Bermula saat Baqir makan dengan teman di warung makan. Saat itu ada lalat yang menghinggapi minuman temannya. Namun, dengan tenang teman Baqir malah mencelupkan lalatnya ke dalam minuman. Ia dengan yakin menyatakan hal ini sesuai ajaran hadist.
Karena pengalaman ini Baqir penasaran dengan Hadits lalat masuk ke minuman. Sebagai Mukmin yang baik yang sangat mengimani agamanya, ia ingin memperdalam pengertiannya akan hadits ini.
Saat Baqir mempelajarinya, ia menemukan hikmah Allah. Mari kita lihat penyelidikan Baqir agar kita juga mendapatkan pengertian yang benar tentang Hadits lalat masuk ke minuman.
Hadits Tentang Mencelupkan Lalat
Baqir mencari Hadits tentang lalat dalam Islam. Ia menemukan rupanya memang ini kutipan sahih. “Jika ada lalat jatuh ke dalam bejana . . . maka celupkanlah lalat tersebut. Sesungguhnya di dalam salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat” (Shahih Al-Bukhari 3346).
Baqir melihat isi hadits ini sangat menarik. Ingin tahu kebenaran ayat ini. Baik dari sisi agama maupun dari sisi keilmuan.
Pandangan Agama Mengenai Hadits Lalat
Baqir mulai banyak belajar. Ia bertanya kepada guru agama maupun membaca berbagai artikel.
Baqir menemukan penjelasan Ibnu Qayyim Al Jauziah, dalam kitab: “Ath Thib An Nabawi min Zad Al Ma’ad Fi Hadyi Khair Al Ibad.” Hadits lalat masuk ke minuman ini mengandung dua hal: Pertama soal fiqih dan kedua soal medis.
Secara fiqih, menyatakan bahwa lalat tidak membuat minuman menjadi najis. Alasannya karena lalat termasuk hewan yang tidak memiliki darah.
Secara medis Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menyatakan beberapa hasil penyelidikan, baik dari ulama maupun ilmuwan. Di sayap kiri lalat terdapat bakteri, tapi sayap kanan lalat bakteri tidak berkembang. Kemungkinan ini bisa menjadi anti bakteri yang baik.
Baqir menghargai penjelasan secara agama. Namun, ia juga mau belajar dari sisi keilmuan. Ia ingin mengetahui pendapat para ilmuwan mengenai Hadits lalat dalam Islam.
Penyelidikan Secara Ilmu Pengetahuan Tentang Lalat
Studi oleh peneliti dari Penn State University mengungkap bahwa seekor lalat sangat penuh bakteri. Penelitian ini menggunakan teknik pengurutan informasi genetik. Peneliti menemukan di dalam jenis lalat rumahan saja minimal menyimpan sekitar 351 bakteri.
Bahkan penelitian lain menyatakan jauh lebih banyak. Dalam permukaan luar tubuh lalat bisa terdapat 33 juta bakteri! Ada 6 juta bakteri lagi pada kakinya saja. (Sumber: Leland Ossian Howard. The House Fly. Disease Activities and of the Means of Destroying It. edisi ke-3).
Pemerintah Indonesia maupun WHO memberi peringatan bahaya lalat. Ada himbauan kuat menjaga kebersihan makanan dan minuman dari lalat. Banyak penyakit akibat bakteri lalat. Antara lain:
- Diare
- Disentri
- Kolera
- Typhus
- Flu burung
- Kerusakan hati
- Gatal pada kulit
- Virus polio
- Virus hepatitis
- Sinus
- Infeksi usus
- Keracunan
- Muntaber
- Cacingan
- Scarlatina
- Infeksi lambung
Sehubungan dengan penjelasan Hadits, Baqir menemukan pendapat lain dari perspektif keilmuan. Contohnya, dalam hal darah ada jenis lalat yang menghisap darah, misalnya lalat pikat.
Sedangkan dalam hal anti bakteri, belum terbukti secara keilmuan. Ada banyak faktor yang perlu penelitian lebih lanjut. Misalnya:
- Apakah anti bakteri lalat pasti bisa menghapus +/-33 juta bakteri lain yang menempel pada tubuhnya?
- Apakah ini berlaku untuk semua jenis lalat di dunia?
- Berapa lamakah lalat harus tercelup cairan agar anti bakteri bekerja efektif?
- Apakah suhu cairan berpengaruh?
Belum ada pembuktian keilmuan untuk semua pertanyaan ini.
Hikmah Allah dalam Ayat Mengenai Lalat
Walau Baqir belum mendapatkan semua jawaban. Namun, saat belajar mengenai Hadits lalat masuk ke minuman, ia menemukan ayat yang menarik. “. . . selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya” (Qs 22:73).
Ayat ini menyatakan hanya Allah yang bisa memberikan kehidupan. Hal ini menarik perhatian Baqir karena ia membaca juga ayat yang lain. “. . . aku [Isa Al-Masih] membangkitkan orang mati . . .” (Qs 3:49). Penemuan ini membuat Baqir bertanya: “Jika hanya Allah yang berkuasa menghidupkan, mengapakah Isa, juga bisa menghidupkan orang mati?” Baqir mencari temannya yang adalah pengikut Isa untuk menanyakan hal ini.
Hikmah Kehidupan Allah Melalui Isa Al-Masih
Pengikut Isa menjelaskan Isa Al-Masih adalah pernyataan kasih Allah bagi manusia. Melalui-Nya manusia bisa mendapatkan jalan lurus menuju kehidupan. “Akulah [Isa Al-Masih] kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya [mendapat rahmat Allah untuk masuk surga]. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Itulah alasannya mengapa kehidupan Allah mengalir melalui Isa Al-Masih. Tertulis baik dalam Al-Quran, maupun Injil bahwa Isa mampu membangkitkan orang mati maupun mengadakan banyak mukjizat.
Isa tentu sanggup juga melindungi Anda dari berbagai penyakit. Anti bakteri lalat belum terbukti secara ilmiah. Namun, kuasa mukjizat Isa telah tertulis pada Al-Quran dan Kitab Allah.
Jika Anda mau mengimani Isa, maka rahmat Allah tersedia. Ada barokah saat hidup di bumi. Ada juga jaminan selamat nanti di surga. Inilah hikmah Allah untuk menolong manusia yang penuh dosa.
“Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, maka Allah mengaruniakan hidup yang kekal. Kehidupan itu ada di dalam Isa Al-Masih” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:10-11, parafrasa).
Kami mengundang Anda mempertimbangkan tiga opsi di bawah ini sebagai tanggapan pada artikel ini:
- Membaca Kitab Allah dengan mengundah Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Menyelidiki Kisah komplit Isa Al-Masih dalam kursus gratis, klik di sini.
- Minta hidup kekal di sorga dari Isa Al-Masih. Untuk penjelasan tambahan klik di sini.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara percaya ada anti bakteri dalam lalat yang bisa menetralkan +/-33 juta bakteri lainnya? Jelaskan jawaban Saudara!
- Bagaimana pendapat Saudara antara keimanan dan keilmuan jika bertentangan?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai hanya Allah yang bisa memberi kehidupan, namun Isa membangkitkan orang mati?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Hadits Lalat Masuk ke Minuman: Apakah Hikmahnya?“ Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Orang Beragama Perlu Menjadi Skeptis?
- Injil Dalam Al-Quran: Mengapa Masih Relevan Bagi Mukmin Masa Kini?
- Bolehkah Agama Islam Dikritik?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Hadits Lalat Masuk ke Minuman: Apakah Hikmahnya?“, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Nabi Isa Al-Masih tidak pernah memberikan kehidupan. Dia hanya menjalankan perintah Allah Tuhan semesta alam, untuk melakukan berbagai hal agar orang orang beriman kepada Allah, dan hanya kepada-Nya menyembah, bukan kepada Nabi Isa Al-Masih apa lagi kepada ibunya, apa lagi kepada ruh kudus (malaikat Jibril).
~
Saudara Simple Logic,
Kami senang membaca komentar saudara, sebab kami menjadi paham apa yang dipahami umat Islam. Silakan bertanya kepada setiap pengikut Isa Al-Masih, apakah mereka menyembah ibu Maria dan Malaikat? Pasti jawabannya tidak. Jadi dalam hal ini umat Islam salah mengerti tentang umat Isa Al-Masih. Akibat salah mengerti maka timbulnya penyesatan berpikir.
Kesesatan berpikir ini menjadi bukti seorang Muslim dapat berada dalam kekeliruan. Jadi pengalaman diskusi ini baik sekali jika dijadikan sebagai cerminan. Marilah kita mencari jalan Allah yang lurus dan benar itu bukan berdasarkan asumsi dan prasangka.
~
Noni
~
Sangat-sangat percaya, secara logis, setiap makhluk hidup pasti memiliki alat untuk bertahan hidup. Demikian pula lalat. Lalat yang hinggap di tempat kotor akan tercemar bakteri, bakteri ini akan mengancam kehidupan lalat, sehingga secara alami, lalat akan membentuk anti bakteri dari tubuhnya.
Jadi secara logis, ini sangat dapat diterima akal. Keimanan dan keilmuan tidak akan pernah bertentangan. Hanya dogma kepercayaanlah yang akan bertentangan dengan keilmuan atou logika sehat.
~
Saudara Simple Logic,
Kami sependapat dengan saudara. Satu kesalahan berpikir membuktikan adanya celah untuk berkembangnya bakteri di dalam alam pikiran manusia. Misalnya saudara menyetarakan keimanan dan keilmuan tidak bertentangan. Keimanan yang mana dan keilmuan yang mana yang saudara maksud.
Perihal iman, bagi para ilmuwan iman adalah imajinasi. Sebab para ilmuwan sudah mensakralkan bahwa apa yang tidak terbukti secara empirik tidak dapat disebut sebagai bereksistensi. Tentu saja dalam hal-hal tertentu keimanan (keyakinan agama) dan ilmu bisa ditemukan jalan keluarnya.
~
Noni
~
Simple Logic
Isa memberikan kehidupan (Qs 3:49), tapi allah Islam menginginkan kematian (Qs 2:191). Quran memberitakan kabar menyesatkan, karena Alkitab tidak mengajarkan untuk menyembah ibu Isa. Uniknya saudara masih percaya Quran.
Saudara menggunakan kata logis dengan IQ orang Indonesia yang rata-rata 85? Menurut sains, lalat hinggap dimana saja, bahkan di sumur buda’ah tempat pembuangan kotoran busuk yang dipakai wudhu oleh nabi Islam (an-Nasa’i, 326). Menurut sains, lalat menyebar penyakit.
~
Jesus Park,
Sains menjelaskan bahwa lalat dapat menyebarkan penyakit. Setidaknya, pemerintah Indonesia dan WHO memberikan peringatan agar masyarakat menjaga kebersihan makanan dan minuman dari lalat.
Adalah kontradiktif bila disebutkan terdapat obat dalam sayap lalat. Jelas, pendapat ini bertentangan dengan kajian ilmu kesehatan. Berharap masyarakat Indonesia memerhatikan dan berani berpikir kritis terhadap keimanan yang tidak berdasarkan pada realita dan logika yang sehat.
~
Solihin
~
Apa yang disampaikan Al-Quran dan Hadits memang belum bisa dibuktikan secara ilmiah saat ini, sebab sifat manusia dan ilmunya, terus berkembang. Jika menemukan ada yang tak ilmiah dan tak masuk akal, tinggalkan saja kitab itu dan cari kitab yang lain. Kecuali, anda melihat tiap ayat dengan sudut pandang sinis. Atas izin Allah Nabi Isa menghidupkan orang mati.
Gampangnya, anda pasang bohlam lalu lampu menyala. Pertanyaannya, anda yang menyalakan atau listrik yang menyalakan lampu itu?
~
Saudara Mahbub Junaidi,
Terimakasih atas tenggapannya. Memang benar atas izin Allah manusia yang mati bangkit di hadapan Isa Al-Masih. Kita sebagai pengamat melihat orang mati itu bangkit dan Isa Al-Masih ada di sana. Karena keyakinan yang saudara pahami dan terima bahwa dibalik peristiwa itu ada sosok Allah yang membangkitkan si mati. Jadi Isa Al-Masih menurut saudara tidak memiliki andil atau sedikit saja andilnya. Tetapi kemungkinannya bukan hanya satu. Sebab saudara hanya berpikir dari sisi keyakinan tertentu.
Coba saudara melihat dari sisi Isa Al-Masih, yang mengatakan bahwa : “Aku dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Isa Al-Masih dan Allah adalah satu. Memang benar Allah yang membangkitkan si mati sebab Allah adalah Isa Al-Masih. Bagaimana dengan manusia lainnya, adakah memiliki keunikan seperti yang Isa Al-Masih miliki?
~
Noni
~
Yang menghidupkan dan mematikan hanyalah milik dan kuasa Allah SWT. Tidak akan bisa sama sekali Isa a.s menghidupkan dan mematikan kalau tidak ada ijin dari Allah.
~
Saudara Asep,
Benar sekali pendapat saudara, bahwa Isa Al-Masih menghidupkan orang mati atas seizin Allah. Menariknya bahwa hanya Isa Al-Masih yang melakukan hal itu. Artinya hanya Isa Al-Masih yang mendapatkan izin. Tetapi mengapa nabi Islam tidak mendapatkan izin yang sama?
Kembali kepada Isa Al-Masih yang memiliki izin yang tidak dimiliki oleh siapapun. Bahkan Isa Al-Masih satu-satunya yang dikatakan di dalam kitab suci Islam sebagai yang terkemuka di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Luar biasa, siapakah Isa Al-Masih ini yang memiliki kedudukan sebagai penguasa atas segala nama yang dapat disebutkan di dunia dan segala nama yang dapat disebutkan di akhirat? Apakah saudara tidak ingin mengenal pribadi Isa Al-Masih yang luar biasa itu?
~
Noni
~
Banyak sekali penelitian yang membenarkan bahwa satu sayap lalat mengandung bakteri disayap lainnya mengandung anti bakteri. salah satunya:
J Nutr Sci Vitaminol (Tokyo) . 2020;66(Supplement):S283-S285.doi: 10.3177/jnsv.66.S283.
The Right-Wing of Fly (Musca domestica) as a Neutralization of Drinks Contaminated by MicrobeIvena Claresta 1 , Dianti Desita Sari 1 , Susi Nurohmi 1 , Fathimah 1 , Amilia Yuni Damayanti
~
Saudara Nandang,
Terimakasih atas tanggapannya. Mungkin ada penelitian seperti yang saudara jelaskan. Nmaun ada penelitian lain juga yang menyatakan bahwa ada banyak bakteri yang ada di dalam lalat. Dan faktanya banyak sekali penyakit yang sering dialami manusia akibat lalat.
Namun dari sini kita mau mengambil hikmahnya, bahwa Allah yang menciptakan lalat dan Allah juga yang berkuasa menjaga kita dari berbagai penyakit. Allah yang telah memberikan rahmat keselamatan bagi manusia melalui Isa Al-Masih. Sudahkah saudara mengenal Isa Al-Masih?
~
Noni
*****
2. Mungkin sebagian dan jika itu tidak bertentangan dengan Al-Quran.
3. Boleh sekali. Ada suratnya di Al Quran. Dan yang mengeritik bukan saat ini dan di sini saja, tetapi sejak Al Quran diturunkan. Tidak berubah dan tetap relevan sesuai zaman. Selamat mengkritik (kalau bisa).
*****
Asung,
Saya mohon maaf terpaksa menghapus link yang dikutip oleh Anda karena situs ini tidak mengijinkan untuk mencantumkan link lain. Tetapi saya sudah membaca hasil riset tersebut.
Saya mohon ijin untuk menanggapi satu saja dari jawaban Anda. Hasil penelitian yang dilakukan pemerintah dan WHO telah menjelaskan bahwa lalat mengandung bakteri yang menyebabkan penyakit. Setidaknya, artikel di atas telah menguraikan jenis-jenis penyakit tersebut.
Mencermati hal itu, maka hadits bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan sebaiknya ditinjau kembali. Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin