Sesunggunya Allah telah berkenan seorang Nabinya Yaitu Yesus Kristus menjadi Jalan, selain itu sesat.
~
Saudara Bravo,
Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan untuk melukai diri, apalagi membunuh. Beberapa pernyataan Isa Al-Masih dalam Injil tidak seharusnya diartikan secara harafia, penting untuk memperhatikan konteks bukan saja teks agar dapat memahami apa yang disampaikan Isa Al-Masih. Isa mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia, bahkan musuh pun harus dikasihi dan didoakan. Kami harap hal ini dapat diperhatikan secara cermat dalam membaca Injil.
~
Purnama
~
@admin,
Kalau Anda tidak bisa jelaskan ayat itu, bilang saja tidak bisa. Jangan mengalihkan pembicaraan ke ayat lain. Kalau ada ayat perintah semacam itu, biasanya ada asbabunnuzul. Apa penyebab perintah itu terjadi dan bagaimana prosesnya? Bukannya mengalih kepada ayat-ayat lain. Terus apakah hukum ayat ini tidak berlaku lagi? Kalau hal semacam ini, ada nasikh wa mansukh dan haditspun juga begitu ada sebab turunnya hadits itu.
Mengenai hadits itu belum jelas statusnya. Anda harus punya panutannya dan panutan Anda siapa? Kalau ane jelas, saya mengikuti tafsir jalalain, tafsir ibnu katsir, tafsir sa’adi, tafsir qurtubi. kamu mengikuti siapa tafsir Alkitab anda? Tidak bisa dibohongi.
~
Saudara Hakkullah,
Kami sudah menjelaskan bahwa ayat tersebut bukan perintah, sdr keliru memahami ayat tersebut. Jika Saudara mau mendalami ayat tersebut silakan Saudara mengirim email pada kami di . Asalkan Saudara berkenan dan tulus mempelajari konteks dan keselurahan pasal Injil tersebut.
Oh ya, Saudara mengartikan semuanya secara harafia. Bagaimana dengan hadist di atas yang menyatakan; “Akan datang Hari Kebangkitan, Allah akan menyelamatkan setiap Muslim dengan mengorbankan seorang Yahudi atau Nasrani sebagai korban pengganti di neraka jahanam” (Sahih Muslim, Buku 37, no. 6665). Dan bagaimana dengan ayat ini? “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Dalam Hadist, Allah SWT mengorbankan Yahudi dan Nasrani sebagai penganti di neraka. Bukankah hal itu tidak Adil? Dan di Al-Quran Allah SWT menetapkan semua Mukmin masuk neraka. Kami harap Saudara dapat mendalami pernyataan Allah SWT. Bagaimana Saudara menjelaskan hal ini?
~
Purnama
~
Kepada Muslim,
~Muslim bertanggung jawab dirinya sendiri~
Sangat unik ini, mengapa kaum Muslim memiliki rukun mendoakan nabinya masuk sorga?
Sedangan diri sendiri tidak dapat dipertanggung jawabkan atas dirinya. Betapa meruginya mendoakan orang lain, sementara nasib dirinya belum tentu.
Berbeda sekali Nabi Allah, Yesus Kristus, Dia itu berdoa, tidak didoakan masuk sorga, malahan jalan menuju sorga. Secara hitung-hitungan ajaran Islam memperbanyak amal saleh agar Allah swt memberikan kamu sorga. Itu mustahil, sebab dalam hitungan hari saja berapa dosa dan amal, mana paling banyak, coba hitung dalam seminggu. Tapi harus jujur ya. Ingat Hukum Taurat ke-9, Jangan bersaksi Dusta. Kasihan mereka ini.
~
Saudara Bravo,
Memang umat Muslim perlu merenungkan kalau ingin masuk sorga, amalnya harus diperbanyak.
Pertanyaannya, seberapa banyak amal yang perlu kita lakukan supaya memperoleh sorga? Tentunya hal ini mustahil untuk dilakukan, karena dalam satu hari saja kesalahan kita lebih banyak daripada kebenaran yang kita lakukan.
Oleh karena itu kita membutuhkan pertolongan, dan tentunya hanya Allah melalui Isa Al-Masih saja yang dapat hal tersebut. “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Injil, Surat Roma 5;10).
~
Slamet
~
Kepada Umat Muslim,
Sdr umat Muslim, apakah mungkin setelah berada di neraka, Allahmu menebus anda dengan menggantikan orang Jahudi dan Nasrani? Itu tidak betul dan tidak pernah terjadi. Kasihan sekali umat muslim mencari Allah yang tidak dikenal umatnya. Wahai umat muslim dengan mengikuti Nabi Allah, Yesus Kristus masuk sorga, Yuk ramai-ramai ke gereja, Allah akan mengampuni, sebab banyak bangku cadangan di sorga.
Sdr umat Muslim, nabimu tidak akan dipanggil Allah ke sorga, melainkan mendatangi neraka itu, suatu kepastian dari Allahmu. Maukan anda menerima takdir akan Allahmu? Tidak ada umat Muslim tertentu ditebus, bahkan seorangpun tidak, kasihan.
~
Saudara Bravo,
Benarkah umat Nasrani akan masuk ke neraka sebagai ganti umat Muslim?
Jelas orang Nasrani sebagai pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang dimulikan Allah, tidak mungkin masuk neraka. Allah menjamin para pengikut Isa Al-Masih masuk sorga. Mari kita lihat ketetapan Allah ini di Qs 3:55, “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.”
~
Slamet
~
To Umat Muslim,
~Yesus Kristus menjadi korban sempurna~
Sdr. Umat muslim, adakah pembelaan nabi Anda sebagai korban sempurna? Malahan sdr umat Mulsim mewajibkan doa kepada Allah SWT. Sdr. umat Muslim, apakah untungnya, sedangkan dirimu belum tahu nasibmu, Coba berpikir sejenak, benarkah nabi-nabi terdahulu didoakan? Sebab beliau mengatakan Taurat Injil, kelanjutan Al-Quran. Coba nabi mana yang didoakan umatnya? Malahan semua nabi mendoakan umatnya, coba berpikir waras.
Yesus Kristus, Nabi Allah, terbukti mendoakan umatnya, memberikan pertolongan, menjadi korban penghapusan dosa bagi Percaya dan Taat, tidak perlu didoakan, inilah yang benar, semua nabi mendoakan umatnya. Cepatlah bertobat .
~
Saudara Bravo,
Sesunguhnya manusia yang berdosa tidak dapat menghampiri Allah. Mengapa? Karena hambatannya adalah dosa (Kitab Nabi Yesaya 59:2). Hanya anugerah Allah melalui Isa Al-Masih manusia berdosa dapat kesempatan untuk menjumpai Allah. “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (Injil, Surat 1 Timotius 2:5). Inilah perbedaan antara Isa Al-Masih dengan Allah Al-Quran.
“Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:2). Isa Al-Masih menolong semua manusia agar dapat memperoleh keselamatan yang kekal. Kami berharap pengunjung forum ini dapat menerima kesempatan yang Isa Al-Masih berikan.
~
Purnama
~
Bravo,
Sdr Umat Muslim, nabimu tidak akan dipanggil Allah ke sorga, melainkan mendatangi neraka itu, suatu kepastian dari Allahmu. Maukan anda menerima takdir akan Allahmu? Tidak ada umat Muslim tertentu ditebus, bahkan seorangpun tidak, kasihan.
Respon: Anda tidak mengerti Al-Quran dan Al-Hadist bicara seolah tahu semuanya. Bagi kami anda orang yang bodoh/rugi, dan kami bukan golongan anda.
Jika anda tidak beriman dengan Al-Quran sepenuhnya maka nerakalah tempat anda, kami baca kitab kami dan kami mengerti. Anda baca Al-Kitab tapi anda tidak dapat membedakan yang benar dan yang salah?
~
Saudara Hamba,
Mungkin pendapat saudara ada benarnya kalau kami memahami Al-Quran dan Hadist secara menyeluruh. Oleh karena itu bagi saudara Hamba yang sangat paham Al-Quran kami mengajukan sebuah pertanyaaan: Kalau pendapat saudara benar, mengapa Allah meninggikan para pengikut Isa Al-Masih pada hari kiamat (Qs 3:55)? Mengapa kitab saudara tidak menuliskan pengikut nabi saudara? Mohon saudara dapat menjelaskan hal ini.
~
Slamet
~
@Admin,
Berarti anda tidak bisa membantah apa yang saya pahami bahasa Alkitab yang jelas itu tanpa tafsir dan tanpa penjelasan bahwa orang Kristen tidak bakal masuk surga kecuali dia harus mencungkilkan matanya atau kakinya dipotong. Harapan surga cuma hayalan diotaknya, padahal mereka tidak bakal masuk surga, berdasarkan surat ke Qs 2:111. Dan saya sudah email ke anda. Silakan anda bantah ayat Alkitab anda yang konyol itu.
~
Saudara Hakkullah,
Sebenarnya sudah dijelaskan kontek ayat “mencukil mata atau potong kaki.” Karena untuk masuk sorga itu setiap orang harus memiliki kesucian yang dimiliki oleh Allah. Padahal kenyataannya tidak ada manusia yang dapat kesucia yang demikian itu selain Isa Al-Masih.
Oleh karena itu untuk mewujudnyatakan ‘kesucian Allah’ pada diri manusia, Allah merelakan Kalimat-Nya menjadi manusia dan mati disalib untuk menghapus dosa manusia. “Dia [Isa Al-Masih] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Dengan demikian “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia (Isa Al-Masih) adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9). Inilah kehendak Allah bagi setiap manusia berdosa yang ingin diampuni dan dihapus dosanya.
Semoga saudara tidak lagi mengatakan sorga itu hanya impian bagi pengikut Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Kepada staff,
Qs 3:55, “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.”
Respon: Benar ayat tersebut bagi orang yang menganggap Isa sebatas rasul Allah tidak lebih. Dan anda mengaku si pengikut Isa Al-Masih, buktinya yang anda ikuti adalah perkataan Yohanes 1:1-4,13. Ikuti perkataan Isa di Al-Quran “sembahlah Allah tuhanku dan tuhanmu, inilah jalan yang lurus.” Anda yang akan “diputuskan Allah” di neraka sesuai dengan Al-Quran, telah “kafirlah orang mengatakan bahwa sesungguhnya Isa Al-Masih itu Allah.”
~
Saudara Hamba,
Sebenarnya tanpa memerlukan tafsir lagi, setiap orang yang dapat membaca pasti menyimpulkan kalau pengikut Isa Al-Masih itu ditinggikan Allah dan pasti masuk sorga. Karena hal ini sesuai dengan janji Isa Al-Masih kepada para pengikut-Nya. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
Jelas Allah tidak menetapkan para pengikut Isa Al-Masih untuk mendatanginya (neraka). Bagaimana menurut saudara?
~
Slamet