• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Imran 3:38-40 > Nabi Yang Tidak Layak Membuka Tali Kasut Isa Al-Masih

Nabi Yang Tidak Layak Membuka Tali Kasut Isa Al-Masih

28 November 2011 oleh Web Administrator 10 Komentar

Mencuci kakiPernahkah Saudara mencuci kaki orang lain? Kami pernah hadir dalam pertemuan dimana setiap peserta mencuci kaki peserta yang lain. Mereka berlutut di depan seseorang. Membuka sepatunya. Mengambil air dan mencuci kakinya. Kemudian mengeringkannya.

Pada masa kuno di Timur Tengah, bila tamu masuk rumah, kakinya selalu dicuci. Tetapi yang mencuci kaki tamu ialah seorang budak belian. Artinya mencuci kaki tamu merupakan pekerjaan yang paling rendah di antara semua pekerjaan rumah tangga.

Al-Quran memperkenalkan seorang nabi yang tidak layak membuka tali kasut Isa Al-Masih, apalagi menyucikan kaki-Nya. Nabi yang diperkenalkan Al-Quran ialah Nabi Yahya Pembaptis. Inilah kutipan dari Qs 3:38-4: “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (Zakariya, ayahnya) dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah . . .”

Siapakah orang bernama Yahya ini? Apa tugasnya? Injil menjelaskan, dialah nabi, utusan yang disuruh mendahului Sang Mesias (Lihatlah Injil, Rasul Markus 1:2; Kitab Nabi Maleakhi 3:1).

Nabi Yahya mempunyai kesaksian hebat tentang Dia yang akan datang. Katanya,“Sesudah aku akan datang Ia [Isa Al-Masih] yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak” (Injil, Rasul Markus 1:7).

Ucapan di atas cukup menarik.  Nabi Yahya Pembaptis adalah nabi besar.  Dia bukan nabi sembarangan. Dia Nabi yang terkenal dan paling berani.  Ia juga dilahirkan secara mujizat disaat orang-tuanya sudah lanjut usia.

Walau demikian, dia mengaku sebagai nabi yang tidak layak untuk membuka tali kasut Isa Al-Masih. Bukan hanya dia! Bahkan tidak satupun nabi yang layak membuka tali kasut-Nya!  Mengapa? Sebab seperti dikatakan dalam Qs 3:38-41, Isa Al-Masih adalah “Kalimat dari Allah”!!

[Staff Isa dan Islam – Sebaiknya Saudara Pembaca memperdalam pengertian tentang Isa Al-Masih yang begitu dipuji oleh Nabi Yahya Pembaptis.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Nabi Yang Tidak Layak Membuka Tali Kasut Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Imran 3:38-40 Ditag dengan:Islam Terhadap Isa

Reader Interactions

Comments

  1. Guest mengatakan

    27 Februari 2012 pada 6:15 am

    *
    Tidak ada sejarahnya Isa Al-Masih pakai kasut, yang ada Muhammad yang memakai kasut. Jadi ketidakpantasan Yahya bukan terhadap Isa Al-Masih karena terbukti jangankan sekedar membuka tali kasut, bahkan Yahya sampai membaptis Yesus.

    Sesungguhnya banyak nubuat di Alkitab yang mengarah ke Muhammad tapi diklaim jadi Yesus.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Februari 2012 pada 9:31 am

      ~
      Yohanes pembaptis sebenarnya tidak layak membaptis Isa Al-Masih, tetapi karena Isa Al-Masih sendiri yang meminta untuk dibaptis oleh-nya  maka ia tidak berani menolak-Nya.
       
      Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang membicarakan tentang Muhammad apalagi menubuatkan kedatangannya. Tema utama Alkitab mulai kitab Taurat Kejadian sampai dengan kitab Wahyu adalah tentang Isa Al-Masih.
       
      Lalu Ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari Kitab-kitab Musa dan segala Kitab Nabi-nabi” (Injil, Rasul Lukas 24:25-27).
      ~
      SL

  2. said mengatakan

    7 Juni 2012 pada 5:47 pm

    *
    “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (Zakariya, ayahnya) dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah . . . ” (Qs.3:38-4:)

    Makna kalimat: “…yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah . . . ” itu, maksudnya nabi Isa membenarkan akan kedatangan Muhammad sebagai rasul terakhir yang diutus Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      16 Juni 2012 pada 8:55 am

      ~
      Zakariya adalah salah satu dari orang yang bersukacita, karena puteranya yang bernama Yahya akan menjadi seorang pengkhotbah yang sangat berani. Yahya akan menyatakan pelayanan Roh Kudus dengan berkhotbah tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman.

      Pendeknya, Yahya adalah seorang nabi Allah yang mempersiapkan kedatangan juruselamat, Isa Al-Masih. “ Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:76)
      ~
      SL

    • staff mengatakan

      22 April 2014 pada 7:09 am

      ~
      Saudara Manusia Fakir,

      Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar saudara karena tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.

      Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
      1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
      2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas. 
      3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
      4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
      5. Tidak memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
      6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
      7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.

      Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: . 
      Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

      Demikian, kiranya saudara dapat maklum.
      ~
      Slamet

  3. Pengamat mengatakan

    21 Mei 2014 pada 3:12 pm

    ~
    Di mana letak kesucian dan kemuliaan Yesus sebagai Tuhan kalau Ia harus lahir dari rahim wanita?

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Juni 2014 pada 2:15 am

      ~
      Saudara Pengamat,

      Kelahiran Isa Al-Masih melalui rahim perawan Maria tidak mengurangi kesucian maupun kemuliaan-Nya. Dia lahir bukan karena ‘benih’ dari seorang laki-laki, melainkan karya Roh Kudus di dalam tubuh Maria.

      Mari kita lihat bagaimana Alkitab menggambarkan peristiwa tersebut. Sebagai respon terhadap pertanyaan Maria, ”Bagaimana?” Malaikat Gabriel menjawab, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau” (Injil, Rasul Lukas 1:35).

      Jadi hanya Allah yang maha suci saja yang dapat melakukan mujizat inkarnasi ini, rahim Maria hanyalah ”alat” dan ini bukan hal yang najis.

      “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan” (Injil, Surat 1Timotius 3:16).
      ~
      Slamet

    • staff mengatakan

      16 Desember 2015 pada 8:25 am

      ~
      Saudara Pembaca,

      Kami senang memberikan tanggapan pada setiap komentar yang sesuai dengan topik artikel ini.

      Namun mohon maaf apabila kami terpaksa komentar yang menyimpang dari topik yang sedang dipaparkan.

      Demikian harap maklum dan terimakasih.
      ~
      Slamet

  4. ApaAja mengatakan

    26 Agustus 2017 pada 3:20 am

    ~
    Pengamat,
    Di mana letak kesucian dan kemuliaan Yesus sebagai Tuhan kalau Ia harus lahir dari rahim wanita?
    Respon:
    Salah satu kejadian inilah, yang seharusnya membuat manusia sadar & mendapatkan contoh nyata, kalau Allah Yang Maha Kuasa juga adalah Allah Yang Maha Kasih, mau menjadi hina, menjadi sama seperti manusia.
    Demi keselamatan umat-umatNya, tanpa melanggar sifat keMaha AdilanNya, yaitu dosa dimulai oleh manusia, maka harus ditebus/diperbaiki juga oleh sosok manusia. Walaupun hakekatnya, Allah juga adalah Allah Yang Maha Sanggup, Sanggup untuk melakukan segalanya tanpa harus menuzulkan sebagian dari DiriNya, untuk menjadi manusia. Terpujilah Allah Yang Esa, pencipta dan pemilik alam semesta, dari dahulu, sekarang, sampai selama lamanya.Amin.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 Januari 2018 pada 12:26 am

      ~
      Saudara ApaAja,

      Memang seharusnya kita harus bersyukur atas karya Allah di dalam Isa Al-Masih.
      Ternyata Allah yang kita sembah adalah Allah yang memahami dan mengerti segala pergumulan kita. Dia turut merasakan apa yang kita rasakan, menanggung apa yang kita tanggung, termasuk penderitaan kita karena Dia sudah terlebih dahulu menderita untuk kita.

      “Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Injil, Surat Filipi 2:5-8).

      Bahkan sampai saat ini Dia di sorga berdoa untuk kesempurnaan kita.
      “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa”(Injil, Surat Ibrani 4: 15).
      ~
      Slamet

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?

Artikel Yang Terhubung

  • Nabi Allah Membenarkan Kalimat Allah
  • Kesaksian Pendahulu Muhammad dan Isa Al-Masih…
  • Mengapa Hanya Isa Mempunyai Pendahulu dan Bukan Muhammad?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami