• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Hadith > Apakah Amal Baik Menyelamatkan?

Apakah Amal Baik Menyelamatkan?

17 November 2014 oleh Web Administrator 37 Komentar

quran-dan-hadith

Setiap orang membutuhkan keselamatan. Yaitu terlepas dari penghukuman Allah. Sesuai ketetapan Allah para Mukmin percaya, amal baik menyelamatkan seseorang. Karena itu, seseorang harus mengakumulasi amal baiknya yang melebihi perbuatan yang tidak baik. Bila ini tercapai, maka keselamatan ada dalam genggaman.

Tetapi, apakah kepercayaan ini benar? Dalam teks Islam lainnya, seperti Hadits, Muhammad mengatakan bahwa melakukan amal atau perbuatan baik tidak dapat menyelamatkan.

Muhammad Tidak Yakin Amal Baik Menyelamatkan

Diriwayatkan oleh Abu Huraira,“Aku mendengar Rasul Allah bersabda, ‘Perbuatan baik seseorang tidak akan membawanya masuk surga.’ Mereka (pengikut Nabi) berkata, ‘Bahkan engkau juga tidak, O Rasul Allah?’ Ia berkata, ‘Bahkan aku juga tidak, kecuali Allah melimpahkan pengampunan dan rahmat-Nya kepada-ku’ . . .” (Bukhari, Vol. 7, Buku 70, No. 577).

Dinarasikan oleh Aisha, “Sang Nabi bersabda, ‘Lakukanlah perbuatan baik sungguh-sungguh, dengan tulus dan cukup, dan terimalah kabar baik karena perbuatan baik seseorang tidak akan membawanya masuk surga.’ Mereka bertanya, ‘Bahkan engkau juga, O Rasul Allah?’ Ia menjawab, ‘Bahkan juga saya, kecuali dan sampai Allah melimpahkan pengampunan dan rahmat-Nya kepadaku’” (Bukhari, Vol. 8, Buku 76, No. 474).

Mengapa? Karena Allah memiliki otoritas tertinggi untuk menuntun dan menyesatkan seseorang! “. . . Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” (Qs 14:4). 

Kitab-12Keselamatan Dalam Alkitab

Al-Quran dan Hadits tidak mengajarkan jaminan keselamatan. Bagaimana dengan Alkitab? Di dalam kitab Allah ini, terdapat kisah seorang muda yang kaya raya, yang sedang mencari keselamatan. Isa berkata kepadanya, “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Injil, Rasul Besar Matius 19:21).

Pria itu telah mengikuti Hukum Taurat dengan sempurna. Tetapi, itu tidaklah cukup. Ia harus rela menyerahkan segalanya dan mengikuti Isa. Sebab Isa adalah “Jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Isa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa Inginkan Semua Orang Mengikuti-Nya

Isa Al-Masih mengasihi semua manusia. Ia bahkan menyerahkan diri-Nya sebagai qurban yang suci untuk menebus hukuman dan ikatan dosa kita. Seseorang yang menerima Dia sebagai qurban, maka Allah tidak akan memperhitungkan dosanya lagi.

Firman Allah berkata, “Tetapi Ia [Isa Al-Masih] setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, . . . Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan . . . Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka” (Injil, Surat Ibrani 10:12-17).


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa kita memerlukan keselamatan? Jelaskan!
  2. Mengapa perbuatan baik tidak dapat menjamin saudara untuk masuk ke dalam sorga? Jelaskan!
  3. Apa yang harus kita lakukan untuk menyenangkan Allah? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Amal Baik Menyelamatkan?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Hadith Ditag dengan:Jalan ke Surga

Reader Interactions

Comments

  1. Pengamat mengatakan

    19 November 2014 pada 1:02 am

    ~
    Kepada umat Nasrani,

    Topik di atas adalah “Keselamatan dalam Alkitab”. Keselamatan anda terletak pada Alkitab karena Alkitab lah yang anda kutip untuk menjelaskan keselamatan anda.

    Pertanyaannya, ketika Alkitab belum turun sebagai firman, dimana letak keselamatan umat manusia?Anda mengatakan Yesus adalah Juru Selamat. Keselamatan anda terletak pada Yesus atau Alkitab?

    Balas
    • staff mengatakan

      21 November 2014 pada 3:49 am

      ~
      Saudara Pengamat,

      Alkitab adalah firman Allah yang tertulis. Sebelum ada firman Allah yang ditulis, tentunya Allah sudah berfirman tentang keselamatan manusia secara lisan. Orang-orang yang hidup pada Perjanjian Lama, mereka menerima penyelamatan karena percaya bahwa Allah akan menyelesaikan masalah dosa mereka suatu hari nanti.

      Nabi Adam percaya janji Allah bahwa Juruselamat yang berasal dari keturunan wanita akan mengalahkan Iblis. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Taurat, Kitab Kejadian 3:15).

      Faktanya Nabi Adam percaya kepada janji Allah ini, dan Allah menunjukkan penerimaan-Nya serta-merta dengan menutup mereka dengan kulit binatang. Pada masa itu, hanya itulah yang diketahui oleh Nabi Adam tentang keselamatan tetapi Nabi Adam percaya dan diselamatkan.

      Jadi sejak jaman dahulu Allah tidak menghendaki seorangpun masuk ke neraka melainkan masuk ke sorga melalui iman kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.
      ~
      Slamet

  2. David Xfreinds mengatakan

    24 November 2014 pada 7:33 am

    ~
    Sebelum anda jauh melangkah,sebaiknya anda membaca keseluruhan Alkitab. Anda menyimpulkan kalau Isa/Yesus menginginkan semua orang mengikuti Dia.

    Saya rasa anda keliru karena Isa/ Yesus diutus hanya untuk umat Israel bukan untuk semua orang. Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Injil, Rasul Besar Matius 15:24).

    Kita lihat ayat tersebut.menggunakan kata hanya yang berarti khusus umat Israel.

    Yesus juga berpesan kepada dua belas murid: “Janganlah kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Injil, Rasul Besar Matius 10:5-6).

    Roh Kudus juga mencegah para murid untuk memberitakan Injil di Asia (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:6). Jadi sebelum jauh menyimpulkan anda harus baca keseluruhan Alkitab sebagai sumber anda.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 November 2014 pada 2:26 am

      ~
      Saudara David,

      Bila saudara hanya membaca ayat-ayat tersebut tanpa melihat konteksnya dan perkataan Isa Al-Masih yang lain, maka tuduhan saudara dapat dibenarkan. Tetapi, benarkah Isa Al-Masih diutus hanya untuk bangsa Israel?

      Memang Isa Al-Masih melakukan pelayanan-Nya yang pertama bagi bangsa Israel. Karena mereka merupakan umat pilihan Allah melalui perjanjian-Nya dengan Abraham. Hal ini diakui oleh Al-Quran dalam Qs 2:47, “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.”

      Kemudian pelayanan Isa Al-Masih berkembang menjangkau bangsa di luar Israel bahkan akhirnya pelayanan-Nya untuk semua manusia di dunia ini. Yaitu menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi dosa-dosa manusia. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul besar Matius 20:28).
      ~
      Slamet

  3. Pengamat mengatakan

    4 Desember 2014 pada 12:12 pm

    ~
    Staff Isa dan Islam,

    Alkitab adalah firman Allah yang tertulis. Sebelum ada firman Allah yang ditulis, tentunya Allah. Nabi Adam percaya janji Allah bahwa Juruselamat yang berasal dari keturunan wanita akan mengalahkan Iblis.

    “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Taurat, Kitab Kejadian 3:15).

    Jawaban:Inti dari pernyataan anda yang dapat ditangkap adalah:Adam telah mengenal Yesus, karena hal itu tertulis di Alkitab.Hal itu membutuhkan validasi dari Adam sendiri karena kalau tidak, itu hanya pernyataan sepihak yang bersifat faith accompli. Pertanyaan:Mana bukti validasi dari Adam bahwa dia telah mengenal Yesus?

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Desember 2014 pada 1:48 am

      ~
      Memang pada umumnya orang berpendapat: “lihat dahulu baru percaya”.  Mereka perlu melihat fakta dan bukti terlebih dulu sebelum bisa percaya.  Seorang penyidik perlu melihat bukti-bukti dengan akurat sebelum menetapkan siapa sebenarnya yang menjadi tersangka. 

      Namun demikian, kita harus menyadari bahwa  pandangan itu tidak dapat diterapkan pada semua hal. Ada banyak hal yang tidak dapat kita lihat, tetapi toh kita dapat mempercayai keberadaannya.   Kita tidak dapat melihat nyawa kita sendiri, tetapi itu tidak berarti bahwa nyawa kita tidak ada.

      Oleh karena itu sangatlah tepat perkataan Isa Al-Masih dalam Injil Rasul Besar Yohanes 20:29, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

      Sebaliknya bagi setiap orang yang hanya “lihat dahulu baru percaya” Firman Allah menyatakan “mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati” (Injil, Rasul Lukas 16:31).

      Demikian juga halnya dengan saudara, sekalipun Adam dibangkitkan kembali dan ia menyatakan kebenaran imannya tentang Isa Al-Masih, saudara tetap tidak akan percaya. Karena saudara tidak percaya Firman Allah.
      ~
      Slamet

  4. ponari mengatakan

    8 Desember 2014 pada 4:19 am

    ~
    “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Injil, Rasul Besar Matius 10:32-34).

    Kalau dilihat sangat jelas ayat di atas sangat memaksa.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Desember 2014 pada 1:56 am

      ~
      Saudara Ponari,

      Terimakasih untuk ayat-ayat Firman Allah, yang saudara sampaikan.

      Namun kami senang apabila saudara mengirimkan komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
      1. Mengapa kita memerlukan keselamatan? Jelaskan!
      2. Mengapa perbuatan baik tidak dapat menjamin saudara untuk masuk ke dalam sorga? Jelaskan!
      3. Apa yang harus kita lakukan untuk menyenangkan Allah? Mengapa?

      Demikian, harap maklum.
      ~
      Slamet

  5. Jose Franklin mengatakan

    10 Desember 2014 pada 1:50 pm

    ~
    Bukan karena perbuatan baik kita bisa selamat, tetapi karena kita sudah selamat melalui korban Isa di kayu salib, maka kita berbuat baik, bukan saudara?

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Desember 2014 pada 2:21 am

      ~
      Saudara Jose Franklin,

      Terima kasih untuk komentarnya, pandangan saudara benar bahwa kita diselamatkan lebih dulu baru dapat berbuat baik.

      “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Dan Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik” (Injil, Surat Efesus 2:8,10),
      ~
      Slamet

  6. ars mengatakan

    27 Januari 2015 pada 2:35 am

    ~
    Kalau keselamatan berasal dari kitab suci, kenapa perintah Kitab Suci Injil dilanggar?
    Kitab Suci Injil melarang makan babi, melarang minum khamer dan laki-laki Kristen wajib sunat.

    Kalimat syahadat dalam Kitab Suci Injil, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17 : 3).

    Jelas bahwa Yesus adalah utusan bukan Tuhan. Bahkan pernyataan itu keluar langsung dari mulut Yesus, dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 7:16, ”Jawab Yesus kepada mereka : “Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.”

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Februari 2015 pada 3:12 am

      ~
      Menjaga tubuh dari kenajisan dan pencemaran jasmani adalah hal yang baik, tetapi jauh lebih baik memperhatikan dan waspada terhadap kenajisan rohani yang dapat membinasakan. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Zabur, Kitab Amsal 4:23).

      Isa Al-Masih juga memberikan peringatan yang keras, agar kita menjaga hati dari hal-hal najis. “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar Matius 15:19)

      Oleh karena itu, setiap saat kita perlu mengakui dosa-dosa kita dan memohon agar “darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
      ~
      Slamet

  7. muhtadi thoeplik mengatakan

    3 Maret 2015 pada 4:05 am

    ~
    Apakah perbuatan baik menyelamatkan? Perhatikanlah ayat ini, Jawab Yesus : “Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaKu tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk kedalam hidup, turutilah segala perintah Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 19:17).

    Sungguh sangat jelas artinya kata-kata Yesus itu, yaitu untuk masuk kedalam hidup turutilah segala perintah Allah.
    Apakah keliru jika mengartikan turutilah segala perintah Allah adalah melakukan segala perbuatan baik?

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Maret 2015 pada 3:01 am

      ~
      Jelas kitab suci Injil maupun Al-Quran menunjukkan kepada kita bahwa perbuatan baik tidak dapat membawa kita ke sorga.

      Kita dapat masuk ke sorga karena anugerah Allah melalui Isa Al-Masih yang kita terima dengan iman.“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu”(Injil, Surat Efesus 2:8-9).
      ~
      Slamet

  8. mickey mengatakan

    7 April 2015 pada 9:04 am

    ~
    Mengapa kita memerlukan keselamatan? Jelaskan!

    Jawabannya, dikatakan bahwa “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23). Dan “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).

    Sudah jelas sekali bahwa semua manusi itu berdosa dan upah dosa ialah maut (neraka, kematian yang kekal). Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri karena manusia tidak memiliki kuasa untuk melakukan hal itu. Sebab itulah manusia memerlukan keselamatan.

    Keselamatan itu hanya melalui karya penebusan Isa Al-Masih di atas kayu salib. “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

    Terima Kasih. Semoga Bermanfaat

    Balas
    • staff mengatakan

      8 April 2015 pada 4:35 am

      ~
      Kami sependapat dengan saudara, Satu-satunya cara untuk diselamatkan adalah dengan secara pribadi menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Artinya, kita percaya pada kematian-Nya sebagai pembayaran dosa, dan kebangkitan-Nya sebagai jaminan hidup kekal.

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      ~
      Slamet

  9. mickey mengatakan

    10 April 2015 pada 2:28 am

    ~
    Kalimat syahadat dalam Kitab Suci Injil, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).

    Jelas bahwa Yesus adalah utusan bukan Tuhan. Bahkan pernyataan itu keluar langsung dari mulut Yesus, dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 7:16, ”Jawab Yesus kepada mereka : “Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.”[/quote]

    Saya rasa anda perlu mempelajari tentang paham Trinitas

    Balas
    • staff mengatakan

      13 April 2015 pada 4:47 am

      ~
      Memang tidak salah bahwa Isa Al-Masih hanyalah nabi utusan Allah. “… Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).

      Namun agar kita dapat mengenal Isa Al-Masih secara utuh juga harus dipahami sabda Isa Al-Masih: “”Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

      Jadi berdasarkan dua ayat diatas, jelas Isa Al-adalah manifestasi Allah. Artikel selengkapnya dapat saudara baca pada http://tinyurl.com/899uaqm
      ~
      Slamet

    • staff mengatakan

      3 Juni 2015 pada 5:12 am

      ~
      Saudara Xucinxgaron,

      Sebaiknya kita kembali kepada topik yang dibahas. Oleh karena itu, kami berharap Saudara dapat memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
      1. Mengapa kita memerlukan keselamatan? Jelaskan!
      2. Mengapa perbuatan baik tidak dapat menjamin saudara untuk masuk ke dalam sorga? Jelaskan!
      3. Apa yang harus kita lakukan untuk menyenangkan Allah? Mengapa?

      Dan mohon bila kami terpaksa menghapus komentar saudara.
      ~
      Slamet

  10. anton mengatakan

    20 Agustus 2015 pada 8:09 am

    ~
    Saya setuju dengan pernyataan saudara David dan adalah benar. Namun pihak Kristen mengelak dengan dalih sebuah pembenaran yang dikutib dari ayat Al-Quran. Mereka selalu menyerang Islam tetapi hanya mengutib sebagian ayat Al-Quran tanpa melihat konteksnya, tidak membaca ayat sebelum dan sesudahnya.

    Allah telah melebihkan bani Israel atas segal umat, namun karena saking bengalnya (terlalu membangkang) bani Israel maka Allah tidak lagi mengangkat nabi dari bani Israel lagi tetapi yang diangkat adalah seorang nabi dari bani Ismail yaitu nabi Muhammad saw.

    Balas
    • staff mengatakan

      2 September 2015 pada 4:08 am

      ~
      Saudara Anton,

      Kami tidak menolak pada awalnya memang Isa Al-Masih memberitakan keselamatan dimulai dari orang Israel, namun pada akhirnya keselamatan itu juga diberitakan dan diberikan kepada segala bangsa.

      Kitab Suci Injil juga menuliskan kesaksian tentang hal ini, “Sebab sudah kulihat sendiri keselamatan yang berasal dari-Mu, yaitu keselamatan yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, suatu terang yang menyatakan kebenaran kepada bangsa-bangsa lain dan mendatangkan kemuliaan bagi umat-Mu bani Israil” (Injil, Rasul Lukas 2:30-32).

      Saat ini bangsa Israel maupun umat Muslim tetap mengeraskan hati, dan menolak Isa Al-Masih. Namun kami percaya kelak mereka akan membuka hati dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Mengapa?

      Karena sampai saat ini juga Isa Al-Masih terus mengetuk pintu hati dan sabar menunggu hati yang dibuka bagi-Nya. “Lihatlah, Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk. Jikalau ada orang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, maka Aku akan masuk mendapatkannya, lalu makan bersama-sama dengannya dan ia pun bersama-sama dengan Aku” (Injil, Kitab Wahyu 3:20).
      ~
      Slamet

  11. usil mengatakan

    20 September 2015 pada 8:43 pm

    ~
    Betapa indah dan sangat berbeda janji keyakinan keselamatan yang terdapat di dalam Injil. Betapa tegasnya ucapan Isa Al-Masih, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, Ia mempunyai hidup yang kekal (bukan ‘Insya Allah’) dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).

    Respons: Itu adalah tulisan Yohanes. Kalau bukan Yesus, tetapi si A yang berkata bahwa siapa yang percaya kepada dia mempunyai hidup yang kekal,apakah kalian pun akan percaya kepada si A karena beriman kepada perkataan Yohanes?

    Balas
    • staff mengatakan

      23 Oktober 2015 pada 9:37 am

      ~
      Saudara Usil,

      Memang benar penulis Kitab Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes, namun Rasul Yohanes memperoleh inspirsi dari Roh Allah. Sehingga dalam Kitab Yohanes terlihat sebagai penggenapan dari apa yang sudah secara samar-samar disampaikan Sang Firman dalam Kitab Perjanjian Lama.

      Sang Firman itu yang sudah ada tatkala dunia dijadikan Allah, dan kini Firman itu telah menjadi manusia, yaitu sebagai Anak Tunggal Bapa. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).

      Jadi janji hidup kekal bagi setiap orang yang mempercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah benar-benar wahyu Allah.
      ~
      Slamet

  12. cisko mengatakan

    8 November 2015 pada 5:13 am

    ~

    Staff Isa dan Al-Quran wrote:

    ~
    Memang tidak salah bahwa Isa Al-Masih hanyalah nabi utusan Allah. “… Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).

    Namun agar kita dapat mengenal Isa Al-Masih secara utuh juga harus dipahami sabda Isa Al-Masih: “”Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

    Jadi berdasarkan dua ayat diatas, jelas Isa Al-adalah manifestasi Allah. Artikel selengkapnya dapat saudara baca pada http://tinyurl.com/899uaqm
    ~
    Slamet

    Kalau Yesus dan Bapanya adakah satu, mengapa ada Yesus dan juga Allah? Dalam Injil Surat

    Kisah Para Rasul 7:55 tertulis, “Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.”

    Balas
    • staff mengatakan

      17 November 2015 pada 7:25 am

      ~
      Saudara Cisko,

      Jelas umat Kristen mempercayai bahwa Allah yang Maha Esa itu beroknum tiga. ”Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Kitab Ulangan 6:4).

      “Isa Al-Masih berdiri di sebelah kanan” dalam Injil, Kisah Para Rasul 7:55 adalah suatu ungkapan alegoris. Kata “kanan” sering digunakan oleh orang-orang Israel sebagai simbol kekuasaan. Maka ungkapan “Berdiri di sebelah kanan Allah” menunjukkan bahwa Isa Al-Masih sebagai pemegang otoritas keallahan sejati ketika kembali dalam kemuliaan-Nya di sorga.
      ~
      Slamet

  13. Penyelamat mengatakan

    5 Februari 2016 pada 11:31 pm

    ~
    Perbuatan baik adalah kewajiban setiap manusia. Perbuatan baik hanya untuk menyalamatkan orang lain bukan untuk diri sendiri, dan untuk keselamatan diri sendiri kita juga butuh kebaikan dari orang lain.
    Juga untuk mencapai surga kita juga membutuhkan kebaikan, kemurahan, dan rahmat dari Allah.

    Jika Allah telah menurunkan Rahmat-Nya melalui Isa untuk jalan ke surga untuk kita, lalu kenapa kita tidak mau percaya dan menolak-Nya? Mengapa mengikuti yang lain yang tidak menjamin keselamatan? Terimalah Isa sebagai rahmat Allah untuk menyelamatkan kita semua.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Maret 2016 pada 2:13 am

      ~
      Saudara Penyelamat,

      Walaupun masih banyak orang yang menolak keselamatan yang telah disediakan oleh Isa Al-Masih, namun sampai saat ini Isa Al-Masih dengan sabar mengetok pintu hati setiap orang berdosa.

      “Lihat, Aku [Isa Al-Masih] berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Injil, KItab Wahyu 3:20).
      ~
      Slamet

  14. @natal mengatakan

    13 Oktober 2016 pada 6:57 pm

    ~
    To: Umat Muslim,

    Allah menegaskan kepada manusia bahwa bukan karena perbuatan kita yang baik, amal kita, sedekah kita, maka kita masuk sorga.

    Firmannya, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jagan ada orang yang memegahkan diri, karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Yesus Kristus [Isa Al-Masih] sebelumnya, ia mau supaya kita hidup didalam-Nya” (Injil, Surat Efesus 2:8-10).

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 2:24 pm

      ~
      Setiap umat Muslim berharap mendapat pengampunan dosa melalui usaha mereka sendiri. Mereka berpendapat, “Kita diharuskan beribadah sebanyak mungkin guna memperbanyak amal. Sebab di akhirat kelak, amal perbuatan manusia akan ditimbang”

      Pertanyaannya: Bilakah ibadah seseorang akan dianggap cukup? Apakah dengan usaha tersebut seorang Muslim sudah dapat pasti selamat?

      Kami setuju dengan penjelasan Sdr. Natal di atas. Keselamatan adalah anugerah Allah yang Ia berikan kepada kita lewat Isa Al-Masih. Allah ingin, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
      ~
      Saodah

  15. @Jhon Lukas mengatakan

    30 Januari 2017 pada 5:45 pm

    ~
    Buat Saudaraku semua umat

    Setiap kali kita berbuat baik adalah “Kebenaran Allah”, karena Allah saja memberikan Kebaikkan kepada umat-Nya. Apakah perbuatan yang baik itu? Kasih.

    Bagaimanakah kita melakukan kasih itu? Tentu Allah sudah menunjukkan perbuatan baik buat umat manusia. Isa Al-Masih disalibkan, mati dan bangkit. Ini adalah pertunjukkan Allah sebagai Lambang Kasih, dan ini bukan hal yang mustahil tetapi dia menunjukkan “Kerendahan Dirinya” bagi manusia melalui karya Agung Allah, agar manusia percaya, dan ditebus dengan lunas.

    Oleh karena itu, jangan ada umat manusia yang berbangga diri dengan amal, perbuatan baik maka ia diterima disorga, hanya melalui Isa Al-Masih ada sorga.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Mei 2017 pada 4:33 am

      ~
      Saudara John,

      Memang benar bahwa satu-satunya jalan keselamatan dan kepastian masuk sorga hanya ada pada Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berfirman, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

      Namun setelah seseorang diselamatkan oleh Isa Al-Masih, maka ia harus melakukan perbuatan baik dan harus menjadi bagian dari kehidupannya.

      Jadi perbuatan baik bukan untuk menyelamatkannya tetapi sebagai bukti bahwa ia sungguh-sungguh percaya pada Isa Al-Masih.
      “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:10).
      ~
      Slamet

  16. juanda mengatakan

    5 April 2017 pada 8:48 am

    ~
    Orang ini mau adu domba antara Islam dan Kristen. Jangan terpancing saudaraku. Dia belum tentu Kristen. Kita yang dia pancing untuk menghina Kristen. Mungkin dia ini orang agama lain atau non agama.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Mei 2017 pada 4:42 am

      ~
      Saudara Juanda,

      Kami tidak bermaksud untuk mengadu domba sesama umat beragama. Kami hanya menyampaikan jalan keselamatan melalui Isa Al-Masih. Karena sebagai orang berdosa mustahil bagi kita untuk membebaskan diri dari belenggu dosa. Namun kita dapat dilepaskan dari hukuman atas dosa yaitu maut hanya melalui iman kepada Isa Al-Masih.

      “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36).
      ~
      Slamet

  17. nabuat nizar mengatakan

    5 April 2017 pada 8:55 am

    ~
    Orang ini mau adu domba di antara kita, melalui adu argumen. Sehingga umat Islam akan mengejek umat Kristen. Padahal dia belum tentu Kristen. Mungkin ia hanya ‘bon’ agama atau mungkin agama lain.

    Jadi intinya kita jangan terpancing. Biarkan anjing menggonggong (staff) kafilah berlalu (kita). Ejek oknumnya jangan agama tertentu. Contoh staff anjing.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Mei 2017 pada 5:00 am

      ~
      Saudara Nabuat,

      Sebenarnya kami adalah pengikut Isa Al-Masih dan kami tidak bermaksud memacing siapapun untuk saling menghina. Sebaliknya kami ingin mengenalkan Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Mengapa?

      Karena Kitab Suci Allah mengatakan bahwa semua orang pasti mati karena dosa, tetapi bagi yang mempercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juru selamat akan diberi hidup kekal.

      “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus” (Injil, Roma 3:23-24).
      ~
      Slamet

  18. ApaAja mengatakan

    9 Agustus 2017 pada 4:49 pm

    ~
    Dari semua tuduhan bahwa kafir punya tiga Tuhan, Injil dipalsukan Paulus, Isa tidak disalibkan, menghalalkan babi, dan lain-lain.

    Mari kita berandai-andai, misalkan ajaran Islam lah yang terbaik. Apakah teman-teman Muslim tetap yakin bisa diterima di surga, hanya dengan mengandalkan perbuatan baik, tanpa butuh perantara Juruselamat? Sedangkan Adam saja yang hanya melakukan satu kali kesalahan, Allah menjadi marah, dan mengusir Adam. Allah juga tidak pernah mengizinkan Adam kembali lagi, sampai Adam meninggal. Bayangkan, hanya karena satu kesalahan saja.

    Lantas, apakah anda yakin Allah akan mengizinkan anda “kembali” ke surga-Nya yang Maha Kudus kelak? Kalau Adam saja yang jelas-jelas manusia suci dan hanya sekali berbuat dosa saja ditolak Allah. Bagaimana dengan saudara bisa yakin masuk sorga?

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Agustus 2017 pada 4:50 pm

      ~
      Saudara ApaAja,

      Terimakasih untuk komentar yang saudara sampaikan. Semoga penjelasan saudara dapat memberikan pencerahan bagi umat Muslim.

      Jelas sebagai orang berdosa kita tidak dapat melepaskan dari hukuman Allah yang kekal di neraka. Oleh karena itu kita memerlukan pribadi yang dapat menyelamatkan kita dari hukuman kekal Allah di neraka yaitu Isa Al-Masih.

      Hanya Isa Al-Masih yang dapat mejamin hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. “AJawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
      ~
      Slamet

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Banyak Peraturan Membatalkan Puasa Ramadhan, Mampukah Menunaikannya?
  • Qs 4:157 – Isa Tidak Wafat! Bagaimana Fakta Sejarah?
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Qs 4:157 – Isa Tidak Wafat! Bagaimana Fakta Sejarah?
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Tujuan Puasa Ramadan Untuk Hati Yang Bersih
  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Syariah Islam Pantas Diterapkan Di Semua Masyarakat?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Apakah Allah Menghukum Orang Yahudi dan Nasrani di Neraka?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami