Buat kita, ucapan “Allah mati” menimbulkan rasa ngeri, bukan? Setiap orang setuju, “Allah tidak dapat mati”!
Lalu, mengapa ada orang Kristen berkata bahwa Allah mati? Bukankah baik jika kita mengatasi salah paham antara orang Kristen dan Muslim tentang ide aneh ini?
Persetujuan Dasar Agama Kristen dan Islam – Allah Kekal dan Mahakuasa
“Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? TUHAN ialah Allah kekal . . .” (Kitab Nabi-nabi, Yesaya 40:28). “Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu . . .” (Qs 55:27).
Injil Allah juga menekankan: “Untuk Allah, tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul Lukas 1:37). Dalam buku umat Islam: “Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Qs 3:26).
Jadi kita mengakui kekekalan dan kemahakuasaan Allah! Namun masih ada pertanyaan, “Kalau begitu, mengapa ada orang mengatakan Allah yang kekal dan mahakuasa dapat mati?”
Persetujuan Lagi Umat Kristen dan Islam – Definisi “Meninggal Dunia”
Kita, penganut agama Ibrahim, mengaku bahwa jiwa kekal mendiami setiap insan. Tatkala tubuh berhenti berfungsi, jiwa meninggalkan tubuh. Kita menamakan ini “meninggal dunia.” Bila jiwa meninggalkan tubuh, jiwa masih eksis, berada, bukan?
Demikian juga dengan Kalimat Allah. Ia yang kekal, satu dengan Allah, meninggalkan sorga. Ia menjelma menjadi manusia dan tinggal dalam tubuh manusia dengan memakai nama Isa. (Kirimkan tanggapan Anda lewat email untuk pernyataan ini: Kemahakuasaan Allah memungkinkan Kalimat-Nya menjelma menjadi manusia).
Di kayu salib, tubuh-Nya berhenti berfungsi. Jiwa-Nya meninggalkan tubuh-Nya. Walau tubuh-Nya mati, Kalimat Allah tidak meniadakan keberadaan-Nya. Sebaliknya Ia pindah ke tubuh baru, tubuh mulia. Sekarang Isa, Kalimat Allah, hidup, berada di sorga.
Jadi, Allah tidak dapat mati! Maka sebaiknya kita menjauhkan diri dari pemakaian kata “mati.” Kita semua setuju jiwa dapat meninggalkan tubuh. Itulah yang terjadi saat Kalimat Allah tersalib. Ia meninggal dunia, yaitu meninggalkan tubuh fana-Nya dan kembali ke sorga.
Pertanyaan yang Menentukan Nasib Umat Islam dan Kristen
Umat manusia ingin tahu, “Apakah Allah mengasihi saya secara pribadi?” “Apakah Allah prihatin akan saya?” Silakan mengemail kami jika Anda ingin tahu bagaimana menjadi yakin akan kasih Allah.
Memang Ia prihatin akan Anda. Ia ingin kita semua ke sorga untuk tinggal selama-lamanya dengan Dia. Tetapi, terlebih dahulu semua dosa kita harus ditangani.
Untuk menangani dosa kita, Kalimat Allah menjelma menjadi manusia melalui anak dara Maryam. Ia hidup dalam kesucian selama 33 tahun di bumi. Akhirnya tersalib. Ia meninggal dunia di salib buat kita. Ia meninggalkan tubuh fana-Nya dan kembali ke sorga.
Lewat penyaliban-Nya Isa membuka jalan supaya Anda dapat menerima hidup kekal dan tinggal selama-lamanya di sorga!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kalau Tuhan Mahakuasa, apakah mustahil Ia menjelma menjadi manusia? Jelaskanlah jawaban Saudara.
- Kalau jiwa manusia meninggalkan tubuh pada saat wafat apakah juga Kalimat Allah (Isa Al-Masih) berpisah dari dan meninggalkan tubuh-Nya yang mati tersalib di kayu salib? Bukankah ini menjelaskan bahwa sebenarnya Allah tidak dapat mati?
- Bagaimana Saudara tahu bahwa Allah mengasihi Saudara secara pribadi? Apakah Saudara spesial, teristimewa di mata Allah? Jelaskanlah jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Bagaimana Allah Dapat Mati?
- Mustahil Allah Bisa Mati!
- Muhammad Atau Isa – Siapakah Mampu Membangkitkan Orang Mati?
- Iblis – Si Penghalang Jalan Yang Lurus
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muslim & Kristen Sehati: “Allah Tidak Dapat Mati”!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
~
Saya rasa anda terlalu buru-buru kalau ingin menghilangkan kata mati dari Yesus. Bagaimana bisa ajaran anda berubah begitu cepatnya? Saya kasihan sama anda. Bagaimana anda mau menghilangkan kata mati sementara Injil anda sendiri banyak menyebut kata mati? Kalau Yesus tidak mati maka pengorbanan Yesus sia-sia/hanya pura-pura mati. Ini buntutnya panjang lagi kalau anda beranggapan seperti itu. Sebaiknya kalau posting lebih hati-hati. Saya cuma mengingatkan saja. Mati itu di Injil tak terbantahkan. Jadi, jangan coba diubah lagi. Sudah saja seadanya.
~
Saudara Bara,
Tentu kita mengakui bersama bahwa Allah mahakuasa, bukan? Bila Allah mahakuasa, maka Dia dapat menjadi manusia, bukan? Ini berarti tubuh Isa Al-Masih dapat mati, tetapi hakekat-Nya, yaitu Allah tidak mungkin mati. Bukankah ini masuk akal? Karena itu, kami sepakat dan berpendapat bahwa Allah tidak mungkin mati. Tetapi tubuh jasmani dapat mati. Itu sebabnya, Isa Al-Masih merelakan diri-Nya mati di kayu salib demi menyelamatkan manusia dari dosa.
Ini adalah kasih-Nya yang besar dan ditunjukkan secara konkret melalui tindakan nyata. Kalau boleh tahu, bagaimana Allah SWT menyatakan kemahakuasaan-Nya secara khusus? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
~
Sebagaimana ajaibnya firman menjadi manusia, maka seperti itu juga ajaibnya tubuh insani Yesus bangkit dalam tubuh kemuliaan. Allah Bapa mencipta dengan firman-Nya. Yesus adalah firman menjadi manusia. Karena itulah kelak di hari kebangkitan Yesus turun sebab saat itu terjadi penciptaan kembali jasad-jasad yang telah hancur, sebab Yesus adalah firman.
Matius 19:28, “Kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”
Ibrani 1:1-2, “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.”
~
Saudara Agur,
Isa Al-Masih menjadi manusia telah menunjukkan dan membuktikan kemahakuasaan-Nya. Namun, kemahakuasaan-Nya berjalan sinergi dengan sifat mahakasih. Itu sebabnya, Isa Al-Masih merelakan diri-Nya mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Namun, hakekat-Nya yang adalah Allah tidak pernah mati. Tetapi tubuh jasmani-Nya mengalami kematian. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat memahaminya. Ada baiknya juga mencermati artikel di atas dengan teliti.
~
Solihin
*****
1. Itu tidak mustahil, sebab Tuhan Allah sendiri yang berkata: “Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki laki dan ia akan menamakan dia Imanuel” (Kitab Nabi Yesaya 7:14). Arti kata Imanuel adalah “Tuhan Allah Beserta Kita”. Itulah bukti nyata Allah berujud manusia.
2. Bagi umat manusia yang percaya dan taat kepada Isa Al-Masih, pada akhir zaman akan dibangkitkan kembali, dan tinggal bersama Isa Al-Masih di taman Firdaus, sesuai dengan ucapan-Nya: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganku” (Injil Rasul Besar Yohanes 10:28).
3. Jelas sekali Tuhan Allah Yesus Krisus memberi harapan pasti kelak di akhir zaman menerima sorga itu sebab saya pribadi dan keluarga saya menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan Allah sesuai dengan ucapan-Nya: “Percayalah kepada Tuhan Allah Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Kisah Para Rasul 16:31).
*****
Saudara Jhon,
Memang benar bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Sebab Dia mahakuasa. Kemahakuasaan-Nya perlu dibuktikan secara konkret dan khusus. Karena itu, Allah berkenan datang ke dunia menjadi manusia dalam Pribadi Isa Al-Masih. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memahami bahwa hakekat Isa Al-Masih tidak pernah berubah sekalipun Dia menjadi manusia. Terimakasih saudara Jhon untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Al-Quran, Taurat, Injil itu Allah Yesus, Yahwe, Budha, Krisna, patung salib buku duit. Itu hanya buatan manusia. Pencipta langit dan bumi, matahari, bulan, dan bintang bukan sebuah nama dan bahasa dan kata. Bukan karya seni dan karya tulis. Bukan manusia dan karya manusia. Bukan karya lisan tangan akal hati dan kelamin. Renungkan, diamlah perhatikan dirimu dan alam semesta kamu akan temukan pencipta alam semesta. Curahkanlah hati kepada-Nya. Dia selalu dengar lihat, hadir, tidak kantuk, tidak tidur, tidak mati.
~
Saudara Alex,
Menarik sekali tulisan saudara di atas. Kami mencoba memahami maksud tulisan saudara. Namun, alangkah lebih baik bila kami bertanya kepada saudara sehingga kami tidak keliru memahami maksud saudara. Kalau boleh tahu, apa hubungan tulisan saudara dengan artikel di atas? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
1 Petrus 3:18, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh.” Nah, dari kesaksian rasul Petrus di atas siapa nama manusia yang hakekat-Nya firman Allah?
~
Saudara Agur,
Kita mengakui bersama bahwa Allah tidak mungkin mati. Tetapi kita mengetahui juga bahwa Dia berkuasa menjadi manusia dan mengambil rupa manusia. Itu sebabnya, ketika Allah menjadi manusia, maka yang mati adalah tubuh jasmani-Nya. Karena itu, Isa Al-Masih yang maha pengasih dan maha penyayang telah merelakan diri-Nya mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memahami sifat dan hakekat Allah.
~
Solihin
~
Artikel: “Itulah yang terjadi saat Kalimat Allah tersalib. Ia meninggal dunia, yaitu meninggalkan tubuh fana-Nya dan kembali ke sorga.”
Res: Tubuh fananya sekarang berada dimana?
~
Saudara Mr. Bean,
Saudara memberikan pertanyaan yang bagus sekali. Alkitab tidak menjelaskan dimana posisi tubuh Isa Al-Masih. Sebab kuburan itu kosong. Artinya Isa Al-Masih telah bangkit dan kematian tidak berkuasa atas diri-Nya. Tentu kita tidak dapat berspekulasi mengenai tubuh Isa Al-Masih. Namun, fakta yang jelas adalah kematian tidak berkuasa atas Isa Al-Masih sehingga hakekat sesungguhnya adalah Allah tidak pernah mati. Bukankah demikian saudara?
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara percaya bahwa Allah dapat menjadi manusia? Mengapa? Mohon kiranya saudara dapat menjelaskannya.
~
Solihin
~
Maksud dari tubuh fana itu adalah seperti berikut: Roma 8:3, “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.” Tetapi apakah Kristus berdosa? Tidak. Oleh karena kesucian-Nya, maka tubuh insani itupun bangkit dalam tubuh kemuliaan.
Mr. Bean,
Tubuh insani Yesuslah yang dimaksud dengan tubuh fana, sebab firman turun ke dunia menjadi manusia. Manusia fana adalah manusia yang dilahirkan dari darah dan daging oleh keinginan seorang laki laki. Tetapi Yesus lahir bukan karena nafsu laki-laki yang membuat Maria mengandung. Oleh sebab tubuh insani Yesus bangkit dalam tubuh kemuliaan, sehingga tidak ada yang tersisa lagi tubuh fana, melainkan Ia naik ke sorga.
~
Saudara Agur,
Manusia yang meninggal meninggalkan tubuhnya di dalam kubur. Namun, Alkitab tidak menjelaskan keberadaan tubuh Isa Al-Masih mengingat Isa Al-Masih bangkit dari kematian. Ini menjelaskan bahwa hakekat-Nya yang adalah Allah tidak pernah mati. Kami berharap saudara-saudara di forumi ini memahami hakekat Allah sesungguhnya.
~
Solihin
****
1. Siapa yang berani menyangkal hal itu? Sebab Allah Pencipta Khalik, langit dan bumi beserta isinya. Bukankah sudah dikatakan dalam Kitab Nabi Yesaya 9:5 mencatat: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita,Lambang Pemerintahan ada diatas bahunya, dan namanya disebut orang Penasehat Ajaib,Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal, Raja Damai.” Inilah bukti nyata Allah beserta umat-Nya (Imanuel). Allah yang kekal itu datang ke bumi dalam wujud manusia.
2. Setiap insan yang percaya dan taat kepada Isa Al-Masih, akan menjadi keluarga Allah, sesuai dengan ucapan-Nya: “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang melainkan kawan sewarga dari orang orang kudus dan anggota anggota keluarga Allah” (Efesus 2:19).
****
Saudara Natal,
Memang benar bahwa kita tidak dapat menyangkal kemahakuasaan Allah. Bila Dia telah bertindak, maka tidak ada seorangpun yang dapat melarang-Nya. Karena itu, ketika Allah berkenan menjadi manusia, maka Dia telah menyatakan kemahakuasaan-Nya. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memahami hakekat Allah.
~
Solihin
~
1 Korintus 15:42-47, “Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.”
~
Saudara Agur,
Kami berterimakasih untuk ayat Injil yang dikutip saudara. Kalau boleh tahu, apa maksud saudara mengutip ayat tersebut berkenaan dengan artikel di atas bahwa Allah tidak dapat mati? Kami berharap kita tetap fokus dengan topik di atas.
~
Solihin
*
3. Jelas sekali, bahwa Allah akan besamaku sampai selama-lamanya dan tidak akan menerima hukuman dari Allah, asalkan kita mengimani Injil, dan mengakui segala dosa-dosa dan percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, sesuai dengan ucapan-Nya: “Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia akan melihat hidup kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Isa Al-Masih, ia tidak melihat hidup kekal, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Injil Rasul Besar Yohanes 3:36). Amin.
*
Saudara Natal,
Setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih pasti diselamatkan. Sebab firman-Nya telah menyatakan demikian. Kami berterimakasih untuk firman Isa Al-Masih yang menegaskan dan meneguhkan hal itu. Kami berharap saudara-saudara di forum ini menyadari kasih Isa Al-Masih kepada semua orang.
~
Solihin
~
Siapa yang mengatakan Allah orang Kristen mati?
~
Saudara Agur,
Kita mengetahui bersama Allah bersifat kekal. Kekekalan Allah menjadikan-Nya tidak mungkin mati. Namun, Allah mahakuasa sehingga Dia dapat mengambil rupa manusia dalam Pribadi Isa Al-Masih. Karena Allah mengasihi manusia, maka Dia merelakan diri-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang sehingga manusia dapat diselamatkan. Namun, hakekat-Nya yang adalah Allah tidak pernah mati. Itu sebabnya, Isa Al-Masih bangkit dari kematian dan naik ke sorga.
~
Solihin
~
Injil anda yang bilang, Agur. Di Injil dikisahkan beberapa ayat dalam Injil yang berbeda-beda. Kalau Yesus mati, berarti Injil anda seperti itu menurutmu Agur?
Solihin: “Tentu kita mengakui bersama bahwa Allah mahakuasa, bukan? Bila Allah mahakuasa, maka Dia dapat menjadi manusia, bukan? Ini berarti tubuh Isa Al-Masih dapat mati, tetapi hakekat-Nya, yaitu Allah tidak mungkin mati. Bukankah ini masuk akal?”
Res: Masuk akal apanya? Kalau mati, ya mati. Berarti Yesusnya mati. Tuhannya tidak. OK, tidak. Tetapi nama yang disebut itu Yesus. Yesus yang beraganya. Berarti Dia mati. Itu menurut Injil. Masak anda mau bantah juga?
~
Saudara Bara,
Memang benar bahwa tubuh jasmani Isa Al-Masih mati. Tetapi tidak hakekat-Nya yang adalah Allah. Bukankah Allah mahakuasa? Bila saudara sepakat mengenai hal ini, maka Dia berkuasa memberikan dan mengambil kembali, bukan? Itu sebabnya, Isa Al-Masih bangkit pada hari ketiga dari kematian dan naik ke sorga.
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara mengakui bahwa Allah mahakuasa? Bila Allah mahakuasa, tidak sanggupkah Dia menjadi manusia? Mengapa? Mohon saudara menjelaskannya kepada kami.
~
Solihin
****
1. Tidak ada yang mustahil bagi Allah melakukan kehendak sesuka Allah tapi Allah menyatakan dalam Al-Quran dan Alkitab bahwa Allah tidak mau diserupakan dengan mahluknya. Artinya Allah tidak mungkin berwujud seperti makhluk ciptaan-Nya sendiri (Qs 112:4 dan Keluaran 20:3-5).
3. Allah hanya mengasihi kepada orang-orang yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan mengikuti nabinya.
****
Saudara Rizal,
1. Sangat baik bila saudara membaca teliti Taurat, Keluaran 20:3-5. Ayat itu berbicara tentang Allah tidak mau diserupakan dengan patung, bukan tidak dapat menjadi manusia. Ini dua hal berbeda, saudara. Pertanyaannya adalah bila saudara mengakui bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, maka dapatkah Dia menjadi manusia? Mengapa? Mohon saudara menjelaskannya.
2. Menarik sekali tanggapan saudara. Jika demikian, apakah saudara termasuk orang yang dikasihi Allah SWT? Mengapa? Mohon kiranya saudara dapat menjawabnya.
~
Solihin
~
Rizal,
Orang Kristen tidak pernah menyerupakan Allah dengan ciptaan-Nya. Yang terjadi adalah karena Allah mengasihi, menyayangi dan adil maka Allah sendiri yang berkehendak hadir supaya setiap orang tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
~
Saudara Agur,
Ada baiknya bila membaca teks Taurat tersebut agar tidak keliru memahaminya. Sebab ayat itu tidak berbicara tentang Allah tidak dapat menjadi manusia, melainkan Allah tidak berkenan manusia membuat patung yang menyerupai apapun untuk disembah. Jelas ini dua hal berbeda. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Solihin,
Anda mengakui kalau Yesus dapat mati dan Allah tidak mungkin mati. Kalau begitu sesuatu yang dapat mati itu tidak mungkin Tuhan, karena kita tahu kalau Allah itu kekal. Pertanyaanya lalu kenapa anda masih menganggap kalau Yesus itu Tuhan, padahal anda tahu kalau Tuhan tidak dapat mati sedangkan Yesus itu dapat mati?
~
Saudara Rizal,
Hakekat Isa Al-Masih dan manusia pada umumnya berbeda. Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Uniknya, Al-Quran pun mengakui bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia (Qs 3:45), sekalipun hal ini tidak ditulis secara literal. Tentu sebagai manusia, tubuh jasmani Isa Al-Masih dapat mati. Namun, hakekat keilahian-Nya tidak pernah mati.
Bagaimana dengan pertanyaan kami? Bila saudara mengakui bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, maka dapatkah Dia menjadi manusia? Mengapa? Apakah saudara termasuk orang yang dikasihi Allah SWT? Mengapa? Mohon kiranya saudara dapat menjawabnya.
~
Solihin
~
Rizal,
Kapan kitab Injil mengatakan kemanusiaan Yesus itu Allah? Kitab Injil tidak pernah mengatakan Yesus 100% Allah, tetapi yang disampaikan oleh kitab Injil adalah 100% Allah dan 100% manusia. Firman (Allah) turun jadi manusia, dan yang jadi manusia itulah namanya Yesus. Bukan firman (Allah) yang namanya Yesus. Maka yang mati itu adalah tubuh insaninya, tapi hakekat-Nya yang adalah firman (Allah) tidak berkematian.
~
Saudara Agur,
Memang benar bahwa tubuh insani Isa Al-Masih dapat mati, tetapi hakekat-Nya yang adalah Allah tidak mungkin mati. Itu sebabnya, Isa Al-Masih menunjukkan keilahian-Nya selama di dunia. Harap kita terjebak pada pembahasan Ketuhanan Isa Al-Masih. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Agur,
Sekarang saya tanya, Yesus itu Tuhan atau bukan? Jawabannya tidak usah panjang lebar dan tidak usah balik tanya. Jawab saja.
~
Saudara Rizal,
Kami berterimakasih untuk pertanyaan saudara. Harap kita tetap fokus dengan topik di atas. Topik di atas tidak membahas tentang Ketuhanan Isa Al-Masih secara khusus. Kami kira sangat baik bila saudara mendiskusikan Ketuhanan Isa Al-Masih secara khusus melalui email ke: . Namun, kami perlu menegaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Silakan saudara klik ini http://tinyurl.com/jg4qlhg untuk mengetahui Ketuhanan Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Rizal,
Yesus itu 100% Tuhan (Tuan di atas segala tuan) bagi kemuliaan Allah Bapa. Masih kurang jelas saudara Rizal?
~
Saudara Agur,
Kami berterimakasih karena saudara berkenan menjawab pertanyaan saudara Rizal. Kami berharap ada baiknya kita fokus dengan topik di atas. Bila saudara dan saudara Rizal ingin membahas Ketuhanan Isa Al-Masih, silakan klik ini http://tinyurl.com/jg4qlhg . Terimakasih untuk pengertian saudara.
~
Solihin
~
Agur,
Kalau Yesus Tuhan, kenapa Yesus mati? Bukankah artikel di atas sudah sangat jelas mengatakan kalau Tuhan itu kekal dan tidak mungkin mati. Lebih jauh lagi anda sendiri mengatakan “Kitab Injil tidak pernah mengatakan Yesus 100% Allah, tetapi yang disampaikan oleh kitab Injil adalah 100% Allah dan 100% manusia. Mengapa jawabannya tidak konsisten?
~
Saudara Rizal,
Kami menghargai pendapat saudara. Namun, membaca tanggapan saudara, nampaknya saudara belum dapat membedakan hakekat dan jasmani. Tentu jasmani dapat mati, tetapi hakekat keilahian tidak mungkin mati. Isa Al-Masih memiliki dua natur, yakni Allah dan manusia. Hakekat Isa Al-Masih yang adalah Allah tidak pernah mati, tetapi tubuh jasmani-Nya dapat mati.
Itu sebabnya, Dia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Bagaimana dengan pertanyaan kami? Bila saudara mengakui bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, maka dapatkah Dia menjadi manusia? Mengapa? Apakah saudara termasuk orang yang dikasihi Allah SWT? Mengapa? Mohon kiranya saudara dapat menjawabnya.
~
Solihin
~
Rizal,
Yang 100% insani itu yang mati. Tetapi yang 100% Allah tidak berkematian. Simak baik baik bang Izal.
~
Saudara Agur,
Tepat sekali yang disampaikan saudara. Kami berharap saudara Rizal dapat memahami jawaban saudara. Terimakasih untuk jawaban yang diberikan.
~
Solihin