Dalam menangani suatu kejadian, misalnya kecelakaan, para detektif selalu mencari saksi mata. Biasanya satu tidak cukup. Mereka butuh beberapa orang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran kejadian yang utuh dan valid.
Sama dengan semua kejadian lain. Lebih banyak saksi, berarti kisah yang lebih lengkap.
Nasrani percaya bahwa empat pengikut Isa menulis Injil setelah mendapat wahyu dari Allah.
Kitab Injil asli menurut Islam. Al-Quran menyebutkan bahwa Allah menurunkan Injil kepada Nabi Isa.
Mengapa Nasrani percaya demikian? Apakah ini memberikan peluang bahwa isi Injil tidak konsisten atau bertentangan?
Injil ada berapa? Bagaimana isi kitab Injil sebenarnya? Apakah isi Kitab Injil asli? Pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya dimengerti semua orang. Intinya karena berkaitan dengan nasib kita di akhirat.
Mengapa Isi Kitab Injil Asli Ada Empat Kitab?
Setiap saksi mata akan bersaksi sesuai dengan apa yang mereka lihat pada saat kecelakaan. Perspektif-perspektif mereka pasti berbeda. Namun, hal ini tidak membuat penjelasan kecelakaan itu tidak benar. Justru akan membentuk penjelasan suatu kejadian yang utuh.
Keempat penulis Kitab Injil menuliskan tentang kehidupan Isa. Dengan latar-belakang kehidupan yang berbeda, mereka menulis berdasarkan sudut pandang masing-masing.
Apakah kisah kehidupan Isa menjadi tidak benar? Tentu tidak! Justru menjadi semakin meyakinkan karena diceritakan oleh empat orang. Setiap orang melengkapi setiap peristiwa sehingga menjadi utuh dan valid.
Makna Isi Kitab Injil: Berita Baik
Injil berasal dari Bahasa Yunani yang artinya Kabar Baik. “Kabar Baik” ini mengacu pada kehidupan Isa ketika hidup di dunia menurut Nasrani. Dan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Isa menurut Islam. Mengapa disebut “Kabar Baik?”
Isi kitab injil sebenarnya adalah kabar keselamatan bagi orang-orang berdosa. Berita keselamatan ini adalah baik karena manusia akan bebas dari hukuman dosa.
Isi Kitab Injil Memberi Petunjuk dan Cahaya
Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah baik Islam maupun
Nasrani percaya bahwa ada Kitab Injil. Hal ini menyimpulkan bahwa keduanya percaya Isa membawa “Kabar Baik” untuk dunia.
“. . . Dan Kami telah memberikan kepadanya [Isa] Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) . . .” (Qs 5:46).
Ayat ini memperjelas bahwa Isa membawa “Kabar Baik” berupa petunjuk dan cahaya. Injil Allah menjelaskan siapa petunjuk dan cahaya itu:
“Kata Yesus [Isa] kepadanya: Akulah jalan kebenaran dan hidup . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). “Maka Yesus [Isa] berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: ‘Akulah terang dunia . . .’” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Melalui ayat-ayat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Kabar Baik itu adalah Isa sendiri dan karya-Nya. Dia adalah Jalan (Petunjuk) dan Terang (Cahaya).
Inti Injil Asli
Hanya ada satu Injil yang berisi karya penyelamatan Allah melalui Isa. Kita dapat mengetahui satu gambar yang lengkap mengenai siapakah Isa Al-Masih, dan tugas-Nya selama di dunia melalui para penulis Kitab Injil.
Inilah Kabar baik itu: Isa datang ke dunia sebagai Jalan Kebenaran dan Cahaya untuk menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa. Maukah Anda mengikut Isa dan menerima janji keselamatan itu?
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah arti Injil bagi Saudara?
- Setujukah saudara bahwa isi kitab Injil yang ditulis dari empat sudut pandang yang berbeda menjadikannya utuh dan valid? Mengapa?
- Percayakah Anda bahwa Isa adalah petunjuk dan cahaya yang dituliskan dalam Injil? Jelaskan jawaban saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Petunjuk Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil
- Mengenal Allah dalam Al-Quran dan Injil
- Apakah Yang Dimaksud Dengan Istilah “Injil”?
- Adakah Jaminan Keselamatan Bagi Orang Islam?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Injil yang diwahyukan Allah melalui Isa Al-Masih adalah satu, tetapi empat murid-Nya inilah yang yang mengubah Injil. Sehingga umat-Nya menyembah Isa Al-Masih, bukannya menyembah Allah? Kalau membaca ayat Al-Quran, jangan hanya sepenggal-sepenggal saja!
*
Saudara Akhmad,
Isa Al-Masih tidak pernah menerima wahyu dari Allah berupa Injil. Karena Isa Al-Masih itu adalah adalah Kalimatullah yang nuzul ke dunia, guna membebaskan orang-orang dari dosa.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). Melalui ayat ini kita juga mengetahui bahwa Isa Al-Masih (Firman/Kalimat Allah) itu adalah Allah. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih layak disembah.
Kitab Injil ditulis oleh empat orang murid Isa Al-Masih. Yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Walaupun mereka menguraikan berdasarkan sudut pandang mereka, tetapi sumbernya tetap satu. Yaitu Isa Al-Masih.
Mereka menguraikan “Kabar Baik” bahwa Isa Al-Masih adalah cahaya yang dapat menerangi dunia. Sehingga setiap orang yang hidup di dalam-Nya tidak akan berjalan dalam kegelapan dosa. “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)” (Qs 5:46). Kalaupun kami hanya menuliskan sebagian ayat Al-Quran yang cocok sebagai referensi tentunya sah-sah saja.
~
SL
*
@ Akhmat,
Jika saudara mengatakan demikian, bisakah saudara memberikan ayat-ayat mana saja yang telah diubah beserta ayat aslinya yang diubah? Kiranya saudara tidak keberatan memberikan ayat yang diubah tersebut beserta aslinya agar yang lain juga mengetahui.
Terimakasih
*
Saudara Dear God,
Saudara Akhmad mengatakan bahwa di dalam Kitab Suci Injil terjadi perubahan. Ia dengan berani mengatakan demikian, sebenarnya ia sendiri belum tentu pernah membaca Injil.
Kalaupun memang tuduhannya benar, kami meminta supaya saudara Akhmat dapat menyebutkan secara spesifik ‘pertentangan’ yang dituduhkan. Tolong berikan satu contoh konkrit perubahan-perubahan yang ada. Bagian atau ayat mana yang telah diubah. Apa tujuan orang Kristen mengubahnya? Dan kapan mereka mengubahnya?
~
SL
*
Buat Dear God,
Setelah saya ungkapkan ayat-ayat dalam Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes tetap saja jawaban anda menunjukkan bahwa anda tidak ingin memahami atau mengerti atau melihat kebenaran. Itulah mengapa Kitab Injil sekarang telah banyak mengalami berbagai perubahan oleh murid-murid yang tidak bertanggung jawab.
*
Saudara Akhmad,
Penulis kitab suci Injil adalah empat orang murid Isa Al-Masih. Yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mereka memaparkannya menurut sudut pandang mereka. Namun perlu diingat, walaupun mereka menguraikan berdasarkan sudut pandang mereka, tetapi sumbernya tetap satu. Yaitu Isa Al-Masih. Itulah sebabnya mengapa peristiwa yang sama bisa kelihatan sedikit berbeda, tergantung dari saksi mata yang melihatnya.
Jadi, dalam kitab suci Injil sebenarnya tidak ada perubahan. Ini sesuai dengan Qs 6:34, “Tak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat Allah.” Bukankah Allah yang maha kuasa dapat menjaga wahyu Al-Quran? Apakah Ia tidak berkuasa menjaga wahyu sebelumnya yaitu kitab suci Injil?
~
SL
*
Kalau memang Injil tidak diubah mengapa ada empat Injil? Apakah Allah mewahyukan ada empat Injil?
*
Saudara Adriansyah,
Silakan saudara membaca penjelasan kami untuk pertanyaan dari saudara # Akhmad 2013-07-08 09:05# , tentang perubahan dalam Injil. Artikel di atas juga sudah menjelaskan bahwa Allah tidak mewahyukan adanya empat Injil, melainkan satu Injil.
Dan yang paling penting bagi kita, Allah sudah mewahyukan Injil untuk kita manusia. Injil sendiri sudah lengkap dalam diriNya dan menunjukkan jalan ke Allah. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)
~
SL
*
Maaf bukannya sudah dijawab! Saya merasa saudara umat Muslim susah mengerti. Walaupun sebenarnya sudah dijawab tapi diulang-ulang terus pertanyaanya. Baca lagi penjelasannya dan tolong dimengerti itu. Dan konteks diskusi di sini bukan membahas ayat-ayat itu, karena nanti membias dari topiknya.
~
Saudara DDD,
Terimakasih atas komentarnya, semoga dapat memberikan pencerahan bagi saudara kita. Dan kami juga setuju dengan saudara agar diskusi kita tetap fokus, seharusnya komentar yang disampaikan tidak menyimpang dari topik artikel “Benarkah Ada Empat Injil?”
Selanjutnya komentar yang tidak berhubungan dengan topik di atas, maaf bila terpaksa kami hapus. Namun bila ada saudara yang ingin memberi komentar lain, silakan kirim lewat email ke staf kami di: .
Demikian harap makhlum.
~
SL
*
Coba pelajari mukjizat Al-Quran tentang keseimbangan jumlah kata-katanya, padahal Al-Quran turun secara kontekstual, dan bertahap dalam selang waktu yang lama. Silakan kompilasi dan hitung dengan komputer naskah asli Injil (huruf Ibrani) untuk pembanding. Kemudian tanya logika dan hati kita. Pilih yang mana?
*
Saudara Anonymouse,
Tanda bahwa kitab suci itu diwahyu Allah, tentunya di dalam kitab suci tersebut ada tanda-tanda unik yang diturunkan Allah secara mujizat. Yaitu jaminan keselamatan. Inilah tanda yang paling penting bagi kita.
Dalam Al-Quran jelas tidak ada jaminan keselamatan dari Allah yang diberikan kepada umat Muslim. Allah berfirman, “Dan tidaklah ada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan?” (Qs 19:71).
Hal ini berbeda dengan janji keyakinan keselamatan yang terdapat di dalam Injil. “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu ku tuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:11-13).
~
SL
~
Coba perhatikan lagi, apa benar yang ditulis di atas? Kalau membaca Kalimatullah jangan sepenggal-penggal. Saya meyakini isi Injil tapi bukan Injil yang ada sekarang ini, Injil yang haq akan selalu dijaga oleh Allah tanpa ada revisi dari manusia.
~
Saudara InsyaAllah,
Al-Quran memang mengakui bahwa Injil adalah kebenaran dengan petunjuk dan cahaya bagi kemanusiaan (Qs.3:3). Namun, justru isi dari petunjuk dan cahaya itu tidak ada dalam Al-Quran. Akibatnya, umat Muslim terus berusaha mencari jejak-jejak Injil yang asli hingga kini. Namun sayangnya mereka tidak mendapatkan solusinya!
Akhirnya, demi pembenaran Islam, maka umat Muslim terpaksa menuduhkan bahwa Injil yang ada sekarang ini adalah Injil palsu.
~
Slamet
~
Dear staff Isa dan Al-Quran,
Anda hanya menyebutkan ayat Al-Quran dalam Qs 19:71 saja, tolong baca ayat sebelumnya dan sesudahnya.
“Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa diantara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukan ke dalam neraka” (Qs 19:69-70)
Dan tolong baca juga ayat selanjutnya. “Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim didalam neraka dalam keadaan berlutut” (Qs 19:72).
Jadi objek yang dimaksud dalam Qs 19:71 bukan seluruh umat manusia melainkan yang terdapat dalam Qs 19:69.
~
Saudara Robert,
Terima kasih untuk kunjungan saudara pada situs Isa dan Al-Quran dan juga ayat-ayat Al-Quran yang telah saudara kirimkan.
Nampaknya diskusi dalam forum ini sudah tidak fokus dengan topik artikel di atas yaitu “Benarkah Ada Empat Injil?”
Bila saudara ingin berdiskusi lebih jauh tentang keselamatan sudah kami sediakan wadahnya yaitu, kolom komentar pada artikel “Jaminan Keselamatan Ada Dalam Isa Al-Masih Atau Muhammad?” Atau menulis email pada alamat
Demikian harap maklum,
~
Slamet
~
Isi Artikel banyak yang janggal. Injil di tulis empat murid Isa menurut sudut pandang mereka. Sebenarnya mereka mendapat Firman Tuhan secara langsung atau tidak?
Kalau secara langsung kenapa menulis menurut sudut pandang mereka, padahal jelas mereka tahu Firman Tuhan yang sebenarnya
Admin dengan jelas menulis, kejadian yang sama bisa kelihatan sedikit berbeda. Bagaimana bisa Firman Tuhan dengan toleransi perbedaan? Kalau ada toleransi perbedaan mana yang harus saya anut?
Kami Muslim juga percaya Injil (Firman Tuhan) yang sebenarnya, bukan dari sudut pandang, apa lagi ada perbedaan di beberapa sudut pandang.
Terimakasih
~
Artikel di atas mendefinisikan bahwa Injil itu adalah “Kabar Baik.” Kabar Baik yang dimaksud adalah jaminan keselamatan yang dibawah oleh Isa Al-Masih melalui kedatangan-Nya ke dunia
Oleh karena itu, Injil bukanlah sebuah kitab yang didektekan melainkan suatu berita baik. Injil sendiri hanya ada satu, yaitu Injil Kerajaan Surga yang dicatat oleh 4 orang penulis. Walaupun Injil yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, namun Allah mengawasi para penulis tersebut. Sehingga sekalipun mereka menulis dengan gaya tulisan dan kepribadian mereka masing-masing, mereka tetap mencatat secara persis apa yang Allah kehendaki.
Jadi sebenarnya Injil itu adalah Isa Al-Masih itu sendiri. Injil ini adalah kunci bagi mereka yang ingin masuk ke dalam Kerajaan Surga. “… Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,…” (Injil, Surat Roma 1:16).
~
Slamet
~
Di Artikel Admin menulis, “kejadian yang sama bisa kelihatan sedikit berbeda.”
Dan komentar Admin 2014-11-05, “namun Allah mengawasi para penulis tersebut. Sehingga sekalipun mereka menulis dengan gaya tulisan dan kepribadian mereka masing-masing, mereka tetap mencatat secara persis apa yang Allah kehendaki”
Jelas catatan dari 4 pengikut Isa tidak sama persis bahkan ada yang sangat berbeda. Apakah itu yang Allah kehendaki?
Bagaimana bisa Firman Tuhan dengan toleransi perbedaan? Kalau ada toleransi perbedaan mana yang harus saya anut?
Saat isi Alkitab berbeda, ada yang bilang ya (boleh) ada yang bilang”tidak”. Ada yang bilang begini, ada juga bilang begitu. Maaf,mana yang harus saya anut? Mahabenar Allah dengan segala Firman-Nya
~
Injil adalah berita tentang Kalimat Allah yang menjadi manusia, mati disalib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Di dalam Injil tidak ada istilah “ya dan tidak” di dalam Injil hanya ada ‘ya’. Karena di dalam Kalimat Allah (Isa Al-Masih) “bukanlah ‘ya dan tidak’, tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada ‘ya'” (Injil, Surat 2 Korintus 1:19).
Al-Quran juga menjelaskan bahwa dalam Injil terdapat petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang bertakwa. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Bagaimana dengan saudara, tentunya saudara percaya dengan perintah Allah dalam Al-Quran ini, bukan?
~
Slamet
~
Dear penulis,
Apa yang Anda kutipkan dari Al-Quran di surat Al Ma’idah ayat 46 benar. Bila Anda kutipkan ayat ke 47, itu sangat mendukung ayat 46. Di dalam Injil ada petunjuk dan cahaya dan yg membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat.
Tetapi ayat tersebut adalah bagian dari kisah yang belum utuh jika Anda tidak menyampaikan ayat setelahnya (ayat 48):
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Alloh dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.”
Jadi, pernyataan Anda bahwa Al-Quran bertolak belakang, keliru. Terima kasih.
~
Saudara Chen,
Kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran sebagai wahyu Allah, tentunya tidak saling bertentangan. Kitab pendahulu seharusnya berisi nubuat-nubuat yang berasal dari Allah dan penggenapannya tertulis ada pada kitab sesudahnya.
Demikian hal nya dengan Al-Quran, selama ayat-ayat Al-Quran sejalan dengan ayat-ayat Taurat, Zabur, dan Injil, maka Al-Quran tidak boleh dikatakan bertolak belakang.
~
slamet
~
Maaf sebelumnya, saya seorang Muslim dan saya tertarik untuk membaca 4 Injil, baik itu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes.
Memang jika untuk agama saya bahwa kitab (Al-Quran) diturunkan untuk menjadi pegangan dan bukan karena Al-Quran itu perkataan/perbuatan Nabi kami. Tetapi Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan Allah dengan perantara Nabi Muhammad.
Terimakasih untuk penjelasan penulis di atas saya akan coba pahami mudah-mudaha akan menjadi jawaban atas apa yang kita imani saat ini. Pertanyaan saya hanya satu, jika Injil merupakan sudut pandangan dari murid Nabi Isa apakah boleh saya simpulkan bahwa umat Nabi Isa tidak memiliki kitab suci?
~
Saudara Bilal,
Injil tidak didektekan oleh malaikat Jibril, melainkan ditulis oleh tangan manusia. Namun demikian bukanlah hasil pikiran manusia, melainkan dillhami oleh Allah.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
Artinya Injil itu “dinapaskan oleh Allah” dan buah pikiran Allah. Jadi pengarang Injil itu adalah Allah sendiri, oleh karena itu jelas salah kalau dikatakan pengikut Isa Al-Masih tidak mempunyai kitab suci.
~
Slamet
~
Sangat menarik sekali untuk membahas semua ini. Namun hal penting yang ingin saya tanyakan, siapakah Bunda Maria itu. Maaf jika melenceng dari topik yang di bahas.
~
Saudara hamba Allah,
Ibu Isa Al-Masih adalah seorang yang diangkat ke kelas wanita pilihan Allah di dunia, “…. Dan ingatlah ketika Malaikat (Jibril) berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu dan mensucikanmu dan melebihkanmu di atas semua wanita dunia'” (Qs 3:42).
Penjelasan selengkapnya saudara dapat membacanya pada artikel “Pakar Islam Mesir: Ibu Isa Al-Masih, wanita utama di dunia” di link http://tinyurl.com/pnn7u4c
~
Slamet
~
Kalau Yesus sudah menjadi terang dunia, untuk apalagi ada Alkitab?
~
Alkitab adalah Firman Allah tertulis yang diberikan kepada manusia sebagai pedoman hidupnya. Melalui Alkitab kita mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah terang dunia.
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Yesus sebagai terang menghalau kegelapan. Kehadiaran-Nya dalam hati manusia menghalau dosa, kesalahan, dan ketakutan. Terang-Nya mendatangkan iman, pengharapan dan kasih bagi jiwa manusia.
~
Slamet
~
Kepada Staff Isa dan Islam,
Kalau Yesus sudah turun sebagai firman Allah, Dia sudah tidak perlu lagi Alkitab (sebagai firman Allah yang tertulis). Karena tanpa Alkitab, Dia sudah menjadi firman Allah. Kalau Dia sudah sempurna sebagai firman Allah, Dia sudah tidak perlu lagi Alkitab (sebagai firman Allah yang tertulis) karena tanpa Alkitab Dia sudah sempurna sebagai firman Allah.
Anda belum menjawab: Kalau Yesus itu firman Allah, Alkitab itu apa?
~
Alkitab adalah “perkataan Allah dan bukan perkataan manusia” (Injil, Surat 1 Tesalonika 2:13). Melalui Alkitab ini kita dapat mengetahui pernyataan tentang Allah dalam relasinya dengan manusia.
Alkitab khususnya perjanjian baru adalah catatan tertulis tentang apa yang dikatakan dan dilakukan Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih disebut Firman Allah yang hidup. Karena melalui Dia, kita mengetahui hal-hal yang ada dalam hati Allah. Yaitu melalui pengajaran-Nya, tindakan-Nya dan terutama dari sifat- sifat-Nya. Isa Al-Masih itulah penggenapan pesan Allah, bahkan Dia itulah pesan Allah sendiri, yaitu Firman-Nya.
~
Slamet
~
Saya mohon maaf sebelumnya, dari setiap pertanyaan beserta jawabanya banyak yang tidak logis. Coba anda pahami dalam pembuatan skripsi sering kita menggunakan penelitian terdahulu yang tujuannya untuk menyempurnakan hasil dari penelitian terdahulu tersebut. Begitu juga Al-Quran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya.
~
Ilustrasi tentang penulisan skripsi yang saudara berikan memang logis dan kami juga setuju.
Namun masalahnya tidak demikian, karena hasil penulisan nabi-nabi pada kitab-kitab yang terdahulu tidak disempurnakan malahan dirombak total oleh nabi saudara.
Misalnya Nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa Isa Al-Masih akan disiksa dan mati di kayu salib bagaikan anak domba yang tersembelih. “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian” (Kitab Nabi Yesaya 53:7).
Dan fakta ini ditulis oleh Rasul Petrus, ia menuliskan bahwa kita telah ditebus dari dosa “dengan darah yang mahal, yaitu, Isa Al-Masih, darah Anak Domba Allah yang tidak bercela dan tidak bercacat” (Injil, Surat 1 Petrus 1:19).
Namun 700 tahun kemudian Al-Quran datang dengan menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak mati di kayu salib “tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka” (Qs 4:157).
Jadi yang tidak logis itu, kitab yang mana? Tentunya saudara tahu jawabannya
~
Slamet
~
Bagaimana bisa anda mencoba membandingkan dan membawa ayat Qs 5:46 tapi isinya atau terjemahan yang anda sampaikan berbeda dengan terjemahan aslinya.
~
Saudara Bayu,
Jelas isi ayat Qs 5:46 menyatakan bahwa dalam Taurat dan Injil (Alkitab) terdapat petunjuk dan cahaya serta pengajaran bagi orang-orang bertakwa. Kenapa harus mempermasalahkan terjemahan?
Tuduhan saudara bahwa para penterjemah Al-Quran, mengubah isi ayat Al-Quran (Qs 5:46), jelas salah! Mereka pakar Islam yang ahli dalam bahasa Arab dan Indonesia. Dan mereka berusaha menterjemahkan Al-Quran sesuai dengan arti bahasa aslinya.
Dan yang paling penting untuk diperhatikan, “Bila terjemahan itu benar, walau bukan dalam bahasa aslinya, terjemahan tersebut harus dipercayai, bukan?”
~
Slamet
~
Anda tahu alasan kenapa Al-Quran tidak boleh hanya menyebutkan artinya saja? Bisakah ahli tafsir Vatikan memperlihatkan kitab asli Injil? Kenapa banyak Injil dan yang diakui hanya 4 dan yang lain dianggap palsu?
~
Para penterjemah Al-Quran masa kini, jelas dengan segala kepandaian yang mereka miliki berusaha menterjemahkan Injil sesuai dengan arti aslinya.
Demikian juga dengan penterjemah Injil, mereka ingin agar orang Indonesia mengerti isi ayat-ayat dalam Injil sehingga mereka pada akhirnya beriman dan diselamatkan.
Misal, menurut bahasa aslinya Injil Rasul Lukas 19:10 tertulis, “ἦλθεν γὰρ ὁ Υἱὸς τοῦ ἀνθρώπου ζητῆσαι καὶ σῶσαι τὸ ἀπολωλός.” Bagi kita yang tidak mengerti bahasa asli Injil, jelas sulit untuk memahami isi ayat ini, bukan?
Namun syukur kepada Allah, yang mengijinkan firman-Nya dalam Injil boleh diterjemahkan dan dimengerti oleh setiap orang Indonesia. Sehingga ayat di atas diterjemahkan dalam bahasa Indonesia tertulis, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Rasul Lukas 19:10).
~
Slamet
~
Saudara Ardat,
Kami senang apabila saudara memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel “Benarkah Ada Empat Injil?” Oleh karena itu mohon maaf kalau kami terpaksa menghapus komentar saudara.
Demikian harap maklum dan terima kasih..
~
Slamet
~
Injil itu adalah berita keselamatan dan satu-satunya jalan keselamatan hanya pada Yesus Kristus. Oleh karena itu, kalau menafsirkan sesuatu harus berdoa dulu minta petunjuk Allah supaya saudara-saudara dapat mengerti. Alkitab itu tidak diubah atau ada yang asli dan palsu.
~
Saudara Ben,
Kami setuju dengan saudara bahwa Injil itu tidak berubah. Sejak semula Injil mengajarkan bahwa jalan keselamatan itu hanya ada pada Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih juga mengklaim bahwa Dia-lah “Jalan” tersebut. Karena hanya melalui Dia-lah setiap orang dapat sampai ke sorga. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
~
Saya melihat Injil dari sudut pandang Islam. Saudara melihat Injil dari sudut Kristiani. dan anda memenggal Al-Quran untuk pembenaran sudut pandang anda,
Saya percaya Injil menurut Al-Quran, yang memuliakan Isa dan Mariam.
~
Saudara Arif,
Saudara menyatakan bahwa Al-Quran memuliakan Isa Al-Masih dan Maryam. Tentang hal ini kami sangat menghargai.
Memang benar apabila kita melihat fakta, sesungguhnya ada cukup banyak ayat-ayat Al-Quran yang memuliakan Isa Al-Masih. Melihat kenyataan ini seharusnya umat Mulim bersyukur. Karena dengan memuliakan Isa Al-Masih berarti umat Muslim juga memuliakan Allah. Sebaliknya orang yang tidak memuliakan Isa Al-Masih berarti ia tidak menulikan Allah.
Dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih berkata:“Orang yang tidak menghormati Sang Anak berarti tidak menghormati Sang Bapa yang mengutus Dia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:23).
~
Slamet