Banyak umat Muslim berkata Allah mustahil menjadi manusia! Mungkinkah, misalnya tukang kayu berubah menjadi kursi ciptaannya?
Kami setuju bahwa tukang kayu tidak bisa berubah menjadi kursi ciptaannya. Namun berbeda dengan Allah. Bukankah Ia Maha kuasa? Tentu Ia mampu melakukannya.
Ada pertanyaan sebenarnya dari keraguan Allah mustahil menjadi manusia. Yaitu bukan apakah Ia sanggup. Melainkan mengapa Ia perlu melakukannya?
Kami mengerti banyak orang menanyakan hal ini. Karena itu mari kita simak uraiannya.
Sanggupkah Allah Menjadi Manusia?
Kita semua tentu setuju Allah Maha Kuasa. Ia adalah Sang Pencipta. Kuasa-Nya tidak terbatas.
Tentu Ia sanggup berubah menjadi mahkluk ciptaannya. Semua umat beragama tidak meragukan kemampuan Allah dalam hal ini.
Namun memang banyak pertanyaan sehubungan dengan topik ini. Contohnya, beberapa orang menanyakan hakekat Allah saat menjadi manusia. Apakah Ia akan kehilangan hakekat-Nya?
Untuk menjawabnya, mari kita melihat satu contoh. Hal ini seumpama kaisar besar yang ingin “blusukan” ke wilayah kekuasaannya. Untuk melihat keadaan masyarakat di sana.
Tentu saja ia tidak datang dengan memakai atribut kerajaan secara penuh. Karena akan menimbulkan kesenjangan yang jauh dengan rakyatnya.
Ia datang secara sederhana. Dalam pakaian rakyat biasa. Tanpa kereta kuda yang mewah. Agar bisa berinteraksi dengan semua orang.
Dalam kondisi seperti ini, kaisar tersebut tetap kaisar bukan? Ia dalam wujud rakyat biasa. Namun pada hakekatnya tetap adalah sang Kaisar Agung.
Jadi kita dapat melihat bahwa memang Allah mampu. Ia pasti sanggup berubah menjadi mahluk ciptaan-Nya. Tanpa kehilangan hakekat sebagai Allah.
Benarkah Isa Perwujudan Allah Menjadi Manusia?
Sehubungan dengan hal ini, umat Nasrani percaya Isa Al-Masih (Yesus) adalah perwujudan Allah. Memang hal ini pada awalnya agak sulit dimengerti.
Namun menarik karena ada banyak sekali keistimewaan Isa dalam Al-Quran. Beberapa contohnya adalah:
- Ia satu-satunya yang lahir dari perawan (Qs 19:20).
- Ia berasal dari Kalimatullah.
“Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah . . . kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam” (Qs 4:171). - Ia berasal dari Ruh Allah (Qs 21:91).
- Ia satu-satunya pribadi yang suci.
“Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19). - Kehidupan-Nya penuh mukjizat. Bahkan membangkitkan orang mati (Qs 3:49).
- Isa sekarang berada di sisi Allah (Qs 4:158).
- Isa terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45).
Semua hal ini menyatakan kelebihan Isa dari manusia biasa. Bahkan dari para nabi lainnya.
Pernahkah Anda berpikir mengapa Isa sangat berbeda? Kitab Injil memberi penjelasan mengenai hal ini.
Kitab Injil: Kalimatullah yang Menjadi Manusia
Kitab Injil menyatakan Isa adalah Kalimatullah. Dan sebagai Kalimat Allah, Ia bersatu dengan Allah. Karena Allah tidak dapat terpisah dari firman-Nya.
“Pada mulanya adalah Kalimatullah [Isa Al-Masih]. Kalimatullah itu bersama-sama dengan Allah. Dan Kalimatullah itu adalah Allah” (Injil, Yohanes 1:1, parafrasa).
Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang menjelma menjadi manusia. Ia tetap dalam hakekatnya sebagai Allah. Namun dalam rupa manusia.
“Karena di dalam Kristus [Isa Al-Masih] terdapat segala kesempurnaan Allah di dalam tubuh manusia” (Injil, Surat Kolose 2:9, FAYH).
Demikianlah umat Nasrani percaya mengenai Isa. Yaitu Ia dalam wujud sebagai manusia biasa. Namun tetap merupakan Kalimatullah yang Ilahi.
Apa Tujuan Allah Menjadi Manusia?
Selanjutnya setelah melihat semua pembahasan ini, kita sampai pada pertanyaan yang lebih utama. Yaitu apa tujuan-Nya?
Banyak pendapat menyatakan Allah mustahil menjadi manusia karena tidak perlu. Tidak ada alasan untuk-Nya menjadi manusia. Namun, benarkah demikian?
Kita sebagai manusia hidup penuh dengan banyak masalah kehidupan. Namun masalah terutama adalah dosa. Manusia pasti penuh dosa dan salah.
Dalam keadaan ini banyak pandangan menyatakan Allah itu jauh di atas sana. Ia memang berkuasa. Namun manusia sulit memahami-Nya. Terlebih lagi meminta pertolongan-Nya. Jika demikian bagaimana manusia bisa selamat?
Inilah dasar alasan utama Allah menjadi manusia. Kitab Injil menyatakan Allah penuh kasih. Ia ingin menolong kehidupan manusia. Terutama Ia ingin agar semua orang bisa selamat.
Karena itu Allah menjadi manusia untuk menyatakan jalan-Nya. Agar manusia berdosa bisa mendapat ampunan. Agar bisa masuk surga.
“Pada dasarnya Ia [Isa Al-Masih] sama dengan Allah. Namun Ia menjadi seperti manusia. Bahkan sampai kepada kematian di salib. Hal ini karena Allah begitu mengasihi manusia . . . Sehingga Ia memberikan Isa, Kalimatullah. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat sorga” (Injil, Surat Filipi 2:6-8; Injil Yohanes 3:16 parafrasa).
Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka Allah akan menolong. Ia akan mengampuni dosa. Juga membimbing kehidupan di dunia ini. Bahkan sampai nanti masuk surga.
Sang Kalimatullah, Penyelamat Telah Datang ke Dunia
Allah tidak pernah membiarkan dunia berada dalam kegelapan. Walaupun saat ini manusia memiliki banyak dosa. Namun Allah telah memberi satu jalan keselamatan. Yaitu dalam pribadi Isa Al-Masih.
Melalui pengorbanan-Nya di salib, darah-Nya tertumpah hingga wafat untuk menggantikan hukuman dosa manusia. Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan beroleh pengampunan dosa dan hidup yang kekal di surga.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus [mengimani Isa]” (Injil, Surat Roma 8:1).
Mari menerima kasih Allah. Agar kita bisa selamat. Dengan cara mengimani dan menjadi pengikut Isa.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Natal: Hadiah Pemberian Terbaik untuk Mukmin
- “Natal” Perayaan Kelahiran Isa Al-Masih Yang Hidup
- Apakah Islam dan Nasrani Setuju bahwa Allah Tidak Beranak?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Merujuk kepada kuasa Ilahi yang juga dimiliki oleh Isa Al-Masih, siapakah sebenarnya Isa Al-Masih?
- Dengan cara apakah seseorang dapat mempunyai jaminan keselamatan akherat?
- Menurut Saudara, seberapa pentingkah seseorang mempunyai jaminan keselamatan akherat?
- Pernahkah Saudara mengalami satu pengalaman rohani dengan Allah?
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .