Mempelajari Muhammad dan Isa Al-Masih sangatlah menarik. Keduanya merupakan tokoh terbesar dalam agamanya masing-masing. Namun, keduanya tidaklah benar-benar sama. Al-Quran dan Injil membuktikan bahwa identitas yang satu melebihi yang lainnya.
Siapakah Muhammad Sebenarnya?
Al-Quran mencatat bahwa Muhammad adalah manusia biasa. “Katakan, sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, . . .” (Qs 18:110). Waznin Ibnu Mahfudl mengakui bahwa Muhammad “. . . adalah manusia biasa, bukan malaikat dan bukan pula anak Tuhan atau yang lainnya. Beliau secara manusiawi sama dengan kita seluruh umat manusia.”
Muhammad hidup seperti manusia pada umumnya. Lahir, bertumbuh, dan wafat. Ia lahir di bulan Rabi’ul Awal, tahun 571 Masehi di Mekkah, dari suku Quraisy. Di usia 25 tahun, ia menikah dengan Khadijah, yang berusia 40 tahun.
Umat Muslim percaya Muhammad menerima Al-Quran usia 40 tahun. Kemudian ia sakit dan wafat pada umur 63, pada Senin, bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah. Bagaimana dengan Isa Al-Masih, apakah Muhammad dan Isa Al-Masih sama?
Siapakah Isa Al-Masih?
Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang kekal dan tidak mempunyai permulaan. Dalam kekekalan, “. . . Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Sebab itulah, Mar Yustin al-Syahid menegaskan “Kami menyembah Allah, . . . juga mengasihi Firman yang keluar dari Allah, yang tidak diciptakan dan kebesaran-Nya tidak terhingga.” Penegasan ini meneguhkan keesaan Allah. Firman itu adalah Pencipta, bukan ciptaan.
Al-Quran menuliskan, Isa Al-Masih adalah Kalimatullah (Qs 4:171). Juga Kitab Allah berkata, Isa sehakekat dengan Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Melalui Firman-Nya itulah, Allah menciptakan alam semesta (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3). Sehingga semua yang ada di sorga dan di bumi diciptakan di dalam dan oleh Dia (Injil, Surat Kolose 1:15-17). Namun, karena kasih Allah yang besar kepada manusia, maka Isa Al-Masih berinkarnasi menjadi manusia (tajjasad).
Mengapa Isa Al-Masih Menjadi Manusia?
Dalam kesementaraan, Kalimatullah yang kekal turun dari sorga. Oleh kuasa Roh Kudus Ia menjelma menjadimanusia, lahir dari perawan Maryam. Karena itulah Isa Al-Masih disebut putra Maryam. Penjelmaan-Nya ini meneguhkan kekekalan-Nya. Penjelmaan-Nya itu bertujuan untuk menyelamatkan manusia melalui kematian-Nya di kayu salib. Setelah itu, Ia bangkit, dan kembali ke sorga. Lalu, dimanakah Muhammad dan Isa Al-Masih sekarang?
Muhammad Dan Isa Al-Masih Berada di Tempat Berbeda
Karena Muhammad adalah manusia biasa dan telah wafat, maka ia berada dalam kuburnya. Sebaliknya, karena kekal adanya, maka Isa Al-Masih bangkit dari kematian, dan kembali ke sorga. Bukankah lebih baik percaya kepada Dia yang hidup dan dapat memberi hidup yang kekal?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa kelebihan Isa Al-Masih dibanding Muhammad?
- Mengapa Isa Al-Masih kembali ke sorga?
- Dari identitasnya, Muhammad ataukah Isa Al-Masih yang layak Saudara percayai guna mendapatkan kehidupan kekal di sorga? Berikan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Keistimewaan Identitas Muhammad dan Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
Malikul Kudus mengatakan
~
Sdr Slamet,
Istimewanya baik Muhammad maupun Isa mengajarkan menyembah Allah. Berikut ajaran Isa :
“Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus” (Az-Zukruf :64).
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Lukas 4:8).
Berkali-kali Yesus mengajarkan untuk hanya menyembah, berbakti, berdoa, memuliakan Allah, Bapa Tuhan semesta alam, tapi orang Kristen lebih percaya Paulus seorang yang mengakui berdusta.
staff mengatakan
~
Saudara Malikul,
Terima kasih atas komentar saudara.
Kami sependapat dengan ayat-ayat yang saudara sampaikan bahwa Isa Al-Masih mengajak kita menyembah kepada Allah saja.
Apabila saudara benar-benar beriman kepada nabi Allah, tentunya saudara juga percaya akan janji nabi tersebut, bukan?
Isa Al-Masih telah berjanji kepada setiap orang, dan janji itu tertulis dalam Injil Rasul Besar Yohanes 14:1-3, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”
Percayakah saudara pada janji Pribadi ‘Yang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat’ ini?
~
Slamet
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Malikul,
Benar dan saya setuju dengan anda bahwa Hanya Allah yang disembah.
Al-Quran mencatat: “Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus” (Az Zukruf :64).
Demikian perkataan Isa Al-Masih: “Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Lukas 4:8).
Perbedaannya adalah ucapan Yesus Kristus itu pada saat di bumi, Yesus Kristus naik ke Sorga menjadi ujud yang sebenarnya yaitu Allah.
Muhammad tidak mengetahui siapa Allah itu sesungguhnya. Sabda-Nya: “Tetapi Aku adalah Tuhan, Allahmu sejak di tanah Mesir engkau tidak mengenal Allah kecuali Aku” (Kitab Nabi Hosea 13;4).
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Sebenarnya jalan lurus itu sudah tertulis pada kitab pendahulu Al-Quran yaitu Kitab Suci Injil. “Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan hidup” (Injil Rasul Besar Johanes 14:6).
Jadi umat Muslim tidak perlu lagi berseru kepada Allah setiap kali sholat “Tunjukilah kami jalan yang lurus” tetapi mengimani sabda Isa Al-Masih tersebut.
~
Slamet
@Kamelia mengatakan
~
Buat Malikul
Saudaraku, saya setuju dengan ucapan dari @Jhon Lukas. Pemahaman Tentang sembahlah Allah.
Dalam Ajaran Injil, Yesus Kristus adalah perwujudtan Allah dalam bentuk manusia (merasa haus, lapar). Allah bersembunyi dalam ujud manusia , agar manusia melakukan apa perkataan dan perbuatan Allah saat di bumi.
Ajaran Allah ketika dibumi adalah “KASIH”, kepada manusia, dia mengajarkan:
1. Kasihilah Tuhan Allahmu
2. Kasihilah sesamamu manusia
Setelah selesai, Yesus Kristus kembali dan naik kesorga menjadi ujud sebenarnya, Allah itu sendiri.
Dalam hal ini kita tidak boleh menggunakan pikiran kita, sesuai kalam-Nya: “Sebab rancangan-Ku bukanlah Rancanganmu dan Jalanmu bukanlah jalan-Ku” (Kitab, Nabi Yesaya 55:8).
staff mengatakan
~
Saudara Kamelia,
Memang benar Isa Al-Masih Sang Kalimat Allah menjelma menjadi manusia. Dia tinggal di antara kita sehingga Dia juga merasa haus dan lapar.
Namun ketika Isa Al-Masih kembali ke sorga, Roh Allah turun dan memenuhi hati setiap orang yang percaya kepada-Nya, “Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘Ya Abba, ya Bapa!’”(Injil, Surat Galatia 4:6).
~
Slamet
Ikhwanudin mengatakan
~
Tolong dipahami,
Jaman Injil itu jaman Allah menyampaikan FirmanNya secara tidak langsung alias melalui ucapan tubuh manusia yaitu nabi Isa As atau Yesus makanya Yesus itu memiliki gelar Kalimatullah segala ucapannya adalah firman Allah.
Setelah kira-kira 500 tahun kemudian Allah langsung menyampaikan firmanNya itu lewat wahyu ingat wahyu yaitu di luar kesadaran murni manusia yang menerima wahyu itu. Hanya numpang lewat seorang penyampai firman, lewat malaikat Jibril dan nabi Muhammad.
