Islam percaya bahwa orang masuk surga karena rahmat Allah. Kristen juga setuju bahwa orang masuk surga dengan rahmat Allah semata. Artikel ini menolong kita mengerti rahmat Allah dan cara memperolehnya agar masuk surga.
Masuk Surga Bukan Karena Amal!
Hadits menuliskan, “Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelamatkannya dari neraka . . . kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim no. 2817). Inilah hadits masuk surga karena rahmat Allah.
Sebaliknya, Qs 43:72 mencatat, “Itulah surga yang dikaruniakan untuk kalian, disebabkan amal sholeh kalian dahulu di dunia”
“. . . sebab masuk surga adalah karena ada amalan. Amalan itu ada karena rahmat Allah,” terang Imam Nawawi (Syarh Shahih Muslim, 14:145).
Sebaliknya, Ahmad Anshori berpendapat, “. . . Karena amalannya [manusia] penuh dengan cacat, sementara surga Allah terlalu sempurna untuk menjadi balasannya. Hanya dengan rahmat Allah saja seorang bisa tinggal di surga-Nya.”
Kita berdosa kepada Tuhan karena sering melanggar firman-Nya. Sehingga amal baik kita tidaklah sempurna. Akibatnya, kita mutlak membutuhkan rahmat Allah agar masuk surga-Nya.
Rahmat Allah dan Dilema Kedua Sifat Allah
Orang masuk surga memang karena rahmat Allah. Namun, apakah Allah hanya mengampuni dosa-dosa manusia tanpa menghukumnya? Lalu apa gunanya firman, perintah dan larangan Allah, jika Allah mengampuni semua pelanggaran akan firman-Nya?
Allah itu Maha Kasih (atau “Pengasih dan Penyayang/Ar-Rahman Ar-Rahiim”) dan Maha Adil/Suci. Maka Ia harus menghukum dan mengampuni dosa manusia, bukan? Ia tidak dapat menghukum atau mengampuni dosa saja.
Jika menghukum saja, maka Allah Maha Adil, tapi tidak Maha Kasih. Sebaliknya, jika mengampuni saja, maka Allah Maha Kasih namun tidak Maha Adil. Bukankah kedua sifat Allah itu harus harmonis dan tidak boleh bertentangan?
Bagaimana Allah menyelesaikan dilema kedua sifat-Nya itu? Jika Anda punya jawaban dan tanggapan, sampaikan pada kami lewat email ini.
Jalan Orang Masuk Surga Karena Rahmat Allah
Keharmonisan sifat kasih dan keadilan Allah nyata pada penyaliban Isa Al-Masih.
Kitab Allah mengajarkan bahwa penyaliban, “Kristus Yesus [Isa Al-Masih] . . . untuk menunjukkan keadilan-Nya [Allah] . . .” dan “. . . kasih-Nya [Allah] kepada kita . . .” (Injil, Surat Roma 3:25; 5:8).
Melalui kematian Isa Al-Masih, Allah menunjukkan keadilan-Nya dengan menghukum dosa-dosa manusia.
Melalui kematian Isa pula, Allah menyatakan kasih-Nya. Ia mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih. “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] . . . beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Allah menyelamatkan semua manusia melalui Rahmat-Nya, Isa Al-Masih!
Terimalah Rahmat Allah
Orang masuk surga hanya karena rahmat Allah. Arti kata rahmat dalam Alkitab: “Rahmat adalah sesuatu yang keluar dari Allah dan diberikan kepada manusia tanpa syarat. Rahmat juga dikenal sebagai anugerah Allah.” Semua orang pasti ingin menerima rahmat yang diberikan Allah.
Jadi, Isa Al-Masih itu wujud Rahmat Allah bagi manusia. Menurut Al-Quran, kelahiran Isa Al-Masih, “. . . sebagai rahmat dari Kami [Allah]” (Qs 19:21).
Maka kita wajib, “. . . menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus [Isa Al-Masih], untuk hidup yang kekal” (Injil, Surat Rasul Besar Yudas 1:2).
Jika masih ragu atau ada pertanyaan soal Isa Al-Masih itu Rahmat Allah, sampaikan kepada staff kami di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara bagaimana cara Allah mencurahkan rahmat-Nya agar orang dapat masuk surga karena rahmat Allah?
- Manakah yang menjamin masuk sorga, rahmat yang menyebabkan amal atau rahmat dalam penyaliban Isa Al-Masih? Mengapa?
- Berdasarkan hadits masuk surga karena rahmat Allah, Isa Al-Masih adalah rahmat Allah yang menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal. Bagaimanakah seharusnya sikap kita kepada-Nya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Orang Masuk Surga Karena Rahmat Allah atau Amal?”. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Allah ar-Rahman ar-Rahim Dalam Al-Quran Dan Injil
- Makna Kembali Fitrah Dalam Islam Dan Kristen
- Para Mukmin, Jangan Berputus Asa Dari Rahmat Allah!
- Mengapa Isa Al-Masih Adalah Rahmat Dari Allah?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
*****
Relasi Sorga Itu Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
Dari judulnya saja sudah kelihatan bahwa sebernanya Yesus itu bukan Allah dan Allah tidak sama dengan Yesus.
1. Harus dengan jalan Tuhan menjadi kutuk dan mati terkutuk (terkutuklah yang mati di tiang salib) dengan cara memerlukan manusia untuk membunuh Tuhan agar dapat menebus dosa termasuk pembunuh Tuhan itu.
2. Nilai hasil ujian bagi siswa dtentukan belajarnya atau asal percaya? Hasil pertandingan bagi atlit ditentukan oleh latihan dan kerja kerasnya atau hanya asal percaya? Simpan saja dogma ini Solihin buat Agur, Handy, dll.
3. Isa Al-Masih adlah rahmat Allah? Bukankah Isa jelmaan Tuhan lagi-lagi di sini Yesus bukan Tuhan?
*****
Saudara Sejarah,
1. Seharusnya manusia yang menerima kutuk tersebut, tetapi karena Isa Al-Masih mengasihi manusia, maka Dia berkorban bagi manusia. Ini yang disebut rahmat. Sesuatu yang diperoleh karena saudara dan kami tidak mampu melakukannya.
2. Bila kita menggunakan ilustrasi saudara, maka yang perlu diperhatikan adalah standar penilaian Allah. Standar penilaian Allah sempurna artinya suci. Apakah ada yang dapat mencapai hasil sempurna atau suci? Bagaimana dengan saudara?
3. Tentu pernyataan bahwa Isa Al-Masih adalah rahmat Allah bukan tanpa alasan. Setidaknya, Injil telah menjelaskan hal itu (Injil, Surat Rasul Besar Yudas 1:2). Uniknya, Al-Quran pun mengakui Isa Al-Masih adalah rahmat Allah (Qs 19:21). Bila saudara keberatan dengan hal ini, maka saudara dapat mempertanyakan hal itu kepada para ulama. Mengapa Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih adalah rahmat Allah?
~
Solihin
~
Yang menjamin masuk surga adalah rahmat yang menyebabkan amal. Jawabannya sudah tercantum dalam hadist dan ayat Al-Quran sebagaimana yang tercantum dalam artikel ini. Jadi bukan dalam penyaliban lsa Al-Masih.
~
Saudara Ayat,
Memang manusia diselamatkan karena rahmat Allah. Rahmat Allah diperoleh karena pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Sebab di sana kasih dan keadilan Allah dinyatakan.
Kasih kepada manusia menyebabkan Isa Al-Masih merelakan diri “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Keadilan Allah dinyatakan dengan menerima hukuman yang seharusnya ditimpakan dan diterima manusia. Itu sebabnya, manusia diselamatkan karena rahmat dari Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Menurut anda dengan apakah Allah SWT itu mengampuni dosa anda, selain cuma bicara saja? Coba terangkan dengan jelas.
Kasih itu adalah pengorbanan, bukan cuma bicara saja. Iblis kelas keroco juga bisa bilang, saya juga bisa kalau cuma bicara saja.
~
Saudara Hendy,
Memang mengasihi dengan tindakan konkret tidak mudah. Hanya Allah yang dapat berbuat demikian. Kasih bukan sekedar kata-kata, melainkan memerlukan tindakan nyata. Harap ini menjadi sebuah perenungan bersama.
~
Solihin
~
Hendy Gunawan,
Jadi, keadilan Tuhan meratakan semua pendeta, pendusta, orang jahat, orang baik akan sama-sama masuk sorga hanya dengan modal percaya saja dengan mulutnya? Ibarat siswa, adilkah guru yang rajin belajar, pintar, akan sama-sama dapat nilai 100?
~
Saudara Sejarah,
Dosa tidak mengenal jabatan apalagi sebutan ulama. Pendeta atau ustadz dan haji adalah manusia berdosa yang memerlukan keselamatan juga. Dengan demikian, setiap orang yang berdosa diselamatkan karena rahmat Allah.
Bila kita menggunakan ilustrasi saudara, maka menjadi persoalan utama adalah apakah standar penilaian guru dapat dicapai oleh para murid? Hal yang sama pun terjadi pada Allah. Allah memiliki standar penilaian yang sempurna alias suci sehingga manusia tidak mungkin dapat mencapainya, kecuali memperoleh rahmat dari Allah. Pertanyaannya adalah apakah saudara dapat mencapai standar sempurna Allah? Kiranya saudara dapat menjelaskan hal ini.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Anda mengerti tidak arti dari anugerah atau rahmat? Anugerah atau rahmat diberikan tanpa syarat dan usaha dari penerimanya. Sekarang anda bayangkan ujian kelulusan untuk mencapai surga adalah 100, tidak boleh ada cacat. Apakah ada manusia yang sanggup mencapai nilai tersebut? Karena Allah itu tahu dan sangat mengasihi manusia, maka Dia memberikan anugerah pengampunan dosa pada manusia dengan menyerahkan nyawa-Nya sebagai penghapus atau penebus dosa manusia.
Kalau Allah bisa menghapus dosa manusia cuma dengan bicara saja, dimanakah bukti kemahakasih dan kemahaadilan Allah berlaku? Kasih adalah pengorbanan, dan keadilan adalah yang salah harus dihukum. Masih juga belum mengerti?
~
Saudara Hendy,
Saudara memberikan penjelasan yang logis dan mudah diterima akal sehat. Harap kita semua merenungkan rahmat Allah yang begitu besar kepada manusia sehingga manusia diselamatkan.
~
Solihin
~
Hendy Gunawan,
Dimana keadilan Tuhan kalau menyamakan semua manusia baik yang jahat dan yang baik akan sama-sama masuk sorganya? Buat apa Yesus membawa ajaran kalau hanya cukup dengan dibunuh saja maka manusia akan bebas semua dari dosa? Untuk apa lagi ada gereja, Alkitab, pendeta, dan lain-lain?
~
Saudara Sejarah,
Sesungguhnya perbandingan yang tepat adalah benar dan jahat. Baik belum tentu benar. Tetapi benar sudah pasti baik, sekalipun tidak semua orang dapat menerimanya.
Kita mengetahui bahwa manusia tidak ada yang benar alias berdosa semua. Hal ini menjelaskan bahwa kita tidak boleh merasa lebih baik dibandingkan orang lain. Sebab semua orang telah berbuat dosa (Injil, Surat Roma 3:23). Kiranya saudara tidak berpandangan bahwa saudara lebih baik dibandingkan orang lain. Sebab kami meyakini bahwa saudara pun membutuhkan rahmat Allah, bukan?
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Sekarang saya tanya dulu. Menurut anda bagaimana Allah mengampuni dosa seorang pembunuh sadis, pelacur, perampok dll yang mau bertobat? Apa ada bedanya dengan mengampuni dosa orang yang dosanya cuma bohong sedikit, korupsi sedikit, dan semua dosa yang sedikit-sedikit? Lalu menurut anda, apakah di mata Tuhan anda itu lebih suci dibanding manusia-manusia lainnya atau para pembunuh? Kesucian adalah tidak ada noda atau tak bercacat cela.
~
Saudara Hendy,
Kami berpendapat bahwa satu dosa saja serius di mata Allah dan tidak ada pembedaan ataupun perbedaan. Ini menandakan bahwa semua manusia di hadapan Allah sama yaitu manusia berdosa. Kiranya saudara Sejarah dapat memikirkan hakekat manusia yang berdosa sehingga tidak memandang manusia dari status sosial.
~
Solihin
~
Hendy Gunawan,
Bukankah anda umat yang sombong bahwa pasti masuk sorga hanya dengan modal percaya saja? Mau tanya dosa apakah yang telah ditebus oleh Yesus kalau misalnya anda saat ini menjadi perampok, pencuri? Apakah pembunuhan Yesus 2000 tahun yang lalu sudah ikut menebus dosa anda saat ini?
~
Saudara Sejarah,
Memercayai janji Allah merupakan sikap yang dikehendaki Allah. Sebab Ibrahim pun dibenarkan karena percaya kepada Allah (Taurat, Kejadian 15:6). Ini artinya orang yang percaya kepada Allah bukan orang sombong. Sebaliknya, orang yang merasa mampu menyelamatkan diri sendiri dengan melakukan segala ritual agama dan hukum-hukum yang ada merupakan orang yang berusaha meniadakan rahmat Allah. Bukankah demikian, saudara?
Karena itu, ketika Isa Al-Masih mati di kayu salib, maka Isa Al-Masih menanggung seluruh dosa manusia di dalam tubuh-Nya (Injil, Surat 1 Petrus 2:24), termasuk dosa kami saat ini. Kalau boleh tahu, bagaimana dengan Allah SWT? Apa tindakan konkret Allah SWT untuk menyelamatkan manusia dari dosa? Rahmat seperti apa yang ditunjukkan Allah SWT kepada saudara agar saudara memperoleh keselamatan di akhirat?
~
Solihin
~
To: Ayat2 Palsu,
Mencerna kata dan kalimat saja anda itu belum benar. Makanya kalau jawab pertanyaan itu, cerna dahulu maksudnya.
Sebelum lanjut dialog, jawab dulu bagaimana Allah SWT mengampuni dosa-dosa anda itu, selain cuma bicara dan duduk saja di Arsy? Berikan dalil-dalilnya. Saya tegaskan kasih itu pengorbanan bukan cuma bicara saja.
~
Saudara Hendy,
Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Kiranya saudara Ayat memikirkan dan merenungkan rahmat apa yang telah diberikan Allah SWT agar manusia diselamatkan.
~
Solihin
~
Sejarah,
Kalau Kristen KTP saja belum tentu masuk surga. Bahkan pendeta-pendeta yang jago berceramah, rajin puasa, rajin berdoa, bisa mengusir setan, juga belum tentu masuk surga. Hanya Kristen yang mengimani kematian Yesus, percaya dengan tulus dengan segenap hati pikirannya, juga sangat taat akan ajaran-ajaran dan perintah-Nya saja, dan setia kepada imannya sampai dia meninggal, yang berhak masuk surga.
Salam.
~
Saudara Apa Aja,
Membaca pendapat saudara di atas, kami teringat firman Isa Al-Masih, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Ini berarti seseorang diselamatkan hanya karena Isa Al-Masih, bukan karena melakukan perintah atau taat pada Allah. Sebab tidak ada yang taat pada Allah. Satu dosa saja sudah membuktikan dia tidak taat pada Allah, bukan? Kiranya kita memikirkan dan merenungkan rahmat Allah sesungguhnya.
~
Solihin
~
Yesus membantah Ketuhanan-Nya. Simak baik-baik pernyataan Yesus menurut Bible. Matius 4:10, “Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!'” Ayat ini membuktikan Yesus bukanlah Allah karena jika Yesus adalah Allah seharusnya Yesus akan menyuruh Iblis untuk menyembah diri-Nya bukan menyembah Allah, tetapi karena Yesus bukanlah Allah maka Yesus menyuruh Iblis untuk menyembah Allah saja.
~
Saudara Alesandro,
Kisah Isa Al-Masih di atas menarik untuk disimak. Tentu ini menjadi pertanyaan mengapa Isa Al-Masih tidak merujuk pada diri-Nya agar disembah. Apakah ini artinya Isa Al-Masih bukan Allah?
Predikat Allah bukan sekedar pengakuan, tetapi kuasa. Isa Al-Masih mengalahkan Iblis menandakan Isa Al-Masih berkuasa dibandingkan Iblis. Dengan demikian, Isa Al-Masih adalah Allah. Itu sebabnya, Isa Al-Masih datang ke dunia agar manusia diselamatkan dari segala tipu daya Iblis. Sebab hanya Isa Al-Masih yang dapat mengalahkan Iblis. Kiranya saudara Alesandro memikirkan rahmat dari Isa Al-Masih untuk memperoleh jaminan keselamatan.
~
Solihin
~
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Isa Al-Masih disalibkan oleh kejahatan dunia ini. Firman turun jadi manusia tapi dunia menolaknya, namun Allah telah membuktikan bahwa Dia Maha pengasih Maha Penyayang dan Maha Adil. Lalu tujuh abad kemudian datanglah nabi Islam dari Mekkah dan dewasa di sana. Nah, apakah nabi Islam bisa membuktikan dirinya bebas dari dosa?
~
Saudara Agur,
Kedatangan Isa Al-Masih ke dunia merupakan rahmat yang tiada terkira bagi manusia. Sebab Isa Al-Masih pernah berfirman, “Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya” (Injil, Rasul Besar Matius 13:17). Isa Al-Masih merupakan rahmat Allah agar manusia diselamatkan.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Tidak semua orang beragama Kristen itu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Setiap orang yang berdosa, baik dosanya sebesar gunung Himalaya dan dosanya sehitam tinta, ketika dia ingin bertobat dan datang pada Yesus, kemudian menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, dosa-dosanya akan diampuni dan dihapuskan. Dengan apa dihapuskanya? Dengan darah Anak Domba Allah yaitu Darah Yesus Kristus yang telah disalib dan darah-Nya telah tercurah bagi manusia.
Bagaimana dengan Allah SWT yang katanya punya gelar mahakasih dan mahabesar juga mahaadil itu? Dengan apa Allah SWT itu mengampuni dosa anda dan semua manusia? Bagaimana caranya Allah SWT mengampuni dosa dan membersihkan dosa apabila seorang pelacur, perampok dan pembunuh besar ingin bertobat?
~
Saudara Hendy,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa seseorang diselamatkan karena percaya pada Isa Al-Masih, bukan karena beragama Kristen. Harap ini dapat dipahami saudara Sejarah.
~
Solihin
~
Saudara Sejarah,
Kami berterimakasih untuk kesediaan saudara berdiskusi di forum ini. Kami pun memohon maaf terpaksa menghapus komentar-komentar saudara karena saudara menggunakan kata-kata kasar dan tidak santun di forum ini. Tentu ini tidak sesuai dengan ketentuan situs ini. Kami mengajak saudara berdiskusi dengan mengedepankan sikap saling menghargai. Kiranya ini menjadi sikap kita bersama.
~
Solihin
~
Staff Isa dan Al-Quran,
Enak tenan berbuat dosa karena Yesus akan menanggung semua dosa anda. Solihin, apakah tujuan tentara Romawi pembunuh yesus adalah untuk menebus dosa?
~
Saudara Sejarah,
Kami tidak pernah menyatakan bahwa manusia bebas berbuat dosa ketika menerima rahmat dari Isa Al-Masih. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan para murid untuk hidup sempurna. Isa Al-Masih berfirman, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” (Injil, Rasul Besar Matius 5:48). Tentu hidup sempurna harus menjauhi dosa, bukan?
Berkenaan dengan hal ini, barangkali saudara dapat menjelaskan bagaimana cara Allah SWT untuk menyelamatkan manusia dari dosa? Dan tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Kiranya saudara dapat menjelaskannya kepada kami.
Mengenai pertanyaan saudara. Tentara Romawi menjalankan tugas dari pimpinannya pada waktu itu yaitu Pilatus. Jadi, tentara Romawi tidak memiliki tujuan menyalibkan Isa Al-Masih untuk menebus manusia dari dosa.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Coba berapa banyak amal dan perbuatan yang anda lakukan supaya anda masuk surga? Berikan dalil-dalilnya. Kalau anda tidak bisa jawab berarti anda itu kalau mati mengambang dan tidak ada kepastian. Untuk apa percaya sama pribadi yang tidak memberikan kepastian apa-apa sama anda itu?
Apabila ada orang yang mengaku-ngaku sudah terima Yesus sebagai Juruselamatnya tetapi masih hidup sembarangan dan seenaknya berbuat dosa, berarti dia belum terima Yesus dengan sungguh-sungguh.
~
Saudara Hendy,
Tentu Muslim memiliki acuan dasar agar mereka diselamatkan. Namun, pertanyaannya adalah apakah acuan tersebut memberikan kepastian masuk sorga atau tidak? Ini menjadi persoalan penting. Kami berpendapat hidup di dunia dalam ketidakpastian sangat tidak menyenangkan dan merugikan. Kiranya saudara Sejarah memikirkan hal ini.
~
Solihin
~
Hendy Gunawan,
Artinya Handy mau bilang bahwa tentara Romawi pembunuh Tuhan itu adalah pahlawan orang Kristen karena atas kebiadaban mereka maka Yesus terbunuh dan bebaslah saat orang Kristen berbuat sesuka hati tanpa ada lagi dosa.
~
Saudara Pembaca,
Sesungguhnya tidak ada yang berjasa sehingga layak disebut pahlawan. Isa Al-Masih mengorbankan diri-Nya karena kerelaan-Nya. Itu sebabnya Isa Al-Masih berfirman bahwa Dia datang ke dunia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Sekarang kami mengajak saudara memikirkan hal ini lebih jauh. Bagaimana dengan Allah SWT? Apa tindakan Allah SWT untuk menyelamatkan umat Islam dari dosa bila keselamatan itu merupakan rahmat dari Allah? Lalu tertulis dimanakah tindakan Allah SWT untuk menyelamatkan umat Islam dari dosa dalam Al-Quran?
~
Solihin
~
Pembaca,
Yang membunuh Isa Al-Masih bukanlah tentara Romawi, tetapi orang Yahudi golongan tertentu yang merasa dirugikan oleh Isa. Salah satu alasan mereka menuntut agar Isa Al-Masih dihukum mati adalah ucapan dari Isa sendiri yang mengatakan Sang Khalik adalah Bapa-Nya.
Nah, bukankah agama Islam juga membenci Isa Al-Masih karena mengatakan diri-Nya Anak Allah? Berarti Islam juga sepaham dengan orang Yahudi.
~
Saudara Agur,
Memang benar bahwa Isa Al-Masih dihakimi karena kedengkian para ulama Yahudi pada waktu itu. Walaupun demikian, Isa Al-Masih tetap mengasihi orang-orang yang dengki kepada-Nya sehingga Dia merelakan “nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Harap ini juga yang menjadi kerinduan saudara Pembaca agar memperoleh rahmat dari Allah.
~
Solihin
~
To: Pembaca,
Makanya simak dan renungkan dulu komentar saya, baru jawab. Menurut anda apa bedanya disembelih dan disalib? Salib itu adalah penyiksaan yang paling berat pada jaman Romawi, hanya orang yang dianggap paling jahat saja yang hukumanya adalah salib. Jadi, Yesus telah mengalami penderitaan dan penyiksaan manusia yang paling berat pada waktu itu.
~
Saudara Hendy,
Isa Al-Masih menerima semua penderitaan itu karena Dia mengasihi manusia yang berdosa. Sesungguhnya tidak ada manusia yang layak untuk masuk sorga. Namun, Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memberikan rahmat-Nya yang besar kepada manusia. Kiranya kita merenungkan kasih dan rahmat Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Sejarah,
Semua yang kau katakan mengenai penderitaan Yesus itu bisa kau ketahui karena informasi dari para murid. Tetapi yang kau kutip hanya yang menurutmu yang merendahkan Yesus. Lihat dengan utuh informasi yang disampaikan oleh para murid, jangan kau penggal penggal lagi. Akhir dari kesaksian murid-murid Yesus adalah kebangkitan, kenaikan, dan maut dikalahkan dalam Yesus. Terkemuka di bumi dan di sorga, karena kuasa di bumi dan di sorga telah diserahkan kepada Yesus Kristus/Isa Al-Masih.
~
Saudara Agur,
Tepat sekali yang disampaikan saudara bahwa membaca riwayat Isa Al-Masih perlu dilakukan secara menyeluruh sehingga tidak kehilangan makna dan konteksnya, terutama mengenai kasih dan keadilan Allah yang ditunjukkan melalui pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Kiranya saudara Sejarah sungguh-sungguh mempelajarinya.
~
Solihin