Tidak seorangpun yang senang ditipu atau disebut penipu. Bila kita seorang yang jujur, tapi disebut penipu, kita pasti tersinggung. Bahkan ada yang sampai dendam.
Bagaimana seseorang dapat membela dirinya jika disebut penipu? Biasanya penipu tidak akan dipercaya. Penipu selalu membela diri, bukan? Walau dia mempunyai berbagai macam alasan, tetap saja dicurigai sebagai penipu.
Saya pernah disebut penipu oleh karyawan yang bekerja-sama dengan saya. Hati saya terluka. Syukur akhirnya saya dapat mengatasi perasaan negatif akibat fitnah tersebut. Namun hal itu tidak mudah.
Isa Al-Masih Dikira Penipu
Isa Al-Masih datang dan memperkenalkan diri-Nya sebagai Kalimat Allah. Pasti Ia akan dicap penipu. Mungkinkah Kalimat Allah sendiri akan diutus ke dunia oleh Allah? Adakah yang percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah?
Jalan terbaik untuk mengatasi tuduhan “penipu” adalah, mempunyai orang lain yang dikenal rakyat untuk membenarkan saudara. Bila seorang yang mengenal saudara berani berdiri dan membela saudara, maka saudara akan lolos dari julukan “penipu.”
Nabi Allah Membenarkan Kalimat Allah
Allah sudah mempunyai rencana agar Isa Al-Masih tidak dicap “penipu.” Nabi Yahya Pembaptis dilahirkan secara mujizat. Ia mulai berkhotbah sebelum Isa Al-Masih melayani masyarakat. Apa tugasnya? Menurut Qs 3:38-41 Nabi Yahya ditugaskan untuk “membenarkan Kalimat Allah” di depan masyarakat. Ia dengan jelas menekankan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah!
Nabi Yahya dihargai masyarakat. Ia memproklamirkan, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! . . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:19-23).
Perhatikanlah satu lagi ucapan hebat Nabi Yahya Pembaptis saat ia melihat Isa Al-Masih. Ia menunjuk kepada-Nya dan berseru, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:19).
Ingat, Nabi Yahya diutus Allah, dia bukanlah nabi sembarangan. Dia sebagai Nabi Allah membenarkan Kalimat Allah yaitu Isa Al-Masih. Al-Quran menyatakan hal itu, dia “membenarkan Kalimat Allah” (Qs 3:38-41). Sehingga, perhatikanlah apa yang dikatakannya, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
Melalui ucapan ini Nabi Yahya Pembaptis memberitakan sambil membenarkan Isa Al-Masih sebagai Juruselamat Dunia. Menurut Qs 3:38-41, kesaksian Yahya Pembaptis tidak dapat dicurigai. Isa Al-Masih sungguh datang untuk menghapus dosa Saudara. Kiranya Saudara akan menerima keselamatan yang ditawarkan-Nya.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mukmin Wajib Tahu Siapakah Kalimat Allah
- Dapatkah Mengenal Allah Melalui Isa Al-Masih Kalimat Allah?
- Pengakuan Al-Quran Dan Hadits Soal Kalimat Allah
- Apakah Kunci Mengenal Allah Bagi Umat Beragama?
- Kesaksian Pendahulu Muhammad Dan Isa Al-Masih Tentang Keduanya
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Nabi Allah Membenarkan Kalimat Allah”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Melalui ucapan ini Nabi Yahya Pembaptis memberitakan sambil membenarkan Isa Al-Masih sebagai Juruselamat dunia. Menurut Qs 3:38-41, kesaksian Yahya Pembaptis tidak dapat dicurigai. Isa Al-Masih sungguh datang untuk menghapus dosa saudara. Kiranya saudara akan menerima keselamatan yang ditawarkan-Nya.
Dalam hal ini telah terjadi kekeliruan bahwa Nabi Yahya tidak mengenal istilah pembaptisan. Pembaptisan baru dikenal/dimunculkan setelah adanya Paulus.
~
Saudara Mitra,
Nabi Yahya Pembaptis diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi Isa Al-Masih dan memperkenalkan-Nya kepada manusia. Nabi Yahya Pembaptis memberi kesaksian bahwa ia akan membaptis orang dengan air sebagai tanda pertobatan. Tetapi Isa Al-Masih akan datang untuk membaptis orang dengan Roh Kudus.
“Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” (Injil, Rasul Besar Matius 3:11). Jadi, baptisan air tidak dikenalkan oleh Paulus, melainkan oleh Nabi Yahya Pembaptis.
~
SL/Solihin
~
“Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Adapun arti kalimat di atas adalah bahwa Allah mempunyai domba yang sudah beranak. Anak domba ini yang akan menghapuskan dosa dunia. Memangnya dunia ini telah berdosa.
~
Saudara Anen,
Kesaksian Nabi Yahya Pembaptis, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” adalah puncak Injil, intisari Kitab Suci. Ia memahami bahwa kemuliaan Isa Al-Masih adalah penderitaan-Nya bagi kita. Istilah “Anak Domba Allah” mempunyai makna figuratif, yang menggambarkan bahwa Isa Al-Masih akan dikorbankan seperti “anak domba” untuk menyelamatkan manusia.
Keselamatan melalui kematian Isa Al-Masih menjangkau seluruh dunia (manusia). Pekerjaan penebusan itu hanya dilakukan sekali untuk selama-lamanya. Kuasa penebusan-Nya berlaku untuk masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
“…Kristus (Isa Al-Masih) hanya satu kali saja mengorbankan diri-nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
~
SL
~
Isa Al-Masih dikira penipu. Adakah yang percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah? Karena hal ini sudah membawa bendera Islam, maka dengan tegas agama Islam tidak percaya 100% bahwa Isa Masih adalah Kalimat Allah. Adapun Kalimat Allah dalam Islam itu adalah “Kun”, jadilah. “Fayakun”, maka jadilah Isa Al-Masih. Jadi, Isa Al-Masih bukanlah Allah.
~
Saudara Badri,
Isa Al-Masih tidak membutuhkan malaikat Jibril untuk pewahyuan-Nya. Dia juga tidak memerlukan perantaraan siapapun untuk dapat berkomunikasi dengan Allah karena Dia mempunyai hubungan yang erat dengan Allah. Setiap kata yang diucapkan-Nya adalah wahyu dan janji-janji Allah.
Dia bukanlah nabi yang pada satu ketika berkata-kata dalam pewahyuan tetapi saat lain di luar pewahyuan seperti nabi lainnya. Dia selalu benar dalam setiap perkataan dan perbuatan-Nya. Isa Al-Masih berbeda dengan nabi yang lain. Dia ada bukan karena dijadikan oleh Kalimat Allah. Justru Dialah Kalimat Allah.
Sebagaimana Allah menghendaki terjadi atas sesuatu. ”Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.” (Qs. 40:68). Demikian halnya dengan Isa Al-Masih. Misalnya dalam menyembuhkan orang sakit Dia hanya berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir. Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya” (Injil, Rasul Lukas 5:13).
~
SL
~
Nabi Muhammad membenarkan kalimat Allah yaitu Al-Quran. Yesus itu kalimat Allah atau salah satu pribadi Allah?
~
Saudara Maha,
Melalui kesaksian Kitab Suci, umat Kristen percaya bahwa Isa Al-Masih adalah firman itu sendiri. Al-Quran menyebut Dia sebagai Kalam, atau Kalimat Allah. Kitab Suci juga menegaskan bahwa Firman Allah itu (sejak semula) adalah bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dan Firman (Kalam/Kalimat Allah) itu turun ke dunia menjadi manusia Isa Al-Masih.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, ” (Injil Rasul Besar Yohanes 1:1 dan 14).
~
SL
~
Staff Isa dan Islam,
Saya kira Anda berlebih-lebihan dalam memahami hakikat Nabi Isa. Saya katakan tidak ada satupun ayat yang menerangkan bahwa Isa adalah penipu. Tetapi yang menipu itu adalah orang yang menyimpang dari ajaran-Nya. Yaitu orang-orang yang mengubah kitab suci Taurat dan Injil dengan tangan-tangan jahil mereka sendiri.
Terimakasih.
~
Saudara Hakkuallah,
Kalau memang tidak ada satu ayat pun dalam kitab suci yang menyatakan Isa Al-Masih adalah seorang penipu, mengapa saudara tidak percaya kepada-Nya? Bukankah Isa Al-Masih dapat memberikan hidup yang kekal?
“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40)
~
SL
~
Injil, Ibrani 6:1-3 tertulis, “Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pembaptisan penumpangan tangan, kebangkitan orang- orang mati dan hukuman kekal. Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.”
Bila itu firman Allah kepada siapa disampaikan untuk menjalankannya karena mengajak untuk meninggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus? Karena Yesus adalah Kalimat Allah dan Kalimat Allah adalah Allah bagaimana memahami ayat tersebut?
Mari membaca kitab suci dengan akal dan hati nurani disertai mohon petunjuk Allah agar dimudahkan memahaminya. Insya Allah.
~
Melalui penulis Injil Surat Ibrani, Allah ingin menetapkan iman yang sempurna di dalam asas-asas pertama tentang Isa Al-Masih di dalam pengikut-Nya.
Beberapa di antara mereka dahulu sudah menerima penerangan, dan sudah merasakan Injil yang benar, dan menerima pengampunan dosa, dan karena itu menerima Roh Kudus, tetapi kemudian jatuh dari iman yang benar. Kemudian mereka ragu akan ajaran Injil.
Jadi, Kitab Suci Allah dengan jelas menegaskan bahwa asas-asas pertama tentang Isa Al-Masih (dasar pertobatan dari karya kematian, dan iman, tentang doktrin baptisan, kebangkitan dari antara orang mati, dan penghukuman kekal) harus berdiam dengan mantap di dalam hati setiap orang Kristen.
~
Slamet
~
Bismillahirahman nirrahim,
Pada zaman Nabi Isa, kekaisaran Romawi sedang berkuasa. Agamanya yang tidak mengakui ke-Esa-an Tuhan. Pemuka agama Yahudi yang menguasai Bait mendukung penguasa. Banyak orang Israel berjuang untuk agamanya. Banyak nabi diturunkan, tapi dibunuh.
Nabi Zakaria mempunyai anak Nabi Yahya yang menjadi saksi Isa. Karena keyakinan akan ke-Esa-an Allah, Zakaria dan Yahya dibunuh pemuka Yahudi pro-penguasa. Nabi Isa dikaruniai Allah banyak mukjizat dan turun tanpa ayah. Sehingga perlu kesaksian orang yang sangat dipercaya yaitu Yahya.
Menjadi nabi saat itu beresiko dibunuh, dan Isa “menyerahkan nyawanya” atau mempertaruhkan nyawanya demi keesaan Tuhan. Berani menentang pemuka agama, akan tetapi malah dianggap Tuhan.
~
Kami merasa perlu meluruskan komentar sdr di atas tentang alasan orang Yahudi ingin membunuh Isa.
Perhatikanlah ayat berikut ini, “Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:33).
Orang Yahudi marah dan ingin membunuh Isa karena Isa menyamakan diri-Nya dengan Allah. “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Menurut sdr, apa alasan Isa menyamakan diri-Nya dengan Allah?
~
Saodah
~
Saudara Muhtadi Thoeplik,
Semua Nabi pada masanya mengakui Isa Al-Masih adalah Tuhan, Allahmu dan padaNya lah Juru Selamat itu. Tidak ada satu namapun di muka bumi ini yang dapat memberrikan sorga pada manusia.
Nabi Hosea juga membenarkan Kalimat Allah (Isa Al-Masih) : ” Tetapi Aku (Isa Al-Masih) adalah Tuhan, Allahmu sejak di tanah Mesirpun engkau tidak mengenal Allah kecuali Aku dan tidak ada juruselamat selain dari Aku (Isa Al-Masih).”
Muhammad tidak dapat mengenal Allah sehingga padanya sebagai “Rasul/Nabi Manusia”, haknya adalah kuburan. Muhammad menantikan hari Putera Siti Mayam sebagai Hakim Asli Dunia dan Akhirat, Isa Al-Masih. Amin.
~
Saudara Natal,
Kitab Suci Allah dengan jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya juru selamat manusia. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Memang benar, nabi Islam saat ini juga sedang menunggu kedatangan Isa Al-Masih yang ke dua kali. Ia mengatakan bahwa Isa Al-Masih akan datang sebagai Hakim yang adil. “Dan sesungguhnya ’ Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Qs 43:61).
~
Slamet
~
Kepada Malikul,
Ketika masa zaman Nabi Musa atau Nabi Yesaya Isa Al-Masih membenarkan Kalimat Allah (Isa Al-Masih/Yesus Kristus/Imanuel.
Nabi Allah Yesaya mencatat:“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita seorang putera diberikan untuk kita, lambang pemerintahan diatas bahunya dan namanya disebut orang : Penasehat Ajaib, Allah Yang Perkasa Bapa Yang Kekal Raja Damai (Kitab, Nabi Yesaya 9:5).
Demikianlah para nabi membenarkan Kalimat Allah itu adalah Yesus Kristus/Isa Al-Masih. Bahkan Muhammad juga mengatakan bahwa Isa Al-masih adalah Kalimat Allah. “. . . Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya, . . .” (Qs 4:171). Amin.
~
Saudara Natal,
Jelas Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Tujuannya datang ke dunia adalah untuk “. . .menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
~
Slamet
~
Sdri Saodah,
Dalam memahami ayat “Aku dan Bapa satu”, sebaiknya baca ayat sebelumnnya:”Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku.”
Artinya Yesus mengajarkan untuk mengikuti diri-Nya dan menyembahlah Allah, perintah ini sama, baik disampaikan Yesus maupun Bapa, Yesus hanya utusan.
“Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku”
“Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.”
~
Saudara Malikul,
Jelas pengakuan Isa Al-Masih dalam Injil Rasul Besar Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu” menyatakan bahwa Yesus dan Bapa memiliki satu Dzat, satu Hakekat yaitu Allah.
Dan ayat di atas lebih lanjut dipertegas dalam Injil Rasul Besar Yohanes 14:9, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”
Apabila Yesus mengatakan “Bapa lebih besar daripada Aku”,karena dalam konteks Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Sehingga dan dalam kapasitasnya sebagai manusia, Bapa itu lebih besar dari padaNya. Allah yang mengutusNya untuk menjelma menjadi manusia lebih besar.
~
Slamet