Mengapa umat Muslim menganggap Isa Al-Masih hanya manusia biasa? Mengapa umat Muslim sulit menerima ke-Ilahian Isa Al-Masih? Bukankah Al-Quran mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah?
Benarkah Isa Al-Masih Hanya Manusia Biasa?
Al-Quran menuliskan, awalnya Malaikat memberitakan kelahiran Kalimatullah kepada Zakharia. “. . . sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang Putra) Yahya, yang membenarkan Kalimat (yang datang) dari Allah . . .” (Qs 3:39).
Lalu, berita ini disampaikan kepada Maryam. Dia akan mengandung dan melahirkan Kalimatullah. “. . . malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan) kelahiran . . . kalimat (yang datang) dari pada-Nya, namanya Al-Masih; Isa Putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . . ” (Qs 3:45).
Hadistpun memberi informasi yang sama, “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya]” (Hadist Anas Bin Malik Hal, 72).
Kalimatullah Dalam Injil
Injil Yohanes dimulai dengan ayat yang penting: “Pada mulanya adalah kalimat, kalimat itu bersama-sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah . . . Dan Kalimat itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). “Kalimat” di sini adalah Isa Al-Masih. Dia identik dengan Allah itu sendiri. Dimana Dia sudah ada sejak dalam kekekalan. Bukan sejak setelah Dia dilahirkan.
Jadi sekalipun Kalimat itu telah nuzul dan menjelma menjadi manusia, Dia bukanlah manusia biasa seperti anggapan umat Muslim. Isa Al-Masih adalah manusia yang Ilahi.
Isa Al-Masih, Sang Kalimatullah dan Jalan Keselamatan
Kedatangan Al-Masih adalah untuk “memberitakan kepada kamu tentang hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:2). Sehingga, barangsiapa yang percaya-Nya akan memperoleh keselamatan. Mengapa? Karena “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Dari semua yang diutus oleh Allah, hanya Isa Al-Masih, Kalimatullah. Hanya Dia berani berkata: “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah] kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca memberikan komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Dari bukti-bukti yang telah dipaparkan dalam Al-Quran maupun hadist, menurut Saudara siapakah sebenarnya Isa Al-Masih itu?
- Menurut Saudara, mengapa Al-Quran, Hadist dan Injil memberi nama “Kalimatullah” kepada Isa Al-Masih?
- Apakah ada nabi lain, selain Isa Al-Masih yang diberi gelas “Kalimatullah”? Sebutkan alasan Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Isa Al-Masih Hanya Manusia Biasa?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Baik Alkitab maupun Al-Quran sama-sama mengakui bahwa hanya Isa adalah satu-satunya “manusia” yang suci tanpa cela atau dosa. Dan seperti kata (HR. Muslim 2937), “Isa akan di utus untuk memusnahkan Dajal”. Jadi, jelas bahwa Isa itu adalah Penyelamat (Mesias).
~
Saudara Pengikut Isa,
Terima kasih untuk komentarnya, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Isa Al-Masih jelas satu-satunya manusia tanpa dosa, karena Dia berasal dari sorga. Dia datang ke dunia untuk memberitakan tentang berita sorgawi yaitu keselamatan manusia. “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:17).
Kini Isa Al-Masih telah kembali ke sorga. Namun, Dia akan datang kembali sebagai Hakim untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Injil, Surat Wahyu 20:15).
~
Slamet
~
Kalimatullah adalah Kalimat Allah atau Firman Allah. Umat Muslim tidak mengatakan Isa itu manusia biasa, tapi manusia yang diutus sebagai Nabi Allah. Anda pikir dengan ayat Injil Yohanes 1:1,14 itu bisa membuktikan Nabi Isa adalah Tuhan? Tidak bisa.
Kalau pemahaman saya begini. “Awalnya adalah Firman ” berarti nabi Isa awalnya adalah Kalimat Allah yang ditanam pada perut Maryam. “Firman itu bersama dengan Allah” berarti ada Firman dan Allah berarti Allah dan Firman itu tidak bersatu. “Firman itu adalah Allah” di sini mulai aneh Firman itu adalah sesuatu yang diucapkan-Nya. Bagaimana bisa ucapan “disetarakan” dengan yang mengucapkan?
Suatu dosa besar bila kita menyetarakan “Allah” dengan sesuatu yang diciptakannya yaitu “Firman”. Neraka jaminannya bagi orang musyrik.
~
Saudara Ali Wahyudi,
Kalau umat Muslim memercayai bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah dan hadist nabi, tentunya mereka juga percaya bahwa Isa Al-Masih lebih dari nabi utusan Allah.
Isa Al-Masih adalah “Roh Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya]” (Hadist Anas Bin Malik Hal, 72). Dan Kitab Suci Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah yang telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Tanpa harus menggunakan tafsiran yang sulit dan berbelit-belit. Kalau kita menerima dengan “jujur” kitab suci sebagai wahyu Allah tersebut, sebenarnya tidak sulit mengakui ke-Ilahian Isa Al-Masih..
~
Slamet/Solihin
~
Saudara Admin,
Lengkapnya Qs 3:39 adalah “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.”
Maksud “kalimat” dalam ayat ini adalah ucapan Allah (Al-Quran), bahwa yang akan lahir itu adalah seorang nabi yang membenarkan atau mengakui Al- Quran. Tapi bila arti kalimat itu diputar-putar sedemikian rupa, ini bisa berarti apa saja, dan jadinya lucu kalau kalimat diartikan menjadi benda (orang). Tapi kalau Kristen meyakini artinya seperti itu, silakan!
~
Saudara Mitra,
Terima kasih untuk Qs 3:39 yang saudara tulis secara lengkap.
Memang dari ayat di atas tersebut kita mengetahui bahwa Allah memerintahkan Nabi Yahya untuk membenarkan Kalimat Allah. Apakah yang di maksud Kalimat Allah?
Kalimat Allah bisa berarti ucapan Allah, namun “KaIimat Allah” yang hidup adalah salah satu dari gelar Isa Al-Masih (Qs 3:35; Injil, Rasul Yohanes 1:1). Jelas bahwa “Kalimat Allah” tidak mempunyai permulaan. Jika ada permulaan, maka ada masa dimana Allah tidak berkalimat. Itu mustahil! Karena Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah” maka Ia juga Allah.
~
Slamet
~
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah – Firman Allah. Firman Allah kekal adanya. Firman itu sendiri adalah Allah. Jika Islam mengakui keilahian Isa, tentu Muhammad harus ditolak sebagai nabi. Sebab ajaran Muhammad tidak berasal dari Allah.
~
Saudara Priskila Diego,
Terima kasih untuk komentarnya. Namun, kami tidak setuju, jika Nabi Muhammad ditolak sebagai nabi umat Muslim. Sebenarnya dalam Al-Quran maupun hadist nabi, ada banyak ayat-ayat yang membicarakan tentang Isa Al-Masih. Mengapa harus ditolak?
“Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita” (Injil, Surat Filipi 1:18).
~
Slamet
~
Saudara Ali Wahyudi,
Sebaiknya anda mempelajari kitab-kitab sebelumnya. Bagi saya Isa Al-Masih adalah Juruselamat (Kunci Keselamatan). Barangsiapa yang percaya akan Firman Allah, akan diluruskan jalannya.
~
Saudara Vincent Zetta,
Terima kasih untuk komentarnya, semoga dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi pembaca. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31)
~
Slamet
*****
Maaf saya telah keliru.
1. Menurut saya, Isa Al-Masih adalah “Yang kekal dari yang kekal”. Adakah Kalimat Allah yang tidak kekal? Umat Muslim yakini 1000% bahwa Al-Quran adalah Firman Allah, seharusnya dengan keyakinan yang sama mereka dapat menilai siapa Isa Al-Masih itu (Hadist Anas bin Malik).
2. Al-Quran memberi gelar itu karena Isa adalah Kalimat-Nya. Sudah tentu, karena Ia adalah Kalimat-Nya, maka Ia terkemuka di dunia dan di akhirat. Dan di dalam Injil, Ia adalah jalan, kebenaran dan hidup.
Jelasnya “Isa adalah jalan, kebenaran dan hidup karena Ia adalah Kalimat-Nya yang kekal. Dia tidak mungkin berubah dan Dia adalah kebenaran yang sejati sehingga kita layak datang kepada Allah.” Itulah jalan yang lurus yang dicari umat Muslim selama ini.
3. Tidak ada, karena Kalimatulah itu adalah Diri-Nya sendiri (Injil, Rasul besar Yohanes 1:1).
~
Saudara Adinx,
Terima kasih atas komentar saudara. Semoga dapat memberikan pencerahan kepada umat Muslim, sehingga umat Muslim dapat mengenal Isa Al-Masih dengan benar.
~
Slamet
~
Saudara Admin,
Isa Al-Masih adalah manusia karena Dia dilahirkan oleh Maryam (ibu, manusia juga). Namun, Nabi Isa ditinggikan derajatnya menjadi Nabi Allah yang mempunyai mukjizat.
Janganlah kalian terlalu berlebih-lebihan terhadap Nabi Isa karena mukjizat kelahiran-Nya, karena Nabi Adam dilahirkan tanpa ibu-bapak. Tapi kenapa umat Kristen tidak menyamakan Nabi Adam dengan Anak Allah?
Janganlah kalian mempermainkan isi Al-Quran untuk mengikuti hawa nafsu kalian. Azab Allah sangat pedih dan keras. Semoga diberi hidayah oleh Allah.
~
Saudara Hamba Allah,
Keilahian Isa Al-Masih tidak hanya ditunjukkan bahwa Dia mampu melakukan mujizat seperti membangkitkan orang mati, dan lain-lain. Dalam Kitab Injil Matius kita juga menemukan satu bukti tentang keilahan Isa Al-Masih. Ternyata Isa Al-Masih berkuasa untuk mengampuni dosa manusia.
“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 9:6).
Jelas semua orang tahu bahwa mengampuni dosa hanya dapat dilakukan Allah saja, bukan? Bila dilakukan selain oleh Allah, maka hal itu adalah sebuah penghujatan.
Dan sebagai keturunan Nabi Adam kita ini adalah orang berdosa yang layak menerima murka Allah. Namun bila kita mengaku dosa, maka Isa Al-Masih juga akan mengampuni segala dosa kita. Percayakah saudara kepada Isa Al-Masih?
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9).
~
Slamet
~
Firman Tuhan adalah Kalimat Tuhan. Allah telah menaruh Firman-Nya pada Nabi Isa, karena Nabi Isa adalah utusan Allah untuk menyampaikan Firman-Nya. Sama dengan Nabi Muhammad beliau juga utusan Allah yang dimana terdapat Firman Tuhan yang akan disampaikan pada semua umat manusia.
Sesungguhnya Tuhan itu esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan termasuk golongan orang kafir mereka yang menuhankan Isa Al-Masih. Dan Nabi Isa tidak pernah menyebutkan bahwa dia Tuhan.
~
Saudara Hamba Allah,
Sebagai Sang Kalimat Allah, Isa Al-Masih adalah kekal. Dia bukan sekedar utusan Allah yang sama seperti Nabi Muhammad. Seandainya Isa Al-Masih sederajat dengan Nabi Muhammad, tentunya Nabi Muhammad juga bergelar Kalimat Allah. Faktanya tidak ada seorang pun yang mempunyai gelar Kalimatullah dan Rohullah, kecuali Isa Al-Masih.
Pengikut Isa Al-Masih percaya bahwa Tuhan tidak mempunyai Anak dan juga tidak mempunyai Bapa. Pengikut Isa Al-Masih juga percaya akan keilahian Isa Al-Masih. Oleh karena itu, mereka dimuliakan Allah pada hari kiamat.
Tentang pengikut Isa Al-Masih, Al-Quran berkata, “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55). Alangkah senangnya bila saudara juga ditinggikan oleh Allah pada hari kiamat, bukan?
~
Slamet/Solihin
~
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya…dan roh dari-Nya. …dan janganlah kamu mengatakan : “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak,” (Qs 4:171).
Sebenarnya ayat di atas secara jelas telah membantah dogma-dogma yang diyakini Kristiani. Mulai dari menuhankan Nabi Isa, mengatakan Allah mempunyai anak, sampai Tritunggal semuanya dibantah dalam ayat di atas. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu adalah utusan Allah, bukan anak Allah, bukan reinkarnasi Allah.
~
Saudara Orang Biasa,
Mohon maaf kalau kami harus mengedit dan menghapus sebagian komentar saudara. Untuk selanjutnya mohon dengan hormat agar saudara memerhatikan aturan dalam menulis komentar.
Jelas ayat di atas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Utusan Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah. Hubungkan dengan Hadits, “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah” (Hadits Anas Bin Malik halaman 72). Dan Kitab Injil, “Pada mulanya adalah Firman; dan itu adalah Elohim (Allah) dan “Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Baik Al-Quran, hadits maupun Injil, menyatakan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar utusan Allah. Dia dalam pra keberadaan-Nya sebagai manusia adalah Firman Allah. Isa Al-Masih adalah Allah yang berinkarnasi.
Dan gelar “Anak Allah” kepada Isa Al-Masih tidak boleh dipahami secara literal. Makna dari kata “Anak Allah” ini harus diartikan secara figuratif. Kalau demikian, tentu umat Mulim tidak akan menuduh bahwa Allah yang disembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mempunyai anak.
~
Slamet
~
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (Qs 19:30).
~
Saudara Usop,
Dalam Injil Rasul Besar Yohanes 15:20, Isa Al-Masih berkata: “Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.”
Di atas, Isa Al-Masih berbicara kepada murid-murid-Nya, bahwa mereka adalah akan menjadi hamba-hamba-Nya, yaitu bilamana mereka melakukan juga apa yang Isa Al-Masih lakukan. Isa Al-Masih justru mengklaim bahwa Dia adalah seorang Majikan atau Tuan atas murid-murid-Nya, dan murid-murid-Nya adalah hamba-Nya.
Tidak ada seorang nabi pun dalam Kitab Suci yang berani meninggikan diri dengan memperhambakan umat Allah. Nabi-nabi justru merendahkan diri bersama umat Allah sebagai umat-Nya. Hanya Isa Al-Masih yang berani berkata, ” Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
~
Slamet/Solihin
~
Pertama ayat yang terkandung dari Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 yang menceritakan tentang logos adalah sebuah kesalahan fatal bagi umat Kristen. Karena logos dalam masyarakat Yunani kuno adalah bagian kosmos.
Dan pada Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Logos sebenarnya mewakili bagian dari kosmos dilambangkan sebagai matahari sedangkan kosmos bukan bagian dari ketuhanan, bagi umat beragama kosmos adalah energi alam.
~
Kata logos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sabda atau buah pikiran yang diungkapkan dalam perkataan, pertimbangan nalar atau arti.
Dalam bahasa Ibrani davar berarti hal yang ada di belakang yang adalah firman kreatif Allah dan sejajar dengan sofia (hikmat), yaitu pengantara Allah dalam hubungan dengan ciptaan-Nya.
Dan dalam Perjanjian Baru kata logos dipakai dengan pengertian pesan Injil tentang Firman kehidupan, Firman kebenaran, kabar keselamatan dan pemberitaan tentang salib.
Jadi logos ialah amanat dari pihak Allah yang dinyatakan dalam Isa Al-Masih. Oleh karena itu pribadi Isa Al-Masih seringkali diidentikkan dengan Logos atau firman Allah yang menjadi daging di dalam teologi Kristen (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
~
Slamet
~
Umat Muslim telah berkali-kali menjelaskan arti Kalimatallah untuk membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan. Tetapi sepertinya mata hati orang Kristen telah tertutup sehingga tetap mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.Tolong jelaskan arti Kalimattullah untuk membuktikan bahwa Yesus memang Tuhan!
~
Kitab agama Islam menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, “Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya” (Qs 4:171).
Juga Kitab Suci Allah, memberi nama “Kalimat Allah” kepada Isa Al-Masih. Satu ayat kunci berbunyi, “Pada mulanya adalah Firman (Kalimat); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Artinya mengatakan bahwa Isa Al-Masih sebagai Kalimat Allah adalah pre-eksistensi. Yakni sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kalimat Allah tidak diciptakan, melainkan dilahirkan sejak kekal dari hakikat ilahi maka Dia sehakikat dengan Allah.
~
Slamet
~
Saudara Islam Kasih,
Kami berharap Saudara memberikan komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Dari bukti-bukti yang telah dipaparkan dalam Al-Quran maupun hadist, menurut saudara siapakah sebenarnya Isa Al-Masih itu?
2. Menurut saudara, mengapa Al-Quran, Hadist dan Injil memberi nama “Kalimatullah” kepada Isa Al-Masih?
3. Apakah ada nabi lain, selain Isa Al-Masih yang diberi gelas “Kalimatullah”? Sebutkan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
~
Slamet
~
Artikel ini mengutip Al-Quran, Surat Ali ‘Imran ayat 39 dan 45 yang terjemahannya memuat ‘kalimat Allah’ yang mengiringi kelahiran Yahya dan Isa Putera Maryam.
Namun kalimat Allah itu dimaknai sebagai Allah oleh penulis artikel ketika disematkan kepada Isa Putera Maryam, lalu apakah penulis yang sama akan mengartikan kalimat Allah itu dimaknai sebagai Allah juga ketika disematkan kepada Yahya?
Tidaklah elok mengutip ayat dari sumber yang tidak menjadi keyakinannya lalu memaknai ayat itu agar sesuai dengan keinginannya.
Marilah kita mendudukkan Isa Putera Maryam dalam kedudukannya sebagaimana Yahya, Daud, Sulaiman, Musa, Yakub, Ishak, Ibrahim yaitu manusia yang dianugerahi Allah dengan mukjizat untuk mengajar umatnya agar patuh dan taat menjalankan segala perintah Allah.
~
Jelas hanya Isa Al-Masih saja yang mempunyai gelar “Kalimatullah”, bukan Yahya ataupun nabi-nabi yang lain. “kalimat itu bersama-sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah. . . Dan Kalimat itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Al-Quran memberikan sebutan pada Isa Al-Masih dengan “kalimat-Nya” (Qs 3:45). Sedangkan Yahya adalah seorang yang mempersiapkan jalan bagi Isa Al-Masih. Yahya “membenarkan” (Qs 3:39) kedatangan Kalimat Allah.
~
Slamet
~
Mencomot kata ‘Kalimatullah’ dari Al-Quran yang disematkan kepada Isa Putera Maryam lalu mengartikannya Isa adalah Allah. Apa begitu artinya?
Mari dibaca kesaksian Yesus tentang diri-Nya langsung dari Alkitab (Yohanes 5:19:47). Di situ Yesus bersaksi, ini salah satu kesaksiannya, bahwa ia tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri jikalau tidak melihat Bapa mengerjakannya sebab apa yang dikerjakan Bapa itu juga yang dikerjakan-Nya.
Dari kata yang diucapkan Yesus itu sangat mustahil jika diartikan Yesus sama dengan Bapa. Namun jika dimaknai kalau Yesus adalah seorang manusia yang dikaruniai oleh Allah keistimewaan akan dapat mudah diyakini.
~
Kalaupun kami memberikan gelar ‘Kalimatullah’ pada Isa Al-Masih, karena Alkitab sebagai wahyu Allah dan juga Al-Quran memang menuliskan itu.
Dan apabila Isa Al-Masih sebagai utusan Allah, yang dikirim ke dunia bersaksi bahwa Diri-Nya tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri jikalau tidak melihat Bapa mengerjakannya sebab apa yang dikerjakan Bapa itu juga yang dikerjakan-Nya. Juga tidak salah.
Namun saudara juga harus mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah Allah dalam wujud manusia. “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
~
Slamet
~
Staf IDI,
Sampai saat ini kalian belum juga mengerti arti Kalimatullah. Apabila anda bertanya kepada sesama keyakian/seagama pasti jawabannya Roh Tuhan.
Akan tetapi apabila kalian bertanya kepada orang Muslim yang mengerti, jawabannya adalah Wahyu/Firman. Apabila Allah berkehendak terhadap sesuatu yang diinginkanNya, cukuplah Allah menyebut “KUN “. “Jadilah ” FAYAKUN ” maka Jadilah .
Semoga kalian jangan mengartikan yang lain-lain.
~
Jelas Kalimat Allah berbeda dengan Roh Allah, yang menganggap sama justru saudara sendiri, bukan?
Sebagaimana Al-Quran mengatakan, “Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya” (Qs 4:171).
Kitab Suci Injil juga memberi nama “Kalimat Allah” kepada Isa Al-Masih. “Kalam telah ada dari mulanya. Kalam itu bersama-sama dengan Allah, dan Kalam itu adalah Allah. Kalam itu telah menjadi manusia”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Oleh karena itu dalam melakukan mujizat Isa Al-Masih juga mengucapkan kata ‘Jadilah.’ Misalnya, “Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya” (Injil, Rasul Besar Matius 8:3).
~
Slamet
~
Kepada Staf IDI,
Apakah ada nabi lain, selain Isa Al-Masih yang diberi gelar “Kalimatullah?” Jelas tidak ada satupun yang diberi gelar ” Kalimatullah” kecuali terhadap Isa Al-Masih.
Apalagi agama Kristen telah banyak mengutip mengkopi paste kata-kata maupun aya-ayat Al-Quran. Di sinilah letak ketidak sempurna Alkitab yang selalu diagung-agungkankan kebenarannya.Sudah seharus pengikut Kristen berkaca diri.
~
Saudara Asal Tahu,
Kami menjelaskan tentang Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia sesuai ajaran Alkitab, sebagai satu-satunya kebenaran Allah. Alkitab telah menuliskannya secara lengkap dan sistematis. Oleh karena itu kami tidak perlu mencari pembenaran dari siapapun.
Kalaupun kami mengutip Al-Quran maka hanya pada bagian yang sama dengan Alkitab dan tidak lebih hanya sebatas referensi.
~
Slamet
~
“Pada mulanya adalah kalimat, kalimat itu bersama-sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah. . . Dan Kalimat itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)
Pertanyaan: Apakah bunyi ayat di atas adalah wahyu/Firman yang langsung dari mulut Yesus/Isa Al-Masih atau ditulis oleh murid-murid-Nya.
Apabila diteliti bunyi ayat tersebut dengan seksama jelaslah bahwa ayat itu hanya sebuah cerita. Bukan berasal dari mulut Yesus/Isa Al-Masih sendiri. Waspadalah-waspadalah.
~
Salam Saudara Penjelasan,
Menurut kami, ayat tersebut tidak diterjemahkan ‘Kalimat’ melainkan ‘Firman’. Berarti ayat ini benar-benar adalah Firman Allah. Kitab ini ditulis oleh murid yang diajar dan saksi hidup bersama Yesus Kristus bernama Rasul Yohanes.
Jadi, ia menulis sesuai dengan yang dikatakan oleh Yesus Kristus serta diilhami oleh Roh Allah. “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup–itulah yang kami tuliskan kepada kamu” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:1). Bagaimana menurut Saudara?
~
Endang
~
Para Staf IDI,
Menurut saudara, mengapa Al-Quran, Hadist dan Injil memberi nama “Kalimatullah” kepada Isa Al-Masih?
Agar para Staf penulis IDI tidak salah paham, bersama ini akan saya jelas arti ” Kalimatullah”
Kalimatullah artinya kalimat Allah. Adapun ayat-ayat Al-Quran itu adalah kalimat Allah.
Kalimatullah = Wahyu Allah = Firman Allah = Sabda Allah
Oleh sebab itu kepada penulis Staf IDI apabila anda belum paham/mengerti memahami terjemahan ayat-ayat Al-Quran lebih baik bertanya kepada ahlinya. Janganlah mencoba menerjemahkan menurut pendapat/keyakinan anda.
Saran saya alangkah baik para staf IDI mengadakan diskusi/dialog/ debat di ruang terbuka.
~
Salam Saudara Saran,
Kami Senang Saudara menjelaskan Kalimatulloh berarti sabda Allah/Firman Allah. Atau kata-kata yang berasal dari Allah. Isa Al-Masih adalah Kalimatulloh maka semua yang Ia katakan adalah kalimat Allah karena Isa Al-Masih adalah Allah.
Sama hal yang dikatakan dalam Alkitab. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia,…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
~
Endang
~
Staf IDI,
Apakah ada nabi lain, selain Isa Al-Masih yang diberi gelas “Kalimatullah”? Sebutkan alasan saudara!
Sebelum dijawab pertanyaan kalian, ketahuilah bahwa Kalimatullah artinya kalimat Allah. Apakah itu kalimat Allah? Yaitu ayat-ayat firman Allah dalam Al-Quran, yang berjumlah 6666 dalam. 30 juz.
Kalian yang seenak menafsirkan bahwa kalimat Allah itu adalah Isa Al-Masih. Terkutuklah!
Apabila Allah berkehendak (ingin menciptakan sesuatu,) cukuplah bagi-Nya mengucapkan “KUN” Begitu juga terhadap siapapun, tidak terkecuali terhadap Isa Al-Masih.
Oleh sebab itu wahai penulis IDI janganlah mengarang menurut logika/pendapat anda. Sungguh menyesatkan.
~
Kita mengetahui bahwa Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran adalah Kalimat Allah yang tertulis. Allah tentunya membenarkan hal ini. Bukankah Al-Quran menyatakan bahwa Allah juga membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (Qs 6:92), bukan?
Kita juga mengetahui, apabila Allah berkehendak menciptakan sesuatu cukup mengatakan ‘jadilah’. Tetapi tahukah saudara bahwa perkataan ‘jadilah’ adalah kata yang diucapkan Isa Al-Masih dalam melakukan mujizat. Misal, “Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya” (Injil, Rasul Besar Matius 8:3).
Jadi kalaupun, kami mengatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang hidup mengapa saudara mengeluarkan kata-kata kutukan?
~
Slamet
~
Saudara Endang,
Tolong anda tunjukkan diantara kedua ayat ini. Mana yang benar menurut susunannya:
1. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
“Pada mulanya adalah kalimat, kalimat itu bersama-sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah. Dan Kalimat itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita…”
2 (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dan Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita…”
Siapakah yang berbicara dalam ayat diatas? Dari siapa dan kepada siapa? Atau asal karangan saja?
~
Sebenarnya makna yang saudara tuliskan adalah sama, dan yang membedakan hanyalah soal terjemahan yang digunakan.
Mohon dengan hormat saudara dapat membaca komentar di atas. Karena tentang hal ini Saudara Endang sudah menjelaskan bahwa ayat ini ditulis oleh murid yang diajar dan saksi hidup bersama Isa Al-Masih bernama Rasul Yohanes. Dan ia menulis sesuai dengan yang dikatakan oleh Isa Al-Masih melalui lhami oleh Roh Allah.
~
Slamet