Bila kita mengajukan satu pertanyaan yang sama kepada masyarakat Indonesia, yaitu “Siapakah Soekarno itu?” Umumnya mereka pasti menjawab, “Dia adalah presiden pertama Indonesia dan Bapak Proklamator.” Jelas setiap rakyat tahu nama kepala negaranya, bukan?
Tetapi, apakah mereka mengenal, “Siapakah sebenarnya Soekarno?” Seperti: Apa hobinya, makanan kesukaannya, bagaimana masa kecilnya, dll. Jelas, tidak semua rakyat mengetahuinya karena mereka tidak mengenalnya.
Demikian halnya dengan umat beragama. Ketika ditanyakan siapakah Allah, bagaimana cara Anda akan menjawab? Apakah Anda hanya tahu tentang Allah atau sungguh-sungguh mengenal-Nya? Jika belum mengenal Allah, apakah kita boleh masuk surga-Nya?
Karena itu, baiklah Muslim dan Nasrani mendalami mengenal Allah dalam Al-Quran dan Injil lebih lanjut agar pengenalannya tidak sebatas tahu.
Mengenal Allah dalam Al-Quran
Siapakah Allah itu? Apakah Allah berwujud karena Ia maha mendengar maupun maha melihat (Qs 41:36)? Mungkin ini merupakan pertanyaan yang sering kita sampaikan pada orang tua kita, saat kita masih kecil.
Dari pertanyaan ini muncul keinginan yang mendalam untuk mengenal Allah lebih dekat. Kerinduan yang tidak dapat diukur hanya berdasarkan seberapa rajin kita sholat atau beramal. Karena semua bisa saja hanya sebatas rutinitas keagamaan.
Apakah kita sudah benar mengenal Allah jika kita hanya membaca Al-Quran, sholat, dan beramal? Apakah kita sudah hidup berkenan di hadapan-Nya?
Cara Mengenal Allah: Melalui Isa
Menurut Kitab Suci Injil, satu-satunya cara mengenal Allah adalah melalui Isa Al-Masih. “Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6-7).
Mengapa? Karena “Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).
Juga disebut sebagai “Tanda” bagi seluruh umat manusia. “Jibril berkata: ‘Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya (Isa Al-Masih) suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan’” (Qs 19:21).
Al-Quran juga menyebutkan bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya yang suci. “Ia (Jibril) berkata: ‘Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci’” (Qs 19:19).
Hanya Allah-lah yang suci dan Al-Quran menuliskan bahwa Isa juga suci. Kesimpulan apa yang bisa Anda ambil dari ayat di atas? Silakan menjawab di sini.
Mengenal Isa Al-Masih Agar Hidup Selama-lamanya
Kitab Allah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih telah diramalkan melalui para nabi-Nya. Dia adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia dalam rupa manusia untuk menghapus dosa manusia agar kita dapat mengenal Allah.
Pekerjaan-pekerjaan dan mujizat yang dilakukan Isa memang menunjukkan bahwa Ia adalah Allah. Allah menjanjikan Al-Masih di dalam sepanjang sejarah umat manusia. Dan ketika Isa Al-Masih datang, Ia menggenapi janji Allah dalam Taurat, Zabur, dan Kitab Nabi-Nabi. Hal yang dapat kita simpulkan, Isa Al-Masih adalah Allah dan bukan hanya sekedar nabi!
Bahkan murid-murid Isa Al-Masih mengetahui hal ini ketika Ia bertanya kepada mereka tentang diri-Nya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?’ Maka jawab Simon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias [Al-Masih], Anak Allah yang hidup!’” (Injil, Rasul Besar Matius 16:15-16).
Setiap orang yang mengimani Isa bisa mengenal Allah selama-lamanya. Inilah janji indah Isa Al-Masih bagi pengikut-Nya: “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Maukah Anda menerima hidup kekal itu? Silakan hubungi kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, siapakah Allah itu?
- Menurut Saudara, apakah perbedaan utama Isa Al-Masih dalam Al-Quran dan Injil?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai pernyataan Isa Al-Masih adalah Allah dan bukan hanya sekedar nabi?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Isa Al-Masih Hanyalah Seorang Nabi?
- Injil: Isa Al-Masih Anak Manusia, Isa Al-Masih Bukan Tuhan?
- Benarkah Isa Al-Masih adalah Tuhan?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengenal Isa Al-Masih dalam Al-Quran dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
joko. S mengatakan
~
Saudara Noni,
Katanya ahli Al-Quran, ternyata menganggap Allah Islam itu jauh? “Katakan Hai Muhammad kalau hambaku bertanya tentang Aku bahwa Aku dekat lebih dekat dari urat leher kalian” (Qs) dan masih banyak lagi ayat yang menyatakan demikian.
Bagaimana mau merasakan kedekatan Allah kalau tidak percaya. Allah sesuai prasangka hambanya (Qs). Kalau kita mendekat dengan berjalan maka Allah akan mendekat berlari (Qs) dll
Anda mau mengenalkan Allah yang sesungguhnya melalui akses Isa Al-Masih, apa tidak salah ? Allah dan Isa Al-Masih sekarang ada di sorga yang tidak jelas dimana, jauh apa dekat. Sorga saat ini sudah ada belum ? Semua tidak jelas?
Wallahu A’lam.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Joko.S,
Benar sekali bahwa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan bahwa Allah Islam dekat. Nmaun faktanya apakah umat Muslim mengalami hal yang demikian? Apakah mat Muslim merasakan Allah sangat dekat? Apa bukti bahwa Allah Islam sangat dekat dengan umat-Nya?
Manusia yang terbatas tak mungkin bisa mengenal Allah yang tak terbatas. Dalam Kitab Injil dijelaskan bahwa Allah memperkenalkan diri-Nya agar manusia dapat mengenal siapa pencipta-Nya.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia…”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Dialah Isa Al-Masih. Firman Allah yang menjadi manusia.
~
Noni
joko. S mengatakan
~
Saudara Noni,
Firman Allah (Kun) menjadi apa saja dunia langit bumi se isi nya pertama diciptakan lalu selanjutnya semua berjalan sesaui fitrah-Nya ( tunduk patuh ). Makluk lahir/ hidup dan mati/hancur /tamat. Dan Allah tidak berat untuk memelihara semua ciptaan-Nya tidak lelah ngantuk tidur lapar dan haus. Tidak butuh apa-apa dari ciptaan-Nya, ciptaan-Nya datang pergi silih berganti sedang Allah tetap kekal abadi.
Daun jatuh pun Allah mengetahui.Nikmat mana yang kamu ingkari. Allah tidak berkurang keagungan-Nya. Semuanya nyata. Coba buktikan sekarang Isa Al Masih/ Allah nya Pengikut Isa Al-Masih itu ada, dekat bisa dilihat dan diraba, sorga dimana?
Wallahu A’lam.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
Saudara Joko, S.
Kami setuju bahwa kita dapat menggambarkan Allah itu melalui kata dan istilah yang kita gambarkan, padahal tidak ada kata dan gambaran yang dapat menggambarkan-Nya. Coba pahami apakah saudara mengenal pribadi Allah atau slogan-slogan tentang Allah? Mengenal slogan tentang Allah tidak menjadi jaminan bahwa saudara memiliki relasi dan akses kepada Allah.
Untuk itulah para nabi terdahulu telah bernubuat. Nubuatan yang mengatakan bahwa Allah akan menjadi sama dengan manusia untuk menyelamatkan mereka. Isa Al-Masih berkata, “Aku dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
~
Noni
joko. S mengatakan
~
Saudara Noni,
Apakah penggambaran / penjelasan dan pembuktian Allah di dalam Al-Quran dan Al-Hadist masih kurang ? Apakah Allah harus digambar, dipatungkan dan ditempatkan agar manusia merasa dekat dan melihat Allah, begitukah?
Apakah sepanjang hidup kita belum pernah merasakan bahwa Allah itu mengatur hidup kita? Apakah kita bisa mengatur dan menentukan hidup kita sendiri?
Apakah kita tidak menyadari dan merasakan apa yang dikatakan oleh kitab-kitab Allah yang sekarang ada yang manakah yang diterima oleh fitrah kita? Kalau kita mau merasakan.s
Wallahu A’lam.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Joko,
Semua hal tentang Allah yang dijelasskan dalam Al-Quran dan Hadis belum lengkap jika saudara tidak mempelajari dan beriman kepada Kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil yang telah ada ratusan tahun sebelum munculnya Al-Quran. Saudara tidak akan pernah mengenal Allah jika hanya mempelajari dan mengimani Al-Quran.
Saudara hanya akan mengenal Allah secara amar-samar dan melihat Allah sangat jauh untuk dijangkau. Bagaimanapun saudara berusaha mengenal Allah saudara, tetap tidak akan pernah bisa memahami siapa Allah jika saudara menolak Taurat dan Injil ssebagai Firman Allah.
~
Noni
joko.S mengatakan
~
Saudara Noni,
“Aku dan Bapa (Allah) adalah satu”, juga tidak seorang pun melihat Bapa (Allah ) kecuali anak nya. Apa maksud semua itu.?
Dari ayat seperti itu, “Aku dan Bapa” satu oknum atau beda oknum? Terlalu banyak hal kontradiksi dalam TZI yang tentunya tidak bisa ditolerir lagi untuk kategori Kitab Allah. Al-Quran mungkin ada tapi semua bisa dijelaskan dengan jelas oleh para ulama sehingga bisa dimengerti.
Isa Al-Masih yang mana yang anda ikuti? TZI atau Alkitab PL/PB atau Al-Quran? Coba jelaskan agar semua tahu anda termasuk Kristen atau Islam atau sekte yang mengada-ada, dusta.
Wallahu A’lam.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Joko,
Maksud dari kalimat “Aku dan Bapa adalah satu” artinya adanya kesatuan antara isa Al-Masih dan Bapa. Isa tidak terpisah dari Bapa.
Seperti ada tertulis dalam Kitab Injil, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-ama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-14).
Isa adalah Kalimatullah/ Firman Allah yang menjadi manusia.
~
Noni
joko.S mengatakan
~
Saudara Noni,
Al-Quran menjelaskan dan menggambarkan Allah dan perjalanan manusia dari Adam sampai saat ini dan akhir jaman lebih lengkap dan jelas dibanding kitab lain yang ada. Al-Quran menggambarkan manusia dari air mani janin bayi hidup mati dikubur bangkit dan kehidupan akhirat dengan sangat detil. Adakah kitab lain menjelaskan?
Muslim tidak pernah menolak Taurat dan Injil ( tapi bukan yang sekarang ). Kisah Nabi Musa dan Nabi Isa justru lebih jelas dan lengkap digambarkan di Al-Quran dibanding kan kitab lain yang ada sekarang.
Allah sangat jelas dan dekat bisa dilihat dengan mata dan hati akan menjadi sangat jauh bagi yang terhijab iblis dan tipu muslihatnya.
Wallahu A’lam
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Joko,
Jika menurut saudara Al-Quran sangat lengkap. Ternyata ada Kitab Allah yang jauh lebih lengkap. Tersusun secara sistemati dan tidak acak . Isinya sangat teratur dan saling berkaitan satu sama lain sehingga kita akan melihat adanya benang merah yang saling berkaitan mulai dari Kirtab yang paling pertama sampai Kitab yang terakhir. Padahal ditulis oleh 40 penulis dari latar belakang yang berbeda .
Kitab Taurat dalam Kitab Mazmur menggambarkan betapa ajaibnya Allah menciptakan manusia.
“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. ulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya” (Kitab Mazmur 139:13-16).
Muslim tidak menolak Taurat dan Injil (tapi bukan Taurat dan Injil yang sekarang). Lalu Taurat dan Injil yang mana yang mau umat Muslim imani? Karena tidak ada lagi Taurat dan Injil yang lain.
~
Noni