Jadi dalam menafsirkan ayat-ayat Injil dan Al-Quran, tolong tempatkanlah zaman diturunkannya kedua kitab itu. Dan belajarlah bahwa sebelum Injil dan Al-Quran itu ada kitabullah sebelumnya yaitu Taurat.
staff mengatakan
~
Saudara Ikhwanudin,
Kitab Suci Allah dengan jelas bahwa jauh sebelum Isa Al-Masih datang ke dunia, Allah telah menyampaikan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi. “Pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi” (Injil, Surat Ibrani 1:1).
Namun pada zaman akhir ini, Allah menyampaikan firman-Nya melalui Isa Al-Masih. “Pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Ibrani 1:2).
Siapakah Isa Al-Masih itu, apakah sekedar nabi penyampai firman? Bukan, Dia adalah Sang Firman Allah itu sendiri. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
~
Slamet
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Sdr. Ikhwanudin,
Tolong dipahami,
Jaman Injil itu jaman Allah menyampaikan FirmanNya secara tidak langsung alias melalui ucapan tubuh manusia yaitu nabi Isa As atau Yesus makanya Yesus itu memiliki gelar Kalimatullah segala ucapannya adalah firman Allah.
Respon : Ternyata anda mengakui bahwa semua ucapan Yesus Kristus adalah Firman Alloh, Amin. Tetapi perlu anda dengar ini : “Tetapi Aku adalah Tuhan Allohmu” (Kitab, Nabi Hosea 13:4).
Saudaraku, Muhammad mengarang seseorang seperti Yesus Kristus, namanya Isa as, Isa as ini adalah Nabi Alloh kata Muhammad. Maka Al-Quran bukan Firman Alloh. Apa buktinya: “Sebab Aku ini Alloh, bukan Manusia” (Kitab, Nabi Hosea 11:9b). Sadarlah!
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Memang benar Isa Al-Masih itu adalah Sang Firman. Karena melalui Isa Al-Masih kita mengetahui hal-hal yang ada dalam hati Allah yaitu melalui pengajaran-Nya, tindakan-Nya dan terutama dari sifat- sifat-Nya.
Jadi Isa Al-Masih itulah penggenapan pesan Allah, bahkan Dia itulah pesan Allah sendiri, yaitu Firman-Nya. Dia adalah firman Allah untuk semua orang di segala zaman.
~
Slamet
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat Sdr. Ikhwanudin,
Tolong tempatkanlah zaman diturunkannya kedua kitab itu. Dan belajarlah bahwa sebelum Injil dan Al-Quran itu ada kitabullah sebelumnya yaitu Taurat.
Respon: Saudaraku, Injil berkata: “Jadi iman timbul dari pendengaran oleh Firman Yesus Kristus” (Injil Surat, Roma 10:17).
Saudaraku, kita beriman hanya melalui Yesus Kristus, Al-Quran bukan beriman kepada Alloh. Seperti ucapan Muhammad Qs 5:46, “Imanilah Injil, didalamnya terdapat cahaya terang dan orang bertaqwa kepada Alloh.”
Saudaraku, terbukti sudah bahwa manusia yang bertaqwa kepada Alloh hanya Manusia yang “mengimani Injil”, bukan Al-Quran.
Sadarlah saudaraku!
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Kami sependapat dengan saudara bahwa satu-satunya sumber iman kita semua adalah Firman Yesus Kristus.
Sebagaimana pohon tidak akan dapat tumbuh dengan baik apabila tidak ada asupan makanan yang baik, demikian juga kehidupan rohani kita tidak akan menjadi kuat dan bertumbuh apabila tidak mendengar firman secara terus menerus.
“Berbahagialah orang yang… kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Zabur, Kitab Mazmur 1:1-3).
~
Slamet
Abraham Manaha mengatakan
~
Bila kita melihat dari sumber-sumber informasi dari kedua kitab suci yang dipercaya oleh Islam dan Kristen maka kesimpulannya adalah:
1. Kelebihan Isa Al-Masih adalah Roh Allah dan Kalimat atau Firman Allah yang suci, sedangkan Muhammad hanya seorang manusia biasa hasil biologis sepasang manusia berdosa.
2. Isa Al-Masih kembali ke surga karena disana tempat asal-Nya dan dari sana Ia datang.
3. Menurut saya hanya Isa Al-Masih yang layak dipercaya karena Dia adalah Allah itu sendiri.
staff mengatakan
~
Saudara Abraham,
Memang benar, Muhammad adalah manusia biasa sekalipun ia disebut nabi. Namun Isa Al-Masih bukan manusia biasa. Isa memiliki kuasa yang hanya layak dimiliki oleh Allah dan Isa berkuasa sebagai Juruselamat yang sanggup menyelamatkan setiap manusia berdosa dari keninasaan kekal di neraka.
Isa berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
~
Slamet
Daandied mengatakan
~
Mengapa firman kepada para Utusan Allah sebelum Isa putera Maria : Nuh, Ibrahim, Musa dan Daud tidak menjelma menjadi manusia dan setelah Yesus lahir baru dikatakan firman menjelma menjadi manusia?
staff mengatakan
~
Saudara Daandied,
Sebagaimana Allah adalah kekal, demikian juga hal nya dengan Kalimat Allah adalah kekal. Dia sudah ada sebelum dunia dijadikan, namun Dia berkenan turun ke dunia dan menjadi manusia hanya dalam pribadi Isa Al-Masih, bukan yang lain.
Kita tidak mengerti mengapa Allah nuzul ke dunia dalam pribadi Isa Al-Masih. Dan semua orang juga tidak akan mengetahui bahwa Isa Al-Masih itu adalah Tuhan, apabila malaikat Tuhan selaku utusan-Nya tidak memberitahukan kepada kita. Mari kita simak perktaan malaikat Tuhan tersebut dalam Injil.
“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan” (Injil, Rasul Lukas 2:10-12).
~
Slamet
Bbb mengatakan
~
Maaf, Kalau hanya seperti itu, nabi Idris pun diangkat ke syurga . Jadi dia sama dengan nabi Isa as. Ada 4 nabi yang masih hidup, selain yang diangkat ke syurga.
Di bumi ada nabi Khidir as yang membawa kehijauan. Nabi Isa as kallammullah, Nabi Muhammad saw kekasih Allah swt . Mereka semua adalah rasul. Kalau bukan anda anggap rasul. Silakan jadikan, ada 4 org nabi lagi yang masih hidup sebagai Tuhan.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Bbb,
Kalau Isa Al-Masih hanyalah seorang rasul utusan Allah seperti yang saudara contohkan, tentunya tidak ada yang istimewa pada pribadi Isa Al-Masih. Namun faktanya tidak demikian, Al-Quran justru menyatakan Isa Al-Masih sebagai pribadi yang terkemuka di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Kalau Isa Al-Masih bukan pribadi yang istimewa tentunya Al-Quran tidak akan memberikan gelar ilahi ini kepada Isa Al-Masih, bukan?
~
Slamet
Adhy mengatakan
~
Saya tidak ingin menjadi salah satu orang yang akan diusir oleh Isa Al-Masih (Yesus) di hari penghakiman karena menyembah Dia. Matius 15:8-9, “Bangsa ini memuliakan aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaku, percuma mereka beribadah kepadaku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia”.
Matius 7 : 21-23. (21), “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk kedalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(22). Pada hari tarakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu
(23). Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: AKU tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan”.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Adhy,
Terimakasih atas kutipan ayat dan penjelasan yang saudara berikan. Berbicara tentang keisitimewaan Isa Al-Masih melalui ayat-ayat yang saudara kutip tersebut menunjukan bahwa Isa Al-Masih adalah pusat bagi kehidupan manusia. Betapa tidak, bahwa Isa Al-Masih menjadi hakim atas manusia. Sebetulnya ayat –ayat tersebut berisi teguran bagi mereka yang mengakui Isa Al-Masih sebagai Tuhan melalui mulut mereka namun perbuatan mereka penuh dengan dosa.
Apakah saudara percaya bahwa kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih dapat melunasi aib najis dosa saudara?
~
Noni