Umar rindu mencari kebenaran. Ia senang membaca Al-Quran dan hadits, dengan harapan mendapat inspirasi kehidupan.
Suatu kali ia mendapat ayat yang membingungkannya. Umar membaca, “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur-an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu” (Qs 5:68). Hal ini membuatnya berpikir rupanya ada tesebut dalil kitab Injil dalam Al-Quran.
Umar rindu mempelajari kitab Injil mulai dalam Al-Quran, mencari tahu lebih dalam Injil menurut Islam, setelah itu langsung mempelajari Kitab Injil. Tapi Umar menemukan banyak pertentangan. Ada teman yang menyatakan isi Injil sudah berubah. Namun, apakah benar demikian?
Mari kita simak pencarian Umar untuk mendekat pada Allah. Anda akan dapat menarik kesimpulan apakah Injil untuk orang Islam atau tidak.
Berbagai Keraguan Mengenai Kitab Injil
Beberapa teman dan guru agama menyatakan bahwa memang seharusnya umat Islam percaya empat kitab, yaitu Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. Namun, sayangnya beberapa orang percaya isi Injil meragukan.
Karena ada dugaan kitab Injil yang ada sekarang tidak lengkap. Juga kemungkinan ada perubahan oleh Paulus.
Selain itu Umar pernah mendengar bahwa penulis Injil berasal dari para murid Isa Al-Masih. Mereka disebut para Rasul. Guru agama pernah menjelaskan: “Tidak ada nabi antara Isa dan Muhammad” (Sunan Abu Dawud). Ia mempertanyakan apakah sahih jika ada isi kitab suci berasal dari murid Isa?
Umar hampir saja menerima semua keraguan ini. Hingga ia membaca ayat Al-Quran yang mencerahkannya. “Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs 6:115).
Jika Allah yang mewahyukan firman-Nya, pastilah Ia sanggup menjaganya. Jika Allah menyatakan Injil dalam Al-Quran, pasti ada kebenaran di dalamnya. Hal ini membuat Umar mencari informasi mengenai Injil.
Membuktian Keabsahan Injil Dalam Al-Quran
Umar memberanikan diri mencari jawaban ke Yusuf, yang adalah pengikut Isa. Hal ini karena Surah Yunus 10:94 mengajarkan demikian. “Jika kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu.
Yusuf menjelaskan bahwa Isi kitab Injil tidak mungkin berubah. Memang benar Allah sanggup menjaga firman-Nya! Ada banyak kopian naskah (lebih dari 13.000) yang lengkap sama dengan naskah asli.
Juga mustahil Paulus mengubah Injil karena ada banyak murid dan saksi mata dari zaman Isa masih hidup sampai zaman Paulus. Sehingga Jika ada beda ajaran, maka akan sangat mudah terlihat.
Sehubungan dengan tulisan para Rasul, Yusuf menjelaskan dari Al-Quran bahwa Allah meninggikan pengikut Isa. “. . . Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman [para pengikut Isa] terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang” (Qs. 61:14).
Lebih jelas lagi pengikut Isa bahkan ditinggikan sampai akhir zaman. “Hai Isa, . . . [Allah] menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs. 3:55).
Puncaknya, Al-Quran sendiri mengakui ada ilham Allah bagi pengikut Isa. “Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia . . .” (Qs 5:111).
Isi kitab Injil sendiri menegaskan hal ini. Bahwa para Rasul mendapat inspirasi Roh Allah. “Tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus [Ruh Allah] orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:21).
Semua penjelasan ini membuka mata Umar dan melihat keabsahan Injil. Ia jadi tertarik mempelajari isinya. Yusuf juga memberitahu bahwa Umar dapat mengunduh kitab Injil dengan gampang.
Injil Dalam Al-Quran Penting Dipahami Umat Islam
Umar menyadari bahwa sangat penting Injil dalam Al-Quran untuk ia pahami. Karena di dalamnya terdapat kebenaran dan cahaya yang menerangi (Qs. 5:46).
Kebenaran ini berguna sebagai panduan kehidupan. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
Lebih dalam lagi saat Umar mempelajari, terbukalah matanya melihat Isa Al-Masih. Isi Kitab Injil menyatakan keistimewaan Isa. Melalui Isa, Allah menyediakan jalan untuk keselamatan manusia.
“Saya percaya sekali akan Kabar Baik itu [Injil], karena kabar itu adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan semua orang yang percaya [kepada Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Surat Roma 1:16a BIS).
Umar menjadi yakin untuk mengimani Isa. Kehidupan Umar menjadi penuh damai karena ajaran kebenaran dalam Injil.
Mari dengan yakin membaca kitab Injil. Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya kehidupan menanti untuk Anda temukan.
Sebagai respons pada artikel ini kami mempersilakan Anda mempertimbangkan tiga tawaran berikut:
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik di sini.
- Mempelajari Kisah Isa Al-Masih dalam kursus tanpa bayar, klik di sini.
- Mengundah Kitab Taurat, Zabur dan Injil (TZI) dengan klik link ini.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai pembuktian keaslian Injil?
- Menurut Saudara, mengapa Al-Quran meninggikan isi kitab Injil?
- Bagaimana pendapat Saudara, Injil dalam Al-Quran sebagai petunjuk dan cahaya bagi orang bertakwa (Qs. 5:46)?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Injil Dalam Al-Quran: Mengapa Masih Relevan Bagi Mukmin Masa Kini?“ Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah yang Dimaksud dengan Istilah “Injil”?
- Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
- Isi Pokok Kitab Suci Taurat, Zabur, Injil
- Al-Quran Dan Injil Setuju, Isa Al-Masih – Jalan Lurus
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Injil Dalam Al-Quran: Mengapa Masih Relevan Bagi Mukmin Masa Kini?“ Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
1. Injil sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang, sudah tergantikan oleh Al-Quran
2. Karena Injil merupakan salah satu kitab suci umat Islam
3. Isa Al-Masih hanyalah hamba dan utusan Allah, bukan Tuhan,anak Tuhan atau penjelmaan dari Tuhan
~
Saudara Izzy Ibrahim,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami memahami prasangka umumnya umat Islam terhadap kitab Injil. Satu fakta yang sulit untuk dimengerti bahwa umat Islam tidak memiliki bukti mana Injil yang asli dan mana Injil yang sudah diubahkan.
Tidak ada alasan yang mengatakan bahwa Injil digantikan. Padahal disisi lain umat Islam mempercayai bahwa Firman Allah itu kekal dan tidak seorang pun yang dapat merubahnya. Silakan saudara pertimbangkan lagi akan hal ini. Izinkan lah diri saudara melihat kebenaran secara pribadi.
~
Noni
~
Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa sudah tidak ada lagi. Sedangkan yzng dipunya Oten sekarangg ini adalah Gospel. Gospel bukan Injil.
Nabi Isa bukan Tuhan, apalagi Anak Tuhan.. Qs Al-Ikhlas 3, Dia tidak beranak dan diperanakan.
Allah dalam Al-Quran tidak punya anak yang bernama Isa /Yesus, apalagi punya mama yang bernama Maryam/Maria.
~
Saudara Supriyadi,
Terimakasih atas tanggapannya. Umat Kristen mengimani Alkiktab sebagai Firman Allah yang kekal yang hingga saat ini menjadi pedoman. Al-Quran pun mmerintahkan untuk umat Muslim beriman pada Kitab terdahulu yaitu Taurat dan Injil.
Benar sekali bahwa Allah Sang Pecipta tidak memiliki anak atau istri seperti manusia. Istilah Anak Allah merupakan gelar keilahian yang hanya dipahami bangsa Yahudi yang sedang menantikan Mesisa yaitu Sang Penyelamat. Gelar ini menunjuk pada keilahian dan kuasa Isa yang hanya layak dimiliki oleh Allah saja.
~
Noni
~
Astaghfirullah hal adzim, awas, ada saja upaya pemurtadan Islam dengan memutar-balikkan makna yang sehalus ini lewat medsos. Astaghfirullah.
~
Saudara Bayu,
Salam kenal untuk saudara. Terimakasih atas kunjungan di situs ini. Kami menghargai penilaian saudara terhadap kami namun sedikit menjelaskan bahwa tidak ada hal yang kami putar balikan makna dari apapun. Karena itu kami terbuka terhadap siapapun untuk menyampaikan argumentasinya. Silakan saudara sampaikan melalui forum dialog ini hal-hal yang menjadi keberatan saudara.
~
Noni
~
Injil tidak mungkin berubah, karena Firman Allah, tapi Alkitab itu berubah-ubah bahkan bisa direvisi. Itu yang saya dengar.
~
Saudara Fazar Awan,
Terimakasih atas sharing dan kejujuran saudara. Kami setuju, ada banyak suara yang terdengar oleh telinga ini tetapi tidak semua suara benar.
Jadi jalan yang benar adalah kita menyelidiki kebenaran itu sendiri. Nah, jika saudara percaya bahwa Injil tidak mungkin berubah berarti saudara percaya juga bahwa Injil bertahan hingga hari ini. Oleh karena itu apakah saudara sudah membaca Injil tersebut? Jika saudara bersedia kami tidak keberatan membantu saudara mempelajari Injil. Silakan hubungi kami di SMS ke nomor: 0812-81000-718.
IDI: WA 0812-8100-0718
~
Noni